ANALISIS KURIKULUM KKNI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK SMK
Isman Maulana Azkia
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
PENDAHULUAN pendidikan yang terjadi saat ini. Lebih
khusus, kerangka konseptual yang seperti itu dipakai sebagai acuan untuk menjelaskan Kurikulum adalah seperangkat kondisi pendidikan yang ideal seharusnya di rencana dan pengaturan mengenai tujuan, negara kita. Masyarakat saat ini melihat isi, dan bahan pelajaran serta cara yang satuan pendidikan atau yang biasa disebut digunakan sebagai pedoman sekolah merupakan sebuah lembaga formal penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang berfungsi melegalkan ijazah dengan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu motif ekonomi semata tanpa memperhatikan (UU Nomor 20 tahun 2003) yang tertuang di kualitas dan kebermaknaan yang dirasakan kurikulum pada bab X pasal 36 ayat 1 dan 2 siswa. (Fasli Djalal, 2008:7) : (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional Penyempurnaan kurikulum oleh pendidikan untuk mewujudkan tujuan pakar pendidikan merupakan usaha untuk pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada memenuhi tuntutan kebutuhan dari semua jenjang dan jenis pendidikan perkembangan zaman dan teknologi dikembangkan dengan prinsip diversifikasi terutama pada SMK yang mengkonsepkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi mampu beradaptasi dengan tuntutan daerah, dan peserta didik. Penerapan kebutuhan lapangan kerja, dan juga kurikulum di Indonesia telah mengalami diindikasikan dengan munculnya peradaban pergeseran mendasar dalam kurun waktu dalam ranah masyarakat ekonomi Asia yang sangat singkat. (MEA) dan Pasar Bebas (Afta) (Ali Akbar, 2
Perubahan kurikulum dari waktu Waktu dekat ini pemerintah
kewaktu merupakan kerangka konseptual melakukan penyempurnaan pada kurikulum yang sering digunakan oleh para pakar SMK, terdapat pula keputusan-keputusan pendidikan untuk memahami fenomena salah satunya mengatakn bahwa setiap sekolah di Indonesia diwajibkan untuk tergambar di atas sejalan dengan fenomena menyusun kurikulum, melaksanakan, dan tentang Penerapan kurikulum berbasis mengevaluasi pelaksanaan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dengan mengacu kepada KKNI (Kerangka (KKNI) sebagaimana menjadi keharusan Kualitas Nasional Indonesia/ Indonesia dalam rangka mencetak lulusan yang Qualificatin Framwork) bidang SMK. berkompeten dan berdaya saing, Penulis Keputusan nasional ini tertuang dalam isi sangat tertarik dengan hal tersebut dengan surat dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi begitu melalui artikel ini ditunjukkan untuk Profesi) Nomor B.1460/BNSP/XII/2017 mencari tahu tentang bagaimana efektivitas level II/III tentang penerapan KKNI pada penerapan kurikulum nasional berbasis bidang SMK. Permen ini merupakan turunan KKNI pada mata pelajaran Simulasi dan dari Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun Komunikasi Digital SMK. 2012 dijelaskan bahwa KKNI merupakan KAJIAN PUSTAKA kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, A. KONSEP UMUM KURIKULUM menyetarakan, dan mengintegrasikan antara 1. HAKIKAT KURIKULUM bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka Menurut pandangan lama, kurikulum pemberian pengakuan kompetensi kerja merupakan kumpulan mata pelajaran yang sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai harus disampaikan guru atau dipelajari oleh sektor. siswa. (Ibid:4). Sedangkan Menurut Suryobroto dalam bukunya “Manajemen Simulasi dan Komunikasi Digital pendidikan di Sekolah” (2002: 13), adalah mata pelajaran yang terdapat pada menerangkan, bahwa kurikulum adalah lembaga pendidikan tingkat SMK jurusan segala pengalaman pendidikan yang ketenagalistrikan dengan dipelajarinya mata diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak pelajaran ini diharapkan siswa/i SMK dapat didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah menjadi profesi teknisi yang handal dan maupun di luar sekolah. Secara terminologi, dapat bersaing. kurikulum berarti suatu program pendidikan Dengan begitu lulusan SMK yang berisikan berbagai bahan ajar dan ketenagalistrikan yang harapannya pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara Tujuan yang dikhususkan pada sistematika atas dasar norma-norma yang pembelajaran di kelas, misalnya; berlaku dan dijadikan pedoman dalam siswa dapat mengerjakan perkalian proses pembelajaran bagi pendidik untuk dengan betul, siswa dapat mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: mempraktekkan shalat, dan 3). Menurut Dakir kurikulum itu memuat sebagainya. semua program yang dijalankan untuk Sedangkan dalam sebuah kurikulum menunjang proses pembelajaran. Program lembaga pendidikan terdapat dua yang dituangkan tidak terpancang dari segi tujuan. Yaitu : administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses a) Tujuan yang dicapai secara pembelajaran. keseluruhan; 2. TUJUAN KURIKULUM b) Tujuan yang ingin dicapai oleh Menurut Nurgiantoro (2004: 16),bahwa setiap bidang studi. komponen tujuan kurikulum, yaitu: 3. FUNGSI KURIKULUM 1) Tujuan jangka panjang Alexander Inglish, dalam bukunya Hal ini menggambarkan tujuan hidup Principles of Secondary Education(1918, yang diharapkan serta didasarkan dalam Oemar Hamalik, 2009) mengatakan pada nilai yang diambil dari filsafat. bahwa fungsi kurikulum sebaga i berikut: Tujuan ini tidak berhubungan dengan Fungsi Penyesuaian (The Adjstive of tujuan sekolah, melainkan sebagai Adaptive Function), disini fungsi kurikulum target setelah anak didik harus mampu menata keadaan masyaakat menyelesaikan sekolah. agar dapat dibawa ke lingkungan sekolah 2) Tujuan jangka menengah untuk dijadikan objek pelajaran para siswa. Tujuan ini merujuk pada tujuan 2) Fungsi Integrasi (The Integrating sekolah yang berdasarkan pada Function), disini kurikulum berfungsi jenjangnya; SD, SMP, SMA, dan mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. lain-lainnya. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang 3) Tujuan jangka dekat terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian kemampuan ersebut, maka kurikulum perlu masyarakat. 3) Fungsi Diferensiasi (The disusun secara luas dan bersifat fleksibel. 6) Differentiating Function), kurikulum perlu Fungsi Dagnostik (The Diagnistic Function), memberikan pelayanan tehadap perbedaan fungsi ini merupkan fungsi kurikulum yang diantara setiap orang dalam masyarakat. pada gilirannya akan mengetahui Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong keberhasilan. Penerapan program-program orag berikir kritis dan kreatif, sehingga akan pengalaman belajar yang diikuti oleh anak mendorong kemajuan sosial dalam didik yang sejalan dengan upaya memahami masyarakat. Akan tetapi, adnya diferensiasi bakat dan minat anak. tidak berarti mengabaikan solidarita sosial B. KONSEP KKNI dan integrai, karena diferensiasi juga dapat 1. HAKIKAT KKNI menghindarkan terjadinya stagnasi sosial. 4) Fungsi Persiapan (The Propadeutic Menanggapi berbagai permasalahan dan Function), biasanya individu yang belajar tantangan ke depan yang akan dihadapi oleh pada suatu jenjang pendidikan mempunyai Indonesia di sektor pendidikan dan keinginan untuk melanjutkan ke jejang yang ketenagakerjaan Direktorat Jenderal lebih tinggi, maka dalam hal ini kurikulum Pendidikan Tinggi KEMENDIKBUD untuk harus mampu mempersiapkan anak didik mengembangkan kerangka kualifikasi di agar dapat melanjutkan studi meraih ilmu tingkat nasional yang kemudian diberi nama pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia mendalam dengan jangkauan yang luas. 5) (KKNI) sebagaimana telah diatur dalam Fungsi Pemilihan (The Selective Function), Peraturan Presiden Republik Indonesia perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan Nomor 8 tahun 2012. KKNI merupakan (seleksi) adalah dua hal yang saling perwujudan mutu dan jati diri bangsa berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti Indonesia terkait dengan sistem pendidikan memberikan kesempatan bagi seseorang nasional, sistem pelatihan kerja nasional dan untuk memilih apa yang diinginkan dan sistem penilaian kesetaraan nasional, yang menarik minatnya. Kedua hal tersebut dimiliki Indonesia untuk menghasilkan merupakan kebutuhan kebutuhan bagi sumberdaya manusia dari capaian masyarakat yang menganut sistem pembelajaran, yang dimiliki setiap insan demokratis, untuk mengembangkan berbagai pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu di mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi bidang pekerjaannya masing-masing. Digital. (RISTEKDIKTI, 2015)
Secara umum KKNI diharapkan dapat
JENIS PENULISAN melahirkan suatu sistem penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan di Indonesia dan Penulisan ini termasuk jenis penelitian studi memiliki peran sebagai komprehensif, literatur dengan mencari referensi teori yang memiliki jumlah jenjang dan deskripsi relevan dengan kasus permasalahan. kualifikasi yang jelas dan terukur serta Beberapa diantaranya bersumber dari buku bersifat lentur (flexible) sehingga dapat referensi, jurnal dan abstrak hasil penelitian. mengantisipasi perkembangan ilmu Menurut Sarwono (2016:49) beberapa pengetahuan dan teknologi, kebutuhan sumber keputusan dapat digunakan oleh keilmuan, keahian dan keterampilan. Dalam peneliti yaitu abstrak hasil penelitian, undang – undang Republik Indonesia No. 20 indeks, review, jurnal, buku referensi tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan PEMBAHASAN Nasional Bab XVI pasal 61 ayat 3 menyatakan bahwa sertifikat kompetens i A. Kualifikasi KKNI yang terstandarisasi dan profesional. Tenaga Di dalam pengembangannya, jenjang- kerja yang memiliki kompetensi yang baik jenjang kualifikasi pada KKNI merupakan bersumber dari proses pendidikan yang baik, jembatan untuk menyetarakan capaian maka untuk membangun, memelihara, dan pembelajaran yang diperoleh melalui memastikan kompetensi bagi peserta didik pendidikan formal, informal, dan nonformal program keahlian Teknik Instalasi Tenaga dengan kompetensi kerja yang dicapai di Listrik perlu diselenggarakannya sertifikasi dunia kerja, melalui pelatihan berbasis kompetensi oleh LSP SMK yang sesuai kompetensi (Competence Based Training = dengan keputusan Direktur Jenderal CBT) atau program peningkatan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah karir. KKNI dapat dijadikan rujukan oleh 4 Kementerian Pendidikan dan Keudayaan (empat) pemangku kepentingan yang Nomor : 4678/D/KEP/MK/2016 tentang menggunakan pendekatan masing-masing Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah dalam peningkatan jenjang kualifikasi. Kejuruan Teknik Ketenagalistrikan dengan Misalnya, sektor pendidikan formal dapat KKNI memuat deskriptor-deskriptor yang menggunakan KKNI sebagai rujukan dalam menjelaskan kemampuan di bidang kerja, merencanakan sistem pembelajaran lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang perguruan tinggi di Indonesia sehingga dikuasai dan kemampuan manjerial. uraian dapat dengan tepat memposisikan tentang parameter pembentuk setiap kemampuan lulusannya pada salah satu Deskriptor KKNI adalah sebagai berikut: jenjang kualifikasi KKNI dan 1. Kemampuan di bidang kerja. Komponen memperkirakan kesetaraannya dengan ini menjelaskan kemampuan seseorang yang jenjang karir di dunia kerja. sesuai dengan bidang kerja terkait, mampu menggunakan metode/cara yang sesuai dan mencapai hasil dengan tingkat mutu yang sesuai dan memahami kondisi atau standar proses pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2. Lingkup kerja berdasarkan pengetahuan
yang dikuasai, dimaksudkan bahwa descriptor kualifikasi harus menjelaskan cabang keilmuan yang dikuasai seseorang Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dan mampu mendemonstrasikan dalam KKNI disusun oleh enam parameter kemampuan berdasarkan cabang ilmu yang utama yaitu (a) Ilmu pengetahuan (science), dikuasainya tersebut. (b) pengetahuan (knowledge), (c) pengetahuan prakatis (know-how), (d) 3. Kemampuan manajerial, menunjukkan keterampilan (skill), (e) afeksi (affection) bahwa deskriptor kualifikasi harus dan (f) kompetensi (competency)2. Ke-enam menjelaskan lingkup tanggung jawab parameter yang terkandung dalam masing- seseorang dan standar sikap yang masing jenjang disusun dalam bentuk dimilikinya untuk melaksanakan pekerjaan deskripsi yang disebut Deskriptor di bawah tanggung jawabnya tersebut. Kualifikasi. Dengan demikian ke-9 jenjang Penjenjangan dalam KKNI memiliki kualifikasi dalam karakteristik. dimana dalam sSetiap deskriptor KKNI untuk pada jenjang kualifikasi yang sama dapat disepakati secara nasional sebagai mengandung atau terdiri dari komposisi pengakuan dari segi pendidikan formal, non unsur-unsur keilmuan (science), formal dan informal yang akuntable dan pengetahuan (knowledge), pemahaman transparan. (know-how atau understanding) dan DAFTAR PUSTAKA keterampilan (skill) yang bervariasi satu dengan yang lain. Hal ini berarti pula bahwa Megawati Santoso, Ardhana Putra, Junaedi setiap capaian pembelajaran suatu Muhidong. kerangka kualifikasi nasional pendidikan dapat memiliki kandungan Indonesia. Kemenristekdikti, 2015 keterampilan (skill) yang lebih menonjol Wayan Maba, Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 dibandingkan dengan keilmuan-nya No. 01. Maret 2016, Kurikulum Sarjana (science), akan tetapi diberikan pengakuan Berbasis KKNI Mengubah Mintset penjenjangan kualifikasi yang setara. Pengajaran Menjadi Pembelajaran. Karakteristik lainnya adalah jenjang kualifikasi yang semakin tinggi akan memiliki deskriptor KKNI yang semakin berkarakter keilmuan (science), sedangkan semakin rendah suatu kualifikasi akan semakin menekankan pada penguasaan keterampilan (skill).
PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa kurikulum
dengan KKNI memiliki hubungan dengan dilihat dari lulusan yang berkualitas dan berdaya saing akan terlaksana apabila menerapkan kurikulum berbasis KKNI.
Terlaksananya KKNI ini diharapkan
akan mengubah pandang kompetensi orang tidak hanya dari ijazah dan rapot tapi dengan melihat kualifikasi ketenagakerjaan yang