Dosen Pengampu:
Fikri Maulana, M. Pd.
Oleh:
Roi Umadi
NIM: 221310265
Safirah Shabrina
NIM: 221310264
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, makalah ini dapat disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa sebagai bimbingan dalam penulisan karya ilmiah makalah.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarganya,
para sahabatnya, serta pengikutnya.
Ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam II,
Bapak Fikri Maulana, M. Pd., yang telah memberi tugas kepada penulis, sehingga dapat
menjadi wawasan tambahan untuk para mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an.
Penulis juga berterima kasih atas peran dan dukungan rekan-rekan yang turut
mendukung makalah ini sehingga dapat tersusun dengan diberi judul “KURIKULUM
PENDIDIKAN DI INDONESIA”, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan yang
terdapat dalam tulisan ini, maka saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan, agar
nantinya dapat lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusah Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan...........................................................................................................3
B. Peran Pendidikan Politik dalam Masyarakat.........................................................................3
C. Sejarah Kurikulum di Indonesia............................................................................................5
D. Perubahan Kurikulum..........................................................................................................10
E. Sikap sekolah dan guru di dalam kurikulum Pendidikan....................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Lampiran IV Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang: Implementasi Kurikulum
Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2023.
2
Lismina, Pengembnagan Kurikulum di Sekolah dan Perguruan Tinggi, (Ponorogo: Tim Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019), h. 1.
1
2
B. Rumusah Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 251.
4
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 92.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
3
lembaga politik dan kemasyarakatan secara lebih pragmatis dan lebih efisien. Lebih
singkatnya, Pendidikan politik harus bisa meningkatkan proses demokratisasi dari
masyarakat bangsa. Masyarakat harus memaksimalkan hak mereka dalam
berapresiasi, menyampaikan saran, dan pendapat serta bertanggung jawab atas apa
yang mereka lakukan dalam kehidupan berpolitik.
4
nurani politik, yang di dalamnya secara implisit mencakup rasa tanggung jawab etnis
terhadap sesama warganegara.
5
6
4. Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis, mengganti Rencana Pendidikan
1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Dari segi tujuan pendidikan,
Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk
7
Oemar Hamalik, Model-Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PPs Unversitas Pendidikan
indonesia (UPI), 2004),
7
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 19758menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif dan
efisien. latar belakangi lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh konsep di bidang
manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu," Metode,
materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan istilah "satuan pelajaran", yaitu rencana
pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci menjadi: tujuan
instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat
pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik.
Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
6. Kurikulum 1984
“Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Kurikulum 1984 mengusung
process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan
tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum 1975 yang
disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
8
Winarno Surakhmad. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. (Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2009), h. 69.
8
9
Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005).
9
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses
dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Struktur kompetensi dasar KBK ini dirinci dalam komponen aspek, kelas dan
semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan
dibagi menurut aspek dari mata pelajaran tersebut. Pernyataan hasil belajar
ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran pada setiap level. Perumusan hasil
belajar adalah untuk menjawab pertanyaan, “Apa yang harus siswa ketahui dan
mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka pada level ini?”. Hasil belajar
mencerminkan keluasan, kedalaman, dan kompleksitas kurikulum dinyatakan
dengan kata kerja yang dapat diukur dengan berbagai teknik penilaian. Setiap hasil
belajar memiliki seperangkat indikator. Perumusan indikator adalah untuk menjawab
pertanyaan.
Pelaksanaan KBK masih dalam uji terbatas, namun pada awal tahun 2006,
uji terbatas tersebut dihentikan. Dan selanjutnya dengan terbitnya permen nomor 24
tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan permen nomor 22 tahun 2006 tentang
standar isi kurikulum dan permen nomor 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan,
lahirlah kurikulum 2006 yang pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004.
Perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu
mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Pada kurikulum 2006,
pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan
sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk
silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil
pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat
yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP
menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan
daerah dan wilayah setempat.
D. Perubahan Kurikulum
10
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2013), h. 68.
11
Muhammedi, Perubahan Kurikulum di Indonesia: Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan
Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. (Raudhah: Vol. 4, No. 1: Januari – Juni 2016, ISSN: 2338-2263. h. 50.
11
a. Perubahan sebagian-sebagian
Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja dari
kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode
mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian
saja, adalah merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian. Dalam perubahan
sebagian-sebagian ini, dapat terjadi bahwa perubahan yang berlangsung pada
komponen tertentu sama sekali tidak berpengaruh terhadap komponen yang lain.
Sebagai contoh, penambahan satu atau lebih bidang studi kedalam suatu kurikulum
dapat saja terjadi tanpa membawa perubahan dalam cara (metode) mengajar atau
sistem penilaian dalam kurikulum tersebut.
b. Perubahan menyeluruh
Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 40-41), ada sejumlah faktor yang
dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara
dewasa ini, yaitu:
12
a) Bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis.
Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama
ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai
lagi dengan cita-cita nasional merdeka. Untuk itu, mereka mulai merencanakan
adanya perubahan yang cukup penting di dalam kurikulum dan sistem
pendidikan yang ada.
b) Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan
diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam
ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan di-
ketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua
perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan
dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
c) Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya penduduk,
maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal
ini menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini
dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat
memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga faktor di atas
itulah yang secara umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan
kurikulum yang kita alami dewasa ini. Perkembangan kuri kulum seperti spiral,
tidak sebagai lingkaran, jadi kita tidak kembali kepada yang lama, tetapi pada
suatu titik di atas yang lama.
a. Perencanaan
1) Membentuk komite pengembangan kurikulum
Komite semacam itu, terutama terdiri dari guru yang
mewakili berbagai sekolah dan tingkat kelas di suatu
kabupaten, administrator, anggota Masyarakat dan mungkin
siswa, menjadi kekuatan pendorong perubahan kurikulum
dan proses implementasi kurikulum jangka Panjang.
Sangatlah penting bahwa seorang ketua yang efektif.
Berpengetahuan dan dihormati memimpin komite tersebut
dan termasuk anggota yang berpengatahuan dan
berkomitmen yang secara bertahap menjadi “ahli” de facto
kabupaten selama fase pengembangan proses serta fase
implementasi.
12
Inge Yudia, et.al., Pengembangan Kurikulum, (Sumatera Utara: PT Mifandi Mandiri Digital, 2023),
h. 46.
14
13
Rikha Rahmiyati Dhani, “Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum”, Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan, Vol. 9, No. 1, tahun 2020, h. 47.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi.
com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. diakes pada tanggal 12 Agustus 2023.
15
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada tanggal 12 Agustus 2023.
16
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 92.
16
17
B. Saran
17
Muhammedi, Perubahan Kurikulum di Indonesia: Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan
Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. (Raudhah: Vol. 4, No. 1: Januari – Juni 2016, ISSN: 2338-2263. h. 50.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dhani, Rikha Rahmiyati. “Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum”, Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan, Vol. 9, No. 1, tahun 2020.
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli
http://belajarpsikologi. com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. diakes pada
tanggal 12 Agustus 2023.
________ 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli
http://belajarpsikologi. com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. diakes pada
tanggal 12 Agustus 2023.
Hamalik, Oemar. Model-Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PPs Unversitas
Pendidikan indonesia (UPI), 2004).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud. https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada tanggal 12
Agustus 2023.
Lismina, Pengembangan Kurikulum di Sekolah dan Perguruan Tinggi, (Ponorogo: Tim Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Lampiran IV Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 tentang: Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2023.
Muhammedi, Perubahan Kurikulum di Indonesia: Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan
Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. (Raudhah: Vol. 4, No. 1: Januari – Juni
2016, ISSN: 2338-2263.
Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2013).
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006).
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta:
Remaja Rosdakarya, 2011).
_______ Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2011).
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005).
Surakhmad, Winarno. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. (Jakarta: PT. Kompas
Media Nusantara, 2009).
Yudia, Inge, et.al., Pengembangan Kurikulum, (Sumatera Utara: PT Mifandi Mandiri
Digital, 2023).
19
20