TENTANG
“ETIKA PROFESI”
DISUSUN
OLEH KELOMPOK V:
1. HARI IRAWAN
2. ARI ASHARI
3. HAMDANI
4. NURLAELA
5. MITA JULIA PRASASTI
6. IKAWATI
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
SEMESTER IV (EMPAT)
Penulis.
DAFTAR ISI
Reguler A
HIGIENE 1
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Etika Profesi. Dalam makalah ini kami membahas tentang pengertian
profesi dan lingkup etika, pengertian etika profesi, peranan dan prinsip etika profesi, serta
kode etik profesi dan standar profesi. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami ucapkan
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa
untuk dapat mempelajari serta memahami tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. LATAR BELAKANG
dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat lebih dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya
sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-
maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik
sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki
visi dan misi atau sebaliknya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode
etik, yang mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang
pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu
bagaimana mengatur masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang
dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang
lain
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen". Profesi juga
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Kode etik profesi dalam bidang apapun merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskna dalam etika profesi. Kode etik lebih memperjelas, memepertegas, dan merinci
sudah tersira dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan dalam
Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang pengertian profesi dan lingkup etika, pengertian etika profesi, peranan
dan prinsip etika profesi dan kode etik profesi serta standar profesi
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
1) Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi
intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya ialah untuk menyediakan pelayanan
didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu
pengetahuan
3) Dedi Supriyadi ( 1998: 95 ),profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
8) KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan,
merupakan suatu pekerjaan , jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat melalui
pendidikan serta latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab
b) Lingkup etika
Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa bagian
- Etika keluarga
- Etika Profesi
- Etika Politik
- Etika Lingkungan
- Etika Ideologi
Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta
etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan
akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia
nyata. Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Istilah etika menghubungkan penggunaan akal budi perseorangan dengan tujuan untuk
menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain. Dalam
bahasa Indonesia perkataan etika lazim juga disebut susila atau kesusilaan yang berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu dari kata su yang artinya indah dan kata indah yang artinya kelakuan.
Jadi kesusilaan mengandung arti kelakuaan yang baik yang berwujud kaidah, norma
Sedangkan dalam bahasa agama Islam, istilah etika ini merupakan bagian dari
akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar
menyangkut perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriah saja, akan tetapi
mencakup hal- hal yang lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah, dan syariah.
Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan, dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan
kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang
ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Etika profesi
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu
untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
3. Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan
untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar
atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia
Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau
science,medis/dokter,dsb.
Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga
sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien
atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional
dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau
Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,
tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga
sampai satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapakan akan
mempunyai tata nilai untuk mengtur kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat
yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok
profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang
mengatur dan tertuang secara tidertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi
anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati
bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada
masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya
maia peradilan,demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis
1) Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
2) Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3) Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam
menjalankan profesinya.
4) Prinsip Kompetensi
Prinsip ini menuntut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi
dan ketekunan.
Prinsip ini menuntut kita untuk berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
6) Prinsip kerahasiaan
dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa yang tidak benar
serta tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari.
juga kustomernya. Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang
tidak professional.
Menurut Biggs dan Blocher (1986:10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
1) Harus rasional
b) Standar profesi
Standar adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau
sistem yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada wewenang tertentu
(schroeder, 1991).
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk
pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama
profesi menurut bidangnya masing-masing. Standar profesi adalah pedoman yang harus
digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik (Komalawati, 2002:17)
profesi manaajemen informasi kesehatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
DAFTAR PUSTAKA
https://for7delapan.wordpress.com/2012/06/22/definisi-etika-profesi-menurut-
para-ahli/
http://nurmaliaandriani95.blogspot.co.id/2015/06/etika-profesi-hukum-manusia-etika-
moral.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-etika-menurut-pakar.html
Secara umum etika kita kenal sebagai tata atur hubungan antara manusia yang
menyangkut hubungan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban di dalam berbagai lini
kehidupan, baik dalam sebuah rumah tangga, dalam lingkungan perumahan, dalam
lingkungan kerja maupun dalam lingkungan bernegara. Etika yang menjadi fokus dalam
telaah ini adalah etika yang berkaitan dengan profesi seorang arsitek. Lingkup pengaturan
ini berupa hubungan antara arsitek dengan owner, arsitek dengan sesama arsitek, arsitek
dengan profesi lain yang memiliki keterkaitan pekerjaan.
Dalam menjalankan tugas profesinya arsitek dibatasi dengan etika profesi. Namun
hanya arsitek yang menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat dengan
aturan kode etik yang tercurah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), juga negara mulai memasuki pada wilayah ini sejak
diberlakukannya Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) No. 18 tahun 1999 dan Undang-
undang Bangunan Gedung (UUBG) no. 28 tahun 2008, serta beberapa peraturan pemerintah
dan petujuk operasionalisasi kedua Undang-undang tersebut, saat ini turut mengatur kode
etik secara tidak langsung. Serta harapannya kedepan bahwa Undang-Undang Arsitek dapat
mengimbangi pada sisi lain. Karena bila melihat pada kedua undang-undang tadi maka lebih
memfokuskan kewajiban dari seorang arsitek dan belum mengatur hak-hak arsitek.
Tentunya kondisi perundangan yang demikian saat ini merupakan sebuah kelemahan
perlindungan terhadap seorang perencana.
Demikianlah Ikatan Arsitek Indonesia dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
merumuskan Kode Etik Arsitek sebagai berikut :
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Seorang arsitek harus menempatkan diri, menata pikiran dan hasil karyanya, bukan sebagai
tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan
kemanusiaan denganberupaya hemat sumber daya serta menghindar dampak negatif
Pasal 4
Atas dasar kepercayaan atas keutuhan integritas, keahlian, kujujuran, kearifan dan rasa
sosial yangdilimpahkan kepadanya, maka seorang arsitek mendahulukan tanggung jawab
dan kewajiban dari padahak dan kepentingan diri sendiri.
Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat pemakai,
sekalipun pihak ini bukanpemberi imbalan jasa secara langsung.
Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya melalui
karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan teknis.
Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan, arsitek harus menunaikan tugasnya
secara bijak dan konsisten.
Pada pasal 9 Pedoman Hubungan Kerja antara Arsitek dan Pemberi Tugas,
menyatakan bahwa arsitek brtanggung-jawab atas kerugian akibat kesalah-kesalahan yang
dibuat arsitek, hal ini diberikan ancaman juga pada UUBG Bab VIII.
Dalam menjalankan tugas profesinya arsitek dibatasi dengan etika profesi. Namun hanya
arsitek yang menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat dengan aturan
kode etik yang tercurah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI).
Ada 5(lima) kewajiban yang harus dipenuhi oleh arsitek professional (kewajiban secara
umum, kewajiban pada masyarakat, kewajiban pada profesi, kewajiban pada pengguna jasa,
kewajiban pada teman sejawat). Tidak terpenuhinya 5(lima) kewajiban tersebut oleh arsitek
dianggap suatu penyimpangan atau pelanggaran kode etik.
Menurutnya, biaya desain gedung DPRD Konut sekitar Rp 200 juta, sedangkan kantor bupati
berkisar Rp 400 juta. "Kalau memang benar dugaan DPRD bahwa desain gambar hasil
jiplakan, tidak hanya anggaran desain yang harus dikembalikan. Tapi harus diproses secara
hukum karena jelas terjadi pelanggaran Keppres nomor 80 tahun 2003," ujarnya.
Khusus untuk proses tender kantor bupati Konut, Ilham mensinyalir telah terjadi
pelanggaran Keppres. Ini didasarkan pada saat pengambilan dokumen tender. "Memang
ada gambar tapi tidak ada Bill Off Quantity (BOQ) atau volume pekerjaan. Waktu
anuweijzing, para kontraktor minta BOQ dan panitia saat itu menyetujui. Tapi hingga
pemasukan dokumen penawaran, BOQ tidak dikeluarkan panitia lelang tanpa alasan yang
jelas. Jadi para rekanan tidak bisa menghitung volume pekerjaan secara tepat. Tapi
anehnya, ada perusahaan rekanan yang kami duga mendapat BOQ," bebernya. Pernyataan
Ilham dipertegas lagi Fadli S Tanawali, Ketua BPP Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia
(Askumindo) Sultra. Panitia proyek melalui Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Konsel,
tidak memperlihatkan review desain. Sehingga seenaknya saja melakukan perubahan,
termasuk rincian biaya.
Sumber : http://andrii20.blogspot.co.id/2015/04/kode-etik-profesi.html
https://realistmuhammad.wordpress.com/2013/06/12/tugas-etika-profesi/
12-08-2009
Etika
Judul artikel ini mengandung tiga kata kunci yaitu etika, arsitek dan praktik arsitektur.
Ketiganya berkaitan sangat erat. Subyeknya, arsitek, dalam bekerja dan berpraktik, diatur
oleh kode etik profesi arsitek. Etika, lazim diketahui secara luas, menjadi tulang punggung
profesi. Ini merupakan persetujuan bersama yang mengatur secara moral tentang bagaimana
sebuah profesi akan bertahan dan berkembang. Etika merupakan kesepakatan tentang prinsip
ahlak dan tata laku. Ia mengacu pada sistem nilai tertentu, dan meliputi standar tata laku
perorangan maupun kelompok
Webster Dictionary
Oxford Dictionary
Arsitek
Beberapa pemahaman dan pengertian dasar tentang sosok arsitek telah disepakati secara
internasional. Antara lain melalui kesepakatan UIA di Beijing tahun 1999, dan pada tahun
2007 melalui ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Architectural Services.
Architect refers to a natural person who holds the nationality of an ASEAN Member Country
and is assessed by a Professional Regulatory Authority (PRA) of any participating ASEAN
Member Country as being technically, morally, and legally qualified to undertake
professional practice of architectural and is registered and licensed for such practice by the
Professional Regulatory Authority (PRA).
Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju
terwujudnya tata-ruang dan tata-masa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan
lingkungannya, yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan
atau yang setara, mempunyai kompetensi yang diakui dan sesuai dengan ketetapan
organisasi, serta melakukan praktek profesi arsitek.
Praktik Arsitektur
refers to the provision of architectural services in connection with urban planning and the
design, construction, conservation, restoration or alteration of a building or group of
buildings. Subject to the host country's domestic regulations, these professional services
include, but are not limited to, planning and land-use planning, urban design, provision of
preliminary studies, designs, models, drawings, specifications and technical documentation,
coordination of technical documentation prepared by others (consulting engineers, urban
planners, landscape architects and other specialist consultants) as appropriate and without
limitation, construction economics, contract administration, monitoring and supervision of
construction and project management.
Arsitek bekerja melalui tahapan-tahapan pekerjaan perancangan yang lazim dikenal, sejak
konsep perancangan sampai pengawasan berkala. Dalam domain yang lebih besar, sejak
perancangan sampai renovasi atau pembongkaran.
Pada setiap tahap pekerjaan arsitek memberi perhatian tentang apa yang harus dilakukan,
mana yang lebih baik, apa manfaatnya bagi pemberi tugas, bagaimana dampaknya bagi
lingkungan, dan sebagainya. Arsitek harus memutuskan pilihan-pilihan, bagaimana
memberikan pilihan solusi dengan baik, bagaimana mengkomunikasikan pilihan-pilihan
secara adil dan terbuka.
Karya arsitektur adalah proses kolaborasi yang melibatkan banyak pihak dengan banyak
kepentingan. Dapat dipahami bahwa dalam praktik arsitektur banyak mengandung potensi
konflik kepentingan.
Dengan demikian, berpraktik dengan baik sebagai arsitek sesungguhnya sudah merupakan
tindakan yang etis.
Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia
Ringkasan
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Arsitek IAI pertama kali diterbitkan di Kaliurang pada
tahun 1992. Kemudian, mengikuti perkembangan jaman, dikaji ulang dan dilengkapi pada
tahun 2005.
Kode etik 1992 meliputi Mukadimah, 7 pasal etika dan 31 pasal tata laku. Perubahan tahun
2005 menjadi Mukadimah, 5 pasal kaidah dasar, 21 standar etika dan 45 pasal kaidah tata
laku. Struktur baru ini meliputi hal sebagai berikut:
Kaidah Dasar
Standar Etika
merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan diterapkan oleh
anggota dalam bertindak dan berprofesi.
Kaidah Tata Laku diturunkan dari Standar Etika. Pada dasarnya merupakan uraian lebih rinci
tentang apa-apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku diawasi, dan diberi sanksi bagi pelanggarnya, oleh Dewan
Kehormatan, yang ada di tingkat nasional maupun di berbagai daerah. Sanksi pelanggaran
secara umum dapat dijatuhkan secara bertingkat -Peringatan, Pembatasan, Pembekuan,
Pencabutan- keanggotaan, sesuai dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan.
Materi lengkap Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek IAI dapat diperoleh melalui
Sekretariat IAI di berbagai daerah dan cabang.
TKA 623
PRAKTIK ARSITEK ILEGAL
147020008 I
YESHI ULINA UTAMI Br GINTING
12
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, lkatan Arsitek Indonesia merumuskan Kode
Etik Arsitek sebagai benkut : Pasal 1 Dalam menunaikan tugas profesional vang dipercayakan kepadanya.
seorang Arsitek bertanggung jawab kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara, sebagai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Pasal 2 Dalam menunaikan tugas, seorang Arsitek membaktikan seluruh kemampuan keterampilan,
pengetahuan, dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses pembangunan demi kesejahteraan
umat manusia lahir dan batin, dengan tetap menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap. Pasal 3
Seorang Arsitek harus menempatkan diri, menata pemikiran dan hasil karyanya, bukan sebagai
tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan kemanusiaan dengan
berupaya hemat sumber daya serta menghindari dampak negatif. Pasal 4 Atas dasar kepercayaan
akan keutuhan integritas, keahlian, kejujuran, kearifan dan rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya,
maka seorang Arsitek mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri
sendiri. Pasal 5 Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang Arsitek
berusaha memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat pemakai, sekalipun
pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung. Pasal 6 Arsitek sebagai budayawan harus
berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya melalui karyanya dan tidak sematamata menggunakan
pendekatan teknis. Pasal 7 Pada tahap manapun dalam proses pembangunan Arsitek harus menunaikan
tugasnya secara bijak dan konsisten.
TKA 623
PRAKTIK ARSITEK ILEGAL
147020008 I
YESHI ULINA UTAMI Br GINTING
13
BAB III - PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seorang arsitek profesional harus bergabung dalam asosiasi resmi arsitek dalam hal ini IAI.
Ini menunjukkan adanya setifikasi legalitas seorang arsitek untuk mendapat ijin berkerja sebagai
arsitek profesional. Seseorang dapat dikatakan menjadi seorang arsitek profesional apabila selalu terus
berkarya dan dilengkapi dengan persyaratan legal formal dalam bentuk sertifikasi keahlian dari asosiasi
arsitek. Ini menunjukkan bahwa arsitek profesional harus bergabung dalam asosiasi arsitek
untuk dapat berkecimpung secara resmi Meski belum adanya kejelasan hukum untuk arsitek di
Indonesia, namun praktik arsitektur telah berjalan sejak lama dan jutaan bangunan telah berdiri
baik yang menggunakan jasa keahlian Arsitek maupun tidak. Kesemerawutan pembangunan
yang terjadi, antara lain karena penerapan hukum yang ada belum berjalan baik dan banyak pihak yang
mengklaim bisa membangun seperti Arsitek masih dibiarkan terjadi di negeri ini. Akibatnya bisa
terlihat banyak bangunan yang dibuat asal jadi, kurang memperhatikan keselamatan pengguna, banyak
melanggar ketentuan pembangunan tata ruang kota / wilayah, pemakaian bahan bangunan dan
sistem yang kurang layak. Seiring dengan belum adanya pengakuan terhadap tenaga profesi di
bidang jasa konstruksi termasuk Arsitek di Indonesia, maka praktik arsitektur yang terjadi di
seluruh pelosok negeri ini masih lebih banyak dilakukan dengan tanpa landasan keahlian dan hukum, dan jauh
jika ingin disetarakan dengan keahlian bangsa lain. Sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut terdapat
kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa
keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Standar-standar etika merupakan
dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi. Perlu diketahui bahwa
kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang).
TKA 623
PRAKTIK ARSITEK ILEGAL
147020008 I
YESHI ULINA UTAMI Br GINTING
14
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari
induk organisasi profesinya. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang sedikitpun
tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealism dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-
adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. Maka
dapat disimpulkan jika profesi keteknikan tanpa etika akan berakibat fatal bagi banyak orang.
3.2 SARAN
Terlibatkan parktisi professional dalam pelaksanaan suatu pembangunan dan adanya kemauan untuk
belajar / upgrading diri bagi para sarjana arsitektur muda agar tidak terjadi salah kaprah dalam
proses perancangan.
1. Permulaan
Proses permulaan meliputi pengalaman dan batasan masalah yang akan dibenahi melalui
serangkaian wawancara berupa penggalian lebih dalam akan masalah – masalah yang
dihadapi serta pengajuan usul baik dari klien maupun arsitek untuk mengatasi masalah yang
ada.
2. Persiapan
Persiapan ini meliputi pengumpulan dan analisis informasi mengenai masalah yang akan
dibenahi yang secara spesifik meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi
tentang suatu proyek tertentu atau yang sering disebut sebagai proses pemrograman.
4. Evaluasi
Evaluasi ini membahas mengenai evaluasi usulan–usulan alternatif yang diajukan oleh
arsitek atau perancang. Evaluasi yang dilakukan ini meliputi perbandingan pemecahan
masalah terhadap rancangan yang diusulkan dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan
dalam tahap pemrograman atau persiapan.
5. Tindakan
Dalam tahap tindakan dalam proses perancangan adalah kegiatan–kegiatan yang
berhubungan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek, seperti menyiapkan
dokumen–dokumen konstruksi berupa gambar kerja dan spesifikasi tertulis untuk bangunan
dan pemilihan kontraktor.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan langkah selanjutnya setelah semua yang dibutuhkan ditahapan
perancangan sudah terpenuhi. Pelaksanaan ini berarti suatu tindakan nyata yang dilakukan
untuk mengusahakan agar seluruh anggota/ kelompok dapat mencapai tujuan dari
pekerjaan yang dilakukan. Jenis metode yang sering digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sendiri ada beberapa jenis diantaranya metode barchart, CPM (Critical
Path Method), PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan PDM (Presedence
Diagram Method).
2. Pelelangan
Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruh atau secara
sebagian dalam :
a. Mempersiapkan dokumen pelelangan.
b. Melakukan Prakualifikasi seleksi konstruksi.
c. Membagikan dokumen kepada peserta/lelang.
d. Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan.
e. Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi.
f. Melakukan penilaian atas penawaran tersebut.
g. Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan pelaksana konstruksi kepada pengguna
jasa.
h. Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara pengguna jasa dan pelaksana konstruksi.
3. Pemanfaatan
Dalam tahap pemanfaatan ini adalah proses atau cara menggunakan sebuah objek
sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada.
4. Pembongkaran / Konservasi
Konservasi itu sendiri berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together)
dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang
kita punya (keep/save what you have).
Tahapan yang dilakukan arsitek dalam kegiatan pelestarian bangunan :
B. Conservation Policy
Merupakan pencarian cara–cara terbaik dalam mempertahankan nilai–nilai tersebut dalam
penggunaannya dan pengembangan di masa yang akan datang). Pada tahapan ini juga
terdapat beberapa sub tahapan yang harus dilakukan diantaranya :
• Mengumpulkan informasi bagi pengembangan kebijakan konservasi diantaranya
persyaratan klien atau penggunaan yang layak, persyaratan eksternal, persyaratan untuk
mempertahankan makna cultural, kondisi fisik.
• Pengembangan suatu kebijakan konservasi.
• Menetapkan kebijakan konservasi.
• Strategi bagi implementasi kebijakan konservasi.
2. Sikap dan tanggapan arsitek sesuai dengan pedoman kerja etika arsitek adalah sebagai
berikut :
A. Standar Etika
Standar Etika, merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan
diterapkan oleh anggota dalam bertindak dan berprofesi. Untuk standar etika sendiri, sikap
dan tanggapan dari arsitek itu harus bisa mencerminkan kepribadiannya sebagai seorang
pribadi yang jujur, berwawasan luas, bersahaja, teladan, bisa bekerja sama, bisa dipercaya,
tidak memilih, hingga bagaimana dia berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar.
B. Kaidah Dasar
Kaidah Dasar sendiri merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap ber-etika seorang
Arsitek. Dengan menyimak pengertian di atas, maka bentuk sikap dan tanggapan yang wajib
ditunjukan arsitek dari segi kaidah dasar yaitu arsitek mempunyai kewajiban untuk berperan
serta dalam proses penataan kembali bangunan di dalam lingkungan pekerjaannya dengan
tidak hanya mengutamakan materi (keuntungan) semata, tetapi bagaimana usaha arsitek
untuk mempertahankan atau mengangkat kembali nilai - nilai kebudayaan dari bangunan
dan meningkatkan nilai dari suatu lingkungan itu sendiri, menghidupkan kembali semangat
– semangat masyarakat lewat karya – karyanya, hingga penyelesaian pekerjaan dengan baik
sehingga dapat memuaskan setiap orang yang menggunakan jasanya itulah bentuk sikap
yang dibutuhkan oleh seorang arsitek.
2 Votes
-Manusia bisa berbuat kesalahan dan melakukan penyimpangan atau pelanggaran norma –
norma sosial.
Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui
perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan
Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :
1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM)
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi
dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang).
-Norma Umum
Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :
-Norma Khusus
Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan dalam lingkup yang lebih sempit
Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk
jamak dari “buddhi” (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal. Dalam bahasa inggris, kebudayaan di kenal dengan nama “Culture”
yang berasal dari kata latin “Colere”, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Etika
– Bertens (1994) menjelaskan, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan.
– Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat kebisaan, dari bentuk jamak inilah terbentuk
kata Etika oleh filsuf Yunani Aristoteles(384-322 BC) dipakai untuk menunjukan filsafat
moral.
– Berdasarkan asal – usul kata tersebut Etika berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan.
– Fagothey (1953), Etika adalah studi tentang kehendak manusia, yang berhubungan dengan
keputusan yang benar atau yang salah dalam tindak perbuatannya
– Sumaryono (1995), Etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam
perbuatannya.
– Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat
mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya.
– Etika mempersoalkan pula hak setiap lembaga seperti orangtua, sekolah, negara dan agama
untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati.
– Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap
semua norma
– Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan
bagi siapa saja yang tidak mau diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.
Berdasarkan Nilai dan Norma yang terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi:
– Etika Deskriptif
Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku
manusia yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat
– Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia
tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku
– Sanksi Sosial
Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat
– Sanksi Hukum
Hukum pidana dan hukum perdata
Moral
– Moral berasal dari bahasa Latin MOS, jamaknya adalah mores yang juga berarti adat
kebisaan.
– Dengan merujuk pada kata Etika maka Moral berarti nilai – nilai dan norma – norma yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
– Sony Keraf (1991), Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup
dengan baik sebagai manusia
Faktor Penentu moralitas :
a. Motivasi
b. Tujuan Akhir
c. Lingkungan Perbuatan
Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua
golongan:
2. Kaidah Keadilan.
Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap
mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban
yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja
disesuaikan dengan kadar anggota masing-masing.
Pengertian Etika ProfesiBartens (1995) menyatakan, kode etik profesi merupakan norma
yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi
petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu
moral profesi itu di mata masyarakat. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan
karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik
profesi dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga anggota kelompok profesi tidak akan ketinggalan zaman.Kode etik
profesi merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan
moral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku
efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu
sendiri. Kode etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban
profesi itu. Kode etik profesi menjadi tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi. Kode
etik profesi merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga
diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru ataupun calon anggota
kelompok profesi. Kode etik profesi telah menentukan standarisasi kewajiban profesional
anggota kelompok profesi. Sehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu campur tangan
untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan kewajibannya. Kode etik profesi pada
dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan
tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara baik, sehingga
memuaskan semua pihak.
a. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di
sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup
menggelitik para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme
kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.
b. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi
keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Rupanya
kekurangan ini memberi peluang kepada profesional yang lemah iman untuk berbuat
menyimpang dari kode etik profesinya.
Para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental
manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi
tersebut
dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai
akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara
pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika
profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaannya.
Secara umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4 kelompok :a.
Kelompok Pertama,yang bergelut dengan software,yaitu: Sistem analis,programer,web
designer,web programerb. Kelompok kedua, yang bergelut dengan hardware, yaitu:
Technical engineer dan networking engineer
Setiap jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:
a. Supervised (terbimbing), 0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan petunjuk
b. Moderately supervised (Madya),3-5 tahun pengalaman,masih perlu dibimbing
c. Independent/Managing (mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan
a. Cross Country,Cross-enterprise applicability, job harus relevan dengan kondisi region yang
memiliki kesamaan pemahaman.
b. Function oriented bukan tittle oriented, gelar bisa berbeda, yang penting fungsi nya sama.
d. Applicable, fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas profesional
TI di region masing-masing.
Instruktur
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses belajar
mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi. Instruktur IT harus memiliki kombinasi
kemampuan menguasai pengetahuan tentang software dan hardware yang menjadi tanggung
jawabnya. Instruktur berperan melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan terhadap
anak didik.
System Developer
Programmer
Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak komputer.
Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer
programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam perangkat lunak. Orang
praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal juga sebagai seorang
analis programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat
lunak. Suatu bahasa komputer utama programmer ( Java, C++, dll).
REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang menjauhkan diri
dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools seperti IDE (Integrated
Development Environment) dan lebih condong mengarah penggunaan bahasa assembler atau
kode mesin, dan semakin dekat dengan perangkat keras.
Sistem Analist
Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut :
4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras dan lunak
dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak.
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan menyediakan
prosedur untuk pekerjaan.
Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para user serta manajemen
dalam rangka memperoleh bahanbahan utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan
kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang lingkup dari sistem
yang akan dibuatnya. Semua bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan
dengan adanya kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi
kebutuhan sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan
melakukan perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka
sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja
(merancang sistem) tersebut.
Project Manager
Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencanaan
dan mensukseskan segala proyek. Sebutan Project Manager ini digunakan dalam industri
konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu
produk atau jasa.
Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu
kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak dinyatakan dan
tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan manajemen yang lebih
sistematis.
Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam sertifikasi yang berkenaan dengan Profesionalisme
Project Manager, yaitu :
Spesialisasi
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja, diantaranya
yaitu:
sumber : http://aci-miss24.blogspot.com/2009/04/tinjauan-umum-etika-profesi.html
1. Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih.
2. Pranata
Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat
yang khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk tertulis (undang-undang dasar, undang-
undang yang berlaku, sanksi sesuai hukum resmi yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum
adat, kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi sosial/moral (misalkan dikucilkan)).
Pranata bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai,
aturan main, tujuan, kelengkapan, dan umur.
Institusi formal adalah suatu institusi yang dibentuk oleh pemerintah atau oleh
swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi serta mempunyai aturan-aturan
tertulis/ resmi. Institusi formal dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a) Institusi pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan suatu
kebutuhan yang karena tugasnya berdasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan
melakukan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan taraf
kehidupan kebahagiaan kesejahteraan masyarakat.
b) Institusi swasta adalah institusi yang dibentuk oleh swasta (organisasi swasta) karena
adanya motivasi atau dorongan tertentu yang didasarkan atas suatu peraturan perundang-
undangan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
3. Pembangunan
Pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam
lingkungan masyarakat.
2. Tujuan Khusus Pembangunan ialah tujuan jangka pendek, pada tujuan jangka pendek
biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu.
Jadi dapat diartikan bahwa hukum pranata pembangunan adalah suatu peraturan perundang-
undangan yang mengatur suatu sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi yang di miliki
oleh kelompok ataupun individu dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan hidup bersama.
1. Manusia
Unsur pokok dari pembangunan yang paling utama adalah manusia.Karena manusia
merupakan sumber daya yang paling utama dalam menentukan pengembangan
pembangunan.
3. Modal
Modal faktor penting untuk mengembangkan aspek pembangunan dalam suatu
daerah.Apabila semakin banyak modal yang tersedia semakin pesat pembangunan suatu
daerah.
4. Teknologi
Teknologi saat ini menjadi faktor utama dalam proses pembangunan.Dengan teknologi dapat
mempermudah, mempercepat proses pembangunan.
Etika Profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen
(klien). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat
dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri
yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang sehingga perlu
adanya pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi. Kode etik profesi
merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang
professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Penyalahgunaan profesi sering terjadi dikarenakan banyak orang yang mempunyai profesi
tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode etik tertentu dalam profesi yang mereka
miliki, dan mereka Manajemen Konstruksi tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan
masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan
profesi.
Profesi
Profesi yaitu pekerjaan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
danmengandalkan keahliannya.Menurut www.wikipedia.com,
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalambahasa Yunani adalah
"Επαγγελια"
, yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajibanmelakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen".Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi , kode
etik ,serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum , kedokteran , keuangan , militer ,teknikdan desainer
Karakteristik Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyaikarakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidakmemuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga
tidak semua ciri iniberlaku dalam setiap profesi:1.
Asosiasi profesional
: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh paraanggotanya, yang dimaksudkan
untuk meningkatkan status para anggotanya.Organisasiprofesi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.3.
Pendidikan yang ekstensif:
Ujian kompetensi
: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratanuntuk lulus dari suatu
tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.5.
Pelatihan institutional
Lisensi:
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanyamereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.7.
Otonomi kerja
8.
Kode etik
: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya danprosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.9.
Mengatur diri
: Profesi yang paling sukses akan meraih status yangtinggi, prestise, dan imbalan yang layak
bagi para anggotanya. Hal tersebut bisadianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang
mereka berikan bagi masyarakat.
Sebagai contoh
3. Etika Profesi
Yaitu bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial.
Sebagai contoh
, berupa kode etik arsitek yang merupakan bagiian dari etika profesi yang manamengatur
bagaimana arsitek itu harus beretika. Melalui kode etik, diatur hak dan kewajibandari
seorang arsitek secara umum, Hak dan kewajiban arsitek terhadap publik, klien,
profesi,rekan seprofesi, dan lingkungan. Di Indonesia, atau di IAI pada khususnya, kode etik
ini diaturdalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek.Kode etik ini pertama
kali dibuatdan disepakati pada tahun 1992 di Kaliurang, kemudian diperbaharui melalui
kongres di Jakartapada tahun 2005.
•
Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi ArsiteK ini terdiri dari beberapa bagian,yaitu:
Mukadimah,1.
Kaidah Dasar, merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap ber-etika seorangArsitek.
Standar Etika, merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati
danditerapkan oleh anggota dalam bertindak dan berprofesi.
Kaidah Tata Laku, bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata lakuakan
dikenakan tindakan, sanksi keorganisasian IAI.1.
dalam beberapa kondisi/situasi merupakan penerapan akan satu atau lebihkaidah maupun
standar etika.
Berikut cuplikan dari kode etik arsitekturStandar Etika 1.5Nilai Hak Asasi Manusia
•
Kaidah Tata Laku 1.501Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, arsitek bersikap tidak
membeda-bedakan seseorang/golongan atas dasar penilaian ras/suku, agama,
kebangsaan,cacat, atau orientasi gender.
Arsitek bersikap terbuka dan sadar untuk memadukan arsitektur dengan seni-seniterkait
dan selalu berusaha menumbuh-kembangkan ilmu dan pengetahuan dalammemajukan
proses dan produk industri konstruksi.
Dalam penggunaan TIK ada yang menggunakan untuk kejahatan sehingga perlunya
perlindungan seperti halnya UU ITE . berikut ciberlaw di indonesia :
Penyusunan ITE
1. Pengertian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan informsi dan transaksi
elektronika
2. Asas dan tujuan
3. Dokomen elektonik dapat dijadiakan alat bukti hukum yang sah
4. Penyelenggaraan sertifikasi elektronik dan didtem elektronik
5. Transaksi elektronik
6. Pengakuan dan perlindungan terhadap kekayaan intelektual elektronik
7. Perbuatan yang dilarang
8. Penyelesain dengketa, gugatan dalam bentuk perdata
9. Peran pemerintah dan masyarakat
10. Proses penyidkan
11. Ketentuan pidana
12. Ketentuan peralihan
13. Ketentuan penutup
Larangan
Selain di dalam negri UU ITE juga merujuk bebrapa aturan internasional seperti halnya :