Soal:
2. Secara filosofi dan bentuk penyelenggaraan PVT di Amerika beda dengan di German. Jelaskan hal tersebut
dengan menyertakan tabel perbandingan untuk beberapa aspek tinjauannya.
3. Menurut Direktorat Pendidikan Vokasi SMK Unggulan cenderung dijadikan sebagai sekolah penggerak.
Jelaskan kedua hal ini dan bagaimana implementasinya?
4. Jelaskan apa persamaan dan perbedaan dari beberapa aspek pembelajaran, dengan tabel, tentang
Competence-Based Curriculum (CBC/KBK) dan Outcomes-Based Curriculum (OBC/KBH)?.
5. a) Jelaskan yang dimaksud dengan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) menurut Direktorat
Pendidikan Vokasi!
b) Apa hambatan-hambatan potensial yang dihadapai dalam mengimplementasikan program di atas dan
tuliskan rekomendasi dari masing-masing hambatan di atas.
4. Persamaan dan perbedaan dari beberapa aspek pembelajaran tentang Competence-Based Curriculum
(CBC/KBK) dan Outcomes-Based Curriculum (OBC/KBH) :
a) Persamaan :
No. Persamaan Perbedaan
Secara teknis, dalam
penyusunan dan
perencanana silabus, KBK
Sama – sama dirancang
menyebutkan takaran
1 KBK dengan tujuan untuk
kompetensi dalam bentuk
pemenuhan hasil belajar.
Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar
(KD).
Dalam KBH, rujukan
utama yang digunakan ialah
Kerangka Kualifikasi
Sama – sama dirancang Nasional yang tercatat
2 KBH dengan tujuan untuk dalam Peraturan Presiden
pemenuhan hasil belajar. No.8 Tahun 2012 dan
dalam praktik penyusunan
silabus dengan peneysuaian
sebutan Kompetensi Inti
(KI) dan KD.
5. a) Merdeka Belajar yakni memberikan kesempatan belajar sebebas-bebasnya kepada peserta didik
untuk belajar dengan gembira memperhatikan bakat alami yang mereka punyai sehingga hingga
memiliki portofolio yang sesuai dengan kegemarannya.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang
berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
b) Hambatan – hambatan potensial yang dihadapi :
1. Persiapan SDM yang belum terstruktur. Minimnya pengalaman guru dalam mengajar program
merdeka, minimnya fasilitas serta kualitas guru untuk membuat sistem penilaian sendiri.
Solusi : pemerintah memberikan dukungan yaitu dengan membentuk pelatihan atau
pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar program
merdeka belajar.
2. Keterbatasan Referensi
Keterbatasan referensi penyampaian materi, baik dalam teks pelajaran maupun pada buku guru
yang diterbitkan oleh pusat perbukuan atau penerbit swasta. Karena keterbatasan referensi
inilah yang membuat guru sulit memperoleh rujukan penyampaian materi serta memfasilitasi
pembelajaran pada siswa dengan efektif..
Solusi : permasalahan tersebut dapat diatasi dengan guru mengakses referensi lainnya melalui
jurnal nasional maupun internasional lalu mengevaluasinya, atau bisa juga dengan para peserta
didik mencari sendiri referensi tambahan dari materi yang dipelajari.