(HIM 434)
MODUL 4
KODE ETIKA PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
DISUSUN OLEH
SISWATI, A.MdPerKes, SKM, MKM
B. Uraian
1. Kode Etik
Pada modul sebelumnya telah disinggung tentang kode etik dan
pengertiannya, bahwa setiap profesi tentu memiliki kode etik profesi.
Setiap pekerjaan profesi mempunyai kode etik, contohnya kode etik
dokter, kode etik perawat, kode etik Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan, kode etik bidan, dan lainnya. Kode etik merupakan panduan
dan acuan bagi anggota profesinya tindakan apa yang boleh dilakukan
dan mana yang harus dihindari.
Menurut Masrudi Muchtar, Etika Profesi dan Hukum Kesehatan, 2016
memberi pengertian kode etik yaitu suatu ciri yang bersumber dari nilai-
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota
dalam melakukan pengabdian profesi. Kutipan pengertian kode etik
menurut Dudi Zulvadi, 2010 bahwa kode etik adalah norma-norma yang
harus diindahkan oleh setiap profesi dalam melaksanakan tugas
profesinya dan hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut sebagai
tuntunan bagi anggotanya tidak hanya dalam tugas menjalankan
profesinya, tetapi juga bagaimana berperilaku dalam kehidupan di
masyarakat.
Lebih rinci lagi diuraikan pengertian kode etik oleh Mardani, Etika Profesi
Hukum, 2017, bahwa kode adalah tanda atau simbol berupa kata-kata,
tulisan, gambar, atau benda yang disepakati untuk maksud tertentu,
Mukadimah
Bahwa memajukan kesejahteraan umum adalah satu diantara tujuan
nasional yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Kesehatan
merupakan wujud dari kesejahteraan nasional dan mempunyai andil yang
besar dalam pembangungan sumber daya manusia berkualitas yang
dapat mendukung kelangsungan kehidupan bangsa dan terwujudnya cita-
cita nasional yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Rekam medis dan informasi kesehatan merupakan aspek penting untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,
pengembangan sistem dan penerapannya didukung oleh tenaga profesi
Bab I
Pengertian
Pasal 1
Pasal 3
Perbuatan/tindakan yang bertentangan dengan kode etik:
1. Menerima ajakan kerjasama seseorang/orang untuk melakukan
pekerjaan yang menyimpang dari standar profesi yang berlaku.
2. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang
dapat merusak citra Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
3. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas tindakan pada
nomor 1 dan nomor 2.
Pasal 4
Bab III
Kewajiban Terhadap Profesi
Pasal 5
1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib mencegah terjadinya
tindakan yang menyimpang dari Kode Etik profesi.
2. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib meningkatkan mutu
rekam medis dan informasi kesehatan.
3. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib berpartisipasi aktif dan
berupaya mengembangkan serta meningkatkan citra profesi.
4. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib menghormati dan
mentaati peraturan dn kebijakan organisasi profesi.
Bab IV
Kewajiban Dalam Berhubungan Dengan Organisasi Profesi
dan Instansi Lain
Pasal 6
1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan memberikan informasi
dengan identitas diri, kredensial profesi, pendidikan dan pengalaman
serta rangkapan minat dalam setiap pengadaan perjanjian kerja atau
pemberitahuan yang berkaitan.
2. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib menjalin kerjasama
yang baik dengan organisasi pemerintah dan organisasi profesi lainnya
dalam rangka meningkatkan mutu Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan.
Bab V
Pasal 7
1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib menjaga kesehatan
dirinya agar dapat bekerja dengan baik.
2. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan IPTEK
yang ada.
Bab VI
Penutup
Pasal 8
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Profesinya.
Mukadimah
Rekam medis dan informasi kesehatan merupakan aspek penting untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,
pengembangan sistem dan penerapannya didukung oleh tenaga profesi yang
berkualitas. Karena rekam medis dan informasi kesehatan menyangkut
kepentingan kerahasiaan pribadi pasien dan rahasia jabatan, maka Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan merasa perlu untuk merumuskan sikap dan
perilaku profesi.
Pedoman sikap dan perilaku Clinical Coder ini dirumuskan sebagai acuan dalam
melaksanakan peran dan fungsinya sesuai etik dan hukum. Maka berdasarkan
pemikiran di atas, Kongres IX PORMIKI menyepakati Standar Etik Perekam Medis
Dan Informasi Kesehatan yang bekerja sebagai Clinical Coder sebagai berikut:
Pasal 1
1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan formal rekam medis dan informasi kesehatan atau manajemen
informasi kesehatan sehingga memiliki kompetensi yang diakui oleh pemerintah
dan profesinya serta mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan.
2. Clinical Coder adalah seorang Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang
mempunyai spesifikasi pekerjaan menetapkan kode diagnosis dan atau tindakan
dan memiliki sertifikat Clinical Coder dari PORMIKI
3. Standar Etik Clinical Coder adalah petunjuk dalam menetapkan kode diagnosis
dan atau tindakan sesuai dengan kode etik Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan.
Bab II
Standar Etik Clinical Coder
Pasal 2
1. Menetapkan kode berdasarkan diagnosis dan tindakan yang akurat, lengkap dan
konsisten untuk menghasilkan data kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Mendokumentasikan kode yang telah ditetapkan secara lengkap, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Melaporkan data pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
internal dan eksternal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Mengkonfirmasi kepada dokter/dokter gigi jika terdapat ketidakjelasan dan
ketidaklengkapan terkait dengan disgnosis dan atau tindakan.
Bab III
Kewajiban Clinical Coder
Pasal 3
1. Setiap Clinical Coder harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah profesi PMIK.
2. Setiap Clinical Coder harus menetapkan kode berdasarkan diagnosis dan
tindakan yang akurat, lengkap dan konsisten untuk menghasilkan data kesehatan
yang berkualitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Setiap Clinical Coder harus mendokumentasikan kode yang telah ditetapkan
secara lengkap untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
4. Setiap Clinical Coder harus melaporkan data pelayanan kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan pelaporan internal dan eksternal sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
5. Setiap Clinical Coder harus mengkonfirmasi kepada dokter/dokter gigi, jika
terdapat ketidakjelasan dan ketidaklengkapan terkait dengan diagnosis dan atau
tindakan.
6. Setiap Clinical Coder harus menolak menerima ajakan kerjasama individu atau
kelompok untuk melakukan perubahan kode diagnosis dan atau tindakan yang
menyimpang dari standar profesi yang berlaku.
Pasal 4
Hak Clinical Coder
1. Setiap Clinical Coder berhak menetapkan kode penyakit dan atau tindakan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Setiap Clinical Coder berhak mendapatkan imbalan jasa profesi yang layak
sesuai dengan tanggungjawab dan beban kerjanya.
3. Setiap Clinical Coder berhak melakukan pemilihan ulang (reseleksi) untuk
menentukan kode diagnosis dan tindakan.
4. Setiap Clinical Coder berhak untuk mengembangkan karir melalui pendidikan dan
pelatihan.
5. Setiap Clinical Coder berhak menolak ajakan kerjasama individu atau kelompok
untuk melakukan perubahan kode diagnosis dan atau tindkan yang menyimpang
dari standar profesi yang berlaku.
6. Setiap Clinical Coder berhak mendapatkan perlindungan hukum.
Bab IV
Penutup
C. Tugas
1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan kode etika profesi ?
D. Kuis
1. Setiap profesi memiliki kode etik profesi yang merupakan tuntunan bagi
anggotanya dalam menjalankan pekerjaan profesinya. Siapakah yang
menyusun kode etik profesi ?
A. Rumah sakit
B. Organisasi profesi
C. Kementerian Kesehatan
3. Kode etik merupakan dasar untuk menjaga kelakukan dan integritas atau
kejujuran dari penyandang profesi itu sendiri. Termasuk dalam apakah
kalimat di atas ?
A. Kewajiban umum
B. Kewajiban terhadap diri sendiri
C. Kewajiban terhadap organisasi profesi
5. Gerardus Gegen dan Aris prio Agus. 2019. Etika profesi Keperawatan dan
Hukum Kesehatan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
10. Sadi Is, Muhamad. 2015.Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kencana.
https://www.jojonomic.com/blog/kode-etik-profesi/
Forum:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian bahwa kode etik merupakan
suatu ciri yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu
dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melakukan pengabdian profesi.