ETIKA PROFESI
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Wenni Lovita Paallo_2104411678
Eka Veronika_2104411663
Windayani_2104411673
Fitriyah_2104411638
Leni Palupi_2104411606
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul “Etika Profesi”. Makalah ini
terselesaikan dengan kerja keras dan dukungan dari semua anggota kelompok serta bantuan
dari berbagai pihak dengan baik sesuai dengan arahan oleh dosen pengampu mata kuliah
“Etika Profesi Teknik Informatika”, Program Studi Teknik Informatika Universitas
Cokroaminoto Palopo.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan
yang lebih kepada penulis dan pembacanya. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah
ini kritik dan saran penulis sangat diharapkan dari pihak yang terkait terutama kepada
pembaca dan mahasiswa lainnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………..………1
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………2
1. Etika Profesi……………………………………………………………..……….2
1.1 Pengertian Profesi………………………………………………..…………..3
1.2 Ciri-Ciri Profesi……………………………………………………………...4
1.3 Syarat-Syarat Profesi………………………………………….…………..…4
1.4 Karakteristik Profesi………………………………………………….……...4
2. Etika Profesi………………………………………………………….…………..5
2.1 Pengertian Etika Profesi………………………………………….……....…..5
2.2 Manfaat Etika Profesi…………………………………………….……....…..5
2.3 Tujuan Etika Profesi……………………………………………….……...….5
3. Prinsip Etika Profesi………………………………………………….……….….6
4. Kode Etika Profesi…………………………………………………….…….……7
4.1 Pengertian Kode Etik Profesi………………………………………….……...7
4.2 Penyebab Terjadinya Pelanggaran Kode Etik……………………….…….….8
5. Penerapan Etika Profesi……………………………………………………….….8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….….12
BAB I
i
PENDAHULUAN
BAB II
i
PEMBAHASAN
1. Etika Profesi
1.1 Pengertian Profesi
Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang membutuhkan
keahlian atau keterampilan khusus. Lalu sebenarnya apa pengertian profesi dan apa saja
karakteristiknya?
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di
bidang tertentu.
Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi, di mana umumnya
mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.
Jadi secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu
pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut
harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik.
Mereka yang memiliki profesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan profesional, yaitu
seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu. Misalnya arsitek, dokter,
akuntan, tentara, pengacara, desainer, dan lain sebagainya.
i
Menurut Cogan (1983:21), pengertian profesi adalah suatu keterampilan khusus yang
dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian
ilmu pengetahuan.
Edgar Henry Schein
Menurut Schein (1962), pengertian profesi adalah suatu set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat.
Dedi Supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.
Doni Keosoema
Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.
i
Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya
atau jabatannya.
Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.
i
2. Etika Profesi
2.1 Pengertian etika profesii
Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai
keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau sebuah
kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika profesi, maka dapat
memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang harus bertindak. Khususnya
bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam lingkungan itu. Pada akhirnya,
etika akan digunakan oleh semua orang pada kelompok yang sama. Meskipun nilai antar
seseorang di dalam kelompok tersebut berlainan.
i
yang menanamkan etika di dalam pekerjaannya justru akan menghindari adanya
penyimpangan yang mungkin terjadi. Hal itu akan membuat lingkungan kerjanya menjadi
lebih baik lagi.
i
Yang dimaksud dengan Integritas moral disini adalah kualitas kejujuran serta prinsip moral
dalam diri seseorang yang harus dilakukan dengan secara konsisten dalam menjalankan
profesinya. Tentunya konsistensi dalam menjalankan moral ini berkaitan dengan
profesionalitas.
Bagi seorang profesional harus memiliki komitmen terhadap dirinya untuk dapat menjaga
kepentingan profesi itu kepada diri sendiri dan masyarakat. Memiliki moral yang baik
nantinya akan membawa Anda untuk bisa bekerja dengan baik juga dan akan selalu
mengutamakan kepentingan bersama.
i
Kita pun tidak boleh bersikap diskrimatif dan tebang pilih dalam menegakkan hukum di
Indonesia. Kode etik dan sumpah jabatan harus ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Profesi
apa pun sesungguhnya tidak memiliki kekebalan di bidang hukum. Kita harus mengakhiri
praktik-praktik curang dan penuh manipulatif dari sebagian elite masyarakat. Ini penting
dilakukan, kalau Indonesia ingin menjadi sebuah Negara dan Bangsa yang bermartabat.
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok
profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Kode etik disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing profesi memiliki kode etik
tersendiri. Misalnya kode etik dokter, guru, pustakawan, pengacara, Pelanggaran kode etik
tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar
hukum.
i
usaha mencari uang dengan cepat. Akibatnya, perusahaan memberlakukan karyawan dengan
buruk dan tidak menghormati setiap pribadi.
Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal yang terkandung dalam etika bisnis yaitu
kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan diterjemahkan kepada bagaimana
mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran
berbisnis diukur dari kelihaian memperdayasaingan. Sedangkan tanggung jawab diarahkan
atas mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerjayang asal-
asalan.
Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban moral utama pegawai adalah untuk
bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin
mengancam tujuan tersebut. Jadi, bersikap tidak etis berarti menyimpang dari tujuan-tujuan
tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara-cara yang jika melanggar
hukum dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk “kejahatan kerah putih”.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan
berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
1. Etika Terhadap Saingan. Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap
saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga
terjadi produk saingan dirusakdan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan
citra negatif dari pihak konsumen.
2. Etika Hubungan dengan Karyawan. Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-
batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan
menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan
memperoleh penghargaan.
3. Etika dalam hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu
terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut
pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang
dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-
usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
menghemat sumber daya alam.
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya,
artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya
yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya
untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan
dalam ber-“bisnis”. Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti
memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan
transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa
i
puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja
sama yang erat saling menguntungkan.
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah
mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan
bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji
dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa
ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu.
Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut
budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha,
tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk
mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak,
baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak
saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan.
Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral
dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa
diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin
adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat
global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam
perekonomian.
Di dunia pekerjaan apalagi di bagian akuntansi diperlukan sekali penerapan etika profesi
karena memerlukan pengetahuan dan juga keterampilan dalam pelaksanaannya juga. Bagian
akuntansi sangat diperlukan pengendalian diri dalam menjalani tugasnya karena pastinya
akan banyak sekali godaan-godaan yang terjadi di dalam perusahaan. Ketelitian juga
diperlukan di bagian akuntansi sebab salah sedikit bisa mempengaruhi laporan keuangan
yang telah dibuat dan harus pintar-pintar dalam mempercayai seseorang di dalam perusahaan,
takut-takut malah nanti di manipulasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari
itulah sangat diperlukan sekali etika profesi di dalam suatu pekerjaan agar lebih bertanggung
jawab dengan apa yang dikerjakan.
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus.
Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai
keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau
sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika
profesi, maka dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang
harus bertindak.
Secara singkat pengertian kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis di dalam melakukan suatu kegiatan ataupun suatu pekerjaan. Kode
etik berhubungan dengan perilaku seseorang.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika
dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
Etika Terhadap Saingan. Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis
terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang
bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusakdan dijual kembali ke pasar,
sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
Etika Hubungan dengan Karyawan. Di dalam perusahaan ada aturan-aturan
dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan
harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi
kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
Etika dalam hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar
selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini
menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi
konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling
(daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan
dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.
i
DAFTAR PUSTAKA
M.Prawiro.2020.
Wida Kurniasih.2022.
Link :
https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/prinsip-etika-profesi-yang-perlu-anda-ketahui diakses
minggu 18 september 2022,14:00 WITA
https://barki.uma.ac.id/2021/12/20/pengertian-serta-tujuan-dari-kode-etik-profesi/ diakses
minggu 18 september 2022,14:22 WITA
https://evanalurita.wordpress.com/2010/03/02/penerapan-etika-profesi-di-dunia-pekerjaan/
diakses minggu 18 september 2022,15:00 WITA