Anda di halaman 1dari 7

Machine Translated by Google

EFEK MEDIA TIGA DIMENSI MENINGKAT


HASIL BELAJAR SISWA PADA KUBUS DAN BALOK
MATERI KELAS V SD NEGERI 21 MENDO BARAT

Nurwindi dan Aprian Giosaputra


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung
Email: apriansyahwendy28@gmail.com

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar


siswa kelas V SD Negeri 21 Mendo Barat dan belum adanya media yang
digunakan dalam pembelajaran Matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh Media Tiga Dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi kubus dan balok di Kelas V SD Negeri 21 Mendo Barat. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode “pra-eksperimental” (The
one group pretest posttest design). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sampling jenuh. Sampel penelitian ini adalah seluruh kelas V
yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes
tertulis yang terdiri dari lima esai yaitu pretest dan posttest. Uji prasyarat yang
digunakan adalah uji Liliefors untuk menguji normalitas data. Berdasarkan hasil uji
Liliefor diperoleh bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan analisis uji hipotesis
data dari hasil uji t berpasangan data berhubungan dengan thitung > ttabel (11,95 >
2.03), maka dapat diartikan Ha diterima dan H0 ditolak. Maka dari hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh positif media tiga dimensi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi kubus dan balok Kelas V SD Negeri 21 Mendo Barat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Tiga Dimensi

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar


siswa kelas V di SD Negeri 21 Mendo Barat dan tidak adanya media yang
digunakan dalam pelajaran Matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh Media Tiga Dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi kubus dan balok di Kelas V SD Negeri 21 Mendo Barat. Penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode “pre Experimental” (The One
Group Pretest-Posttest Design). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan sampling jenuh. Sampel penelitian ini seluruh kelas V berjumlah 34
siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes tertulis yang terdiri 5
essay yaitu pretest dan posttest. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji Liliefors
untuk menguji normalitas data. Berdasarkan hasil uji Liliefors diperoleh bahwa data
berdistribusi normal. Berdasarkan analisis data uji hipotesis dari hasil perhitungan
uji t-test related data berpasangan dengan thitung > ttabel (11,95 > 2,03), maka
dapat diartikan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi dari hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh positif media tiga dimensi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi kubus dan balok kelas V SD Negeri 21 Mendo Barat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Tiga Dimensi

PERKENALAN Hasbullah (2006: 4) mengatakan


Pendidikan dipandang sebagai sarana pendidikan adalah usaha sadar dan
untuk mempersiapkan individu di masa terencana untuk menciptakan suasana belajar
depan, dengan adanya bimbingan belajar di dan proses pembelajaran agar peserta didik
sekolah dan di lingkungan sekitar sehingga secara aktif mengembangkan potensi dirinya
dapat memperluas wawasan dan pengetahuannya. untuk memiliki kekuatan spiritual agama,
Pendidikan menjadi wadah untuk menunjang pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
seseorang atau peserta didik belajar lebih bangsawan
baik untuk masa depan.

21
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Jurnal Handayani (JH). Vol 10 (1) Juni 2019, hlm 21-27

karakter, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, SupatmonoRemediasi Kesalahan Siswa


masyarakat, bangsa dan negara. Tentang Bangun Ruang Kubus dan Balok
Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam Dengan Metode Menggunakan Tutor Sebaya
memahami setiap perubahan yang terjadi di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga (2013:1)
lingkungan, serta harus mampu menentukan mengatakan kesulitan siswa dalam belajar
berbagai strategi, metode dan media yang matematika disebabkan siswa tidak membangun
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam sendiri pengetahuan konsep matematikanya
proses pembelajaran sehingga kegiatan tanpa mengetahui makna yang terkandung di
pembelajaran lebih efektif dan efisien. dalamnya. konsep tersebut sehingga pada saat
siswa menyelesaikan soal matematika siswa
Persyaratan untuk mencapai tujuan sering melakukan kesalahan dan tidak
pembelajaran sangat bergantung pada guru menemukan penyelesaiannya.
dan siswa. Guru harus mampu dan kreatif
membuat desain pembelajaran, Geometri pada tingkat sekolah dasar
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, kelas V adalah tentang bangun ruang kubus
dan mengevaluasi hasil pembelajaran. dan balok. Sunarsi dalam jurnal Remediasi
Sedangkan peserta didik sebagai orang Kesalahan Siswa Tentang Membangun Ruang
terpelajar mempunyai peranan sebagai orang Kubus dan Balok dengan Metode Menggunakan
yang mempunyai proses belajar, mencapai Tutor Sebaya Kelas VIII SMP Pangudi Luhur
hasil belajar dan memanfaatkan hasil belajar Salatiga (2013: 1) menyatakan bahwa
untuk kepentingan. penekanan dalam pemahaman konsep siswa
Dari penjelasan tersebut terlihat jelas masa kini dalam matematika seringkali sulit.
bahwa menjadi seorang guru tidaklah mudah Contoh kesalahan dalam menangkap bahasa
untuk menjadikan pembelajaran menjadi atau konsep, menerapkan rumus dan kesalahan
menyenangkan dan kondusif. Dalam proses perhitungan siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran tidak selalu berjalan mulus, masalah matematika. Kemampuan siswa dalam
namun terkadang ataumenemui kendala-kendala memecahkan masalah matematika dapat
baik kesulitan yang dialami guru dalam mengajar dikatakan masih sangat rendah.
maupun kesulitan yang dialami siswa dalam
belajar.
Setiap mata pelajaran mempunyai Menurut Suydam (Clements & Battista,
tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Dalam 1992: 421) dalam jurnal Peningkatan Tingkat
pembelajaran materi akan sangat berbeda baik Berpikir Siswa Dalam Pembelajaran Geometri
dari segi metode penyampaiannya, penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
contoh-contoh yang berhubungan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran geometri
belajar mengajar. Mata pelajaran matematika khususnya balok dan kubus adalah
diketahui sangat sulit dipelajari oleh siswa, mengembangkan kemampuan berpikir logis,
untuk itu guru perlu mempersiapkan segala mengembangkan kemampuan intuitif spasial
sesuatunya dengan baik agar tujuan tentang nyata dunia, menanamkan pengetahuan
pembelajaran dapat tercapai. yang diperlukan untuk matematika tingkat lanjut,
Menurut Reys dkk, dalam buku dan mengajarkan cara membaca dan
Pembelajaran Matematika Dasar untuk Anak menafsirkan argumen matematika. Selain itu
Ketidakmampuan Belajar (2014:28) mengatakan materi kubus dan balok merupakan materi
bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari penting yang harus dipelajari dan dipahami oleh
pola dan hubungan, cara berpikir dengan peserta didik.
organisasi strategis, analisis dan sintesis, seni, Dengan memahami materi kubus dan balok
bahasa, dan alat untuk memecahkan masalah- diharapkan peserta didik dapat menggunakan
masalah yang bersifat abstrak dan praktis. konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari
serta siswa dapat melanjutkan ke materi
Matematika terdiri dari empat wawasan pelajaran berikutnya.
luas yaitu aljabar, aritmatika, geometri, dan Salah satu upaya yang dilakukan guru
analisis. matematika dalam proses pembelajaran adalah
Menurut makalah jurnal bagaimana merancang media dalam menyampaikan materi tersebut

22
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Nurwindi dan Aprian, The Effect of Three...

agar materi dapat diterima dengan mudah Permasalahan penelitian ini adalah
dan siswa dapat mengingat materi lebih “Bagaimana Pengaruh Media Tiga Dimensi
lama. Apalagi dalam menentukan media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pembelajaran guru harus mengetahui Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas V
terlebih dahulu berbagai aspek pembelajaran SDN 21 Mendo Barat?”
yang diajarkan, baik kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk
Dari observasi dan wawancara mengetahui Pengaruh Penggunaan Media
dengan guru yang juga mengajar kelas V Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil
di Sekolah Dasar Matematika 21 Mendo Belajar Siswa Pada Materi Kubus dan Balok
Barat diperoleh informasi bahwa guru di Kelas V SDN 21 Mendo Barat.
menjelaskan materi yang disampaikan atau Manfaat praktik yang diperoleh
cukup menggunakan gambar apa saja di melalui penelitian ini bagi siswa untuk
papan tulis dan masih menempel dengan meningkatkan hasil belajar Matematika
buku teks dan LKS. Guru hanya khususnya siswa dimateri balok dan kubus.
menggunakan spidol untuk menggambar Bagi Guru penelitian ini dapat menjadi
alat pembelajaran seperti kubus dan balok bahan acuan evaluasi dan guru khususnya
di papan tulis tanpa menyediakan media dalam meningkatkan mutu pengajaran di
yang konkrit atau nyata yang dapat dilihat sekolah. Untuk penelitian ini sekolah dapat
atau dipamerkan oleh siswa secara dijadikan sebagai bahan evaluasi khususnya
langsung. Hal tersebut membuat siswa dalam meningkatkan kualitas layanan
merasa kesulitan dalam memahami hal-hal sekolah dalam pembelajaran di sekolah
yang berkaitan dengan bangun ruang dengan menggunakan media pembelajaran
khususnya balok dan kubus. Siswa kesulitan tiga dimensi.
mencermati suatu gambar dan proses
perhitungan pada materi kubus dan balok
masih salah. Oleh karena itu, dalam METODE
mempelajari materi diperlukan media yang Penelitian ini merupakan penelitian
nyata dan dapat dilihat anak dari segala kuantitatif. Sukmadinata (2016:95)
arah. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) menyebutkan penelitian kuantitatif
matematika di SD Negeri 21 Mendo Barat menggunakan fenomena. Penelitian
adalah 65. Hasil di lapangan menunjukkan kuantitatif menggunakan instrumen formal,
banyak siswa kelas V yang nilai hasil standar dan bersifat pengukuran. Metode
belajarnya masih di bawah KKM. Data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diperoleh dari hasil ulangan harian siswa metode eksperimen “Pre Experimental” (The
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar One-group pretest posttest design).
siswa sangat minim dan hanya 17,7% (6 Sugiyono (2016:74) menjelaskan
siswa dengan rata-rata nilai 71,6) yang metode penelitian eksperimental “Pre
mencapai ketuntasan, sedangkan 82,3% Experimental” (The One-group pretest
(28 siswa dengan nilai rata-rata 44,2) yang posttest design) adalah metode penelitian
mencapai ketuntasan. tidak mencapai KKM. yang mengungkapkan hubungan antara
Berdasarkan permasalahan diatas dua variabel atau lebih untuk mengetahui
maka penulis mengadakan penelitian yang pengaruh suatu variabel terhadap variabel
berjudul “Pengaruh Media Tiga Dimensi lain. Dengan demikian, hasil pengobatan
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dapat ditentukan lebih akurat karena dapat
Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas V dibandingkan dengan keadaan sebelum
SD Negeri 21 Mendo Barat.” diobati. Desain penelitian ini dapat dilihat
Permasalahan yang ada dalam pada tabel berikut:
penelitian ini adalah hasil belajar matematika
siswa kelas V masih dibawah KKM dan
penggunaan media yang tidak sesuai untuk
kelas V pada materi kubus dan balok
Matematika.

23
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Jurnal Handayani (JH). Vol 10 (1) Juni 2019, hlm 21-27

Tabel 1. angka-angka tersebut (Sukardi, 2008: 118).


Desain pretest-posttest satu kelompok Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pra-Tes Pasca-tes
perlakuan tes tertulis yang diberikan dalam bentuk pretest
X dan dalam penelitian ini
menggunakan posttest. dokumentasi foto dan
laporan kegiatan sebagai nilai peserta didik,
Informasi:
daftar nama siswa, dan kegiatan belajar
X : Perawatan (menggunakan media tiga
mengajar siswa, yang bertujuan untuk
dimensi)
memperkuat tes hasil belajar siswa pada mata
: Tes early pretest (kemampuan pelajaran matematika.
matematika siswa di awal)
Teknik analisis data terdiri dari uji
:Test end posttest (kemampuan
normalitas, gain dan uji hipotesis. Uji normalitas
matematika siswa di akhir)
menggunakan uji Lilliefors. Sedangkan uji
hipotesis menggunakan uji t sampel Terkait.
Penelitian dilakukan di SDN 21 Mendo
Barat Jalan Nenas Km. 6 Kace, Desa Kace,
Pengujian hipotesis menggunakan uji-
Kec. Kecamatan Mendo Barat. Bangka. t. Uji t yang digunakan adalah uji t pasangan
data terkait. Tes ini digunakan untuk mengetahui
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V
perbedaan kondisi sebelum dan sesudah
semester genap tahun ajaran 2017/2018. perlakuan. Berikut rumus uji-t Uji pasangan
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 kali
data terkait:
pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit
xx ÿ

dalam satu sesi. T ÿ 12

S
2
S
2 ÿ S ÿÿ S ÿ
1 ÿÿ 2 2. R ÿ 1 ÿ ÿ 2 ÿ

Sugiyono (2016:117) populasi adalah N N ÿ


N ÿ ÿ
N ÿ

1 2 ÿ 1 ÿÿ 2 ÿ
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/
Informasi:
subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh X1 = Rata-rata pretes
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
X 2 = Rata-rata posttest
kesimpulannya. Populasinya adalah seluruh 2
S ÿ
uji variansi
siswa kelas V SDN 21 Mendo Barat. 1
2
S2
ÿ
varians posttest
Martono (2010:118) mengatakan sampel
n1 ÿ jumlah sampel
adalah bagian dari populasi yang mempunyai
n2ÿ _ jumlah sampel
pencarian ciri-ciri tertentu keadaan atau

yang ingin diselidiki. Teknik pengambilan S1 ÿ deviasi standar prates


sampel yang digunakan dalam penelitian ini S2ÿ _ standar deviasi posttest
adalah sampling jenuh yaitu teknik pengambilan
sampel apabila seluruh anggota populasi Kriteria:
dijadikan sampel. Jadi dalam penelitian ini A. t>t tabel maka Ha diterima
sampel yang akan digunakan dalam penelitian
B. t < t tabel maka Ho ditolak.
menggunakan siswa kelas V SDN 21 Mendo
Barat yang berjumlah 34 orang. HASIL DAN DISKUSI
Teknik pengumpulan data yang
Dalam penelitian ini, langkah-langkah
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis yang dilakukan adalah uji prasyarat
wawancara, tes, dan dokumentasi.
analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan
Wawancara adalah suatu teknik
analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas
pengumpulan data yang dilakukan oleh untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
pewawancara dengan cara mengajukan
berdistribusi normal atau tidak, baik data pretest
pertanyaan kepada orang yang diwawancarai..
maupun data posttest. Uji hipotestis dalam
Tes merupakan suatu prosedur sistematis
penelitian ini adalah uji t sampel terkait untuk
dimana individu yang diuji digambarkan dengan
mengetahui pengaruh media tiga dimensi
stimulus respon yang dapat mereka tunjukkan kepada terhadap

24
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Nurwindi dan Aprian, The Effect of Three...

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi 21 Mendo Barat berdistribusi normal.
kubus dan balok di SDN 21 Mendo Barat. Nilai pretest dari 34 siswa dilaporkan siswa belum
mampu menunjukkan pemahaman dan
Hasil uji normalitas data pretest penguasaan materi kubus dan balok. Sedangkan
menggunakan uji Lilliefors dengan cara nilai posttest sebanyak 34 siswa menunjukkan
membandingkan nilai dengan nilai pada suatu siswa mampu menunjukkan pemahaman dan
sampel sebanyak 34 siswa. Melalui tingkat penguasaan materi kubus dan balok.

signifikansi 0,05 diperoleh 0,151. Hasil yang


diperoleh dengan perhitungan manual sebesar
0,131 atau 0,131 hingga < 0,151 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji t sampel terkait untuk

Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada sampel berpasangan dapat dilihat pada tabel
tabel berikut: berikut:

Tabel 4.
Meja 2. Hasil Perhitungan Uji T Sampel Terkait
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest
T tabel Kesimpulan
Itu Informasi 11.957 2.034 ha diterima
Pedoman
0,131 0,151 Normal
Diterima
Pada tabel diatas terlihat data yang
Pada tabel di atas dapat dilihat diperoleh ttabel 2.034 11.957 t. Karena diperoleh
yang diterima, berarti data berdistribusi normal. hasil positif t dan dibandingkan dengan ttabel
positif, maka kesimpulan yang dapat diperoleh
dengan menggunakan uji hipotesis kurva dua
Hasil uji normalitas data posttest
menggunakan uji Lilliefors dengan cara pihak adalah sebagai berikut:
membandingkan nilai dengan nilai pada suatu

sampel sebanyak 34 siswa. Melalui tingkat


signifikansi 0,05 diperoleh 0,151. Hasil perhitungan
manual diperoleh 0,137 sehingga atau 0,137 <
0,151. Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Hasil uji normalitas posttest dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Gambar 1.
Tabel 3.
Daerah penerimaan dan hasilnya kurva penolakan
Hasil Perhitungan Uji Normalitas posttest hipotesis
Dengan demikian, Ha Ho diterima dan
Lhitung Ltabel La 0,137 Informasi ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
0,151 Be Normal penggunaan media tiga dimensi berpengaruh
diterima untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi kubus dan balok di Kelas V SD Negeri 21
Pada tabel diatas terlihat diterima, artinya
Mendo Barat.
data berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel


Uji hipotesis terkait uji t sampel yang
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
dimasukkan dalam uji parametrik. Berdasarkan
bebas dalam penelitian ini adalah media tiga
hasil uji normalitas, nilai pretest dan posttest
dimensi dan variabel terikatnya adalah hasil
siswa kelas V SD Negeri
belajar. Itu

25
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Jurnal Handayani (JH). Vol 10 (1) Juni 2019, hlm 21-27

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sedangkan nilai Lhitung posttest siswa
apakah terdapat pengaruh media tiga diperoleh Ltabel 0,151 atau 0,137 hingga
dimensi untuk meningkatkan hasil belajar 0,137 < 0,152 maka data berdistribusi
siswa pada materi kubus dan balok di SDN normal. Setelah data pretest dan posttest
21 Mendo Barat.. berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan
Media tiga dimensi adalah media uji hipotesis dengan menggunakan uji t
yang penyajiannya dapat dilihat dari sudut sampel terkait. Berdasarkan kriteria dalam
atau arah pandang manapun. Media uji hipotesis kurva (related sample t test)
pembelajaran matematika tiga dimensi yang terhadap pasangan data yaitu jika t berada
sangat baik diterapkan pada materi geometri pada daerah penerimaan maka H0 ditolak
khususnya kubus dan balok di sekolah dasar
di dalam
Ha, Ha diterima dan jika t berada pada
khususnya pada siswa kelas atas. Hal ini daerah penolakan Ha Ha maka H0 diterima
dikarenakan siswa dapat menemukan dan ditolak. Dari hasil penelitian diperoleh t
dirinya dan dapat membenamkan dirinya 11,957 yang berada pada area penerimaan
pada materi konsep kubus dan balok. Ha. Karena hasilnya positif maka thitung
Dengan demikian, siswa dapat mencari dan positif dibandingkan dengan kurva yang
menemukan sendiri solusi terhadap digunakan ttabel kedua pihak. Dengan
permasalahan yang ditanyakan. demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh media tiga dimensi terhadap
Langkah-langkah yang dilakukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi
peneliti dengan menggunakan tiga media kubus dan balok di SDN 21 Mendo Barat.
diemnsi pada pembelajaran matematika
materi kubus dan balok yaitu peneliti
menunjukkan bagaimana bentuk kubus dan KESIMPULAN
balok dengan menggunakan media tiga Simpul
dimensi. Kemudian guru mulai menjelaskan Berdasarkan hasil pembahasan
bagian-bagian kubus dan balok serta jaring dan penelitian yang telah dilakukan dapat
rumus balok dan kubus. Setelah selesai disimpulkan bahwa media tiga dimensi
menjelaskan peneliti mulai mengajarkan berpengaruh secara signifikan untuk
cara mencari atau menghitung luas meningkatkan hasil belajar siswa pada
permukaan dan volume kubus dan balok. materi kubus dan balok di Kelas V SD Negeri
Setelah peneliti membentuk kelompok dan 21 Mendo Barat dengan nilai rata-rata
berbagi permasalahan masing-masing sebesar 49,55 nilai pretes. Setelah diberikan
kelompok untuk dipecahkan atau dikerjakan perlakuan nilai rata-rata posttest siswa
kelompoknya dan dikerjakan atau meningkat menjadi 75,14. Begitu pula
dipresentasikan di depan kelas. Dapat dengan hasil uji t Berdasarkan perhitungan
melatih siswa bekerja dalam tim dan menjadikan siswa aktif dalam
diperoleh belajar.
thitung 11,957 dan pada ttabel (df)
Kendala yang peneliti rasakan ketika = 34-1 = 33 dan taraf signifikan 5% maka
menerapkan media tiga dimensi pada materi
ttabel 2,034. Dengan demikian t hitung lebih
ajar matematika kubus dan balok adalah
besar dari t tabel (11,957 > 2,034).
sulitnya membuat siswa mengikuti pelajaran.
Artinya, ketika guru menjelaskan ada siswa
Dapat dilihat pada kurva penerimaan Ha
yang sedang ngobrol dan karena itu pelajaran
matematika banyak siswa yang tidak suka lebih besar dibandingkan penerimaan H0.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat
karena hanya sekedar perhitungan. Namun
dengan menerapkan media tiga dimensi hal pengaruh yang signifikan penggunaan media
ini dapat diatasi secara sipeneliti. tiga dimensi terhadap pembelajaran materi
balok dan kubus siswa di kelas V SDN 21

Berdasarkan perhitungan yang Mendo Barat.


dilakukan dengan menggunakan uji Dengan demikian, pembelajaran tiga dimensi
normalitas pretest siswa Liliefors diperoleh menggunakan media matematika lebih efektif
nilai Ltabel pada Lhitung 0,131 0,151 atau untuk pembelajaran kubus dan balok dalam
0,131 < 0,151 maka data berdistribusi normal. hal perolehan materi

26
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295
Machine Translated by Google

Nurwindi dan Aprian, The Effect of Three...

hasil belajar peserta didik menjadi lebih Pendekatan Pendidikan Matematika.


pengertian dan penjelasan guru dapat Jurnal
meningkatkan hasil belajar siswa. pendidikan matematika Vol. 1, No.1,
hal.60.

Saran Runtukahu, T. J & Kandou, S. 2014.


Beberapa saran saran yang atau Dasar-Dasar Untuk Anak-Anak
dapat dikemukakan yaitu 1. Bagi siswa, agar Ketidakmampuan Belajar Matematika.
siswa dapat memperluas pengetahuan dan Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
pemahamannya tentang kubus dan balok.
2. Bagi guru, agar guru dapat meenambah Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
pengetahuan peserta didik dengan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
menggunakan media tiga dimensi serta Kualitatif dan R&D.
memberikan ruang bagi peserta didik untuk Bandung: Alfabeta.
belajar menemukan sendiri. 3. Bagi sekolah,
masukan ssa untuk meningkatkan kualitas Sukardi. 2008. Research Methods
pengajaran dalam mensukseskan sekolah Competence Education and Practice.
dan menjadi salah satu inovasi untuk Jakarta: PT Bumi Literacy.
meningkatkan pengetahuan matematika
materi kubus dan balok. 4. Bagi peneliti,
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi Sukmadinata, SN. 2016. Educational
bagi peneliti yang ingin menyelidiki lebih Research Methods. Bandung: PT.
mendalam tentang pengaruh media tiga Youth Rosdakarya.
dimensi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi kubus dan balok.

BIBLIOGRAFI

Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Pendidikan.


Jakarta: PT. King Grafindo Persada.

Mekel D.P, RY .2013. Remediasi Kesalahan


Siswa Tentang Metode Membangun
Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Tutor Sebaya Kelas
VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga,
Esai Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Wacana Universitas
Kristen Satya Salatiga, dd. 1.

Nana, M. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif.


Jakarta: King
Grafindo.

Oktorizal. 2012. Peningkatan Tingkat Berpikir


Siswa Dalam Pembelajaran
Geometri Dengan Realistis

27
p-ISSN : 2355 - 1739
e-ISSN : 2407 - 6295

Anda mungkin juga menyukai