Di Susun Oleh:
Kelompok 3
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan sebab atas berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah kurikulum pada periode 1964 dan 1968 yang merupakan tugas mata
kuliah telaah kurikulum dan buku teks bahasa indonesia tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kami kepada pihak-pihak yang terlibat dalam punulisan dan
penyusunan makalah ini, sebab dengan bantuan dari teman- teman sekalian sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini, menyadari
bahwa dalam penyajian materi atau penulisannya masih banyak terdapat kekurangan serta
kesalahan. Maka kami sebagai penulis mengharap masukan, saran maupun kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami selaku penulis memohon maaf bila terdapat kesalahan maupun kekeliruan dalam
makalah kami, sebab kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT. Akhir kata
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Menilik benang merah sejarah Indonesia merdeka, haruslah diakui bahwa politik “etis”
kolonial Belanda sekitar tahun 1900-an yang bersifat setengah hati, karena tuntutan abad
pencerahan di Eropa, telah memberikan semangat nasionalisme dan intelektualisme. Dimana
pendidikan diyakini sebagai jembatan emas menuju pencerahan dan kemerdekaan bangsa.
Kurikulum yang ada diIndonesia selalu mengalami perubahan yang mengikuti tuntutan
zaman. Kami sebagai penulis ingin melihat bagaimana penerapan atau jenis kurikulum yang
pernah digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia . Hal inilah yang menggerakkan serta
melatar belakangi kami untuk membuat makalah ini .
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui seperti apa penerapan kurikulum pada masa 1964 dan 1968,
mengetahui tujuan pelaksaan kurikulum tersebut serta membahas kekurangan dan
kelebihan dari penerapan kurukulum tersebut.
1
1.3 Rumusan Masalah.
Dari tujuan diatas dapat diketahui rumusan masalah makalah ini adalah 1.
1.4 Manfaat
Berikut beberapa manfaat yang kita dapat peroleh setelah membaca makalah berikut :
1. Mengetahui bagaimana penerapan kurikulum pada masa 1964 dan kurikulum 1968
2. Menambah wawasan/ pengetahuan mengenai kurikulum yang pernah berlaku didunia
pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui kelemahan/kekurangan dan kelebihan dari kurikulum 1964 dan kurikulum
1968
4. Mengambil pelajaran dari penerapan kurikulum sebelumnya dan menjadikannya patokan
dalam menjalankan kurikulum selanjutnya.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa kurikulum diindonesia selalu mengalami
perubahan yang disebabkan oleh banyak faktor. Kurikulum yang pernah digunakan dalam
dunia pendidikan di indonesia ada banyak, namun yang kami bahas hanya kurikulum pada
periode 1964 dan kurikulum 1968.
Tujuan pendidikan berubah dari menghasilkan manusia yang susila dan demokratis
menjadi manusia susila yang sosialis dan pelopor dalam membela Manipol- USDEK.
Perubahan yang sangat menonjol dalam kurikulum adalah adanya mata pelajaran Civics
3
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah:
bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok
bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan
jasmaniah. Cara belajar dijalankan dengan metode disebut gotong royong terpimpin.
Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran yang
bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep pembelajaran ini mewajibkan sekolah
membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri pemecahan persoalan (problem
solving). Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada
pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan
istilah Pancawardhana. Disebut Pancawardhana karena lima kelompok bidang studi, yaitu:
2. Kecerdasan
3. Emosional/artisitk
5. Jasmaniah.
Pada saat itu pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan
fungsional praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Cara belajar dijalankan
dengan metode disebut gotong royong terpimpin. Selain itu pemerintah menerapkan hari
sabtu sebagai hari krida. Maksudnya, pada hari Sabtu, siswa diberi kebebasan berlatih
kegiatan di bidang kebudayaan, kesenian, olah raga, dan permainan, sesuai minat siswa.
Kurikulum 1964 adalah alat untuk membentuk manusia pancasialis yang sosialis
Indonesia,
4
emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani. Perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Kurikulum 1964 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia
Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Selain itu, Kurikulum 1968 juga dimaksudkan untuk meningkatkan moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama para peserta didik. Penetapan Kurikulum 1968 sebagai kurikulum
di Indonesia melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor
XXVII/MPRS/1966. Jenjang pendidikan yang diutamakan dalam Kurikulum 1968 adalah
sekolah dasar.
Dalam Kurikulum 1968, mata pelajaran dikelompok menjadi tiga kelompok pembinaan.
Pertama, kelompok pembinaan pancasila yang meliputi pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan bahasa daerah dan pendidikan
olahraga. Kedua, kelompok pembinaan pengetahuan dasar berupa berhitung, ilmu
pengetahuan alam, pendidikan kesenian, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Sedangkan
kelompok ketiga berkaitan dengan pengembangan kecakapan khusus yaitu kejuruan agragia
kejuruan teknik dan kejuruan ketatalaksanaan. Kelompok kejuruan agraria dibagi lagi
menjadi kejuruan pertanian, peternakan, dan perikanan. Kejuruan teknik dibagi menjadi
kejuruan di bidang pekerjaan tangan dan perbengkelan. Sedangkan kejuruan ketatalaksanaan
dibagi menjadi kejuruan bidang koperasi dan tabungan.
5
3. Sistem pembelajaran di ruangan kelas diserahkan kepada masing-masing guru, yang
penting tujuan pendidikan dapat tercapai.
4. Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan persaingan
kompetitif antar daerah, sekolah, dan guru untuk mengembangkan kurikulum.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum merupakan tolak ukur pengajar dalam melakukan pembelajaran. Setiap
beberapa tahun kurikulum selalu berganti, namun pergantian kurikulum terkadang tidak
berdampak signifikan terhadap kemajuan pendidikan di indonesia. Dari 2 kurulikulum diatas
sama-sama memiliki kelemahan yakni kurikulum cenderung lebih bersifat teoritis namun
praktek lapangan dari teori atau pengetahuan yang sudah diberikan oleh guru kurang
sehingga proses atau hasil belajar kurang optimal. Dengan membuka lembar sejarah dari
kurikulum yang pernah digunakan dalam dunia pendidikan di indonesia kita sebagai calon
guru dapat mengambil pelajaran dari kelemahan kurikulum tersebut. Sehingga dalam
penerapan kurikulum selanjutnya dapat lebih optimal pelaksanaannya dalam proses belajar
mengajar.
3.2 Saran
Saran kami sebagai penulis makalah ini bagi pembaca agar memberikan penilaian
serta kritik atau masukan kepada kami, agar kami sebagai penulis dapat melengkapi atau
memperbaiki materi yang terdapat dalam makalah ini
7
DAFTAR PUSTAKA