Anda di halaman 1dari 11

Dikutip dari jurnal IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DI

PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Fakultas Tarbiyah UIN Malang)
Oleh: Sulalah1

A. Makna Kurikulum Berbasis Kompetensi

Saylor dan kawan-kawan (1981) mengatakan kurikulum berbasis kompetensi sebagai“….

a design based on specific competencies is characterized by specific, sequential, and

demonstrable learning of the task, activities, or skill which constitute the acts to be learned

and performed by student”. Sementara itu, yang dimaksud kompetensi di sini adalah

seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai

syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu (SK Mendiknas nomor 045/U/2002). Dengan pengertian tersebut maka

kurikulum berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai model atau desain kurikulum yang

dirancang secara khusus untuk menyiapkan peserta didik kompeten dalam melaksanakan

tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Selanjutnya, berdasarkan SK Mendiknas nomor

232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian

Hasil Belajar Mahasiswa diketahui bahwa struktur kurikulum perguruan tinggi terdiri atas

kurikulum inti dan institusional, yang dikembangkan berdasarkan atas prinsip-prinsip

belajar; learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be.

Dilihat dari namanya saja diketahui bahwa kurikulum ini memberi penekanan yang

dominan pada berbagi kompetensi yang harus dikuasai oleh anak didik dalam setiap bidang

studi pada setiap jenjang sekolah. Implikasinya, akan terjadi pergeseran dari penguasaan

pengetahuan (kognitif) atau dominasi kognitif menuju kepada penguasaan kompetensi


tertentu. Kompetensi yang dituntut dibagi atas tiga macam, yaitu: 1) Kompetensi

tamatan/lulusan; kompetensi minimal yang harus dicapai siswa yang tamat dari suatu

jenjang pendidikan tertentu (SD – SLTA); 2) Kompetensi Umum Mata Pelajaran/Standar;

kompetensi/baku kinerja minimal yang harus dicapai pada saat siswa menyelesaikan suatu

rumpun atau mata pelajaran tertentu; serta 3) Kompetensi dasar; kemampuan minimal yang

harus dicapai siswa dalam penguasaan konsep/materi yang dibelajarkan (ukuran minimal

yang telah ditetapkan tentang pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan perilaku

dasar dalam menguasai materi pokok dan indikator pencapaian hasil belajar)

Komentar : Dengan KBK nantinya diharapkan dapat menjawab visi pendidikan dasar yang

telah dirumuskan oleh Balitbang Depdiknas yaitu menghasilkan lulusan yang mempunyai

dasar-dasar karakter, kecakapan, keterampilan, dan pengetahuan yang kuat. Juga mampu

menjawab visi pendidikan menengah, yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki karakter,

kecakapan, dan keterampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan

timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta mengembangkan

kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. KBK menggunakan

pendekatan penguasaan kompetensi tertentu, materinya sedikit tetapi mendalam,

komprehensif dan berkelanjutan, materinya kontekstual, dan sebagainya.

B. Strategi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Mengacu pada pengertian pengembangan kurikulum sebagai “… the process of planning,

implementing, and evaluating learning opportunities intended to produce desired changes in

learners” (Murray Print, 1993), strategi implementasi pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi memiliki tiga tahap, yaitu merancang, mengimplementasikan, dan

mengevaluasi. Dengan demikian, setelah diketahui standar kompetensi, langkah kegiatan


berikutnya adalah merancang kurikulumnya dalam bentuk silabus,

mengimplementasikannya dalam bentuk kegiatan pembelajaran, dan diakhiri dengan

melakukan evaluasi.

a) Penentuan dan Perumusan Kompetensi

Perumusan dan penentuan kompetensi merupakan tahap awal dalam pengembangan

kurikulum. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap penentu untuk melakukan tahap-

tahap berikutnya. Artinya, penentuan dan perumusan kompetensi merupakan titik tolak

bagi kelancaran dan keberhasilan dalam mengembangkan tahap-tahap berikutnya dalam

pengembangan kurikulum. Mengacu makna kompetensi sebagai seperangkat tindakan

cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap

mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

(SK Mendiknas nomor 045/U/2002), maka tidaklah sederhana tatkala merumuskannya.

Apalagi, jika dikaitkan dengan salah satu karakteristik PTAI yang ingin memadukan

kepribadian ulama dengan intelektualitas akademik dan/atau vokasional/profesional dan

sebaliknya sesuai bidang keahliannya.

b) Perencanaan

Kegiatan pokok yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah merancang dan

mengembangkan silabus yang merupakan panduan penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran. Oliva (1992) menyatakan bahwa “a syllabus is an outline of topics to be

covered in a single course or grade level”. Di sini, yang perlu dijabarkan dan

dikembangkan adalah aspek-aspek yang tercakup di dalam silabus tersebut, yang akan

direalisasikan dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, apabila

disepakati bahwa silabus merupakan salah satu produk kurikulum sebagai pedoman
tertulis, tentu membawa konsekuensi terhadap aspek-aspek yang dikembangkan. Artinya,

aspek-aspek yang ada dalam silabus haruslah merupakan aspek-aspek yang terdapat

dalam kurikulum. Oleh karena itu, jika kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi

adalah kurikulum berbasis kompetensi, tentu saja aspek-aspek yang perlu ada dalam

silabus haruslah menggambarkan aspek-aspek yang dikembangkan dalam kurikulum

berbasis kompetensi.

c) Implementasi

Beauchamp (1975: 164) mengartikan implementasi kurikulum sebagai "a process of

putting the curriculum to work". Fullan (Miller dan Seller, 1985: 246) mengartikan

implementasi kurikulum sebagai "the putting into practice of an idea, program or set of

activities which is new to the individual or organization using it". Berdasarkan kedua

pendapat tersebut, sesungguhnya, implementasi kurikulum merupakan suatu kegiatan

yang bertujuan untuk mewujudkan atau melaksanakan kurikulum (dalam arti rencana

tertulis) ke dalam bentuk nyata di kelas, yaitu terjadinya proses transmisi dan

transformasi segenap pengalaman belajar kepada peserta didik. Beberapa istilah yang

bisa disepadankan dengan istilah implementasi kurikulum adalah pembelajaran atau

pengajaran atau proses belajar mengajar.

d) Evaluasi

Diberlakukannya suatu model kurikulum baru pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah, bahkan pada perguruan tinggi sangat mempengaruhi sistem evaluasinya. Hal

ini sangat beralasan karena evaluasi merupakan salah satu komponen pokok kurikulum

(Tyler, 1949). Dengan demikian, jika suatu saat lembaga pendidikan kita menerapkan

kurikulum berbasis kompetensi, sistem evaluasinya pun akan berubah menyesuaikan


dengan model kurikulumnya. Jika alur pikir di atas disepakati, dalam kesempatan ini

penulis akan mencoba membahas tentang evaluasi performansi yang diasumsikan dapat

dipakai untuk menilai efektivitas kurikulum berbasis kompetensi. Effective evaluation of

student performance is central to the successful conduct of this competency based

curriculum. Hal ini disebabkan kurikulum berbasis kompetensi mensyaratkan peserta

didik mampu mendemontrasikan seperangkat kompetensi dasar sebagaimana yang

terumuskan dalam tujuan kurikulernya (Mardapi, 2000).

Komentar : Berdasarkan 4 strategi diatas maka terdapat beberapa aspek-aspek pokok

yang perlu ada dalam silabus sebagaimana aspek-aspek yang tercakup dalam kurikulum

berbasis kompetensi, adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,

pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sumber bahan. Adapun formatnya terserah pada

perguruan tinggi masing-masing karena tidak ada format baku. Yang penting bahwa

dalam penyusunan format silabus perlu memperhatikan aspek-aspek; keterbacaan,

keterkaitan antarkomponen, dan kepraktisan penggunaannya (Puskur Balitbang

Depdiknas, 2002).

Begitu pentingnya implementasi bagi terwujud atau tidaknya sebuah kurikulum,

sangatlah tepat manakala persoalan implementasi kurikulum merupakan persoalan

esensial di kalangan pengembang dan pelaksana kurikulum. Terlebih lagi jika sistem

perkuliahan yang ada lebih menekankan dimensi proses daripada hasil belajar. Pada tahap

evaluasi performansi didasarkan atas keyakinan bahwa peserta didik mampu

mendemontrasikan terhadap apa yang mereka ketahui dan mampu melakukannya (know

and able to do) dalam berbagai cara. Evaluasi performansi bertujuan menilai efektivitas

penerapan pengetahuan dan keterampilan pada setting.


Quoted from the journal competency-based curriculum (KBK) COLLEGE OF ISLAM (A Case
Study in the Faculty of MT UIN Malang)
By: Sulalah1

A. Meaning of Competency-Based Curriculum

Saylor et al (1981) says a competency-based curriculum as ".... a design based on specific

competencies is Characterized by specific, sequential, and demonstrable learning of the

tasks, activities, skills or the which constitute the acts to be learned and performed by

student ". Meanwhile, the question of competence here is a set of intelligent action, the full

responsibility of a person as a condition to be considered capable by the public in carrying

out tasks in the field of employment (SK Mendiknas number 045 / U / 2002). With the

understanding that the competency-based curriculum can be interpreted as a model or design

a curriculum designed specifically to prepare students competent in carrying out tasks in

certain occupations. Furthermore, by decree of the Minister of Education number 232 / U /

2000 on Guidelines for Higher Education Curriculum Development and Assessment of

Student Learning Outcomes known that the structure of the college curriculum consists of a

core curriculum and institutional, which was developed based on the principles of learning;

learning to know, learning to do, learning to live together and learning to be.

Judging from the name alone is known that this curriculum dominant emphasis on

sharing competencies that must be mastered by students in any field of study at every level

of the school. The implication, there will be a shift from the acquisition of knowledge

(cognitive) or cognitive dominance leads to mastery of specific competencies. Competencies

required are divided into three types, namely: 1) the competence of graduates / graduates;
minimum competencies to be achieved students who graduate from a certain education level

(elementary - high school); 2) General Competencies Subject / Standard; competence /

minimum performance standard that must be achieved by the time students complete a

clump or specific subjects; and 3) the basic competencies;

comment:With the CBC is expected to answer the basic educational vision that was

formulated by the Research and Education Ministry is to produce graduates who have the

basics of characters, skills, skills, and knowledge is strong. Also able to answer a vision of

secondary education, which is to produce graduates who have the character, skills, and

strong skills to be used in conducting a reciprocal relationship with the social environment,

culture and environment, and to develop further capabilities in the world of work or higher

education. CBC uses specific competency acquisition approaches, the material is a little but

a deep, comprehensive and sustainable, contextual material, and so on.

B. Competency-Based Curriculum Implementation Strategy

Refers to the notion of curriculum development as "... the process of planning,

implementing, and evaluating learning opportunities intended to produce desired changes in

learners" (Murray Print, 1993), the implementation strategy of the development of

competency-based curriculum has three phases: design, implement, and evaluate. Thus,

having known competency standards, the next step is to design a curriculum activities in the

form of a syllabus, implementing it in the form of learning activities, and concludes with an

evaluation.

a. The determination and formulation of Competence

Formulation and determination of competence is an early stage in the development of the

curriculum. At this stage it can be said to be a determining step to perform the next steps.
That is, the determination and formulation of competence is the starting point for the

continuity and success in developing the next stages in the development of the

curriculum. Referring to the meaning of competence as a set of intelligent action, the full

responsibility of a person as a condition to be considered capable by the public in

carrying out tasks in the field of employment (SK Mendiknas number 045 / U / 2002), it

is not simple when formulating. Moreover, if it is associated with one of the

characteristics PTAI who want to combine personality with intellectual scholars

academic and / or vocational / professional and otherwise appropriate expertise.

b. plan

The main activities that need to be done at this stage is to design and develop a syllabus

which is a guide to the organization of learning activities. Oliva (1992) states that "a

syllabus is an outline of topics to be covered in a single course or grade level". Here,

which need to be elaborated and developed are the aspects covered in the syllabus, which

will be realized in organizing learning activities. Furthermore, if it is agreed that the

syllabus is one product of the curriculum as written guidance, certainly a consequence of

the aspects developed. That is, there are aspects in the syllabus must be the aspects

contained in the curriculum. Therefore, if the applicable curriculum at the college is a

competency-based curriculum,

c. Implementation

Beauchamp (1975: 164) defines the implementation of the curriculum as "a process of

putting the curriculum to work". Fullan (Miller and Seller, 1985: 246) defines the

implementation of the curriculum as "the putting into practice of an idea, program or set

of activities the which is new to the individual or organization using it". Based on those
two opinions, in fact, the implementation of the curriculum is an activity which aims to

achieve or implement the curriculum (in the sense of the written plan) into tangible form

in the class, which is the process of transmission and transformation of the learning

experiences to learners. Some terms can be matched by the term curriculum

implementation is learning or teaching or learning process.

d. Evaluation

The enactment of a new curriculum model in elementary and secondary education, even

at the college greatly affect the evaluation system. This is reasonable because the

evaluation is one of the principal components of the curriculum (Tyler, 1949). Thus, if

one day our educational institutions implement competency-based curriculum, evaluation

system will be changed to adjust to the model curriculum. If the logic of the above

agreement, on this occasion the author will try to discuss about the performance

evaluation that is assumed to be used to assess the effectiveness of a competency-based

curriculum. Effective evaluation of student performance is central to the successful

conduct of this competency-based curriculum.

Comment:Based on the four strategies above, there are several key aspects that need to

exist in the syllabus as well as the aspects covered in the competency-based curriculum,

is a competence standard, basic competence, subject matter, a learning experience, time,

and material resources. The format is up to each college because there is no standard

format. The important thing is that in the preparation of syllabus format needs to pay

attention to those aspects; legibility, linkages between components, and the practicality of

its use (Puskur Research and Education Ministry, 2002).


Once the importance of the implementation of the manifest or not a curriculum, it

is precisely when the issue of implementation of the curriculum is an essential issue

among developers and implementers of the curriculum. Moreover, if the system of

lectures that there is more emphasis dimensional learning process rather than results. At

this stage of the performance evaluation based on the belief that students are able to

demonstrate against what they know and are able to do (know and Able to do) in a

variety of ways. The performance evaluation aimed at assessing the effectiveness of the

application of knowledge and skills on the setting.


Tugas Mata Kuliah : Cirriculum And Coursewere Development

Implikasi Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Disusun Oleh :

Nama : Fatmah kamaruddin

NIM : 1614440002

Kelompok : II

Kelas : Pendidikan Biologi ICP 2016

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai