Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN HASIL TES BAKAT UNTUK KEGIATAN PENJURUSAN DAN

EKTRAKULIKULER SERTA PENDIDIKAN LANJUT

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Instrumen BK II (Tes)

Dosen Pengampu : Drs. Khairuddin Tambusai, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 4

Miko Delvian (0303212123)

Muhammad Farhan Azmi (0303212033)

Muhammad Jawahir Husaini (0303213071)

Mutia Fitri (0303213053)

Siska Amelia (0303213086)

Tasya Amalia (0303213137)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat
baik itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini untuk memenuhi mata kuliah Instrumen BK II Tes. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak " Drs. Khairuddin Tambusai, M.Pd" selaku
dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun, semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, November 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pengertian Bakat ............................................................................................................. 2


B. Pengaplikasian Tes Bakat ............................................................................................... 3
C. Pengertian Ekstrakulikuler .............................................................................................. 7
D. Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk Kegiatan Penjurusan Serta
Pendidikan Tindak Lanjut ............................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia lahir dengan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan. Pada dasarnya setiap individu atau setiap anak memiliki bakat yang berbeda-
beda. perbedaan itu terletak pada jenis bakat. Setiap manusia memiliki ciri khasnya masing -
masing itulah yang dapat membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya. Dengan
adanya suatu kemampuan manusia dituntut untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk dapat menjadi manusia yang bermutu dan berkualitas. Salah satu cara
untuk mengasah bakat tersebut yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan agar
bakat dan kreativitas siswa dapat dimunculkan secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler ini
membuat siswa terlihat begitu bersemangat dan antusias. Hal itu karena siswa diberikan
kebebasan untuk dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati. Dengan adanya
ekstrakurikuler menjadikan siswa menjadi lebih kreatif dan juga dapat menjadi suatu
keberhasilan dalam menggali bakat yang dimiliki siswa, serta dapat membangun mental
siswa menjadi lebih baik, bertanggung jawab, serta mandiri.
B. Rumusan Malalah
1. Apa Pengertian Bakat?
2. Bagaimana Pengaplikasian Tes Bakat?
3. Apa Pengertian Ekstrakulikuler?
4. Bagaimana Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk Kegiatan
Penjurusan Serta Pendidikan Tindak Lanjut?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bakat
2. Untuk Mengetahui Pengaplikasian Tes Bakat
3. Untuk Mengetahui Pengertian Ekstrakulikuler
4. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk
Kegiatan Penjurusan Serta Pendidikan Tindak Lanjut

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakat

Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda satu dengan yang lain,
karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda dan telah
membawa fitrahnya masing-masing, yaitu fitrah baik yang mendorong bertauhid maupun
fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi bawaan serta bakat, kemampuan intelektual dan
lain-lain. Jika peserta didik berminat kepada bakat yang dimilikinya maka hal tersebut akan
mempermudah dalam pengembangan bakatnya. Minat dan bakat merupakan hal yang begitu
sangat penting di dalam pendidikan. Melalui tes minat dan bakat, siswa dapat lebih
mengetahui potensi apa yang dimilikinya pada dirinya termaksud kelebihan dan
kekurangannya, baik dari segi akademis maupun kepribadian.

Menurut Chaplin bakat adalah kemampuan pontesial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan masa yang akan datang, sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat
akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar. bakat adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum
(misalnya, bakat intelektual) atau khusus ( bakat akademis khusus ). Bakat khusus juga
disebut dengan talent Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi” seseorang. Orang yang
berbakat matematika, misalnya, diperkirakan akan mampu mencapai prestasi tinggi dalam
bidang itu. Jadi, prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang
sangat menonjol dalam satu bidang, mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut.
Karakteristik Anak Berbakat Seorang anak berbakat biasanya dapat diidentifikasi secara
umum melalui karakteristik sebagai berikut:

1) Anak akan dengan mudah melakukan/mempelajari hal yang menjadi bakatnya


tanpa ada campur tangan orang lain.

2) Anak senang merasa terbebani untuk berlatih atau mencoba berkreasi dengan lebih
cepat, Bila bermain piano maka ia akan menyukai improvisasi. Senang melakukan
eksperimen dengan menggabung-gabungkan sendiri, misalnya untuk lagu-lagu kasik
bila dimainkan menggunakan beat/dangdutan

2
3) Anak menyukai kreasi dan memiliki apresiasi (pemahaman dan penghargaan) yang
tinggi terhadap hal yang menjadi bakat dan minatnya. Apabila ia menyukai aktivitas
bermain basket, maka ia juga menyukai kegiatan olahraga basket. Ia dapat pula
melihat/menganalis secara detail teknik bermain bola basket.

4) Anak tidak pernah merasa bosan dan selalu mencari kegiatan yang berhubungan
dengan bakatnya. yang memiliki motivasi intemal yang sangat kuat.

5) Anak biasanya mempunyai kemampuan pada bidang tersebut yang amat menonjol
sekali dibanding dengan kemampuan lainnya.

6) Tanpa digali kemampuannya sudah muncul sendiri

Bakat siswa dapat dipengaruhi 2 faktor yaitu: faktor Internal (minat, motivasi,
keberanian atau beresiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan egigihan dalam
mengatasi kesulitan yang timbul). Sedangkan faktor eksternal (kesempatan maksimal untuk
mengembangkan diri, sarana dan prasarana, ukungan dan dorongan orang tua dan keluarga,
dan lingkungan tempat tinggal).

Bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat
menmgkatkan produktif Jika hal-hal pola pikir, perasaan dan perilaku yang beruang-ulang
dipupuk dan dikembangkan ke arah yang lebih positif dan berkualitas. Bakat memerlukan
latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Tes
minat dan bakat bukan hanya kalkulasi suatu nilai, tetapi mencerminkan gambaran pola pikir
dari peserta didik.

B. Pengaplikasian Tes Bakat

Kata tes berasal dari bahasa latin „Testum‟ yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam
bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan
perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum. Di dalam
lapangan psikologi kata tes mula-mula digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun 1890. Dan
sejak itu makin popular sebagai nama metode psikologi yang dipergunakan untuk
menentukan (mengukur) aspek-aspek tertentu dari pada kepribadian (Azwar, 1987) dalam
jurnal Nur‟aeni.

3
Pengertian tes di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tes dapat didefinisikan
sebagai suatu tugas atau serangkaian tugas, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah. untuk dijawab dan dilaksanakan. Hasil dari tes tersebut dapat
dibandingkan. Dalam melakukan tes atas berbagai orang, penting untuk membedakan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi baik tes maupun perilaku kriteria serta faktor-faktor yang
pengaruhnya terbatas pada tes. Faktor-faktor yang disebut terakhir inilah faktor-faktor yang
terkait dengan tes yang mengurangi validitas. Contoh dari faktor-faktor tersebut mencakup
pengalaman sebelumnya dalam mengikuti tes, motivasi untuk berhasil dalam tes, hubungan
dengan penguji, penekanan berlebihan pada kecepatan dan variabel-variabel apapun lainnya
yang mempengaruhi kinerja pada tes tertentu tapi tidak relevan pada domain perilaku luas
yang dipertimbangkan. Isi tes khusus juga bisa mempengaruhi skor-skor tes melalui cara-cara
yang tidak terkait dengan kemampuan yang memang hendak diukur oleh tes tersebut.

Tes bakat (aptitude testi) merupakan sebagai kemampuan belajar bawaan dalam
bidang khusus yang sangat diperlukan untuk memfasilitasi belajar, kecerdikan, kepandaian,
kesesuaian, kesiapan, kecenderungan, alam atau diperoleh disposisi atau kapasitas untuk
aktivitas tertentu penilaian bakat dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan atau
menentukan jenjang pendidikan yang sesuai. Tes bakat bukan hanya kalkulasi suatu nilai,
tetapi mencerminkan gambaran pola pikir dari peserta didik. Pola pikir yang dibentuk dari
bidang keteknikan dengan melihat bakat harus mampu dideteksi secara dini polanya.

Dapat dikatakan bahwa tes bakat dalam mengambil suatu keputusan sangat rumit.
untuk itu diperlukan suatu metode pemecahan yang tepat untuk mampu melihat dan
membedakan pola yang terbentuk. Tes bakat dilakukan agar seseorang dapat meningkatkan
kelebihan dan mengatasi kelemahan yang ada pada diri mereka, sehingga Individu dapat
memperoleh manfaat (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016) :

1) Mengetahui dan memahami apa yang menjadi kelebihan/kekuatan Individu dan


menemukan cara yang tepat untuk mengembangkan kekuatan tersebut secara optimal.

2) Mengetahui dan memahami apa yang menjadi kekurangan/kelemahan Individu


agar dapat mengatasi dan mengkompensasi kelemahan tersebut.

Tes bakat yang disusun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk dalam
karakteristik tes bakat dan minat dalam konteks pendidikan. Tes bakat dan minat ini pada

4
umumnya sama dengan tes bakat dan minat psikologi lainnya, mengukur minat dan bakat
seseorang dengan tujuan supaya dalam menjalani pendidikan atau pekerjaan sesuai dengan

bakat dan minat nya tersebut. Dalam menentukan minat dan bakat seseorang, memerlukan
peran seorang psikolog Dimana dalam prosesnya, memerlukan waktu dan serangkaian test
yang lama dan melelahkan. Setelah beberapa pengujian dan test, seorang psikolog harus
melakukan sejumlah perhitungan dan analisa untuk menentukan bakat seseorang. Dengan
perkembangan teknologi pembelajaran mesin yang semakin pesat.

Dalam menentukan bakat seseorang, memerlukan peran seorang psikolog Dimana


dalam prosesnya, memerlukan waktu dan serangkaian test yang lama dan melelahkan.
Setelah beberapa pengujian dan test, seorang psikolog harus melakukan sejumlah perhitungan
dan analisa untuk menentukan bakat seseorang. Bakat se unsur psikologis yang sangat
menentukan keberhasilan pendidikan, maka seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikan
sudah seharusnya mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu
dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Betapa banyak peranan yang harus
dilakukan oleh guru kepada siswa, maka seorang guru harus mampu membantu kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswanya dalam proses pembelajaran terutama dalam menumbuh
kembangkan bakat minat siswa. Hal ini sebagai simbol bahwa seorang guru diharuskan untuk
mengingati siswa supaya dapat terus mengembangkan bakat yang diminati.

Peran guru dalam menumbuh bakat minat siswa suatu hal yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar suatu pembelajaran siswa harus mampu menunjukkan bakat minat
yang dimilikinya. namun pada kenyataannya saat ini banyak siswa yang kurang berminat
terhadap suatu pelajaran tertentu lantaran minimnya peran guru dalam menumbuh
kembangkan bakat siswa. Betapa sangat besarnya jasa seorang guru dalam menumbuh
kembangkan bakat siswa. Hal ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus karena bisa
merugikan diri siswa. Oleh karena itu sangat dibutuhkan guru yang berbakat dan siswa yang
berbakat disekolah. Potensi bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa.

5
Dalam upaya mengidentifikasi keterbakatan seseorang, Renzulli menyarankan beberapa cara
sebagai berikut :

1. Pendekatan Psikometri

Pendekatan psikometri yaitu suatu teknik yang dipakai untuk melakukan penilaian
dan pengukuran aspek psikis, antara lain dengan tes inteligensi, tes prestasi belajar, tes bakat,
dan kemampuan khusus, meliputi kreativitas, penalaran, bakat mekanik, angka - angka dan
kemampuan verbal. Psikometri merupakan cabang dari psikologis yang berfokus pada
pengukuran faktor - faktor tertentu atau atribut - atribut tertentu dalam psikologi seperti tinggi
badan.

2. Hal - hal yang terlihat dalam pengembangan


Identifikasi bisa dilakukan oleh guru atau orang tua yang mengamati dan mencatat
adanya perkembangan yang berbeda dibanding pada umumnya, karena lebih cepat. Dalam
perkembangan, ada tempo perkembangan dengan akselerasi sesuai dengan keadaan dan
kematangannya. Akselerasi perkembangan pada mereka yang berbakat luar biasa, lebih cepat
dibanding pada umumnya, ini di kenal dengan terminologi prekositas (yang artinya sebenar
nya). Prekositas ini meliputi banyak aspek perkembangan, bahkan banyak ahli
menghubungkan antara prekositas pada aspek fisik (seperti tinggi dan berat badan) dan
prekositas pada aspek mentalnya. Yang selalu menjadi masalah menarik ialah apakah
keadaan yang luar biasa (mental acceleration) ini hasil dari proses kematangan (dari dalam
developmental acceleration) ataukah hasil campur tangan faktor lingkungan (environmental
acceleration).

3. Penampilan yang Meliputi Prestasi dan Perilaku


Mengenai hal ini, lebih mudah dilihat di sekolah melalui prestasi - prestasi formal,
yakni angka - angka yang dicapainya. di samping itu bakat yang luar biasa, bisa pula diamati
dalam perilaku - perilakunya yang kadang - kadang secara tak terduga menunjukan kualitas
berpikir yang luar biasa, misalnya dengan pertanyaan - pertanyaan yang tidak puas, ucap atau
komentar yang cap kali terlihat aneh, tidak terduga, orisinal, juga dalam pemikiran dan
karyanya. Dalam hal perilaku dan pengamatannya, tidak mudah melakukan pengamatan dan
penilaian yang objektif, bahkan sebaliknya pengaruh subjektif besar sekali, khususnya pada

6
orang tua, sesuai dengan pribahasa yang sering terdengar; bahwa anak sayalah yang paling
“cantik” Paling "hebat" di dunia ini. Hal inilah yang sering menimbulkan kesalahan
identifikasi, kesalahan diagnosis yang bisa berakibat buruk dalam perkembangan kepribadian
lebih lanjut. Pengamatan terhadap perilaku keterbatasan yang luar biasa dilakukan terhadap
ekspresi, minat, dan perhatiannya yang besar terhadap suatu hal yang khusus atau suatu
bidang studi, aktivitas, ekstrakurikuler, kesenian, lukisan, mengarang, dan kejadian - kejadian
dilingkunganya. Ini disertai oleh keinginan - keinginan untuk melakukan dan memperoleh
suatu lebih dari "porsi" pada umumnya. Serta untuk mendapat hasil sebaiknya - baiknya dan
setinggi - tingginya. Reaksi - reaksi yang tidak puas merupakan salah satu ciri dari "task
commitment" yang baik, yang ditandai oleh ketekunan, kegigihan, keuletan, dan tidak
mudah menyerah, suatu "pushing/Will power" yang kuat
4. Pendekatan sosiometri
Identifikasi bakat dapat pula dilakukan melalui cara tidak formal oleh lingkungan
sosial, lingkungan permainan, pergaulan, maupun organisasi, yang mengamati dan menilai
adanya bakat anak yang luar biasa, dan karena itu bisa pula memperlakukan mereka secara
khusus, misalnya sebagai tempat bertanya, atau kapasitas kepemimpinannya menonjol, bisa
dimanfaatkan oleh lingkungan.

C. Pengertian Ekstrakulikuler

Ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan sebagai wadah pengembangan potensi


peserta didik yang dapat memberikan dampak positif dalam pengguatan pendidikan karakter.
Setiap sekolah memiliki kegiatan ekstrakulikuler tersendiri sesuai dengan kapasitas bakat dan
minat yang dimiliki oleh siswanya sendiri.
Ekstrakulikuler yang dimiliki sekolah biasanya seperti ekstrakulikuler pramuka,
hadroh, tari tradisional, futsal, MTQ dan sebagainya. Sekolah memiliki sisi yang diunggulkan
dalam setiap ekstrakulikulernya. Kegiatan ekstrakulikuler yang dirancang dengan semaksimal
mungkin dan didukung dengan SDM yang mumpuni akan menghasilkan kualitas yang baik.
SDM ini baik dari pemilik kewenangan, guru pelatih, dan siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Maka ektrakurikuler akan berjalan dengan baik sesuai dengan visi misi
tujuan sekolah. Selain itu kerja sama sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan

7
ekstrakurikuler, serta adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam memberikan
dukungan dan motivasi kepada anak didiknya. Salah satu parameter perkembangannya adalah
adanya Pendidikan ekstrakurikuler yang telah menghasilkan banyak prestasi. Dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler, siswa mendapat pengarahan yang tepat dari guru pendamping
maupun instruktur yang sesuai dengan bidang ekstrakurikulernya. Oleh karena itu, peserta
ekstrakurikuler dapat mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya.
Menurut An & Western (2019) dan Hendri (2008) dalam jurnal Magdalena fungsi
kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka.
2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana
rileks,mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.

4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan


kesiapan karir peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di
luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah/ madrasah.

D. Pemanfaatan Hasil Tes Bakat dan Ekstrakulikuler Untuk Kegiatan Penjurusan Serta
Pendidikan Tindak Lanjut
Tes bakat adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau
potensi individu dalam suatu bidang tertentu. Tujuan utama dari tes bakat adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan atau potensi seseorang dalam konteks keterampilan atau
pengetahuan spesifik. Tes ini dirancang untuk menilai apakah seseorang memiliki kualitas
atau kemampuan tertentu yang dapat diaplikasikan dalam situasi atau pekerjaan tertentu.
Penting untuk diingat bahwa tes bakat adalah salah satu alat evaluasi dan tidak boleh

8
dianggap sebagai satu-satunya faktor penentu keberhasilan atau potensi seseorang. Tes bakat
sebaiknya dipertimbangkan bersama dengan informasi lain, seperti prestasi akademis,
pengalaman, dan rekomendasi, untuk membuat keputusan yang lebih menyeluruh.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar kurikulum utama di sekolah yang bersifat


sukarela. Tujuannya adalah mengembangkan keterampilan, mengeksplorasi minat dan bakat
siswa, serta memberikan pengalaman tambahan di bidang seperti olahraga, seni, musik, dan
organisasi siswa. Ekstrakurikuler membantu siswa membangun keterampilan sosial,
memperkaya pengalaman belajar, dan memberikan kesempatan untuk berprestasi di luar
kelas.

Pemanfaatan hasil tes bakat dan kegiatan ekstrakurikuler dalam konteks penjurusan
dan pendidikan tindak lanjut dapat memberikan informasi berharga tentang potensi dan minat
siswa. Berikut adalah beberapa cara di mana hasil tes bakat dan ekstrakurikuler dapat
dimanfaatkan:

1. Penjurusan:

 Identifikasi Bakat dan Minat:

 Hasil tes bakat dapat membantu mengidentifikasi potensi akademik


dan non-akademik siswa.

 Menilai keterampilan, minat, dan potensi dalam berbagai mata


pelajaran atau bidang tertentu.

 Konseling Karir:

 Menggunakan hasil tes untuk memberikan saran karir kepada


siswa.

 Memfasilitasi proses pengambilan keputusan penjurusan


berdasarkan minat dan potensi individu.

 Penentuan Program Studi:

 Membantu siswa memilih program studi yang sesuai dengan bakat


dan minat mereka.

9
 Menyusun rencana studi yang mendukung perkembangan karir
masa depan.

2. Pendidikan Tindak Lanjut:

 Pengembangan Keterampilan:

 Menggunakan hasil tes dan ekstrakurikuler untuk merancang


program pengembangan keterampilan yang sesuai.

 Menyediakan kegiatan tambahan atau pelatihan khusus sesuai


dengan kebutuhan siswa.

 Pengembangan Soft Skills:

 Melibatkan siswa dalam ekstrakurikuler untuk meningkatkan


keterampilan sosial, kepemimpinan, dan komunikasi.

 Menyelenggarakan workshop atau kegiatan khusus untuk


membantu siswa mengembangkan soft skills.

 Pemantauan dan Evaluasi:

 Melakukan pemantauan berkala terhadap kemajuan siswa dalam


ekstrakurikuler dan akademis.

 Menyusun sistem evaluasi untuk memastikan pencapaian tujuan


pendidikan tindak lanjut.

 Orientasi Karir:

 Mengintegrasikan informasi hasil tes dan pengalaman


ekstrakurikuler ke dalam sesi orientasi karir.

 Menyediakan informasi tentang peluang karir yang sesuai dengan


minat dan bakat siswa.

3. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Guru:

 Konsultasi dengan Orang Tua:

10
 Melibatkan orang tua dalam proses penjurusan dan pendidikan
tindak lanjut.

 Berkomunikasi secara terbuka mengenai hasil tes dan kemajuan


siswa.

 Kolaborasi dengan Guru:

 Berbagi informasi hasil tes dan partisipasi ekstrakurikuler dengan


guru.

 Menggabungkan pemahaman guru tentang siswa dengan hasil tes


untuk memberikan dukungan yang lebih baik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanfaatan hasil tes bakat dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler membuka pintu
peluang untuk mendukung kegiatan penjurusan dan pendidikan tindak lanjut dalam konteks
pendidikan. Dengan menggunakan informasi dari tes bakat, institusi pendidikan dapat
mengidentifikasi potensi dan minat siswa secara lebih holistik. Sementara itu, kegiatan
ekstrakurikuler memberikan pengalaman praktis yang melengkapi pembelajaran di kelas dan
membantu pengembangan keterampilan serta soft skills. Dalam proses penjurusan, hasil tes
bakat memberikan dasar objektif untuk memandu siswa dalam memilih jalur pendidikan yang
sesuai dengan potensi mereka. Ekstrakurikuler, di sisi lain, tidak hanya melibatkan siswa
dalam pengembangan keterampilan spesifik, tetapi juga membentuk karakter, kepemimpinan,
dan kerjasama tim. Pendidikan tindak lanjut dapat diintegrasikan dengan hasil tes bakat untuk
merancang program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi siswa.
Keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi aspek penting dari pendidikan
tindak lanjut, memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman akademis
tetapi juga mengembangkan keterampilan dan karakter yang relevan untuk kehidupan pribadi
dan profesional mereka.

B. Saran

Setelah dipaparkan materi di atas, kami selaku penyaji yang mengerjakan makalah ini
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Kami selaku
penyaji akan menggunakan panduan dari beberapa sumber untuk memperbaiki struktur
makalah ini, dan kami selaku penyaji sangat mengharapkan kritik dan saran dari para dosen
pengampu mata kuliah ini untuk menyempurnakan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena, I., Ramadanti, F., & Rossatia, N. 2020. Upaya Pengembangan Bakat atau
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar Melalui Ekstrakurikuler. BINTANG, 2(2), 230-243.

Murniarti, E. 2020. Pengertian Bakat, Ciri-Ciri Anak Berbakat, Dan Implikasi Pendidikan.

Mutawakkil, Nawal El. 2018. Implementasi Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam
Mengenal Bakat dan Minat Siswa di MAN Panyabungan Mandailing Natal. Diss.
Jurnal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Mutiara, Mutiara. 2022. Implementasi Layanan Informasi Serta Layanan Penempatan Dan
Penyaluran Dalam Pembinaan Minat Dan Bakat Siswa Di Sma Muhammadiyah 18
Sunggal Deli Serdang. Diss. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Nur‟aeni, S. (2012). Tes psikologi: Tes inteligensi dan tes bakat. Universitas Muhammadiyah
(UM) Purwokerto Press.

Ummah, Fajar Choirotul. 2021. Manajemen Kesiswaan Dalam Pengembangan Bakat Dan
Minat Siswa Melalui Program Ekstrakurikuler di MAN 3 Madiun. Diss. IAIN
PONOROGO.

13

Anda mungkin juga menyukai