Untuk Memenuhin Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum yang dibimbing oleh :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Telaah Kurikulum. Pada kesempatan yang baik ini, penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen kami dan juga teman teman yang turut bekerja
sama dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan pada waktunya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1 Kurikulumyangdigunakanpadamasaordelama..................................................................2
2.2 Pendidikan pada masa orde lama......................................................................................3
2.3 Prinsip pengembangan kurikulum pada awal kemerdekaan s.d. masa Orde Lama .........6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan pada masaorde lama
2. Untuk mengetahui kurikulum apa saja yang digunakan pada masa ore lama
3. Untuk mengetahui prinsip perkembangaan kurikulum pada awal kemeerdekaan sampai
dengan orde lama
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat dicetuskan dasar negara yaitu Pancasila sebagai landasan utama negara
Indonesia oleh Soekarno 1 Juni 1945, maka ketentuan yuridis konstitusional tersebut
dijadikan konstruksi hukum yang tentunya mengandung konsekuensi formal, fungsional, dan
impratif. Pancasila dijadikan pijakan sebagai norma dasar dan norma tertinggi di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di negera republik Indonesia. Pancasila adalah ideologi
negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau keperibadian nasional yang
perwujudannya secara melembaga sebagai sistem pancasila yang menjiwai setiap
keperibadian bangsa, pandangan hidup (keyakinan bangsa) sistem kenegaraaan dan
masyarakat Indonesia (Zulkarnain, 2017: 61). Landasan dan visi pendidikan masa Orde lama
ketika itu diharapkan mampu menentukan tujuan pendidikan yang jelas. Oleh karena itu,
tujuan pendidikan yang jelas pada gilirannya akan mengarahkan ke pencapaian kompetensi
yang dibutuhkan serta metode pembelajaran yang efektif.
Pada akhirnya, kelak pendidikan mampu menjawab tuntutan untuk mensejahterakan
masyarakat dan kemajuan bangsa. Pada awal kemerdekaan, pembelajaran di sekolah-sekolah
lebih ditekankan pada semangat nasionalisme dan membela tanah air (Tim Uny: 76). Pada
masa ini penekanan pendidikan kepada isu nasionalisasi dan ideologisasi. Penekanan pada
kedua bidang tersebut tidak lainkarena masa tersebut masa krusial pasca kemerdekaan,
dimana banyak konflik yang mengarah pada separatisme dan terjadi interplay (tarik ulur)
antara pihak yang sekuler dengan agamis (Sarnoto, 2012: 33). Revolusi nasional meletus
pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dikenal dengan Proklamasi Kemerdekaan. Dengan ini
maka tercapailah kemerdekaan yang telah lama diidamkan bangsa Indonesia.
Proklamasi mampu mematahkan belenggu penjajahan dan menimbulkan hidup baru
dilapangan apa saja salah satunya di bidang pendidikan, dirasakan perlu mengubah sistem
pendidikan sesuai dengan suasana baru (Ahmadi, 1987: 78). Sehingga ada usaha
perencanaan dalam pendidikan dan pengajaran yang telah dipersiapkan pada hari-hari
terakhir penjajahan Jepang menjadi modal dan pedoman pertama dilapangan pendidikan.
Pendidikan masa awal kemerdekaan berlandaskan Pancasila yang merupakan falsafah
negara. Meski baru penentuan saja karena belum dijelaskan bagaimana meletakkan dasar itu
pada tiap pelajaran (Somarsono Moestoko, 1986: 145).
Senada dengan lika-liku perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak di
Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang.
Maka, sejarah pendidikan Indonesia pada masa Orde Lama dapat dilihat sesuai dengan
pembagian kurun waktu yang ditandai dengan peristiwa penting dan tonggak sejarah sebagai
pengingat, diantaranya periode 1945-1950 dan Periode 1950-1966.
Pendidikan pada masa orde lama di awali sejak Proklamasi Kemerdekaan berlandaskan
Pancasila yang merupakan falsafah negara. Meskipun baru tahap penentuan saja sebab
2
belum dijelaskan bagaimana meletakkan dasar itu pada settiap pelajaran. Senada dengan
dinamika perjalanan sejarah bangsa pasca Proklamasi sampai sekarang. Sejarah pendidikan
Indonesia masa orde lama dapat dilihat sesuai dengan pembagian kurun waktu ditandai
dengan peristiwa penting dan tonggak sejarah, yaitu Periode 1945-1950 dan Periode 1950-
1966. Sistem pendidikan periode 1945-1950 seperti zaman Jepang tetap diteruskan,
sedangkan rencana pembelajaran umumnya sama dan bahasa Indonesia ditetapkan sebagai
bahasa pengantar untuk sekolah.
Akan tetapi oleh pemerintahan Indonesia diberlakukan beda. Diketahui pada periode ini sudah
ditetapkan setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pengajaran dari semua lapisan
masyarakat. Berbeda dengan zaman Kolonial yang mendapatkan pengajaran hanya golongan
tertentu. Sistem pendidikan periode ini mulai dari pendidikan rendah(Sekolah Rakyat) sampai
pendidikan tinggi (Sekolah Tinggi Republik). Sedangkan periode 1950-1966 hanya melanjutkan dan
mengimplementasikan kebijakan mengenai sistem pendidikan yang telah di atur sedemikian rupa.
3
a. Kurikulum Tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan.
Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular dari pada curriculum
(bahasa inggris) kurikulum yang dipakai oleh bangsa Indonesia pada tahun 1947 adalah
Rentjana Pelajaran 1947. Bentuknya memuat dua hal pokok yaitu : (1) daftar mata pelajaran
dan jam pengajarnya, (2) garis-garis besarpengajaran.
Kurikulum ini masih dipengaruhi system pendidikan kolonial Belanada dan Jepang,
sehingga hanya meneruskan kurikulum yang pernah digunakan sebelumnya oleh Belanda.
Kurikulum ini tujuannya tidak menekankan pada pendidikan pikiran, tetapi yang diutamakan
adalah pendidikan watak, kesadaran berwarganegara dan bermasyarakat.
4
3. Kurikulum pendidikan tinggi ditujukan untuk menyiapkan pelajar agar dapat menjadi pimpinan
dalam masyarakat, dan dapat memelihara kemajuan ilmu, dan kemajuan hidup kemasyarakatan.
c. KurikulumRentjana Pelajaran1964
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi cirri dari kurikulum ini adalah
bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Panca
wardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karya, dan moral. Mata pelajaran
diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi :moral, kecerdasan, emosional/artistic,
keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pada saat itu pendidikan dasar lebih menekankan
pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan
anak.
d. Kurikulum 1968
Dari segi tujuan pendidikan kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama.
Kelahiran kurikulum 1968 yang bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964
yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia
Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran:
kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
F. Prinsip pengembangan kurikulum pada awal kemerdekaan s.d. masa Orde Lama
5
Prinsip pengembangan kurikulum sering pula disebut sebagai asas pengembangan
kurikulum. Yang dimaksudkan dengan asas ini adalah prinsip pedagogis dan didaktik
pembaharuan kurikulum yang dijadikan pedoman untuk memilih bahan dan kegiatan belajar,
menentukan luas dan urutan bahan dan kegiatan, serta menyusun metodologi pengajaran.
Kurikulum 1947
1. Asas pendidikan dan pengajaran sebagai alat pembangunan bangsa dan negara
3. Isi pengajaran yang praktis dan beban yang tidak terlalu berat
Pekerjaan Tangan, Gerak Badan, dan Sekolah Partikelir), Gagasan ini dilontarkan untuk
mengganti model sekolah lama yang disebut sebagai "lusiteren praat-school" (sekolah
"dengar dan bicara"). Dalam laporan komisi tersebut bahwa pembaharuan pendidikan untuk
bangsa Indonesia akan berarti sebesar-besarnya jika pembaharuan itu akan menghasilkan:
a) Cara mendidiki yang dapat membuat bangsa kita terlepas dari tradisi kolonial, dan dapat
membangkitkan serta mengembangkan kekuatan kreatif sehingga bangsa kita dapat
merupakan masyarakat yang kuat serta sehat, baik Iahir maupun batin, dan
b) Cara mendidik yang membawa kita kepada martabat perikemanusiaan yang tinggi. Dalam
sekolah kerja anak-anak dipimpin supaya produktif dan berguna bagi masyarakat.
6
Melalui sekolah kerja anak dapat berkembang secara seimbang dan harmonis karena ciri
pendidikan kolonial adalah terlalu intelektualistik atau terlalu menekankan perkembangan
kecerdasan otak. Pendidikan nasional hendaknya menekankan keseimbangan antara
perkembangan kecerdasan otak dan perkembangan watak, budi pekerti, jasmani dan rasa
keindahan, antara perkembangan manusia sebagai pribadi dan sebagai warga negara dan
anggotamasyarakat, antara isi pelajaran teoritis dan yang praktis dan keterampilan tangan,
Untuk itu dalam memilih bahan pelajaran harus dijaga agar praktis atau relevan dengan
kebutuhan anak, masyarakat dan pembangunan bangsa dan tidak terlalu berat bagi anak.
Gagasan sekolah kerja ini tampak juga pada prinsip belajar aktif, kreatif, dan produktif.
Melalui sekolah kerja anak dipimpin agar produktif dan berguna bagi masyarakat. Untuk itu,
sekolah harus berusaha agar:
c) Perhatian dan usaha pendidikan dipusatkan pada keadaan dan jiwa anak,
d) Anak-anak dapat menghasilkan barang sesuatu dengan kemauan dan kekuatan sendiri.
7
Kurikulum 1964
Pemikiran yang mendahului kelahiran Kurikulum 1964 menunjukkan keinginan yang kuat
agar penyusunan kurikulum selalu didasarkan atas pertimbangan seberapa jauh program
pengajaran atau kurikulum itu memberikan sumbangan bagi:
3. Pembangunan bangsa dan negara dalam rangka mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi
bagi rakyat dan masyarakat Indonesia, lahir dan batin.Keinginan tersebut tercermin pula
dalam salah satu prinsip atau asas didaktik Kurikulum 1964 yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan dan kegiatan yang diajarkan haruslah fungsional praktis dalam arti berguna
bagi anak dan masyarakat, sekarang dan di masa yang akan datang, dalam mencapai tiga
kerangka tujuan revolusi nasional.
Sehubungan dengan gagasan sekolah kerja dan pendekatan inkuiri tampaknya gagasan ini
belum terwujud pada sekolah dasar. Namun, upaya pembaharuan pendidikan dan pengajaran
telah mulai dilembagakan secara struktural pada awal tahun 1950-an, Kementerian Pp dan K
mulai mendirikan lembaga-lembaga yang diserahi tugas membuat pembaharuan kurikulum,
seperti:
8
(Laporan Komisi Il dan Laporan Komisi Pekerja tentang Pengajaran Rendah, Panitia
Penyelidik Pengajaran, 1946).
Konsep sekolah kerja tampaknya dipengaruhi aliran psikologi belajar inkuiri yang pada masa
itu amat dipengaruhi pandangan-pandangan John Dewey tentang pendidikan progresif. la
menandaskan bahwa pendidikan warga negara yang terlibat mengandung:
John Dewey menandaskan bahwa dalam menghadapi sebuah dunia yang berubah,
gunakanlah metode ilmiah:
9
Urusan Kewajiban Belajar yang menyelenggarakan percobaan pelaksanaankewajiban
belajar dan mengusahakan pembaharuan isi pendidikan dan metodepengajaran, terutama
Pendidikan Keterampilan,
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan pada masa orde lama di awali sejak Proklamasi Kemerdekaan berlandaskan
Pancasila yang merupakan falsafah negara. Meskipun baru tahap penentuan saja sebab belum
dijelaskan bagaimana meletakkan dasar itu pada settiap pelajaran. Sejarah pendidikan Indonesia
masa orde lama dapat dilihat sesuai dengan pembagian kurun waktu ditandai dengan peristiwa
penting dan tonggak sejarah, yaitu Periode 1945-1950 dan Periode 1950-1966. Sistem
pendidikan periode 1945-1950 seperti zaman Jepang tetap diteruskan, sedangkan rencana
pembelajaran umumnya sama dan bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa pengantar untuk
sekolah. Prinsip pengembangan kurikulum sering pula disebut sebagai asas pengembangan
kurikulum. Yang dimaksudkan dengan asas ini adalah prinsip pedagogis dan didaktik
pembaharuan kurikulum yang dijadikan pedoman untuk memilih bahan dan kegiatan belajar,
menentukan luas dan urutan bahan dan kegiatan, serta menyusun metodologi pengajaran.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapar banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, Muhammad Rijal, & Kumalasari, Dyah. 2019. Sistem Pendidikan Indonesia Pada Masa
Orde Lama (Periode 1945-1966). JURNAL AGASTYA, VOL.9 (2), 157-171.
12