Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK: SUATU PENDEKATAN INOVATIF


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Oleh:
Hotmaria Tampubolon*

ABSTRACT

Beberapa percobaan dalam penggabungan rancangan/proyek dasar pendidikan dengan


pendekatan kedalam praktik mengajar dan pengetahuan dalam keahlian teknologi busana
dan pendidikan. Sedikitnya ada 5 karakter untuk membuat keunikan dari Proyek Dasar
Pendidikan, dalam percobaan untuk mendeskripsikan perbedaan antara Proyek Dasar
Pendidikan dan contoh proyek sebelumnya yang berbelit-belit. Kelima kriterianya adalah
pemusatan, dorongan masalah, investigasi yang membangun, otonomi, dan realisme.
Manfaat menghubungkan Proyek Dasar Pendidikan adalah penambahan motivasi,
kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan membuat keputusan, kolaborasi, dan
kemampuan mengelola sumberdaya manusia dan penghasilan.

Keywords:

Dosen Universitas Negeri Medan

A. Pendahuluan teramat kental dengan kebiasaan praktik


pendidikan di abad industrial, seperti
Sekarang kita sedang memasuki Abad
belajar masih dikonsepsikan sebagai
Pengetahuan dan perlahan meninggalkan
penyerapan fakta, belajar dilakukan
Abad Industrial. Dari analisisnya terhadap
dengan drill, dst. Ketiga, semakin jelas
empat program pendidikan yang berhasil
bahwa teknologi komunikasi dan informasi
mengembangkan keterampilan yang
adalah katalis penting untuk gerakan kita
dibutuhkan di Abad Pengetahuan, Trilling
menuju metode belajar di Abad
dan Hood membuat daftar perbandingan
Pengetahuan. Keempat, paradigma baru
karakteristik umum model pembelajaran
dalam belajar ini menggelar tantangan
Abad Pengetahuan yang kita jelang dan
yang luar biasa besar dan peluang untuk
Abad Indistrial. Perbandingan ini
pengembangan professional, baik
merefleksikan pandangan filosofis tentang
preservice maupun inservice, bagi guru-
teknologi (pendidikan), terutama antara
guru kita. Dalam banyak hal, redifinisi
pandangan moderen dan pandangan
profesi pengajaran/pembelajaran dan
transformative (Trilling & Hood, 1999).
peranan guru memainkan peranana
Dari perbandingan tersebut dapat
penting dalam proses belajar.
diambil kesimpulannya. Pertama, terlihat
jelas bahwa pergeseran paradigma
________________
pembelajaran telah terjadi dalam praktik
* Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd dosen
kependidikan. Banyak ptaktik pendidikan
FT Universitas Negeri Medan, Ketua
yang dianggap menguntungkan pada
Prodi Tata Busana, Jurusan PKK.
abad industrial, seperti belajar fakta, drill
dan praktik, hukum dan prosedur
Para peneliti pembelajaran
digantikan belajar dalam konteks dunia
berargumen tentang lingkungan belajar
nyata, otentik melalui problem dan proyek,
dalam konteks yang kaya (rich
inkuiri, discovery, dan invensi dalam
environment). Pengetahuan dan
praktik abad pengetahuan. Kedua, kita
keterampilan yang kokoh dan bermakna-
akan membayangkan betapa sulitnya
guna (meaningful-use) dapat dikonstruk
mencapai perubahan yang sistematik
melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang
ketika di lingkungan pendidikan kita masih
otentik (CORD, 2001, Hung & Wong,

569
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

2000; Myers & Botti, 2000, ED, 1995; disusun secara interdisipliner, lingkungan
Marzona, 1992). Keotentikan kegiatan belajar berbasis aktivitas yang memberi
kurikuler terdukung oleh proses kegiatan peluang pebelajar menerapkan
perencanaan (designing) atau investigasi pengetahuan untuk memecahkan
yang open-ended, dengan hasil atau masalah-masalah praktis dann teknologis.
jawaban yang tidak ditetapkan Kata-kata interdisipliner dan aktivitas perlu
sebelumnya oleh perspektif tertentu. ditekankan. Barangkali di dalam lapangan
Pebelajar dapat didorong dalam proses atau subject matter yang lain tidak
membangun pengetahuan melalui menjadi tekanan, akan tetapi dalam
pengalaman dunia nyata dan negosiasi pendidikan teknologi kejuruan,
kognitif antarpersonal yang berlangsung di interdisipliner dan berbasis aktivitas itu
dalam suasana kerja kolaboratif. memberi peluang bagi pebelajar untuk
Kerja proyek dapat dilihat sebagai mengintegrasikan pengetahuan dari
bentuk open-ended contextual activity- lapangan studi lain yang berhubungan.
besed learning, dan merupakan bagian Hal ini juga berarti menempatkan kegiatan
dari proses pembelajaran yang belajar pebelajar di dalam konteks dunia
memberikan penekanan kuat pada nyata.
pemecahan masalah sebagai suatu usaha Ketiga, penting membangun
kolaboratif (Richmond & Striley, 1996), dukungan di dalam komunitas
yang dilakukan dalam proses kependidikan yang lebih besar tentang
pembelajaran dalam periode tertentu pentingnya pendidikan teknologi sebagai
(Hung & Wong, 2000). Blumenfeld et.al bagian bangunan kependidikan.
(2005) mendiskripsikan model belajar Pendidikan teknologi adalah komponen
berbasis proyek (project-baset learning) integral yang penting di dalam dunia
berpusat pada proses relatif berjangka kependidikan secara menyeluruh.
waktu, berfokus pada masalah, unit Oleh karena itu, Householder
pembelajaran bermakna dengan (1999) menegaskan pendidikan teknologi
mengintegrasikan konsep-konsep dari harus : 1) memperluas landasan
sejumlah komponen pengetahuan, atau intelektual, 2) menjelaskan secara detail
disiplin, atau lapangan studi. praktik dan body of techlogical knowledge
agar mudah dikenal dan sebagai basis
A. MENGAPA PEMBELAJARAN sumber perencanaan pembelajaran, 3)
BERBASIS PROYEK? menyusun strategi pengembangan
Herchbach (2004) menegaskan, kurikulum yang komprehensif dan unik
sekurang-kurangnya terdapat tiga mengintegrasikan praktik dan
tantangan yang harus dihadapi agar pengetahuan dengan pemahaman
pendidikan teknologi dan kejuruan terus kontemporer cara-cara pebelajar
memainkan peran pendidikan yang memperoleh pengetahuan dan
signifikan di abad akan datang. Pertama, keterampilan, 4) mengeksplorasi
dan palin penting, pendidikan tekenologi perbedaan individual dan kelompok,
dan kejuruan harus berfokus pada sehingga program yang tepat mungkin
bagaimana yang terbaik dapat melayani didesain secara integral dengan
pebelajar. Sedikit waktu harus disisihkan kerangkan kultural; dan individual mereka,
untuk memikirkan tentang teknologi itu dan 5) mengkaji kontribusi studi di bidang
sendiri, dan lebih memperhatikan harapan teknologi di dalam dan di atas masyarakat
atau kebutuhan orangtua dan pebelajar kontemporer dengan visi yang jelas dan
dari lapangan dan bagaimana kita dapat kritis untuk mencapai kualitas hidup
menerjemahkan harapan ini ke dalam generasi masa depan.
program pendidikan teknologi dan Berdasarkan penekanan-
kejuruan yang konkret dan dekat dengan penekanan Herchbach, dan Householder
kehidupan mereka. di atas, maka prospek masa depan
Kedua, lingkungan juga harus pendidikan teknologi ini memunculkan
memberi peluang pendidikan yang terbaik. orientasi yang makin kuat pada
Pendidikan teknologi yang terbaik dapat banyaknya tujuan pendidikan berfokus

570
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pada pengembangan untuk hidup orang berdurasi panjang, holistik-interdisipliner,


dewasa khsusunya penyiapan salah satu berpusat pada siswa, dan terintegrasi
aktivitas universal orang dewasa, yaitu dengan praktik dan isu-isu dunia lainnya.
kerja. Kerja, baik gaji maupun tidak digaji,
terjadi di tempat kerja, rumah, dan B. Konsep dan Karakteristik Belajar
masyarakat umum. Banyak kurikulum Berbasis Proyek
sekolah didesain untuk menyiapkan Belajar berbasis proyek (project-
orang-orang muda untuk bekerja, dan based learning) adalah sebuah model
seringkali dengan justifikasi subject matter atau pendekatan pembelajaran yang
ekonomi. inovatif, yang menekankan belajar
Di sisi lain, sekarang mulai banyak kontekstual melalui kegiatan-kegiatan
tempat kerja yang memberlakukan yang kompleks (CORD, 2001). Fokus
pekerja temporer atau pekerja kontrak, pembelajaran terlertak pada konsep--
dan akan lebih banyak pengalaman konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu
berhenti dari pekerjaan yang satu dan disiplin studi, melibatkan pebelajar dalam
ganti pekerjaan lain sebagai bagian dari investigasi pemecahan masalah dan
karier pekerja. Majikan tidak lagi diikat kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain,
dengan tuntutan peningkatan karier memberi kesempatan pebelajar bekerja
pekerja, dan tidak akan menanggung secara otonom mengkonstruk
jaminan hari tua, pensiun, dan tunjangan pengetahuan mereka sendiri, dan
kesehatan (Bjorkquist, 1999). Hal ini mencapai puncaknya menghasilkan
menggambarkan mobilitas pasar kerja produk nyata (Thomas, 2000). Biasanya
yang makin tinggi. Kemampuan diskoveri, memerlukan beberapa tahapan dan
eksplorasi, dan pengembangan beberapa durasi – tidak sekedar
kecerdasan menjadi realisasi di dalam merupakan rangkaian pertemuan kelas –
kelas di mana teknologi berbasis teknik serta belajar kelompok kolaboratif.
mendisain, menjahit dan peralatan Proyek memfokuskan pada
diajarkan. Banyak pelajaran teknologi pengembangan produk atau unjuk kerja
akan penting secara ekonomi dan (performance), yang secara umum
memperluas kepiawaian individu dalam pebelajar melakukan kegiatan,
kehidupan sehari-hari. mengorganisasi kegiatan belajar
Pembelajaran Berbasis Proyek kelompok, mereka melakukan pengkajian
dipandang tepat sebagai satu model untuk atau penelitian, memecahkan masalah,
pendidikan teknologi untuk merespon isu- dan mensintesis informasi. Proyek
isu peningkatan kualitas pendidikan seringkali bersifat interdisipliner, misalnya;
teknologi dan perubahan-perubahan suatu proyek merancang draft untuk
besar yang terjadi di dunia kerja. Project- konstruksi pola struktur, melibatkan
Based Learning adalah model pebelajar dalam kegiatan investigasi
pembelajaran yang berfokus pada pengaruh perkembangan model,
konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama pembuatan disain, dan mengembangkan
(central) dari suatu disiplin, melibatkan lembar kerja, yang akan meliputi
siswa dalam kegiatan pemecahan penggunaan konsep dan keterampilan
masalah dan tugas-tugas bermakna yang digambarkan dari matakuliah,
lainnya, memberi peluang siswa bekerja teknologi busana, dasar seni dan disain,
secara otonom mengkonstruk belajar dan melakukan penglolaan usaha busana.
mereka sendiri, dan puncaknya Menurut Alamaki (1999), proyek selain
menghasilkan produk karya siswa bernilai, dilakukan secara kolaboratif juga harus
dan realistik. Berbeda dengan model- bersifat inovatif, unik, dan berfokus pada
model pembelajaran tradisional yang pemecahan masalah yang berhubungan
umumnya bercirikan praktik kelas yang dengan kehidupan pebelajar atau
berdurasi pendek, terisolasi/lepas-lepas, kebutuhan masyarakat atau industri lokal.
dan aktivitas pembelajaran berpusat pada Proyek pebelajar dapat disiapkan
guru; model Project-Based Learning dalam kolaborasi dengan instruktur
menekankan kegiatan belajar yang relatif tunggal atau instruktur ganda, sedangkan

571
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pebelajar belajar di dalam kelompok pengalaman pada pendidikan medis,


kolaboratif antara 4-5 orang. Ketika pendekatan problem-based learning
pebelajar bekerja di dalam tim, mereka diadaptasi menjadi model project-based
menemukan keterampilan merencanakan, learning untuk pendidikan teknologi dan
mengorganisasi, negosiasi, dan membuat kejuruan, terutama program kompetensi
konsensus tentang isu-isu tugas yang produktif. Keduanya menekankan
akan dikerjakan, siapa yang lingkungan belajar siswa aktif, kerja
bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan kelompok (kolaboratif), dan teknik
bagaimana informasi akan dikumpulkan evaluasi otentik (authentic assessment).
dan disajikan. Keterampilan-keterampilan Perbedaannya terletak pada perbedaan
yang telah diidentifikasi oleh pebelajar ini objek, kalau dalam problem-based
merupakan keterampilan yang amat leraning pebelajar lebih didorong dalam
penting untuk keberhasilan hidupnya, dan kegiatan yang memerlukan perumusan
sebagai tenaga kerja merupakan masalah, pengumpulan data, dan analisis
keterampilan yang amat penting di tempat data (berhubungan dengan proses
kerja. Karena hakikat kerja proyek adalah diagnosis pasien), maka dalam project-
kolaboratif, maka pengembangan based learning pebelajar lebih didorong
keterampilan tersebut berlangsung di pada kegiatan desain, merumuskan job,
antara pebelajar. Di dalam kerja kelompok merancang (designing), mengkalkulasi,
suatu proyek, kekuatan individu dan cara melaksanakan pekerjaan, dan
belajar yang diacu memperkuat kerja tim mengevaluasi hasil. Seperti didefinisikan
sebagai suatu keseluruhan. oleh Buck Institute of Education (1999),
Pendekatan Pembelajaran bahwa belajar berbasis proyek memiliki
Berbasis Proyek (project-based learning) karakteristik : (a) pebelajar membuat
ini mirip pendekatan belajar berbasis keputusan, dan membuat kerangka kerja,
masalah (problem-based learning) yang (b) terdapat masalah yang pemecahannya
awalnya berakar pada pendidikan medis tidak ditentukan sebelumnya, (c) pebelajar
(kedokteran). Pendidikan medis menaruh merancang proses untuk mencapai hasil,
perhatian besar terhadap fenomena (d) pebelajar bertanggungjawab untuk
praktis medis muda yang memiliki mendapatkan dan mengelola informasi
pengetahuan faktual cukup tetapi gagal yang dikumpulkan, (e) melakukan
menggunakan pengetahuannya saat evaluasi secara kontinu, (f) pebelajar
menangani pasien sungguhan. (Maxwell, secara teratur melihat kembali apa yang
Bellisimo, & Mergendoller, 1999). Setelah mereka kerjakan, (g) hasil akhir berupa
melakukan pengkajian bagaimana tenaga produk dan evaluasi kualitasnya, dan (i)
medis dididik, pendidikan medis kelas memiliki atmosfer yang memberi
mengembangkan program pembelajaran toleransi kesalahan dan perubahan.
yang men-cemplung-kan siswa ke dalam Pembelajaran berbasis proyek
skenario penanganan pasien baik bisa menjadi bersifat revolusioner di
simulatif ataupun sungguhan. Proses ini dalam isu pembaruan pembelajaran.
kemudian dikenal sebagai pendekatan Proyek dapat mengubah hakikat
problem-besed learning. Kini, problem- hubungan antara guru dan pebelajar.
based-learning diterapkan secara luas Proyek dapat mereduksi kompetisi di
pada pendidikan medis di Negara-negara dalam kelas dan mengarahkan pebelajar
maju. lebih kolaboratif daripada kerja sendiri-diri.
Karakteristik permasalahan pada Proyek juga dapat menggeser fokus
pendidikan medis tersebut mirip dengan pembelajaran dari mengingat fakta ke
permasalahan pada pendidikan teknologi. eksplorasi ide. Beberapa aspek yang
Tamatan pendidikan teknologi dan membedakan pembelajaran Berbasis
kejuruan belum siap memasuki lapangan Proyek dengan pembelajaran tradisonal
kerja atau bahkan di tempat kerja, dideskripsikan oleh Thomas,
meskipun pengetahuan faktual telah Mergendoller, & Michaclson (1999)
cukup diperoleh di sekolah. Berdasarkan sebagaimana dalam Tabel 1 berikut .

572
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Tabel 1. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Tradisional

Aspek Pendidikan Penekanan Tradisional Penekanan Berbasis


Proyek
Fokus kurikulum Cakupan isi Kedalaman pemahaman
Pengetahuan tentang Penguasaan konsep-konsep
fakta dan prinsip-prinsip
Belajar ketermpilan Pengembangan
“building-block” dalam keterampilan pemecahan
isolasi masalah kompleks
Lingkungan dan Mengikuti urutan Mengikuti minat pebelajar
Urutan kurikulum secara ketat
Berjalan dari blok ke blok Unit-unit besar terbentuk dari
atau unit ke unit problem dan isu dalam
kegiatan belajar.
Memusat, fokus berbasis Meluas, fokus interdisipliner
disiplin
Peranan Guru Penceramah dan direktur Penyedia sumber belajar
pembelajaran dan partisipasi di dalam
kegiatan belajar
Ahli Pembimbing/partner
Fokus pengukuran Produk Proses dan produk
Skor tes Pencapaian yang nyata
Membandingkan dengan Unjuk kerja standard dan
yang lain kemajuan dari waktu ke
waktu
Reproduksi informasi Demonstrasi pemahaman
Bahan-bahan Teks, ceramah, dan Langsung sumber-sumber
pembelajaran presentasi asli, bahan-bahan tercetak,
interviu, dokumen, dll
Kegiatan dan lembar Data dan bahan
latihan dikembangkan dikembangkan oleh
guru pebelajar
Penggunaan Penyokong, periferal Utama, integral
teknologi
Dijalankan guru Diarahkan pebelajar
Kegunaan untuk Kegunaan untuk
perluasan presentasi memperluas presentasi
guru pebelajar atau penguatan
kemampuan pebelajar
Konteks kelas Pebelajar bekerja sendiri Pebelajar bekerja dalam
kelompok
Pebelajar kompetisi satu Pebelajar kolaboratif satu
dengan lainnya dengan lainnya
Pebelajar menerima Pebelajar mengkonstruksi,
informasi dari guru berkonstribusi, dan
melakukan sintesis informasi
Peranan pebelajar Menjalankan perintah Melakukan kegiatan belajar
guru yang diarahkan oleh diri
sendiri
Pengingat dan Pengkaji, integrator, dan

573
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pengulang fakta penyaji ide


Pembelajar menerima Pebelajar menentukan tugas
dan menyelesaikan mereka sendiri dan bekerja
tugas-tugas laporan secara independen dalam
pendek waktu yang besar
Tujuan jangka Pengetahuan tentang Pemahaman dan aplikasi ide
pendek fakta, istilah, dan isi dan proses yang kompleks
Tujuan jangka Luas pengetahuan Dalam pengetahuan
panjang
Lulusan yang memiliki Lulusan yang berwatak dan
pengetahuan yang terampil mengembangkan
berhasil pada tes diri, mandiri, dan belajar
standard pencapaian sepanjang hanyat.
belajar

mendukung konstruksi pengetahuan dan


C. Dukungan Teoretik Pembelajaran keterampilan.
Berbasis Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang
atau Belajar Berbasis Proyek adalah didukung oleh atau berpijak pada teori
pendekatan pembelajaran yang belajar konstruktivistik. Strategi
merangkum sejumlah ide-ide pembelajaran yang menonjol dalam
pembelajaran, yang didukung oleh teori- pembelajaran konstruktivistik antara lain
teori dan penelitian substansi. Bagian ini adalah strategi belajar kolaboratif,
mencoba mengetengahkan bahasan mengutamakan aktivitas siswa daripada
teoretik yang mendasari Pembelajaran aktivitas guru, mengenai kegiatan
Berbasis Proyek. Menurut Mayer (1992), laboratorium, pengalaman lapangan, studi
dalam praktik pendidikan, terutama kasus, pemecahan masalah, panel
setengah abad terakhir, telah terjadi diskusi, diskusi, brainstorming, dan
pergeseran teori-teori belajar, dari aliran simulasi (Ajeyalemi, 2003). Beberapa dari
teori belajar behavioristik ke koqnitif, dari strategi tersebut juga terdapat dalam
koqnitif ke konstruktivistik. Pembelajaran Berbasis Proyek, yaitu a)
Implikasi pergeseran pandangan startegi belajar kolaboratif, b)
terhadap belajar dan pembelajaran mengutamakan aktivitas siswa daripada
tersebut adalah munculnya pandangan aktivitas guru, c) mengenai kegiatan
bahwa kurikulum sebagai body of laboratorium, d) pengalaman lapangan, e)
knowledge atau keterampilan- dan pemecahan masalah. Peranan guru
keterampilan yang ditransfer adalah naïf. yang utama adalah mengendalikan ide-ide
Jika panfangan konstruktivis mengenai dan interprestasi siswa dalam belajar, dan
individu sebagai pengkonstruk memberikan alternatif-alternatif melalui
pengetahuan mereka sendiri dapat aplikasi, bukti-bukti, dan argumen-
diterima, maka mungkin lebih tepat argumen.
memandang kurikulum sebagai Menurut banyak literatur,
serangkaian tugas dan strategi belajar. konstruktivisme adalah teori belajar yang
Oleh karena itu, perpekstif kehidupan bersandar pada ide bahwa pebelajar
kelas pun menjadi berubah. Hakekat mengkonstruk pengetahuan mereka
hubungan guru-siswa tidak lagi guru sendiri di dalam konteks pengalaman
sebagai penjaja informasi dan siswa mereka sendiri. Pembelajaran
sebagai penerima informasi semata, tetapi konstruktivistik berfokus pada kegiatan
guru lebih sebagai pembimbing dan aktif pebelajar dalam memperoleh
pendamping berpikir kritis yang pengalaman langsung (“doing”),
konstruktif. Lingkungan kelas dirancang ketimbang pasif “menerima” pengetahuan.
untuk memberikan setting sosial yang Dari perspektif konstruktivis, belajar

574
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

bukanlah murni fenomena stimulus- seperti ditunjukkan oleh kemampuan


respon sebagaimana dikonsepsikan para pemecahan masalah di bawah bimbingan
behavioris, akan tetapi belajar adalah orang dewasa atau kolaborasi dengan
proses yang memerlukan pengaturan diri teman sebaya yang lebih mampu. Partnet
sendiri (self-regulation) dan pembangunan ini tidak mendekte apa yang harus
struktur konseptual melalui refleksi dan dilakukan sejawat yang belajar padanya,
abstraksi (Von Glaserfeld, dalam Murphy, akan tetapi mereka terlibat di dalam
1997). Kegiatan nyata dilakukan dalam tindakan kolaborasi, demonstrasi,
proyek memberikan pengalaman belajar modeling dan sejenisnya.
yang dapat membantu refleksi dan Prinsip kontekstualisasi yang
mendekatkan hubungan aktivitas dunia menjadi karakteristik penting dalam
nyata dangan pengetahuan koseptual Pembelajaran Berbasis Proyek,
yang melatarinya yang diharapkan akan diturunkan dari ide dasar teori belajar
dapat berkembang lebih luas dan lebih konstruktivistik. Para konstruktivis
mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa mengatakan bahwa belajar adalah proses
Pembelajaran Berbasis Proyek, yang aktif membangun realitas dari
mendasarkan pada aktivitas dunia nyata, pengalaman belajar. Bagaimana pun,
berpotensi memperluas dan belajar tidak dapat terlepas dari apa yang
memperdalam pengetahuan konseptual sudah diketahui pebelajar dan konteks di
dan prosedural (Gagne, 1985), yang pada mana hal itu dipelajari. Para konstruktivis
khasanah lain disebut juga knowing that itu tidak menyangkal eksistensi dunia
dan knowing how (Wilson, 1995). Knowing nyata, akan tetapi dikatakannya bahwa
‘that’ and ‘how’ is not sufficient without the makna apa yang kita bangun dari dunia
disposition to’do’. Perluasan dan nyata adalah indiosyncratic. Tidak ada
pendalaman pemahaman pengetahuan dua orang yang membangun makna yang
tersebut dapat diamati dengan mengukur sama, karena kombinasi pengalaman dan
peningkatan kecakapan akademiknya. pengetahuan sebelumnya akan
Prinsip belajar konstruktif tersebut menghasilkan interprestasi yang berbeda.
juga mendasari Pembelajaran Berbasis Atas dasar keyakinan tersebut
Proyek. Bagian-bagian dari prinsip belajar direkomendasikan bahwa pembelajaran
konstruktif seperti belajar yang perlu diletakkan dalam konteks yang kaya
berorientasi pada diskoveri, kontekstual, yang merefleksikan dunia nyata, dan
berorientasi masalah, dan motivasi sosial berhubungan erat dengan konteks di
juga menjadi bagian-bagian prinsip mana pengetahuan akan digunakan.
Pembelajaran Berbasis Proyek. Strategi Singkatnya, pembelajaran perlu otentik.
belajar kolaboratif yang diposisikan amat Seperti telah diuraikan di bagian depan,
penting dalam Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Berbasis Proyek adalah
Proyek juga menjadi tekanan teoritik salah satu model pembelajaran yang
belajar konstruktif. Leraning together with berlatar dunia otentik.
other learners can be a very powerful form Pembelajaran Berbasis Proyek
of learning, in which learners help each’s juga didukung oleh teori belajar
construction processes (Simons, 1996). eksperiensial. Seperti dikatakan William
Strategi belajar kolaboratif tersebut James bahwa belajar yang paling baik
juga dilandasi oleh teori Vygotsky tentang adalah melalui aktivitas diri sendiri,
Zone of Proximal Development (ZPD). pengalaman sensori adalah dasar untuk
Vygotsky merekomendasikan adanya belajar, dan belajar yang efektif adalah
level atau zona, di mana siswa dapat lebih holistic, dan interdisipliner (dalam Moore,
berhasil tetapi dengan bantuan partner 1999). Prinsip-prinsip ini juga diterapkan
yang lebih bisa atau berpengalaman. dalam Pembelajaran Berbasis Proyek.
Vygotsky mendefinisikan ZPD sebagai Pebelajar mengendalikan belajarnya
“jarak antara tingkat perkembangan aktual sendiri, mulai dari pengidentifikasian
seperti ditunjukkan oleh kemampuan masalah yang akan dijadikan proyek
memecahkan masalah secara mandiri sampai dengan mengevaluasi hasil
dengan tingkat perkembangan potensial proyek. Guru/dosen berperan sebagai

575
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pembimbing, fasilisator, dan partner (umpan balik internal) yang dapat


belajar. Tema proyek yang dipilih juga menajamkan kecakapan berpikir produktif.
bersifat interdisipliner, karena
mengandung unsur berbagai disiplin yang D. Keuntungan Belajar Berbasis
dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah Proyek
dalam proyek yang akan dikerjakan. Apa Moursund, Bielefeldt, &
yang dilakukan pebelajar dalam proses Underwood (2000) meneliti sejumlah
pembelejaran adalah pengalaman- artikel tentang proyek di kelas yang dapat
pengalaman sensori sebagai basis dipertimbangkan sebagai bahan
belajar. Pengalamam adalah elemen testimonial terhadap guru, terutama
kunci dalam proses pembelajaran. Makna bagaimana guru menggunakan proyek
dari berbagai pengalaman adalah sebuah dan persepsi mereka tentang bagaimana
hubungan yang saling tergantung antara keberhasilannya. Artibut keuntungan dari
apa yang dibawa oleh pebelajar dalam Belajar Berbasis Proyek adalah sebagai
situasi belajar dan apa yang terjadi di berikut :
dalam situasi itu. Berdasarkan Meningkatkan motivasi. Laporan-
pengetahuan yang diturunkan dari laporan tertulis tentang proyek itu banyak
pengalaman sebelumnya, pada yang mengatakan bahwa siswa suka
pengalaman baru orang membangun tekun sampai kelewat batas waktu,
pengetahuan baru (Billet, 1996). Kerja berusaha keras dalam mencapai proyek.
proyek dapat dipandang sebagai proses Guru juga melaporkan pengembangan
belajar memantapkan pengalaman yang dalam kehadiran dan berkurangnya
belum mantap, memperluas pengetahuan keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa
yang belum luas, dan memperluas belajar dalam proyek lebih fun daripada
pengetahuan yang belum halus, komponen kurikulum yang lain.
sebagaimana juga dikatakan oleh Meningkatkan kemampuan
Marzano (1997) bahwa belajar melalui pemecahan masalah. Penelitian pada
pengalaman nyata (misalnya investigasi pengembangan keterampilan kognitif
dan pemecahan masalah-masalah nyata) tingkat tinggi siswa menekankan perlunya
dapat memperluas dan pemperhalus bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-
pengetahuan. tugas pemecahan masalah dan perlunya
Berdasarkan teori-teori belejar untuk pembelajaran khusus pada
konstruktivistik yang dirujuk di atas, maka bagaimana menemukan dan
Pembelajaran Berbasis Proyek dapat memecahkan masalah. Banyak sumber
disimpulkan memiliki kelebihan-kelebihan yang mendiskripsikan lingkungan belajar
sebagai lingkungan belajar “ (1) otentik- berbasis proyek membuat siswa menjadi
kontekstual (goal-directed activities) yang lebih aktif dan berhasil memecahkan
akan memperkuat hubungan antara problem-problem yang kompleks.
aktivitas dan pengetahuan konseptual Meningkatkan kecakapan
yang melatarinya, (2) mengedepankan kolaboratif. Pentingnya kerja kelompok
otonomi pebelajar (self-regulation) dan dalam proyek memerlukan siswa
guru/dosen sebagai pembimbing dan mengembangkan dan mempraktikkan
partner, yang akan mengembangkan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja
kemampuan berpikir produktif, (3) belajar kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran
kolaboratif yang memberi peluang informasi online adalah aspek-aspek
pebelajar saling membelajarkan yang kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-teori
akan meningkatkan pemahaman kognitif yang baru dan konstruktivistik
konseptual maupun kecakapan teknikal, menegaskan bahwa belajar adalah
(4) holistic dan interdisipliner, (5) realistik, fenomena sosial, dan bahwa siswa akan
berorientasi pada belajar aktif belajar lebih di dalam lingkungan
memecahkan masalah rill, yang memberi kolaboratif.
kontribusi pada pengembangan Meningkatkan keterampilan
kecakapan pemecahan masalah, dan (6) mengelola sumber. Bagian dari menjadi
memberikan reinforcement intrinsic siswa yang independent adalah

576
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

bertanggungjawab untuk menyelesaikan kualitas SDM melalui jalur Pembelajaran


tugas yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk mampu mengatasi
Berbasis Proyek yang diimplementasikan kebutuhan sumberdaya manusia yang
secara baik memberikan kepada siswa mampu bersaing di dunia kerja.
pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat REFERENCE
alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk Ajeyalemi, D.A, 2003. Teacher strategies
menyelesiakna tugas. Used by Examplary STS Teachers.
Ketika siswa bekerja di dalam tim, What Research Says to The
mereka menemukan keterampilan Science Teaching, VII. Washington
merencanakan, mengorganisasi, D.C : National Science Teachers
negosiasi, dan membuat konsensus Association.
tentang isu-isu tugas yang akan
dikerjakan, siapa yang bertanggungjawab Alamaki, A. 1999. Current Trends in
untuk setiap tugas, dan bagaimana Technology Education in Finland.
informasi akan dikumpulkan dan disajikan. The Journal of Technologi Studies.
Keterampilan-keterampilan yang telah Available on: Digital Library and
diidentifikasi oleh siswa ini merupakan Archives.
keterampilan yang amat penting untuk
keberhasilan hidupnya, dan sebagai Billet, S. 1996. Towards a Model of
tenaga kerja merupakan keterampilan Workplace Learning: The Learning
yang amat penting di tempat kerja kelak. Curriculum, Studies in Cintinuing
Karena hakikat kerja proyek adalah Education, 18 (1), 43-58.
kolaboratif, maka pengembangan
keterampilan tersebut berlangsung di Buck Institute for Education. 1999.
antara siswa. Di dalam kerja kelompok Project-Based Learning.
suatu proyek, kekuatan individu dan cara
belajar yang diacu memperkuat kerja tim CORD, 2001. Contextual Learning
sebagai suatu keseluruhan. resource.
http://www.cord.org/lev2.cfm/65
Kesimpulan
Memperhatikan karakteristik Gagne, E>D, 1985. The Cognitive
Pembelajaran Berbasis Proyek, dukungan Psychology of School Learning.
teoretik, dan reviu testimonial, maka Boston: Little, Brown, and
model ini bisa menjadi komponen yang Company.
well-established dalam sistem pendidikan
kita. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Householder, D>L. 1999. View in
adalah penggerak yang unggul untuk Technology Education in
membantu siswa belajar melakukan Prospect:Perceptions, Change,
tugas-tugas otentik dan multidisipliner, and the Survival of the Profession.
mengelola buject, menggunakan sumber- The Journal of Technology
sumber yang terbatas secara efektif, dan Studies. Digital Library and
bekerja dengan orang lain. Ada bukti Archives.
langsung maupun tidak lngsung, baik dari
guru maupun siswa, bahwa Pembelajaran Hung, D.W., & Wong,A.F.L. Activity
Berbasis Proyek menguntungkan dan Theory as a Framework of Project
efektif sebagai metode pembelajaran. Work in Learning Environments.
Yang lebih penting, ada beberapa bukti Educational Technology.
bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek,
dibandingkan dengan metode Marzona, R.J. 1997. A different Kinds of
pembelajaran yang lain, memiliki nilai Classroom: Teaching with
tinggi dalam peningkatan kualitas belajar Dimensions of Leraning. Virginia:
siswa, sehingga meningkatkan kesiapan ASCD

577
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Reform in the Knowledge Age, or


Moore, D. 1999. Toward a Theory of “We’re Wired, Webbed and
Work-Based Learning. IEE Brief. Windowed, Now Ehat?”.
Educational Technology.
MThomas, J.W. 2000. A Review od
Research on Project-Based Vygotsky, L.S, 1997. Mind in Society.
Learning. California: The Autidesk Cambridge, MA: Harvard
Foundation. Available University Press
on:http://www.autodesk.com/found
ation Wilson, B.G, 1995. Metaphors for
Instruction: Why We Talk About
Trilling, B., & Hood, P. 1999, Learning, Learning Environments,
Technology, and Education Educational Technology.

578

Anda mungkin juga menyukai