Profesi adalah
jabatan/pekerjaan yang
menuntut keahlian dan etika
khusus serta baku (standar)
layanan.
Syarat suatu profesi :
Melibatkan kegiatan intelektual.
Menggeluti suatu ilmu yang
khusus.
Memerlukan persiapan
keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional
anggota profesi.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi.
Meningkatkan layanan di atas
keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional
Untuk menjadi
profesional harus
memiliki ciri-ciri
tertentu.
Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai
berikut :
Memiliki skill atau kemampuan dan
pengetahuan tinggi, apakah itu diperoleh
dari hasil pendidikan atau pelatihan dan
ditambah dengan pengalaman selama
bertahun-tahun yang telah ditempuhnya.
Mempunyai kode etik yang
merupakan standar moral bagi
setiap profesi yang dituangkan
secara formal, tertulis dan normatif.
Memiliki tanggung jawab profesi dan
integritas pribadi yang tinggi baik terhadap
dirinya sebagai penyandang profesi maupun
terhadap pimpinan organisasi, perusahaan
dan masyarakat serta menjaga martabat atau
nama baik bangsa dan negara.
Memiliki jiwa pengabdian kepada
masyarakat dalam mengambil keputusan
meletakkan kepentingan pribadi demi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
tanpa pamrih memberikan pelayanan jasa
keahlian dan bantuan kepada pihak lain
yang membutuhkan.
Mempunyai kemampuan dalam
perencanaan program kerja secara jelas,
strategik, mandiri, tidak bergantung pada
pihak lain serta dapat bekerja sama dengan
pihak terkait juga memiliki standar dan
etos kerja profesional yang tinggi.
Menjadi anggota salah satu organisasi profesi
sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya,
mempertahankan kehormatan dan menertibkan
perilaku standar profesi. Fungsi lainnya adalah
untuk wacana komunikasi saling tukar
informasi, pengetahuan dan membangun rasa
solidaritas sesama rekan anggota.
KELEMBAGAAN SERTFIKASI
PROFESI
Kelembagaan sertifikasi profesi dibedakan menjadi
beberapa bagian yang terdiri atas: (1) LSP Pihak 3,
didirikan oleh asosiasi industri dan profesi dengan
dukungan lembaga teknis pemerintah; (2) LSP Pihak 2,
didirikan oleh industri untuk melakukan sertifi kasi
pemasoknya; (3) LSP Pihak 1, yang didirikan oleh
industri atau lembaga pendidikan vokasi; (4) LSP
Profisiensi, didirikan oleh industri atau organisasi
dengan dukungan asosiasi profesi untuk memelihara
kompetensi profesi.
Jadi seorang profesional harus memiliki kemampuan tertentu, yaitu :