Anda di halaman 1dari 4

KUNCI JAWABAN MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2019/20.2

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi : S1 PGSD
Kode/Nama MK : PDGK4502 /Pengem. Kurikulum dan Pembelajaran di SD
Tugas : 1/2/3*)
Penulis Soal/Institusi : Dra. Andayani, M.Ed
Penelaah Soal//Institusi : Drs. Hanafi M.Pd
Korektor : Zulhendri, M.Pd

No Soal Skor
1.
25
IDE
KURIKULUM
TERSEMBUNYI
Kurikulum
Ideal

RENCANA
IMPLEMENTASI HASIL
TERTULIS

RPP

KURIKULUM NYATA/AKTUAL

PEMBELAJARAN

(a) Jelaskan secara detil tentang bagan Dimensi Pengertian Kurikulum di atas yang
terbagi menjadi 4 dimensi pengertian kurikulum. Selanjutnya,
Jawab :
Gambar 1.1, kita dapat melihat bahwa keempat dimensi pengertian kurikulum
tersebut pada hakikatnya merupakan paradigma berpikir mengenai pengembangan
kurikulum yang dimulai dari munculnya ide atau gagasan, kemudian dijabarkan
menjadi rencana tertulis. Selanjutnya, rencana tertulis tersebut diimplementasikan
yang pada akhirnya diperoleh hasil (outcomes). Pada bagian pertama, dimensi
kurikulum sebagai ide dan rencana tertulis, disebut kurikulum ideal atau kurikulum
potensial (ideal/potential curriculum). Kurikulum ideal atau potensial ini wujud
nyatanya berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP (pada waktu
yang lalu disebut garis-garis besar program pengajaran/GBPP dan satuan pelajaran).
Jenis kurikulum ini sering juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis
(written curriculum) yang diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan atau pedoman
bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran
itu sendiri merupakan kurikulum aktual (actual/real curriculum) yang pada hakikatnya
merupakan implementasi atau pelaksanaan dari kurikulum ideal. Situasi dan kondisi
yang terjadi dalam proses pembelajaran (kurikulum aktual) biasanya tidak selamanya
sesuai dengan apa yang telah direncanakan (kurikulum ideal). Pelaksanaan
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang mendukung maupun
yang menghambat proses pencapaian kurikulum ideal tersebut. Segala sesuatu yang
tidak direncanakan terlebih dahulu atau tidak dapat diantisipasi pada saat menyusun
kurikulum ideal, namun muncul pada saat pelaksanaan kurikulum dan memengaruhi
terhadap perubahan perilaku siswa. Hal itulah yang dinamakan kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum).

(b) Uraikan ilustrasi yang menggambarkan pembelajaran yang mengandung


kurikulum tersembunyi.
Hidden curriculum(kurikulum tersembunyi) adalah hal atau kegiatan yang yang
terjadi di sekolah dan ikut memengaruhi perkembangan peserta didik, tetapi
tidak diprogramkan dalam kurikulum potensial/ideal
Contoh :
Ketika seorang guru akan mengajarkan mengenai kejadian alam (pada mata pelajaran
IPA), tiba-tiba di luar kelas terjadi hujan yang disertai angin kencang. Kejadian
tersebut tentu saja tidak direncanakan terlebih dahulu oleh guru karena terjadi begitu
saja, namun guru tersebut mampu menjadikan situasi tersebut sebagai awal
pembahasan dan mengorelasikannya dengan tujuan/kompetensi yang harus dicapai
oleh para siswa yang diajarnya saat itu.

Pandangan atau anggapan yang sampai saat ini masih lazim dipakai dalam dunia
pendidikan dan persekolahan di negara kita, yaitu kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yang disusun guna memperlancar proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
rumusan pengertian kurikulum seperti yang tertera dalam Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”. Dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), pengertian kurikulum yang digunakan
mengacu pada pengertian seperti yang tertera dalam UU tersebut. Secara lebih jelas
dinyatakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

2. Menurut Sukmadinata (2000, 152-155) mengenai prinsip umum dan prinsip khusus 20
pengembangan kurikulum,
(a) Jelaskan prinsip khusus terkait dengan Tujuan Pendidikan dan prinsip khusus
terkait dengan Penilaian. Selanjutnya,
Jawab :
Prinsip yang Berkenaan dengan Tujuan Pendidikan
1. ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen
lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya
pendidikan
2. survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka yang
dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka
3. survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun
melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa
4. survei tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja)
5. pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
6. penelitian

Prinsip yang Berkenaan dengan Penilaian


1. Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan
dites?
2. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes?
3. Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan?
4. Berapa banyak butir tes yang perlu disusun?
5. Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau siswa?

(b) Jelaskan maksud dari salah satu prinsip dalam pengelolaan hasil penilaian yaitu
“Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes”.

3. Kurikulum Berbasis Kompetensi difokuskan pada peningkatan mutu hasil belajar dan
peningkatan mutu lulusan.
(a). Uraikan secara terinci beberapa kompetensi dasar yang melatarbelakangi pembentukan
dasar dari keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan,
ketidakmenentuan, ketidak pastian, dan kerumitan dalam kehidupan.
Jawab :
Kompetensi dasar ini terdiri dari kompetensi berikut ini.
1. Kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independen.
2. Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu
beradaptasi terhadap dunia kerja
3. Kompetensi kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-
baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralistic
4. Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya,
serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai 15
dengan perkembangan zaman

(b). Uraikan 4 rumusan tujuan pembelajaran yang berlandaskan dari kompetensi dasar pada
point (a).
Jawab :
1. Siswa SD dapat menganalisis akibat dari kecurangan dalam peristiwa jual beli yang
terjadi antara pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
2. Siswa SD dapat mengoperasikan software sederhana dengan komputer untuk
menghitung dan menulis
3. Siswa SD dapat mencontohkan kebiasaan beberapa suku atau etnis yang ada di
Indonesia dalam merayakan hari besar mereka
4. Siswa SD dapat menunjukkan sikap tenang saat dihadapkan pada masalah yang
menantangnya untuk bereaksi dengan segera
4. Kurikulum Berbasis Kompetensi bertumpu pada rekonstruksi sosial dan teknologi. Artinya 20
pembelajaran yang terjadi menekankan pada interaksi individu dengan lingkungannya
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated). Jelaskan secara
rinci maksud dari kalimat di atas.
Jawab :
Pembelajaran di kelas di SD harus dapat membantu siswa untuk memahami makna
pengetahuan melalui pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang mendorong siswa
berkreasi dan menemukan. Oleh karena itu, pendekatan konstruktivis atau saintifik sebagai
salah satu pendekatan pembelajaran dapat menjadi pilihan. Strategi dan metode yang
mengarah pada Higher Order Thinking seperti problem based learning, pembelajaran
kontekstual, pembelajaran discovery, termasuk pembelajaran moduler perlu diterapkan.
Selain itu, siswa juga harus dibimbing untuk mampu memiliki daya saing atau kompetisi yang
tinggi. Dengan strategi pertukaran pelajar, perlombaan atau pertandingan persahabatan antar
sekolah dapat membangun jiwa kemandirian.
5 Dalam pengertian mikro. Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai perancangan
pembelajaran, yang salah satu tahapannya adalah mengembangkan penilaian pembelajaran.
a. Dalam prinsip desain pembelajaran, tahapan pengembangan penilaian harus mengacu
pada tahapan apa? Jelaskan alasannya.
Jawab :
Salah satu model yang umum digunakan di SD di Indonesia adalah model PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional) yang digunakan pada penerapan kurikulum 1975. Ada 5
langkah pokok dalam PPSI, dan langkah kedua adalah mengembangkan alat penilaian.
Pengembangan alat penilaian harus mengacu pada Perumusan Tujuan Instruksional Khusus
(yang sekarang istilahnya tujuan pembelajaran). Hal ini didasarkan atas prinsip orientasi pada
tujuan/hasil. Bahwa alat penilaian harus dapat mengukur tujuan yang dirumuskan. Hasil harus
dapat digambarkan dalam rumusan tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran yang sudah
dilakukan pada langkah pertama dari tahapan PPSI. Alat penilaian yang dikembangkan pada
tahap kedua setelah perumusan tujuan pembelajaran, supaya dapat memperkirakan apakah
memang sudah sesuai dan apakah tujuan dapat tercapai dengan alat penilaian tertentu.
Sehingga bisa terjadi akan adanya perubahan pada rumusan tujuan pembelajaran untuk
mempertajam sehingga dapat diukur. Sebaliknya, bisa terjadi juga alat penilaian diubah
20
menyesuaikan dengan rumusan tujuam pembelajaran dengan beberapa jenis tes.

b. Uraikan taksonomi tujuan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dari Benjamin S
Bloom.
Jawab :
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi
ini pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut
dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya. Menurut Bloom,
tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Domain Kognitif, yang menjelaskan perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Domain Afektif menjelaskan perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan
emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Domain Psikomotor menjelaskan perilaku-perilaku yang menekankan aspek
keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan
mesin.
Skor Total 100

Anda mungkin juga menyukai