Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA PROFESI

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Wenni Lovita Paallo_2104411678
Eka Veronika_2104411663
Windayani_2104411673
Fitriyah_2104411638
Leni Palupi_2104411606

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul “Etika Profesi”. Makalah ini
terselesaikan dengan kerja keras dan dukungan dari semua anggota kelompok serta bantuan
dari berbagai pihak dengan baik sesuai dengan arahan oleh dosen pengampu mata kuliah
“Etika Profesi Teknik Informatika”, Program Studi Teknik Informatika Universitas
Cokroaminoto Palopo.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan
yang lebih kepada penulis dan pembacanya. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah
ini kritik dan saran penulis sangat diharapkan dari pihak yang terkait terutama kepada
pembaca dan mahasiswa lainnya.

Palopo, 18 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………..………1

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………2

1. Etika Profesi……………………………………………………………..……….2
1.1 Pengertian Profesi………………………………………………..…………..3
1.2 Ciri-Ciri Profesi……………………………………………………………...4
1.3 Syarat-Syarat Profesi………………………………………….…………..…4
1.4 Karakteristik Profesi………………………………………………….……...4
2. Etika Profesi………………………………………………………….…………..5
2.1 Pengertian Etika Profesi………………………………………….……....…..5
2.2 Manfaat Etika Profesi…………………………………………….……....…..5
2.3 Tujuan Etika Profesi……………………………………………….……...….5
3. Prinsip Etika Profesi………………………………………………….……….….6
4. Kode Etika Profesi…………………………………………………….…….……7
4.1 Pengertian Kode Etik Profesi………………………………………….……...7
4.2 Penyebab Terjadinya Pelanggaran Kode Etik……………………….…….….8
5. Penerapan Etika Profesi……………………………………………………….….8

BAB III : PENUTUP………………………………………………………………...…11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….….12

BAB I

i
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika merupakan kata yang sudah familiar dengan kehidupan kita sehari-hari.Dimana pun
kita berada pasti tidak bisa lepas dari etika. Baik di keluarga maupundi masyarakat etika
akan selalu menyertai kehidupan kita. Begitupun dalamprofesi, etika tidak bisa
dilepaskan dari profesi. Tiap-tiap profesi pasti mempunyaietikanya masing-masing.Mengapa
etika ada dalam suatu profesi? Hal ini pasti karena etika mempunyaiperanan yang sangat
penting dalam suatu profesi. Dalam mengemban suatuprofesi, kita tidak bisa hanya
mengandalkan keahlian dan kecakapan kita tanpamemperhatikan etika dalam bekerja. Sudah
banyak contoh dari orang-orang pintaryang mumpuni di bidangnya hancur disebabkan tidak
mempunyai etika yang baik(moralitas). Di samping itu, belakangan ini isu-isu seputar
pelanggaran etika ataukode etik banyak terjadi. Oleh karena itu, etika harus dipahami dan
diterapkandalam sebuah profesi. Berdasarkan hal-hal tersebut, kami akan membahas
permasalahan etika,peranannya, urgensi etika, serta sanksi-sanksi karena pelanggaran etika.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi
2. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi
3. Apa tujuan adanya kode etik profesi
4. Apa urgensi adanya etika profesi
5. Apa prinsip-prinsip dari etika profesi.
6. Apa saja peranan etika dalam profesi.
7. Apa penyebab pelanggaran kode etik profesi.
8. Bagaimana sistem penilaian etika
1.3 Tujuan Penulisan
Memahami etika profesi serta mampu menerapkannya dalam profesi yangakan diemban.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memahami pengertian etika profesi
2. Memahami urgensi etika profesi
3. Memahami prinsip-prinsip etika profesi
4. Mempermudah pembelajaran etika profesi dalam perkuliahan.
5. Mempermudah pengamalan etika profesi ketika bekerja

BAB II

i
PEMBAHASAN

1. Etika Profesi
1.1 Pengertian Profesi
Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang membutuhkan
keahlian atau keterampilan khusus. Lalu sebenarnya apa pengertian profesi dan apa saja
karakteristiknya?
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di
bidang tertentu.
Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi, di mana umumnya
mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.
Jadi secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu
pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut
harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik.
Mereka yang memiliki profesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan profesional, yaitu
seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu. Misalnya arsitek, dokter,
akuntan, tentara, pengacara, desainer, dan lain sebagainya.

 Pengertian Profesi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti profesi, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:
 Peter Jarvis
Menurut Peter Jarvis (1983:21), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang sesuai
dengan studi intelektual atau pelatihan khusus dimana tujuannya untuk menyediakan
pelayanan keterampilan bagi orang lain dengan upah tertentu.
 Everett Hughes
Menurut Hughes (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di bidang tertentu
dimana seorang profesional memiliki pengetahuan lebih baik dari kliennya mengenai
sesuatu yang terjadi pada klien tersebu.
 Morris L. Cogan

i
Menurut Cogan (1983:21), pengertian profesi adalah suatu keterampilan khusus yang
dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian
ilmu pengetahuan.
 Edgar Henry Schein
Menurut Schein (1962), pengertian profesi adalah suatu set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat.
 Dedi Supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.
 Doni Keosoema
Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.

1.2 Ciri-Ciri Profesi


Ada beberapa sifat dan karakteristik profesi yang tidak terdapat pada jenis pekerjaan yang
bukan merupakan profesi. Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut:
 Terdapat keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan,
dimana keahlian atau pengetahuan tersebut didapatkan dari pendidikan atau
pengalaman.
 Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi yang berlaku bagi para
profesional berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.
 Dalam pelaksanaan profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di
atas kepentingan pribadi.
 Seorang profesional harus memiliki izin khusus agar dapat menjalankan pekerjaan
sesuai profesinya.
 Pada umumnya seorang profesional merupakan anggota suatu organisasi profesi di
bidang tertentu.

1.3 Syarat-Syarat Profesi


Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat profesi
adalah sebagai berikut:
 Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.
 Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.
 Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja.

i
 Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya
atau jabatannya.
 Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
 Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
 Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.

1.4 Karasteristik Profesi


Karakteristik yang membedakan antara profesi dengan pekerjaan lainnya, yaitu:
Keahlian berdasarkan pengetahuan teoretis, para profesional memiliki pengetahuan
teoretis yang ekstensif dan keahlian dalam mempraktekkan pengetahuan tersebut.
Adanya pendidikan yang ekstensif, yaitu proses pendidikan yang cukup lama dengan
jenjang pendidikan yang tinggi bagi profesi yang prestisius.
Terdapat ujian kompetensi, yaitu ujian mengenai pengetahuan atau kompetensi di
bidang tertentu, di mana umumnya terdapat syarat untuk lulus tes yang menguji
pengetahuan teoretis.
Terdapat pelatihan institusional, yaitu suatu pelatihan pelatihan untuk mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi profesi.
Adanya asosiasi profesional, yaitu organisasi suatu profesi yang bertujuan untuk
meningkatkan status para anggotanya.
Adanya lisensi, yaitu sertifikasi di bidang tertentu sehingga seorang profesional
dianggap memiliki keahlian dan dianggap bisa dipercaya.
Kode etik profesi, yaitu suatu prosedur dari organisasi profesional yang mengatur para
anggotanya agar bekerja sesuai aturan.
Adanya otonomi kerja, yaitu pengendalian kerja dan pengetahuan teoretis para
profesional untuk menghindari intervensi dari luar.
Mengatur diri, seorang profesional diatur oleh organisasi profesi tanpa adanya campur
tangan pemerintah.
Layanan publik dan altruisme, yaitu pendapatan atau penghasilan dari kerja profesi
yang dipertahankan selama berhubungan dengan keperluan masyarakat.
Status dan imbalan tinggi, seorang profesional yang sukses akan mendapatkan status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak sebagai pengakuan terhadap layanan
yang diberikan kepada publik.

i
2. Etika Profesi
2.1 Pengertian etika profesii
Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai
keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau sebuah
kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika profesi, maka dapat
memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang harus bertindak. Khususnya
bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam lingkungan itu. Pada akhirnya,
etika akan digunakan oleh semua orang pada kelompok yang sama. Meskipun nilai antar
seseorang di dalam kelompok tersebut berlainan.

2.2 Manfaat etika profesi


 Meningkatkan produktivitas kerja
Etika akan mengajarkan para karyawan supaya menghargai pekerjaan yang mereka
tanggung. Melalui etika profesi, seorang karyawan akan merasa lebih bertanggung jawab.
Hal ini akan membuat karyawan dapat menyelesaikan targetnya tepat waktu. Selain itu,
produktivitas kerja karyawan juga akan meningkat.
 Peningkatan branding merek
Ketika para karyawan menanamkan nilai dan tanggung jawab pada lingkungan, maka
mereka akan menghindari proses pembuangan limbah yang berbahaya di lingkungan
masyarakat. Dengan begitu, maka akan timbul suatu kepercayaan dari masyarakat
Masyarakat akan bersimpati dan menganggap bahwa perusahaan tersebut memegang
prinsip ramah lingkungan. Bentuk kepercayaan inilah yang dapat meningkatkan citra
merek perusahaan di mata para calon konsumen, konsumen dan pelanggan.
 Beradaptasi dengan perubahan
Seorang karyawan yang memiliki etika adalah salah satu bentuk kesuksesan di sebuah
perusahaan. Sebab, mereka dapat menjadi tim yang bisa dipercaya, diandalkan dan
bertanggung jawab.Selain itu, mereka akan siap dengan perubahan yang terjadi di dalam
lingkungan pekerjaan tersebut. Ini juga akan membuat perusahaan menjadi mudah dalam
memutuskan arahan bisnis. Sebab, para karyawannya akan selalu menghargai sekaligus
mendukung apapun keputusan dari perusahaan, selama itu hal yang baik.
 Lingkungan kerja terbebas dari masalah
Seseorang yang bekerja tanpa menanamkan nilai etika akan bekerja tanpa arah. Mereka
juga tidak akan memikirkan orang lain. Dari sinilah dapat timbul suatu kejahatan di dalam
lingkungan pekerjaan.Contohnya seperti sexual harassment, korupsi, pekerjaan yang tidak
sesuai dengan SOP dan lain sebagainya. Hal sebaliknya juga akan terjadi Pada karyawan

i
yang menanamkan etika di dalam pekerjaannya justru akan menghindari adanya
penyimpangan yang mungkin terjadi. Hal itu akan membuat lingkungan kerjanya menjadi
lebih baik lagi.

2.3 Tujuan etika profesi


Sebuah etik profesi tidak hanya bertujuan untuk membuat seseorang bertindak lebih
profesional ketika mereka menjalankan pekerjaanya saja. Akan tetapi, etika profesi juga akan
menjaga kesejahteraan orang-orang yang ada di dalam pekerjaan tersebut.
Selain itu, jika semua anggota pekerjaan dapat menjaga perilaku dan membuat sebuah
keputusan berdasar pada aturan etika, maka mutu profesi akan meningkat. Kemudian standar
baku yang tepat di dalamnya bisa ditetapkan.
Jadi, setiap orang yang tergabung di dalam sebuah pekerjaan harus berpegang teguh pada
etika profesi. Dengan bertukuan tidak hanya memgembangkan diri sendiri saja. Namun untuk
mengembangkan organisasi dan semua orang yang memiliki profesi sama di dalam pekerjaan
tersebut.

3. Prinsip Etika Profesi


Dalam etika profesi ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang perlu diketahui. Prinsip-prinsip
ini melandasi pelaksanaan etika profesi, diantaranya sebagai berikut :
1. Prinsip tanggung jawab
Semua tenaga kerja profesional sudah sepatutnya bekerja dengan diliputi rasa tanggung
jawab yang besar. Pekerjaan harus dilakukan secara serius dan baik sehingga hasilnya bisa
maksimal. Dengan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan, maka
perusahaan dapat dianggap memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Prinsip keadilan
Dalam menjalankan setiap pekerjaan dan tanggung jawab profesi, maka seorang karyawan
atau tenaga kerja haruslah mengedepankan keadilan. Keadilan ini harus diberikan kepada
setiap orang yang berhak menerimanya termasuk dalam hal pekerjaan.
3. Prinsip otonomi
Bila Anda bekerja dan menempati suatu jabatan di dalam perusahaan, itu berarti Anda
memiliki wewenang dan kebebasan dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Tentunya
wewenang dan kebebasan ini harus dijalankan sesuai dengan kode etik yang dimiliki oleh
Anda sebagai seorang profesional. Dengan begitu setiap tugas yang dikerjakan dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Prinsip integritas moral

i
Yang dimaksud dengan Integritas moral disini adalah kualitas kejujuran serta prinsip moral
dalam diri seseorang yang harus dilakukan dengan secara konsisten dalam menjalankan
profesinya. Tentunya konsistensi dalam menjalankan moral ini berkaitan dengan
profesionalitas.
Bagi seorang profesional harus memiliki komitmen terhadap dirinya untuk dapat menjaga
kepentingan profesi itu kepada diri sendiri dan masyarakat. Memiliki moral yang baik
nantinya akan membawa Anda untuk bisa bekerja dengan baik juga dan akan selalu
mengutamakan kepentingan bersama.

4. Kode Etik Profesi


4.1 Pengertian Kode Etik Profesi
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan profesional secara tertulis yang
dengan tegas menyatakan hal baik dan juga benar, serta apa yang tidak benar dan juga tidak
baik bagi profesional. Secara singkat pengertian kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara,
tanda, pedoman etis di dalam melakukan suatu kegiatan ataupun suatu pekerjaan. Kode etik
berhubungan dengan perilaku seseorang.
Pengertian kode etik lainnya ialah suatu aturan yang tertulis, secara sistematik dengan
sengaja di buat, berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada serta ketika dibutuhkan bisa di
fungsikan sebagai alat yang dapat digunakan menghakimi berbagai macam dari tindakan
yang pada umumnya dinilai menyimpang dari kode etik yang ada. Dalam pembentukannya,
kode etik tentu memiliki tujuan didalamnya yaitu,
Agar profesional dapat memberikan jasa dengan sebaik-baiknya kepada para pemakai
ataupun para nasabahnya.
Sebagai pelindung dari perbuatan yang tidak profesional.
Ketaatan dari tenaga profesional terhadap kode etik yang ada merupakan sebuah
ketaatan yang naluriah.

Penyelewengan/penyimpangan terhadap norma yang ditetapkan dan diterima oleh


sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya
bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat
dinamakan pelanggaran terhadap kode etik profesi. Kode etik bagi sebuah profesi adalah
sumpah jabatan yang juga diucapkan oleh para pejabat Negara. Kode etik dan sumpah adalah
janji yang harus dipegang teguh. Artinya, tidak ada toleransi terhadap siapa pun yang
melanggarnya. Berdasarkan pengertian kode etik, dibutuhkan sanksi keras terhadap pelanggar
sumpah dan kode etik profesi. Bahkan, apabila memenuhi unsur adanya tindakan pidana atau
perdata, selayaknya para pelanggar sumpah dan kode etik itu harus diseret ke pengadilan.Kita
memang harus memiliki keberanian untuk lebih bersikap tegas terhadap penyalahgunaan
profesi .

i
Kita pun tidak boleh bersikap diskrimatif dan tebang pilih dalam menegakkan hukum di
Indonesia. Kode etik dan sumpah jabatan harus ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Profesi
apa pun sesungguhnya tidak memiliki kekebalan di bidang hukum. Kita harus mengakhiri
praktik-praktik curang dan penuh manipulatif dari sebagian elite masyarakat. Ini penting
dilakukan, kalau Indonesia ingin menjadi sebuah Negara dan Bangsa yang bermartabat.
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok
profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Kode etik disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing profesi memiliki kode etik
tersendiri. Misalnya kode etik dokter, guru, pustakawan, pengacara, Pelanggaran kode etik
tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar
hukum.

4.2 Penyebab Terjadinya Pelanggaran Kode Etik


Berapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa, ada pun yang menjadi penyebab
mengapa terjadi pelanggaran kode etik yaitu;
 Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
 Organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan
 Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
 Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya
 Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk
menjaga martabat luhur profesinya

5. Menerapkan Etika Profesi


Dunia kerja memang menyimpan banyak sisi, secara positif orang memang menaruh harapan
dari dunia kerja yaitu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun tuntutan pekerjaan pun
bila tidak dihadapi dengan baik dapat membawa tekanan bagi pekerja sendiri. Menyikapi hal
tersebut mungkinada hubungannya dengan fenomena maraknya kegiatan eksekutif bisnis
mendalami nilai-nilai agama. Mereka mengikuti aktivitas keagamaan seperti tasawuf,
kebaktian bersamadan lainnya untuk mengkaji dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang
selama ini kerap hilang dari dunia kerja.
Kemerosotan nilai dalam dunia kerja juga diakui oleh ahli filsafat Franz Magnis Suseno,
bahwa etika dalam tempat kerja mulai tergeser oleh kepentingan pencapaian keuntungan
secepat-cepatnya. Eika sudah tidakada lagi dan kegiatan ekonomi hanya dimaknakan sebagai

i
usaha mencari uang dengan cepat. Akibatnya, perusahaan memberlakukan karyawan dengan
buruk dan tidak menghormati setiap pribadi.

Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal yang terkandung dalam etika bisnis yaitu
kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan diterjemahkan kepada bagaimana
mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran
berbisnis diukur dari kelihaian memperdayasaingan. Sedangkan tanggung jawab diarahkan
atas mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerjayang asal-
asalan.
Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban moral utama pegawai adalah untuk
bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin
mengancam tujuan tersebut. Jadi, bersikap tidak etis berarti menyimpang dari tujuan-tujuan
tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara-cara yang jika melanggar
hukum dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk “kejahatan kerah putih”.

Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan
berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
1. Etika Terhadap Saingan. Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap
saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga
terjadi produk saingan dirusakdan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan
citra negatif dari pihak konsumen.
2. Etika Hubungan dengan Karyawan. Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-
batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan
menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan
memperoleh penghargaan.
3. Etika dalam hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu
terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut
pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang
dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-
usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
menghemat sumber daya alam.

Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya,
artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya
yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya
untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan
dalam ber-“bisnis”. Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti
memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan
transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa

i
puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja
sama yang erat saling menguntungkan.
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah
mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan
bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji
dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa
ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu.
Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut
budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha,
tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk
mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak,
baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak
saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan.
Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral
dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa
diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin
adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat
global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam
perekonomian.
Di dunia pekerjaan apalagi di bagian akuntansi diperlukan sekali penerapan etika profesi
karena memerlukan pengetahuan dan juga keterampilan dalam pelaksanaannya juga. Bagian
akuntansi sangat diperlukan pengendalian diri dalam menjalani tugasnya karena pastinya
akan banyak sekali godaan-godaan yang terjadi di dalam perusahaan. Ketelitian juga
diperlukan di bagian akuntansi sebab salah sedikit bisa mempengaruhi laporan keuangan
yang telah dibuat dan harus pintar-pintar dalam mempercayai seseorang di dalam perusahaan,
takut-takut malah nanti di manipulasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari
itulah sangat diperlukan sekali etika profesi di dalam suatu pekerjaan agar lebih bertanggung
jawab dengan apa yang dikerjakan.

i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus.
 Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai
keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
 Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau
sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika
profesi, maka dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang
harus bertindak.
 Secara singkat pengertian kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis di dalam melakukan suatu kegiatan ataupun suatu pekerjaan. Kode
etik berhubungan dengan perilaku seseorang.

 Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika
dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
 Etika Terhadap Saingan. Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis
terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang
bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusakdan dijual kembali ke pasar,
sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
 Etika Hubungan dengan Karyawan. Di dalam perusahaan ada aturan-aturan
dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan
harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi
kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
 Etika dalam hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar
selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini
menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi
konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling
(daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan
dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.

i
DAFTAR PUSTAKA

M.Prawiro.2020.

Pengertian Profesi : Ciri-ciri, Syarat, Karakter, dan Contoh Profesi

Wida Kurniasih.2022.

Etika Profesi : Pengertian, Manfaat, Prinsip dan Skill.

Biro Informasi Registrasi Kemahasiswaan Dan formasi.2021.

Pengertian Serta Tujuan Dari Kode Etika Profesi.Universitas Medan Area

Link :

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika-profesi/amp/ diakses minggu 18


september 2022,13:00 WITA

https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html diakses minggu 18 september


2022,13:30 WITA

https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/prinsip-etika-profesi-yang-perlu-anda-ketahui diakses
minggu 18 september 2022,14:00 WITA

https://barki.uma.ac.id/2021/12/20/pengertian-serta-tujuan-dari-kode-etik-profesi/ diakses
minggu 18 september 2022,14:22 WITA

https://evanalurita.wordpress.com/2010/03/02/penerapan-etika-profesi-di-dunia-pekerjaan/
diakses minggu 18 september 2022,15:00 WITA

Anda mungkin juga menyukai