Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :Psikologi Pendidikan

DosenPengampu : Sofyan Yahya M.Pd

DisusunOleh :

1. MiftakhulKhoiriyah (222711060022)
2. Sri Hartati (222711060008)

UNIVERSITAS ISLAM AN-NUR LAMPUNG


2023/2024 MASEHI
KATA PENGANTAR

Alhamduliilahirobbil’alamin, penulis memuji syukur

kehadirat Allah SWT karena sampai detik iniAllah SWT masih bermurah
hati memberikan segala karunia-Nya sehangga penulis dapatmenyelesaikan makalah

“Peranan Bakat Dalam Proses Belajar “ yang disusun guna

memenuhi tugas mata kuliah Psikologi pendidikan.

Salam sejahtera semoga tetap tercurahkan pada nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan

Lil’alamin. Semoga kelak kita menjadi salah satu umatnya yang mendapatkan syafa’at dari
beliau.Amin, Ya Robbal’alamin.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telahmemberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil dan yang secara
langsung maupun tidaklangsung Sebagai hamba Allah Swt, penulis yakin bahwa makalah
ini jauh dari sempurna. Olehkarena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangundemi memperoleh hasil
yanglebihbaik dikesempatanmendatang.

PulauPanggung, 13 Oktober
2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................

A.Latar Belakang...........................................................................................
B.Rumusan Masalah.....................................................................................
C.Tujuan.........................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN ....................................................................................

A.pengertian bakat........................................................................................
B.jenis-jenis bakat.........................................................................................
C.faktor-faktor yang mempengaruhi bakat...................................................
D. Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkanbakat.......................

BAB III:PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan
makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan
diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri
manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata.
Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena
untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya.
Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan.
Bimbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada
hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah
tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi
yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.

B.Rumusan Masalah

1.identifikasi pengertian bakat ?

2.apa saja jenis-jenis bakat ?

3.jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bakat ?

4.identifikasi Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkanbakat ?

C.Tujuan

1. mengetahui pengertian bakat

2.mengetahui jenis-jenis bakat

3. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bakat

4. mengetahuiUsaha Guru untuk mengenali dan mengembangkanbakat


BAB II

PEMBAHASAN

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

A.Pengertian bakat

Pengertian bakat adalah kemampuan yang sudah melekat dan dimiliki oleh setiap
orang yang bisa digunakan untuk mempelajari sesuatu hal yang cepat. Beberapa
diantaranya adalah bisa mempelajari waktu dengan singkat serta bisa mendapatkan
hasil yang sangat baik. Bakat seseorang sudah melekat pada manusia sejak lahir.

Contoh :
Seseorang yang berbakat seni lukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisannya
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat di bidang seni lukis.

Pengertian Bakat Menurut Para Ahli , diantaranya ialah

1. William B. Michael

Menurut William B. Michael, pengertian bakat adalah suatu kapasitas yang ada dalam
diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi
oleh latihan yang sudah dijalaninya.

2. S.C Utami Munandar

Menurut S.C Utami Munandar, bakat adalah sebuah kemampuan bawaan dari
seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih
lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang ingin diwujudkan.

3. Kartini Kartono

Menurut Kartini Kartono, pengertian bakat adalah hal yang mencakup segala faktor
yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan
kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan
tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan
dikembangkan.
B.Jenis-jenis bakat

ada 2 jenis bakat yaitu :

1. Bakat umum

Bakat umum adalah kemapuan berupa potensi dasar yang sifatnya sudah umum. Bisa
diartikan semua orang memilikinya dan sudah menjadi hal yang biasa.

2. Bakat khusus

Bakat khusus adalah kemampuan berupa potensi khusus yang dimiliki oleh seseorang.
Bisa diartikan tidak semua orang untuk memilikinya. Misalnya bakat seni, publik
speaking, kSepemimpinan dan lain-lain.

Bakat khusus terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah :

1. Bakat Verbal

Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.

2. Bakat Numerikal

Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.

3. Bakat Skolasi

Bakat skolasi adalah perpaduan antara kata dan angka. Bakat ini meliputi dalam
kemampuan berpikir, menalar, menciptakan hipotesis, mengurutkan, pandangan hidup
yang sifatnya rasional. Bakat ini di temukan oleh seorang ilmuwan, pemrograman,
akuntan dan lain sebagainya.

4. Bakat Bahasa

Bakat bahasa merupakan bakat penalaran analisis bahasa (ahli sastra). Contoh bidang
yang asalanya dari bakat bahasa adalah hukum, pramuniaga,jurnalistik,editing,
penyiaran dan lain-lain.

5. Bakat Mekanik

Bakat mekanik biasanya tentang bentuk prinsip-prinsip umum ipa, alat-alat, tata kerja
mesin dan lainnya.
6. Bakat Ketelitian Klerikal

Bakat ini berupa meramu untuk laboratorium, kantor, tulis menulis dan lain-lain.

7. Bakat Relasi Ruang

Bakat relasi digunakan untuk mengamati dan menceritakan pola 2 dimensi atau berfikir
3 dimensi. Bakat ini membuat seseorang memiliki sifat tajam dan peka dalam detail
visual. Bakat ini dimiliki seorang artis, pilot, arsitek, fotografer dan profesi lainnya.

8. Bakat Abstrak

Bakat abstrak adalah bakat bukan kata ataupun angka, tetapi lebih ke bentuk
rancangan, ukuran, pola dan bentuk serta posisinya.

C.faktor – faktor yang mempengaruhi bakat

Masa remaja merupakan sebuah periode transisi dari masa awal anak-anak ke awal
masa dewasa, masa remaja dimulai dari umur 10 hingga 12 tahun dan berakhir berkisar
umur 18 hingga 22 tahun. Masa remaja terjadi perubahan dari bentuk fisik yang
bertambahnya ukuran badan dan bertumbuhnya tinggi badan. Masa remaja dapat juga
disebut sebagai msa pubertas.

Dengan demikian masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang dimana anak
dituntut untuk menuju ke masa depan yang mempunyai tujuan jelas. Masa remaja memiliki
suatu potensi yang belum tergali. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, bakat itu
fitrah dari diri manusia, adapun bakat bawaan seperti bakat intelektual.

Dari uraian diatas, kita akan membahas mengenai pengembangan bakat peserta
didik yang didalamnya terkait dengan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam
mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh remaja.

Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan disebutkan


bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan
pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) yang
tertentu.

Kartini Kartono (1979) Menurutnya, bakat merupakan hal yang mencakup segala
faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan
kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan tertentu.
Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan dikembangkan.
Bakat adalah potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kemampuan dasar
dengan belajar lebih relatif singkat namun hasilnya lebih bagus dibandingkan orang lain
yang bersama-sama belajar relatif singkat dengannya.

Tidak semua manusia memiliki bakat yang sama. Setiap orang yang dilahirkan
memiliki bakat yang berbeda, untuk mengembangkan bakat anak ada beberapa yang
menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan bakat anak.
Faktor pendorong membuat anak menjadi semangat dalam mengembangkan bakat yang
dimilikinya, namun ada yang menjadi faktor penghambat untuk anak dalam
mengembangkat yang dimilikinya, faktor penghambat akan membuat anak putus asa atas
bakat yag telah dimilikinya.

Adapun yang menjadi faktor pendorong anak dalam mengembangkan bakat, antara lain :

1. Faktor Internal
 Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung yang berasal dari
orangtuanya atau dapat dikatakan sebagai anak mendapat pewarisan bakat
yang dimiliki oleh ayah atau ibunya.
 Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu perkembangan bakat anak tergantung pada dirinya
sendiri.
2. Faktor Eksternal
 Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terbagi atas :
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat awal untuk mengetahui
bakat anak dan menjadikan ajang pelatihan bakat yang ada pada diri
anak. Orangtua membimbing anak dalam menggapai bakat.
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah dapat digunakan untuk anak dalam proses
belajar mengajar dan dapat mempengaruhi minat dan bakat anak
dikembangkan secara intensif dan guru menjadi tanggungjawab
untuk proses pengembangan bakat di sekolah.
3) Lingkungan sosial
Suatu lingkungan pasti berhubungan dengan banyak orang atau masyarakat. Anak dapat
mengembangkannya bersama masyarakat dan bisa bertukar pengalaman dengan

masyarakat, sehingga anak lebih berbakat dalam


mengembangkannya.

Ada juga faktor penghambat dalam pengembangan bakat, yaitu :

1. Kurangnya sarana dan prasarana


Ketika anak memiliki bakat dan ingin mengembangkan, namun peralatan yang
berkaitan dengan bakat anak tersebut, tidak ada disekitarnya. Jadi, hal ini sangat
mempengaruhi pengembangan bakat.

2. Malu bergaul dengan teman yang memiliki bakat.


Semua manusia memliki bakat masing-masing, jika anak tersebut malu bergaul
atau berteman dengan teman-teman yang memiliki bakat, maka anak tersebut
cenderung akan terpendam bakatnya.

3. Orangtua tidak mendukung


Anak sudah tahu bakat yang dimilikinya, sudah ingin mengembangkannya, namun
orangtua tidak mendukungnya. Beberapa alasan sehingga orangtua tidak
mendukungnya untuk mengembangkan bakat, diantaranya orangtua khawatir jika
anak cidera, ditinggal jauh (untuk mengikuti lomba), khawatir jika mengeluarkan
biaya yang banyak.

D.Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat

Profesi guru mengembang tugas yang cukup sulit, tapi sangat mulia. Tugas sebagai
guru sangat banyak sekali, yang salah satunya memiliki peran dalam perkembangan
peserta didik/siswanya pada pengetahuan, karakter dan emosionalnya. Dikatakan guru
yang sukses, tentu indikatornya adalah perubahan (perkembangan) pada siswanya, yang
awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang awalnya tidak bisa menjadi bisa.

Setiap siswa memiliki kecerdasan yang tinggi, namun memiliki bakat yang
berbeda-beda. Bakat tersebut mempengaruhi tingkat semangat dan kesungguhan seorang
siswa untuk belajar. Bakat merupakan kemampuan terpendam di dalam diri siswa yang
memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan dilatih supaya mencapai maksimal dalam
kecakapan, pengetahuan atau keterampilan khusus. Ada seorang siswa yang berbakat
dalam musik akan lebih mudah diajarkan daripada siswa yang tidak memiliki bakat dalam
musik.

Seorang psikolog populer, Abraham Maslow mendapatkan setiap orang punya


potensi terpendam yang suatu saat akan muncul dan akan menjadi kebutuhan, serta harus
mendapatkan perhatian serius. Bakat tersebut jangan diremehkan, sebab sangat signifikan
dengan perkembangan anak. Sebagai seorang guru juga harus tahu bakat yang terpendam
pada siswanya. Sehingga, sang guru dapat mengarahkan bakat tersebut dengan baik demi
masa depannya. Oleh sebab itu, usaha guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat
menjadi tanggung jawab yang harus dijalankan dan terlihat dalam aspek berikut ini

1. Memberikan Perhatian Terhadap Bakat Peserta Didik


Setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda-beda dan setiap bakat
harus diperhatikan secara khusus. Di kelas dengan pola penyeragaman memang
agak sulit memberikan perhatian secara fokus. Seorang guru hanya perlu melihat
potensi siswa saja, untuk aksi lebih lanjut bisa dibantu orang tua siswa dalam
pengembangannya.

2. Memotivasi Siswa agar Berpikir Positif pada Bakat yang Dimilikinya


Setelah guru mengetahui bakat pada peserta didik, guru harus mendorong
siswanya dan memberikan semangat yang positif bahwa bakatnya harus terus
dikembangkan dan bakat tersebut dapat membawa kepada kesuksesan di masa
depan.

3. Memberikan Pengetahuan, Wawasan, Pengalaman terkait Bakat yang


Dimiliki
Peserta didik harus diperkaya dengan pengetahuan dan wawasan, serta
praktek langsung terkait bakat yang dimilikinya sehingga benar-benar bisa menjadi
seorang yang ahli suatu saat. Seorang guru bisa menerapkan aktivitas sesuai bakat
siswanya dan itu akan ditiru, serta baik dalam pengembangan bakatnya.

4. Memberikan Ruang Pelatihan Pengembangan Bakat


Bakat terpendam yang hebatpun tidak akan keluar dengan maksimal, jika
tidak ada tempat menyalurkannya. Usaha guru dalam mencari wadah penyaluran
bakat perlu dilakukan, supaya bakat yang dimiliki terhenti. Tidak hanya fasilitas
yang ada di sekolah, peserta didik pun boleh diperkenankan untuk mengikuti
kegiatan yang mengembangkan bakatnya di luar sekolah.

5. Lingkungan yang Positif dan Banyak Tokoh Inspiratif


Lingkungan tempat tinggal siswa yang baik akan mempengaruhi
perkembangan bakatnya dengan baik. Apalagi lingkungan tersebut memiliki
program yang menunjang potensi anak-anak yang berada disana. Tidak hanya
lingkungan saja, keberadaan sosok (tokoh) masyarakat yang menjadi inspirasi akan
memberikan motivasi yang kuat di dalam diri siswa.

6. Memberikan Reward terhadap Usaha Siswa


Dalam mengembangkan bakat, seorang siswa perlu melakukan berbagai
usaha. Kerap kali juga usaha yang dilakukan mungkin dianggap kurang maksimal
oleh guru. Tapi guru harus memberikan reward, walau hanya sekedar kata-kata.
Reward tersebut akan memperngaruhi batinnya dan itu mendorong dirinya semakin
berusaha dengan maksimal.

7. Dukungan terhadap Pengembangan Bakat


Setiap bakat tentu baik jika dikembangkan dengan baik. Mungkin orang tua
atau guru enggan mengembangkan bakat yang dimiliki siswanya. Dengan berbagai
alasan, salah satunya orang tua menginginkan anaknya sukses mengikuti dirinya
atau seorang guru khawatir dengan nasib siswa tersebut dengan bakat yang dimiliki
tidak banyak pekerjaan yang sesuai dengan bakat tersebut.

Alasan ini dan itu jauhkanlah dari pikiran untuk pengembangan bakat. Yang
terpenting dukungan terhadap bakat yang ada, soal apa yang akan terjadi ke depan
hiraukan terlebih dahulu. Yakinlah bakat yang terus dikembangkan sampai pada
titik maksimal akan sangat berguna, terkhusus untuk pemilik bakat tersebut.

8. Menjalin Kerjasama antara Guru dengan Orang Tua


Perlu perhatian bagi guru dan orang tua terkait bakat yang dimiliki siswa.
Kerjasama yang dilakukan akan menjadi kontrol pengembangan bakat, baik saat
berada di lingkungan sekolah maunpun rumah.
9. Lakukan Kompetisi Antar Bakat
Guru yang melihat siswa dengan bakat yang sama, bisa langsung
melatihnya secara bersamaan. Lalu mempertandingkan bakat yang sama tersebut.
Bahkan bakat tersebut dapat di kuatkan lagi dengan mengikuti kompetisi baik di
sekolah, daerah, bahkan propinsi.
BAB 111

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi Peran bakat dalam proses belajar adalah memberi kesempatan kepada anak
atau siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan
bermakna. Kesenangan atau kenikmatan akan diperoleh ketika seseorang
memiliki kemampuan yang memadai untuk menghadapi tantangan belajarnya.
Bahkan bakat juga dapat diartikansebagai kemampuan bawaan yang
merupakan potensi(pontential ability) yang masih perlu dikembangkan melalui
latihan. Bakat jugamerupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilanyang relatif bersifat umum (misalnya bakat
intelektual umum) atau khusus (bakatakademis khusus). Bakat khusus disebut
juga talenta.

B. Saran
Jadi jika sebuah sekolah ingin menanamkan bakat pada para siswanya maka
sebaiknya sekolah melakukan 6 cara dibawah ini:

6 Cara Mengembangkan Bakat Bakat Siswa di Sekolah


1. Melakukan Observasi.
2. Ikuti Tes Minat dan Bakat.
3. Ikut Kegiatan Ekstrakurikuler.
4. Bersosialisasi atau Bergabung dengan Teman yang Memiliki Bakat yang
Sama.
5. Ikut Ajang Bakat yang Sesuai.
6. Rutin Latihan.
DAFTAR PUSTAKA

Bingham, W Van D. Aptitude and Aptitude Testing, New York: Harper, 1937

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007.

https://www.bacanulis.com/2020/02/usaha-guru-untuk-mengenali-dan.html

https://symbianplanet.net/pengertian-bakat/

https://www.gurupendidikan.co.id/bakat/

Anda mungkin juga menyukai