MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Profesi Guru
yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Mimien Hieni Irawati, M.S
Oleh
Daftar Isi.......................................................................................................... i
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna, ciri, dan karakteristik profesi.
profesional.
3. Untuk mengetahui pengertian dan ciri – ciri profesionalisme.
BAB II
ISI
2.1 Makna, Ciri dan Hakikat Profesi
a. Istilah Profesi
Profesi secara harfiah berasal dari kata profession (Inggris) yang
berasal dari bahasa Latin profesus yang berarti “Mampu atau ahli dalam suatu
profesi sebagai suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni seseorang. Profesi
pendidikan akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan
yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
yang hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang khusus dipersiapkan untuk
itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang karena tidak dapat
ahli hukum, seperti jaksa, hakim, dan pengacara. Profesi seseorang yang
maka dari itu profesi memiliki ciri khusus dalam pelaksanaannya. Glenn
sosial dan tanggung jawab sebagai pengembang misi untuk mencapai tujuan.
adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan tertentu
dengan waktu yang lama. Dengan demikian, profesi guru adalah keahlian dan
hidup yang bersangkutan. Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan
c. Karakteristik Profesi
a. Definisi Profesional
b. Tingkatan Profesional
kelompok:
a) Pra Profesional
b) Profesional
internasional.
c) Profesional spesialis
(Trianto, 2010).
c. Urgensitas Profesional
Kata Urgensitas diserap dari bahasa Inggris yaitu urgent; needing
immediate attention, action, or decision. (Oxford Learners Pocket
Dictionary: Oxford University Press). Dalam bahasa Indonesia dapat kita
artikan sesuatu yang membutuhkan perhatian, tindakan, atau sebuah
keputusan. Kata tersebut telah mengalami transformasi bahasa kedalam
bahasa ilmiah, dari urgent menjadi urgensitas yang berarti; keperluan yang
amat penting dan mendesak. Jadi yang dimaksud dari urgensitas
profesional adalah keperluan yang amat penting bagi seseorang untuk
berlaku atau bersikap secara profesional.
Pada dasarnya profesionalisme dan sikap profesional itu
merupakan motivasi intrinsik yang ada pada diri seseorang sebagai
pendorong untuk mengembangkan dirinya menjadi tenaga profesional.
Motivasi intrinsik tersebut akan berdampak pada munculnya etos kerja
yang unggu (exellence) yang ditunjukkan dalam lima bentuk kerja sebagai
berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar
ideal.
Berdasarkan kreteria ini, jelas bahwa guru yang memiliki profesionl
tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan standar
ideal akan mengidentifikasikan dirinya kepada figur yang dipandang
memiliki standar ideal.
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan
untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui
perwujudan dilakukan melalui berbagi cara, penampilan, cara bicara,
penggunaan bahasa, postur, sikap hidup sehari-hari, hubungan
antarpribadi, dan sebaginya.
3. Memanfatkan setiap kesempatan pengembangan profesional.
Berdasarkan kreteria ini, para guru diharapkan selalu berusaha mencari
dan memanfaatkan kesempatan yang dapat mengembangkan
profesinya. Berbagai kesempatan yang dpat dimanfaatkan antra lain:
mengikuti kegiatan ilmiah seperti lokakarya, seminar, mengikuti
penataran atau pendidikan lanjutan, melakukan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat, menelaah kepustakaan, membuat karya
ilmiah, serta memasuki organisasi profesi.
4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi.
Hal ini mengandung makna bahwa profesionalisme yang tinggi
ditunjukkan dengan adanya upaya untuk selalu mencapai kualitas dan
cita-cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Guru memiliki
profesionalisme tinggi akan selalu aktif dalam seluruh kegiatan dan
perilakunya untuk menghasillkan kualitas yang ideal.
5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.
Profesionalisme ditandai dngan kualitas derajat kebanggaan akan
profesi yng dipegangnya. Dalam kaitan ini, diharapkan agar para guru
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya. Rasa bangga
ini ditunjukkan dengan penghargaan akan pengalaman di masa lalu,
berdedikasi tinggi terhadap tugastugasnya sekarang, dan meyakini
akan potensi dirinya bagi perkembangan di masa depan (Mudlofir,
2012).
d. Pendekatan Profesional
Pendekatan profesional merupakan bentuk pendekatan yang menuju
kepada upaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki
sistem pemberian pelayanan dalam kerangka relasi sosial. Sementara
itu berpijak pada teori struktural neomarxis, fenimisme dan analisis
anti resis, pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya mengubah
ketidakseimbangan relasi-relasi sosial yang ada melalui pemberdayaan
kelompok-kelompok lemah, mencari sebab-sebab kelemahan mereka
serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya. Pendekatan
profesional dapat diberi label sebagai pendekatan yang bermatra
tradisional, netral dan teknikal. Menunjuk pada fungsi utama guru
yang melaksanakan pengajaran secara profesional. Asumsi dasar
pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama profesi guru itu
adalah mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan pada
hal-hal yang menyangkut tugas mengajar itu, dan bukan tugas guru
yang bersifat administratif.
2.3 Pengertian dan Ciri – ciri profesionalisme
a. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah
“tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi.” Sedangkan profesi
merupakan suatu kelompok yang memiliki kekuasaan tersendiri dan
karena itu mempunyai tanggung jawab khusus. Suatu profesi disatukan
oleh latar belakang pendidikan yang sama serta memiliki keahlian
yang tertutup dari orang lain. Sebagai panduan dalam menilai
profesionalisme, Arnold dan Stern (2006) memberikan definisi bahwa
profesionalisme ditunjukkan melalui sebuah dasar kompetensi klinis,
kemampuan berkomunikasi, pemahaman etika dan hukum yang
dibangun oleh harapan untuk melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme: excellence (keunggulan), humanism (humanisme),
accountability (akuntabilitas), altruism (altruisme). Selanjutnya Arnold
dan Stern memvisualisasikan definisi profesionalisme seperti bagan di
bawah ini.
terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta
seorang guru dalam sikap, pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
suatu sebutan terhadap kualitas sikap dan komitmen seorang guru untuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Profesi secara harfiah berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti “Mampu atau ahli dalam suatu
bentuk pekerjaan”. Ciri profesi sebagai berikut, Payment. Knowledge and
skill, Responsibility purpose, The profession ideal services, Unity,
Recognition. Karakteristik profesional yang dipandang penting adalah:
(1) memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan bidang
profesinya di atas kemampuan orang pada umumnya; (2) adanya kontrol
terhadap standar lisensi dan persyaratan masuk menjadi guru; (3)
memiliki otonomi dalam membuat keputusan terkait dengan bidang
profesinya; dan (4) memiliki prestise dan memperoleh penghargaan
ekonomik yang tinggi.
2. profesional merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Tingkat profesional
antara lain ada pra profesional, profesional spesialis. urgensitas profesional
adalah keperluan yang amat penting bagi seseorang untuk berlaku atau
bersikap secara profesional. Pendekatan profesional merupakan bentuk
pendekatan yang menuju kepada upaya untuk meningkatkan kemandirian
dan memperbaiki sistem pemberian pelayanan dalam kerangka relasi
sosial.