1 LATAR BELAKANG
Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan
sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan ekonomis,
sosial, dan psikologis.Secara ekonomis, orang yang bekerja akan memperoleh
penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai
oleh masyarakat dari pada orang yang menganggur. Orang yang bekerja akan mendapat status
sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi,orang yang memiliki
pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga
dapat menjadi wahana untuk mengaktualisasikansegala potensi yang dimiliki individu.Pekerjaan
yang ditekuni seseorang tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (employment, work,
job) lebih mengacu pada setiap proses atau kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa,
sedangkan kata karir (career) lebih mengarah pada suatu jabatan atau pekerjaan yang ditekuni
seseorang yang telah diyakinisebagai panggilan hidup. Oleh sebab itu, pemilihan karir lebih
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada sekedar mendapat pekerjaan
yang sifatnya sementara waktu.Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus
mampu bersikap professional. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni
bidangkeahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang professional juga harus selalu melakukan
inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap
menjadi yang terbaik di bidangnya.
PEMBAHASAN
2.1. PROFESIONALISME KERJA
A. Pengertian Profesi Menurut Schein, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set
pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya
yang khusus di masyarakat. Menurut Paul F. Comenisch (1983) Profesi adalah "komunitas
moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa profesi merupakan suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya
sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh
seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi
menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi
memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus
untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat
awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus
dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan
yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua
orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
B. Pengertian Profesional
Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja
tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa
keterpanggilan serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan
semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah
dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999)..
Sikap seorang profesional:
•Komitmen tinggi
•Tanggung jawab
•Berfikir sistematis
•Penguasaan materi
•Menjadi bagian masyarakat profesional
D. Ciri-ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didorong oleh ciri-ciri sebagai
berikut:
1.Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.Seseorang yang
memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai
yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang
memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat
perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2.Meningkatkan dan memelihara image profesional. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan
oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara image profesion melalui
perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara
misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup
harian, hubungan dengan individu lainnya.
3.Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan memperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya. Mengejar kualiti dan
cita-cita dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan
profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga
dan percaya diri akan profesionnya.
1. Manfaat kesehatan, Sikap profesional dan positif lebih dari sekadar tersenyum di tempat
umum. Anda sudah berusaha melakukan pekerjaan dengan semaksimal mungkin. Akan
tetapi jika Anda banyak mengeluh, itu hanya akan memperburuk keadaan. Maka dari itu
bersikap profesional dan positif akan menjauhkan Anda dari rasa stres yang
memperburuk kesehatan Anda.
2. Menjadi role mode atau panutan,
Sikap profesional Anda di tempat kerja memungkinkan rekan kerja Anda merasa
nyaman ketika mengajukan pertanyaan atau meminta saran. Cepat atau lambat Anda
akan menjadi panutan bahkan sekutu bagi banyak pekerja lain. Dengan begitu Anda
akan dipandang sebagai pekerja berkualitas oleh atasan.
3. Mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin,
Berkaca pada poin dua, Anda telah menjadi panutan dalam tim. Secara alami,
manajemen memandang Anda sebagai pekerja yang memiliki kualitas kepemimpinan
untuk mengambil suatu proyek kedepannya. Anggota tim akan merespon kepemimpinan
Anda dengan baik dan selanjutnya pun semakin besar peluang Anda untuk mendapat
tanggung jawab tambahan hingga naik jabatan. Dengan profesionalitas selama ini, Anda
telah menjadi aset penting perusahaan dan itu akan berdampak pada karir Anda yang
semakin cemerlang.
Itulah keuntungan-keuntungan yang biasa didapat oleh para pekerja yang profesional.
Bisa jadi, banyak keuntungan-keuntungan lain yang setiap orang, menerimanya dalam bentuk
yang berbeda. Setelah mengetahui keuntungan-keuntungan di atas, apakah Anda masih punya
keinginan untuk menjadi seorang pekerja yang tidak profesional? Untuk keuangan bisnis yang
lebih baik, sebaiknya gunakan aplikasi komputer akuntansi dari Jurnal.
DAFTAR PUSTAKA
NASRUDIN, Profesionalisme dalam bekerja: tugas kuliah Universitas Dian Nusantara, 2020,
Jakarta Indonesia
Jurnal.id, https://www.jurnal.id/id/blog/pentingnya-profesionalitas-dalam-dunia-kerja/,
http://etikatugas.blogspot.com/2012/05/profesi-profesional-dan- profesionalisme.html 2.
http://netaratna2.blogspot.com/2017/02/normal-0-false-false-false-in-x-none- x_26.html 3.
https://ikachessmeilana.wordpress.com/2013/04/24/membedah-aspek- profesionalisme-guru-
dari-segi-kompetensi/ 4.
http://trimargha.blogspot.com/2015/03/makalah-profesionalisme-kerja.html 5.
http://profesionalisme-kerja1.blogspot.com/2011/11/arti-profesionalisme- kerja.html 6
Ekhsan, M., & Mariyono, R. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Islami, Budaya Organisasi
Islami dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTYanmar Indonesia. Jesya (Jurnal
Ekonomi & Ekonomi Syariah), 3(2), 265-275.7.Ekhsan, M., & Nurlita, D. (2020). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Pelatihan danPromosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
PengembanganWiraswasta, 22(02), 113-120