Anda di halaman 1dari 32

TUGAS KELOMPOK

BAKAT KREATIVITAS DAN CARA MEMBERIKAN MOTIVASI


Mata Kuliah : Teori, Proses dan Konteks Sosial Budaya Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 8


Kelas 1A MIPA Non Reguler A

NAMA NO. ABSEN NPM JABATAN


Drs.Saripudin 10 20217270015 Ketua
Denny Nugroho Sungkono 20 20217270029 Sekretaris
Silvia Kusumaningrum 30 20217270040 Anggota
Adrianus Kusuma Sanjaya 31 20217270041 Anggota
Sugianto 41 20217270052 Anggota

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA S2


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bakat Kreativitas
Dan Cara Memberikan Motivasi” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori, Proses, Dan Konteks
Sosial Budaya Pendidikan. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Bakat dan Motivasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Teori, Proses, Dan Konteks Sosial Budaya Pendidikan. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dapat
terselesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 2 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
A. BAKAT KREATIVITAS ........................................................................................ 6
B. JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS ............................................................................ 10
C. IDENTIFIKASI, PENGUKURAN BAKAT DAN KREATIVITAS ...................... 11
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BAKAT KREATIVITAS........... 14
E. GAMBARAN UMUM TENTANG MOTIVASI ................................................... 17
F. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI PESERTA DIDIK ................................. 19
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................... 22
A. SIMPULAN .............................................................................................................. 23
B. SARAN ..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 25
LAMPIRAN BIODATA PENULIS ..................................................................................... 26
LAMPIRAN HASIL DISKUSI ............................................................................................ 33

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam pendidikan, bakat, kreativitas dan motivasi merupakan hal yang penting
bagi perkembangan potensi dan kemampuan peserta didik. Bakat dan kreativitas akan
menghasilkan inovasi dan perkembangan yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
peserta didik memiliki potensi bakat dan kreativitas yang bisa dipengaruhi oleh factor
orang tua, guru di sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Potensi bakat dan kreativitas inilah yang perlu diasah oleh peserta didik sejak usia
dini terlebih pentingnya pern serta orang tua dalam keluarga yang dapat mengarahkan
potensi bakat dan kreativitas anak supaya anak tidak mengalami kesulitan dalam
mengindentifikasi bakat yang dimiliki itu apa sehingga anak dapat berkreativitas dengan
baik.
Namun seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, peserta didik
sedikit mengalami kesulitan dalam mengidentifikasikan bakat yang dipunya karena
mereka cenderung menyukai saja lalu jika bosan akan berganti lagi. Peran orang tua dan
guru di sini sangat penting untuk bisa mengarahkan peserta didik tersebut.
Pada masa ini, peserta didik cenderung sibuk dengan gawainya seperti bermain
game, menonton youtube, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu motivasi dari peserta
didik itu sendiri khususnya motivasi dalam pembelajaran di kelas. Jika peserta didik
tidak termotivasi dalam belajar maka peserta didik tidak akan dapat menerima pelajaran
dengan baik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik itu
sendiri. Kreativitas dan motivasi diperlukan agar tercapai tujuan pembelajaran di sekolah

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan makalah yang akan
dibahas pada makalah ini, yaitu:
1. Apakah bakat, kreativitas, dan motivasi itu?
2. Faktor apa saja yang berperan dalam pengembangan bakat, kreativitas, dan motivasi
tersebut?
3. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik?

4
C. TUJUAN PENULISAN
Dari berbagai uraian pembahasan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang disebut dengan bakat, kreativitas, dan motivasi
2. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pengembangan bakat, kreativitas, dan
motivasi.
3. Mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAKAT KREATIVITAS
1. Pengertian Bakat
Bakat merupakan suatu kemampuan yang telah di miliki oleh setiap manusia
untuk mempelajari sesuatu dengan sangat cepat dalam waktu yang pendek
dibandingkan dengan orang lain dan memiliki hasil yang lebih baik pula. Bakat telah
dimiliki oleh setiap manusia dia lahir ke dunia ini. Bakat yang dimiliki oleh
seseorang beragam ada yang pintar dalam hal seperti melukis, bernyanyi, menari dan
lain sebagainya.
Manusia yang terlahir ke dunia ini memiliki tingkah dan sikap yang berbeda-
beda, tingkah dan sifat tersebut terkadang membuat orang lain berdecak kagum.
Tingkah dan sikap tersebut berbeda di setiap orangnya ada yang memiliki sifat
pendiam, periang dan sebagainya. Ada sebagian kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan dengan baik dan bahkan dengan sempurna di lakukan oleh orang tertentu.
Adapun beberapa pengertian bakat menurut beberapa ahli, yang diantaranya:
a. Menurut William B. Michael (Suryabrata 1995)
Bakat merupakan kapasitas pada diri seseorang di dalam melakukan tugasnya
dan melakukan dengan pengaruh dari latihan yang dijalaninya.
b. Menurut Crow dan crow “1989”
Bakat merupakan kualitas dalam diri manusia yang memiliki tingkatan
beragam dan berbeda.
c. Menurut Brigham “Suryabrata 1995”
Bakat merupakan suatu titik berat yang telah di miliki oleh setiap individu
yang telah di dapatkan dari latihan dari segi kinerja atau performanya.
d. Menurut Woodworth & Marquis “Surabaya 1995”
Bakat merupakan prestasi yang telah dapat di ramalkan dan selain
diramalkan dapat juga di ukur dengan melakukan tes khusus, ability pada di
diri manusia di sebut dengan bakat.
e. Menurut Guilford (1959)
Menyatakan bahwa “Bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan
sesuatu”

6
f. Menurut Notoatmodjo, 1997
“Bakat adalah salah satu kemampuan manusia (achievement, capacity, dan
aptitude)”
g. Menurut Utami Munandar “1987”
Bahwa bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
h. Menurut Sarwono “1986”
Dikemukakan bahwa bakat ialah kondisi di dalam diri seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus.
i. Menurut KBBI
Bakat merupakan dasar “kepandaian, sifat dan pembawaan” yang dibawa
sejak lahir.
j. Menurut Freeman (1963)
Bakat adalah sifat – sifat yang member petunjuk akan adanya kemampuan
yang dimiliki seseorang, yang dengan melalui latihan – latihan dapat
direalisir menjadi kemampuan – kemampuan yang nyata, terutama dalam
bidang – bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni musik dan
bidang teknik.
k. Menurut pendapat Bingham (1968)
Ia mendefinisikan bakat sebagai kondisi atau kemampuan yang dimiliki
seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus dapat
memperoleh suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, missal
kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik atau menciptakan musik.
l. Menurut Conny  Semiawan dkk, 1984.
“Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih”.
m. Menurut Kartini Kartono,
pengertian bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam
diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian
menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan tertentu.
Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan
dikembangkan.

7
n. Menurut Suganda Pubakawatja
Pengertian bakat adalah benih yang berasal dari suatu sifat yang mana baru
akan tampak nyata jika seseorang tersebut mendapat sebuah kesempatan dan
kemungkinan untuk dapat mengembangkannya.
o. Menurut M. Ngalim Purwanto,
bakat adalah kecakapan pembawaan, yang mana mengenai kesanggupan dan
potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.

2. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas adalah mengarah pada proses penciptaan ide atau
sesuatu yang baru. Ide yang tercipta dari kreativitas benar-benar original atau
berbeda dengan yang lain dan memiliki keunikan tersendiri.
Seorang ahli Clarkl Monstakis dalam buku yang ditulis oleh Munandar
terbitan tahun 1995, menjelaskan pengertian kreativitas adalah pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu
antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain.
Pengertian kreativitas pun dapat dimaknai suatu proses pemecahan masalah.
Tak hanya kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru, tetapi teknik kreativitas
sesungguhnya pasti menggunakan metode baru juga.
Adapun beberapa pengertian kreativitas menurut beberapa ahli, yang
diantaranya:
a. Menurut James J. Gallagher (1985) “Creativity is a mental process by
which an individual creates new ideas or products, or recombines existing
ideas and product, in fashion that is novel to him or her.”
Pengertian kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan individu
berupa gagasan atau produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya
yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
b. Menurut Widayatun
Pengertian kreativitas adalah kemampuan memecahkan masalah yang
memberikan individu mampu menciptakan ide-ide asli atau adaptif fungsi
kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
c. Menurut Chaplin (1989)

8
Pengertian kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru
menggunakan metode-metode baru.
d. Clarkl Monstakis (dalam Munandar, 1995)
Pengertian kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan
diri sendiri, alam, dan orang lain.
e. Menurut James R. Evans
Pengertian kreativitas adalah keterampilan menentukan pertalian baru dengan
melihat subjek perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru
dari dua atau lebih konsep dalam pikiran.
f. Menurut Semiawan (1997)
Pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru
dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
g. Menurut Santrock
Pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk memikirkan
sesuatu dengan cara baru dan tidak biasa serta mendapatkan solusi-solusi
yang unik.
h. Menurut Supriadi (1994)
Pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan
apa yang telah ada.
i. Menurut Csikzentmihalyi (dalam Munandar, 1995)
Pengertian kreativitas adalah sebagai produk berkaitan dengan penemuan
sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi keterampilan
atau berlatih pengetahuan dan mempelajari buku.
j. Menurut Munandar
Pengertian kreativitas adalah kemampuan mengombinasikan. memecah
masalah, dan cerminan dari kemampuan operasional anak kreatif.

3. Ciri-Ciri Kreativitas
Menurut Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004:19)
dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri kreativitas adalah sebagai berikut:
1. Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa.

9
2. Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan
persoalan.
3. Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar.
4. Berani mengambil risiko.
5. Suka mencoba.
6. Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan.

Menurut Conny R. Semiawan (2009:136) ciri-ciri kreativitas adalah:


1. Berani mengambil resiko.
2. Memainkan peran yang positif berfikir kreatif.
3. Merumuskan dan mendefinisikan masalah.
4. Tumbuh kembang mengatasi masalah.
5. Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy).
6. Menghargai sesama dan lingkungan sekitar.

Sedangkan menurut Utami Munandar (2009:10) ciri-ciri kreativitas sendiri


bisa dibedakan jadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (non-
aptitude). Ciri kognitif (aptitude) sendiri terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas,
kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri nonkognitif meliputi motivasi,
kepribadian, dan sikap kreatif.

B. JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS


Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:


1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka
3. Bakat Skolastik

10
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat
rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram
komputer. (Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram,
ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat
lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3
dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide
secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
(Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain
– lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

C. IDENTIFIKASI, PENGUKURAN BAKAT DAN KREATIVITAS


1. Alasan mengidentifikasi Bakat Kreatif.
Mengidentifikasi bakat kreatif siswa-siswa merupakan sesuatu yang penting bagi
seorang guru karena alasan berikut :
 Kreatifitas sangat bermakna dalam kehidupan.
 Melalui pengukuran dan identifikasi bakat kreatif, akan ditemukan pula siswa-
siswa yang kemampuan kreatifnya sangat rendah.

11
 Dengan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam, guru dapat terbantu
untuk merancang kegiatan yang menantang dan menarik bagi siswa sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
 Untuk membantu siswa memilih jurusan pendidikan dan karier yang menuntut
kemampuan kreatif.
2. Tujuan Penggunaan Tes Kreativitas
Ada 3 penggunaan utama untuk tes kreativitas, yaitu:
1. Identifikasi Anak Berbakat Kreatif
Tes kreatif sering digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif
untuk program anak berbakat intelektual. Kebanyakan program anak
berbakat berasaskan bahwa siswa kreatif perlu di identifikasikan dan
kreativitas perlu di ajarkan.
2. Penelitian
Penelitian membantu kita memahami perkembangan kreativitas. Tes
Kreativitas dalam penelitian dapat di gunakan dengan dua acara.
a. Untuk mengidentifikasikan orang-orang kreatif dan membandingkan
mereka dengan orang – orang biasa.
b. Tes kreatif dalam penelitian dapat digunakan untuk menilai dampak
pelatihan kreatif terhadap kekreatifan peserta.
3. Konseling
Konselor atau Psikolog sekolah di sekolah dasar dan menengah memerlukan
informasi mengenai seorang siswa yang di kirim karna sikapnya yang apatis,
tidak kooperatif, berprestasi kurang, atau karna masalah lain. Mungkin saja
siswa itu sebenarnya kreatif, tetapi tidak tahan akan pekerjaan rutin yang bagi
nya membosankan, sikap guru yang otoriter dan kurang memberikan
kebebasan dalam ungkapan diri. Tes kreativitas dapat membantu konselor,
guru, orang tua dan siswa sendiri untuk mengenali dan memahami bakat
kreatif siswa yang terpendam. Informasi ini memungkinkan guru untuk
merancang kegiatan yang menantangdan menarik bagi siswa kreatif.
3. Jenis Alat untuk Mengukur Bakat Kreatif
Pengukuran bakat pada anak tidak bisa dilakukan jika masing-masing anak tesebut
tidak mengetahui bakatnya dalam bidang apa, untuk itu ada beberapa cara

12
mengidentifikasi bakat. Pendekatan kelima adalah dengan menilai produk kreatif
nyata.
1. Tes yang Mengukur Kreativitas secara Langsung
Sejumlah tes kreativitas telah disusun dan digunakan antara lain tes terkenal dari
Torrance yang di gunakan untuk mengukur pemikran kreatif (Torrance test of
Creative Thinking: TICT) yang mempunyai bentuk Verbal dan bentuk figura.
Ada yang sudah diadaptasi untuk Indonesia, yaitu tes lingkaran (Circle Tes) dari
Torrance, Tes ini pertama kali di gunakan di Indonesia dalam penelitian Utami
Munandar (1997) untuk disertasinya “Creativity and Education” dengan tujuan
membandingkan ukuran kreativitas verbal dengan ukuran kreatifitas figural.

2. Tes yang Mengukur Unsur-Unsur Kreativitas


Kreativitas merupakan suatu konstruk yang multidimensi, terdiri dari berbagai
dimensi, yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan
kepribadian), dan dimensi psikomotorik (keterampilan kreatif).

3. Tes yang Mengukur Ciri Kepribadian Kreatif


Beberapa tes mengukur ciri-ciri khusus, antara lain adalah:
a. Tes Mengajukan Pertanyaan, yang merupakan bagian dari Tes Torrance
untuk Berpikir Kreatif.
b. Tes Risk Taking, digunakan untuk menunjukkan dampak pengambilan resiko
terhadap kreativitas.
c. Tes Sex Role Identity untuk mengukur sejauh mana seseorang
mengidentifikasikan diri. Dengan peran jenis kelaminnya. Alat yang sudah
digunakan di Indonesia adalah Bem Sex Role Inventory.
4. Pengukuran Bakat Kreatif secara Non-Tes
Dalam upaya mengatasi keterbatasan tes tertulis untuk mengukur kreativitas
dirancang beberapa pendekatan alternatif yaitu:
a. Daftar Periksa (Cheklist) dan Kuesioner
Alat ini disusun berdasarkan penelitian tentang karakteristik khusus yang
dimiliki pribadi kreatif.
b. Daftar Pengalaman

13
Teknik ini menilai apa yang telah dilakukan seseorang di masa lalu. Format
yang paling sederhana adalah meminta seseorang menulis autobiografi
singkat, yang kemudian dinilai untuk kuantitas dan kualitas perilaku kreatif.
c. Pengamatan Langsung terhadap Kinerja Kreatif
Mengamati bagaimana orang bertindak dalam situasi tertentu nampaknya
merupakan teknik yang paling absah, tetapi makan waktu dan dapat pula
bersifat subyektif.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BAKAT KREATIVITAS
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Bakat sebagai potensi masih memerlukan latihan dan pengembangan agar
dapat di wujudkan dalam bentuk prestasi. Sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus di kelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal (Ali & Asrori, 2005). Faktor Internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri individu. Faktor Internal tersebut mencakup: minat, motif
berprestasi, keberanian mengambil resiko, ulet dan tekun. Serta kegigihan dan daya
juang. Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan
tempat seorang anak tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal meliputi;
kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukiungan
dan dorongan orang tua/ keluarg, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh. Siswa
yang memiliki ketekunan, kegigihan, keberanian, motif berprestasi yang tinggi, serta
minat pada bidang tertentu, akan mampu mengembangkan bakatnya dengan
dukungan dan dorongan dari lingkungan, melalui kesempatan yang diberikan untuk
mengembangkan diri, serta menyediakan sarana dan prasarana, antara lain tempat
berlatih dan alat-alat ya ng diperlukan untuk melakukan kegiatan sessuai dengan
bakat dan minat anak, akan mencapai prestasi yang optimal. Pencapaian prestasi
akan meningkatkan kepercayaan diiri siswa. Kepercayaan diri merupakan aspek
kepribadian yang penting bagi seseorang untuk mengembangkan diri.

2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas


Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang
secara optimal. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kreativitas. Amabile (Munandar, 1999) mengemukakan sikap orang
tua yang secara langsung mempengaruhi kreativitas anaknya. Beberapa faktor yang
menentukan adalah:

14
a. Kebebasan
Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak. Orang tua
tidak otoriter, tidak terlalu membatasi kegiatan anak, dan terlalu cemas mengenai
anak mereka.
b. Respek
Orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya akan
kemampuan anaknya dan menghargai keunikan anak mereka. Sikap orang tua
seperti itu akan menumbuhkan kepercayaan diri anak untuk melakukan sesuatu
yang orisinil.
c. Kedekatan emosi yang sedang
Kreativitas akan terhambat dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa
permusuhan, penolakan atau rasa terpisah. Tetapi keterkaitan emosi yang
berlebihan juga tidak menunjang pengembangan kreativitas karena anak akan
bergantung kepada orang lain dalam menentukan pendapat atau minat.
d. Prestasi bukan angka
Orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak, mendorong anak untuk
berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya-karya yang baik. Tetapi
mereka tidak terlalu menekankan mencapai angka atau nilai tinggi atau mencapai
peringkat tertinggi.
e. Orang tua aktif dan mandiri
Sikap orang tua terhadap diri sendiri amat penting, karena orang tua merupakan
model bagi anak. Orang tua anak yang kreatif merasa aman dan yakin tentang diri
sendiri, tidak mempedulikan status social dan tidak terlalu terpengaruh oleh
tuntutan social.
f. Menghargai kreativitas
Anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan
hal-hal yang kreatif.
Torrance (Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa ada lima bentuk
interaksi orang tua dengan anak yang dapat mendorong perkembangan kreativitas.
Kelimanya adalah:
a. Menghormati pertanyaan –pertanyaan yang tidak lazim
b. Menghormati gagasan yang imajinatif
c. Menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang di kemukakan anak bernilai
d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar atas prakarsanya sendiri

15
e. Memberikan reward kepada anak setelah menyelesaikan suatu pekerjaan

Tumbuh dan berkembangnya kreativitas dipengaruhi pula oleh banyak faktor


terutama adalah karakter yang kuat, kecerdasan yang cukup dan lingkungan kultutral
yang mendukung. Munandar (2009) menyebutkan bahwa perkembangan kreativitas
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari atau terdapat pada diri individu
yang bersangkutan. Faktor ini meliputi keterbukaan, kemampuan untuk
bermainatau bereksplorasi dengan unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep-konsep,
serta membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang
bersangkutan. Faktor-faktor ini antara lain meliputi keamanan dan kebebasan
psikologis, sarana atau pasilitas terhadap pandangan dan minat yang berbeda,
adanya penghargaan bagi orang yang kreatif, adanya waktu bebas yang cukup dan
kesempatan untuk menyendiri, dorongan untuk melakukan berbagai eksperimen
dan kegiatan-kegiatan kreatif, dorongan untuk mengembangkan fantasi kognisi
dan inisiatif serta penerimaan dan penghargaan terhadap individual.
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat
mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intinsik)
Menurutnya setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam
dirinya untuk beraktivitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan,
mengemukakan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan
ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk
hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi diirinya sepenuhnya
(Rogers dalam Munandar,2009). Hal ini juga di dukung oleh pendapat Munandar
(2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsic untuk
melakukan sesuatu atas keinginan dari diirinya sendiri, selain di dukung oleh
perhatian, dorongan dan pelatihab dari lingkungan. Menurut Rogers (dalam
Zulkarnaen,2002) kondisi internal (internal press) yang dapat mendorong
seseorang untuk berkreasi diantaranya:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman

16
2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang
(internal locus of evaluation)
3. Kemampuan untuk bereksperimen atau bermain dengan konsep-konsep
b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi
kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber
pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan
sekolah Pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pta sekolah hingga perguruan
tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas
individu. Pada lingkungan masyarakat kebudayaan yang berkembang dalam
masyarakat juga turut mempengaruhi kraetivitas individu. Rogers (dalam
Munandar, 2009) menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan
kreativitas ditandai dengan adanya:
1. Keamanan
2. Kebebasan psikologi
3. Jenis kelamin

E. GAMBARAN UMUM TENTANG MOTIVASI


Kata motivasi diambil dari kata motif yang diartikan dengan kekuatan di dalam
diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat melakukan
sesuatu. Motivasi menurut KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Dengan demikian, motivasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki
dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada
pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan dorongan yang berorientasi pada tujuan
tersebut merupakan inti motivasi sedangkan tujuan adalah hal yang dicapai oleh
seseorang individu. Dengan demikian, pentingnya motivasi pada seseorang. Motivasi
merupakan salah satu faktor yang sangat membantu keberhasilan proses pendidikan itu
sendiri terutama dalam proses pembelajaran.

17
Menurut E. Kusmana Fahrudin (dalam Hidayat, 2019) Motivasi di bedakan
menjadi dua golongan:
1. Motivasi Asli. Motivasi asli adalah untuk berbuat sesuatu atau dorongan untuk
melakukan sesuatu yang muncul secara kodrati pada diri sendiri
2. Motivasi Buatan. Motivasi buatan adalah motivasi yang masuk pada diri seseorang
baik usaha yang disengaja maupun secara kebetulan.
Sedangkan menurut Surdiman (dalam Hidayat, 2019) mengemukakan bahwa
motivasi sebagai gerak yang mendorong seseorang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk mencapai satu tujuan.
Motivasi merupakan suatu proses psikologis sehingga menggerakkan perilaku
atau dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

Menurut para ahli terdapat dua jenis motivasi yang umum, yaitu motivasi intrisik
dan ekstrinsik.
1. Motivasi Intrinsik adalah keinginan untuk melkukan sesuatu yang disebabkan oleh
faktor dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
2. Motivasi Ekstrinsik adalah keinginan untuk melakukan sesuatu yang disebabkan
oleh faktor dorongan dari luar diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Guru dapat memahami motivasi belajar jika sewaktu mengajar dia dapat
melaksanakan langkah-langkah seperti berikut:
1. Memahami tingkat kecerdasan peserta didiknya
2. Melaksanakan teknik memotivasi peserta didik
3. Merumuskan tujuan belajar dan mengaitkan tujuan itu dengan minat peserta didik
4. Menerapkan kebiasaan bertanya kepada peserta didik
5. Melaksanakan aktivitas pengajaran dengan urutan yang sistematik
6. Melaksanakan penilaian diagnostik melaksanakan komunikasi dengan peserta didik
yang kesulitan dalam belajar

Mengapa memotivasi peserta didik itu sangat penting bagi guru?


Jika peserta didik tidak termotivasi dalam belajar maka peserta didik tidak akan
dapat menerima pelajaran dengan baik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil
belajar peserta didik itu sendiri. Peserta didik yang tidak berminat terhadap apa yang

18
diajarkan oleh guru dapat menimbulkan suatu perasaan benci terhadap mata pelajaran itu
bahkan untuk selanjutnya peserta didik itu tidak akan ingin pernah mempelajarinya.

Sesungguhnya usaha motivasi peserta didik dalam pendidikan adalah merupakan


suatu proses:
1. Peserta didik untuk memberikan pengalaman saat proses belajar sedang berlangsung
2. Memberikan semangat dan keaktifan pada diri peserta didik sehingga dia benar-
benar bersedia untuk belajar
3. Perhatian peserta didik dalam belajar untuk meraih hasil belajar yang baik

Dilihat dari timbulnya motivasi, terdapat tiga kunci pokok yaitu menggerakkan,
mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia. (Purwanto, 1990 : 72)
a. Menggerakkan
Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu. Bila seorang siswa
belajar, diasumsikan bahwa di dalam diri siswa ada dorongan untuk memulai dan
mengatur aktivitasnya. Minat, sikap, dan kehendak, kesemuanya itu tergantung pada
individu.
b. Mengarahkan
Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu atau berorientasi pada tujuan.
Misalkan, respon siswa dalam situasi belajar adalah selektif. Ini berarti bahwa siswa
tertentu merespon terhadap sesuatu hal, namun siswa yang lainnya tidak
meresponnya.
c. Menjaga dan Menopang
Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan
intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Kunci ini
mengacu kepada sesuatu kondisi yang berada di luar diri siswa.
Sardiman (1996:84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan
demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.

19
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

F. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


Pada dasarnya motivasi belajar peserta didik dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu: motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri peserta didik) dan motivasi ekstrinsik
(berupa pujian, umpan balik, dan insentif). Motivasi belajar merupakan hal yang amat
penting dan menjadi faktor kunci bagi kesuksesan prestasi belajar peserta didik. Sudah
menjadi tugas dan kewajiban guru untuk mencari cara meningkatkan semangat belajar
peserta didik.
Usaha untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar bukanlah hal
yang mudah untuk dilakukan, namun jika berhasil diterapkan akan memberikan dampak
positif bagi peserta didik. Butuh latihan dan usaha terus-menerus bagi guru untuk
senantiasa menemukan cara terbaik untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Berikut ini beberapa cara yang penulis rangkum dari buku Teori, Proses, dan
Konteks Sosial Budaya Pendidikan karangan Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik:
1. Menggunakan metode dan kegiatan belajar yang beragam.
Melakukan kegiatan yang sama secara terus menerus dapat menimbulkan kebosanan
dan kejenuhan yang dapat menurunkan semangat belajar peserta didik. Apabila
peserta didik sudah mulai bosan, prestasi belajarnya cenderung menurun. Guru harus
dapat mengantisipasi situasi ini dengan menggunakan metode dan kegiatan belajar
yang beragam. Berikan variasi kegiatan belajar agar peserta didik tetap termotivasi.
Cobalah metode belajar seperti studi kasus, simulasi, debat, diskusi, dan kerja
kelompok agar peserta didik lebih termotivasi.

2. Jadikan peserta didik sebagai peserta aktif


Dalam metode ceramah yang menempatkan peserta didik sebagai peserta yang pasif
biasanya cenderung membuat peserta didik cepat bosan dan menurunkan motivasi
belajar. Berikanlah tantangan dan aktivitas-aktivitas yang dapat mendorong peserta
didik untuk aktif dalam pembelajaran. Beberapa akivitas tersebut antara lain: proyek

20
sains, membuat keterampilan, simulasi penyelesaian masalah, berpetualang, dan hal-
hal lain yang kontekstual.
3. Menciptakan suasana kelas yang kondusif
Suasana kelas yang tidak nyaman seperti terlalu ramai, kotor, dan tidak rapi
cenderung dapat menurunkan motivasi belajar peserta didik. Sementara kelas yang
nyaman, tenang, bersih, dan rapi cenderung dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Sangat penting untuk mengajak peserta didik membuat kesepakatan kelas agar
seluruh warga kelas berpartisipasi menciptakan kelas yang nyaman.
4. Memberikan tugas yang proporsional
Tugas yang hanya berorientasi nilai cenderung menurunkan motivasi peserta didik
yang kurang mampu memenuhi standar dan dapat berakibat peserta didik yang
bersangkutan merasa dirinya gagal. Tugas yang cenderung banyak secara kuantitas
juga cenderung membuat peserta didik malas untuk mengerjakan. Berikanlah tugas
sesuai dengan kemampuan peserta didik (jangan memberikan tugas terlalu banyak)
dan usahakan agar tugas tersebut proporsional tidak hanya berorientasi nilai tetapi
juga menekankan penguasaan materi. Disarankan agar guru lebih memperhatikan
kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam mengerjakan tugas tersebut.
Berikanlah komentar yang bersifat membangun agar peserta didik tau kelemahan
dari tugas yang dikerjakan agar dapat memperbaikinya.
5. Antusias dalam mengajar
Antusiasme seorang guru dalam mengajar ternyata menjadi salah satu faktor yang
penting untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Berbagai buku motivasi
mengatakan bahwa antusiasme itu menular. Guru yang terlihat lesu dan kurang
bersemangat dapat membuat peserta didik menjadi tidak bersemangat pula.
Sebaliknya guru yang mengajar dengan penuh antusias dapat membuat peserta didik
semakin bersemangat dalam mengajar. Usahkan setiap hendak mengajar, guru dapat
memastikan bahwa dirinya dalam kondisi emosional yang baik dan bersemangat.

6. Berikan penghargaan
Siapapun sangat senang menerima hadiah atau penghargaan terhadap pencapaian
yang dilakukannya, demikian pula peserta didik. Pemberian penghargaan ini dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pemberian
penghargaan tidaklah selalu berupa barang/hadiah, tetapi dapat berupa nilai

21
tambahan dan pujian. Cara ini cukup efektif meningkatkan semangat belajar peserta
didik
7. Kenali minat peserta didik
Minat peserta didik dalam belajar dapat berbeda-beda. Disinilah peran gurun untuk
memahami minat peserta didik dan menggunakan berbagai contoh dalam
pembelajaran yang ada kaitannya dengan minat mereka sehingga peserta didik tetap
termotivasi. Sebagai contoh: saat pembelajaran tentang gelombang bunyi, seorang
guru fisika dapat menggunakan memainkan alat musik untuk menarik minat peserta
didik yang memiliki minat musik.
8. Peduli pada peserta didik
Pada umumnya, peserta didik akan menunjukkan minat dan motivasi belajar kepada
guru memiliki perhatian kepada mereka. Guru yang peduli dan perhatian pada
peserta didik cenderung dapat meningkatkan semangat belajar. Cobalah membangun
hubungan positif dengan peserta didik. Cara sederhana yang dapat dilakukan, Guru
dapat menceritakan kisah hidup mereka yang positif. Guru juga dapat menunjukkan
perhatian pada hal-hal yang personal seperti hari ulang tahun peserta didik dan
menunjukkan empati pada saat peserta didik mengalami saat-saat kurang baik.

22
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Bakat adalah suatu kemampuan yang telah di miliki oleh setiap manusia untuk
mempelajari sesuatu dengan sangat cepat dalam waktu yang pendek dibandingkan
dengan orang lain dan memiliki hasil yang lebih baik pula. Bakat tersebut
merupakan suatu potensi yang dimiliki manusia yang dapat dikembangkan melalui
latihan dan pendidikan.
2. Kreativitas adalah kemampuan memecahkan masalah yang memberikan individu
mampu menciptakan ide-ide asli atau adaptif fungsi kegunaannya secara penuh
untuk berkembang. Kreativitas juga dapat diartikan pengalaman mengekspresikan
dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan
diri sendiri, alam, dan orang lain. Kreativitas membutuhkan rangsangan dari
lingkungan untuk berkembang secara optimal. Beberapa faktor yang menentukan
adalah: Kebebasan; Respek; Kedekatan emosi yang sedang; Prestasi bukan angka,
Orang tua aktif dan mandiri dan Menghargai kreativitas.
3. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi dapat
berasal dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik) dan dorongan dari luar (motivasi
ekstrinsik). Motivasi belajar merupakan hal yang amat penting dan menjadi faktor
kunci bagi kesuksesan prestasi belajar peserta didik. Sudah menjadi tugas dan
kewajiban guru untuk mencari cara meningkatkan semangat belajar peserta didik.
4. Faktor-faktor yang berperan dalam pengembangan bakat, kreativitas, dan motivasi
secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari atau terdapat pada diri
individu yang bersangkutan. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri
individu yang bersangkutan
5. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik antara lain: Menggunakan metode dan kegiatan belajar yang beragam,
Jadikan peserta didik sebagai peserta aktif, Menciptakan suasana kelas yang
kondusif, Memberikan tugas yang proporsional, Antusias dalam mengajar,

23
Memberikan penghargaan, Mengenali minat peserta didik, dan Peduli pada peserta
didik.
B. SARAN
Bagi seorang guru atau pendidik sangatlah penting untuk mengetahui konsep
bakat, kreativitas, dan motivasi agar diperoleh pemahaman yang tepat tentang potensi
yang ada dalam diri peserta didik. Guru atau pendidik juga harus senantiasa belajar dan
berusaha untuk mencari cara-cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik agar potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamza, B.Uno. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto Ngalim, 1994. “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Sardiman, AM.1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman bagi Guru dan
Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Syarif, Hidayat dan Asroi. 2013. Manajemen Pendidikan. Substansi dan Implementasi dalam
Praktik Pendidikan di Indonesia. Tangerang: Pustaka Mandiri

Syarif, Hidayat. 2019. Teori, Proses dan Konteks Sosial Budaya Pendidikan. Tanggerang:
Pustaka Mandiri

25
BIODATA
I. Data Pribadi
Nama : SARIPUDIN
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 24 November 1968
Agama : Islam
Kebangsaan : WNI
Alamat : Kampung Jembatan No. 6 RT 07 RW 12 Penggilingan,
Cakung, Jakarta Timur 13940
No. telp : 081280311368
Pekerjaan : Guru Mapel
Unit Kerja : SMA Diponegoro 1 Jakarta Timur
Alamat Kantor : Jl. Sunan Giri No 5, Rawa Mangun, Jakarta Timur
Telpon : 021-4757826
Riwayat Pendidikan :
a. SDN Karang Suwung 2, Karang Sebung, Cirebon tahun 1981-1982
b. MTs GUPPI, Karang Sembung, Cirebon tahun 1984-1985
c. PGAN Cirebon tahun 1987-1988
d. IAIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 1993-1994
e. S-2 Pendidikan MIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, tahun 2021- sekarang
II. Riwayat Pekerjaan
1. Pengajar SMA Diponegoro 1 Jakarta Timur tahun 1995- sekarang
2. Pengajar SMK Diponegoro 1 Jakarta Timir tahun 2005-2010
3. Pengajar SMA Diponegoro 2 Jakarta Timur tahun 2005-sekarang

III. Pelatihan

IV. Kegiatan Organisasi


Jabatan, Nama Organisasi, Tahun : Wakil Kepala Sekolah tahun 2005

V. Prestasi

26
BIODATA

1. Data Pribadi
Nama Denny Nugroho Sungkono
Tempat Tanggal Lahir Bogor, June 4th 1979
Address Sidamukti Rt.02 Rw.17 No.01 Kel.Sukamaju
Kec.Sukmajaya Kota Depok Jawa Barat 16415
Agama Islam
Status Menikah
Tinggi dan Berat 165 cm & 55 kg
Jenis Kelamin Male
Phone 081285242843
Email nilaifisika@gmail.com
Hobbies Travelling, Computer, Reading, Writing

2. Riwayat Pendidikan
1986-1992 SDN Sukamaju 1 Depok, Depok
1992-1995 SMPN 3 Depok, Depok
1995-1998 SMAN 1 Cibinong, Cibinong
1998-2004 MIPA Fisika Universitas 11 Maret
Surakarta

3. Riwayat Pekerjaan
July 2005 – September Pengajar PRIMAGAMA SMP dan SMA
2009
October 2009 Lab Kalibrasi PT Mutuagung Lestari

27
July 2010 - Sekarang SMAS IIHS Jakarta

4. Pelatihan
1998 Introducing Laboratory, Experiment and
Research, Presents by Physics Department,
Faculty of Mathematics and Science 11
March University
1999 Windows Operating System
1999 Ms. Word, Excell, Powerpoint, Frontpage
2000 Entrepreneur training Program, Presents
by Student Cooperation of 11 March
University, Solo
2001 TOEFL-Like at Language Developing Center,
11 March University, Solo, Score 400
2002 Software program Coreldraw, Protel,
Transtool, Photoshop
2007 Training at Primagama Depok

5. Kegiatan Organisasi

6. Prestasi

28
I. Data Pribadi
Nama : Silvia Kusumaningrum
Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 9 Juni 1991
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Nusa Indah XI Blok MK no.3, RT 3,
RW 18, Kel. Pejuang, Kec. Medan
Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
No.Telepon : 082125808259

Riwayat Pendidikan
a. SD Yaperti Harapan Indah tahun 1997-2003
b. SMP Strada Bhakti Wiyata, Kranji, Bekasi tahun 2003-2006
c. SMA Marsudirini Bekasi tahun 2006-2009
d. Strata Satu (S1) Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta 2009-
2014
e. Strata Dua (S2) Pendidikan MIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (2021 –
sekarang)

II. Riwayat Pekerjaan


a. Guru Matematika di SMA Marsudirini Bekasi (2014 – 2015)
b. Guru SD di SDS Peachblossoms (2016 – 2018)
c. Guru Matematika di SMP Negeri 193 Jakarta (2019 – sekarang)

III. Riwayat Pelatihan


a. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III (Angkatan: 12)
b. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)Tahun
2020 Level Literasi
c. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)Tahun
2020 Level Implementasi
d. Pelatihan Literasi Kelautan
e. Peningkatan Kompetensi Pendidik SMP dalam Pengembangan Berbasis Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) pada Era New Normal (Daring)
f. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19

29
g. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum
h. Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Jabatan Fungsional di Masa
Pandemi
i. Belajar Bersama Dalam Jaringan Teknis 2021 dengan materi Pengembangan Karakter
di Masa Pembelajaran Jarak Jauh
j. Pelatihan Google Workspace for Education oleh Google Master Trainer Kolaborasi
MGMP Matematika danEkonomi Tangerang Selatan dengan UPTDTIK
DINDIKBUD BANTEN - GTK Kemdikbud
k. Pelatihan Dalam Jaringan Digital Learning Material Development using Explee
l. Pelatihan Dalam Jaringan Infographic Design
m. Pelatihan Dalam Jaringan Introduction Office 365
n. Peningkatan Kompetensi Model-Model Pembelajaran Daring bagi Guru SMP Tahun
2021

IV. Kegiatan Organisasi


-

V. Prestasi
-

30
BIODATA
ADRIANUS KUSUMA SANJAYA, S.Si
KONTAK
Cluster Victoria Permai, Blok B5 No. 7
Jalan Raya Pulo Timaha, Desa Babelan Kota
Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat 17610
No. Telepon : 0857.2990.4884/0813.8337.9348
Email : adrianus.k.sanjaya@gmail.com
Website : http://linkn.mobi/lc/14991/

BIODATA
Jenis Kelamin : Pria
Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 22 April 1988
Agama : Katolik

PENDIDIKAN FORMAL
1994 – 2000 : SD Pius, Pekalongan
2000 – 2003 : SMP Pius, Pekalongan
2003 – 2006 : SMA Pangudi Luhur Van Lith, Magelang
2006 – 2014 : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Fakultas MIPA,
Program Studi : Fisika.
2021 – sekarang : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Fakultas Pascasarjana
Program Studi : Pendidikan MIPA S2

RIWAYAT PEKERJAAN
 Guru Fisika di SMAS SANTO YOSEPH JAKARTA tahun 2015 – sekarang

RIWAYAT PELATIHAN
 Program Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta 2019

PENGALAMAN ORGANISASI
-

31
BIODATA

I. Data Pribadi
Nama : SUGIANTO
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Juni 1970
Agama : Islam
Kebangsaan : WNI
Alamat : Jl. H Jafar RT 06/01 No. 48 Kembangan Selatan
Jakarta Barat 11610
No telp : 08176694375
Pekerjaan : Guru
Unit Kerja : SMP Negeri 186 Jakarta
Alamat Kantor : Jl. Peta Barat No. 14 Kalideres Jakarta Barat
Riwayat Pendidikan :
a. Madrasah Ibtidaiyah Attaufik Cengkareng Jakarta Barat lulus th. 1985
b. SMP Negeri 120 Jakarta Utara lulus th 1988
c. SMA Iklas Prasasti Jakarta Pusat lulus th 1991
d. S-1 Universitas Wiraswasta Indonesia lulus th 2002
e. S-1 Universitas Negeri Jakarta lulus th 2018
f. S-2 Pendidikan MIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, tahun 2021- sekarang

II. Riwayat Pekerjaan


1. Pengajar SMK IP Yakin Jakarta Tahun 1992-2008
2. Pengajar SMK Taman Sakti Jakarta Tahun 1995-2009
3. Pengajar SMK Citra Adhi Pratama Jakarta tahun 2005-2018
4. Pengajar SMP Negeri 186 Jakarta tahun 2016 - Sekarang

III. Pelatihan

IV. Kegiatan Organisasi


Jabatan, Nama Organisasi, Tahun :
- Litbangda, Pramuka, 2017-Sekarang
- Pelatih Pembina Pramuka – 2016 - Sekarang

V. Prestasi

32

Anda mungkin juga menyukai