Anda di halaman 1dari 10

JPI/Vol.02/No.01/2019| H.

01-10

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi

Pengembangan Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan


(PKL) Untuk Mahasiswa
Adlin Astridiani Juistha,1 Eveline Siregar2, Retno Widyaningrum3

1 UniversitasNegeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.


2 Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.
3 Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.

DOI: https://doi.org/10.21009/JPI. 021.01

Article History Abstrak


___________________ ____________________________________________________________________
Received : 2019 Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media cetak
Accepted : 2019 berupa Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan untuk Mahasiswa Program Studi
Published : 2019 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dalam mendapatkan informasi
___________________ mengenai kegiatan PKL. Buku ini dapat digunakan untuk memfasilitasi mahasiswa
yang akan melaksanakan PKL dalam pemenuhan kebutuhan PKL. Dalam
Keywords
mengembangkan Buku Pedoman PKL ini, digunakan model pengembangan produk
___________________
yang dikemukakan oleh Rowntree yang melalui tiga tahapan utama yakni
Buku pedoman, desain
perencanaan; persiapan penulisan; penulisan dan penyuntingan. Evaluasi pada
pesan, model
penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan evaluasi formatif yang telah
Rowntree,
dimodifikasi, yang terdiri dari expert review (ahli materi dan ahli media) dan field test.
pengembangan,
Evaluasi tersebut melibatkan 1 ahli materi dan 1 ahli media dan 22 pengguna.
praktek kerja
Berdasarkan proses dan prosedur dalam mengembangkan buku pedoman, serta uji
lapangan,
coba yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa buku pedoman PKL, memiliki
___________________
kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk memfasilitasi mahasiswa Program Studi
Teknologi Pendidikan UNJ dalam hal pemenuhan informasi mengenai PKL.

Abstract

The development research is aimed to result a print media of guidebook practice of


fieldwork for student in Majoring of Educational Technology. This guidebook can be used
to facilitate the student who will implement fieldwork. In developing the guidebook,
developers use the model product development presented by Rowntree through three
rounds of the main planning; preparation of writing; writing and editing. Evaluation on
research development it uses approach formative evaluation modified, consisting of
experts review (expert matter and media experts) and field test. The evaluation involving
one matter, one media experts and 22 users. Based on process and procedures in
developing guidebooks, as well as the trial that has been carried out can be expressed that
the guidebook has good quality and can be used to facilitate student Majoring of
Educational Technology State University of Jakarta in terms of the fulfillment of
information on fieldwork practice.

 Corresponding author : Adlin Astridiani Juistha © 2019 Universitas Negeri Jakarta


Adress: Universitas Negeri Jakarta
Jakata, Indonesia
E-mail: juistha@gmail.com

1
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

PENDAHULUAN Praktek Kerja Lapangan menurut Universitas


Kanjuruhan Malang (2015) adalah tugas untuk
Pendidikan merupakan hal yang penting memberikan pengalaman praktis penerapan bidang
untuk ditempuh oleh setiap manusia, mulai dari keahlian dalam perusahaan, industri atau lembaga,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga termasuk manajemen untuk pengelolaannya. Praktek
pendidikan tinggi. Pada kenyataannya, banyak Kerja Lapangan bertujuan untuk mempersiapkan
masyarakat belum menyadari pentingnya menempuh calon tenaga kerja yang handal sesuai bidang ilmu
pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi. Dalam dengan memberikan kesempatan pada mahasiswa
UU No. 2 Tahun 1989, pasal 16, ayat (1) tentang untuk mendapatkan pengalaman kerja yang faktual
pendidikan tinggi dijelaskan bahwa : di lapangan. Disamping itu Praktek Kerja Lapangan
juga merupakan wahana untuk membentuk tenaga
“Perguruan tinggi merupakan kelanjutan kerja yang memiliki seperangkat pengetahuan,
pendidikan menengah yang diselenggarakan keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi
untuk mempersiapkan peserta didik untuk profesinya.
menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademis dan profesional yang Definisi lain dari PKL, adalah matakuliah yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan memberi pengalaman spesifik di industri, dunia
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kerja, dan/atau masyarakat dalam rangka
kesenian.” meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan mahasiswa. Program PKL memberikan
kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih
Peserta didik yang menempuh pendidikan di mengenal, mengetahui, dan berlatih menganalisis
Perguruan Tinggi disebut mahasiswa. Sesuai dengan kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya
uraian di atas, sebelum menjadi tenaga profesional, Program Studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam
mahasiswa disiapkan untuk memiliki kemampuan memasuki dunia kerja.
akademik. Maksud dari kemampuan akademik
adalah kemampuan untuk memahami teori-teori Tujuan PKL antara lain: (1) mempersiapkan
yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditempuh. dan melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman
Diharapkan nantinya mahasiswa dapat menjadi faktual tentang proses pembelajaran dan
tenaga profesional yang dapat menerapkan, kependidikan ke dalam situasi sebenarnya. (2)
mengembangkan dan menciptakan ilmu mengembangkan diri mahasiswa sebagai tenaga
pengetahuan, teknologi dan kesenian sesuai dengan kependidikan yang professional, (3) Menerapkan
Undang-Undang mengenai Perguruan Tinggi yang kemampuan profesional dari salah satu keahlian yang
telah dijabarkan di paragraf sebelumnya. menjadi pilihannya secara utuh dan terpadu dalam
situasi nyata, (4) membina rasa percaya diri dalam
Banyak cara yang bisa ditempuh oleh berorganisasi, bekerjasama untuk menerapkan
mahasiswa untuk meningkatkan penguasaan atas prinsip Teknologi Pendidikan.
kompetensi profesional yang sesuai dengan disiplin
ilmu yang ditempuhnya. Sebagai contoh, di Adapun manfaat bagi mahasiswa mengikuti
Universitas Negeri Jakarta ada beberapa program PKL adalah: (1) melatih keterampilan mahasiswa
yang diperuntukan bagi mahasiwa untuk sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh selama
meningkatkan penguasaan kompetensi profesional, mengikuti perkuliahan, (2) belajar mengenal
yakni melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata), dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-
magang, KKL (Kuliah Kerja Lapangan), dan PKL unit kerja, baik dalam lingkungan pemerintah
(Praktek Kera Lapangan). Program KKN dibina oleh maupun perusahaan, (3) mengembangkan ilmu yang
LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat), sedangkan diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
program magang, KKL dan PKL dikelola oleh tiap menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh
program studi sesuai dengan kompetensi lulusan dari pendidikan formal.
program studi masing-masing.
Kini dalam prodi Teknologi Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan tidak program pengalaman kerja lapangan berganti dari
mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) menjadi
program KKL atau KKN, namun mewajibkan Praktek Kerja Lapangan (PKL), namun tetap memiliki
melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan). PKL tujuan yang sama, yakni mempersiapkan mahasiswa
merupakan matakuliah yang memberi pengalaman agar siap masuk dunia kerja.
spesifik di industri, dunia kerja, dan/atau masyarakat
dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan,
dan keterampilan mahasiswa.

2
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

Mahasiswa bisa mendapatkan informasi Selain syarat-syarat dan karakteristik, George


mengenai PKL dari berbagai sumber informasi, R. Teryy menyebutkan terdapat komponen-
seperti misalnya dari Unit PKL. Namun, unit PKL komponen yang terdapat di dalam buku pedoman,
memiliki keterbatasan dalam hal memberi informasi yakni (1) Tittle, (2) Foreword, (3) Table of contents, (4)
PKL kepada mahasiswa. Informasi yang diberikan Company history, (5) Organization, (6) Company
Unit PKL masih terlalu umum, atau bisa dikatakan department-fungsion, authorities and responsibilities,
terlalu berorientasi pada calon guru. Sehingga bagi (7) Office regulation, (9) Office supplies and
program non-guru seperti program studi Teknologi maintenance, (10) Index.
Pendidikan sangat sedikit mendapat informasi dan
Lain halnya dengan komponen yang terdapat
menyebabkan mahasiswa bingung dalam
pada buku pedoman PKL Universitas
menjalankan PKL.
Muhammadiyah Mataram, yang memiliki komponen
Sumber informasi lainnya adalah dari dosen sampul depan, tim penyusun, visi dan misi Faperta
pembimbing. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa UM Mataram, kata pengantar, daftar isi, daftar
dosen pembimbing memiliki waktu yang sangat lampiran, pendahuluan (latar belakang, tujuan PKL,
terbatas untuk memberikan arahan-arahan kepada manfaat PKL), prosedur PKL (prosedur administrasi
mahasiswanya tentang PKL. Hal ini menyebabkan pengajuan PKL, prosedur pelaksanaan PKL, prosedur
dosen kurang menjembatani antara mahasiswa penunjukkan lokasi PKL), aturan pelaksanaan PKL
dengan kebutuhan informasi PKL. (ketentuan umum PKL, kegiatan selama PKL, tugas
mahasiswa selama PKL, evaluasi dan penilaian), tata
Selain itu, ada pula buku pedoman yang bisa
cara penulisan laporan (sistematika penulisan,
digunakan oleh mahasiswa dalam memperoleh
bagian-bagian laporan PKL, bahan dan teknik
informasi mengenai PKL. Namun, buku pedoman
pengetikan laporan, penomoran halaman, penulisan
yang tersedia sudah cukup lama tidak diperbaharui,
daftar pustaka), daftar pustaka. Namun dalam
sehingga isinya kurang mutakhir. Adanya perubahan
pengembangan buku pedoman, komponen-
PPL menjadi PKL pada program studi Teknologi
komponen tersebut bisa disesuaikan dengan
Pendidikan tentunya akan mengubah isi buku
kebutuhan ataupun tujuan dari buku pedoman yang
pedoman PKL yang sudah ada.
akan dikembangkan.
Menurut Anderson (1987), buku pedoman
Selain konsep buku pedoman, diperlukan
atau yang biasa juga disebut dengan buku manual,
teori mengenai prinsip desain pesan dalam
termasuk ke dalam media cetak bahan pelatihan yang
pengembangan buku pedoman. Hal ini dikarenakan
mempunyai sifat instruksi di dalamnya. Buku
desain pesan akan membantu memudahkan
pedoman berisi petunjuk-petunjuk dan menjadi
penyampaian pesan atau informasi yang akan
sumber informasi bagi penggunanya.
diberikan dalam buku pedoman kepada pengguna.
Newby, Stepich, Lehman, Rusell (2002)
Menurut Smaldino (2008) terdapat unsur-
mengemukakan bahwa buku pedoman termasuk ke
unsur visual dan unsur-unsur teks yang harus
dalam media teks berdasarkan karakteristiknya,
dicermati dengan seksama dalam desain pesan.
seperti: (1) mudah dibawa ke mana-mana (portable),
Unsur-unsur tersebut yaitu:
(2) bisa digunakan sebagai alat bantu atau referensi
setelag pelajaran selesai, (3) bisa digunakan secara Pertama adalah pengaturan, seperti
independen, (4) bisa dimodifikasi dengan mudah, (5) tempatkan unsur-unsur utama di dalam satu visual
bisa dipesan kembali dengan mudah, (6) dan sehingga memiliki hubungan visual yang jelas satu
memungkinkan para pesertanya menanggapi secara sama lain. Konsistensi juga sangat diperlukan dalam
stimulan. merencanakan serangkaian visual, seperti konsistensi
unsur-unsur yang sama pada tempat yang sama,
Lebih lanjut, Sutarto menyatakan bahwa buku
menggunakan jenis huruf yang sama pada setiap
pedoman yang baik harus memenuhi syarat-syarat,
judul utama, dan menggunakan warna yang sama di
seperti: (1) jelas (materi yang disampaikan harus jelas
sepanjang tampilan.
tujuannya); (2) Mudah (praktis dan mudah dibawa
kemana mana); (3) Ringkas (isi materi harus ringkas Kedua adalah keseimbangan, yaitu tata letak
dan mudah dimengerti), (4) Lengkap (isi materi antar visual di dalam sebuah teks. Keseimbangan
sesuai dengan tahapan-tahapannya dan disertai informal lebih disukai karena dianggap lebih menarik
dengan ilustrasi dan contoh gambar yang sesuai daripada keseimbangan formal.
dengan materi); (5) Up-to-date (informasi harus
sesuai dengan perkembangan yang ada).

3
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

Ketiga adalah warna. Menurut Sitepu (2012), Ketersediaan buku pedoman PKL yang sudah
penggunaan warna dalam ilustrasi buku berfungsi ada sebenarnya dapat membantu dalam memenuhi
untuk memberikan makna tertentu atau untuk kebutuhan informasi PKL, namun isi dari buku
estetika yang membuat daya tarik dan menimbulkan pedoman harus disesuaikan dengan informasi
motivasi. Ilustrasi harus diberi warna apabila warna terkini. Pengemasan buku pedoman dibuat tidak
itu fungsional atau memiliki makna khusus. terlalu kaku dan disesuaikan dengan kebutuhan
Misalnya, penggunaan warna dalam gambar bendera mahasiswa, sehingga tidak membuat mahasiswa
adalah untuk memberikan makna tertentu. enggan membacanya dan dapat memfasilitasi
Pemakaian warna untuk keperluan yang demikian mahasiswa dalam mendapatkan informasi yang
berarti berarti fungsional dan memberikan makna dibutuhkan untuk PKL.
tertentu. Akan tetapi, kalau memberikan warna pada
Dampak dari kurangnya sumber informasi
gambar buah-buahan atau rumah, yang pada
yang dibutuhkan oleh mahasiswa mengenai PKL
hakikatnya warna itu lebih berfungsi untuk
menyebabkan kurangnya kesiapan mahasiswa untuk
menimbulkan daya tarik, maka penggunaan warna
melaksanakan PKL. Tentu sangat disayangkan jika
yang demikian bersifat estetis. Tanpa diberi warna
PKL ini dilakukan tanpa mendapatkan nilai tambah
pun pesan atau makna yang hendak disampaikan
dikarenakan kurangnya informasi.
dengan simbol ikonik itu dapat sampai secara tepat.
Keempat adalah kemudahan dibaca, yang METODE
bisa diperbaiki dengan meningkatkan ukuran, jenis Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk
huruf, dan kontras diantara benda-benda dalam menghasilkan sebuah produk berupa buku pedoman
sebuah visual. Tujuan dari perancangan visual yang PKL yang dapat memfasilitasi mahasiswa program
baik adalah menghilangkan halangan sebanyak studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri
mungkin yang menghambat penafsiran atas pesan Jakarta dalam mendapatkan informasi mengenai
yang ingin disampaikan. kegiatan PKL. Penelitian ini dilaksanakan di Program
Kelima adalah menarik. Visual tidak Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
berpengaruh kecuali jika visual itu menarik dan Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
mempertahankan perhatian pada pembacanya. Hal Jakarta.
yang tak terduga seperti kombinasi kata dan gambar Penelitian pengembangan ini melibatkan
yang tak serasi, pencampuran warna yang tidak responden, yakni mahasiswa Program Studi
sepadan, perubahan ukuran font yang sangat jauh Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
berbeda, akan membuat pembaca lama dalam angkatan 2013 yang mengikuti PKL. Responden
mengolah informasi. Pembaca juga akan cenderung menilai buku pedoman PKL baik dari aspek materi,
beralih ketika pesan yang disampaikan monoton. bahasa, desain dan cetakan. Selain itu, ada pula
Selain unsur-unsur visual dan unsur-unsur pengkaji yang terdiri dari ahli media dan ahli materi.
verbal, penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan Pengkaji merupakan dosen Program Studi Teknologi
dalam mendesain pesan. Menurut Sitepu (2012), Pendidikan, yakni Cecep Kustandi, M.Pd sebagai ahli
sebagai alat komunikasi bahasa dapat memudahkan media yang menilai aspek desain dan kualitas buku
atau menyulitkan siswa mempelajari bahan pelajaran pedoman PKL dan Dr. Robinson Situmorang, M.Pd.
yang disampaikan. Penggunaan bahasa yang kurang sebagai ahli materi yang menilai aspek isi materi dan
atau tidak tepat dapat juga menimbulkan bahasa dalam buku pedoman PKL.
kesalahpahaman atau distorsi pada siswa. Terdapat Penelitian ini menggunakan metode
beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam penelitian pengembangan yang merujuk pada model
menggunakan bahasa dalam ragam tulisan, yakni: (1) Rowntree, namun dimodifikasi atau terdapat
kemampuan berbahasa siswa, (2) kaidah Bahasa, (3) tahapan-tahapan yang tidak dilakukan karena tidak
pilihan kata (4) gaya Bahasa, (5) keterbacaan. diperlukan dalam pengembangan buku pedoman.
Padahal, syarat, karakteristik dan desain Tahapan-tahapan dalam model Rowntree terbagi
pesan yang sudah disebutkan sebelumnya sangat menjadi 3 tahapan utama, yaitu: (1) tahap
penting untu diterapkan dalam pengembangan buku perencanaan; (2) tahap persiapan penulisan; dan, (3)
pedoman. Apabila buku pedoman belum memenuhi tahap penulisan dan penyuntingan.
karakteristik, dan tidak menerapkan prinsip desain
pesan maka akan berdampak pada kesulitan bagi
pengguna dalam memahami informasi yang hendak
disampaikan dalam buku pedoman tersebut.

4
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

pedoman PPL sebelumnya dan juga mengkaji


beberapa contoh buku pedoman dari universitas lain
sebagai bahan pertimbangan buku pedoman yang
akan dikembangkan.
Tahap persiapan penulisan
Pada tahapan ini, dilakukan peninjauan
kembali hasil wawancara untuk mengetahui
hambatan yang dihadapi mahasiswa dalam
melaksanakan PKL. Setelahnya, dilakukan kembali
FGD untuk menentukan contoh-contoh terkait
laporan yang dapat diikuti oleh mahasiswa, seperti
penyajian format penilaian PKL, bagian-bagian dalam
laporan PKL dan juga lembar pengesahan. Penentuan
grafis pun juga penting untuk dilakukan dengan
meninjau kembali garis besar isi dan jabaran materi
mengacu pada prinsip desain pesan. Setelah itu,
ditentukan peralatan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan buku pedoman seperti penggunaan
software adobe indesign, illustrator, dan juga
photoshop. Untuk bentuk fisik maupun cetakan,
ditentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tahap penulisan dan penulisan ulang


Pertama; tahap perencanaan, yang terdiri dari
Pada tahapan ini dimulai membuat draft,
beberapa tahapan, yaitu: menentukan profil peserta
dengan cara mengkaji ulang materi yang telah
didik, merumuskan tujuan umum dan khusus,
dijabarkan sebelumnya pada garis besar isi buku
menyusun garis besar isi, mempertimbangkan buku
pedoman PKL dan jabaran materi. Lalu setelahnya
pedoman yang sudah ada.
produk dikembangkan dan direvisi secara bertahap
Kedua; tahap persiapan penulisan, yang dalam FGD oleh narasumber yang bertanggung jawab
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: terhadap program PKL di Program Studi Teknologi
mempertimbangkan sumber-sumber dan Pendidikan UNJ. Setelah produk selesai
hambatannya, menentukan contoh-contoh terkait, dikembangkan, kemudian diujicoba kepada pengkaji
menentukan grafis, menentukan peralatan yang dan pengguna menggunakan kuesioner untuk
dibutuhkan, merumuskan bentuk fisik. melihat kualitas produk yang dikembangkan.
Tahapan uji coba dilakukan berdasarkan teori yang
Ketiga; tahap penulisan dan penulisan ulang, dikemukakan oleh Atwi Suparman, yaitu expert
yang juga terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: review, one to one, small group dan fiel test. Namun
memulai membuat draft, melengkapi dan dikarenakan keterbatasan waktu, uji coba hanya
menyunting, menguji coba dan memperbaiki. Berikut dilakukan pada tahap expert review dan field test.
rincian tahapan dari model Rowntree yang
diterapkan dalam pengembangan ini. TEKNIK ANALISIS DATA
Tahap perencanaan Teknik evaluasi yang digunakan adalah uji
coba Expert Review dan uji coba field test. Pada
Tahap ini diawali dengan menganalisis profil teknik evaluasi ini, digunakan statistik sederhana
peserta didik untuk mencari informasi awal tentang dengan skala 1-4 untuk menilai kualitas produk
profil pengguna buku pedoman PKL. Analisis dengan kategori 1 untuk kurang baik, 2 untuk cukup
dilakukan dengan melakukan wawancara kepada baik, 3 untuk baik, dan 4 untuk sangat baik. Data
beberapa mahasiswa program studi Teknologi yang telah terkumpul dari responden pada uji coba
Pendidikan UNJ angkatan 2013. Setelahnya, expert review dan field test dapat diketahui melalui
dirumuskan tujuan umum dan tujuan khusus dengan skor rata-rata:
cara mengkaji ulang hasil wawancara pada tahap
analisis peserta didik. Pada tahap penyusunan garis
besar isi, materi diambil dari hasil rapat kerja KKNI
dan melakukan FGD (Focus Group Discussion)
bersama dengan Ketua Program Studi Teknologi Setelah didapat nilai dari hasil rata-rata,
Pendidikan UNJ, koordinator PKL, dan penanggung untuk menafsirkan data kuantitatif menjadi data
jawab pada 3 konsentrasi yang ada di Program Studi kualitatif digunakan acuan sebagai berikut:
Teknologi Pendidikan UNJ. Setelah disusun garis
besar isi, kemudian dilakukan redesign buku

5
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

50% - 60% = Sangat kurang Garis besar isi buku pedoman terdapat pada
tabel 3.
61% – 70% = Kurang baik
Tabel 3 Garis Besar Isi Buku Pedoman
71% – 80% = Cukup baik
No. Garis Besar Isi
81% – 90% = Baik
1 Profil Program Studi Teknolog Pendidikan
91% - 100% = Sangat baik UNJ, yang memuat materi:

• Visi dan Misi Program Studi Teknologi


HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan
• Kompetensi lulusan Teknologi
Berikut adalah penjelasan hasil dari
Pendidikan
setiap tahapan model Rowntree:
Tahap Perencanaan 2 Pendahuluan, yang memuat materi:
Pada tahapan analisis profil peserta didik,
didapatkan hasil wawancara yang tertera pada tabel 1 • Latar Belakang PKL
di bawah ini. • Tujuan PKL
Tabel 1 Hasil wawancara
3 Prosedur PKL, yang memuat materi:
No. Hasil Wawancara
1 Mahasiswa sangat antusias untuk • Prosedur administrasi pengajuan PKL
mengikuti PKL, namun disayangkan • Prosedur pelaksanaan PKL
karena mahasiswa merasa kekurangan
sumber informasi mengenai PKL.
2 Mahasiswa membutuhkan sumber 4 Aturan Pelaksanaan PKL, yang memuat
informasi yang bisa digunakan secara materi:
mandiri, sehingga mahasiswa dapat
memperoleh informasi mengenai PKL di • Ketentuan Umum
mana saja, kapan saja. • Tugas mahasiswa selama PKL
• Tugas dosen pembimbing dan pamong
Setelah hasil wawancara dikaji ulang, maka
• Evaluasi dan penilaian
didapatkan tujuan umum dan khusus pada tabel 2.
Tabel 2 Tujuan Umum dan Khusus 5 Tata Cara Penulisan
No. Tujuan Umum
1 Setelah mempelajari buku pedoman PKL, • Sistematika laporan
mahasiswa diharapkan dapat • Bagian-bagian laporan PKL
melaksanakan PKL dengan baik. • Teknis penulisan laporan
Tujuan Khusus
2 a) Mahasiswa dapat memahami visi dan
misi Program Studi Teknologi Berikut ini merupakan perbandingan
Pendidikan dengan baik sistematika Buku Pedoman PKL yang lama dengan
b) Mahasiswa dapat memahami latar Buku Pedoman PKL yang dikembangkan yang
belakang diadakannya PKL yang disajikan pada tabel 4.
berhubungan dengan konsentrasi Tabel 5 Perbandingan Sistematika Buku Pedoman
pada Program Studi Teknologi
Pendidikan
c) Mahasiswa dapat memahami tujuan No Buku Pedoman PKL Buku Pedoman
PKL dengan baik lama PKL yang
d) Mahasiswa dapat melakukan dikembangkan
prosedur PKL dengan baik
e) Mahasiswa memahami tugasnya 1 Kata Pengantar Tim Editor
selama PKL dengan baik
f) Mahasiswa dapat membuat laporan 2 Daftar isi Tim Penyusun
PKL sesuai dengan sistematika yang
sudah ditentukan 3 Struktur Pengelola Daftar Isi
PPL Jurusan

6
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

- Prosedur
4 Bab I Pendahuluan Kata Pengantar
pelaksanaakn
- Rasional PPL PKL
- Pengertian
8 Lampiran-lampiran ATURAN
- Tujuan PELAKSANAAN
PKL
5 Bab II Pelaksanaan Visi dan Misi - Persyaratan
Teknologi umum
- Prinsip Pelaksanaan
Pendidikan UNJ
- Syarat Mengikuti - Tugas
PPL mahasiswa
selama PKL
- Pengelolaan
Pengorganisasian - Tugas dosen
PPL pembimbing
dan pamong
- Pengelolaan PPL
Teknologi Kinerja - Evaluasi dan
penilaian
- Pengorganisasian
PPL
9 TATA CARA
PENULISAN
6 Bab III Penilaian PENDAHULUAN LAPORAN
- Prinsip Penilaian - Latar belakang - Teknik
- Komponen - Tujuan PKL penulisan
Penilaian Untuk laporan
Tiga Kosentrasi - Sistematika
Keahlian laporan
- Format Penilaian - Bagian-bagian
Aspek Sikap laporan PKL
- Format Penilaian
Laporan 10 Daftar Pustaka

- Format Penilaian
Seminar
Tahap persiapan penulisan
- Format Penilaian
Pada tahapan ini didapatkan bentuk fisik yang
Kompetensi
dijabarkan pada tabel 6.
Profesional
Pengelola Tabel 6 Bentuk fisik produk
Pembelajaran
No. Bentuk Fisik Keterangan
- Format Penilaian 1 Ukuran Buku B5
Kompetensi
2 Kertas Cover (art cartoon 310
Profesional
Pengembang Media gr laminasi doff); Isi (hvs
100gr)
- Format Penilaian 3 Jilid Lem panas
Kompetensi 4 Jumlah 84 halaman
Profesional
halaman
Teknologi Kinerja
5 Warna Full colour
- Berita Acara

7 Daftar Pustaka PROSEDUR PKL Tahap penulisan dan penyuntingan ulang

- Prosedur Berikut ini merupakan hasil akhir desain halaman


administrasi muka dan belakang (gambar 1) dan desain layout
pengajuan PKL buku pedoman (gambar 2).

7
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

Responden E 98,6

Responden F 90,3

Responden G 75

Responden H 84,7

Responden I 83,3

Responden J 75

Responden K 63,8

Responden L 95,8

Gambar 1 halaman muka dan belakang Responden M 65,3

Responden N 80,5

Responden O 79,2

Responden P 94,4

Responden Q 63,8

Responden R 84,7

Responden S 80,5

Responden T 87,5

Responden U 87,5

Gambar 2 layout isi Responden V 77,8


Setelah produk selesai dikembangkan, maka Rata-Rata 82,6
tahap berikutnya adalah uji coba, yang dilakukan
Keseluruhan
kepada ahli media, ahli materi (expert review) dan
pengguna (field test) dengan menggunakan
kuesioner. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil uji
coba ahli media dan ahli materi (tabel 7) dan Berikut ini adalah grafik hasil uji coba produk.
rekapitulasi hasil uji coba pengguna (tabel 8)
Tabel 7 Rekapitulasi hasil uji coba ahli media dan ahli
materi
No. Responden Nilai Rata-Rata dalam %
1 Ahli Materi 94,4
2 Ahli Media 93,7
3 Rata-rata 94
Keseluruhan

Tabel 8 Rekapitulasi hasil uji coba field test


Responden Nilai Rata-Rata dalam %

Responden A 81,9

Responden B 95,8

Responden C 90,3 Gambar 3 Grafik hasil uji coba produk


Responden D 81,9

8
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

KETERBATASAN PENGEMBANGAN Saran


Keterbatasan dalam penelitian Dalam pengembangan Buku Pedoman PKL ini
pengembangan ini adalah waktu pengerjaan yang tentu masih terdapat kekurangan yang harus
singkat sehingga menyebabkan kurang maksimalnya diperbaiki, baik dari aspek materi, desain maupun
produk yang dihasilkan. Terbatasnya waktu cetakan. Perbaikan masih terus dilakukan sehingga
narasumber untuk melengkapi materi dan juga akan mengoptimalkan pengembangan Buku
singkatnya waktu pelaksanaan PKL juga menjadi Pedoman PKL. Oleh karena itu, terdapat beberapa
faktor keterbatasan dalam pengembangan ini. saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk perbaikan selanjutnya, yakni: bagi pengguna,
Ujicoba pada pengembangan ini hanya
agar dapat menggunakan buku pedoman PKL ini
dilakukan oleh review ahli dan field test saja
dengan baik sehingga benar-benar dapat
dikarenakan terbatasnya waktu pengerjaan produk.
memfasilitasi dalam pemenuhan informasi mengenai
Buku Pedoman PKL diujicoba pada saat responden
PKL.
telah melakukan PKL.
Bagi dosen pembimbing, agar dapat
Keterbatasan lain dalam pengembangan ini
menggunakan buku pedoman PKL ini sebagai acuan
adalah produk yang dibagikan dalam bentuk cetakan
dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa
hanya kepada kelompok-kelompok PKL saja, tidak
PKL.
dibagikan kepada masing-masing individu. Hal ini
terkait biaya cetak yang tidak sedikit jika harus Bagi pamong, agar dapat menggunakan buku
mencetak Buku Pedoman untuk masing-masing pedoman PKL ini untuk mengetahui tugas-tugas
individu. sebagai pamong dan dapat membantu mahasiswa
PKL selama berada di lembaga untuk mejalankan
PKL.
SIMPULAN DAN SARAN Mahasiswa Teknologi Pendidikan yang akan
mengembangkan buku pedoman, agar dapat
Kesimpulan menggali lagi materi yang ingin disampaikan.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan Disarankan pula untuk mempertimbangkan efisiensi
sebuah media cetak berupa buku pedoman Praktek waktu dalam pengembangan produknya agar hasil
Kerja Lapangan untuk mahasiswa Program Studi pengembangan dapat dioptimalkan.
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Buku ini dapat digunakan untuk memfasilitasi
mahasiswa yang akan melaksanakan PKL dalam UCAPAN TERIMA KASIH
pemenuhan kebutuhan PKL.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Berdasarkan hasil ujicoba yang telah dosen pembimbing, program studi Teknologi
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Pendidikan dan mahasiswa Teknologi Pendidikan
ujicoba ahli materi menyatakan bahwa Buku Universitas Negeri Jakarta angatan 2013 atas waktu
Pedoman PKL secara keseluruhan ditinjau dari aspek dan kesediaannya dalam membantu penelitian
materi atau isi dan juga aspek Bahasa dinilai sangat pengembangan ini. Selain itu, ucapan terima kasih
baik, dan siap untuk digunakan. Ujicoba ahli media juga disampaikan kepada keluarga dan teman-teman
menyatakan bahwa Buku Pedoman PKL ditinjau dari seperjuangan atas motivasi dan semangat yang telah
aspek Bahasa, desain pesan dan juga produksi dinilai diberikan.
sangat baik dan siap untuk digunakan. Ujicoba field
test melibatkan 22 mahasiswa Program Studi
Teknologi Pendidikan UNJ yang melaksanakan PKL
menyatakan bahwa Buku Pedoman PKL ditinjau dari
aspek materi atau isi, Bahasa, desain pesan, dan
produksi sudah baik.
Berdasarkan proses dan prosedur dalam
mengembangkan buku pedoman, serta uji coba yang
telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa buku
pedoman PKL memiliki kualitas yang baik dan dapat
digunakan untuk memfasilitasi mahasiswa Program
Studi Teknologi Pendidikan UNJ dalam hal
pemenuhan informasi PKL.

9
Adlin Astridiani juistha | JPI/Vol.02/No.01/2019| H. 01 - 10

DAFTAR PUSTAKA

Derek Rowntree. 1994. Preparing materials for


open, distance, and flexible learning.
London: Kogan.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) Program Studi Teknologi
Pendidikan.2015.
Pedoman PKL Universitas Muhammadiyah
Mataram. 2014
Pedoman Praktek Kerja Lapangan, Fakutlas
Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.
2012.
Seels, Barbara B & Richey, Rita C: 1994.
Teknologi Pembelajaran (Definisi dan
Kawasannya). Jakarta: Unit Percetakan
Universitas Negeri Jakarta.
Sitepu, B.P: 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Sharon E, Smaldino, dkk. 2008. Instructional
Technology and Media for Learning.
Jakarta: Kencana.
Sutarto. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta
Gadjah Mada University Press.
Universitas Kanjuruhan Malang. 2015. Pedoman
Praktek Kerja Lapangan.
UNJ. 2014. Pedoman Akademik Universitas
Negeri Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai