SEJARAH KURIKULUM
DOSEN PENGAMPU
NIM: 604031420003
penyusunan makalah ini. Tak lupa pula Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kedamaian dan rahmat
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas harian mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran PJKR, dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi semakin lama semakin pesat. Hal ini mengakibatkan semakin
cepatnya perkembangan pemikiran peserta didik terutama peserta didik di Indonesia.
Perkembangan pesat dari teknologi ini juga berdampak pada kualitas pendidikan yang
diberikan oleh guru kepada para peserta didik yang diakibatkan oleh perkembangan
teknologi pendidikan juga sudah tidak mendukung lagi. Oleh karena itu kurikulum di
indonesia juga sudah kesekian kali diubah untuk menyesuaikan perkembangan
pendidikan dengan perkembangan teknologi dan perkembangan peserta didik.
Kurikulum dapat meramalkan hasil pendidikan atau pengajaran yang diharapkan karena
ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh
peserta didik. Hasil pendidikan terkadang tidak dapat diketahui dengan segera atau
setelah peserta didik menyelesaikan suatu program pendidikan. Pembaharuan kurikulum
perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa,
kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa
cenderung berubah.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?
2. Kurikulum apa saja yang pernah berlaku di Indonesia?
3. Bagaimana Perbedaan KBK, KTSP, dan K13?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia
2. Mengetahui Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia
3. Mengetahui Perbedaan KBK, KTSP, dan K13
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Dalam perjalanan sejarah sebelum kemerdekaan, kurikulum sering dijadikan
alat politik oleh pemerintah. Misalnya, ketika Indonesia masih di bawah
penjajahan Belanda dan Jepang, kurikulum harus disesuaikan dengan kepentingan
politik kedua negara tersebut. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
kurikulum sekolah diubah dan disesuaikan dengan kepentingan politik bangsa
Indonesia yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur bangsa sebagai cerminan
masyarakat Indonesia.
3
4
Sistem pendidikan Belanda diatur dengan prosedur yang ketat dari mulai aturan
siswa, pengajar, sistem pengajaran, dan kurikulum. Sistem prosedural seperti ini
sangat berbeda dengan sistem prosedural pada sistem pendidikan islam yang telah
dikenal sebelumnya. Sistem pendidikan belanda pun bersifat diskriminatif.
Sekolah-sekolah dibentuk dengan membedakan pendidikan antara anak Belanda,
anak timur asing, dan anak pribumi. Golongan pribumi ini masih dipecah lagi
menjadi masyarakat kelas bawah dan priyayi.
Untuk orang timur asing disediakan sekolah seperti Sekolah Cina 5 tahun dengan
pengantar bahasa Cina, Hollandch Chinese School (HCS) yang berbahasa Belanda
selama 7 tahun. Siswa HCS dapat melanjutkan ke Mulo.
Setelah Indonesia merdeka, yakni tahun 1945, pemerintah secara bertahap mulai
mengkonstruksi kurikulum sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Tiga tahun
setelah Indonesia merdeka mulailah pemerintah membuat kurikulum yang
5
sederhana yang disebut dengan “Rencana Pelajaran”. Tahun 1947, kurikulum ini
terus berjalan dengan beberapa perubahan terkait dengan orientasinya, arah dan
kebijakan yang ada, hingga bertahan sampai tahun 1968 saat pemerintahan beralih
pada masa orde baru.
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan.
Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih populer
daripada curriculum. Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis dari
orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan
ditetapkan Pancasila. Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama
Rencana Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih
dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya
meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rencana Pelajaran 1947 boleh
dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana
kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan
maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada
pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar
dengan bangsa lain di muka bumi ini.
Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan
menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari kurikulum 1950.
Bentuknya memuat dua hal pokok:
Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikira dalam arti kognitif, namun
yang diutamakan pendidikan watak atau perilaku (value/attitude), meliputi:
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu
mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas
periode 1991-1995. Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak adalah guru SD
Tambelan dan Tanjung Pinang, Riau. Di penghujung era Presiden Soekarno,
muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada
pengembangan Pancawardhana, yaitu: daya cipta, rasa, karsa, karya, moral.
Cara belajar dijalankan dengan metode disebut gotong royong terpimpin. Selain
itu pemerintah menerapkan hari sabtu sebagai hari krida. Maksudnya, pada hari
Sabtu, siswa diberi kebebasan berlatih kegitan di bidang kebudayaan, kesenian,
olah raga, dan permainan, sesuai minat siswa.
- Kurikulum 1968
Menurut kurikulum ini, belajar adalah berusaha menguasai isi atau materi
pelajaran sebanyak-banyaknya. kurikulum subjek akademik tidak berarti terus
tetap hanya menekankan materi yang disampaikan, dalam sejarah
perkembangannya secara berangsur-angsur memperhatikan juga proses belajar
yang dilakukan peserta didik. Proses belajar yang dipilih tergantung pada segi apa
yang dipentingkan dalaam materi pelajaran tersebut. Semua proses pembelajaran
diarahkan dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Kurikulum 1975
-Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti
dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih
integratif.
-Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
- Kurikulum 1984
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara kebutuhan atau
tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan atau teknologi terhadap pendidikan
dalam kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai lagi, oleh karena itu diperlukan
perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau revisi
terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa
aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan
10
- Kurikulum 1994
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan system catur wulan.
Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam system
semester. Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka,
yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid
dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan Iptek tanpa
meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling
berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski
begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua.Dalam kegiatan di
kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada
nilainya.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan
sekolah itu sendiri.KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2004 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Beban belajar,
Kalender pendidikan.
- Kurikulum 2013
C. Perbandingan
1. Karakteristik KBK, KTSP, dan K13
a. KBK
- Menekankan pada ketercapain kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal. Artinya isi KBK pada intinya adalah sejumlah
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, kemampuan dasar.
- Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi. Artinya sesuai dengan keberagaman siswa, metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran harsus bersifat multimetode. Hal itu
bertujuan untuk merangsang kemampuan berpikir siswa.
- Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
Artinya keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur indicator hasil
belajar.
- Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainya yang
memenuhi unsur edukatif. Artinya, sesuai dengan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususya teknologi informasi, dewasa ini
siswa bisa belajar dengan manfaat berbagai sumber belajar yang tersedia.
15
KTSP K13
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu
dan dan memiliki kompetensi dasar dengan yang lain dan memiliki
sendiri kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas.
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda-beda pendekatan yang sama (saintik) melalui
mengamati, menanya, mencoba,
menalar
SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata
pelajaran wajib yang sama terkait
dasar–dasarpengetahuan, keterampilan
dan sikap.
Untuk SMA ada penjurusan sejak Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata
kelas XI pelajaran wajib, peminatan, anatar
minat, dan pendalam minat
Penjurusan di SMK sangat detail Penjurusan di Smk tidak terlalu
detail samapi bidang studi,
didalamnya terdapat pengelompokan
peminatan
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of knowledge
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
18
19
B. Saran
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu penulis minta
maaf serta beri lah kritikan dan saran terhadap makalah ini agar bisa jadi panutan
bagi penulis dalam membuat makalah selanjutnya serta bisa membuat makalah
yamg lebih baik dari makalah yang sebelumya,dan semoga maklalah ini bisa
banyak terimakasih.
xx
DAFTAR PUSTAKA