Anda di halaman 1dari 31

ETIKA DAN

PROFESIONALISME TSI
“Pengertian Profesi dan
Profesionalisme”
Materi Minggu II

- Priyo Sarjono Wibowo -

4KA07, 4KA08, 4KA22


TINJAUAN UMUM

➢Pengertian Profesionalisme
➢Ciri Profesionalisme
➢Kode Etik Profesi
DEFINISI PROFESIONALISME
(KBBI)

mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang


merupakan ciri suatu profesi atau
orang yang professional.
MAKNA PROFESIONALISME

Biasanya dipahami sebagai suatu


kualitas yang wajib dipunyai oleh
setiap eksekutif yang baik.
CIRI PROFESIONALISME

1. Memiliki keterampilan yang tinggi


dalam suatu bidang serta
kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang.
CIRI PROFESIONALISME

2. Memiliki ilmu, pengalaman, dan


kecerdasan dalam menganalisis
suatu masalah, peka di dalam
membaca situasi cepat dan tepat,
serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar
kepekaan.
CIRI PROFESIONALISME

3. Memiliki sikap berorientasi “ke


depan”, sehingga memiliki
kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang
terbentang di hadapannya.
CIRI PROFESIONALISME

4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan


keyakinan akan kemampuan
pribadi serta terbuka menyimak
dan menghargai pendapat orang
lain, namun cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan
perkembangan pribadinya.
ETIKA PROFESI

▪ Nilai benar-salah, baik-buruk, yang


terkait dengan pekerjaan profesional.
▪ Nilai tersebut terkait dengan prinsip
profesionalisme:
- kapabilitas teknis,
- kualitas kerja, dan
- komitmen pada profesi.
ETIKA PROFESI

▪ dapat dirumuskan ke dalam kode etik


profesional yang berlaku secara
universal.
▪ penegakan etika profesi melalui
sanksi profesi (pencabutan lisensi).
ETIKA PROFESI

▪ Konsep benar-salah, baik-buruk, yang


terkait dengan kehidupan organisasi.
▪ Nilai tersebut terkait dengan prinsip
pengelolaan organisasi modern:
- efisiensi, efektifitas, keadilan,
- transparansi, akuntabilitas, dan
- demokrasi.
ETIKA PROFESI

▪ dapat dirumuskan ke dalam kode etik


organisasi yang berlaku secara
universal.
ETIKA PROFESI

▪ di dalam praktek penegakan kode


etik organisasi dipengaruhi oleh
kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau
kepentingan politik dari politisi yang
membawahi birokrat.
▪ .penegakan kode etik organisasi
melalui sanksi organisasi.
PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

1. Kejujuran (honesty),
2. berpegang pada prinsip (integrity),
3. memelihara janji (promise-keeping),
4. kesetiaan (fidelity),
5. kewajaran (fairness),
PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

6. suka membantu (caring for others),


7. hormat kepada orang lain (respect
for others),
8. warga negara yang
bertanggungjawab (responsible
citizen),
PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU

9. mengejar keunggulan (pursuit of


excellence),
10. dapat dipertanggungjawabkan
(accountability),
DEFINISI PROFESIONAL
(KBBI)

▪ bersangkutan dengan profesi;


▪ memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya;
▪ mengharuskan adanya pembayaran
untuk melakukannya (lawan dari
amatir).
7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

1. Pekerjaan untuk melayani orang


banyak (umum),
2. Bagi yang ingin terlibat dalam
profesi memerlukan pelatihan yang
cukup lama dan berkelanjutan.
3. Adanya kode etik dan standar yang
ditaati di dalam suatu organisasi.
7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

4. Menjadi anggota dalam organisasi


profesi dan selalu mengikuti
pertemuan ilmiah yang
diselenggarakan oleh organisasi
profesinya.
5. Memiliki media/publikasi yang
bertujuan untuk meningkatkan
keahlian/keterampilan anggota.
7 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL

6. Kewajiban menempuh ujian untuk


menguji pengetahuan dari calon
anggota.
7. Adanya suatu badan khusus yang
diberi wewenang oleh pemerintah
untuk mengeluarkan sertifikat.
PEKERJAAN YANG MEMERLUKAN STANDAR

▪ menyangkut kepentingan umum,


▪ mutu hasil telah ditentukan,
▪ banyak pekerja yang terlibat,
▪ sifat dan mutu pekerjaan sama,
▪ ada organisasi yang mengatur.
PROFESIONALISME
(WIGNJOSOEBROTO)

adalah suatu paham yang mencitakan


dilakukannya kegiatan kerja tertentu
dalam masyarakat, berbekal keahlian
yang tinggi dan rasa keterpanggilan –
serta ikrar untuk menerima panggilan
tersebut –
PROFESIONALISME
(WIGNJOSOEBROTO)

dengan semangat pengabdian selalu


siap memberi pertolongan kepada
sesama yang dirundung kesulitan di
tengah gelapnya kehidupan.
3 WATAK PROFESIONALISME

1. Kerja seorang professional


beritikad untuk mewujudkan
kebajikan demi tegaknya
kehormatan profesi yang dijalani,
sehingga tidak terlalu
mementingkan imbalan upah
materi.
3 WATAK PROFESIONALISME

2. Kerja seorang professional harus


dilandasi oleh kemahiran teknis
yang berkualitas tinggi, yang
dicapai melalui proses pendidikan
yang panjang, eksklusif, dan berat.
3 WATAK PROFESIONALISME

3. Kerja seorang professional diukur


dengan kualitas teknis dan kualitas
moral, harus tunduk kepada sebuah
mekanisme pengendalian berupa
kode etik yang dikembangkan dan
disepakati bersama di dalam
sebuah organisasi profesi.
HONOR

Honorarium: sebagai tanda


kehormatan, demi tegaknya
kehormatan profesi, yang jelas akan
berbeda nilainya dengan pemberian
upah yang hanya layak bagi para
pekerja upahan saja.
KODE ETIK PROFESI

Sebuah norma atau asas, yang diterima


sebagai peraturan/ketentuan untuk
mengatur tatanan perilaku dari
sekumpulan orang yang tergabung
dalam profesi tertentu.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI

1. Untuk melindungi masyarakat dari


kemungkinan dirugikan dari
kelalaian (disengaja/tidak
disengaja) oleh kalangan
profesional.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI

2. melindungi keluhuran profesi dari


perilaku tidak terpuji yang
dilakukan oleh kalangan
profesional.
Pertanyaan dan Diskusi

Anda mungkin juga menyukai