Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROFESIONALISME KERJA DI BIDANG IT

MATA KUIAH ETIKA DAN MORAL PROFESI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1


NAMA :
1. Della Anggi Puspita : 2022310052
2. Zahra Desti Dea Ananda : 2022310065
3. Jesan : 2022310069
4. Muhammad Adif Prasetya : 2022310059
5. Ryan Akta Pratama : 2022310075

DOSEN PENGAMPU ABDUL KHOLIK S.KOM, M.CS

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUA..........................................................................................................................
1.1 latar belakang .....................................................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................................................
1.3 Metode Penulisan ...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................
2.1 Pengertian Umum .............................................................................................................................
2.1.1 Ciri-Ciri Profesionalisme Di Bidang It ..........................................................................................
2.1.2 Syarat Profesionalisme Yang Harus Dimiliki Pekerja It ................................................................
2.1.3 Kode Etik ........................................................................................................................................
2.2 Kompetensi Profesionalisme Di Bidang It .......................................................................................
2.3 Kelompok Pekerjaan Di Bidang It ....................................................................................................
2.4 Sertifikasi ...........................................................................................................................................
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi membuat setiap individu harus berusaha meningkatkan
keterampilannya, terutama dalam dunia teknologi informasi agar tidak tertinggal oleh
perkembangan zaman. Adanya bidang ini juga menciptakan banyak profesi yang
bertujuan untuk memudahkan berbagai aktifitas manusia.
Agar dapat menjalankan profesinya dengan baik, setiap individu harus memiliki
kemauan untuk terus mengembangkan profesionalismenya. Namun, tidak semua orang
yang profesional di bidangnya telah menunjukkan kesediaan untuk meningkatkan
profesionalisme karna tidak memahami pentingnya melakukan hal itu. Dalam makalah
ini, penulis akan membahas kaitan-kaitan profesionalisme dengan bidang IT supaya para
pembaca dapat memahaminya.

1.2. Tujuan Penulisan


1. Menambah pengetahuan tentang profesionalisme
2. Mengetahui kaitan profesionalisme dengan bidang IT

1.3. Metode Penulisan


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder yang didapatkan
menggunakan metode studi literatur. Yaitu dengan cara mengumpulkan referensi teori
yang relevan melalui berbagai media seperti jurnal, artikel laporan penelitian dan situs-
situ di internet.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Umum


Menurut penulis, profesionalisme adalah suatu kesadaran yang harus dimiliki oleh
seorang profesional untuk bersikap sesuai porsi yang tepat dan sesuai dengan keahlian
mereka.
Sedangan IT adalah singkatan dari Information Technology yang berarti bidang IT
adalah bidang yang menggunakan teknologi untuk mengelola sebuah informasi.
Dengan demikian, pengertian dari profesionalisme kerja di bidang IT adalah
kesadaran yang dimiliki oleh seorang profesional untuk bersikap sesuai porsi yang tepat
dalam mengelola sebuah informasi.
Gilley Dan Eggland menetapkan 4 perspektif pendekatan untuk mengukur
profesionalisme seseorang, yaitu:
1. Pendekatan berorientasi filosofis
Pendekatan berorientasi filosofis melihat 3 hal pokok untuk mengetahui tingkat
perofesionalisme seseorang :
a. Pendekatan lambang profesional : sertifikat, lisensi, akreditasi
b. Pendekatan sikap individu : individu yang profesional adalah individu yang
memberikan pelayanan yang memuaskan dan bermanfaat bagi pengguna
jasa profesi tersebut.
c. Pendekatan electic : bahwa proses profesional dianggap sebagai kesatuan
dari kemampuan, hasil kesepakatan, dan standar tertentu.
2. Pendekatan perkembangan bertahap
a. Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama
terhadap suatu profesi.
b. Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu
untuk mendukung profesi yang dijalaninya.
c. Membentuk organisasi formal yaitu organisasi profesi.

2
d. Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan
pengalaman atau kualifikasi tertentu.
e. Menentukan kode etik profesi.
f. Revisi persyaratan profesi sesuai tuntutan tingkat pelayanan kepada para
pengguna jasa profesi yang bersangkutan.
3. Pendekatan berorientasi karakteristik
Orientasi ini melihat bahwa proses profesional juga dapat ditinjau dari
karakteristik-karakteristik profesi, yaitu :
a. Kode etik profesi
b. Pengetahuan terorganisir yang mendukung pelaksanaan profesi
c. Keahlian dan kompetensi yg bersifat khusus
d. Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
e. Sertifikat keahlian yg harus dimiliki sbg lambang profesional
f. Proses tertentu sblm memangku profesi misalnya pendidikan, ujian, dan
pekerjaan
g. Diseminasi dan pertukaran ide di antara anggota
h. Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktek
dan pelanggaran kode etik profesi
4. Pendekatan berorientasi non-tradisional
Pendekatan berorientasi non-tradisional menyatakan bahwa seseorang dengan
bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik
yang unik dan kebutuhan sebuah profesi. Orientasi ini memandang perlunya
dilakukan identifikasi elemen-elemen penting untuk sebuah profesi, misalnya
standarisasi profesi untuk menguji kelayakannya dengan kebutuhan lapangan.
2.1.1. Ciri-Ciri Profesionalisme di Bidang IT
Berikut adalah ciri-ciri profesionalisme di bidang IT :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan
memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa
diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional

3
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi
tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis
5. Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan
6. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya
2.1.2. Syarat Profesionalisme Yang Harus Dimiliki Pekerja IT
Berikut adalah syarat profesionalisme yang harus dimiliki pekerja IT :
a. Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat
teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad ke 21
b. Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis,
bukan hanya merupakan teori atau konsep
c. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.
2.1.3. Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan atau hukum yang mengatur seorang
profesional dalam berfikir dan melakukan tindakan. Seseorang yang melakukan
kesalahan kode etik dapat dinyatakan melakukan malpraktek dan mendapatkan
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sanksi yang didapatkan bisa berupa
teguran, sebutan tidak profesional, dipecat atau bahkan mendapatkan hukum
pidana.

4
a. Tujuan kode etik adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
b. Fungsi kode etik adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangat
dibutuhkan dalam berbagai bidang.

2.2. Kompetensi Profesionalisme di Bidang IT


Dalam bidang IT, kompetensi yang dimaksud adalah sifat yang selalu menuntut
seorang profesional untuk memperdalam dan memperbarui pengetahuan serta
keterampilannya sesuai dengan profesi yang dimilikinya. Kompetensi profesionalisme di
bidang IT, mencakup beberapa hal :
a. Keterampilan Pendukung Solusi IT
1. Installasi dan konfigurasi sistem operasi (Windows atau Linux)
2. Memasang dan konfigurasi Mail Server, FTP Server dan Web Server
3. Menghubungkan perangkat keras
4. Programming
b. Keterampilan Pengguna IT
1. Kemampuan pengoperasian perangkat keras

5
2. Administer dan konfigurasi sistem operasi yang mendukung Network
3. Administer perangkat keras
4. Administer dan mengelola Network Security
5. Administer dan mengelola Database
6. Membuat aplikasi berbasis Desktop atau Web dengan Multimedia
c. Pengetahuan di Bidang IT
1. Memahami organisasi dan arsitektur komputer
2. Mengetahui perangkat keras komunikasi data serta memahami prinsip
kerjanya
3. Mengenal berbagai jenis bisnis internet.

2.3. Kelompok Pekerjaan di Bidang IT


Secara umum, kelompok-kelompok pekerjaan di bidang teknologi informasi
terbagi menjadi empat, yaitu :
a. Kelompok pertama adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software),
baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1. Sistem Analis
2. Programmer
3. Web Designer
4. Web Programmer, dll.
b. Kelompok kedua adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1. Technical Engineer
2. Networking Engineer, dll.
c. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem
informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1. EDP Operator
2. Sistem Administrator
3. MIS Director, dll.

6
d. Kelompok keempat adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis IT.
Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokkan berbagai sektor di
industri teknologi informasi.

2.4. Sertifikasi
Dalam mempertanggung jawabkan kemampuan menjalankan pekerjaan di bidang
IT, diperlukan adanya standarisasi dari sebuah profesi. Maka, cara yang dapat ditempuh
adalah melalui sertifikasi sebagai lambang sebuah profesionalisme. Sertifikasi tersebut
memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
2. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah
profesi
3. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis (benchmarking), baik pada tingkat regional
atau internasional
4. Membuka akses lapangan pekerjaan skala nasional, regional dan internasional
5. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan
pedoman skala yang diberlakukan.

7
BAB III
KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan, profesionalisme merupakan bagian dari etika sosial yang
mengatur bagaimana seorang profesional harus menjalankan profesinya agar masyarakat
dapat menganggapnya kredibel.
Dengan bersedia mengembangkan profesionalisme, diharapkan para profesional
dapat meningkatkan kinerjanya sebaik mungkin serta mempertanggung jawabkan
aktivitas-aktivias yang dilakukannya dalam ruang lingkup pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai