TUGAS PRAKTIKUM
FISIKA BANGUNAN
Disusun oleh :
Kelas A2
FAKULTAS TEKNIK
2019/2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrah-Nya
penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada Bu Indah Wahyuni S.Pd.T,. M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah fisika
bangunan yang selalu memberikan nasehat dan dukungan serta kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik,
Paper ini saya susun bertujuan untuk memenuhi tugas pengganti praktikum mata kuliah
fisika bangunan Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, berdasarkan pengetahuan
yang saya peroleh dari beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang yang
membaca dapat memahami tentang apa saja teori, rumus dan keterkaitan masing-masing
materi dalam mata kuliah ini.
Akhirnya, saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penerbitan paper ini di masa mendatang.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia teknik sipil, ada mata kuliah yang dinamakan fisika bangunan.
Fisika Bangunan merupakan batu penjuru dari perancangan, konstruksi, dan operasi
performansi tinggi dari bangunan. Kalau misalkan posisi kita sebagai arsitek, kita
harus merancang suatu bangunan yang awet dan tahan lama, memiliki efisiensi energi
tinggi, terjangkau dan mendukung kesehatan. Untuk menghindari berbagai
permasalahan dari bangunan, berbagai ilmu yang cukup unik harus digabungkan
misalnya Perpindahan Panas dan Masa, sains material, meteorologi, teknologi
konstruksi, psikologi manusia, serta analisis dan desain keteknikan harus
diaplikasikan ketika merancang sebuah bangunan. Paduan dari berbagai ilmu dan
keahlian ini sering disebut dengan “building science”. Dan fisika bangunan terbagi
menjadi dua yaitu teori dan praktikum. Ada banyak hal yang dipelajari dalam
praktikum fisika bangunan yang nantinya akan sangat berguna dalam suatu
perencanaan pembangunan.
B. Rumusan Masalah
Apa sajakah materi dalam praktikum fisika bangunan serta kebermanfaatannya
dalam dunia teknik sipil?
C. Tujuan
Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui apa sajakah materi dalam
praktikum fisika bangunan serta kebermanfaatannya dalam dunia teknik sipil.
5
Jika kita ingin merancang sebuah bangunan, sangatlah penting bagi kita untuk
mempelajari cara merancang bangunan agar nyaman dihuni, awet dan tahan lama.
Dengan memanfaatkan ilmu fisika bangunan, kita dapat mengetahui apa saja yang
harus dipersiapkan saat merancang suatu bangunan
Pada perkuliahan teknik sipil, kita juga mempelajari mengenai apa itu fisika
bangunan, yang terbagi menjadi dua yaitu, teori dan praktikum. Yang akan kita bahas
dalam paper kali ini yaitu mengenai materi yang dilaksanakan atau dipraktekkan
dalam mata kuliah praktikum fisika bangunan tentang angka pori, porositas,
permeabilitas, kelembaban udara dan lain-lain yan nantinya diharapkan dapat menjadi
bekal atau ilmu dalam dunia kerja.
6
Di dalam bab pembahasan ini, saya akan menjabarkan apa saja materi dalam
praktikum fisika bangunan yang dilaksanakan serta kebermanfaatannya dalam dunia
teknik sipil.
1. Menetukan Angka Pori, Porositas, Massa Jenis dan Berat Satuan Bahan
Dalam bahan- bahan bangunan terdapat dua bagian yaitu bagian padat dan
bagian pori. Pori sendiri mempunyai makna lubang (rongga-rongga kecil) pada kulit
atau permukaan suatu benda padat, sama halnya pada permukaan bahan bangunan.
Hal ini dapat dikaitkan dengan besar kecilnya rongga-rongga pada permukaan yang
disebut dengan porositas. Pada struktur bahan bangunan terdapat massa bagian padat,
massa bair dan massa total, juga ada volume air, volume padat dan volume ruang
(pori). Bahan yang baik/padat yang porositanya kecil, massa jenis dan berat
satuannya lebih berat.
volume padat Vp
Kepadatan/kerapatan = d = volume total
= Vt
x 100%
1. Distribusi ukuran butir, contoh pada suatu batuan, apabila ukuran butirnya
semakin beragam, maka pori-pori batuan akan semakin kecil sehingga
permeabilitas batuan juga akan semakin kecil
2. Susunan butiran, apabila susunan butirannya semakin rapi, maka semakin
besar pula nilai permeabilitasnya
3. Geometri butiran, semakin menyudut geometri butiran, maka
permeabilitasnya akan semakin kecil
4. Hubungan antar pori: Semakin bagus hubungan antar pori pada batuan,
maka permeabilitasnya akan semakin besar
Q = V x A dengan V = k.i
V. L
Atau koefisien permeabilitas bahan : k = (cm/s)
A. h. t
yang biasa memiliki fungsi tersebut pada pekerjaan teknik terutama teknik mesin
adalah bahan isolasi, khususnya isolasi panas. Dalam konstruksi bangunan, isolasi
panas/kalor sangat penting. Berbagai bentuk isolasi dilakukan sebagai cara
mengurangi transmisi energi panas melalui dinding, langit-langit, dan lantai. Secara
sederhana, hal ini membantu menjaga ruang interior ruang ber-AC atau ruangan
khusus lainnya lebih dingin di saat panas.
Bahan isolasi merupakan bahan penyekat yang memiliki arti tidak mampu
menghantarkan (Indiyanto, hal: 121). Jika hal ini dikaitkan dengan bahan isolasi
panas, maka mengandung arti bahan isolasi panas adalah bahan yang tidak mampu
menghantarkan panas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan suatu
ruang :
Setiap bahan bangunan mempunyai daya isolasi terhadap panas, bergantung pada
karakteristik bahan yang bersangkutan.
Dari beberapa faktor yang telah disebutkan, percobaan ini memfokuskan pada
refleksi warna terhadap cahaya pada penerangan karena pada saat perancangan suatu
bangunan, selain sumber cahaya, warna dari ruangan juga perlu dipikirkan
sebelumnya. Selain meneyesuaikan kenyamanan dengan pengguna, warna pada
dinding ruangan berpengaruh terhadap suhu dan juga energi listrik yang dikonsumsi
dari ruangan tersebut (Prianto, 2010).
tata letak pencahayaan dengan melihat ukuran ruangan serta warna pada setiap
komponen ruangan agar tercipta suatu kenyamanan.
Sebelum mengukur panas jenis suatu bahan yang perlu diperhatikan adalah
dua atau lebih benda yang berbeda suhunya apabila bersentuhan cukup lama akan
membentuk suhu akhir yang sama. Benda bersuhu tinggi memberikan kalor kepada
benda bersuhu rendah. Kalor yang diberikan sama dengan kalor yang diterima.
Pernyataan ini sesuai disebut dengan asas black.
Rumus : Q = m . c . t,
Q1 = Q2
(Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(ta−t1)
Cb = [ ]
Mb (t2−ta)
Keterangan :
mk = massa calorimeter
11
mp = massa pengaduk
ma = massa air
Terdiri dari dua tabung dengan bagian bawah yang dilapisi bahan perak
mengkilat. Pada salah satu tabung diisi dengan spiritus atau bahan lain yang mudah
menguap, dan suhunya diturunkan hingga mencapai angka tertentu yang ditandai
dengan munculnya bintik-bintik air atau pengembunan pada bagian bawah perak
mengkilat tadi. Suhu saat uap air menjadi embun disebut titik embun (t e ), sedangkan
suhu yang ditunjukkan pada thermometer pada tabung yang lain disebut suhu ruang
(𝑡𝑟 ).
12
Pte
Kr = x ρ uap air pada suhu titik embun (gr/cm3 )
Ptr
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkann hal-hal yang sudah saya sampaikan diatas, yang dapat
disimpulkan dari pembahasan yaitu bahwasanya fisika bangunan itu sendiri penting
dalam perancangan suatu bangunan karena mencakup karakteristik bahan-bahan
bangunan yang nantinya berpengaruh dalam suatu pembangunan. Dan pada praktikum
fisika bangunan ada 6 materi yang dipraktekkan, masing-masing dari materi tersebut
memiliki manfaat dalam dunia teknik sipil seperti yang sudah saya sebutkan diatas
guna mancapai keberhasilan dalam suatu perencanaan pembangunan.
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan yaitu sebaiknya dalam mengerjakan
praktikum atau pengujian ada baiknya kita benar-benar mempersiapkan segala sesuatu
dan juga teliti dalam bekerja karena hal itu akan mempengaruhi pada hasil akhir dari
pengujian tersebut.
14
Daftar Pustaka
Azis Abdu, Mohammad, dkk. 2016. “Analisis Pengaruh Warna Dan Ukuran Dinding Ruangan
Terhadap Intensitas Pencahayaan” dalam Jurnal Pembelajaran Fisika, Volume 5 (hlm 35-40). Jember.
Sukron, Jalaludin. 2013. “Penentuan Kapasitas Panas Jenis Dan Panas Spesifik Produk Susu”,
http://jalalsukron.blogspot.com/2013/12/laporan-penentuan-kapasitas-panas-jenis.html, diakses pada
28 Juni 2020 pukul 07.32.
https://text-id.123dok.com/document/oz1rg13vq-angka-pori-void-ratio-porositas-porocity-derajat-
kejenuhan-degree-of-saturation.html, diakses pada 27 Juni 2020 pukul 10.27.