Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HAKIKAT PROFESI DAN

JENIS-JENIS PROFESI DI BIDANG


PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Takwin Machmud M.Pd.

Kelas : PSPF 22D

Disusun oleh : Kelompok 1

 Agnes Manullang (4221121031)


 Dimas Suria Tama (4221121027)
 Iasro Mardongan Silaban (4223121050)
 Lia Kristiani Manihuruk (4223121005)
 Nurviati Hutabarat (4221121031)
 Teti Damayanti (4221121003)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat serta karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah Hakikat Profesi dan Jenis-Jenis Profesi di
Bidang Pendidikan ini. Tugas ini dibuat semestinya untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Profesi Pendidikan.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
dalam berfikir maupun memahami pembelajaran Hakikat Profesi dan Jenis-Jenis Profesi di
Bidang Pendidikan bagi para pembacanya dan mampu memenuhi salah satu tugas pada Mata
Kuliah Profesi Kependidikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jika di dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf.
Karena itu kami sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannnya kami ucapkan terima
kasih.

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

Bab 1, Pendahuluan ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1


B. Tujuan Pembuatan Makalah ....................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

Bab 2, Pembahasan .......................................................................................................... 2

A. Konsep Profesi ............................................................................................................. 2


B. Konsep Profesional ...................................................................................................... 3
C. Konsep Profesionalisasi .............................................................................................. 3
D. Konsep Profesionalisme ............................................................................................. 4
E. Jenis-Jenis Profesi dalam Bidang Pendidikan ............................................................. 5
F. Perbdaan antara Profesi, Profesional, Profesionalisasi, dan Profesionalisme ............. 6

Bab 3, Penutup ................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................... 7

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kemajuan dan
perkembangan suatu bangsa. Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat,
sumber daya manusia yang berkualitas dan handal sangat diperlukan. Oleh karena itu,
keberadaan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten sangat penting dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Namun, pemahaman yang baik tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di bidang
pendidikan masih seringkali kurang dipahami secara menyeluruh. Terdapat kecenderungan
bagi sebagian orang untuk menganggap bahwa profesi di bidang pendidikan hanya
membutuhkan keahlian dalam pengajaran dan komunikasi, tanpa memperhatikan faktor-
faktor lain yang juga penting, seperti etika, moralitas, dan pengembangan diri secara terus-
menerus.

Oleh karena itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di bidang pendidikan. Dengan
memahami hakikat dan jenis-jenis profesi ini, diharapkan akan tercipta tenaga pendidik yang
profesional, berkualitas, dan handal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas bagi kemajuan dan perkembangan bangsa.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di bidang pendidikan. Penulis akan
membahas secara rinci tentang hakikat profesi, seperti karakteristik dan kriteria yang harus
dimiliki oleh seseorang untuk dianggap sebagai seorang profesional. Selain itu, penulis juga
akan membahas tentang jenis-jenis profesi di bidang pendidikan, termasuk tugas dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap jenis profesi tersebut.

C. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan hakikat profesi di bidang pendidikan?
2) Apa saja karakteristik dan kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dianggap
sebagai seorang profesional di bidang pendidikan?
3) Apa saja jenis-jenis profesi di bidang pendidikan?
4) Apa saja tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap jenis profesi
tersebut?
5) Bagaimana pentingnya pemahaman tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di
bidang pendidikan bagi pengembangan tenaga pendidik yang handal?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP PROFESI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep profesi dapat diartikan sebagai
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara profesional dan terkait dengan kemampuan
atau keahlian yang spesifik, biasanya memerlukan pendidikan formal atau pelatihan khusus,
serta mematuhi standar etika dan kualitas yang ditetapkan oleh organisasi atau badan
pengawas.

Secara lebih rinci, KBBI mendefinisikan profesi sebagai suatu pekerjaan yang
memerlukan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian khusus yang diperoleh melalui
pendidikan formal atau pelatihan khusus, serta memiliki tanggung jawab moral dan etika
dalam menjalankan tugasnya. Profesi juga melibatkan pengetahuan dan penggunaan teknik
atau metode yang lebih canggih dan spesifik daripada pekerjaan umumnya.

Dalam konsep profesi, terdapat juga aspek keanggotaan dalam organisasi atau badan
profesi yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi praktik profesi agar sesuai dengan
standar etika dan kualitas yang ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
praktik profesi dilakukan dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi, serta
memberikan perlindungan bagi masyarakat yang memanfaatkan jasa dari para profesional
tersebut.

Konsep profesi menurut ahli dapat beragam tergantung dari perspektif, latar belakang,
dan disiplin ilmu yang digunakan. Menurut Andrew Abbott, profesi merupakan bidang
keahlian yang membutuhkan pengetahuan teoretis yang tinggi, penggunaan teknologi
khusus, dan memiliki standar etika yang ketat. Profesi juga memiliki tugas untuk menjaga
dan melindungi kepentingan publik. Andrew Abbott adalah seorang sosiolog Amerika
Serikat yang lahir pada tahun 1948. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam bidang
teori sosial dan metodologi, terutama dalam hal studi kualitatif dan pemikiran teoretis
tentang profesi.

Konsep profesi merujuk pada pekerjaan atau kegiatan yang memerlukan keahlian,
pengetahuan, dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan formal atau
pelatihan khusus. Profesi melibatkan tanggung jawab moral dan etika yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya, serta pengetahuan dan penggunaan teknik atau metode yang lebih
canggih dan spesifik daripada pekerjaan umumnya.

Profesi juga ditandai dengan adanya badan atau organisasi profesi yang bertugas
mengatur praktik profesi agar sesuai dengan standar etika dan kualitas yang ditetapkan.
Organisasi profesi juga bertugas untuk memastikan bahwa anggota profesi mengikuti kode
etik dan menjalankan praktik profesi dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

2
Contoh profesi meliputi dokter, guru, insinyur, akuntan, dan lain sebagainya. Profesi
diharapkan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberikan manfaat yang besar
bagi masyarakat secara umum.

B. KONSEP PROFESIONAL

Menurut Joseph A. DeVito, profesional adalah orang yang memiliki keahlian dan
keterampilan khusus dalam suatu bidang, dan bertanggung jawab terhadap praktiknya.
Profesional juga diharapkan memiliki integritas yang tinggi, serta mampu menjaga standar
etika dan kualitas dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Keith Macdonald, profesional adalah orang yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan khusus dalam suatu bidang, serta mampu menerapkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut dalam praktik secara konsisten dan efektif. Profesional juga memiliki
tanggung jawab moral dan etika yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Konsep profesional mengacu pada individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan
keterampilan khusus dalam suatu bidang, serta bertanggung jawab terhadap praktiknya.
Profesional juga diharapkan memiliki integritas yang tinggi dan mampu menjaga standar
etika dan kualitas dalam menjalankan tugasnya.

Profesional juga dapat meliputi sikap, perilaku, dan tindakan yang diarahkan pada
memberikan pelayanan yang berkualitas, serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi dalam lingkungan kerja dan masyarakat. Seorang profesional juga harus mampu
mengembangkan dan mempertahankan relasi yang baik dengan klien atau konsumen, serta
mampu bekerja secara tim dan berkolaborasi dengan rekan kerja dalam suatu tim.

Contoh profesi yang dapat dianggap sebagai profesi yang memiliki standar
profesionalisme yang tinggi antara lain dokter, pengacara, akuntan, insinyur, dan lain-lain.
Para profesional diharapkan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
rumit dan berdampak pada kepentingan publik, serta mengikuti aturan dan regulasi yang
ditetapkan dalam praktiknya.

C. KONSEP PROFESIONALISASI

Menurut Keith Macdonald, profesionalisasi adalah suatu proses yang membawa keahlian
khusus dan tanggung jawab moral yang tinggi ke dalam bidang pekerjaan tertentu. Proses ini
juga menghasilkan regulasi yang ketat terhadap praktik-praktik dan standard profesi tertentu.

Menurut H.L. Wilensky, profesionalisasi adalah suatu proses sosial yang terdiri dari tiga
fase: pembaruan formal, pengakuan legal, dan monopoli. Pembaruan formal terjadi ketika
suatu bidang pekerjaan mulai membutuhkan keahlian khusus dan memiliki kepentingan
publik. Pengakuan legal terjadi ketika suatu profesi diberi wewenang oleh pemerintah untuk
mengatur praktik dan menjaga standar profesi. Monopoli terjadi ketika suatu profesi menjadi
satu-satunya sumber keahlian di bidangnya.

3
Profesionalisasi adalah suatu proses yang melibatkan pengembangan keahlian khusus,
pengakuan legal, dan peningkatan standar etika dan kualitas dalam suatu bidang pekerjaan.
Proses ini memerlukan pembaruan formal, pengakuan legal, dan monopoli dalam suatu
profesi.

Pertama, pembaruan formal terjadi ketika suatu bidang pekerjaan mulai membutuhkan
keahlian khusus dan memiliki kepentingan publik. Ini dapat mengarah pada pengembangan
standar etika dan kualitas yang lebih tinggi, serta kebutuhan untuk pelatihan dan sertifikasi
yang lebih tinggi.

Kedua, pengakuan legal terjadi ketika suatu profesi diberi wewenang oleh pemerintah
untuk mengatur praktik dan menjaga standar profesi. Ini dapat mencakup persyaratan lisensi,
aturan praktek, kode etik, dan tindakan disiplin terhadap pelanggaran standar.

Ketiga, monopoli terjadi ketika suatu profesi menjadi satu-satunya sumber keahlian di
bidangnya. Hal ini dapat menciptakan hambatan bagi individu lain untuk memasuki bidang
tersebut, tetapi juga dapat memberikan keuntungan bagi para profesional yang ada dengan
mengurangi persaingan.

Dalam profesionalisasi, individu atau kelompok yang terlibat diharapkan memiliki


tanggung jawab moral yang tinggi, integritas, dan kemampuan untuk menjaga standar etika
dan kualitas dalam praktiknya. Selain itu, profesionalisasi juga mencakup peningkatan
standar pelatihan dan pengembangan kemampuan, serta pengakuan dan penghargaan atas
keahlian dan kualitas yang tinggi.

D. KONSEP PROFESIONALISME

Menurut The Balance Careers, profesionalisme adalah sikap atau perilaku yang
menunjukkan bahwa seseorang menghargai dan menghormati pekerjaannya dan orang-orang
di sekitarnya. Ini mencakup kemampuan untuk bekerja secara efektif dan efisien,
berkomunikasi dengan jelas dan profesional, serta mengambil tanggung jawab atas tindakan
dan keputusan.

Menurut Jim Collins dalam bukunya Good to Great, profesionalisme merupakan kualitas
yang harus dimiliki oleh para pemimpin yang hebat. Collins mendefinisikan profesionalisme
sebagai kombinasi antara rasa tanggung jawab yang tinggi dan kualitas kepemimpinan yang
kuat. Seorang pemimpin profesional tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga
berkomitmen untuk keberhasilan organisasi dan orang-orang di dalamnya.

Secara umum, profesionalisme melibatkan sikap, perilaku, dan kualitas kerja yang tinggi
yang mencerminkan tanggung jawab dan komitmen seseorang terhadap pekerjaannya,
organisasi, dan orang-orang di sekitarnya. Ini mencakup kemampuan untuk bekerja secara
efektif, berkomunikasi dengan jelas dan profesional, menjaga standar etika dan integritas,
serta menghormati orang lain dan waktu mereka.

Profesionalisme adalah sikap, perilaku, dan kualitas kerja yang menunjukkan komitmen,
dedikasi, dan integritas terhadap profesi atau bidang kerja tertentu. Seseorang yang

4
menunjukkan profesionalisme dalam pekerjaannya biasanya memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab mereka dengan baik. Selain itu, mereka juga mengikuti etika dan nilai-nilai yang
berlaku di bidang kerja mereka, menjaga kualitas pekerjaan mereka, serta bertanggung jawab
atas tindakan dan keputusan mereka.

Dalam konteks pekerjaan, profesionalisme dapat dilihat dari beberapa aspek seperti
penampilan fisik, perilaku, komunikasi, dan sikap kerja. Penampilan fisik yang profesional
biasanya mencakup berpakaian rapi, terawat, dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Perilaku
profesional melibatkan sikap positif, sopan santun, ramah, dan ramah tamah terhadap rekan
kerja dan klien. Sedangkan dalam komunikasi, profesionalisme diwujudkan dalam
kemampuan untuk berbicara dengan jelas, memberikan tanggapan yang cepat dan tepat, serta
menghindari bahasa atau perilaku yang tidak sesuai dengan etika kerja.

Pada intinya, profesionalisme adalah kualitas atau karakteristik yang menjadi tuntutan
dalam dunia kerja, baik dari sisi individu maupun organisasi. Hal ini dikarenakan,
profesionalisme yang dimiliki oleh seorang pekerja dapat memberikan dampak positif bagi
kinerja dan reputasi perusahaan, sekaligus membantu individu tersebut untuk mencapai
kesuksesan dalam karirnya. Oleh karena itu, profesionalisme menjadi nilai penting yang
harus ditanamkan dan dipelajari dalam membangun karir atau bidang kerja apapun.

E. JENIS-JENIS PROFESI DI BIDANG PENDIDIKAN

Berikut adalah beberapa jenis profesi di bidang pendidikan:

1) Guru - Guru adalah profesi yang paling umum di bidang pendidikan. Tugas mereka
adalah mengajar dan membimbing siswa di sekolah.
2) Dosen - Dosen adalah profesor yang mengajar di perguruan tinggi atau universitas.
Tugas mereka meliputi mengajar mata pelajaran khusus, melakukan riset, dan
memberikan bimbingan kepada mahasiswa.
3) Kepala Sekolah - Kepala Sekolah adalah pemimpin di sekolah dan bertanggung
jawab atas manajemen dan pengembangan sekolah, termasuk mengelola staf pengajar
dan administrasi.
4) Konselor Pendidikan - Konselor Pendidikan membantu siswa mengatasi masalah
akademik dan pribadi mereka. Tugas mereka meliputi memberikan saran dan
bimbingan tentang pilihan karir, pengembangan akademik, dan kesehatan mental.
5) Administrasi Pendidikan - Administrasi Pendidikan meliputi posisi seperti pengurus
sekolah, pengawas distrik sekolah, dan kepala bagian pendidikan di sebuah instansi
pemerintah. Tugas mereka meliputi mengatur kebijakan dan program pendidikan,
manajemen sumber daya, dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
6) Psikolog Pendidikan - Psikolog Pendidikan membantu siswa dengan masalah
akademik dan emosional. Tugas mereka meliputi mengidentifikasi masalah,
memberikan saran dan bimbingan, serta melakukan penelitian untuk
mengembangkan metode pendidikan yang lebih efektif.

5
7) Peneliti Pendidikan - Peneliti Pendidikan melakukan riset untuk mengembangkan
pengetahuan dan metode yang lebih baik untuk memajukan pendidikan. Tugas
mereka meliputi merancang studi penelitian, mengumpulkan data, dan menganalisis
hasil penelitian.
8) Instruktur Pelatihan - Instruktur Pelatihan bekerja di luar sistem sekolah dan
mengajar keterampilan khusus seperti pengembangan keterampilan profesional,
pelatihan keterampilan kerja, atau keterampilan teknologi.

F. PERBEDAAN PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISASI, DAN


PROFESIONALISME

Berikut adalah perbedaan antara empat konsep tersebut:

1) Profesi adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan atau keahlian


khusus, biasanya memerlukan pendidikan formal atau pelatihan dan beroperasi di
bawah standar etika atau kode perilaku yang ketat. Profesi biasanya memiliki aturan
dan regulasi yang diatur oleh badan pengawas atau lembaga yang relevan.
2) Profesional adalah seseorang yang mempraktikkan profesi dan biasanya memenuhi
standar tertentu dalam hal kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan. Seorang
profesional juga harus mengikuti kode etik atau perilaku yang diterapkan oleh badan
pengawas atau lembaga yang relevan.
3) Profesionalisasi adalah proses menjadi profesional. Hal ini terjadi ketika seseorang
memenuhi kriteria tertentu dalam hal kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan dan
mengikuti kode etik atau perilaku yang diterapkan oleh badan pengawas atau
lembaga yang relevan. Profesionalisasi juga melibatkan adopsi norma dan nilai-nilai
yang spesifik untuk profesi.
4) Profesionalisme adalah karakteristik atau sifat dari seorang profesional yang
menunjukkan kepatuhan pada kode etik, norma, dan nilai-nilai profesi, serta
kemampuan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan integritas,
kejujuran, dan dedikasi yang tinggi. Profesionalisme juga melibatkan kemampuan
untuk bekerja secara efektif dengan rekan kerja, klien, atau masyarakat.

Dalam ringkasan, profesi merujuk pada sebuah pekerjaan, profesional merujuk pada
orang yang melakukan pekerjaan, profesionalisasi merujuk pada proses menjadi seorang
profesional, dan profesionalisme merujuk pada karakteristik atau sifat dari seorang
profesional.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam makalah ini, penulis telah membahas tentang hakikat profesi dan jenis-jenis
profesi di bidang pendidikan. Hakikat profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan etika yang tinggi serta diatur oleh suatu
organisasi atau lembaga yang berwenang. Sementara itu, jenis-jenis profesi di bidang
pendidikan terdiri dari guru, dosen, pengajar, dan lain-lain, masing-masing memiliki tugas
dan tanggung jawab yang berbeda dalam menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.

Pemahaman yang baik tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di bidang
pendidikan sangat penting dalam menghasilkan tenaga pendidik yang handal. Seorang
tenaga pendidik yang handal bukan hanya ahli dalam bidang pengajaran, tetapi juga
memiliki etika, moralitas, dan pengembangan diri secara terus-menerus. Oleh karena itu,
penting bagi para tenaga pendidik dan calon tenaga pendidik untuk memperdalam
pemahaman tentang hakikat profesi dan jenis-jenis profesi di bidang pendidikan.

B. SARAN

Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik di bidang pendidikan, diperlukan


upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahaman tentang hakikat profesi dan jenis-jenis
profesi di bidang pendidikan. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman ini:

1) Pendidikan dan pelatihan yang lebih intensif dan komprehensif bagi para tenaga
pendidik dan calon tenaga pendidik di bidang pendidikan.
2) Pembentukan organisasi atau lembaga yang berwenang untuk mengatur dan
mengawasi profesi di bidang pendidikan.
3) Peningkatan kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri untuk memastikan
relevansi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
4) Penegakan standar etika dan moralitas yang tinggi dalam profesi di bidang
pendidikan.
5) Peningkatan dukungan dan penghargaan dari masyarakat dan pemerintah terhadap
profesi di bidang pendidikan.

Dengan implementasi saran-saran di atas, diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang
handal dan berkualitas yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
bagi kemajuan dan perkembangan bangsa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abbott, A. (1988). The system of professions: An essay on the division of expert labor.
University of Chicago Press.

DeVito, J. A. (2015). The interpersonal communication book. Pearson.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Edisi ke Empat. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Macdonald, K. M. (1995). The sociology of the professions. Sage Publications.

Sudaryono. (2014). Profesi dan Etika Profesi. Prenadamedia Group.

https://www.topmastersineducation.com/list/the-top-10-highest-paying-education-careers/

https://www.teachercertificationdegrees.com/careers/education-jobs/

https://www.prospects.ac.uk/jobs-and-work-experience/job-sectors/education-and-
teaching/education-job-roles

Anda mungkin juga menyukai