Oleh:
KELAS D
DosenPengampu:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Telaah Kurikulum Pendidikan Geografi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
Pendidikan Geografi yang di bimbing oleh Ibu Dr. Andi Murniati, M.Pd Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik- baiknya.Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................................2
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B.Rumusan Masalah
1. Apa Saja Bentuk Struktur Kurikulum PG?
2. Apa Saja Pengembangan Materi PG?
C.Tujuan
3. Memahami Tentang Bentuk Struktur Kurikulum PG!
4. Memahami Tentang Pengembangan Materi PG!
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Kurikulum PG
Struktur kurikulum adalah susunan dan pola mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dari penjabaran diatas sudah sangat
jelas bahwa struktur kurikulum ialah berupa mata pelajaran, dalam kata lain struktur
kurikulum adalah bentuk penyusunan mata pelajaran. Struktur kurikulum dibedakan
menjadi dua macam, yaitu struktur vertikal dan struktur horizontal.
1. Struktur Horizontal
Di dalam organisasi kurikulum adalah bentuk penyusunan bahan pelajaran
yang akan disampaikan terhadap siswa. Hal ini berkaitan erat dengan isi pelajaran,
strategi pembelajarannya dan tujuan pendidikan. Berikut menurut A.Hamid Syarif,
bahwa struktur kurikulum adalah suatu kerangka umum program-program pengajaran
yang akan disampaikan terhadap siswa. Sehingga dapat dipastikan bahwa dalam
struktur horizontal ini berkaitan dengan penyusunan antara mata pelajaran satu
dengan mata pelajaran yang lain. Dalam kaitannya terhadaap struktur horizontal ini
terdapat tiga macam bentuk penyusunan kurikulum, yaitu:
2. Struktur Vertikal
Struktur vertical berhubungan dengan masalah sistem pelaksanaan kurikulum
sekolah.
Hal ini dapat menyangkut :
a. Sistem kelas
Pada sistem ini, penerepan kurikulum dilaksanakan melalui beberapa kelas
(sesuai dengan tingkatan) tertentu. Di SD misalnya, terdapat kelas 1 sampai
dengan 6; di SMP/MTs terdapat kelas 1-3 atau kelas 7-9; dan di SMA/MA atau
SMK/MAK terdapat kelas 1-3 atau 10-12. Kurikulum setiap jenjang telah
mencantumkan beberapa bahan yang wajib disampaikan, seberapa luas dan dalam
bahan tersebut, serta bagaimana urutan sajiannya terhadap masing kelas. Jadi,
bahan atau materi pelajaran yang diperuntukkan terhadap setiap kelas berbeda-
beda.
Kelemahan sistem kelas diantaranya terletak terhadap timbulnya efek
psikologis (juga orang tua) yang tidak naik kelas. Mereka berpeluang menjadi
tertekan, malu, dan bahkan frustasi. Syistem ini sering tidak dapat menangkal
factor subjektif yang biasa merugikan peserta didik.
4
Pelaksanaan kurikulum dalam syistem tanpa kelas tidak mengenal adanya
tingkat beberapa kelas tertentu. Setiap peserta didik diberi kebebasan untuk
berpindah program setiap waktu tanpa harus menunggu teman-temanya. dalam
artian jika ada siswa yang dirasa sudah mampu menguasai pelajaran, maka siswa
tersebut dipersilahkan mengambil pelajaran lain tanpa menunggu teman-temannya.
5
berarti sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan,
yang kemudian diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan
sesuatu dengan baik.
Sistem unit waktu yang kedua adalah sistem semester. Dalam sistem semester,
waktu satu tahun dibagi menjadi dua unit waktu. Masing-masing semester terdiri
atas enam bulan, dengan 16 hingga 20 minggu belajar efektif.
2) Mengajar dan alat bantu mengajar Metode dan alat bant upengajaran berfungsi
sebagai alat untuk mengantarkan bahan pengajaran menuju tujuan pengajaran
b. Bimbingan Menyeluruh
Bimbingan pada dasarnya adalah proses bantuan kepada para siswa dengan
melihat beberapa kemungkinan dan kenyataan yang ada tentang adanya kesulitan
yang di hadapi dalam rangka sebagai bentuk pengembangan pribadi siswa secara
optimal sehingga mereka dapat memahami dirinya, mengarahkan sikap dan
tindakannya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakatnya.
c. Sarana Kulikuler
Berikut yang termasuk diantara sarana kurikuler yang termasuk penting dalam
menunjang pelaksanaan kurikulum, diantaranya:
7
Apabila hasilnya masih kurang, guru masih berkewajiban untuk
mengulang kembali bahan pelajaran tersebut sebelum melanjutkannya ke
materi pelajaran selanjutnya.
2) Penilaian tahap kedua
Adalah bentuk penilain yang dilakukan di akhir program unit dari
program, misalnya akhir catur wulan atau akhir semester. Penilaian ini di
namakan penilaian sumatif yang bertujuan untuk menetapkan angka kemajuan
dari belajar para siswa. Adapun standart yang di gunakan dalam menentukan
keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran, atau hasil belajar yang
dicapainya, yakni bisa dengan menggunakan dua cara, yaitu standar mutlak
dan standar relatif.
B.Pengembangan Materi PG
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
dijadikan sebagai salah satu sumber informasi materi yang penting bagi guru maupun
siswa.Keberadaan bahan ajar sangat penting karena bahan ajar merupakan komponen
yangharus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai
oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya
(Hermawan, dkk. 2008).
Selain itu, bahan ajar harus dapat membuat peserta belajar secara mandiri, dapat
belajar kapan saja dan dimana saja, sesuai dengan kecepatan masing-masing, mampu
membuat peserta didik belajar urutan yang dipilihnya sendiri, membantu
mengembangkan potensi peserta didik menjadi pelajar yang mandiri, dan sebagai
pedoman bagi peserta didik mengarahkan semua aktivitas dalam proses pembelajaran
dan menguasai semua kompetensi yang sudah ditentukan. (Depdiknas, 2010).
8
dan lain-lain. Pengembangan materi dan bahan ajar geografi dapat dilakukan melalui
metode penelitian dan pengembangan (Research & Development), dengan hasil
produksi seperti bahan ajar pada materi mitigasi dan adaptasi bencana yang layak
sebagai sumber belajar pada siswa.Untuk mengembangkan materi dan bahan ajar
geografi, para guru dapat mengkaji cara terbaik dalam peningkatan mutu pembelajaran,
menilai siswa, mencari model pembelajaran, termasuk mencari solusi dalam organisasi
materi dan bahan ajar.
a. Fakta
Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat
ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi
yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan
hari kemerdekaan 17 Agustus, dll.
b. Konsep
c. Prosedur
9
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa
untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan
antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan
generalisasi.Contoh materinya langkah-langkah melakukan stek pada tanaman.
d. Prinsip.
Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/ sebuah teori yang
telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya. Seseorang akan dapat menarik suatu
prinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yang relevan.
Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll.
Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi
Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri
seseorang. Materi afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai,
internalisasi, dll.
Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan, rasa sosial, dll.
Selain itu Hilda Taba (dalam Wina Sanjaya, 2011) juga mengemukakan
bahwa ada 4 jenis tingkatan bahan atau materi pelajaran, yakni fakta khusus, ide-
ide pokok, konsep, dan system berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi
kurikulum yang sangat sederhana. Ide-ide pokok bisa berupa prinsip atau
generalisasi. Konsep menurut Hilda Taba, lebih tinggi tingkatannya dari ide
10
pokok, hal ini dikarenakan memahami konsep berarti memahami sesuatu yang
abstrak sehingga mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. System
berpikir berhubungan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah secara
empiris, sistematis dan terkontrol yang kemudian dinamakan berpikir ilmiah.
11
Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, tim yang tergabung dalam
pengembangan pembelajaran ini harus bekerja sama. Ahli desain pembelajaran, ahli
materi atau pengajar, ahli media, dan ahli penyusun tes bekerjasama untuk
memproduksi bahan pembelajaran yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
2). Menyusun bahan tersebut sesuai dengan urutan pada urutan U (uraian) yang
terdapat dalam strategi pembelajaran.
12
3). Mengindentifikasi bahan-bahan yang tidak diperoleh dari lapangan untuk ditutup
dengan penyajian pengajar.
6). Menyusun bahan lain (bila masih diperlukan) yang berupa transparansi, gambar,
bagan, dan semacamnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur kurikulum adalah susunan dan pola mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dari penjabaran diatas sudah sangat
jelas bahwa struktur kurikulum ialah berupa mata pelajaran, dalam kata lain struktur
kurikulum adalah bentuk penyusunan mata pelajaran.
Pengembangan materi dan bahan ajar geografi bertanggung jawab atas berbagai
variabelpembelajaran, seperti ketepatan dalam memilih indikator keberhasilan siswa,
pemenuhanstandar ketuntasan dalam proses pembelajaran, kesiapan siswa dalam
menghadapi UjianNasional, pengaturan waktu pertemuan di kelas, penentuan metode,
dan lain-lain.
Pengembangan materi dan bahan ajar geografi dapat dilakukan melalui metode
penelitiandan pengembangan (Research & Development), dengan hasil produksi seperti
bahan ajarpada materi mitigasi dan adaptasi bencana yang layak sebagai sumber belajar
pada siswa.Untuk mengembangkan materi dan bahan ajar geografi, para guru dapat
mengkaji caraterbaik dalam peningkatan mutu pembelajaran, menilai siswa, mencari
model pembelajaran,termasuk mencari solusi dalam organisasi materi dan bahan ajar.
B.Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kami sangat menerima saran dan kritikan dari pembaca untuk membuat makalah ini
lebih baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Yani, A. (2009). Pengembangan Materi dan Bahan Ajar Geografi.Ningrum, M. V. R., &
Saputra, Y. W. (2020).
http://yelsipunyakarya.blogspot.co.id/2013/05/mengembangkan-bahan-materi-
pembelajaran.html
http://hendro-suhaimi.blogspot.co.id/p/blog-page_7.html#!/tcmbck
15