Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH KEPRIBADIAN TENAGA PENDIDIK TERHADAP


PEMAHAMAN MATERI OLEH PESERTA DIDIK

DOSEN PEMBIMBING:

Riana Nurhayati,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

RALISZA FARRELINE PRASETYA

19505241022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini tepat waktu guna
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.

Makalah ilmiah ini saya susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi
makalah yang baik dan benar. Saya berharap semoga makalah ilmu pendidikan ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 6 Januari 2020

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. Definisi Pendidik ........................................................................................................................ 6
B. Definisi Peserta Didik ................................................................................................................. 9
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peserta Didik dalam Memahami Materi ........................... 10
D. Kaitan antara Kepribadian Tenaga Pendidik Terhadap Pemahaman Materi Oleh Peserta Didik
13
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................................... 14
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18
4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung
sepanjang hayat manusia, di manapun manusia berada. Di mana ada kehidupan manusia,
di situ pasti ada pendidikan (Driyarkara, 1980: 32). Pendidikan sebagai usaha sadar bagi
pengembangan manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu.
Dengan kata lain, upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan, didasarkan atas
pandangan hidup atau filsafat hidup, bahkan latar belakang sosiokultural tiap-tiap
masyarakat, serta pemikiran-pemikiran psikologis tertentu.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan H. Fuad Ihsan
(2005: 1) mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan
dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang
dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskan
kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi
dalam suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.

Komponen-komponen dalam upaya pendidikan ada tiga yaitu peserta didik, pendidik
dan tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dan
pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan. Peserta didik sendiri kebanyakan bukanlah
sosok yang mampu dengan mudah menyerap dan memahami sebuah isi materi yang
disampaikan oleh tenaga pendidik. Oleh sebab itu, sebagai tenaga pendidik yang tugas
utamanya mengajar, harus memiliki kompetensi khusus yang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi itu seperti pengetahuan,
keterampilan, kepribadian dan sebagainya yang dapat menimbulkan pengaruh bagi
pemahaman materi oleh peserta didik itu sendiri.
5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini seperti:

1) Apakah definisi dari tenaga pendidik?


2) Apakah definisi dari peserta didik?
3) Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam memahami
materi?
4) Bagaimana kaitan antara kepribadian tenaga pendidik terhadap pemahaman
materi oleh peserta didik?

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui definisi dari tenaga pendidik.
2) Untuk mengetahui definisi dari peserta didik.
3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam
memahami materi.
4) Untuk mengetahui kaitan antara kepribadian tenaga pendidik terhadap
pemahaman materi oleh peserta didik.
6

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidik
Pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. (Sutari Iman Barnadib, 1994).
Pendapat ahli lain mengatakan bahwa pendidik adalah orang yang bertaggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik (Umar Tirtarahardja dan
La Sulo 1994). Pendidik adalah orang yang yang dengan sengaja membantu orang lain
untuk mencapai kedewasaan (Langeveld).

Penyebutan nama pendidik di beberapa tempat memiliki sebutan yang berbeda.


Pendidik di lingkungan keluarga adalah orang tua dari anak-anak yang biasanya
menyebut dengan sebutan ayah- ibu atau papa-mama. Pada lingkungan pesantren
biasanya disebut dengan sebutan ustadz, kyai, romo kyai. Pada lingkungan pendidikan di
masyarakat penyebutan pendidik dengan istilah tutor, fasilitator, atau instruktur. Pada
lingkungan sekolah biasanya disebut dengan guru. Guru adalah pendidik yang berada
di lingkungan sekolah. Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
menyebut guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.

Seseorang yang menginginkan menjadi pendidik maka ia dipersyaratkan mempunyai


kriteria yang diinginkan oleh dunia pendidikan. Tidak semua orang bisa menjadi pendidik
kalau yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan bukti dengan kriteria yang ditetapkan.
Dalam hal ini oleh Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo (1995) syarat
seorang pendidik adalah: (1) mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci, (2)
mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, (3) mempunyai rasa tanggung jawab yang
didasari penuh akan tugasnya. Ketiga persyaratan tersebut merupakan kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Orang yang merasa terpanggil untuk mendidik
maka ia mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib dalam melaksanakan
tugasnya disertai dengan dedikasi yang tinngi atau bertanggung jawab.
7

Pendapat lain dari Noeng Muhadjir (1997) menjelskan bahwa persyaratan seseoarang
bisa sebagai pendidik apabila seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih, (2)
mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan
beserta nilainya kepada orang lain.

Kedua pendapat di atas merupakan persyaratan pendidik pada umumnya yang berlaku
bagi lingkungan pendidikan formal, nonformal, dan informal. Sebagian besar pendapat
mengisyaratkan pentingnya sebuah kompetensi sebagai kualifiksi persyaratan
profesionalisme guru. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh tenaga pendidik dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, termasuk kepribadian dari tenaga pendidik itu
sendiri.

Menurut Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo (1995), kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah:

1) Kompetensi profesional. Artinya ia harus memiliki pengetahu-an yang luas


dan mendalam mengenai bidang studi yang akan di ajarkan kepada peserta
didik dan metodologinya, memiliki pengeta-huan yang fundamental tentang
pendidikan, serta memiliki keteram-pilan yang vital bagi dirinya untuk
memilih dan menggunakan berbagai sertategi yang tepat dalam proses
pembelajaran.
2) Kompetensi personal. Artinya bahwa ia harus memiliki kepribadian yang
mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi peserta
didik dan umumnya bagi sesama manusia.
3) Kompetensi sosial. Artinya ia bisa menunjukkan kemampuan berkomunikasi
dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama tenaga pendidik,
pemimpinnya, dan dengan masyarakat luas.

Untuk konteks Indonesia, dewasa ini telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru menurut Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi
guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
8

a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik, menurut Dwi Siswoyo, bukan kompetensi yang hanya
bersifat teknis belaka, yaitu “kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik ...” (yang dirumuskan dalam PP RI No. 19 Tahun 2005), karena
“pedagogy” or “paedagogy” adalah “the art and science of teaching and
educating” (Dwi Siswoyo, 2006). Kompetensi pedagogik ini mencakup selain
pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi pembelajaran, juga harus
menguasai “ilmu pendidikan”.
b. Kompetensi kepribadian
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah yang berupa
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
teladan peserta didik. Kompetensi kepribadian ini mencakup kemantapan
pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan
kewibawaan. Kompetensi ini bisa diukur dengan alat ukur portfolio guru/
calon guru, tes kepribadian/potensi.
c. Kompetensi profesional
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik di sekolah
berupa penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam hal ini
mencakup penguasaan materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus
sekolah, metode khusus pembelajaran bidang studi, dan wawasan etika dan
pengembangan profesi. Kompetensi ini diukur dengan ter tertulis baik multiple
choice maupun essay.
d. Kompetensi sosial
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
ini diukur dengan portofolio kegiatan, prestasi dan keterlibatan dalam berbagai
aktivitas.

Dengan adanya syarat kompetensi tenaga pendidik diatas, khusunya kompetensi


kepribadian dan kompetensi sosial, tenaga pendidik diharapkan mampu untuk
menyampaikan, mneyalurkan, mengajarkan dan juga mendidik para peserta didik dengan
9

suasana yang nyaman dalam proses transfer ilmu atau proses pembelajaran agar supaya
materi yang disampaikan dapat dipahami atau dimengerti oleh peserta didik

B. Definisi Peserta Didik


Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang
membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah
kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai
meninggal dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara wajar (Sutari Imam
Barnadib, 1995). Istilah peserta didik pada pendidikan formal/ sekolah jenjang dasar dan
menengah, dikenal dengan nama anak didik atau siswa; pada pendidikan pondok
pesantren disebut santri, dan pada pendidikan keluarga disebut anak. Namun pendidikan
pada lembaga nonformal tertentu seperti kelompok belajar paket C atau lembaga kursus,
peserta didik disebut peserta ajar yang terkadang bisa terdiri dari para orang tua.

Pandangan modern tentang pendidikan dewasa ini melihat peserta didik adalah
subyek atau pesona, yakni mahluk yang mempribadi tidak lagi sebagai obyek yang non-
pribadi sebagaimana pandangan para ahli pada abad pertengahan. Peserta didik adalah
subyek yang otonom, memiliki motivasi, hasrat, ambisi, ekspresi, cita-cita, mampu
merasakan kesedihan, bisa senang dan bisa marah, dan sebagainya. Selaku subyek atau
pesona yang memiliki otonomi, ia inggin mengembngkan diri (mendidik diri) secara terus
menerus agar bisa memecahkan masalah-masalah hidup yang di jumpai sepanjang
hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu difahami oleh pendidik sebagaimana
dijelaskan oleh Umar Tirtarahardja dan La Sulo (1994) adalah bahwa peserta didik
merupakan:

a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikhis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik. Maksudnya ia sejak lahir telah memiliki potensi-
potensi yang berbeda dengan individu lain yang ingin dikembangkan dan
diaktualisasikan.
b) Individu yang sedang berkembang, yakni selalu ada perubahan dalam diri
peserta didik secara wajar baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun
kearah penyesuaian dengan lingkungan.
10

c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan


manusiawi. Maksudnya adalah walaupun ia adalah makhluk yang
berkembang punya potensi fisik dan psikhis untuk bisa mandiri, namun karena
belum dewasa maka ia membutuhkan bantuan dan bimbingan dari pihak lain
sesuai kodrat kemanusiaannya.
d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal ini dikarenakan
bahwa di dalam diri anak ada kecenderungan untuk memerdekakan diri,
sehingga mewajibkan bagi pendidik dan orang tua untuk setapak demi setapak
memberikan kebebasan kepada anak dan pada akhirnya pendidik
mengundurkan diri.

Dalam proses trasnfer ilmu, peserta didik wajib memiliki pemahaman. Pemahaman
adalah perilaku yang menunjukkan kemampua peserta didik dalam menangkap
pengertian suatu konsep. Pemahaman meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan,
menyimpulkan, atau mengekstrapolasi (memperhitungkan) konsep dengan menggunakan
katakata atau simbol-simbol lain yang dipilihnya sendiri. Memahami dapat juga berarti
membangun pengertian dari pesan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, setiap
individu memiliki tingkatan pemahaman yang berbeda-beda terhadap suatu materi. Ada
yang memahami materi secara menyeluruh, ada yang memahami sebagian materi, dan
ada pula yang sama sekali tidak dapat menangkap makna dari materi yang ia sedang
pelajari, sehingga hanya sebatas mengetahui.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peserta Didik dalam Memahami


Materi
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda
suatu peserta didik. Disini saya akan menuliskan beberapa pendapat teman-teman saya
yang telah mengisi kuisioner yang saya buat tentang faktor apa saja yang membuat
mereka sulit atau mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh tenaga
pendidik.

1) Faktor yang membuat saya sulit dalam memahami materi yang disampaikan yaitu
karena guru ketika menjelaskan materi terlalu cepat, sedangkan faktor yang
membuat saya mudah memahami materi yaitu pembawaan tenaga pendidik yang
asik dan menyenangkan, (Raissa Ardelia, SMPN 42 Bekasi).
11

2) Pemilihan kata yang diucapkan bapak/ibu guru dan cara menjelaskannya


merupakan faktor yang membuat saya sulit untuk memahami materi yang
disampaikan. Sedangkan saya akan mudah memahami materi apabila bapak/ibu
guru menjelaskan dengan ilustrasi atau menggunakan peraga dalam pelajaran
tertent, (Reynardi Davinda Rafif, SMAN 2 Yogyakarta).
3) Saya sulit untuk memahami materi karna faktor guru, cara mengajarnya dan juga
materi yang disampaikan. Sedangkan keluwesan guru dalam mengembangkan
materi membuat saya mudah untuk memahaminya, (Rizky Fatikatul R, SMKN 1
Magetan).
4) Saya sulit memahami materi yang berbau matematika.Sedangkan saya akan
mudah memahami materi apabila dosen kompeten,(Wirawan Allyano Qenny,
Universitas Teknologi Yogyakarta).
5) Apabila saya kurang fokus saya akan sulit untuk memahami materi, sedangkan
ketika saya fokus dan serius dalam pembelajaran, saya akan mudah untuk
memahami materi yang disampaikan oleh dosen, (Ahmad Rifat, Universitas
Sriwijaya).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam bukunya yang berjudul
Strategi Belajar Mengajar, faktor-faktor yang berpengaruh pada pemahaman peserta
didik yaitu:

a. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Kepastian dan perjalanan proses belajar mengajar
berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya
tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran.
b. Tenaga Pendidik
adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan
yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Di
dalam satu kelas anak didik satu berbeda dengan lainya nantinya akan
mempengaruhi pula dalam keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang demikian ini
seorang guru atau dosen di tuntut untuk memberikan suatu pendekatan atau
belajar yang sesuai dengan keadaan anak didik, sehingga akan tercapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
12

c. Peserta didik
Peserta didik (siswa) adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah.
Maksudnya anak didik disini tidak terbatas oleh usia, baik usia muda, usia tua atau
telah lanjut usia. Anak didik yang berkumpul di sekolah, mempunyai bermacam-
macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa yang
dapat juga berbedabeda dalam setiap bahan pelajran yang di berikan oleh guru.
Oleh karena itu, terdapat tingkatan keberhasilan yaitu tingkat maksimal, optimal,
minimal dan kurang untuk setiap bahan yang di kuasai anak didik.
d. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru atau dosen
dengan anak didik dalm kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini,
meliputi bagaimana guru menciptakan metode dan media pembelajaran serta
evaluasi pengajaran. Dimana hal-hal tersebut jika di pilih dan digunakan secara
tepat, maka akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.
e. Bahan dan Alat Pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang
sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. Guru berperan dalam
pembuatan alat pembelajaran. Validitas dan realibilitas data dari hasil
pembalajaran itulah yang mempengaruhi keberhasilan anak didik dalam
memahami suatu materi.
f. Suasana Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran biasanya dilaksanakan di dalam kelas. Besar kecilnya
jumlah anak didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan mempengaruhi suasana
kelas. Suasana yang tenang, tertib, dan disiplin ketika berlangsungnya evaluasi
(ujian) dapat mencapai keberhasilan pengajaran.

Dari apa yang kita dapatkan diatas, terdapat kecocokan antara faktor-faktor yang
disebutkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dengan pendapat beberapa
teman saya. Setiap peserta didik mempunyai faktor masing-masing yang dapat
mempngaruhi mereka dalam pemahaman materi.
13

D. Kaitan antara Kepribadian Tenaga Pendidik Terhadap Pemahaman


Materi Oleh Peserta Didik
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa untuk menjadi seorang tenaga
pendidik harus memiliki atau memenuhi syarat standar kompetensi dan salah satunya
disebutkan kompetensi kepribadian. Pendidik harus mempunyai kemampuan yang berupa
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan
peserta didik. Kompetensi kepribadian ini mencakup kemantapan pribadi dan akhlak
mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan kewibawaan. Hal ini nantinya
akan berkaitan dengan proses cara pengajarannya.

Sedangkan yang dibahas dalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman


materi oleh peserta didik, tenaga pendidik sendiri termasuk ke dalam beberapa faktor
tersebut. Guru atau dosen sebagai tenaga pendidik diharuskan untuk menguasai
kurikulum juga materi yang akan disampaikan. Tidak hanya itu, tenaga pendidik juga
harus bisa sepintar mungkin menempatkan diri mereka, terampil dalam menggunakan
metode pembelajaran, juga memiliki sikap atau perilaku yang menyenangkan.

Dari yang saya dapat berdasar kuisioner yang saya buat mengenai hal ini, 100%
mengatakan bahwa mereka setuju dengan pertanyaan “Apakah kepribadian dosen/guru
mempengaruhimu dalam memahami materi?” dengan alasan yang rata-rata sama yaitu
mereka lebih nyaman dan lebih cenderung mengingat atau memahami materi jika sang
tenaga pendidik mempunyai sikap yang menyenangkan, humble daripada seorang tenaga
pendidik yang cara mengajarnya monoton atau membosankan.

Hal ini dapat kita telaah yaitu semakin ramah atau humble dan juga pembawaan
mengajar yang asik, maka semakin mudah juga bagi peserta didik untuk memahami apa
yang disampaikan. Begitu juga sebaliknya, semakin monoton dan biasa saja dalam
menyampaikan materi akan membuat peserta didik yang bawaanya sulit untuk memahami
sesuatu jadi semakin sulit untuk paham dengan materi yang disampaikan.
14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah saya tuliskan diatas, disertai pendapat beberapa teman
saya, dapat disimpulkan bahwa pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi
sedangkan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pendidikan atau bisa juga disimpulkan sebagai seseorang yang
menerima sesuatu(ilmu) dari tenaga pendidik.

Selain itu disimpulkan juga bahwa faktor yang berpengaruh pada pemahaman materi
oleh peserta didik bukan hanya tujuan, kegiatan pembelajaran, bahan dan alat
pembelajaran, suasanya, peserta didik itu sendiri, dan tenaga pendidik, tetapi juga isi
materi pembelajaran tersebut. Cara pengajaran pun juga termasuk. Dari sini kita bisa
menyimpulkan dari inti pokok tujuan dibuatnya makalah ini yaitu bahwa kepribadian
seorang tenaga pendidik sangat berpengaruh terhadap pemahaman materi oleh peserta
didik. Hal ini dikarenakan semakin asik dan menyenangkan seorang tenaga pendidik
dalam menyampaikan materinya, semakin mudah pula bagi peserta didik dalam
memahami, mengerti, dan juga menyerap materi yang disampaikan.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah yang berjudul Pengaruh Kepribadian
Tenaga Pendidik Terhadap Pemahaman Materi Oleh Peserta Didik ini yang dapat
saya sampaikan, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya menyadari dalam
penyampaian dan penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
15

LAMPIRAN
16
17
18

DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.


John, Dewey. 2018. Pengertian Pendidikan dan Makna Pendidikan Menurut Para Ahli.
https://www.silabus.web.id/pengertian-pendidikan-dan-makna-pendidikan. (Diakses pada
21.22 WIB)
Kompasiana. 2014. Karakteristik Ideal Guru Profesional.
https://www.kompasiana.com/www.bohari.com/54f956aba3331176038b4bb4/karakteristik-
ideal-guru-profesional. (Diakses pada 21.45 WIB)
Sholichah, B. 2017. BAB II KAJIAN TEORI.
http://digilib.uinsby.ac.id/15584/5/Bab%202.pdf. (Diakses pada 23.11 WIB)

Anda mungkin juga menyukai