Teknik Mesin
Bab 3
adalah kumpulan asas, norma, atau nilai moral yang diterima oleh
suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari
di masyarakat maupun di tempat kerja.
Sebagai seperangkat norma yang mengatur sikap dan perilaku
orang-orang atau lembaga yang sesuai dengan profesi yang
disandangnya baik ketika menjalankan tugas kedinasan maupun di
luar tugas kedinasan.
Secara internal kode etik profesi menjadi semacam pagar moral
bagi para anggotanya. Sedangkan secara eksternal, kode etik
profesi akan menjadi pegangan bagi masyarakat umum
mempercayai bahwa para anggota masyarakat profesi tersebut
memiliki moral yang bisa dipercaya.
Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negative
dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga
menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
ME33 : Fluid Flow 2 Chapter 3: Pressure and Fluid Statics
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak
adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi itu sendiri (dari luar, tidak
efektif).
Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik
adalah bahwa pelaksanaannya di awasi terus menerus.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK : (a) Sanksi moral; (b) Sanksi
dikeluarkan dari organisasi.
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi.
Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang
telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke
bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut
sudah tersirat dalam etika profesi.
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi.
Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat
nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Dokter
Indonesia, Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Persatuan Insiyur
Indonesia dll.
ME33 : Fluid Flow 3 Chapter 3: Pressure and Fluid Statics
Beberapa alasan mengapa kode etik perlu dibuat
1. K o d e e t i k m e r u p a k a n s u a t u c a r a u n t u k
memperbaiki iklim organisasional sehingga
individu-individu dapat berperilaku secara etis.
2. Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan
pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku
organisasi untuk mempertimbangkan dampak
moral dalam setiap keputusan bisnisnya.
3. P e r u s a h a n m e m e r l u k a n k o d e e t i k u n t u k
menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi,
dimana kode etik merupakan salah satu
penandanya.