Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM BIDANG DAN PROFESI

Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi pendidikan

Dosen Pengampu :

Dr. Nurul Malikah, M.Pd.

Disusun oleh :

Abdun Nafi’ 201210003

Ahmad Khozinul ‘ulum 201210025

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI PONOROGO SEPTEMBER 2022
1
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 3

A.Latar Belakang .................................................................................................. 3

B.Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

A.definisi teknologi pendidikan ............................................................................ 4

B.profesi ................................................................................................................ 4

C.kompetensi ......................................................................................................... 5

D. pendidikan keahlian teknologi pendidikan ………………………………….. 6

E. Pekerjaan teknologi pendidikan ……………………………………………... 8

F. Tugas Pokok Ahli Teknologi Pendidikan …………………………….. 8

G. Organisasi Profesi ……………………………………………………. 9

H. Kode Etik Profesi ……………………………………………………. 11

KESIMPULAN................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari
manusia yang memiliki pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia
sehingga diharapkan manusia – manusia tersebut perlu mendalami untuk mengambil
manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada. Mendalami serta
mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin
dilakukan oleh semua manusia dalam kapasitas dan dengan waktu yang sama.
Keterbatasan manusia dan waktu tersebut menuntut adanya spesialisasi.

Pendidikan sebagai suatu ilmu, teknologi dan profesi tidak luput dari gejala
perkembangan itu. Kalau semula hanya orang tua yang bertindak sebagai pendidik,
kemudian kita kenal profesi guru yang diberi tanggung jawab mendidik. Sekarang ini
secara konseptual maupun legal telah dikenal dan ditentukan sejumlah keahlian khusus,
jabatan dan atau profesi yang termasuk dalam kategori tenaga kependidikan.Tenaga
pendidik dikelilingi oleh sejumlah tenaga yang dapat dibedakan dalam empat kategori
yaitu penyelenggara, peneliti,pengembang dan pengelola. Keempat kategori tenaga ini
mempunyai fungsi utama menunjang pelaksanaan tugas tenaga pendidik

B. Rumusan masalah
1) Apa definisi teknologi pendidikan?

2) Apa tugas p0kok keahlian teknologi pendidikan?

3) Apa tujuan teknologi pendidikan dalam profesi dan bidang?

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Definisi teknologi pendidikan

Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks
dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’
yang diciptakan sebagai lambang untuk mengidentifikasikan konsep yang dimaksud dan
untuk mengkomunikasikan gagasan yang ada didalamnya.Teknologi pendidikan sebagai
disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat.
Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi
pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan
definisi Teknologi pendidikan secara terorganisasi dimulai sejak tahun 1960. definisi
tersebut telah beberapa kali diperbaharui, dan tiap kali diberiarah baru bagi bidang
tersebut. Hasil analisis bersama ini menghasilkan definisi bidang tahun 1994

Definisi 1994 mengenal baik tradisi bidang yang berlaku sekarang maupun
kecenderungannya untuk masa depan. Definisi 1994 pun memberi tempat pada adanya
keragaman dan spesialisasi seperti yang ada sekarang, selain juga menggabungkan unsur-
unsur definisi dan kawasan bidang yang tradisonal. Tiap kawasan dari bidang memberikan
sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi landasan profesi.

B. Profesi
menjelaskan tentang beberapa karakteristik dari profesi adalah , adanya :

1. suatu teknik intelektual

2. aplikasi teknik tersebut, yang terkait dengan urusan praktis manusia

3. pelatihan dengan periode waktu yang lama, sebelum memasuki profesi tersebut

4. suatu perkumpulan anggota profesi yang tergabung dalam sebuah badan dengan satu
komunikasi bermutu tinggi antar anggota anggotanya
4
5. satu rangkaian pernyataan kode etik dan standar yang disepakati

6. pengembangan teori intelektual dengan penelitian yang terorganisasi.

Dari enam karakteristik diatas maka Teknologi Pendidikan dapat digolongkan


sebagai suatu profesi karena memiliki : Teknik intelektual , praktek aplikasi dari teknik
tersebut, pelatihan dengan periode waktu yang panjang, asosiasi & komunikasi antar
anggotanya,kode etik & standar, teori intelektual & penelitian.

C. Kompetensi

Kompetensi didefinisikan sebagai kualitas untuk menjadi kompeten; seperti


memiliki ketrampilan,pengetahuan,pengalaman yang cukup atau pantas, atau memiliki
kualifikasi untuk melaksanakan suatu tugas.

Beberapa penggunaan terminologi berbeda tentang kompetensi diantaranya :


kompetensi kunci/key competencies (australia), ketrampilan inti/core skills (UK),
ketrampilan penting/essential skills (selandia baru). Di australia kompetensi adalah
bingkai dari perspektif tentang harapan terhadap karyawan untuk dapat menerapkan
pengetahuan dan ketrampilannya pada berbagai kondisi.

Lebih spesifik pada bidang TP, definisi kompetensi yang diusulkan oleh
International Board of Standards for Training,Performance and Instruction
(IBSTPI,2003) adalah “pengetahuan,ketrampilan atau sikap yang memungkinkan
seseorang dalam melaksanakan aktifitasnya dengan efisien sesuai dengan pekerjaannya
atau fungsinya sebagaimana standar yang diharapkan dalam ketenaga kerjaan”.:

Kompetensi harus merefleksikan ketrampilan dari profesi desainer


pembelajaran/pelatihan terkait pekerjaan,posisi,gelar,dan tingkat pendidikan mereka
Kompetensi harus berorientasi pada kinerja dibanding orientasi akademik, Walaupun
beberapa situasi ketenagakerjaan membuat para desainer tidak dapat melatih semua
kompetensinya, namun ia harus tetap dapat memenuhi sebagian besar(walaupun tidak
semua) kompetensi Kompetensi harus merefleksikan pengalaman keahlian, profesional
desainer yang membedakan dengan pelajar, pengikut pelatihan atau desainer tingkat awal
IBSTPI membagi kompetensi dalam 4 peran utama : Desainer pembelajaran, Manajer
pelatihan, Instuktur dan performance technologist

5
D. Pendidikan Keahlian Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan hanya mungkin dikembangkan dan dimanfaatkan dengan
baik bilamana ada tenaga yang menanganinya. Mereka itu adalah tenaga terampil,mahir
dan atau ahli dalam melaksanakan kegiatan.Pendidikan dan latihan keahlian teknologi
pendidikan telah dimulai sejak akhir 1950-an dengan mengirim tenaga keluar negeri.
Pendidikan dan keahlian semakin mendapat perhatian sejak awal Orde Baru dengan
bantuan dari UNDP/UNESCO dan pemerintah Amerika Serikat.

Tenaga ahli yang telah dididik diluar negeri tersebut kemudian diberi tanggung
jawab untuk menyelenggarakan pendidikan keahlian didalam negeri. Program akademik
jenjang S1 (sarjana) dengan keahlian teknologi pendidikan dibuka di IKIP Jakarta pada
tahun 1976. dua tahun kemudian dibuka pendidikan keahlian pada jenjang S2
( Magister)dan S3 ( doktor) Teknologi Pendidikan. Pada Tahun 1979 pendidikan keahlian
teknologi pendidikan pada jenjang S1 diselenggarakan ditujuh IKIP ( Padang, Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan UjungPandang). Pada jenjang pasca
sarjana selain di IKIP Jakarta juga di IKIP Malang. Pendidikan ini secara umum ditujukan
untuk menghasilkan tenaga profesi teknologi pendidikan yang bergerak dan berkarya
dalam seluruh bidang pendidikan, dan mengusahakan terciptanya keseimbangan dan
keselarasan hubungan dengan profesi lain, untuk terwujudkannya gagasan dasar
perkembangan tiap individu pribadi manusia Indonesia Seutuhnya.

Pendidikan keahlian Teknologi Pendidikan pada jenjang sarjana S1 ditujukan untuk


penguasaan kemampuan :

1. Memahami landasan teori/riset an aplikasi teknologi pendidikan.

2. Merancang pola instruksional

3. Memproduksi media pendidikan

4. Mengevaluasi program dan produk instruksional

5. Mengelola Media dan sarana belajar

6. Memanfaatkan sarana,media,dan teknik instruksional

7. Menyebarkan informasi dan produk teknologi pendidikan

6
8. Mengoperasikan sendiri dan melatih orang lain dalam mengoperasikan peralatan audio
visual

Pada Jenjang S2 kompetensi lulusan adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan pendekatan sistem dalam rangka pengembangan pembelajaran, baik pada


tingkat mikro/kelas maupun dalam konteks pendidikan maupun latihan.

2. Merencanakan kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, serta penilaian


pelaksanaannya.

3. Merancang, memproduksi, dan menilai bahan bahan pembelajaran.

4. Mengelola Lembaga sumber belajar.

5. Melatih dan mendidik orang lain dalam berbagai aspek teknologi pendidikan.

6. Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan.

Sedangkan pada jenjang S3 adalah sebagai berikut :

1. Mampu mengkaji dan menganalisis teori/konsep dan temuan penelitian dibidang


instruksional dan meramunya menjadi sutau teori/konsep pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik budaya Indonesia.

2. Mampu mengidentifikasikan dan mengkaji kebijakan pendidikan dan masalah


pelaksanaannya, dan menselaraskannya dengan perkembangan IPTEK dan
SOSEKBUD.

3. Mampu melaksanakan sendiri dan memimpin kegiatan penelitian dan pengembangan,


baik untuk menguji teori instruksional, maupun menghasilkan inovasi dalam proses dan
sistem pendidikan
7
E. Pekerjaan Teknolog Pendidikan
Pekerjaan para teknolog pendidikan biasanya ditentukan oleh struktur dan
tujuan dari lingkungan kerja tertentu dengan merujuk aturan dan pola jabatan dalam
lembaga tersebut. Seal dan Glasgow ( 1990 ) menguraikan pangsa pasar kerja dengan
membedakan dua peran yaitu penelliti dan praktisi. Lingkup teknologi pendidikan yang
sangat luas tidak memungkinkan seseorang untuk menguasai keahlian dalam setiap
kegiatan dalam kawasan. Keadaan ini berlaku bagi peneliti maupun praktisi. Kebanyakan
teknolog pendidikan mempunyai pekerjaan yang menuntut keahlian khusus dalam satu
atau dua bidang, misalnya desain dan pengembangan teknologi tertentu atau pemanfaatan
media.

Dalam gambar dibawah ini , Seels dan Glaslow ( 1990 ) menunjukkan


konseptualisasi peranan perancang pembelajaran secara menyeluruh, Dalam gambar diatas
dijelaskan peranan sebagai fungsi kategori utama pekerjaan, lingkungan kerja, dan bentuk
produk yang dihasilkan.

F. Tugas Pokok Ahli Teknologi Pendidikan


Teknologi pendidikan sendiri dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu sebagai
suatu bidang keilmuan, sebagai suatu bidang garapan dan sebagai suatu profesi. Meskipun
demikian ketiga perspektif itu berlandaskan pada falsafah yang sama yaitu, membelajarkan
semua orang sesuai dengan potensinya masing masing, dengan menggunakan berbagai
macam sumber belajar baik yang sudah ada maupun yang sengaja dibuat, serta
memperhatikan keselarasan dengan kondisi lingkungan dan tujuan pembangunan agar
tercapai masyarakat yang dinamik dan harmonis.

Berdasarkan konsepsi teknologi pendidikan tugas pokok ahli teknologi pendidikan itu
dikategorikan sebagai berikut :

1. Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan, terutama untuk mengatasi


masalah belajar dimana saja.

2. Merancang program dan sistem instruksional

3. Memproduksi media pendidikan

4. Memilih dan memanfaatkan media pendidikan

8
5. Memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar

6. Mengelola kegiatan belajar dan instruksional yang kreatif

7. Memperhatikan perkembangan teknologi dan dampaknya dalam pendidikan

8. Mengelola organisasi dan personel yang melaksanakan kegiatan pengembangan dan


pemanfaatan teknologi pendidikan

9. Merencanakan, melaksanakan dan menafsirkan penelitian dalam bidangnya dan dalam


bidang lain yang berkaitan dengan teknologi pendidikan.

10. Penyusunan rumusan kebijakan dalam bidang teknologi pembelajaran

Dalam konsep tenaga profesi teknologi pendidikan yang saat ini sedang
diusulkan pengakuannya oleh pemerintah, dikenal perjenjangan.Usulan jabatan fungsional
Pengembang Teknologi Pendidikan menjabarkan peringkat profesi dalam 13 jenjang, mulai
dari assisten Pengembang Teknologi Pendidikan Pratama hingga Pengembang Teknologi
Pendidikan Utama. Perjenjangan ini dilengkapi dengan persyaratan pendidikan dan
pelatihan.

G. Organisasi Profesi

Di Indonesia, tenaga profesi itu terhimpun dalam wadah Ikatan Profesi


Teknologi Pendidikan Indonesia ( IPTPI ) yayng didirikan pada tanggal 27 September
1987. Dasar pertimbangan pendirian organisasai profesi adalah karena makin kompleksnya
usaha pendidikan ( termasuk penyuluhan dan pembinaan ) sumber daya manusia, sehingga
dirasa perlu adanya forum profesi untuk saling bertukar pengalaman, peningkatan
kemampuan dan untuk menjaga keselarasan antara perkembangan IPTEK dengan kondisi
lingkungan dan kebutuhan belajar.

Visi dan misi

Dengan semangat kemitraan menjadi suatu lembaga yang tanggap dan tangguh
dalam memberdayakan pemelajar ( learner ), melalui kegiatan merancang,
mengembangkan, melaksanakan, menilai dan mengelola proses serta sumber belajar

Misi

9
IPTPI mempunyai misi memimpin, memberikan keteladan dan kepemimpinan
dalam pengembangkan dan peningkatan profesionalitas para anggotanya, agar mereka
mampu untuk memberdayakan peserta didik/warga belajar, sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi belajar, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kondisi
dan lingkungan, sehingga peserta didik/warga belajar tersebut mampu menguasai
kompetensi yang diperlukan, serta meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.

Tujuan

Menghimpun sumber daya untuk menyumbangkn tenaga dan pikiran bagi


pengembangan teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang dan profesi di tanah air,
bagi pembedayaan peserta didik/warga belajar serta kemanfaatannya bagi kemajuan bangsa
Indonesia.

Program

1. Menyebarkan konsep, prinsip dan prosedur teknologi pendidikan ke seluruh lembaga


pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

2. Menyebarkan aplikasi teknologi pendidikan kepada masyarakat dengan maksud agar


tiap warga negara mendapatkan pengajaran seumur hidup, secara mustari dan cepat, yang
mudah dicerna dan diresapi, yang memikat, dan pada tempat dan waktu yang tersebar,
dengan memanfaatkan teknologi.

3. Mengusahakan dan membina identitas profesi teknologi pendidikan sebagai suatu


lapangan pengabdian, dengan menunjukkan kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi,
tanggung jawab, jabatan dan kompetensi, sehingga memperoleh pengakuan dan
pengukuhan dari pemerintahan dan masyarakat.

4. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan dalam menyelesaikan masalah


pendidikan dan pembelajaran dengan melalui dan menggunakan teknologi pendidikan.

5. Bekerjasama dengan lembaga profesi dan pendidikan tinggi di dalam maupun di luar
negeri, dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kinerja, serta
menghindarkan adanya tumpang tindih dan pertentangan kepentingan.

H. Kode Etik Profesi


10
Profesi Teknologi pendidikan bukanlah merupakan profesi yang bersifat netral;
ia merupakan profesi yang memihak, yaitu memihak pada kepentingan si belajar, agar
mereka memperoleh kemudahan untuk belajar. Penerapan teknologi pendidikan pasti
mempengaruhi komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan. Pengaruh ini pada
gilirannya akan membawa akibat terhadap kelembagaan, dan tanggung jawab pendidikan.
Seterusnya akan mempengaruhi ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

Ciri utama dalam profesi Teknologi Pendidikan adalah adanya kode etik, pendidikan dan
latihan yang memadai, serta pengabdian yang terus menerus. Tujuan kode etik ini secara
umum adalah :

1. melindungi dan memperjuangkan kepentingan peserta didik.

2. melindungi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

3. Melindungi dan membina diri serta sejawat profesi dan

4. Mengembangkan kawasan dan bidang kajian teknologi pendidikan.

Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktek secara faktual telah menjadi
bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya sistem
pendidikan dan pelatihan.Program Pendidikan profesi Teknologi Pendidikan yang dimulai
sejak tahun 1976 terus berkembang, baik lembaga penyelenggaranya maupun peserta dan
lulusannya. Mereka itu dituntut untuk bersikap pro aktif dalam mewujudkan visi dan misi
teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu.

Dengan tersedianya tenaga terdidik dan terlatih dalam bidang Teknologi


Pendidikan dan adanya organisasi profesi, maka secara konseptual akan terjamin usaha
penerapan teknologi pendidikan dalam lembaga -lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan belajar dan pembelajaran.Pembangunan sistem pendidikan di Indonesia hanya
mungkin dapat terlaksana sesuai dengan harapan jika dipahami arti penting Teknologi
pendidikan, sehingga peran dan potensinya dapat diwujudkan secara optimal.

Kesimpulan

11
Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks
dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’
yang diciptakan sebagai lambang untuk mengidentifikasikan konsep yang dimaksud dan
untuk mengkomunikasikan gagasan yang ada didalamnya.Teknologi pendidikan sebagai
disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika
Serikat.Dalam konsep tenaga profesi teknologi pendidikan yang saat ini sedang diusulkan
pengakuannya oleh pemerintah, dikenal perjenjangan.Usulan jabatan fungsional
Pengembang Teknologi Pendidikan menjabarkan peringkat profesi dalam 13 jenjang,
mulai dari assisten Pengembang Teknologi Pendidikan Pratama hingga Pengembang
Teknologi Pendidikan Utama. Perjenjangan ini dilengkapi dengan persyaratan pendidikan
dan pelatihan. Menghimpun sumber daya untuk menyumbangkn tenaga dan pikiran bagi
pengembangan teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang dan profesi di tanah air,
bagi pembedayaan peserta didik/warga belajar serta kemanfaatannya bagi kemajuan bangsa
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, yusufhadi, 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, prenada media Jakarta

Miarso, Yusuhadi, 1987, Landasan Falsafah dan Teori Tekknologi Pendidikan, makalah
untuk bahan kuliah
12
Miarso Yusufhadi, 1994, Posisi dan Fungsi Profesi Teknologi Pendidikan

Seels, Barbara & Richey, Rita, TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Definisi dan


kawasannya, 1994, penerbit UNJ

Makalah Temu Karya Pendidikan dan Munas III ISPI, Jakarta, 1-3 Juni 1994

Makalah seminar nasional, Pengembangan dan dan penelitian Teknologi pendidikan,


Surabaya, 7 Agustus 1993

Malakah seminar Identitas Nasional Siaran Televisi. Jakarta, 20-21 Januari 1995.

Resser,A. Robbert & Demsey John, Trend and Issues in Instructional Design and
Technology, Merrill prentice Hall, New Jersey

buku AD/ ART IP TPI

13

Anda mungkin juga menyukai