Abstrak
Dunia sedang menghadapi era revolusi industri 4.0 dimana segala sesuatu serba terkoneksi
dengan mesin. Dalam mewujudkan SDM yang siap akan era revolusi industry 4.0, pemerintah
melakukan beberapa usaha melalui pendidikan. Karakter merupakan salah satu landasan
kemajuan suatu bangsa. Karakter tidak diwariskan secara lahir, namun perlu dipupuk hingga
tumbuh menjadi karakter yang diinginkan bangsa. Karakter dapat dibentuk melalui pendidikan
sekolah mata pelajaran geografi. Pembelajaran geografi akan memperkenalkan kepada siswa
tentang wilayah dimana mereka berada. Dengan demikian, pembelajaran geografi dapat
diarahkan untuk mengembangkan karakter religus, nasionalis, mandiri, gotong royong dan
integritas yang cinta tanah air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter siswa dalam
pengembangan media pembelajaran berbasis karakter. Penelitian ini dilakukan pada MGMP
Geografi SMA di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah sebanyak 27 orang
guru. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan mengumpulkan informasi jenis media
pembelajaran pada materi geografi di SMA dan karakter yang dibutuhkan dalam mempelajari
geografi. Hasil penelitian yaitu (1) Guru memilih sebanyak 83% materi geografi SMA
membutuhkan video sebagai media pembelajaran, video dianggap mampu memberikan
penjelasan berupa gambar dengan gerakan serta suara, dengan demikian, video dapat
membantu siswa untuk memahami materi geografi; (2) Multimedia interaktif merupakan media
yang cocok untuk menumbuhkan karakter mandiri pada siswa. Media ini bersifat interaktif
dimana media akan menyajikan materi atau informasi yang sesuai dengan siswa inginkan,
oleh karena itu guru harus mampu mengembangkan multimedia interaktif untuk siswanya; (3)
Guru memiliki kesulitan yang sama dalam pengembangan media pembelajaran geografi.
Kesulitannya yaitu kurangnya keterampilan dalam penggunaan teknologi IT.
Abstrak
Dunia sedang menghadapi era revolusi industri 4.0, dimana segala sesuatunya terhubung
dengan mesin. Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era revolusi
industri 4.0, pemerintah melakukan beberapa upaya melalui pendidikan. Karakter merupakan
salah satu pilar kemajuan suatu bangsa. Karakter tidak diwariskan sejak lahir tetapi perlu
dipupuk agar tumbuh menjadi karakter bangsa. Karakter tersebut dapat dibentuk melalui
pendidikan sekolah pada mata pelajaran geografi. Pembelajaran geografi akan mengenalkan
siswa pada daerah dimana mereka berada. Dengan demikian, geografi dapat mengembangkan agama,
karakter nasionalis, mandiri, kooperatif, dan berintegritas yang cinta tanah air. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakter siswa dalam pengembangan media pembelajaran berbasis karakter. Penelitian
ini dilaksanakan pada MGMP Geografi SMA Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah 27
orang guru. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dan informasi mengenai jenis media
pembelajaran materi geografi di SMA dan karakter yang dibutuhkan dalam pembelajaran geografi. Hasil
penelitiannya adalah (1) Guru memilih 83% materi geografi SMA yang memerlukan video sebagai media
pembelajaran.
Video dinilai mampu memberikan penjelasan berupa gambar dengan gerakan dan suara. Dengan
demikian, video dapat membantu siswa memahami materi geografi; (2)
Multimedia interaktif merupakan media yang cocok untuk menumbuhkan karakter mandiri pada siswa.
Media ini bersifat interaktif dimana media akan menyajikan materi atau informasi sesuai dengan keinginan
siswa; oleh karena itu, guru harus mengembangkan multimedia interaktif untuk siswanya; (3) Guru
mengalami kesulitan yang sama dalam mengembangkan media pembelajaran geografi.
Kesulitannya adalah kurangnya keterampilan dalam pemanfaatan teknologi IT.
PERKENALAN
Saat ini dunia telah memasuki era revolusi Triatna, C., & Permana, J., 2013). Pendidikan karakter
industri generasi keempat (revolusi industri 4.0), dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk terus
berperilaku baik agar menjadi makhluk Tuhan dan
yang dapat ditandai dengan peningkatan konektivitas, pemimpin yang amanah (Mulyasa, 2013). Krisis moral
interaksi, dan pengembangan sistem digital, kecerdasan atau rendahnya karakter suatu masyarakat terlihat dari
buatan, dan visual. Perkembangan revolusi industri 4.0 seringnya terjadinya kasus-kasus sosial seperti korupsi,
memanfaatkan rekayasa cerdas dan internet of things tindak kekerasan, pornoaksi, pornografi, penggunaan
sebagai pundi-pundi pergerakan dan konektivitas narkoba, dan penculikan.
manusia dan mesin (Pemerintah Indonesia, 2007).
Sejak tahun 2018 Indonesia telah memasuki era Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat diperlukan
revolusi industri 4.0. Berbagai upaya telah dilakukan oleh setiap individu agar permasalahan sosial dapat
pemerintah untuk menghadapi perubahan di era diminimalisir sehingga tercipta lingkungan yang aman
revolusi 4.0. dan nyaman.
Meski tuntutan pemanfaatan teknologi terus
meningkat, namun karakter siswa harus tetap
diutamakan dalam kegiatan pembelajaran. Titik fokus
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dalam kebijakan PPK adalah agama, nasionalisme,
melalui pendidikan. Pendidikan sangat penting untuk integritas, kemandirian, dan kerjasama (Kemendikbud,
menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan 2017). Guru harus membantu siswa untuk menumbuhkan
berdaya saing global, bahkan menjadi salah satu misi dan membiasakan karakternya. Berbagai hal dapat
pembangunan nasional. Salah satu prioritas dilakukan untuk menumbuhkan kebiasaan dan perilaku
pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana baik siswa. Hal yang bisa dilakukan guru
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP)
2005-2025 adalah pembentukan karakter bangsa
melalui pendidikan (Ramdhani, MA, 2017) berasal dari sumber belajar.
Sekolah merupakan lingkungan virtual bagi
Pendidikan diharapkan dapat berperan dalam implementasi pendidikan karakter.
pembangunan nasional secara menyeluruh dan Media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan
bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa. salah satu kunci pendidikan karakter (Mulyasa, 2013).
Karakter dipahami sebagai cara berpikir dan berperilaku Geografi merupakan salah satu mata pelajaran di SMA
khas seseorang dalam berkeluarga, bermasyarakat, yang mempelajari wilayah (wilayah). Semua fenomena
berbangsa, dan bernegara (Kesuma, D., yang terjadi
di suatu daerah dapat dikaji melalui pendekatan dilakukan terkait pendidikan karakter pada
geografis. Belajar geografi dapat memperkenalkan. pembelajaran geografi. Daftar penelitian dapat
Beberapa penelitian telah dilakukan dilihat pada Tabel 1.
2013
pada
Perkembangan dari Pengembangan perangkat 1. Perangkat pembelajaran pendidikan
Pendidikan Karakter- pembelajaran geografi karakter peduli lingkungan, materi pelajaran
Berdasarkan Geografi berbasis pendidikan hidrosfer meliputi komponen kompetensi dasar,
Alat belajar karakter peduli lingkungan pada nilai-nilai karakter peduli lingkungan, materi
mata pelajaran utama standar (hidrosfer), dan materi pembelajaran
Asimanidar, Dede hidrosfer berbasis lingkungan yang disesuaikan dengan
Terima kasih, Mamat kondisi lingkungan, wilayah, sekolah visi dan
Ruhimat misi, kegiatan pembelajaran yang mengarah
pada pembentukan karakter peduli lingkungan
2013 dan instrumen skala sikap untuk mengetahui
sejauh mana kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup.
lingkungan;
2. Perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan LKS)
yang dikembangkan dalam penelitian ini efektif
digunakan sebagai perangkat pembelajaran di
sekolah untuk membangun karakter peduli
lingkungan siswa pada mata pelajaran geografi
di SMA
Berbasis Karakter Pendidikan geografi berbasis Desain pembelajaran ini dipandang efektif sebagai
Pendidikan Geografi karakter merupakan suatu wahana pembelajaran populasi. Melalui pendekatan
Sebagai Populasi desain pembelajaran kontekstual,
Kendaraan Pembelajaran yang menyajikan konten yang pembelajaran geografi dirancang dengan tema sebagai
berorientasi tidak hanya berikut:
Tumor Sidauruk pada ranah pendidikan populasi sebagai tema kontekstual.
pengetahuan dan keterampilan tetapi Peserta didik belajar melalui pengalaman mengamati,
2013 juga berorientasi pada sikap. menalar, dan menyajikan alternatif pemecahan
masalah kependudukan di sekitar lingkungannya.
Pembiasaan belajar seperti ini merupakan upaya untuk
menumbuhkan karakter siswa yang peduli dan
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
manusia di muka bumi serta belajar hidup selaras
dengan lingkungannya.
Mengintegrasikan Nilai-Nilai 1. Menganalisis nilai-nilai 1. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Karampuang
Kearifan Lokal kearifan lokal masyarakat adalah keagamaan, peduli lingkungan, cinta
Masyarakat Karampuang adat Karampuan tanah air, kerja keras, kejujuran, persahabatan,
Masyarakat Adat di kepedulian sosial, tanggung jawab,
Pendidikan Karakter 2. dan mengintegrasikan
Geografi Berorientasi kearifan lokal dalam dan persahabatan.
Belajar di Tinggi pembelajaran geografi. Pendekatan
2. Mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat
Sekolah yang digunakan dalam adat Karampuang dalam pembelajaran geografi
penelitian ini adalah studi kasus kualitatif. di kelas XI pada kompetensi esensial 3.6
Menganalisis kearifan lokal bidang pertanian,
Erman Syarif pertambangan, industri, dan pariwisata khususnya
dalam pemanfaatan sumber daya alam.
2019 Mengintegrasikan
Nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat
menciptakan sistem pendidikan dengan sumber
daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.
Namun belum ada penelitian mengenai media Populasi penelitian ini adalah seluruh
pembelajaran geografi yang berbasis pada lima peserta MGMP Geografi Kota Langsa dan SMA
karakter agama, nasionalisme, integritas, Aceh Timur yang berjumlah 27 orang.
kemandirian, dan kerjasama. Teknik pengumpulan data adalah wawancara.
Penelitian ini dapat menjadi acuan karakter- Informasi yang dikumpulkan adalah informasi jenis
karakter yang dibutuhkan dalam pembelajaran media pembelajaran pada
geografi dan menjadi landasan awal bagi para guru materi geografi di SMA dan karakter yang
mengembangkan media pembelajaran berbasis dibutuhkan dalam mempelajari geografi.
karakter. Dengan kata lain guru dapat
mengembangkan media pembelajaran yang dapat
membantu siswa mengembangkan karakter yang
dibutuhkan dalam pembelajaran geografi.
19 19
18
17
14 14 14 14 14
13
12 12
11
10
9
7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4
3 3 3
2
1 1
Pengetahuan dasar Peta, PJ, dan GIS Geografi Bumi sebagai Kehidupan Litosfer atmosfer Hidrosfer
Geografi Dasar-dasar Riset Ruang angkasa Dinamika Dinamika Dinamika
Audio Video Gambar Alat Bantu Pembelajaran Multimedia Interaktif Studi Lapangan
19 18 18
17 17
16 16
15
14 14 14
13
12 12
9 9 9
8 8
6 6 6
5 5 5 5
4 4 4 4 4
3 3 3
2 2 2 2 2
1 1 1
bahasa Indonesia Tumbuhan dan Hewan Alami Industri makanan Populasi bahasa Indonesia Bencana alam
Poros Maritim sumber daya
dan Energi Dinamika Kultural Pengelolaan
Keberagaman
Pada Gambar 3, kelas XI mempunyai adalah sebaliknya. Sedangkan alat peraga berada
tujuh materi pembelajaran geografi. Enam dari di urutan terakhir kecuali materi poros maritim,
tujuh materi memerlukan video sebagai urutan Indonesia berada di peringkat kelima sebelum
pertama dan gambar sebagai media pembelajaran, belajar langsung di lapangan.
sedangkan media pembelajaran pangan, industri, dan energi
16 16 17
15
14
13 13
12
11
10
6 6 6 6
5
4
3 3 3
2
1 1 1
Perencanaan Wilayah Pemanfaatan Interaksi Spasial Kelurahan Peta, PJ, GIS Maju dan Berkembang
Negara
Pembelajaran Geografi….|268
Machine Translated by Google
Pada Gambar 4, kelas XII mempunyai Oleh karena itu, guru harus mampu membuat media
empat materi pembelajaran geografi. Tiga dari pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan
empat materi memerlukan urutan yang sama pada karakter siswanya.
media pertama hingga keempat: video, gambar, audio, Guru menemukan beberapa kesulitan
dan multimedia interaktif. Sementara itu, materi dalam mengembangkan media pembelajaran yang
perencanaan wilayah memerlukan media berupa sesuai dengan kebutuhan materi geografi. Kesulitan
rangkaian gambar, video, audio, pembelajaran di yang umum ditemukan adalah ketersediaan bahan
lapangan, multimedia interaktif, dan alat peraga. dan alat di sekolah. Meskipun guru telah menyiapkan
media dalam bentuk PowerPoint, namun tidak
Penyampaian materi geografi SMA selalu tersedianya proyektor di setiap kelas menyebabkan
membutuhkan media pembelajaran. guru tidak menggunakan media tersebut. Khusus
Media video dan gambar merupakan media yang paling pada materi peta, PJ dan GIS memerlukan alat
dibutuhkan dalam semua materi pembelajaran geografi. peraga dan praktek langsung,
Kebutuhan akan video dan gambar dalam semua yang memerlukan bahan dan alat yang disediakan
materi pembelajaran geografi didasarkan pada langsung oleh pihak sekolah agar tujuan
materi geografi yang konkrit. Meskipun materi konkrit pembelajaran tercapai. Akibatnya guru hanya
berwujud dan dapat dilihat, menjelaskan materi secara lisan dengan contoh
seperti material dinamika litosfer, fenomena yang sudah dikenal.
yang membahas tentang gunung api yang Kesulitan lainnya adalah kurangnya keahlian
mempunyai wujud pasti, siswa tidak akan memahami dalam penggunaan media berbasis TI. Sedangkan
gunung api hanya melalui penjelasan lisan saja. di era revolusi digital, media pembelajaran tidak bisa
Oleh karena itu, harus ditampilkan langsung secara lepas dari teknologi. Selain itu, pemanfaatan
visual melalui gambar, video, dan langsung ke teknologi sebagai media pembelajaran akan sangat
lapangan. membantu guru dan siswa dalam pembelajaran
Multimedia interaktif juga diperlukan untuk geografi. Keterbatasan kemampuan guru dalam
semua materi namun tidak menduduki peringkat mengembangkan media berbasis IT disebabkan
pertama, padahal multimedia interaktif dapat oleh sangat minimnya fasilitas di sekolah dan
menyajikan gambar, audio, dan video yang menarik. kurangnya pelatihan kompetensi bagi guru. Meski
Selain itu kelebihan multimedia interaktif adalah tidak ada pelatihan teknologi khusus bagi guru,
dapat membuat siswa belajar sendiri karena terdapat namun guru dapat mengembangkan diri secara
penjelasan, contoh, dan latihan soal. Hal ini otodidak melalui pelatihan online.
disebabkan oleh sistem penyediaan media yang
dilakukan guru lebih sering mendownload dari Pengembangan diri
internet dan dipadukan dengan yang buatan sendiri. secara mandiri memerlukan sinyal internet yang
Hal ini sering dilakukan karena dianggap lebih kuat dan stabil, namun hal tersebut tidak dijumpai di
praktis dan efisien. Media yang paling sering lingkungan tempat tinggal bahkan di sekolah.
diunduh adalah video dan gambar serta materi
dalam bentuk power point siap pakai. Meskipun Karakter Siswa yang Diharapkan dalam Geografi
multimedia interaktif belum banyak disajikan di Bahan
internet, namun pengembang multimedia interaktif Hasil penelitian menunjukkan bahwa
untuk materi geografi masih belum banyak. seluruh materi geografi SMA memerlukan lima
karakter. Urutan karakter
kebutuhan yang dibutuhkan dapat dilihat pada Gambar 4.
Keagamaan 167
Integritas 181
Nasionalis 197
Mandiri 200
Berdasarkan Gambar 4. rangkaian karakter multimedia dapat digunakan oleh guru di kelas dan
mulai dari yang paling dominan dalam pembelajaran siswa dimanapun berada.
geografi adalah karakter mandiri, nasionalis, Selain itu guru dapat memberikan contoh melalui
integritas, kerjasama, dan religius. Karakter mandiri fenomena yang ada di lingkungan siswa untuk
merupakan tatanan pertama yang harus dimiliki menumbuhkan rasa nasionalisme, integritas, kerjasama,
dalam setiap materi geografi SMA. Guru berharap dan karakter religius. Oleh karena itu, guru harus
agar siswa dapat belajar dari berbagai sumber mampu menciptakan multimedia interaktif untuk
tanpa bergantung pada orang lain dan mempunyai siswanya. Dengan demikian, guru dapat membantu
daya juang yang tinggi untuk mewujudkan cita- siswa untuk dapat menumbuhkan karakter mandiri
citanya. dengan terus memantau penggunaan multimedia
interaktif yang dilakukan siswa.
Dalam pembelajaran geografi, lingkungan
sekitar dapat menjadi sumber belajar. Dengan KESIMPULAN
karakter mandiri, siswa akan selalu melihat 1. Karakter dalam pembelajaran geografi dimulai
fenomena yang ada disekitarnya sebagai sumber dari yang paling dominan yaitu mandiri,
belajar. nasionalis, integritas, gotong royong, dan
Selanjutnya siswa akan mulai mencari tahu dari religius. Guru mengharapkan adanya karakter
berbagai referensi sehingga diharapkan dapat mandiri dalam pembelajaran geografi agar
membangun karakter yang lain. Namun, guru tetap siswa selalu mau belajar dimulai dari diri sendiri
harus membantu siswa untuk membangun karakter dan terus belajar kapanpun dan dimanapun.
mandiri yang luar biasa.
Pembelajaran Geografi….|270
Machine Translated by Google
3. Guru memilih 83% materi geografi SMA yang Kementerian Pendidikan Nasional.
memerlukan video sebagai media pembelajaran. Jakarta
Video dinilai mampu menjelaskan bentuk Kesuma, D., Triatna, C., & Permana, J.
gambar dengan gerak dan suara. Dengan (2013). Pendidikan Karakter: Kajian Teori
demikian, video dapat membantu siswa dalam dan Praktik di Sekolah. Remaja Rosdakarya.
memahami materi geografi. Bandung.
Lestari, A. P. (2015). Bahan Ajar Kearifan Lokal
4. Guru hendaknya membantu siswa untuk pada Mata Pelajaran Geografi Sebagai
mengembangkan karakter yang baik. Multimedia Pendidikan Karakter.
interaktif merupakan media yang cocok untuk Masruri, M. S. (2010). Pendidikan Karakter yang
menumbuhkan karakter mandiri pada siswa. Terintegrasi dalam Pembelajaran Geografi.
Media ini bersifat interaktif dimana media akan Informasi, 36(2).
menyajikan materi atau informasi sesuai Mulyasa. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter.
dengan keinginan siswa. Oleh karena itu, guru Bandung. Bumi Aksara.
harus mampu mengembangkan multimedia Ningrum, M. V. R., Iksan, M., & Sugiarto, B.
interaktif untuk siswanya. (2013). Pengembangan Multimedia
5. Guru mengalami kesulitan yang sama dalam Pembelajaran Geografi Berbasis Pendidikan
mengembangkan media pembelajaran geografi. Karakter. Geo Edukasi, 2(1).
Sekali lagi, kesulitannya adalah kurangnya RI (Republik Indonesia). (2007). Undang-Undang
keterampilan dalam penggunaan teknologi IT. No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Namun para guru tetap menyadari bahwa Pembangunan Jangka Panjang Nasional
keterampilan IT sangat dibutuhkan dalam Tahun 2005 – 2025. Lembaran Negara RI
setiap materi geografi. Akibatnya pemanfaatan Tahun 2007. Sekretariat Negara. Jakarta.
media yang menarik dan mengikuti era revolusi
digital tidak dapat tercapai secara maksimal. Ramdhani, M. A. (2017). Lingkungan pendidikan
dalam implementasi pendidikan karakter.
Saran bagi guru agar terus belajar Jurnal Pendidikan UNIGA, 8(1), 28-37.
mengembangkan diri dalam mengembangkan
media pembelajaran berbasis teknologi melalui Rifai, M. H. (2017). Pemilihan Media dalam
pelatihan atau otodidak. Selain itu, dukungan dari Pembelajaran Geografi. Edudikara: Jurnal
Dinas Pendidikan juga diharapkan secara rutin Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2), 125-
136.
menyelenggarakan pelatihan terkait teknologi
pembelajaran bagi para guru. Terakhir, dukungan Setiawan, I. (2006). Peningkatan Kualitas
langsung dari pemerintah juga diharapkan untuk Pembelajaran Geografi Melalui Pengembangan
memenuhi fasilitas teknologi yang dibutuhkan Media Pendidikan. Jurnal Geografi Gea, 6(2).
guru dan siswa untuk mewujudkan masyarakat
melek teknologi. Sidauruk, T. (2013). Pendidikan Geografi Berbasis
Karakter Sebagai Wahana Pembelajaran
Kependudukan. JUPIIS: Jurnal Pendidikan
DAFTAR REFERENSI Ilmu-Ilmu Sosial, 5(2).
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Sugandi, D. (2015). Pembelajaran Geografi
Raja Grafindo Persada. Jakarta. sebagai Salah Satu Dasar Pembentukan
Dale, E. (1969) Metode Audiovisual dalam Karakter Bangsa. Sosiohumanika, 8(2).
Pengajaran. New York. Holt, Rinehart dan Syarif, E. (2019). Integrasi Nilai-Nilai Kearifan
Winston Inc. Pers Dryden. Lokal Masyarakat Adat Karampuang dalam
Gunawan, H. (2012). Pendidikan Karakter Konsep Pembelajaran Pendidikan Karakter
Berorientasi Geografi di Sekolah Menengah
dan Implementasi. Alfabeta.
Atas. La Geografia, 17(2), 31-39.
Bandung.
Khan, Y. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Potensi Diri. Pelangi Publishing.
Indonesia. (2017). Konsep dan Pedoman:
Penguatan Pendidikan Karakter. Yogyakarta.
Pembelajaran Geografi….|272