Anda di halaman 1dari 16

PROFESIONALISME GURU

Disusun Oleh : Kelompok 2


Nama : Azizah Lubis
Munandar
Akmal
Aris

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah kelompok pada mata kuliah etika profesi teknologi informasi tentang
“Profesionalisme (Profesi dan Profesional)”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kesalahan yang tidak disengaja
mengenai susunan kalimatnya, tata bahasa maupun penjelasannya dan kami juga
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Banda Aceh, 04 Oktober 2019

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3


A. Profesi .................................................................................. 3
B. Profesional ........................................................................... 5
C. Perbedaan Profesi dan Profesional ...................................... 7
D. Profesi Guru dan Guru Profesional ....................................... 7
E. Tantangan Profesi Guru ......................................................... 9
F. Pemamfaatan tik dalam meningkatkan
profesionalisme guru…………………………………… 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11
Simpulan .................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebuah aktifitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai
dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang
yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah
pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.
Sebuah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang
dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan disebut
profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu disebut
profesional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu.
Seorang yang professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan
dari seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah
pekerjaan, melainkan profesional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan aksi
praktik dalam sebuah pekerjaan.
Mengingat pentingnya tenaga profesional sangatlah dibutuhkan dalam suatu
pekerjaan, maka dengan ini kami pemakalah akan memaparkan bagaimana cara untuk
menempuh sebuah profesional dalam sebuah pekerjaan dan anggapan anggapan
tentang keprofesioanlan dalam pekerjaan, khususnya profesi guru dan seperti apa
untuk menjadi guru yang dikatakan profesional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari profesi dan profesional ?
2. Apa yang dimaksud dengan profesi guru dan guru profesional ?
3. Apa saja tantangan yang akan dihadapi oleh orang yang berprofesi sebagai guru.

1
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Memahami pengertian dari profesi dan profesioalisme.
2. Memahami arti dari profesi guru dan guru profesional.
3. Mengetahui tantangan yang akan dihadapi orang yang berprofesi sebagai guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PROFESI
Istilah profesi sangat sering kita dengar di kalangan sekarang ini, akan tetapi
banyak yang melupakan makna ataupun pemahaman dari kata profesi yang
sebenarnya. Makna profesi masih menjadi perbincangan yang menarik untuk dibedah,
karena sampai saat ini masih belum ada kata yang tepat untuk memaknai pengertian
profesi. Akan tetapi lazimnya terdapat empat pekerjaan yang selalu dikaitkan dengan
profesi yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependataan.
Menurut Richard T.De George dalam buku Sonny Keraf menyatakan bahwa
pengertian profesi itu sendiri sehubungan dengan istilah prfesi, profesional dan juga
profesionalisme yang di pakai secara obral dalam hambir pemua segi kehidupan.
Dengan kata lain profesi dapat di rumuskan sebagai pekerjaan yang di lakukan sebagai
nakah hidup dengan cara mengandalkan keahlian serta keterampilin diri kita sendiri.1
Sedangkan menurut suparman dalam bukunya menyatakan bahwa profesi itu
memiliki dua pengertian yaitu yang pertama ialah orang yang menyandang suatu
profesi dan yang kedua ialah penampilan seseorng dalam melakukan pekerjaannya
yang sesuai dengan profesinya. dalam kedua pengertian tersebut.2

1. Ciri - Ciri Profesi


Menurut I Putu Jati Arsana, Mengungkapkan bahwa seseorang dapat di katakan
memiliki profesi apabila orang tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:3

1
DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta; Penerbit Kanisius, 2000)
, Hlm. 35
2
Suparman, S.Pd.I, S.Pd, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Guru: Sebuah Pengantar Teoritik,
(Ponogoro; 2019) , Hlm. 160
3
I Putu Jati Arsana, Etika Profesi Insinyur : Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana Teknik,
(Yoyakarta; Penerbit Deepublish, 2018) , Hlm. 84 - 86

3
a. Profesi harus mengandung keahlian, artinya suatu profesi yang harus di tandai
oleh suatu keahlian yang khusus.
b. Profesi di pilih karea panggilan hidup dan di jalani sepenuh waktu, artinya suatu
profesi yang mana profesi tersebut yang sudah mahir dia jalankan.
c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, artinya profesi itu di jalani
dengan aturan yang jelas, di kenal umum dan teorinya yag terbuka dan secara
universal pengangannya itu di akui.
d. Profesinya itu adalah untuk masyarakan dan bukan untuk dirinya sendiri.
e. Profesi itu harus di lengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi
aplikatif. kecakapakan dan kompetensi itu di perlukan untuk menyakinkan peran
profesi terhadap kliennya.
f. pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugs profesinya dan
hanya dapt di nilai oleh rekan seprofesinya.
g. profesi mempunyai kode etik profesi
h. profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan
layanan.

Di samping itu profesi harus mengenali dengan jelas apa hubungannya dengan profesi
yang lain, hal ini perlu di perhatikan karena ada kalanya suatu garapan melibatkan
lebih dari satu profesi.

2. Syarat - Syarat Profesi


Dalam buku yang di tulis oleh Andrias Harefa menyatakan bahwa bisa di katakan
profesi apa bila ada syarat-syarat sebagai berikut yaitu:4
a. Adanya keahlian, kompetensi, kemahiran dan juga keterampilan yang tinggi
b. Adanya komitmen moral yang serius
c. Dilakukan untuk mencari nafkah, hal ini di karenakan profesi ini merukan salah satu

4
Andrias Harefa, Membangkitkan Etos Profesionalisme,(Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2004),
Hlm. 65 - 66

4
pekerjaan yang di lakukan sebgai nafkah untuk mencukupi nafkah hidup.

Ketiga hal tersebut merupakan syarat-syarat yang minimum supaya terpenuhi dan
dapat menjadi sebuah profesi. Selain persyaratan tersebut, terdapat persyaratan
lainnya, antara lain:5
a. Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas da fungsinya,
b. Memiliki klien atau objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya, dokter
dengan pasiennya,
c. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukann jasanya di masyarakat.

B. PROFESIONAL
Istiilah kata profesional berkembang dari kata dasar profesi yang merupakan kata
sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang
mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan lain sebagainya. Dengan kata
lain, suatu pekerjaan dapat dikatakan profesional manakala pekerjaan yang dikerjakan
oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain6.
Dalam buku I Putu Jati Arsana menyatakan bahwa seorang yang profesional itu
ialah seseorang yang mana ia menjalankan profesinya secara baik dan benar serta ia
melakukannya menurut etika dan juga garis-garis profesionalisme yang berlaku dari
pada profesi yang dimilikinya. Surajiyo dan Sriyono menyatakan bahwa untuk menjadi
seseorang yang profesional dalam bidangnya maka orang tersebut harus memiliki
beberapa sifat berikut ini yaitu7:
1. Komitmen yang tinggi, artinya orang tersebut harus mempunyai komitmen yang
kuat dalam bidangnya

5
Dr. Manpan Drajat M.Ag. dan M. Ridwan Effendi, S.Pd.I, M.Ud., Etika Profesi Guru, (Bandung;
Alfabeta, 2014), Hlm. 45
6
Ibid., Dr. Manpan Drajat M.Ag. dan M. Ridwan Effendi, S.Pd.I, M.Ud., Etika Profesi Guru, Hlm.
44-45.
7
Ibid., I Putu Jati Arsana, Etika profesi insinyur…, Hlm. 93

5
2. Tanggung Jawab, artinya orang tersebut harus selalu waspada dan juga harus
selalu bertanggung jawab secara penuh terhapa profesi yang ia lakukan
3. Berfikir secara sistematik, artinya seseorang profesional harus mampu berfikir
secara sistematis tentang apa saja yang harus ia lakukan
4. Penguasaan Materi, artinya orang tersebut harus banyak menguasai secara
mendalam materi pekerjaan yang ia lakukan
5. Menjadi bagian dari masnyakat profesional, artinya seseorang profesional harus
menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.

Seorang yang profesional secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut8:


1. Memiliki skill, pengetahuan tinggi yang tidak di miliki oleh orang pada umum
yang linnya, baik itu yang di peroleh dari hasil pendidikan ataupun pelatihan yang
di ikutinya secara otodidak
2. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi yang di
tuangkan secara formal, tertulis dan normatif dalam suatu bentuk aturan main dan
perilaku ke dalam kode etik yang mana merupakan standar ataupun komitmen
moral, kode perilaku dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban selaku yang
memberikan bimbingan, arahan serta memberikan jaminan dan pedoman bagi
profesi yang bersankutan untuk tetap taat dan mematuhi kode etik tersebut
3. Memiliki tanggung jawab profesi yang tinggi baik terhadap dirinya ataupun
terhadap masyarakat secara untum demi menjaga nama dan martabat dirinya
sendiri
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masnyarakat sebgaimana profesi yang di
sandangnya.

8
Ibid., Hlm. 83

6
C. PERBEDAAN PROFESI DAN PROFESIONAL
Dari beberapa pengertian profesi dan pengertian profesional yang sebelumnya
dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang tidak
sembarang orang bisa melakukannya karena harus memiliki syarat-syarat tertentu
untuk menjalaninya. Sedangkan profesional adalah seseorang yang mana ia
menjalankan profesinya secara baik dan benar serta ia melakukannya menurut etika
dan juga garis-garis profesionalisme yang berlaku dari pada profesi yang dimilikinya.

D. PROFESI GURU DAN GURU PROFESIONAL


Guru dalam profesi atau pekerjaannya memerlukan keahlian khusus sebagai guru,
karena pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang bukan ahli di
bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih banyak dilakukan oleh
orang-orang diluar kependidikan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tugas guru
meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Tugas guru lain adalah dalam bidang kemanusiaan, guru di sekolah harus dapat
memposisikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi para muridnya. Pelajaran apapun
yang diberikan oleh seorang guru akan menjadi motivasi tersediri bagi muridnya dalam
belajar dan mengembangkan setiap apa yang didapatkan oleh gurunya.
Guru tidak hanya diperlukan bagi muridnya di sekolah, melainkan juga diperlukan
bagi masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan beragam masalah yang dihadapi
masyarakat. Dan nampak jelas dedikasi seorang guru bagi suatu bangsa tentunya
menjadi tumpuan harapan masa depan, ini terbukti dengan adanya peran guru bagi
pendidikan bangsa menurut Ki Hadjar Dewantara sebagai Ing Ngarso sun Tulodo, Ing
Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani yang mengandung arti bahwa seorang
guru harus menjadi suri tauladan ketika posisinya di depan, ketika di tengah-tengah
mampu membangkitkan semangat dan membangun masyarakat, serta ketika bearada di
belakang seorang guru harus memberikan motivasi atau dorongan bagi kemajuan suatu
bangsa. Dengan konsep ini Ki Hajar Dewantara kemudian menyebutnya dengan istilah

7
sistem among atau trilogi pendidikan9.
Dalam rangka proses peningkatan mutu pendidikan diperlukan seorang guru, baik
secara individual maupun kolaboratif untuk melakukan sesuatu, membuat pendidikan
dan pebelajaran menjadi lebih berkualitas. Sejatinya guru telah menjadi pendidik
profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul
sebagai tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua10.
Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari, pendapat ini dikemukakan oleh Rice &
Bishoprick 11 .Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban 12 :
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembejalaran;
1. Menigkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni;
2. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
3. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika;
4. Memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru profesional adalah guru yang
meramu kualitas dan integeritasnya dalam memberikan pembelajaran bagi para peserta
didiknya serta menambah pelajaran bagi dirinya untuk terus meningkatkan

9
Suparto Rahardjo, Ki Hajar Dewantara; Biografi Singkat 1889-1059, (Yogyakarta; Garasi, 2009),
Hlm. 49.
10
Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta; Bumi Aksara, 1992), Hlm. 39.
11
Ibid., Dr. Manpan Drajat M.Ag. dan M. Ridwan Effendi, S.Pd.I, M.Ud., Etika Profesi Guru, Hlm.
44-45.
12
Ibid., Hlm. 60-61.

8
kemampuan dan keterampilannya dalam berbagai bidang.

E. TANTANGAN PROFESI GURU


Kemajuan semakin pesat dan waktu terus berjalan, dunia pendidikan pun dituntut
harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan melihat fakta
yang terjadi demikian, menjadi sebuah tuntutan tersendiri bagi masyarakat untuk
menyesuaikan dirinya dengan perkembangan yang ada. Dan untuk dapat
menyeimbangkan moral dengan perkembangan zaman yang ada itu diperlukan sebuah
strategi yang tepat khususnya dalam dunia pendidikan.
Permasalahan yang melanda dunia pendidikan saat ini diantaranya bahan ajar atau
buku ajar sebagai salah satu sumber belajar yang selalu mengalami perubahan karena
mengikuti perubahan kurikulum pendidikan. Jika guru salah memilih dan tidak
menyeleksi bahan ajar yang akan digunakan dengan baik, hasilnya bukan membantu
efektifnya pembelajaran, malah yang akan terjadi adalah sebaliknya.
Masalah selanjutnya adalah pendekatan atau metode mengajar, yang menjadi
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar. Keterampilan guru
dalam memilih dan menggunakan metode mengajar akan sangat berpengaruh terhadap
tercapainya tujuan pembelajaran.
Guru dituntut untuk meningkatkan kompetensinya sebagai langkah evaluasi dan
proyeksi dalam menjalankan proses pendidikan. Berikut kompetensi yang perlu
ditingkatkan sebagai seorang guru, yaitu13:
1. Kompetensi Pedagogik : Salah satu jenis kompetensi seorang guru dalam
mengelola pembelajaran kepada murid.
2. Kompetensi Kepribadian : Kompetensi ini mencakup kemempuan pribadi yang
berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan
perwujudan diri.
3. Kompetensi Profesional : Kompetensi seorang guru dalam penguasaan materi

13
Ibid., Hlm. 88-91.

9
secara luas dan mendalam yang meliputi penguasaan materi keilmuan, metode
khusus pembelajaran bidang studi serta pengembangan wawasan etika dan
pengembangan profesi sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya.
4. Kompetensi Sosial : Kemampuan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan dan memberi pengaruh pada orang lain demi mencapai tujuan dalam
konteks sosial tertentu yang disesuaikan dengan budaya, lingkungan, situasi yang
dihadapi serta nilai yang dianut oleh individu.

F. PEMAMFAATAN TIK DALAM MENINGKATKAN


PROFESIONALISME GURU

Kemajuan TIK sangat membatu bagi peningkatan profesionalisme guru, namun


ada juga beberapa hal yang perlu diwaspadai. Pertama, informasi yang tersaji di
laman-laman internet bermacam macam komunikasi elektronik, budaya TIK telah
menunjukkan kekuatannya. Dengan tekologi mutakhir ini, telah pula berkembang
pembelajaran berbasis komputer dan berbasis TIK, yang membantu upaya memotivasi
guru dalam memilih bahan ajar pada proses belajar mengajar juga membantu para
pelajar melalui kemasan informasi yang memikat, lengkap dengan gambar berwarna
dan bergerak, baik gambar nyata maupun animasi14.
TIK untuk Memfasilitasi Pendidikan dalam menjalankan fungsi dan mencapai
tujuannya, pendidikan tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan dalam dunia nyata.
Di sini peran guru sangat penting dimana guru melakukan pendekatan konstruktif yaitu
peserta didik di tempatkan pada posisi yang memiliki kemampuan belajar, sehingga
peran guru adalah sebagai pelatih, pemandu, dan pendorong di sat di perlukan oleh
peserta didik15.

14
Darmiyati Zuchdi dkk.(2009). Pendidikan Karakter: Grand Design dan Nilai-nilai Target.
15
Jumali, M, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: UMS Press

10
G. TANTANGAN PROFESI GURU TIK

Saat ini teknologi berkembang pesat dan cepat, dalam genggaman dan sekali
sentuh semua komunikasi dan informasi dapat dilakukan sehingga dunia menjadi
semakin sempit. Perkembangan dalam bidang teknologi menyebabkan terjadinya
perubahan pada kepribadian dan kebiasaan masyarakat. Sebagai manusia,
perkembangan tidak mungkin dihindari atau bahkan dihapuskan16. Akan tetapi,
harus dihadapi dan digunakan sebaik-baiknya segala bentuk kemajuan teknologi
yang telah mampu diciptakan. Masa depan yang penuh keunggulan tersebut
selanjutnya akan mempengaruhi dunia pendidikan baik dari sisi kelembagaan,
materi pendidikan, guru, metode, sarana prasarana dan lain sebagainya.
Pendidikan disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada, begitu pula
dengan guru yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Guru adalah
profesi yang tidak akan tergantikan teknologi, tetapi guru harus mampu
menghadapi perubahan. Disinilah peranan guru sangat dominan dalam
menyampaikan dan memotivasi peserta didik dalam pemanfaatan berbagai sumber
belajar untuk meningkatkan pengetahuan serta kreativitasnya dalam menghadapi
tuntutan zaman.

16
Aqib Zainal. Profesionalisme guru dalam pembelajaran. Insan Cendikia Surabaya.2002

1
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :


1. Profesi merupakan pekerjaan yang tidak sembarang orang bisa melakukannya
karena harus memiliki syarat-syarat tertentu untuk menjalaninya.
2. Profesional adalah seseorang yang mana ia menjalankan profesinya secara baik
dan benar serta ia melakukannya menurut etika dan juga garis-garis
profesionalisme yang berlaku dari pada profesi yang dimilikinya.
3. Guru dalam profesi atau pekerjaannya memerlukan keahlian khusus sebagai guru,
karena selain guru di sekolah harus dapat memposisikan dirinya sebagai orang tua
kedua bagi para muridnya, seorang guru juga diperlukan bagi masyarakat
lingkungannya dalam menyelesaikan beragam masalah yang dihadapi masyarakat.
4. Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integeritasnya dalam
memberikan pembelajaran bagi para peserta didiknya serta menambah pelajaran
bagi dirinya untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam
berbagai bidang.
5. Beberapa tantangan yang dihadapi bagi seorang guru dalam pendidikan, antara
lain: bahan ajar atau buku ajar sebagai salah satu sumber belajar yang selalu
mengalami pembaharuan, pendekatan atau metode mengajar, diperlukannya
peningkatan kompetensi dalam berbagai aspek sebagai langkah evaluasi dan
proyeksi dalam menjalankan proses pendidikan.
6. Guru memegang peran kunci dalam pembelajaran dan dengan demikian dalam
pemanfaatan TIK untuk tujuan kependidikan. Agar dapat memetik manfaat
optimal dati TIK untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, para
guru perlu menguasasi sederet kompetensi memadai untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran berbantuan atau berbasis TIK.

2
DAFTAR PUSTAKA

DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta;


Penerbit Kanisius, 2000)

Suparman, S.Pd.I, S.Pd, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Guru: Sebuah


Pengantar Teoritik, (Ponogoro; 2019)

I Putu Jati Arsana, Etika Profesi Insinyur : Membangun Sikap Profesionalisme


Sarjana Teknik, (Yoyakarta; Penerbit Deepublish, 2018)

Andrias Harefa, Membangkitkan Etos Profesionalisme,(Jakarta; Gramedia


Pustaka Utama, 2004)

Dr. Manpan Drajat M.Ag. dan M. Ridwan Effendi, S.Pd.I, M.Ud., Etika Profesi
Guru, (Bandung; Alfabeta, 2014)

Suparto Rahardjo, Ki Hajar Dewantara; Biografi Singkat 1889-1059,


(Yogyakarta; Garasi, 2009)

Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta; Bumi Aksara, 1992),

Jumali, M, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: UMS Press

12

Anda mungkin juga menyukai