Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN UNTUK

MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI

Rizki Vananda
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
Padang, Indonesia

e-mail: rizkivananda63@gmail.com

Abtrak: Artikel ini secara khusus mengkaji kurikulum dalam pendidikan kejuruan
dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di dunia industri. Pendidikan kejuruan
adalah salah satu bentuk pendidikan yang sangat berperan penting untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di butuhkan dunia industri.
Metode penelitian dalam artikel ini adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta. Teknik pengumpulan data dengan telaah kepustakaan di mana
dalam pembuatan artikel ini dikutip dari artikel yang telah dipublikasi pada jurnal atau
prosiding ilmiah. Hasil dari pengembangan standarisasi kurikulum pendidikan kejuruan
ini bertujuan untuk menggambarkan standarisasi kurikulum yang mengedepankan
keahlian dan pengetahuan yang saling beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Struktur isi kurikulum yang
dikelompokkan berdasarkan paket-paket pembelajaran sehingga didapatkan lulusan
yang berkompeten dibidangnya. Keunggulan dari kurikulum yang dihasilkan terletak
pada proses pengembangannya yang dilakukan secara logik dan komprehensif Sehingga
dalam pengembangannya kurikulum dibutuhkan tim pengembang kurikulum di sekolah
yang menguasai materi.Keterbatasan dalam pengembangan kurikulum disebabkan
adanya beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya melibatkan dunia usaha dan dunia
industri. Sehingga terjadi ketidakcocokan atau ketidaksesuaian dengan kebutuhan dunia
industri.
Kata kunci: Kurikulum, Dunia Industri, Pendidikan Teknik

A.PENDAHULUAN Pengembangan kurikulum adalah suatu


Pendidikan adalah proses hominisasi proses dimana partisipasi pada berbagai
dan humanisasi yaitu proses memanusiakan tingkatan dalam membuat keputusan tentang
manusia muda menjadi pribadi yang utuh. tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan
Manusia yang utuh atau sempurna adalah melalui proses belajar mengajar dan apakah
apabila dapat mengembangkan unsur tujuan dan alat itu serasi dan efektif
rasionalitas, kesadaran, akal budinya (Subandiyah: 1996).
(pengetahuan), mengembangkan segi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
spiritualitas, moralitas, sosialitas, merupakan salah satu pendidikan vokasi di
keselarasan dengan alam, serta rasa dan Indonesia yang memiliki tujuan untuk
emosinya. Bila manusia yang kita inginkan mempersiapkan lulusan yang siap untuk
adalah manusia yang utuh dalam semua segi bekerja dengan berbekal pengetahuan,
kemanusiaannya maka jelas bahwa keterampilan dan etika kerja dalam bidang
pendidikan yang bertujuan untuk membantu tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dunia
peserta didik/manusia muda menjadi industri.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
manusia haruslah menyangkut semua unsur sebagai salah satu pemegang peranan yang
kehidupan manusia seperti spiritualitas, penting dalam menyiapkan tenaga kerja
moralitas, sosialitas, rasa, rasionalitas yang dituntut agar dapat bersaing dalam
(Wagiran: 2007). perkembangan teknologi industri.
Artikel ini bertujuan untuk panjang atau pelatihan durasi pendek.
mendeskripsikan perkembangan kurikulum Contohnya di indonesia sebagai berikut:
pendidikan kejuruan dengan kebutuhan a. SMK (Sekolah Menengah
dunia industri.Hasil penelitian ini dapat Kejuruan)
memberikan manfaat baik secara teoritis b. MAK (Madrasah Aliyah
maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini Kejuruan)
dapat menambah wawasan mengenai c. BLK (Balai Latihan Kerja)
perkembangan kurikulum pendidikan. d. Politeknik atau Sekolah Tinggi
Diharapkan dapat digunakan sebagai dasar atau Akademi (dalam bentuk
dalam pengembangan ilmu pengetahuan Program Diploma)
yang ada kaitannya dengan pendidikan
vokasional. Secara praktis bagi lembaga 2. Pengembangan Kurikulum
pendidikan, dapat memberikan bahan Pengembangan kurikulum di Indonesia
pertimbangan dan masukan dalam haruslah melibatkan partisipasi dari
mengambil kebijakan terkait dengan industri untuk menyelaraskan dengan
kurikulum pendidikan vokasional. perkembangan teknologi yang terus
berkembang. Menurut Heider (2016)
B. METODE PENELITIAN mengatakan bahwa partisipasi guru
Metode penelitian yang digunakan dalam proses pengembangan kurikulum
adalah metode penelitian deskriptif dan studi akan membantu mereka dalam
kepustakaan. Penelitian ini mendeskripsikan memperbaharui dan meningkatkan tidak
bentuk dari kurikulum dengan metode- hanya pada kurikulum tetapi juga untuk
metode pengembangan kurikulum dalam pengajaran yang lebih baik dan efektif
menciptakan pembelajaran yang dapat dan juga proses belajar itu sendiri.
menjawab masalah yang telah diterangkan Berikut merupakan empat hal penting
sebelumnya sehingga menghasilkan suatu dalam penyusunan kurikulum yaitu:
kesimpulan dan pemecahan masalah dalam a. Desain kurikulum harus mengacu
pembahasan ini. pada disiplin ilmu
b. Desain kurikulum harulah
C. HASIL berorientasi kepada masyarakat
1. Definisi Pendidikan Kejuruan c. Desain kurikulum haruslah
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan berorientrasi kepada siswa
menengah yang mempersiapkan peserta d. Desain kurikulum haruslah
didik untuk dapat bekerja dalam berorientasi pada teknologi yang
bidangnya masing-masing yang mana ada (Yoto dkk: 2013).
merujuk pada segala bentuk dan jenjang
dalam proses pendidikan yang 3. Dunia Industri
melibatkan pengetahuan umum, studi Tujuan hubungan kerja dengan dunia
teknologi dan sains terkait, serta industri dilakukan oleh sekolah yaitu
penguasaan keterampilan praktek, agar siswa memiliki skill atau
pengetahuan, perilaku dan pengertian keterampilan dan kesiapan untuk
terkait pekerjaan dalam berbagai sektor memasuki dunia kerja nyata. Bentuk
industri. Pendidikan kejuruan dapat hubungan kerja dapat berupa kemitraan
disediakan oleh institusi pendidikan atau dalam pelaksanaan program pendidikan
melalui program kerjasama yang yang ada di sekolah dan juga bentuk
diselenggarakan bersama oleh institusi dukungan dunia industri dalam
pendidikan di satu pihak dengan berbagai pendidikan sekolah meliputi bantuan
pihak yang terkait dunia kerja. pengembangan kurikulum sekolah yang
Jadi Pendidikan kejuruan adalah suatu difokuskan pada pasar kerja sebagai
bidang keilmuan yang sangat luas yang upaya dalam menciptakan lulusan yang
bersifat practical dan open karena bisa siap memasuki dunia kerja.
melibatkan berbagai pihak mulai dari Praktek Kerja Industri merupakan salah
institusi pendidikan dan pelatihan, bisa satu bentuk pendidikan yang melibatkan
yang berstatus negeri atau swasta, bisa siswa secara langsung bekerja di dunia
berada dibawah naungan usaha dan dunia industri (Imam Susanto
kementrian/dinas pendidikan atau dan Aris Ansori: 2015). Program
instansi teknis lain, bisa pula prakerin ini sangatlah bermanfaat bagi
diselenggarakan oleh satu pihak, bisa siswa dalam meningkatkan skill dan
pula berbentuk pendidikan durasi pengetahuannya. Pihak sekolah
hendaknya dapat memanfaatkan
kesempatan tersebut untuk pelatihan diharapkan berkesinambungan
yang lebih efektif dalam pembentukan antara suatu tingkat dengan
keterampilan dan sikap kerja profesional tingkat lainnya.
siswa sesuai dengan bidangnya. d. Prinsip efisiensi, yaitu kurikulum
Kompetensi yang diharapkan oleh hendaknya dalam pengembangan
industri adalah keterampilan yang tidak membutuhkan waktu, tenaga
sesuaidengan bidangnya atau biasa dan biaya yang besar.
disebut degan hard skill dan kompetensi e. Prinsip efektifitas, kurikulum
lain seperti sikap, kerjasama, serta harus mempunyai kemampuan
motivasi yang tergolong soft skill. dalam hal memenuhi tujuan dari
Kompetensi hard skill sendiri digunakan apa yang telah direncanakan.
untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan bidang keahliannya, sedangkan D. PEMBAHASAN
kompetensi soft skill digunakan dalam Berkaitan dengan pengembangan
mendukung penyelesaian setiap tugasnya kurikulum bagi siswa SMK, penulis
(Nugroho Wibowo: 2016). menemukan bahwa hambatan terbesar ada
pada profesionalisme guru yang kurang
4. Prinsip-Prinsip Pengembangan terbina dengan baik. Profesionalisme guru
Kurikulum terkait erat dengan kualitas pembelajaran
Pengembangan kurikulum menjadi yang dimunculkan di kelas dan hal tersebut
strategi untuk pencapaian pendidikan dipengaruhi oleh keragaman peserta didik
nasional,untuk itu dalam proses yang ada di kelas. Seorang guru perlu
pengembangan kurikulum haruslah menyesuaikan dan memberikan alternatif
mempunyai bebapa prinsip yang harus pilihan sesuai dengan kemampuan anak
diterapkan dalam pengembangan tanpa menolak mereka Fisher (David Smith:
kurikulum, menurut Asmariani (2014) 2006) juga mengemukakan beberapa
mengatakan bahwa ada beberapa prinsip kompetensi tambahan untuk dikuasai oleh
yang perlu diterapkan dalam guru agar mampu dalam mendidik peserta
pengembangan kurikulum, prinsip didik.
tersebut adalah: Pendidikan mengupayakan agar hasil
a. Prinsip relevansi, yaitu prinsip yang diperoleh siswa ketika sekolah dapat
dimana dalam membuat memberikan kemampuan yang kompeten di
kurikulum haruslah bidangnya. Dalam pengembangan kurikulum
memperhatikan kebutuhan dari yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia
lingkungan, masyarakat dan kerja dan dunia usaha diharapkan lulusan
siswa, agar nantinya dapat sekolah dapat bekerja di dunia industri selain
berguna bagi siswa untuk itu juga dipersiapkan untuk bisa
bersaing dalam dunia menciptakan usaha yang bisa untuk
industri/dunia kerja yang selalu memperbanyak lapangan pekerjaan.
berkembang serta harus sesuai Tujuan pengembangan kurikulum
dengan perkembangan teknologi berbasis pada kebutuhan industri yaitu untuk
masa yang akan datang. melakukan kerja sama dalam meningkatkan
b. Prinsip fleksibilitas, yaitu skill atau keterampilan, menciptakan
kurikulum harus mempunyai individu yang berkualitas, terampil,
kemudahan dalam melakukan memiliki sikap kerja dan berjiwa
penyesuaian dengan keadaan. kewirausahaan sehingga terjadi kecocokan
Kurikulum yang baik adalah atau kesesuaian dengan kebutuhan dunia
kurikulum yang berisi hal-hal industri termasuk masyarakat.
yang solid, tetapi dalam
pelaksanaannya dapat E. KESIMPULAN
memungkinkan terjadinya Proses pengembangan kurikulum dapat
penyesuaiaan-penyesuaian menjadi lebih efektif dan berhasil dalam
berdasarkan kondisi dari daerah. menyiapkan siswa yang siap kerja,yaitu
c. Prinsip kontinuitas, yaitu dengan cara melibatkan guru dan industri
perkembangan dan proses belajar dalam proses pengembangan kurikulum,agar
anak berlangsung secara nantinya kualitas dari kurikulum tersebut
berkesinambungan, tidak meningkat dan tentunya akan berdampak
terputus-putus. Oleh karena itu, pada kualitas lulusan suatu sekolah.Saat ini
pengalaman belajar yang tuntutan dunia kerja semakin cepat berubah
disediakan pada kurikulum juga dan memerlukan kualitas tenaga kerja yang
tidak hanya memiliki kualitas hard skill Imam, aris. 2015. Evaluasi Pelaksanaan
yang baik namun juga harus diiringi dengan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada
kualitas soft skill yang baik juga,agar Mata Diklat Produktif di SMK Sunan Giri
nantinya mampu bersaing pada dunia kerja Menganti Gresik. JPTM, Volume 4 No 1
untuk itu tamatan dari SMK dituntut untuk Subandiyah. 1996. Pengembangan dan
meningkatkan hard skill dan soft skill nya Inovasi Kurikulum (I). Jakarta: Raja
agar mampu bersaing nantinya pada dunia Grafindo Persada.
kerja.Program prakerin ini sangatlah Suwarno, E. 2011. Perubahan Kurikulum:
bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan Refleksi dan Tantangan Bagi Jurusan
skill dan pengetahuannya dalam dunia Teknik Sipil Dalam Pengembangan
kerja.Pihak sekolah hendaknya dapat Kurikulum. Teknologi Dan Kejuruan,
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk Vol.34 No.2:227–239.
pelatihan yang lebih efektif dalam Wagiran. 2007. Telisik Aliran Filsafat
pembentukan keterampilan dan sikap kerja Pendidikan: Implikasinya dalam
profesional siswa sesuai dengan bidangnya Pengembangan Kurikulum dan
masing-masing. Pembelajaran Kejuruan,10.
Wibowo, N. 2016. Upaya Memperkecil
DAFTAR PUSTAKA Kesenjangan Kompetensi Lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan dengan Tuntutan
Asmariani. 2014. Prinsip-Prinsip Dunia Industri. Jurnal Pendidikan
Pengembangan Kurikulum dalam Teknologi dan Kejuruan, 23(1).
Perspektif Islam. Jurnal Al-Afkar,3(2). Yoto. et al. 2013. Partisipasi Masyarakat
Heider, G. 2016. Process of Curriculum Industri dalam Penyusunan Sinkronisasi
Development in Pakistan. International Kurikulum di SMK. Jurnal Teknik Mesin,
Journal of New Trends in Arts,Sports 21(1).
& Science Education, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai