Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA

SDN 21 SANDAI

Ernawati
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak
Email : ernawatii4545@gmail.com
Luhur Wicaksono
Dosen Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRAK
Penelitin ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang pengaruh iklim organisasi
terhadap kinerja SDN 21 Sandai di kecamatan Sandai kabupaten Ketapang. Penelitian
dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan informan: kepala
sekolah, guru, siswa dan orang tua wali murid SDN 21 Sandai. Analisis data dilakukan dengan
pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tahapan dalam penelitian ini
adalah tahap pra lapangan, tahap penelitian, dan tahap pelaporan hasil penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi SDN 21 Sandai yaitu pendukung, pengontrol
dan penghubung belum berjalan secara maksimal. Untuk memperbaiki pengaruh iklim organisasi
terhadap kinerja SDN 21 Sandai para anggota organisasi SDN 21 Sandai memerlukan dukungan
dan kerja sama dengan berbagai pihak serta meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan
melukiskan sifat subjektif atau kualitas lingkungan organisasi.

Kata Kunci : Iklim Organisasi, Kinerja, Sekolah.

ABSTRACT
This study aims to describe and analyze the influence of organizational climate on the
performance of SDN 21 Sandai in the Sandai sub-district, Ketapang district. The research was
carried out using a qualitative approach with a case study design. Data collection was carried
out using interview techniques, observation and documentation with informants: school
principals, teachers, students and parents of students at SDN 21 Sandai. Data analysis was
carried out by collecting data, presenting data and drawing conclusions. The stages in this
study were the pre-field stage, the research stage, and the research results reporting stage.
The results showed that the organizational climate of SDN 21 Sandai, namely supporters,
controllers and liaisons, had not run optimally. To improve the influence of organizational
climate on the performance of SDN 21 Sandai, members of the Sandai 21 SDN organization
need support and cooperation with various parties as well as increasing professionalism,
competence and describing the subjective nature or quality of the organizational environment.

Keywords: Organizational Climate, Performance, School.

A. Pendahuluan tahun 1930-an, yang menggunakan


Istilah iklim organisasi istilah iklim psikologi (psychological
(organizational climate) pertama climate), kemudian istilah iklim
kalinya dipakai oleh Kurt Lewin pada organisasi dipakai oleh R Tagiuri dan

1
G. Litwin. Menurut Tagiuri dan gurunya, baik dari wawasan yang
Litwin dalam Wirawan (2007) bahwa dimiliki oleh gurunya.
"Iklim organisasi merupakan suatu Danim (2002 : 168) mengungkapkan
konsep yang menggambarkan tentang bahwa salah satu ciri kritis Pendidikan
dukungan dan kerja sama dengan di Indonesia adalah guru belum mampu
berbagai pihak serta meningkatkan menunjukan kinerja ( work
professionalisme, kompetensi dan porfermance) yang memadai. Oleh
kualitas lingkungan internal yang karena itu perlu adanya upaya
secara relatif terus berlangsung, komperhensip guna meningkatkan
dialami oleh anggota organisasi kompetensi guru.Dengan mempunyai
mempengaruhi perilaku setiap wawasan yang bertanbah dan dukungan
anggotanya". Sedangkan Litwin dan oleh lingkungan atau iklim organisasi
Stringer dalam Wirawan (2007) yang mendukung diharapkan kinerja
menyatakan bahwa iklim organisasi guru dalam menjalankan tugasnya
sebagai “a concept describing the menjadi baik pula.
subjective nature or quality of the
organizational environment. Its B. KAJIAN TEORI/KAJIAN
properties can be perceived or PUSTAKA
experienced by members of the Pada awal sejarahnya studi
organization and reported by them in tentang iklim organisasi terfokus pada
an appropriate questionare”. Maka bidang pendidikan—kondisi dalam
dapat dinyatakan bahwa pengaruh proses belajar-mengajar di ‘sekolah’,
iklim organisasi terhadap kinerja SDN yakni dalam kaitannya dengan
21 Sandai merupakan suatu konsep ’produktivitas’ siswa. Salah satu buku
yang saling mendukung dan kerja sama terkenal yang memuat rangkaian studi
dengan berbagai pihak serta tentang iklim organisasi di sekolah
meningkatkan professionalisme, adalah The Organizational Climate of
kompetensi dan melukiskan sifat Schools, karya Andrew W. Halpin dan D.
subjektif atau kualitas lingkungan B. Crofts (1963) dari University of
organisasi.keberhasilan Pendidikan di Chicago. Dari pengertian iklim
sekolah ditentukan oleh keberadaan organisasi sebagai kondisi lingkungan
kelas, yang berdampak pada

2
‘produktivitas siswa, muncul studi-studi kepuasan kerja yang lebih tinggi.
tentang iklim organisasi dalam artian Secara keseluruhan, bila dilihat
’praktek lingkungan kerja’ yang kaitannya dengan ‘kepuasan kerja’ (job
berdampak pada ’produktivitas satisfaction) yang meliputi unsur-unsur
karyawan’. Aplikasi konsep iklim ‘hubungan antar pribadi, kekompakan-
organisasi sebagai lingkungan kerja kelompok, dan keterlibatan kerja’,
yang berpengaruh pada produktivitas maka iklim organisasi yang berorientasi
karyawan menjadi populer berkat jasa pada ‘demokratis-afiliatif’ mempunyai
George H. Litwin dan Robert A. hubungan paling kuat, diikuti iklim
Stringer, Jr. dari Harvard University. ‘kejar target-prestasi’ dan terakhir
Kedua ahli ini melakukan serangkaian ‘iklim kekuasaan-otoriter’. Riset Litwin
studi eksperimen dengan ‘kondisi kelas’ dan Stringer kemudian dilanjutkan
dan ‘lingkungan kerja’ organisasi bisnis dalam tiga buah penelitian di kalangan
yang hasilnya dilaporkan menjadi buku karyawan perusahaan. Hasil-hasil riset
berjudul Motivation and Organizational lapangan itu ternyata konsisten dengan
Climate (1968). Mereka melakukan hasil yang diperoleh dari riset
eksperimen di kalangan siswa-siswa eksperimen di atas.
sekolah menengah di dalam sebuah
simulasi perusahaan dengan iklim yang C. METODELOGI PENELITIAN
berbeda-beda, yakni ‘struktur bisnis Jenis penelitian yang digunakan
otoriter’ (autoritarian business adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
structure), bisnis ‘demokratis’ sering pula disebut metode
(democratic friendly), dan bisnis ‘kejar fenomenologis. Pendekatan Iklim
target’ (achieving business). Organisasi James dan Jones (Toulson
Dalam eksperimen itu peneliti bertugas dan Smith 1994:455) membagi iklim
sebagai pimpinan perusahaan yang organisasi di sekolah dalam tiga
harus mempraktekkan ‘gaya pendekatan, yaitu: (1) Multiple
kepemimpinan’ (leadership style) yang measurement – organizational
berbeda-beda. Lingkungan bisnis ‘kejar approach, (2) Perseptual measurement
target’ menunjukkan bahwa ‘karyawan’ – organization. nal attribute approach.
mencapai kinerja tinggi, sedangkan (3) Perseptual measurement –
bisnis ‘demokratik’ memberikan rasa individual approach.

3
Dengan tiga pendekatan ini, variabel
intervensi yang disebabkan oleh D. PEMBAHASAN
kejadian-kejadian baik yang dialami 1. Definisi Iklim Organisasi
oleh individu maupun organisasi dapat Iklim organisasi memiliki banyak
empengaruhi perilaku individu-individu definisi. Namun demikian untuk
tersebut. Oleh karena itu, iklim memudahkan dan menyamakan
organisasi dapat berlaku sebagai persepsi maka definisi iklim organiasi
variabel bebas maupun terikat. Dalam menurut Davis dan Newstrom (2001:25)
sebuah organisasi. adalah kepribadian sebuah organisasi
Sesuai dengan hakikat penelitian yang membedakan dengan organisasi
kualitatif maka penelitian ini lainnya yang mengarah pada persepsi
bersumber pada pengamatan kualitatif masing-masing anggota dalam
di lapangan (field research). memandang organisasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini Iklim atau Climate berasal dari
menggunakan metode wawancara bahasa Yunani yaitu incline, kata ini
mendalam, observasi, dan tidak hanya memberikan arti yang
dokumentasi. Sedangkan analisis data terbatas pada hal-hal fisik saja seperti
dianalisis dengan menggunakan teknik temperatur atau tekanan, tetapi juga
kualitatif. Miles dan Huberman dalam memiliki arti psikologis bahwa orang-
Sugiyono (2012:335) mengemukakan orang yang berada di dalam organisasi
bahwa aktivitas dalam analisis data menggambarkan tentang lingkungan
kualitatif dilakukan secara interaktif internal organisasi tersebut.
dan berlangsung secara terus menerus Dari pendapat diatas maka
sampai tuntas Ketepatan interpretasi dapat dikatakan bahwa iklim organisasi
bergantung pada ketajaman analisa, merupakan suatu konsep yang
objektivitas, sistematik, dan sistemik menggambarkan tentang dukungan dan
maka penelitian kualitatif lebih kerja sama dengan berbagai pihak serta
bersifat deskriptif analitik dengan meningkatkan professionalisme,
subjek penelitian iklim organisasi SDN kompetensi dan kualitas lingkungan
21 Sandai, Kepala Sekolah dan Guru- internal organisasi yang mempengaruhi
guru SDN 21 Sandai kecamatan Sandai perilaku anggota organisasi dalam
kabupaten Ketapang. melaksanakan pekerjaannya.

4
Iklim organisasi di SDN 21 Sandai anggota organisasi bertanggung jawab
merupakan sesuatu yang penting terhadap pekerjaan yang dibebankan
karena dapat menjembatani praktik (Cherrington, 1996:560). Tanggung
praktik pengelolaan sumber daya jawab berhubungan dengan delegasi,
manusia dan produktivitasnya. Handoko (2000:224) menyatakan bahwa
Perubahan iklim yang terjadi di sekolah delegasi dapat didefinisikan sebagai
pada gilirannya akan mempengaruhi pelimpahan wewenang dan tanggung
motivasi kinerja dan perilaku karyawan jawab formal kepada orang lain untuk
di sekolah dalam mencapai target yang menjalankan kegiatan tertentu.
akan dicapai. Delegasi wewenang adalah proses
dimana para manajer mengalokasikan
2. Indikator Iklim Organisasi wewenang ke bawah kepada orang-
Menurut Litwin dan Stringer orang yang melapor kepadanya.
(Toulson dan Smith 1994:457), Iklim b. Identitas (Identity)
organisasi di sekolah dapat diukur Identitas (identity) adalah perasaaan
melalui lima dimensi, yaitu: memiliki (sense of belonging) terhadap
a. Tanggung Jawab perusahaan dan diterima dalam
(Responsibility) kelompok (Toulson & Smith, 1994:457).
Tanggung jawab (responsibility) adalah c. Kehangatan (warmth)
perasaan menjadi pimpinan bagi diri Kehangatan adalah perasaan terhadap
sendiri, tidak selalu harus mengecek suasana kerja yang bersahabat dan
ulang semua keputusan yang diambil, lebih ditekankan pada kondisi
ketika karyawan mendapat suatu keramahan atau persahabatan dalam
pekerjaan, karyawan yang kelompok yang informal, serta
bersangkutan mengetahui bahwa itu hubungan yang baik antar rekan kerja,
adalah pekerjaannya (Toulson & Smith, penekanan pada pengaruh
1994:457). Tanggung jawab adalah persahabatan dan kelompok sosial yang
kewajiban seseorang untuk informal (Toulson & Smith, 1994:457).
melaksanakan fungsi yang ditugaskan d. Dukungan (support)
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Dukungan (adalah hal-hal yang terkait
pengarahan yang diterima (Flippo, dengan dukungan dan hubungan antar
1996:103) atau tingkatan sejauh mana sesama rekan kerja yaitu perasaan

5
saling menolong antara manajer dan Menurut Higgins (1994:477-478)
karyawan, lebih ditekankan pada ada empat prinsip faktor-faktor yang
dukungan yang saling membutuhkan mempengaruhi iklim organisasi di
antara atasan dan bawahan (Toulson & sekolah , yaitu :
Smith, 1994:457). a. Manajer/pimpinan
e. Konflik (conflict) Pada dasarnya setiap tindakan yang
Konflik merupakan situasi terjadi diambil oleh pimpinan atau manajer
pertentangan atau perbedaan pendapat mempengaruhi iklim organisasi pada
antara bawahan dengan pimpinan dan tempat kerja.
bawahan dengan bawahan. Ditekankan b. Tingkah laku karyawan
pada kondisi dimana manajer dan para Tingkah laku karyawan mempengaruhi
pekerja mau mendengarkan pendapat iklim melalui kepribadian mereka,
yang berbeda. Kedua belah pihak terutama kebutuhan mereka dan
bersedia menempatan masalah secara tindakan-tindakan yang mereka lakukan
terbuka dan mencari solusinya daripada untuk memuaskan kebutuhan tersebut.
menghindarinya (Toulson & Komunikasi karyawan memainkan
Smith,1994:457). bagian penting dalam membentuk
Dari indiator iklim organisasi di iklim. Cara seseorang berkomunikasi
atas dapat di simpulkan bahwa dalam menentukan tingkat sukses atau
sebuah organisasi memiliki sifat gagalnya hubungan antar manusia.
bertanggung jawab atas fungsi dan Berdasarkan gaya normal seseorang
tugas dengan sebaik-baiknya dengan dalam hidup atau mengatur sesuatu,
perasaan memiliki pada suasana kerja dapat menambahnya menjadi iklim
ditekankan tentang keramahan atau yang positif atau dapat juga
persahabatan dalam suatu kelompok menguranginya menjadi negatif.
untuk saling mendukung sesama rekan c. Tingkah laku kelompok kerja
kerja agar tidak meninbulkan konflik. Terdapat kebutuhan tertentu pada
kebanyakan orang dalam hal hubungan
3. Faktor-Faktor yang persahabatan, suatu kebutuhan yang
Memengaruhi Iklim seringkali dipuaskan oleh kelompok
Organisasi dalam organisasi. Kelompok-kelompok
berkembang dalam organisasi dengan

6
dua cara, yaitu secara formal, prosedur-prosedur organisasi terutama
utamanya pada kelompok kerja; dan masalah-masalah yang berhubungan
informal, sebagai kelompok dengan masalah personalia, distribusi
persahabatan atau kesamaan minat. imbalan, gaya komunikasi, cara-cara
d. Faktor eksternal organisasi yang digunakan untuk memotivasi,
Sejumlah faktor eksternal organisasi teknik-teknik dan tindakan
mempengaruhi iklim pada organisasi pendisiplinan, interaksi antara
tersebut. Keadaan ekonomi adalah manajemen dan kelompok, interaksi
faktor utama yang mempengaruhi antar kelompok, perhatian pada
iklim. Contohnya dalam perekonomian permasalahan yang dimiliki anggota
dengan inflasi yang tinggi, organisasi organisasi dari waktu ke waktu, serta
berada dalam tekanan untuk kebutuhan akan kepuasan dan
memberikan peningkatan keuntungan kesejahteraan anggota organisasi dari
sekurang-kurangnya sama dengan waktu ke waktu.
tingkat inflasi. Seandainya pemerintah
telah menetapkan aturan tentang 4. Menciptakan Iklim yang Positif
pemberian upah dan harga yang dapat Iklim sekolah yang positif sering
membatasi peningkatan keuntungan, dicirikan oleh hubungan yang kuat
karyawan mungkin menjadi tidak antara siswa dan staf. Disiplin formal
senang dan bisa keluar untuk yang diberikan tidak bersifat
mendapatkan pekerjaan pada menghukum dengan ukuran apapun,
perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan tetapi sesuai dengan konsekuensinya;
ekonomi dapat mendorong penjualan peluang keterlibatan, penilaian dan
dan memungkinkan setiap orang manajemen untuk siswa dalam berbagai
mendapatkan pekerjaan dan kegiatan. Iklim sekolah dapat dilihat di
peningkatan keuntungan yang besar, setiap aspek lain, yaitu; dari cara
sehingga hasilnya iklim menjadi lebih bagaimana guru berperilaku, data atas
positif. partisipasi siswa di kelas, dalam
Dapat disimpulkan bahwa iklim pelaksanaan program, selama liburan,
organisasi berpengaruh apabila di ruang bersama guru, dari gerakan
pemimpin membuat suatu aturan- siswa di lorong dan dari pola komunikasi
aturan, kebijakan-kebijakan, dan mereka, dan lain-lain

7
Disadari lebih deskriptif daripada
5. Sifat Iklim Organisasi evaluatif, jadi peneliti lebih banyak
Menurut Slocum, Al Shammri, menanyakan apa yang mereka lihat
1998 dalam Widyanti (2019) dalam lingkungan kerja mereka pada
menyatakan beberapa sifat iklim seseorang dibandingkan menanyakan
organisasi : untuk menyatakan baik atau buruk.
1. Iklim baik secara organisasi 5. Jenis-Jenis Iklim Sekolah
Individu maupun grup, secara Iklim sekolah yang satu dengan iklim
keseluruhan bersifat psikologis dan sekolah yang lain berbeda-beda.
persepsi, individu yaitu persepsi yang Banyak faktor yang menentukan
diperboleh oleh seluruh anggota dari perbedaan masing-masing iklim sekolah
satuan unit sosial tersebut, dan keseluruhannya dianggap
2. Semua iklim adalah abstrak sebagai kepribadian atau iklim suatu
Orang-orang biasanya memanfaatkan sekolah. Halpin dan Don B. Croft dalam
informasi tentang barang lain dan Burhanuddin (1990: 272),
berbagai kegiatan yang terjadi dalam mengemukakan bahwa iklim-iklim
organisasi tersebut untuk membentuk organisasi sekolah itu dapat
rangkuman persepsi mengenai iklim. digolongkan sebagai berikut :
Setelah itu digabungkan hasil dari 1) Iklim Terbuka
pengamatan mereka dan pengalaman Yaitu suasana yang melukiskan
pribadi orang-orang lain untuk dibuat organisasi sekolah penuh semangat dan
peta kognitif dari orang tersebut. daya hidup, memberikan kepuasan
3. Iklim bersifat abstrak dan pada anggota kelompok dalam
perceptual memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Memiliki prinsip-prinsip yang sama Tindakan-tindakan pimpinan lancar dan
dengan persepsi seperti konsep serasi, baik dari kelompok maupun
psikologis yang lainnya. Ketika prinsip pimpinan. Para anggota kelompok
ini digunakan dalam pengamatan mudah memperoleh kepuasan kerja
lingkungan kerja maka sebuah deskripsi karena dapat menyelesaikan tugas-
yang bersifat multidimensi akan tugas dengan baik, sementara
dihasilkan kebutuhan kebutuhan pribadi
4. Iklim itu sendiri terpenuhi. Ciri-ciri iklim organisasi

8
sekolah demikian adalah adanya 4) Iklim yang Familier
kewajaran tingkah laku semua orang. Adalah suatu iklim yang terlalu bersifat
2) Iklim Bebas manusiawi dan tidak terkontrol. Para
Melukiskan suasana organisasi sekolah, anggota hanya berlomba-lomba untuk
dimana tindakan kepemimpinan justru memenuhi tuntutan pribadi mereka,
muncul pertama-tama dari kelompok. namun sangat sedikit perhatian pada
Pemimpin sedikit melakukan penyelesaian tugas dan kontrol sosial
pengawasan, semangat kerja pertama yang ada kurang diperhatikan. Sejalan
muncul hanya karena untuk memenuhi dengan itu, semangat kerja kelompok
kepuasan pribadi. Sedangkan kepuasan sebenarnya tidak begitu tinggi, karena
kerja juga muncul, hanya saja kadarnya kelompok mendapat kepuasan yang
kecil sekali. Kepuasan kerja yang sedikit dalam penyelesaian tugas-tugas.
dimaksud di sini adalah kepuasan yang 5) Iklim otonom
ditimbulkan oleh karena kegiatan Iklim otonom lebih menggambarkan
tertentu dapat diselesaikan. pada suasana di mana para guru
3) Iklim Terkontrol memiliki tingkat kebebasan yang cukup
Bercirikan “impersonal” dan sangat untuk bertindak di sekolah. Pemimpin
mementingkan tugas, sementara melambangkan model antusiasme dan
kebutuhan anggota organisasi sekolah semangat. Tidak ada ancaman atau
tidak diperhatikan. Dan adanya anggota pengaruh eksternal. Guru memiliki
kelompok sendiri pada akhirnya hanya keinginan yang kuat untuk mengajar
memperhatikan tugas-tugas yang dan siswa termotivasi untuk belajar
ditetapkan pemimpin, sedangkan (Abdul Hamid Wahid, 2018). Ada
perhatian yang ditujukannya pada hubungan erat antara manajer, guru,
kebutuhan pribadi relatif kecil. siswa dan orang tua.
Semangat kerja kelompok memang 6) Iklim Keayahan
tinggi, namun mencerminkan adanya Organisasi sekolah demikian bercirikan
pengorbanan aspek kebutuhan adanya penekanan bagi munculnya
manusiawi. Ciri khas iklim ini adalah kegiatan kepemimpinan dari anggota
adanya ketidakwajaran tingkah laku organisasi. Kepala sekolah biasanya
karena kelompok hanya mementingkan berusaha menekan atau tidak
tugas-tugas. menghargai adanya inisiatif yang

9
muncul dari orang-orang yang mundur. Setelah menganalisa beberapa
dipimpinnya. Kecakapan-kecakapan ciri dari masing-masing jenis iklim
yang dimiliki kelompok tidak di organisasi sekolah diatas,
manfaaatkannya untuk melengkapi Dapat penulis simpulkan bahwa
kemampuan kerja kepala sekolah. iklim sekolah yang efektif sebenarnya
Sejalan dengan itu banyak tindakan- terdapat pada Sesuai dengan hakikat
tindakan kepemimpinan yang penelitian kualitatif maka penelitian ini
dijalankan. Dalam iklim yang demikian bersumber pada pengamatan kualitatif
pun sedikit kepuasan yang diperoleh di lapangan (field research).
bawahan, baik yang bertalian dengan Pengumpulan data dalam penelitian ini
hasil kerja maupun kebutuhan pribadi. menggunakan metode wawancara
Sehingga semangat kerja kelompok mendalam, observasi, dan
organisasi sekolah juga akan rendah. dokumentasi. Sedangkan analisis data
7) Iklim sekolah familier dianalisis dengan menggunakan teknik
Iklim sekolah Familier akrab kualitatif. Miles dan Huberman dalam
digambarkan sebagai semacam Sugiyono (2012:335) mengemukakan
atmosfer “laissez-faire” (biarkan bahwa aktivitas dalam analisis data
mereka melakukannya). Kepala sekolah kualitatif dilakukan secara interaktif
cukup menjaga suasana sosial yang dan berlangsung secara terus menerus
mendukung pemenuhan tugas tertentu sampai tuntas.
(Fathorrazi, 2017). Ketepatan interpretasi bergantung
8) Iklim Tertutup pada ketajaman analisa, objektivitas,
Para anggota biasanya bersikap acuh sistematik, dan sistemik maka
tak acuh atau masa bodoh. Organisasi penelitian kualitatif lebih bersifat
tidak maju, semangat kerja kelompok deskriptif analitik dengan subjek
rendah, karena para anggota disamping penelitian iklim organisasi SDN 21
tidak memenuhi tuntutan pribadi, juga Sandai, Kepala Sekolah dan Guru-guru
tidak dapat memperoleh kepuasan dari SDN 21 Sandai kecamatan Sandai
hasil karya mereka. Tingkah laku kabupaten Ketapang. iklim organisasi
anggota dalam iklim organisasi yang sifatnya terbuka.
demikian juga tidak wajar, dalam
artian kenyataannya organisasi seperti

10
E. PENUTUP demikian karakteristik individu seperti
Setiap organisasi mempunyai persepsi, sifat, kemampuan, akan
iklim yang berbeda-beda. Tidak akan mempengaruhi iklim organisasi.
ada dua organisasi yang mempunyai Demikian juga dengan pengalaman
iklim yang sama persis. Ini biasanya masa lalu, harapan serta nilai-nilai yang
sangat berpengaruh pada siapa dianut setiap individu akan
pendirinya. Telah kita ketahui bahwa berpengaruh terhadap proses interkasi.
iklim organisasi merupakan suatu
F. DAFTAR PUSTAKA
konsep yang menggambarkan tentang
Burhanuddin, A. 1994. Analisis
dukungan dan kerja sama dengan Administrasi Manajemen dan
Kepemimpinan Jakarta : Bumi
berbagai pihak serta meningkatkan
Aksara.
professionalisme, kompetensi dan
Davis, Keith dan Newstrom. 2000.
kualitas lingkungan internal organisasi Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
Ketujuh.
yang mempengaruhi perilaku anggota
Jakarta Erlangga
organisasi dalam melaksanakan Funk K. A., Liu C. H., Wilson B. W. and
pekerjaannya. Iklim organisasi tercipta Higgins R. J. 1994. Avian
embryonic brain reaggregate
dari hasil interaksi individu dalam culture system: Characterization
organisasi dan merupakan suasana yang for organophosphorus compound
toxicity studies. Toxicol. Appl.
dirasakan orang-orang yang terlibat Pharmacol 124 (1)
dalam organsiasi. Davis dan Newstrom Pengaruh kepemimpinan kepala
(2001:25) adalah kepribadian sebuah sekolah dan iklim kerja
sekolah terhadap kinerja
organisasi yang membedakan dengan guru:
organisasi lainnya yang mengarah pada http://www.academia.edu/4
098230/PE
persepsi masing-masing anggota dalam
Toulson, P. & Mike, S. 1994. The
memandang organisasi. Relationship Between
Dari pengertian iklim organisasi Organizational Climate and
Employee Perceptions of
sebagai kondisi lingkungan kelas, yang Personnel Management Practices
berdampak pada ‘produktivitas siswa, Utara:Medan.; Darwis, dkk. 2009.
muncul studi-studi tentang iklim Dasar-dasar Manajemen Pusat
organisasi dalam artian ’praktek Widyanti, Rahmi. 2019. Perilaku
Organisasi (Teori dan Konsep)
lingkungan kerja’ yang berdampak pada Jilid 1. Banjarmasin : Universitas
’produktivitas karyawan. Dengan Islam Kalimantan MA Banjarmasin

11

Anda mungkin juga menyukai