Anda di halaman 1dari 14

Makalah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

“ Profesi dan Profesional ”

Dosen Pengampu : Ini Karyadi Makbul

Disusun Oleh :

1. Liana Ismawati ( 2209060034 )


2. Abdul Wahab ( 2209060035 )

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bissmilahirahmanirahim

Assalamu’alaikum wr.....wb.

Puja dan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-NYA
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tema dalam makalah ini
adalah

“ Profesi dan Profesional “

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan yang memberikan tugas kepada saya.

Saya jauh dari kata sempurna dan ini adalah langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini berguna bagi saya,
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Mataram 12 Oktober 2023

Penyusun/Penulis
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................I

KATA PENGANTAR..........................................................................................II

DAFTAR ISI......................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................IV

 LATAR BELAKANG
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................VI

1. Pengertian Profesi dan Profesional


2. Karakteristik Profesi dan Profesional
3. Urgensi Profesional dalam Kehidupan
4. Ciri-ciri profesi
5. Syarat-Syarat Profesi
6. Pentingnya Profesional dalam Profesi

BAB III PENUTUP..............................................................................................X

 KESIMPULAN
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara leksikal, kata profesi mengandung berbagai makna dan pengertian. Menurut Hornby
sebagaimana yang dikutip Udin Syaifuddin Said (Udin, 2009) kata profesi menunjukkan dan
mengungkapkan suatu kepercayaan, bahkan suatu keyakinan atas sesuatu kebenaran (ajaran agama)
atau kredibilitas seseorang. Profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaa atau urusan
tertentu. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi. Profesi juga
merupakan suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan
tinggi dan diatur oleh suatu kode etik khusus. Berdasakan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
profesi itu pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus
dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya.
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Professional artinya orang yang
ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya sifat professional(Engkol, 1990).Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut: Profesi adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.
Profesional adalah (1) bersangkutan dengan profesi, (2) memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya dan (3) mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Profesionalisasi
adalah proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi professional (Depdiknas, 2005).

Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian
tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang mempunyai kapasitas dan keahlian tertentu sebagai
buah pendidikan yang ditenpuhnya menempuh kehidupannya dengan keahlian tersebut, maka ada
yang mensyaratkan adanya suatu sikap bahwa pemilik keahlian tersebut akan mengabdikan dirinya
pada jabatan tersebut. Pada umumnya masyarakat awam mengartikan kata profesionalisme bukan
hanya digunakan untuk pekerjaan yang telah diakui sebagai suatu profesi, melainkan pada hamper
setiap pekerjaan. Muncul ungkapan misalnya penjahat professional, sopir professional, hingga
tukang ojek professional. Dalam bahasa awam pula, seseorang disebut professional jika cara
kerjanya baik, cekatan, dan hasilnya memuaskan. Dengan hasil kerjanya itu, seorang mendapatkan
uang atau bentuk imbalan lainnya. Vollmer dengan menggunakan pendekatan kajian sosiologik
sebagaimana yang dikutip Udin (Udin, 2009) mempersepsikan bahwa profesi itu sesungguhnya
hanyalah merupakan suatu jenis model atau tipe pekerjaan ideal saja, karena dalam realitasnya
bukanlah merupakan hal mustahil pula untuk mencapainya asalkan ada upaya yang sungguhsungguh
kepada pencapaiannya. Proses usaha menuju kearah terpenuhinya persyaratan suatu jenis model
pekerjaan ideal itulah yang dimaksudkan dengan profesionalisasi.

Pernyataan di atas itu mengimplikasikan bahwa sebenarnya seluruh pekerjaan apapun


memungkinkan untuk berkembang menuju kepada suatu jenis model profesi tertentu. Dengan
mempergunakan perangkat persyaratannya sebagai acuan, maka kita dapat menandai sejauh mana
sesuatu pekerjaan itu telah menunjukkan cirri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara professional. Hal yang sangat diperlukan oleh suatu profesi ialah
pengakuan masyarakat atas jasa yang diberikannya. Kita mengenal, profesi yang paling tua adalah
kedokteran dan hukum. Profesi kedokteran berkembang dari tradisi pengobatan tradisional yang
mencampuradukkan pseudo science dengan science. Sedangkan profesi hukum berkembang dari
kebutuhan masyarakat akan adanya rasa aman dan kepastian hukum bagi pelanggar aturan. Ahli
sosiologi hukum memahami betul bahwa setiap masyarakat mengembangkan hukumnya sendiri
sesuai dengan kondisi kemasyarakatan dan semangat zamannya. Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan
tertentu yang mensyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) tertentu secara
khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Profesi dan Profesional


2. Karakteristik Profesi dan Profesional
3. Urgensi Profesional dalam Kehidupan
4. Ciri-ciri profesi
5. Syarat-Syarat Profesi
6. Pentingnya Profesional dalam Profesi

C. Tujuan

Untuk memperluas pengetahuan tentang Profesi entah itu dari


pengertian,karakteristik ,Urgensi,syarat-syarat profesi dan profesional.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Profesi dan Profesional

a. profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian, seperti
keterampilan serta kejuruan tertentu. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
b. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku sebagai
seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam
bidangnya.

2. Karakteristik Profesi dan Profesional

A. Profesi

 Keahlian berdasarkan pengetahuan teoretis, para profesional memiliki pengetahuan


teoretis yang ekstensif dan keahlian dalam mempraktikkan pengetahuan tersebut.
 Adanya pendidikan yang ekstensif, yaitu proses pendidikan yang cukup lama dengan
jenjang pendidikan yang tinggi bagi profesi yang prestisius.
 Terdapat ujian kompetensi, yaitu ujian mengenai pengetahuan atau kompetensi di
bidang tertentu, di mana umumnya terdapat syarat untuk lulus tes yang menguji
pengetahuan teoretis.
 Terdapat pelatihan institusional, yaitu suatu pelatihan pelatihan untuk mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi profesi.
 Adanya asosiasi profesional, yaitu organisasi suatu profesi yang bertujuan untuk
meningkatkan status para anggotanya.
 Adanya lisensi, yaitu sertifikasi di bidang tertentu sehingga seorang profesional dianggap
memiliki keahlian dan dianggap bisa dipercaya.
 Kode etik profesi, yaitu suatu prosedur dari organisasi profesional yang mengatur para
anggotanya agar bekerja sesuai aturan.
 Adanya otonomi kerja, yaitu pengendalian kerja dan pengetahuan teoretis para
profesional untuk menghindari intervensi dari luar.
 Mengatur diri, seorang profesional diatur oleh organisasi profesi tanpa adanya campur
tangan pemerintah.
 Layanan publik dan altruisme, yaitu pendapatan atau penghasilan dari kerja profesi
yang dipertahankan selama berhubungan dengan keperluan masyarakat.
 Status dan imbalan tinggi, seorang profesional yang sukses akan mendapatkan status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak sebagai pengakuan terhadap layanan yang
diberikan kepada publik

B. Profesional

 Penampilan profesional, karakteristik profesionalisme di tempat kerja adalah penampilan


yang profesional.Maksudnya,selalu mengenakan pakaian yang sopan, rapi, dan bersih ketika
berada di kantor.Tidak hanya itu, melakukan perawatan diri untuk membuat diri terlihat lebih
layak tampil.
 Dapat diandalkan,Karakteristik lain yang perlu dimiliki seorang profesional dapat
diandalkan. Contohnya, selalu menjaga komitmen yang telah dibuat.Selain itu, seorang
profesional juga menunjukkan dirinya dapat diandalkan dengan selalu tepat waktu dalam
segala hal.Jika telah berjanji untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam seminggu,maka
harus menyelesaikannya dalam jangka waktu tersebut
 Kompeten,seorang profesional selalu menunjukkan kompetensinya.Maksudnya, selalu
menyelesaikan pekerjaan dan hasilnya pun memuaskan.Juga memiliki kemampuan yang
sesuai dengan peran dan selalu memberikan hasil terbaik serta melebihi ekspektasi.Namun,
bukan berarti melakukan segala hal sendirian.Karakteristik lain dari seorang profesional juga
adalah tidak ragu untuk meminta bantuan ke rekan kerja.
 Tingkah laku yang etis Artinya, selalu berkomitmen untuk melakukan hal yang
benar.Beberapa contoh antara lain selalu bersikap jujur, terbuka, dan tulus ketika melakukan
pekerjaan serta dalam kehidupan sehari-hari.
 Teratur,Salah satu ciri dari seorang profesional adalah keteraturan. Contohnya, seorang
profesional selalu memastikan meja kerjanya rapi dan tertata.Hal ini supaya dia bisa mencari
barang yang dibutuhkan dengan mudah.Di sisi lain, sebelum melakukan presentasi bisnis, dia
pun memastikan seluruh materi sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya.
 Berani bertanggung jawab, terutama ketika membuat kesalahan, adalah salah satu
karakteristik penting dari seorang profesional.Tidak hanya itu, seorang profesional pun
selalu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk bisa menyelesaikan kesalahan
tersebut.
 Menerapkan bahasa profesional,Penerapan karakteristik profesionalisme adalah dengan
menggunakan bahasa yang profesional, baik lisan maupun tulisan.Seorang profesional sebisa
mungkin menghindari penggunaan bahasa gaul dan yang tidak dimengerti ketika berada di
lingkungan kerja.Tidak hanya itu, seorang profesional juga selalu menjaga dirinya dalam
berkomunikasi meskipun berada dalam situasi informal.
 Membedakan ursan personal dan profesoional,Seorang profesional paham pentingnya
membedakan masalah atau situasi pribadi dan profesional.Meskipun sedang mengalami
masalah dalam kehidupan pribadi, seorang profesional selalu menjaga dirinya untuk tidak
membawa masalah tersebut ke ranah pekerjaan.
 Bersikap positif,Salah satu hal yang menunjukkan bahwa kamu adalah seorang profesional
yaitu dengan ketenangan positif ketika bekerja.Oleh karena itu, selalu berusaha untuk tidak
mengeluh meski mendapatkan tugas yang sulit.Tidak hanya itu, agar selalu memotivasi
rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu sesulit apapun itu.
 Mengontrol emosi,Mampu mengendalikan emosi adalah salah satu penerapan dari
karakteristik seorang profesional.Seorang profesional selalu paham pentingnya untuk
menenangkan dan menjaga emosinya dalam segala situasi.Dengan begitu, hal tersebut akan
membantu membuat keputusan rasional meski dalam situasi sulit.
 Ciri-ciri orang profesional juga adalah memiliki kemampuan manajemen waktu yang
efektif.Beberapa contoh penerapan manajemen waktu yang efektif adalah dengan selalu
tepat waktu ketika datang ke kantor atau rapat .Tidak hanya itu, jika situasi memaksanya
datang terlambat, dia pun selalu memberi tahu rekan kerjanya terlebih dahulu.

Karakteristik seorang profesional lainnya adalah selalu fokus terhadap tujuan. Sehingga, dia pun
paham hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapainya.
 Selalu fokus,Tidak hanya itu, seorang profesional juga tahu bagaimana agar bisa terus fokus
dalam pekerjaannya agar tetap produktif.Dengan begitu,bisa menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas serta pekerjaannya seefektif dan seefisien mungkin.
 Tenang dan siap,seorang profesional juga selalu tenang tenang dan siap meskipun berada
dalam situasi sulit.Tidak hanya itu,juga selalu menjaga postur tubuh yang tegap, melakukan
kontak mata ketika berkomunikasi, dan menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang ramah
serta profesional.
 Menghargai orang lain,seorang profesional selalu fokus pada kinerja dan pencapaian
seseorang daripada gosip-gosip kantor.Seorang profesional selalu mencari cara untuk
membantu meningkatkan kinerja rekan kerjanya.Tidak hanya itu, seorang profesional juga
mengetahui batasan dalam bercanda. Mereka tahu hal-hal apa saja yang tidak bisa dijadikan
bahan bercandaan.
 Terus belajar,Seorang profesional juga selalu meng- upgrade pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya.Hal ini dilakukan supaya bisa menjadi seorang ahli di
bidang industri yang dijalaninya.Seorang profesional bisa terus belajar meski sudah bekerja
dengan mengikuti pelatihan , webinar , konferensi, hingga membaca buku untuk
menambah pengetahuan.
 Komunikasi yang baik,Karakteristik lain dari seorang profesional adalah kemampuan
komunikasi yang baik.Sehingga, dia dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas
kepada rekan kerjanya.Tidak hanya itu, dia pun mendengarkan secara aktif dan mencoba
memahami apa yang disampaikan oleh rekan kerjanya.Hal ini memungkinkan komunikasi
terbuka antara dia dan rekan kerja, sehingga memudahkan kolaborasi dan kerja sama.
 Memiliki soft skillSeorang profesional selalu memiliki soft skill untuk membantunya dalam
pekerjaan dan karir.Soft skill seperti berpikir kritis , kepemimpinan, dan kemampuan kerja
tim adalah beberapa di antaranya.Tidak hanya itu, dengan soft skill pun dia bisa tahu cara
menyapa atasan dan rekan kerja dengan benar.

3. Urgensi Profesional dalam Kehidupan

Urgensi Profesional dalam Kehidupan adalah sebagai motivasi intrinsik untuk meningkatkan
etos kerja yang baik dan unggul. Urgensi Profesional dalam Pendidikan menjadi faktor
penentuan dalam proses pendidikan yang berkualitas.

4. Ciri-ciri profesi
Secara umum, berikut merupakan ciri-ciri profesi yaitu:
 Adanya pengetahuan atau keahlian khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan.
 Ada standar moral dan kaidah tinggi yang berlaku bagi para profesional, berdasarkan
kegiatan pada kode etik profesi.
 Dalam pelaksanaanya, profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di
atas kepentingan pribadi.
 Seorang profesional perlu memiliki izin khusus, supaya bisa menjalankan pekerjaan sesuai
profesinya.
 Melakukan proses persiapan (secara sengaja) dan sistematis, sebelum mengerjakan
pekerjaan profesional tersebut.
 Bidang ilmu yang menjadi landasan atau prosedur memiliki karakteristik yang berbeda
dengan bidang pekerjaan lainnya.
 Umumnya, seorang profesional adalah anggota suatu organisasi profesi pada bidang
tertentu.

5. Syarat-syarat profesi
 Profesi harus memiliki suatu keahlian, keilmuan atau keterampilan khusus
 Profesi diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup
 Adanya teori-teori yang baku secara universal
 Profesi memiliki organisasi profesi
 Profesi memiliki klien yang jelas
 Profesi memiliki suatu kode etik
 Dalam melakukan profesinya, profesi akan memegang otonomi
 Profesi diperuntukkan bagi masyarakat
 Profesi harus mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang yang lain
 Profesi harus dilengkapi dengan kompetensi yang aplikatif dan kecakapan diagnostik.

6. Pentinnya profesional dalam profesi

 Meningkatkan Reputasi

Sikap profesional membantu membangun reputasi yang baik bagi individu maupun organisasi. Ketika
seseorang menunjukkan kualitas kerja yang tinggi, tanggung jawab, dan integritas, mereka
mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari rekan kerja, atasan, dan pelanggan. Reputasi yang
baik membantu membuka peluang karir dan memperluas jaringan profesional.

 Meningkatkan Kredibilitas

Sikap profesional meningkatkan kredibilitas seseorang di mata orang lain. Ketika seseorang
menghormati aturan, menjaga kepercayaan, dan menghasilkan kualitas kerja yang baik, mereka
dianggap sebagai individu yang dapat diandalkan dan dapat diandalkan. Ini memperkuat hubungan
profesional dan membantu membangun kepercayaan dengan rekan kerja, pelanggan, dan mitra
bisnis.

 Meningkatkan Produktivitas

Sikap profesional berkontribusi pada peningkatan produktivitas dalam lingkungan kerja. Ketika
individu memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, mereka cenderung menyelesaikan
tugas dengan efisiensi dan tepat waktu. Mereka juga menghindari perilaku yang menghambat
produktivitas, seperti penundaan, menghindari tanggung jawab, atau mengabaikan tugas-tugas
penting. Dengan demikian, sikap profesionalisme membantu menciptakan lingkungan kerja yang
efisien dan berorientasi pada pencapaian tujuan.

 Meningkatkan Hubungan Kerja

Sikap profesional membantu membangun hubungan kerja yang baik. Ketika individu menunjukkan
sikap yang sopan, ramah, dan menghargai perbedaan, mereka menciptakan lingkungan kerja yang
positif dan harmonis. Mereka mampu bekerja secara efektif dalam tim, berkomunikasi dengan baik,
dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan kerja yang baik menciptakan
semangat kerja yang positif dan meningkatkan kepuasan di tempat kerja.

 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Profesional

Sikap profesional menciptakan lingkungan kerja yang profesional secara keseluruhan. Ketika individu
mempraktikkan sikap profesionalisme, mereka berkontribusi pada budaya kerja yang menghormati
aturan, etika, dan nilai-nilai yang berlaku. Lingkungan kerja yang profesional menciptakan tempat
yang nyaman dan aman bagi semua anggota tim untuk bekerja secara efektif dan mencapai potensi
penuh mereka.

 Mematuhi Aturan dan Kebijakan Perusahaan

sikap profesional adalah mematuhi aturan dan kebijakan perusahaan. Seorang profesional selalu
mengikuti peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Mereka memahami pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang mengatur tindakan dan perilaku di
lingkungan kerja.

 Menjaga Integritas

Seorang profesional berpegang pada nilai-nilai etika dan mempertahankan integritas dalam semua
aspek pekerjaan mereka. Mereka selalu berusaha untuk bertindak dengan jujur, jelas, dan
konsisten.

Contohnya, seorang profesional tidak akan terlibat dalam praktik curang atau manipulatif, tidak akan
menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan, dan tidak akan memalsukan informasi atau laporan.
Mereka juga akan menghindari konflik kepentingan dan bertindak sesuai dengan standar moral yang
tinggi. Dengan menjaga integritas, seorang profesional membangun kepercayaan dengan rekan
kerja, atasan, pelanggan, dan pihak terkait lainnya, serta menciptakan lingkungan kerja yang jujur,
adil, dan dapat diandalkan.

 Menghasilkan Kualitas kerja yang Baik

Memiliki komitmen untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi dan memenuhi atau
melebihi harapan yang telah ditetapkan adalah contoh sikap profesional. Mereka berusaha untuk
melakukan tugas dengan teliti, memperhatikan detail, dan memberikan hasil yang akurat dan
berkualitas. Mereka juga berorientasi pada penyelesaian tugas tepat waktu dan dalam batas waktu
yang telah ditentukan.

Contohnya, seorang profesional akan melakukan penelitian yang mendalam, melakukan pengujian
yang diperlukan, menggunakan alat dan teknologi yang tepat, dan melibatkan rekan kerja atau ahli
lain jika diperlukan. Dengan menghasilkan kualitas kerja yang baik, seorang profesional
mencerminkan keahlian dan kompetensi mereka, membangun reputasi sebagai orang yang dapat
diandalkan, dan meningkatkan kepuasan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak terkait lainnya.

 Tanggung Jawab Pribadi


Seorang profesional mengambil tanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka dan
berusaha untuk menyelesaikannya dengan baik. Mereka tidak mencari alasan atau menyalahkan
orang lain jika terjadi kesalahan, tetapi mengambil inisiatif untuk memperbaiki dan belajar dari
kesalahan tersebut.

Contohnya, seorang profesional akan mengakui kesalahan yang dibuat, mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk memperbaikinya, dan mengkomunikasikan kepada pihak yang terlibat jika
ada perubahan atau keterlambatan yang tidak terduga.

Mereka juga siap untuk memberikan penjelasan atau pertanggungjawaban atas tugas yang mereka
tangani. Dengan memiliki tanggung jawab pribadi, seorang profesional menunjukkan dedikasi dan
kematangan dalam bekerja, membangun kepercayaan dengan rekan kerja, atasan, dan pelanggan,
serta memperoleh penghargaan sebagai individu yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab.

 Etika komunikasi yang baik

Berkomunikasi dengan sopan, jelas, dan efektif adalah mereka mendengarkan dengan baik,
menghormati pandangan orang lain, dan menghindari konflik atau konfrontasi yang tidak perlu.
Contohnya, seorang profesional akan menggunakan bahasa yang tepat dan tidak menghina dalam
komunikasi lisan maupun tertulis.

Mereka memberikan umpan balik secara konstruktif, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan
memberikan informasi dengan jelas dan ringkas. Mereka juga menghormati privasi dan kerahasiaan
informasi dalam komunikasi yang melibatkan pihak eksternal.

Dengan memiliki etika komunikasi yang baik, seorang profesional menciptakan hubungan yang
harmonis dan saling menghormati dengan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak terkait lainnya.
Mereka juga membangun reputasi sebagai orang yang berkomunikasi dengan baik dan dapat
dipercaya.

 Kolaborasi dan Kerjasama

Kolaborasi dan kerjasama adalah dua aspek penting dalam profesionalisme. Kolaborasi mengacu
pada kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota tim atau mitra kerja lainnya untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam kolaborasi, seorang profesional dapat menghargai perbedaan pendapat dan
mengintegrasikan berbagai ide dan perspektif untuk menghasilkan solusi terbaik. Mereka mampu
berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan saksama, dan berbagi informasi dengan
transparan.

Kerjasama, di sisi lain melibatkan upaya aktif untuk bekerja sama dengan anggota tim atau mitra
kerja dalam menyelesaikan tugas dan mencapai hasil yang diinginkan. Seorang profesional yang baik
akan menunjukkan keterbukaan, fleksibilitas, dan komitmen terhadap tujuan bersama. Mereka akan
berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan mereka, serta memberikan
penghargaan dan apresiasi atas kontribusi yang diberikan.

Profesionalisme dalam kolaborasi dan kerjasama juga melibatkan penyelesaian konflik secara
konstruktif. Seorang profesional akan menghadapi konflik dengan sikap terbuka, mengedepankan
komunikasi yang baik, dan bekerja sama mencari solusi yang saling menguntungkan. Keandalan juga
menjadi aspek penting dalam kolaborasi dan kerjasama, di mana seorang profesional akan
memenuhi komitmen, menghormati janji, dan bertanggung jawab atas tugas yang ditugaskan.

 Perilaku yang Ramah dan Menghargai

Perilaku yang ramah dan menghargai adalah salah satu contoh konkret dari profesionalisme.
Seorang profesional yang ramah dan menghargai akan menunjukkan sikap yang positif dan sopan
kepada semua orang yang mereka hadapi, baik rekan kerja, atasan, atau pelanggan. Mereka akan
berinteraksi dengan kehangatan dan keramahan, menghormati perbedaan dan mendengarkan
dengan penuh perhatian.

Profesional melibatkan perilaku yang ramah dan menghargai juga mencakup sikap empati dan
pengertian terhadap kebutuhan dan perspektif orang lain. Seorang profesional akan memperhatikan
dan menghormati pendapat dan perasaan orang lain, serta berusaha membangun hubungan kerja
yang harmonis dan saling mendukung.

 Kesadaran terhadap Waktu dan Tenggat Waktu

Seorang profesional yang memiliki kesadaran terhadap waktu akan menghargai nilai waktu, baik
miliknya sendiri maupun orang lain. Mereka akan memahami bahwa waktu adalah sumber daya
berharga dan akan menggunakannya dengan bijaksana.

Misalnya, seorang profesional akan tiba tepat waktu pada pertemuan dan janji yang telah
ditetapkan. Mereka akan memperhatikan tenggat waktu proyek dan tugas yang diberikan, berupaya
untuk menyelesaikannya sesuai jadwal yang ditentukan. Ketika terjadi keterlambatan yang tidak
terhindarkan, mereka akan memberi tahu pihak yang terlibat dengan segera dan mencari solusi
untuk mengurangi dampaknya.

 Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang

Seseorang yang mengedepankan sikap profesional akan berfokus pada pembelajaran dan
perkembangan akan mencari peluang untuk mengembangkan diri, baik melalui pelatihan formal,
seminar, sertifikasi, atau bahkan melalui pengalaman kerja yang beragam. Mereka akan mencari
umpan balik dari rekan kerja dan atasan untuk terus memperbaiki kinerja mereka dan mengatasi
kelemahan yang mungkin ada.

 Menghormati Kerahasiaan dan Privasi

Setiap perusahaan tentunya memiliki informasi yang sensitif dan bersifat rahasia. Seseorang yang
profesional akan menghindari berbagi atau mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia kepada
pihak yang tidak berhak, termasuk rekan kerja di luar konteks yang relevan atau pihak ketiga yang
tidak berwenang.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian, seperti keterampilan
serta kejuruan tertentu Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku
sebagai seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam
bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://myrobin.id/untuk-pekerja/profesionalisme/

https://finance.detik.com/lainnya/d-6780100/apa-itu-profesi-berikut-pengertian-dan-bedanya-
dengan-pekerjaan

https://glints.com/id/lowongan/karakteristik-seorang-profesional/

Anda mungkin juga menyukai