Disusun Oleh
Kelompok 4
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat
baik itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini untuk memenuhi mata kuliah Instrumen BK II Tes. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak " Drs. Khairuddin Tambusai, M.Pd" selaku
dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun, semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia lahir dengan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan. Pada dasarnya setiap individu atau setiap anak memiliki bakat yang berbeda-
beda. perbedaan itu terletak pada jenis bakat. Setiap manusia memiliki ciri khasnya masing -
masing itulah yang dapat membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya. Dengan
adanya suatu kemampuan manusia dituntut untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk dapat menjadi manusia yang bermutu dan berkualitas. Salah satu cara
untuk mengasah bakat tersebut yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan agar
bakat dan kreativitas siswa dapat dimunculkan secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler ini
membuat siswa terlihat begitu bersemangat dan antusias. Hal itu karena siswa diberikan
kebebasan untuk dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati. Dengan adanya
ekstrakurikuler menjadikan siswa menjadi lebih kreatif dan juga dapat menjadi suatu
keberhasilan dalam menggali bakat yang dimiliki siswa, serta dapat membangun mental
siswa menjadi lebih baik, bertanggung jawab, serta mandiri.
B. Rumusan Malalah
1. Apa Pengertian Bakat?
2. Bagaimana Pengaplikasian Tes Bakat?
3. Apa Pengertian Ekstrakulikuler?
4. Bagaimana Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk Kegiatan
Penjurusan Serta Pendidikan Tindak Lanjut?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bakat
2. Untuk Mengetahui Pengaplikasian Tes Bakat
3. Untuk Mengetahui Pengertian Ekstrakulikuler
4. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk
Kegiatan Penjurusan Serta Pendidikan Tindak Lanjut
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bakat
Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda satu dengan yang lain,
karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda dan telah
membawa fitrahnya masing-masing, yaitu fitrah baik yang mendorong bertauhid maupun
fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi bawaan serta bakat, kemampuan intelektual dan
lain-lain. Jika peserta didik berminat kepada bakat yang dimilikinya maka hal tersebut akan
mempermudah dalam pengembangan bakatnya. Minat dan bakat merupakan hal yang begitu
sangat penting di dalam pendidikan. Melalui tes minat dan bakat, siswa dapat lebih
mengetahui potensi apa yang dimilikinya pada dirinya termaksud kelebihan dan
kekurangannya, baik dari segi akademis maupun kepribadian.
Menurut Chaplin bakat adalah kemampuan pontesial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan masa yang akan datang, sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat
akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar. bakat adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum
(misalnya, bakat intelektual) atau khusus ( bakat akademis khusus ). Bakat khusus juga
disebut dengan talent Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi” seseorang. Orang yang
berbakat matematika, misalnya, diperkirakan akan mampu mencapai prestasi tinggi dalam
bidang itu. Jadi, prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang
sangat menonjol dalam satu bidang, mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut.
Karakteristik Anak Berbakat Seorang anak berbakat biasanya dapat diidentifikasi secara
umum melalui karakteristik sebagai berikut:
2) Anak senang merasa terbebani untuk berlatih atau mencoba berkreasi dengan lebih
cepat, Bila bermain piano maka ia akan menyukai improvisasi. Senang melakukan
eksperimen dengan menggabung-gabungkan sendiri, misalnya untuk lagu-lagu kasik
bila dimainkan menggunakan beat/dangdutan
2
3) Anak menyukai kreasi dan memiliki apresiasi (pemahaman dan penghargaan) yang
tinggi terhadap hal yang menjadi bakat dan minatnya. Apabila ia menyukai aktivitas
bermain basket, maka ia juga menyukai kegiatan olahraga basket. Ia dapat pula
melihat/menganalis secara detail teknik bermain bola basket.
4) Anak tidak pernah merasa bosan dan selalu mencari kegiatan yang berhubungan
dengan bakatnya. yang memiliki motivasi intemal yang sangat kuat.
5) Anak biasanya mempunyai kemampuan pada bidang tersebut yang amat menonjol
sekali dibanding dengan kemampuan lainnya.
Bakat siswa dapat dipengaruhi 2 faktor yaitu: faktor Internal (minat, motivasi,
keberanian atau beresiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan egigihan dalam
mengatasi kesulitan yang timbul). Sedangkan faktor eksternal (kesempatan maksimal untuk
mengembangkan diri, sarana dan prasarana, ukungan dan dorongan orang tua dan keluarga,
dan lingkungan tempat tinggal).
Bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat
menmgkatkan produktif Jika hal-hal pola pikir, perasaan dan perilaku yang beruang-ulang
dipupuk dan dikembangkan ke arah yang lebih positif dan berkualitas. Bakat memerlukan
latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Tes
minat dan bakat bukan hanya kalkulasi suatu nilai, tetapi mencerminkan gambaran pola pikir
dari peserta didik.
Kata tes berasal dari bahasa latin „Testum‟ yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam
bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan
perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum. Di dalam
lapangan psikologi kata tes mula-mula digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun 1890. Dan
sejak itu makin popular sebagai nama metode psikologi yang dipergunakan untuk
menentukan (mengukur) aspek-aspek tertentu dari pada kepribadian (Azwar, 1987) dalam
jurnal Nur‟aeni.
3
Pengertian tes di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tes dapat didefinisikan
sebagai suatu tugas atau serangkaian tugas, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah. untuk dijawab dan dilaksanakan. Hasil dari tes tersebut dapat
dibandingkan. Dalam melakukan tes atas berbagai orang, penting untuk membedakan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi baik tes maupun perilaku kriteria serta faktor-faktor yang
pengaruhnya terbatas pada tes. Faktor-faktor yang disebut terakhir inilah faktor-faktor yang
terkait dengan tes yang mengurangi validitas. Contoh dari faktor-faktor tersebut mencakup
pengalaman sebelumnya dalam mengikuti tes, motivasi untuk berhasil dalam tes, hubungan
dengan penguji, penekanan berlebihan pada kecepatan dan variabel-variabel apapun lainnya
yang mempengaruhi kinerja pada tes tertentu tapi tidak relevan pada domain perilaku luas
yang dipertimbangkan. Isi tes khusus juga bisa mempengaruhi skor-skor tes melalui cara-cara
yang tidak terkait dengan kemampuan yang memang hendak diukur oleh tes tersebut.
Tes bakat (aptitude testi) merupakan sebagai kemampuan belajar bawaan dalam
bidang khusus yang sangat diperlukan untuk memfasilitasi belajar, kecerdikan, kepandaian,
kesesuaian, kesiapan, kecenderungan, alam atau diperoleh disposisi atau kapasitas untuk
aktivitas tertentu penilaian bakat dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan atau
menentukan jenjang pendidikan yang sesuai. Tes bakat bukan hanya kalkulasi suatu nilai,
tetapi mencerminkan gambaran pola pikir dari peserta didik. Pola pikir yang dibentuk dari
bidang keteknikan dengan melihat bakat harus mampu dideteksi secara dini polanya.
Dapat dikatakan bahwa tes bakat dalam mengambil suatu keputusan sangat rumit.
untuk itu diperlukan suatu metode pemecahan yang tepat untuk mampu melihat dan
membedakan pola yang terbentuk. Tes bakat dilakukan agar seseorang dapat meningkatkan
kelebihan dan mengatasi kelemahan yang ada pada diri mereka, sehingga Individu dapat
memperoleh manfaat (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016) :
Tes bakat yang disusun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk dalam
karakteristik tes bakat dan minat dalam konteks pendidikan. Tes bakat dan minat ini pada
4
umumnya sama dengan tes bakat dan minat psikologi lainnya, mengukur minat dan bakat
seseorang dengan tujuan supaya dalam menjalani pendidikan atau pekerjaan sesuai dengan
bakat dan minat nya tersebut. Dalam menentukan minat dan bakat seseorang, memerlukan
peran seorang psikolog Dimana dalam prosesnya, memerlukan waktu dan serangkaian test
yang lama dan melelahkan. Setelah beberapa pengujian dan test, seorang psikolog harus
melakukan sejumlah perhitungan dan analisa untuk menentukan bakat seseorang. Dengan
perkembangan teknologi pembelajaran mesin yang semakin pesat.
Peran guru dalam menumbuh bakat minat siswa suatu hal yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar suatu pembelajaran siswa harus mampu menunjukkan bakat minat
yang dimilikinya. namun pada kenyataannya saat ini banyak siswa yang kurang berminat
terhadap suatu pelajaran tertentu lantaran minimnya peran guru dalam menumbuh
kembangkan bakat siswa. Betapa sangat besarnya jasa seorang guru dalam menumbuh
kembangkan bakat siswa. Hal ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus karena bisa
merugikan diri siswa. Oleh karena itu sangat dibutuhkan guru yang berbakat dan siswa yang
berbakat disekolah. Potensi bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa.
5
Dalam upaya mengidentifikasi keterbakatan seseorang, Renzulli menyarankan beberapa cara
sebagai berikut :
1. Pendekatan Psikometri
Pendekatan psikometri yaitu suatu teknik yang dipakai untuk melakukan penilaian
dan pengukuran aspek psikis, antara lain dengan tes inteligensi, tes prestasi belajar, tes bakat,
dan kemampuan khusus, meliputi kreativitas, penalaran, bakat mekanik, angka - angka dan
kemampuan verbal. Psikometri merupakan cabang dari psikologis yang berfokus pada
pengukuran faktor - faktor tertentu atau atribut - atribut tertentu dalam psikologi seperti tinggi
badan.
6
orang tua, sesuai dengan pribahasa yang sering terdengar; bahwa anak sayalah yang paling
“cantik” Paling "hebat" di dunia ini. Hal inilah yang sering menimbulkan kesalahan
identifikasi, kesalahan diagnosis yang bisa berakibat buruk dalam perkembangan kepribadian
lebih lanjut. Pengamatan terhadap perilaku keterbatasan yang luar biasa dilakukan terhadap
ekspresi, minat, dan perhatiannya yang besar terhadap suatu hal yang khusus atau suatu
bidang studi, aktivitas, ekstrakurikuler, kesenian, lukisan, mengarang, dan kejadian - kejadian
dilingkunganya. Ini disertai oleh keinginan - keinginan untuk melakukan dan memperoleh
suatu lebih dari "porsi" pada umumnya. Serta untuk mendapat hasil sebaiknya - baiknya dan
setinggi - tingginya. Reaksi - reaksi yang tidak puas merupakan salah satu ciri dari "task
commitment" yang baik, yang ditandai oleh ketekunan, kegigihan, keuletan, dan tidak
mudah menyerah, suatu "pushing/Will power" yang kuat
4. Pendekatan sosiometri
Identifikasi bakat dapat pula dilakukan melalui cara tidak formal oleh lingkungan
sosial, lingkungan permainan, pergaulan, maupun organisasi, yang mengamati dan menilai
adanya bakat anak yang luar biasa, dan karena itu bisa pula memperlakukan mereka secara
khusus, misalnya sebagai tempat bertanya, atau kapasitas kepemimpinannya menonjol, bisa
dimanfaatkan oleh lingkungan.
C. Pengertian Ekstrakulikuler
7
ekstrakurikuler, serta adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam memberikan
dukungan dan motivasi kepada anak didiknya. Salah satu parameter perkembangannya adalah
adanya Pendidikan ekstrakurikuler yang telah menghasilkan banyak prestasi. Dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler, siswa mendapat pengarahan yang tepat dari guru pendamping
maupun instruktur yang sesuai dengan bidang ekstrakurikulernya. Oleh karena itu, peserta
ekstrakurikuler dapat mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya.
Menurut An & Western (2019) dan Hendri (2008) dalam jurnal Magdalena fungsi
kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka.
2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana
rileks,mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
D. Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk Kegiatan Penjurusan Serta
Pendidikan Tindak Lanjut
Tes bakat adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau
potensi individu dalam suatu bidang tertentu. Tujuan utama dari tes bakat adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan atau potensi seseorang dalam konteks keterampilan atau
pengetahuan spesifik. Tes ini dirancang untuk menilai apakah seseorang memiliki kualitas
atau kemampuan tertentu yang dapat diaplikasikan dalam situasi atau pekerjaan tertentu.
Penting untuk diingat bahwa tes bakat adalah salah satu alat evaluasi dan tidak boleh
8
dianggap sebagai satu-satunya faktor penentu keberhasilan atau potensi seseorang. Tes bakat
sebaiknya dipertimbangkan bersama dengan informasi lain, seperti prestasi akademis,
pengalaman, dan rekomendasi, untuk membuat keputusan yang lebih menyeluruh.
Pemanfaatan hasil tes bakat dan kegiatan ekstrakurikuler dalam konteks penjurusan
dan pendidikan tindak lanjut dapat memberikan informasi berharga tentang potensi dan minat
siswa. Berikut adalah beberapa cara di mana hasil tes bakat dan ekstrakurikuler dapat
dimanfaatkan:
1. Penjurusan:
Konseling Karir:
9
Menyusun rencana studi yang mendukung perkembangan karir
masa depan.
Pengembangan Keterampilan:
Orientasi Karir:
10
Melibatkan orang tua dalam proses penjurusan dan pendidikan
tindak lanjut.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanfaatan hasil tes bakat dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler membuka pintu
peluang untuk mendukung kegiatan penjurusan dan pendidikan tindak lanjut dalam konteks
pendidikan. Dengan menggunakan informasi dari tes bakat, institusi pendidikan dapat
mengidentifikasi potensi dan minat siswa secara lebih holistik. Sementara itu, kegiatan
ekstrakurikuler memberikan pengalaman praktis yang melengkapi pembelajaran di kelas dan
membantu pengembangan keterampilan serta soft skills. Dalam proses penjurusan, hasil tes
bakat memberikan dasar objektif untuk memandu siswa dalam memilih jalur pendidikan yang
sesuai dengan potensi mereka. Ekstrakurikuler, di sisi lain, tidak hanya melibatkan siswa
dalam pengembangan keterampilan spesifik, tetapi juga membentuk karakter, kepemimpinan,
dan kerjasama tim. Pendidikan tindak lanjut dapat diintegrasikan dengan hasil tes bakat untuk
merancang program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi siswa.
Keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi aspek penting dari pendidikan
tindak lanjut, memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman akademis
tetapi juga mengembangkan keterampilan dan karakter yang relevan untuk kehidupan pribadi
dan profesional mereka.
B. Saran
Setelah dipaparkan materi di atas, kami selaku penyaji yang mengerjakan makalah ini
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Kami selaku
penyaji akan menggunakan panduan dari beberapa sumber untuk memperbaiki struktur
makalah ini, dan kami selaku penyaji sangat mengharapkan kritik dan saran dari para dosen
pengampu mata kuliah ini untuk menyempurnakan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Magdalena, I., Ramadanti, F., & Rossatia, N. 2020. Upaya Pengembangan Bakat atau
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar Melalui Ekstrakurikuler. BINTANG, 2(2), 230-243.
Murniarti, E. 2020. Pengertian Bakat, Ciri-Ciri Anak Berbakat, Dan Implikasi Pendidikan.
Mutawakkil, Nawal El. 2018. Implementasi Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam
Mengenal Bakat dan Minat Siswa di MAN Panyabungan Mandailing Natal. Diss.
Jurnal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Mutiara, Mutiara. 2022. Implementasi Layanan Informasi Serta Layanan Penempatan Dan
Penyaluran Dalam Pembinaan Minat Dan Bakat Siswa Di Sma Muhammadiyah 18
Sunggal Deli Serdang. Diss. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Nur‟aeni, S. (2012). Tes psikologi: Tes inteligensi dan tes bakat. Universitas Muhammadiyah
(UM) Purwokerto Press.
Ummah, Fajar Choirotul. 2021. Manajemen Kesiswaan Dalam Pengembangan Bakat Dan
Minat Siswa Melalui Program Ekstrakurikuler di MAN 3 Madiun. Diss. IAIN
PONOROGO.
13