Anda di halaman 1dari 18

KEPRIBADIAN, SIKAP/KARAKTER PESERTA DIDIK DAN

KREATIVITAS DALAM BELAJAR


“Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Psikologi Pendidikan”

Dosen Pengampu :
Dara Rosita, S.T., S.Pd., M.Ed.

Disusun Oleh : Kelompok 5


1. Putri Alia Antasya 2106104030078
2. Israul Husna 2106104030065
3. Sofia Honora 2106104030069
4. Munawarah 2106104030062
5. Intan Azzahra 2106104030067
6. Aura Salsabila 2106104030059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat-Nya karena telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan
makalah berjudul “KEPRIBADIAN, SIKAP/KARAKTER PESERTA DIDIK
dan KREATIVITAS DALAM BELAJAR”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan di Universitas Syiah Kuala. Selain itu, kami berharap
semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan pembaca mengenai
Psikologi Pendidikan, yang kami susun berdasarkan sumber literatur.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Dara
Rosita, S.T., S.Pd., M.Ed. selaku dosen pengampu. Tugas yang telah diberikan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
Dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan guna menjadi acuan dari bekal
pengalaman bagi kami.

Banda Aceh, 29 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

2.1 Kepribadian Siswa...................................................................................................... 3

2.1.1 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kepribadian Siswa................................3

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Siswa..........................................4

2.1.3 Upaya Membentuk Kepribadian Siswa........................................................6

2.2 Karakteristik Peserta Didik..........................................................................................7

2.3 Kreativitas Dalam Belajar............................................................................................8

2.3.1 Faktror yang Mempengaruhi Kreativitas Belajar.........................................9

2.3.2 Faktor yang Menghambat Kreativitas Belajar..............................................9

2.4 Perkembangan dan Tujuan Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Belajar...........10

2.5 Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa...........................................11

BAB III PENUTUP ................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan................................................................................................................13

3.2 Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan


di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis
guna pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,
bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000),
ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan
dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola
diri dan orang lain (soft skill). Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa
berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard
skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik
sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga
lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini,
agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang,
khususnya bangsa Indonesia sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa pengertian dari kepribadian itu ?

b) Aspek dan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian


siswa ?

c) Bagaimana yang dikatakan karakteristik pada peserta didik?

d) Apa yang dimaksud dengan kreativitas dan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kreativitas peserta didik ?

e) Apa tujuan pengembangan kreativitas peserta didik dalam belajar dan


Bagaimana perkembangan kreativitas siswa dalam proses belajar?

1.3 Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui apa itu kepribadian

b) Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang dapat mempengaruhi


kepribadian siswa dan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi pembentukan kepribadian pada siswa
c) Untuk mengetahui seperti apa karakteristik yang ada didalam diri peserta
didik

d) Untuk mengetahui apa itu kreativitas dan untuk mengetahui faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi kreativitas peserta didik dan untuk
mengetahui faktor apa saja yang dapat menghambat kreativitas belajar
pada peserta didik

e) Untuk mengetahui tujuan pengembangan kreativitas peserta didik dalam


belajar dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kreativitas siswa
dalam proses belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kepribadian Siswa


Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris personality. Kata
perosnality sendiri berasal dari bahasa latin persona yang berarti topeng yang
digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Berdasarkan
pengertian diatas, kepribadian dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi tentang
kualitas tingkah laku manusia beserta definisi empirisnya.
Kepribadian siswa adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari
diri seorang siswa yang bersumber dari bentukan- bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Zuhairini, bahwa kepribadian siswa itu
adalah hasil dari suatu proses kehidupan yang dijalani seseorang. Oleh karena
proses yang dialami oleh tiap orang itu berbeda-beda, maka kepribadian tiap-tiap
individu pun berbeda-beda.
Kepribadian siswa adalah suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada
tujuan-tujuan tertentu dan mengandung sifat-sifat individu, yang bebas
menentukan dirinya sendiri. Kepribadian siswa meliputi tingkah laku, cara
berfikir, perasaan, gerak, hati, usaha, aksi, tanggapan terhadap kesempatan,
tekanan dan cara sehari-hari berinteraksi dengan orang lain. Dari beberapa
pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian siswa
merupakan ciri atau karakteristik maupun gaya dan sikap yang berasal dari dalam
diri siswa itu sendiri yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

2.1.1 Aspek-aspek Kepribadian Siswa


Menurut M. Ngalim Purwanto menguraikan beberapa aspek kepribadian siswa
yang penting dan berhubungan dengan pendidikan dalam rangka pembentukan
kepribadian siswa, yaitu sebagai berikut :
1. Sifat-sifat kepribadian (personality traits) yaitu sifat-sifat yang ada pada
individu, seperti penakut, pemarah, suka bergaul, peramah, serta

3
menyendiri.
2. Intelegensi kecerdasan termasuk didalamnya kewaspadaan, kemampuan
belajar, kecakapan berfikir.
3. Pernyataan diri dan cara menrima pesan-pesan(appearence and inpressien).
4. Kesehatan jasmani.
5. Bentuk tubuh.
6. Sikapnya terhadap orang lain.
7. Pengetahuan, kualitas dan kuantitas pengetahuanyang dimiliki seseorang.
8. Keterampilan (skill).
9. Nilai-nilai yang ada pada seseorang dipengaruhi oleh adat istiadat, etika,
kepercayaan yang dianutnya.
10. Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan.
11. Peranan (roles)adalah kedudukan atau posisi seseorang didalam
masyarakat dimana ia hidup.
12. The self, yaitu anggapan dan perasaan tertentu tentang siap, apa, dan
dimana sebenarnya ia berada.
Menurut Ahmad D. Marimba, pada garis besarnya aspek-aspek kepribadian
siswa itu dapat digolongkan dalam tiga hal, yaitu :
1) Aspek-aspek Kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah tampak
dan ketahuan dari luar, misalnya cara-cara berbuat, berbicara dan
sebagainya.
2) Aspek-aspek Kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dan
diketahui dari luar, misalnya cara berfikir, sikap, dan minat.
3) Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang
lebih abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan


Kepribadian Siswa

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa dapat


dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

4
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor
gentis atau faktor bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor
yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan
dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya
atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya.
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang
berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya,
yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai
media audiovisual seperti TV dan VCD, atau media cetak seperti koran,
majalah, dan lain sebagainya.

Kepribadian berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi


didalam perkembangannya makin terbentuk pola-pola yang tetap, sehingga
merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepribadian siswa adalah :

1. Faktor biologis, yaitu berhubungan dengan keadaan jasmani yang meliputi


keadaan pencernaan, pernapasan, peredaran darah, kelenjar- kelenjar urat
syaraf.
2. Faktor sosial, yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar
individu, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya.
3. Faktor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu tumbuh dan berkembang
didalam masyarakat dan tentunya kebudayaan dari tiap-tiap tempat yang
berbeda akan berbeda pula kebudayaannya. Perkembangan dan
pembentukn kepribadian dari masing-masing orang tidak dapat dipisahkan
dari kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan.

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian


siswa dipengaruhi oleh banyak faktor dan salah satunya ialah peranan orang tua
dalam rangka membimbing, mengarahkan, dan memberikan jalan keluar terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak ataupun siswa.

5
2.1.3 Upaya-upaya Pembentukan Kepribadian Siswa

Secara umum, kepribadian itu pada dasarnya dibentuk oleh pendidikan,


karena pendidikan menanamkan tingkah laku yang kontinu dan berulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan, ketika ia dijadikan norma, kebiasaan itu berubah
menjadi adat, membentuk sifat, sifat-sifat seseorang merupakan tabi’at atau
watak, tabi’at rohaniah dan sifat lahir membentuk kepribadian. Hal ini, sesuai
dengan definisi pendidikan, yaitu usaha sadar, teratur, dan sistematik yang
dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi
anak agar mempunyai sifat dan tabi’at sesuai dengan cita-cita pendidikan. Amir
Daien Indrakusuma menegaskkan bahwa kepribadian itu dapat dibentuk oleh
pendidikan, dan pendidikan itu sendiri bersumber pada tiga pusat pendidikan
yaitu, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Kepribadian siswa tidak dapat dibentuk hanya dalam waktu sekejap, tetapi
memerlukan proses dalam waktu dan berangsur-angsur. Menurut Erich Fromm
mengemukakan, bahwa pembentukan kepribadian siswa tergantung dari dua
faktor lingkungan, yakni asimilasi dan sosialiasi. Asimilasi menyangkut hubungan
manusia dengan lingkungan bendawi, sedangkan sosialisasi menyangkut
hubungan dengan lingkungan manusiawi. Kedua faktor ini ikut berpengaruh
dalam pembentukan watak atau karakter sebagai bagian dari unsur kerpibadian
siswa, watak atau karakter adalah unsur kepribadian siswa yang terbentuk oleh
pengaruh luar (lingkungan).

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa


terbentuknya kepribadian pada diri seseorang siswa, itu berlangsung melalui
perkembangan yang terus menerus. Seluruh perkembangan itu, tampak bahwa tiap
perkembangan maju muncul dalam cara-cara yang kompleks dan tiap
perkembangan didahului oleh perkembangan sebelumnya. Ini berarti, bahwa
perkembangan itu tidak hanya kontiyu, tapi juga perkembangan fase yang satu
diikuti dan menghasilkan perkembangan pada fase berikutnya.

6
2.2 Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik didefinisikan sebagai ciri dari kualitas perorangan
peserta didik yang ada pada umumnya meliputi antara lain kemampuan akademik,
usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman,
ketrampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta kemampuan sosial (Atwi
Suparman, 2001: 123). Maka pemahaman karakteristik umum diatas, terdapat
juga karakteristik khusus yang disebut dengan non konvesional yang meliputi
kelompok minoritas (suku), cacat, serta tingkat kedewasaan. Hal ini berpengaruh
pada penggunaan bahasa, penghargaan atau pengakuan, perlakuan khusus, dan
metode strategi dalam proses pengajaran.
Karakteristik peserta didik ada dua karakteristik kemampuan awal peserta
didik yang perlu dipahami oleh guru yakni :
1) Latar belakang akademik
a. Jumlah peserta didik
b. Latar belakang peserta didik
c. Indeks prestasi
d. Tingkat intelegensi
e. Keterampilan membaca
f. Nilai ujian
g. Kebiasaan belajar/ gaya belajar
h. Minat belajar
i. Harapan atau keinginan peserta didik
j. Lapangan kerja yang diinginkan.
2) Faktor-faktor sosial
a. Usia
b. Kematangan (maturity)
c. Rentangan perhatian (attention span)
d. Bakat- bakat istimewa
e. Hubungan dengan sesama peserta didik
f. Keadaan sosial ekonomi

7
Untuk memahami peserta didik akan berpengaruh terhadap pemilihan
pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pendekatan belajar yang
digunakan terhadap usia kanak-kanak tertentu saja berbeda dengan pendekatan
belajar yang digunakan terhadap anak remaja atau dewasa. Peserta didik tidak lagi
menjadi objek didik tetapi telah tereduksi dengan polarisasi pemikiran hari dengan
menyatakan bahwa peserta didik sebagai subjek didik, proses interaksi yang
menyenangkan dan menggairahkan menjadikan belajar yang efektif. Dengan
demikian memahami hubungan antar peserta didik bisa membantu para guru
dalam mengembangkan pendekatanpendekatan belajar yang bertumpu kepada
kerjasama peserta didik dalam proses belajar.

2.3 Kreativitas dalam Belajar


Kreativitas siswa dapat diperoleh dalam proses pembelajaran melalui berbagai
interaksi dan pengalaman belajar serta beralas dari potensi bawaan individu dan
pengaruh lingkungan kepadanya. Menurut Rahayu (2013: 30) mengatakan bahwa
kreativitas siswa merupakan potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap peserta didik
untuk mencapai prestasi yang optimal dalam menempuh studi. Kreativitas belajar
siswa adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik
berupa kemampuan mengembangkan informasi yang diperoleh dari guru dalam
proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat
kombinasi yang baru dalam belajarnya.
Secara umum, pandangan mengenai kreativitas mengandung berbagai makna.
Cambell dan Glover (Setyabudi, 2011: 2) mengemukakan kreativitas merupakan
kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: baru (novelty), yang berarti
invasi, belum pernah ada sebelumnya dan aneh; berguna (useful), yang berarti
lebih praktis, mempermudah, mengatasi kesulitan dan menghasilkan yang lebih
baik; dimengerti (under-standable), yang berarti hasil yang sama dapat dimengerti
atau dipahami dan dapat dibuat pada waktu yang berbeda.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan

8
masalah dan kemampuan untuk melihat hubungan–hubungan baru antara unsur-
unsur yang sudah ada sebelumnya.

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Siswa


Menurut Asrori (2009: 74) mengatakan bahwa pada mulanya, kreativitas
dipandang sebagai faktor bawaan yang hanya dimiliki oleh individu tertentu.
Dalam perkembangannya, ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat berkembang
secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan.
Semiawan, dkk., (Rahayu, 2013: 30) mengatakan bahwa kesempatan untuk
belajar kreatif ditentukan oleh banyak faktor antara lain sikap dan minat siswa,
guru, orang tua, lingkungan rumah dan kelas atau sekolah, waktu, uang dan
bahan-bahan. Menurut Amabile (Munandar dalam Rahayu, 2013: 30-31) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar siswa yakni :
1. Sikap orang tua terhadap kreativitas anak
2. Strategi mengajar guru.
Sikap orang tua terhadap kreativitas anak berarti orang tua yang percaya, tidak
otoriter, tidak selalu ingin mengawasi dan mereka tidak terlalu membatasi
kegiatan anak. Sedangkan strategi mengajar guru dalam kegiatan mengajar sehari-
hari dapat digunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan
kreativitas yaitu penilaian, hadiah dan pilihan.

2.3.2 Faktor-faktor yang dapat Menghambat Kreativitas Belajar Siswa


Adapun hal-hal yang menjadi faktor penghambat dalam kreativitas belajar
adalah :
1. Tidak percaya diri, artinya peserta didik tidak percaya pada kemampuan
yang dia miliki dan selalu berkata tidak bisa, tidak mampu.
2. Tidak berani mencoba, artinya berani mencoba hal-hal baru berkaitan
dengan kreatif belajar.
3. Sikap orang tua terlalu monopoli terhadap peserta didik. Artinya orangtua
terlalu mencampuri cara belajar peserta didik untuk belajar mandiri serta
tidak memberikan kebebasan untuk belajar mandiri.

9
4. Sikap orang tua atau orang-orang di sekitar peserta yang suka mengkritik,
membandingkan peserta didik dengan saudara atau orang-orang di
sekitarnya.
5. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidak beranian dalam
menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.

2.4 Perkembangan dan Tujuan Pengembangan Kreativitas Peserta Didik


dalam Belajar
Ada beberapa hal tentang tujuan pengembangan kreativitas belajar, yakni:
pertama, berkreasi peserta didik (siswa atau mahasiswa) dapat mewujudkan
dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan
pokok seorang manusia adalah mengaktualisasi diri atau perwujudan diri. Kedua,
kemampuan berpikir kreatif dimungkinkan dapat melihat berbagai macam
penyelesaian suatu masalah. Ketiga, kreativitas memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam belajar peserta didik.
Dalam proses pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran
yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas
siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang
kemampuan siswau ntuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang
oleh guru. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan Bruner (dalam
Syaiful,2005), bahwa perlu adanya teori pembelajaran yang akan menjelaskan
asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas. Menurut
pandangan Bruner, teori belajar itu bersifat deskritif, sedangkan teori
pembelajaran itu preskriptif. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa
bisa dikembangkan dengan penciptaan proses pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya.
Dedi (1994) menjelaskan bahwa untuk mengembangkan kreativitas siswa,
faktor lingkungan belajar yang kondusif merupakan faktor penentu apakah siswa
mampu melahirkan prestasi kreatif yang istimewa dalam lapangan ilmu
pengetahuan. Artinya, untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran, seorang guru harus memiliki kecakapan, keterampilan, dan

10
motivasi yang tinggi menciptakan suana belajar yang kondusif. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebagai proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa,
serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
upaya penguasaan yang baik terhadap materi pelaharan. Oleh sebab itu,
pengembangan kreativitas siswa dapat dilakukan melalui proses pembelajaran
melalui lingkungan belajar yang kondusif bagi kreativitas siswa.

2.5 Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam


Proses Pembelajaran
Menurut Clark dan Rogers (dalam Mudjiran, 2007:69), untuk mengembangkan
kreativitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan
psikologis. Untuk itu pendidik perlu mengusahakan hal berikut ini.

1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan


keterbatasannya.
2. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam.
3. Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak.
4. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, Permissiveness (memaklumi)
terhadap pemikiran anak.

Menurut David Campbel (dalam Mudjiran, 2007: 69) guru yang memiliki
kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak.

a. Bersifat mengasuh/membimbing.
b. Suka bersifat informal.
c. Memiliki prsiapan mengajar yang matang.
d. Tidak terikat pada buku pelajaran saja.
e. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan.
f. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif.
g. Tidak terlalu pasif.

11
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa upaya guru
dalam mengembangkan kreativitas siswa, yaitu guru harus bersifat membimbing,
informal,terbuka terhadap pendapat dalam mengajar agar siswa diberi penguatan
dalam kreativitasd engan segala kelebihan dan keterbatasan siswanya agar
terhindar dari suasana yang bersifat mengancam.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kepribadian siswa adalah suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada


tujuan-tujuan tertentu dan mengandung sifat-sifat individu, yang bebas
menentukan dirinya sendiri. Secara umum, kepribadian itu pada dasarnya
dibentuk oleh pendidikan, karena pendidikan menanamkan tingkah laku yang
kontinyu dan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

Karakteristik peserta didik didefinisikan sebagai ciri dari kualitas


perorangan peserta didik yang ada pada umumnya meliputi antara lain
kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata
pelajaran, pengalaman, keterampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama,
serta kemampuan sosial.

Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan


potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang. Kegiatan belajar
kreatif tentunya berlangsung dengan beragam metode agar dapat
menumbuhkan kreativitas baru dalam pemikiran, perasaan, dan sikap peserta
didik sehingga terus bergairah mengikuti kegiatan belajar.

3.2 Saran

Kami sangat sadar bahwasanya masih banyak kekurangan yang terdapat


pada makalah ini baik dari segi susunan kalimat, susunan materi hingga sumber
literature yang masih belum lengkap. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian guna untuk
memperbaiki makalah serta untuk kemajuan dalam menyusun karya ilmiah
kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf dan Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, Bandung; PT


Remaja Rosdakarya, 20011, h. 3

Zuhairini. 2012 Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:,PT BumiAksara), h. 187

Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP
UNP.

Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora ( Kenedi -Pengembangan


kreativitas siswadalam proses pembelajaran).

Munandar, Utami. 1992. Mengambangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.


Jakarta: PTGramedia Widiasarana Indonesia.

Sardiman, A.M. 2009. Intreaksi&MotivasiBelajarMengajar (Jakarta : Rajawali


Press,) 27.

Samuel M.P, Mari Mempertinggi Kreativitas (Jakarta: GunungAgung,t.th),161.

Iskandar Agung. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru


(Jakarta:BestariBuana Murni) 50-51.

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Op. Cit., hal.44 Ibid., hal.44

Fatkhan Amirul Huda. 11 Oktober 2017. Pengertian Kreativitas Siswa, (diakses


pada 29 januari 2023), dari :

https://fatkhan.web.id/pengertian-kreativitas-siswa/

Ali Mahmudi. 1 juni 2007. Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Problem


Posing, Vol. 3, No. 1, hal: 43-50 , (diakses pada 29 januari 2023), dari :
https://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/641

Ahmad Taufik, 2 Februari 2019, Analisis Karakteristik Peserta Didik , el-Ghiroh.

14
Vol. XVI, No. 01. Hal 2-13. Diakses pada 29 januari 2023, dari:
file:///C:/kuliah%20sh/Analisis_Karakteristik_Peserta_Didik-
70063001.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai