Anda di halaman 1dari 5

a.

PENGERTIAN PROFESI

Profesi berasal dari kata bahasa Inggris profesion , bahasa latin professus yang berartikan


mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan suatu profesi iyalah suatu pekerjaan yang menuntut
pendidikan tinggi, biasanya meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadiaan serta
sikap profesional.

Peter Jarvis ( 1983: 21 )

profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan latihaan yang
khusus, tujuannya iyalah untuk  menyediakan pelayanan ketrampilan terhadap yang lain
dengan bayaran maupun upah tertentu.

Cogan (1983: 21 )

profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya didasarkan atas suatu
struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu pengetahuan.

Dedi Supriyadi ( 1998: 95 )

profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab
serta kesetiaan terhadap profesi.

HUGHES, E.C (1963)

Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita
atau terjadi pada kliennya.

DANIEL BELL (1973)

Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
PAUL F. COMENISCH (1983)

Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan,
dan sebagainya) tertentu.

K. BERTENS

Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-
nilai bersama.

Dapat disimpulkan, Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau
jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.

Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan
dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum
tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi
sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang
rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan


kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu
pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa
memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara
kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai, sungguh2 kepada
profesinya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
dapat melakukan tugas-tugasnya.

Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi
dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok
orang menjadi profesional.

b. Kemampuan Seorang Profesional

Merupakan kemampuan  dalam bidang profesi yang dimiliki seorang tenaga ahli. Untuk
menjadi seseorang yang professional bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah Anda
lakukan karena untuk mencapai professionalisme itu perlu suatu usaha yang keras. Hal itu
disebabkan oleh ukuran profesionalitas seseorang tentu akan dilihat dari kedua sisinya, yaitu
sisi teknis keterampilah atau keahlian yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan serta hal-
hal yang berkaitan dengan watak, sifat dan kepribadiannya.

Mengacu pendapat Cherles H.Lavine :

• Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang profesional adalah ketrampilan yang
didasarkan pada ilmu/pengetahuan tertentu

Contoh : - Ilmu Teknik atau Hukum

- Ilmu Manajemen suatu kegiatan

-Dari Program melalui Perencanaan mencari Informasi mendapatkan Data-data hasil


survey yang telah diolah hasil Survey dan pengambilan data-data dilapangan yang akurat.

 Adanya persiapan melalui Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) secara rutin dan
meningkat.
 Rekruitment yang didasarkan atas kompetensi
 Adanya organisasi profesi sebagai Wadah Pembinaan
 Ketaatan pada kode etik profesi
 Motif pelayanan (bukan motif profit)

Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis yaitu professional dapat


diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik. seseorang yang
memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu
yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman. Keterampilan sebagai pengetahuan tentang
suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dari lingkungan
tersebut, dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Pendidikan yang ekstensif, melalui pendidikan yang sesuai maka dapat ditentukan
bahwa suatu jabatan dipegang oleh orang yang berpendidikan akademik atau bidang
keilmuan yang sesuai dengan bidang pekerjaanyang ditekuninya. Pendidikan seseorang yang
sesuai dengan pekerjaan akan menjadikan pegawai tersebut memiliki kemampuan yang baik
dalam hal menyesuaikan diri, baik dengan bidang pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Pelatihan akan
dapat mengkondisikan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
bidang pekerjaannya masing-masing, sehingga akan menghasilkan pekerjaan secara baik
karena ia memang seseorang yang memiliki kapasitas pada bidangnya.

Pelatihan dalam suatu organisasi berguna untuk memelihara dan meningkatkan


kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas/pekerjaan lama maupun pekerjaan
baru, baik dari segi peralatan maupun metode. Selain itu untuk menyalurkan keinginan untuk
menyadari segi kemampuan dan memberikan rasa kelegaan pada mereka. Pelatihan pegawai
dilakukan agar pekerjaan daapt dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan adanya
kegiatan pelatihan diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,
keterampilan serta pengetahuan dari para pegawai.

Kode etik profesi sebagai suatu pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari hari.membedakan profesi menjadi profesi
pada umumnya dan profesi luhur. Profesi yang beretika adalah profesi yang menekankan
pada pengabdian kepada masyarakat sehingga merupakan suatu pelayanan pada manusia
atau masyarakat dengan motivasi utama bukan untuk memperoleh nafkah dari pekerjaannya.
Profesi pada umumnya terdapat dua hal yang harus ditegakkan yaitu, menjalankan
profesinya dengan bertanggung jawab baik terhdap pekerjaan maupun hasil dari pekerjaan.
Dengan adanya kode etik kepentingan masyarakat yang akan terjamin sehingga memperkuat
kepercayaan masyarakat.

Agar dapat disebut profesi, harus mencerminkan adanya dukungan sebagai berikut:

- Sifat Intelektual ➔ intelektual character.


- Dilestarikan mengutamakan kepentingan orang lain (masyarakat) diatas kepentingan
pribadi (altruistik) .
- Keberhasilannya tidak didasarkan pada keuntungan finansial.
- Adanya organisasi (association).
- Adanya standar kualifikasi profesi.

Anda mungkin juga menyukai