Dosen Pengampu :
Dara Rosita, S.T., S.Pd., M.Ed.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat-Nya karena telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan
makalah berjudul “KEPRIBADIAN, SIKAP/KARAKTER PESERTA DIDIK
dan KREATIVITAS DALAM BELAJAR”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan di Universitas Syiah Kuala. Selain itu, kami berharap
semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan pembaca mengenai
Psikologi Pendidikan, yang kami susun berdasarkan sumber literatur.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Dara
Rosita, S.T., S.Pd., M.Ed. selaku dosen pengampu. Tugas yang telah diberikan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
Dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan guna menjadi acuan dari bekal
pengalaman bagi kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
1
1.2 Rumusan Masalah
d) Apa yang dimaksud dengan kreativitas dan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kreativitas peserta didik ?
d) Untuk mengetahui apa itu kreativitas dan untuk mengetahui faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi kreativitas peserta didik dan untuk
mengetahui faktor apa saja yang dapat menghambat kreativitas belajar
pada peserta didik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menyendiri.
2. Intelegensi kecerdasan termasuk didalamnya kewaspadaan, kemampuan
belajar, kecakapan berfikir.
3. Pernyataan diri dan cara menrima pesan-pesan(appearence and inpressien).
4. Kesehatan jasmani.
5. Bentuk tubuh.
6. Sikapnya terhadap orang lain.
7. Pengetahuan, kualitas dan kuantitas pengetahuanyang dimiliki seseorang.
8. Keterampilan (skill).
9. Nilai-nilai yang ada pada seseorang dipengaruhi oleh adat istiadat, etika,
kepercayaan yang dianutnya.
10. Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan.
11. Peranan (roles)adalah kedudukan atau posisi seseorang didalam
masyarakat dimana ia hidup.
12. The self, yaitu anggapan dan perasaan tertentu tentang siap, apa, dan
dimana sebenarnya ia berada.
Menurut Ahmad D. Marimba, pada garis besarnya aspek-aspek kepribadian
siswa itu dapat digolongkan dalam tiga hal, yaitu :
1) Aspek-aspek Kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah tampak
dan ketahuan dari luar, misalnya cara-cara berbuat, berbicara dan
sebagainya.
2) Aspek-aspek Kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dan
diketahui dari luar, misalnya cara berfikir, sikap, dan minat.
3) Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang
lebih abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.
4
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor
gentis atau faktor bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor
yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan
dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya
atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya.
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang
berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya,
yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai
media audiovisual seperti TV dan VCD, atau media cetak seperti koran,
majalah, dan lain sebagainya.
5
2.1.3 Upaya-upaya Pembentukan Kepribadian Siswa
Kepribadian siswa tidak dapat dibentuk hanya dalam waktu sekejap, tetapi
memerlukan proses dalam waktu dan berangsur-angsur. Menurut Erich Fromm
mengemukakan, bahwa pembentukan kepribadian siswa tergantung dari dua
faktor lingkungan, yakni asimilasi dan sosialiasi. Asimilasi menyangkut hubungan
manusia dengan lingkungan bendawi, sedangkan sosialisasi menyangkut
hubungan dengan lingkungan manusiawi. Kedua faktor ini ikut berpengaruh
dalam pembentukan watak atau karakter sebagai bagian dari unsur kerpibadian
siswa, watak atau karakter adalah unsur kepribadian siswa yang terbentuk oleh
pengaruh luar (lingkungan).
6
2.2 Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik didefinisikan sebagai ciri dari kualitas perorangan
peserta didik yang ada pada umumnya meliputi antara lain kemampuan akademik,
usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman,
ketrampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta kemampuan sosial (Atwi
Suparman, 2001: 123). Maka pemahaman karakteristik umum diatas, terdapat
juga karakteristik khusus yang disebut dengan non konvesional yang meliputi
kelompok minoritas (suku), cacat, serta tingkat kedewasaan. Hal ini berpengaruh
pada penggunaan bahasa, penghargaan atau pengakuan, perlakuan khusus, dan
metode strategi dalam proses pengajaran.
Karakteristik peserta didik ada dua karakteristik kemampuan awal peserta
didik yang perlu dipahami oleh guru yakni :
1) Latar belakang akademik
a. Jumlah peserta didik
b. Latar belakang peserta didik
c. Indeks prestasi
d. Tingkat intelegensi
e. Keterampilan membaca
f. Nilai ujian
g. Kebiasaan belajar/ gaya belajar
h. Minat belajar
i. Harapan atau keinginan peserta didik
j. Lapangan kerja yang diinginkan.
2) Faktor-faktor sosial
a. Usia
b. Kematangan (maturity)
c. Rentangan perhatian (attention span)
d. Bakat- bakat istimewa
e. Hubungan dengan sesama peserta didik
f. Keadaan sosial ekonomi
7
Untuk memahami peserta didik akan berpengaruh terhadap pemilihan
pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pendekatan belajar yang
digunakan terhadap usia kanak-kanak tertentu saja berbeda dengan pendekatan
belajar yang digunakan terhadap anak remaja atau dewasa. Peserta didik tidak lagi
menjadi objek didik tetapi telah tereduksi dengan polarisasi pemikiran hari dengan
menyatakan bahwa peserta didik sebagai subjek didik, proses interaksi yang
menyenangkan dan menggairahkan menjadikan belajar yang efektif. Dengan
demikian memahami hubungan antar peserta didik bisa membantu para guru
dalam mengembangkan pendekatanpendekatan belajar yang bertumpu kepada
kerjasama peserta didik dalam proses belajar.
8
masalah dan kemampuan untuk melihat hubungan–hubungan baru antara unsur-
unsur yang sudah ada sebelumnya.
9
4. Sikap orang tua atau orang-orang di sekitar peserta yang suka mengkritik,
membandingkan peserta didik dengan saudara atau orang-orang di
sekitarnya.
5. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidak beranian dalam
menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.
10
motivasi yang tinggi menciptakan suana belajar yang kondusif. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebagai proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa,
serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
upaya penguasaan yang baik terhadap materi pelaharan. Oleh sebab itu,
pengembangan kreativitas siswa dapat dilakukan melalui proses pembelajaran
melalui lingkungan belajar yang kondusif bagi kreativitas siswa.
Menurut David Campbel (dalam Mudjiran, 2007: 69) guru yang memiliki
kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak.
a. Bersifat mengasuh/membimbing.
b. Suka bersifat informal.
c. Memiliki prsiapan mengajar yang matang.
d. Tidak terikat pada buku pelajaran saja.
e. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan.
f. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif.
g. Tidak terlalu pasif.
11
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa upaya guru
dalam mengembangkan kreativitas siswa, yaitu guru harus bersifat membimbing,
informal,terbuka terhadap pendapat dalam mengajar agar siswa diberi penguatan
dalam kreativitasd engan segala kelebihan dan keterbatasan siswanya agar
terhindar dari suasana yang bersifat mengancam.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP
UNP.
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Op. Cit., hal.44 Ibid., hal.44
https://fatkhan.web.id/pengertian-kreativitas-siswa/
14
Vol. XVI, No. 01. Hal 2-13. Diakses pada 29 januari 2023, dari:
file:///C:/kuliah%20sh/Analisis_Karakteristik_Peserta_Didik-
70063001.pdf
15