DISUSUN OLEH
NOMOR URUT 10 :
NAMA : 1. ARMAN SOFIANUS GULO
2. FAATULE BAWAMENEWI
FAKULTAS : FKIP
PRODI : PPKn
SEMESTER : VII (TUJUH)
KELAS :A
MATA KULIAH : ETIKA PROFESI
DOSEN PENGAMPU :
FATIANI LASE, S.Pd., M.Pd
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa atas
anugrah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
judul “ Etika Profesi Dalam Sistem ”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
pengampu mata kuliah Etika Profesi, juga untuk memperluas pengetahuan
mahasiswa. Penulis telah berusaha menyusun makalah ini supaya hasilnya lebih
baik, namun tak bisa dipungkiri bahwa saya dalam penyusunan makalah ini
memiliki keterbatasan baik dalam penulisan kata, bahasa yang kurang baik,
serta penyusunan isi dari pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik dari saudara/saudari yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini kedepan.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Pentingnya Etika Profesi....................................................... 3
B. Pengertian Etika.................................................................... 4
C. Pengertian Profesi................................................................. 15
D. Prinsip-Prinsip Etika Profesi................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia
mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal
siapa dia sebenarnya. Oleh karena itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar
untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai
maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia mengungkapkan
dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab,
jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan sebagainya; atau
sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak
bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi
perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok, dengan mengandalkan keterampilan khusus, dilaksanakan
sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan
pribadi yang mendalam. Karena itulah seorang profesional pada suatu
bidang kerja tertentu adalah orang yang benar-benar terampil dengan bidang
kerjanya, lebih terampil dibandingkan dengan masyarakat umum.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami
topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai
seorang pekerja maupun sebagai sebagai seorang profesional. Terutama
lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja,
menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien, melaksanakan
kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan,
menghayati budaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu
pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan profesionalitas kerja sebagai
jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah
membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya etika profesi ?
2. Apa itu etika ?
3. Apa itu profesi ?
4. Apa saja prinsip-prinsip etika profesi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pentingnya etika profesi.
2. Untuk mengetahui pengertian etika.
3. Untuk mengetahui pengertian profesi.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
yang dipakai dalam suatu pekerjaan. Kode etik profesi berfungsi sebagai
pelindung dan pengembangan profesi. Dengan adanya kode etik profesi,
masih banyak kita temui pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan
profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak ada, maka akan semakin banyak
terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak terjadi penyalah gunaan profesi.
B. Pengertian Etika
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya
tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif
objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika
secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu individu
dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait
tingkah laku yang dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma,
kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas
suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan
norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di
dalam bermasyarakat.
Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan
buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial
maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan
dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan
sekitar, misalnya, etika berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam
rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan semacamnya. Etika
tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam
bersosialisasi yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu
kondisi yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh, etika yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari dan sekitar, yakni mengucap salam saat bertamu ke rumah orang, baik
itu saudara, kerabat, maupun teman. Kemudian, meminta maaf setelah kita
berbuat kesalahan, dan mengucapkan terima kasih saat seseorang telah
menolong atau membantu kita.
1. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
a. Aristoteles
Aristoteles merupakan seorang filsuf asal Yunani dan murid dari
Plato berpendapat dengan membagi etika menjadi 2 pengertian, yakni
Terminius Technicus dan Manner and Cutom. Terminius Technicus
merupakan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari problema
tingkah laku atau perbuatan individu (manusia), sedangkan Manner and
Cutom merupakan pengkajian etika berkaitan dengan tata cara dan adat
yang melekat dalam diri individu, serta terkait dengan baik dan buruknya
tingkah laku, perbuatan, ataupun perilaku individu tersebut.
b. W. J. S. Poerwadarminta
Wilfridus. J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra
Indonesia, mengemukakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan terkait
perbuatan dan perilaku manusia dilihat dari sisi baik dan sisi buruknya
yang ditentukan oleh manusia pula.
d. Louis O. Kattsoff
Kattsoff memberikan pandangan bahwa etika pada hakikatnya
lebih cenderung berkaitan dengan asas-asas pembenaran dalam relasi
tingkah laku antarmanusia.
e. H. A Mustafa
H. A. Mustafa mengemukakan pengertian etika adalah ilmu yang
menelaah suatu tingkah laku atau perbuatan manusia dari segi baik dan
buruknya dengan memperhatikan perilaku manusia tersebut sejauh yang
diketahui oleh akal pikiran manusia.
f. K. Bertens
Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik
bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan
atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga sebagai sistem
nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun bermasyarakat.
Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral).
Kemudian, etika juga diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas
(kode etik).
h. Sumaryono
Sumaryono mendefinisikan etika sebagai studi yang membahas
mengenai suatu kebenaran dari tindakan atau perilaku manusia atas
kodrat atau fitrah yang memang sudah melekat pada diri manusia itu.
7
2. Macam-Macam Etika
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai apa saja macam-
macam etika berdasarkan jenisnya, cakupannya, lingkungannya, dan
sumbernya. Simak penjelasan di bawah ini.
a. Etika Berdasarkan Jenisnya
Menurut jenisnya, ada dua jenis-jenis etika di antaranya etika
normatif dan etika deskriptif. Berikut penjabarannya secara singkat.
1) Etika Normatif
Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menentukan dan
menetapkan berbagai perilaku, perbuatan, sikap ideal yang seharusnya
dimiliki oleh tiap individu di dalam hidup ini.
2) Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah jenis etika yang berusaha memandang
perilaku dan sikap individu, serta apa yang individu itu kejar di dalam
hidup ini atas perkara yang memiliki nilai.
2) Etika Filosofis
Etika filosofis adalah jenis etika yang lahir dari kegiatan berpikir
atau berfilsafat yang dilakukan oleh individu dan termasuk dalam
bagian dari filosofis (berdasarkan filsafat). Filsafat sebagai suatu
bidang ilmu yang salah satunya mempelajari pikiran manusia. Adapun
etika filosofis dibagi menjadi dua sifat, yakni empiris dan non-empiris.
Empiris merupakan jenis filsafat yang erat kaitannya dengan
sesuatu yang nyata, berwujud, atau konkret. Contohnya, apabila suatu
individu mengambil salah satu bidang filsafat hukum, akan membahas
terkait hukum
Kemudian, non-empiris merupakan bagian yang berupaya
melebihi suatu yang nyata, berwujud, atau konkret sebelumnya. Sifat
non-empiris ini cenderung menanyakan gejala konkret yang
menyebabkannya.
3. Fungsi Etika
Tentu etika memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis
yang berhadapan langsung dengan berbagai suatu moral yang
membingungkan.
- Guna pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu
sikap yang wajar dalam situasi dan kondisi masyarakat yang majemuk
(pluralisme).
- Guna memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu
kebolehan untuk berargumentasi secara kritis dan rasional.
- Berfungsi sebagai pembeda mana yang boleh diubah dan mana yang
tidak dapat diubah.
- Berfungsi menyelidiki suatu konflik atau permasalahan hingga ke
10
akar-akarnya.
- Berfungsi untuk membantu sebuah konsistensi.
- Berfungsi untuk menyelesaikan konflik, baik konflik moralitas
maupun konflik sosial lainnya, dengan bentuk gagasan yang
tersistematis juga kritis.
4. Manfaat Etika
Etika sebagai sesuatu yang melekat pada diri manusia, tentunya
memiliki beberapa manfaat di dalam kehidupan bermasyarakat dan
bersosial. Berikut ini akan dijabarkan secara singkat manfaat dari etika di
kehidupan bermasyarakat.
a. Etika bermanfaat sebagai penghubung antar nilai
Etika bisa dikatakan sebagai jembatan antarnilai satu dengan nilai
yang lainnya. Sebagai contoh, arti budaya dan nilai agama, dengan
adanya etika maka dua hal ini akan bisa jadi suatu kesatuan kebiasaan
yang melekat di dalam masyarakat, tanpa ada pihak yang merasa
dirugikan sekalipun.
5. Karakteristik Etika
Berikut akan dijabarkan ciri-ciri ataupun karakteristik dari etika.
a. Etika bersifat mutlak atau absolut
Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah etika
berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai
prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan dan tidak pula tergantung dengan
dasar moral yang berubah-ubah.
Sebagai contoh, membunuh dan merampas hak atau milik orang
lain merupakan perbuatan dan tindakan yang tidak bermoral apapun itu
alasannya.
bagaimanapun juga moral dari individu tersebut akan buruk, meski tidak
dijerat oleh aparat penegak hukum sekalipun.
C. Pengertian Profesi
Profesi adalah salah satu bidang dari pekerjaan yang didasari dengan
keahlian tertentu. Profesi memiliki sifat dan karakteristik yang tidak
terdapat pada jenis pekerjaan lainnya (bukan profesi). Secara etimologi,
istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yakni "profession". Di mana kata
itu juga berasal dari bahasa Latin "profesus" artinya mampu atau ahli dalam
suatu bentuk pekerjaan.
Sementara, secara terminologi, pengertian profesi merupakan suatu
pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi para pelakunya.
Jadi, apa yang dimaksud profesi yaitu jabatan yang menuntut suatu
keahlian, keterampilan, maupun keilmuan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti profesi adalah
bidang pekerjaan yang ditempuh melalui pendidikan keahlian, seperti
kejuruan atau keterampilan tertentu.
Suatu profesi harus memiliki 3 pilar pokok yaitu:
- Keahlian,
- Pengetahuan, dan
- Persiapan akademik.
Dikutip dari e-book Etika Profesi Guru oleh Jumrah Jamil, SPd, MPd,
keahlian dan pengetahuan profesi didapatkan melalui pendidikan maupun
pengalaman. Pasalnya, seorang dengan profesi tertentu akan menggunakan
suatu metode ilmiah atau teori untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam
pekerjaannya.
Dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya, profesi memiliki
kode etik dan juga dikontrol oleh organisasi profesi melalui majelis etik
profesi. Jabatan atau pekerjaan profesi perlu mendapat pengakuan dari
masyarakat, baik itu melalui profesionalitas (tingkat kualitas) yang secara
nyata atau melalui dukungan aspek legal. Artinya, pekerjaan yang disebut
profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang. Jika disimpulkan, arti
16
A. Kesimpulan
Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia
dapat mengekspresikan dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja
atau profesi merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri
untuk menjadi lebih baik.
Dalam pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu
yang dilakukan sebagai kegiatan pokok, dengan mengandalkan
keterampilan khusus, dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan
dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah
seorang profesional pada suatu bidang kerja tertentu adalah orang yang
benar-benar terampil dengan bidang kerjanya, lebih terampil dibandingkan
dengan masyarakat umum. Untuk menyeimbangkan serta sebagai penunjuk
arah bagi para profesional itu diperlukan adanya suatu kode etik profesi
yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dan diharapkan akan dipegang
teguh oleh setiap profesional yang tergabung didalamnya.
B. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya dan dapat
menambah wawasan dan pemikiran khususnya pada mata kuliah “ Etika
Profesi ”.
DAFTAR PUSTAKA
20
Isnanto, R. Rizal, 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang: Universitas
http://muaramasad.blogspot.sg/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
https://money.kompas.com/read/2022/01/04/073731426/empat-prinsip-etika-
profesi-beserta-pengertiannya?page=3