Disusun oleh
BOMBANA
2023
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah” dengan baik. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Telaah
Kurikulum PAI” yaitu Roslina, S.Pd.I.,M.Pd.I yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam proses pembuatan makalah ini dan juga kepada
teman-teman mahasiswa yang telah berkontribusi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya. Seperti pepatah dulu yang mengatakan bahwa
“Tiada gading yang tak retak” demikian pula dengan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca terutama dosen pengampu mata kuliah yang bersifat
membangun.
Penulis,
Risna Astagina
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Hakikat Kurikulum PAI di Madrasah...........................................................3
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah...................................4
C. Pendekatan Untuk Mengembangkan Kurikulum PAI di Madrasah..............5
D. Landasan Dalam Mengembangkan Kurikulum PAI di Madrasah................7
E. Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah...............................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan yang sekarang 2006. Perubahan tersebut
merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Jika dilihat dari latar belakang pada makalah ini, maka penulis makalah ini
menarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari kurikulum?
2. Bagaimanakah dinamika pengembangan kurikulum?
3. Bagaimanakah pengembangan kurikulum PAI di madrasah?
C. Tujuan Makalah
Jika dilihat dari rumusan masalah pada makalah ini, maka makalah ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2. Untuk mengetahui dinamika pengembangan kurikulum.
3. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum PAI di Madrasah.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
vi
B. Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia
a. Periode sebelum Kemerdekaan
Sejarah perkembangan kurikulum pada masa periode
penjajahan, yaitu sejak datangnya orang-orang Eropa yaitu pada masa
kompeni Belanda dan masa pemerintahan Jepang sampai periode
kemerdekaan.
vii
kurikulum Rencana Pelajaran 1947. Dimana kurikum tersebut bersifat
politis, pemerintah merubah sistem kurikulum yang diciptakan
Belanda. Adapun susunan kurikulum pada tahun ini sangat sederhana,
yaitu bertumpu pada keseharian, kesehatan jasmani dan kesenian.3
viii
Silabus pembelajarannya juga sudah cukup jelas, seorang guru
mengajar satu mata pelajaran.4 Pada masa itu juga dibentuk kelas
masyarakat. Yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak
melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan,
seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar anak
yang tidak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja.
4) Kurikulum 1968
4 ‘Pendekatan dan model-model pengembangan kurikulum bahasa Arab
pada Madrasah/sekolah di Indonesia| Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab’,
hal. 213.
ix
Kurikulum 1968 dilahirkan oleh pemerintah dengan harapan
dapat melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan karena
kurikulum yang berlangsung sebelumnya terkesan masih diwarnai oleh
kepentingan-kepentingan tertentu yang cenderung mengakomodir
sistem-sistem yang belum sejalan dengan jiwa UUD 1945. Dalam
penerapannya, kurikulum 1968 diserahkan pada masingmasing sekolah
atau guru, kurikulum 1968 secara nasional hanya memuat tujuan
materi, metodik dan evaluasi. Hal ini berarti kurikulum 1968 telah
dikembangkan dalam nuansa otonomi.
5) Kurikulum 1975
Setelah munculnya keputusan MPR No. II/MPR/1973 maka
munculah kurikulum baru yang disusun oleh pemerintah, yaitu
kurikulum 1975 menggantikan kurikulum sebelumnya. Dalam
kurikulum ini, konsep pendidikan ditentukan dari pusat, sehingga para
guru tidak perlu berfikir untuk membuat konsep pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Selain itu terdapat beberapa prinsip yang melandasi
kurikulum ini diantaranya adalah:5
x
kurikuler, tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional
khusus.
xi
itu metode penyampain materi tidak hanya sekedar ceramah, metode
praktik juga sudah mulai digunakan agar pembelajaran lebih efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan pelajaran.
7) Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya yang dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan
sosial di masa depan sehingga membutuhkan keahlian tertentu sebagai
bagian dari modal melakukan kehidupan secara mandiri. Sehingga
pendidikan diarahkan pada pembentukan karakter anak yang memiliki
kemampuan dasar siap bekerja dengan skill yang baik sehinggga bisa
digunakan di perusahaan–perusahaan atau pabrik-pabrik atau lebih
tepatnya, pendidikan bertujuan untuk memproduksi tenaga
berpendidikan yang siap pakai.
xii
di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga
daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri
disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
xiii
Kompetensi memiliki landasan yang kuat yang mana dibangun
diatas domain pengajaran yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik.
Sehingga jika siswa disebut “dapat menjelaskan” atau dapat
“melakukan” maka hal itu telah mendapat dukungan dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.Maka dalam proses KBK pendidik
dituntut untuk dapat melakukan:7
xiv
yang mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. (2) Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.9
xv
Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan adalah
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL
meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran.11 Tujuan SKL pada setiap jenjang juga berbedabeda
disesuaikan dengan jenjangnya.
xvi
dasar diajarkan secara tematik dan terpadu, di jenjang SMP mata
pelajaran IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu. Untuk
tingkat SMA terdapa mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan
bakat dan minatnya dan untuk SMK sendiri kompetensi ketrampilan
disesuaikan dengan standar industri.
xvii
perkembangan khususnya dari segi kurikulumnya dari awal berdirinya
sistem pendidikan semacam madrasah ini hingga sekarang.
xviii
Rentang waktu pendidikan Islam telah berjalan lama dan
mempunyai jalan panjang. Namun dirasakan pendidikan Islam masih
tersisih dari sistem pendidikan nasional. Keadaan ini berlangsung
sampai dikeluarkanya SKB 3 Menteri.
xix
sedangkan pembinaan dan pengawasan mata pelajaran umum pada
madrasah dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
bersama-sama Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri.
d. Pada Masa Pasca UU. 20/2003 Dan UU. No. 2 Tahun 1989
xx
Setelah lahirnya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Berbeda dengan Undang-undang kependidikan sebelumnya,
Undang-undang ini mencakup ketentuan tentang semua jalur dan jenis
pendidikan. Jika pada Undangundang pendidikan Nasional bertumpu
pada sekolah, maka dalam UUSBN ini pendidikan nasional mencakup
jalur sekolah dan luar sekolah, serta meliputi jenisjenis pendidikan
akademik, pendidikan professional, pendidikan kejuruan dan
pendidikan agama.15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
xxi
Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia mengalami 2 periode
yaitu: (a) Periode sebelum kemerdekaan yaitu pada masa penjajahan bangsa
Eropa baik Portugis maupun Belanda dan dilanjutkan peda masa penjajahan
Jepang, awalnya mereka datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah
dan berdagang tetapi pada akhirnya mereka mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan untuk golongan mereka maupun pribumi. (b) Periode Sesudah
Kemerdekaan Kurikulum pendidikan di Indonesia sering berubah setiap ada
pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga
kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam perjalanan
sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004,
dan 2006.
B. Saran
Demikian makalah yang telah penulis buat, dan penulis menyarankan agar
pembaca dapat membaca makalah ini dengan teliti dan sebagaimana mestinya agar
xxii
para pembaca dapat memberikan kritikan terhadap makalah yang telah dibuat ini
agar dapat diperbaiki kedepannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyajian makalah ini. Penulis juga menyarankan agar pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah ini dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan
pribadi maupun lingkungan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
xxiii
Arifin, Zainal. Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. Cet.1. PT
Remaja Rosdakarya, 2011.
xxiv