DISUSUN OLEH :
NAMA : ERNI TRAYATI
NIM : 06032682327021
Dosen Pengampu :
Bismillahirrahmanirrahim …
Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
setiap usaha dan ikhtiar kebaikan yang dilakukan, salah satunya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah dengan topik “ Profesi dan
Dosen Pengampu :
Saya menyadari bahwa Tugas Makalah yang saya kerjakan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam penyusunan materi dan isi materi yang disampaikan
serta kesalahan kata maupun kalimat yang ada ada makalah. Saya mohon kepada
Dosen unuk memaklumi dan menerima tugas makalah dengan topik profesi dan
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar isi ..............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah / Pembahasan..................................................2
C. Tujuan & Manfaat Penulisan Makalah ........................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3
A. Pengertian Profesi Keguruan ........................................................................ 4
B. Pengertian Profesi Guru ................................................................. 5
C. Pengertian guru .............................................................................. 6
D. Landasan dasar mengapa guru harus mengembangkan
profesinya.............................................................................................. 8
E. Kompetensi Guru ........................................................................... 9
F. Kode Etik Profesi Keguruan ........................................................... 12
G. Etika Profesi ................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia dimana setiap orang telah lahir
akan mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak adalah bagian
pendidikan dini yang diberikan oleh kelurga yang lambat laun akan memperoleh pendidikan
di institusi dan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik
sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih maju. Setiap negara
menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun bangsa.
1
Profesi keguruan merupakan profesi yang terus berkembang. Pemikiran tentang
profesi keguruan kerap kali diperbincangkan. Bagi seorang guru, pengetahuan tentang profesi
keguruan harus benar-benar dimiliki untuk dapat meningkatkan profesionalitas dalam
melaksanakan tugas. Perkembangan profesi keguruan harus melihat perkembangan era yang
terus berkembang di tengah kehidupan manusia.
Era demi era telah dilalui oleh manusia secara sadar mapun tidak. Karena
perkembangan era dalam kehidupan manusia terlihat dan dapat dirasakan oleh sebagian
manusia yang terbuka diri untuk selalu mempelajari atau update mengenai perkembangan
teknologi informasi yang dapat mempermudah kerja manusia itu sendiri. Jabatan guru
sebagai suatu profesi menuntut keahlian dan keterampilan khusus dibidang pendidikan dan
pengajaran. Guru yang profesional tentu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
langsung menyentuh masalah inti pendidikan, yaitu pengetahuan dan keterampilan mengenai
cara-cara menimbulkan dan mengarahkan proses pertumbuhan yang terjadi dalam diri anak didik
yang sedang mengalami proses pendidikan (Fatkul Mubin, 2020).
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
SECARA UMUM
Pada hakikatnya profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu”. Profesi diartikan suatu
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dimana keahlian tersebut harus diperoleh melalui
pendidikan tertentu dengan jenjang waktu yang relatif lama dan kontinyu. Pelaksanaan
pekerjaan profesional berfungsi untuk menangani masalah-masalah bagi masyakat dan
bermanfaat bagi kepentingan umum. Sedangkan profesional berasal dari kata sifat yang berarti
pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru,
dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat profesional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan itu
3
Profesionalisme adalah suatu pandangan terhadap keahlian tertentu yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu, yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui pendidikan khusus
atau latihan khusus. (Rusman, 2014 :18). Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk
mengembangkan sumber daya guru-guru, terutama untuk peningkatan profesionalisme yang
berkaitan dengan keterampilan. Guru profesional selalu mengikuti kursus-kursus, workshop,
seminar, dalam berbagai kegiatan lainnya
4
menunjukkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu.
Konsep dari profesi secara etimologi berasal dari kata Profession (Inggris)
yang mana kata tersebut berasal dari bahasa latin yaitu Profesus yang berarti ”
ahli dalam suatu pekerjaan”. Profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan
5
yang menuntut keahlian seseorang , yang didapat melalui pendidikan serta
latihan tertentu, profesi juga menuntut persyaratan khusus yang memiliki
tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesional dalam pekerjaan memerlukan
kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Jadi profesi
adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu, tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus pada
hakikatnya profesi suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan. (Susanto, H. 2020:
13).
C. Pengertian Guru
6
Menurut Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 menjelaskan
pengertian guru sebagai tenaga pendidik profesional di bidangnya yang memiliki
tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan, memberi
pelatihan, memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi kepada peserta didik
yang menempuh pendidikannya sejak usia dini melalui jalur formal pemerintahan
berupa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia guru adalah orang yang pekerjaannya atau profesinya
sebagai pengajar atau pendidik
7
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri,
serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan kualifikasi professional guru, yaitu
capability, innovator, dan developer.
3. Developer adalah guru harus memiliki visi dan misi keguruan yang
mantap dan luas perspektifnya. Guru harus mampu melihat jauh kedepan
dalam mengantisipasi dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh sektor
pendidikan sebagai suatu sistem.
Pada dasarnya profesi guru saat ini di zaman yang semakainmaju akan
teknologi pendidkan yang sudah disediakan untuk bisa di gunakan dan
dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan media teknologi
yang semakain canggih mebuat proses pembelajaran menajdi lebih menarik
dengan keahlian yang dimiliki oelh seorang guru.
Sebagai suatu profesi, guru harus berkembang sesuai dengan persyaratannya sebagai
profesi. Karena profesi guru memberikan layanan kepada masyarakat dan anak didik,
maka diperlukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan yang selalu
berkembang. Adapun dasar yang digunakan mengapa profesi guru harus dikembangkan
adalah:
8
1. Dasar Filosofis. Guru pada hakekatnya adalah pendidik yang bertugas sebagai
pemimpin atau pelayan (agogos). Sebagai pemimpin dan pelayan, guru harus dapat
memberikan pimpinan dan layanan kepada masyarakat sebaik-baiknya kepada anak didik.
Sementara tuntutan jaman dan tuntutan anak didik selalu berkembang dari waktu ke
waktu. Untuk itu profesi guru harus selalu dikembangkan agar tidak tertinggal dari
kemajuan zaman.
2. Dasar psikologis. Guru selalu berhadapan dengan individu lain yang memiliki keunikan
dan kekhasan masing-masing. Setiap individu memiliki pikiran, perasaan, kehendak,
keinginan, fantasi, inteligensi, cita-cita, instink, perangai, dan performansi yang berbeda
dengan individu lain. Jika guru tidak selalu meningkatkan pemahaman terhadap individu
lain (anak didik), maka ia tidak akan dapat menerapkan strategi pelayanannya sesuai
dengan keunikan anak didik. Di sinilah pentingnya guru mengembangkan pemahaman
aspek psikologis individu lain.
3. Dasar pedagogis. Tugas profesional utama guru adalah mendidik dan mengajar. Untuk
dapat menjalankan tugas mendidik dan mengajar dengan baik, guru harus selalu membina
diri untuk mengetahui dan menerapkan strategi mengajar baru, metode baru, teknik-teknik
mendidik yang baru, menciptakan suasana pembelajaran yang bervariasi, dan kemampuan
mengelola kelas dengan baik. Guru yang tidak mengembangkan kemampuan
pembelajarannya akan selalu menerapkan cara pembelajaran yang telah puluhan tahun
digunakan, dan sudah ketinggalan jaman. Guru akan selalu mengikuti perkembangan
inovasi di bidang metode pembelajaran.
4. Dasar Ilmiah. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) selalu berkembang dengan
pesat. Guru harus dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah agar dapat selalu mengikuti
perkembangan IPTEKS tersebut. Dalam melaksanakan tugas seharihari pun prinsip-
prinsip ilmiah selalu dipegang teguh, agar tercipta keadilan, kejujuran, dan keobyektifan
dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Penggunaan sumber
belajar yang monoton dan ketinggalan jaman harus dihindarkan. Salah satu ciri orang
ilmiah adalah adanya rasa ingin tahu yang besar terhadap IPTEKS yang ditekuninya.
5. Dasar sosiologis. Masyarakat modern dewasa ini menuntut guru untuk melakukan
hubungan dengan orang, organisasi dan masyarakat dengan cara-cara modern juga. Profesi
guru dituntut untuk selalu dikembangkan mengikuti teknik-teknik komunikasi yang multi
sistem ini. Perkembangan sarana komunikasi lisan dan tertulis melalui media grafis, media
9
massa, media elektronik, media organisatoris, dan media proses kelompok yang serba
canggih harus dikenal dan diterapkan dalam proses mendidik. Guru harus pandai-pandai
mengadakan hubungan sosial dengan mendayagunakan sarana dan media yang
berkembang begitu pesat ini. Hal inilah yang mengharuskan profesi guru dikembangkan.
10
profesinya secara total, (2) rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap
norma dan etika profesi keguruan, (3) pengakuan terhadap ilmu
pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari pengambilan kebijakan
dan pihak-pihak terlibat, (4) masih belum smooth-nya perbedaan pendapat
tentang proporsi materi ajar yang diberikan kepada calon guru, (5) masih
belum berfungsinya PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya
secara maksimal meningkatkan professional anggotanya.
E. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi Guru
11
dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
a. Kompetensi pedagogik
Kemampuan pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dari
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangkan
peserta didik untuk mengkualifikasikan berbagai potensi yang dimilikinya,
(Peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan). Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik yang
dikemukakan oleh Wibowo dan Hamrin (2012:10) adalah:
1) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami
peserta didik dengan memamfaatkan prinsipprinsip perkembangan
kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar
awal peserta didik.
2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami
landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi
memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin
dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
3) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting)
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan
hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
5). Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi non akademik.
b. Kompetensi Kepribadian
12
siswanya sehinggaa memiliki sikap dan karakter yang baik. Sub kompetensi
dalam kompetensi kepribadian meliputi :
c. Kompetensi Sosial
13
mampu melaksanakan prinsip tata kelola yang baik.
3) Melaksanakan komunikasi secara efektif dan menyenangkan dengan
semua pihak baik itu peserta didik, sejawat, orang tua dan masyarakat
luar.
4) Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan
perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya.
5) Memiliki kemampuan menundukkan dirinya dalam system nilai yang
berlaku di masyarakat.
d. Kompetensi Profesional
suatu pekerjaan.1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kode etik diartikan
dengan norma dan azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku.2 Sementara secara etimologis, kata “kode etik” berarti
pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu pekerjaan
kode etik diartikan berupa aturan atau pedoman dalam menjalankan tugas
bagi setiap anggota suatu profesi. Bila dikaitkan dengan guru, menjadi norma
14
atau nilai-nilai yang harus diindahkan oleh seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik maupun anggota masyarakat. Atau dengan sebutan
lain, semacam rambu-rambu untuk menangkal dari kecenderungan berprilaku
menyimpang. Sehingga tujuan mulia kode etik menempatkan sosok guru
Indonesia sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat dapat
tercapai.
disempurnakan pada Kongres PGRI XVI pada tahun 1989 di Jakarta. 15 Secara
lengkap rumusan kode etik guru Indonesia tersebut sebagai berikut
Keguruan merupakan suatu jabatan professional karena pelaksanaannya
menuntut keahlian tertentu melalui pendidikan formal yang khusus serta rasa
tanggung jawab tertentu dan para pelaksananya. Suatu profesi merupakan posisi
yang dipegang oleh orang-orang yang mempunyai dasar pengetahuan dan
keterampilan dan sikap khusus tertentu dan mendapat pengakuan dan masyarakat
sebagai keahlian. Keahlian tersebut menuntut dipenuhinya standar persiapan
profesi melalui pendidkan khusus, dan dilandasi oleh bidang keilmuan tertentu
yang secara terus menerus dikembangkan melalui penelitian, serta pengalaman
kerja dalam bidang tersebut
Profesi keguruan tidak lepas dari nilai-nilai yang berlaku. Atas dasar nilai
yang dianut oleh guru, peserta didik, dan msyarakat, maka kegiatan layanan
pendidikan yang diberikan oleh guru dapat berlangsung dengan arah yang jelas
dan atas keputusan-keputusan yang berlandaskan nilai-nilai. Dalam hubungan
inlah guru seharusnya memahami dasar-dasar kode etik guru sebagai landasan
moral dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik profesi merupakan tatanan
15
yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi.
Kode etik profesi sebagai perangkat standar perilaku, dikembangkan atas dasar
kesepakatan nilai-nilai dan moral dalam profesi itu. Dengan demikian, kode etik
guru dikembangkan atas dasar nilai dan moral yang menjadi landasan bagi
perilaku bangsa Indonesia. Nilai-nilai itu kemudian dijabarkan secara khusus
konsep dan kegiatan layanan keguruan dalam berbagai tatanan. Dalam
rancangan UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 42 dinyatakan setiap tenaga
kependidikan berkewajiban: (1) menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai
komiten secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, (3) memberi
teladan dan mejaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Mengingat kode etik itu merupakan suatukesepakatan bersama dan para angota
suatu profesi, maka kode etik ini ditetapkan oleh organisasi yang mendapat
persetujuan dan kesepakatan dan para anggotanya. Khusus mengenai kode etik
guru di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah menetapkan
kode etik guru sebagai salah satu kelengkapan organisasi sebagaimana tertuang
dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggara rumah Tangga (ART) PGRI. Adapun
lingkup isi kode etik guru di Indonesia, pada dasarnya mencakup dua hal
yaitu
16
8. Organisasi profesi
9. Pemerintah dan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.
G. Etika Profesi
1. Pengertian Etika Profesi
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat.23 Sebagai suatu subyek, etika berkaitan dengan
konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan yang dikerjakannya salah atau benar, buruk atau baik.
Burhanuddin Salam,24 mengatakan kalau etika berasal dari kata ethic
(bahasa Latin), atau ethikos (bahasa Greek), yang berarti a body of moral
principle or values. Ethic juga mengandung arti kebiasaan atau habit. Jadi,
apa yang disebut baik adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat
(pada saat itu). Lambat laun pengertian etika ini berubah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan manusia. Kini etika diartikan suatu ilmu
yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia,
berkaitan tentang baik dan buruk.25 Hal senada disampaikan oleh William
C. Frederick, bahwa etika adalah a set of rules that define right and wrong
conducts.26 Seperangkat aturan yang menentukan perilaku
benar dan salah. Karena itu, Magnis Susesno, 27 menegaskan bahwa etika
merupakan ilmu bukan sebuah ajaran.
17
perkembangan teknologi sebisa mungkin diiringi dengan solusi untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Salah satu hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi
pendidikan berbasis teknologi adalah persiapan sumber daya manusia yang responsive,
adaptif dan handal. Oleh karena itu dalam pembahasan ini solusi dari tantangan
pendidikan tersebut adalah mempersiapkan guru dalam pemanfaatan teknologi saat ini serta
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki guru dalam menggunakan peralatan teknologi
terkini. Kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan dalam menggunakan teknologi
sehingga mampu mendampingi dan mengajarkan siswa dengan memanfaatkan teknologi.
Memiliki keterampilan teknologi juga harus diiringi dengan pemahaman bahwa teknologi
untuk dimanfaatkan dalam memperoleh hasil belajar yang positif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas.
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekadar
mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut
mengandung arti, setiap guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang
menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia,
multimetode dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan menjadi
tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital.
Memasuki era revolusi indutri 4.0, tugas guru tidaklah semakin ringan, setidaknya
guru haruslah mampu mempersipkan dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki dengan
baik dalam menghadapi era tersebut, dengan demikian, hendaknya guru meningkatkan kualifikasi
keilmuan dan akademis yang dimilikinya, mengubah kearifan dan kebijaksanaan yang masih
bertumpu pada pola-pola klasik, memperbaiki sikap dan tingkah laku yang selama ini
dilakukannya dihadapan peserta didik, dan melek akan perkembangan dan kemajuan teknologi
yang berkembang dengan pesat.
18
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Sedangkan dosen adalah pendidik professional dan
ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada dasarnya profesi guru saat ini di zaman yang semakainmaju akan
teknologi pendidkan yang sudah disediakan untuk bisa di gunakan dan
dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan media teknologi
yang semakain canggih mebuat proses pembelajaran menajdi lebih menarik
dengan keahlian yang dimiliki oelh seorang guru.Pendidikan adalah gerbang menuju
kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang
normalnya akan dilewati oleh setiap manusia
19