Anda di halaman 1dari 16

MENGKAJI STANDARD 1 – CONTENT KNOWLEDGE AECT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Etika Profesi Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. C. Asri Budiningsih, M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 2:

Octavia Rahmawati 22105241045


Abdulloh Syaeron Ghufron 22105241052
Ummu Tafsirotul Ahkamiyah 22105244013
Rendi Bagoes Firmansyah 22105244033
Ajeng Dewanti Maharesmi 22105244037

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME. Yang telah melimpahkan
karunia dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok.
Makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang
Standard 1 – Content Knowledge AECT. Berkat tugas yang diberikan ini membuat wawasan
kami menjadi bertambah dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok
yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami miliki. Oleh karena itu, demi kesempurnaan
makalah kami, kami mengharapkan segala bentuk kritik maupun saran yang membangun dari
semua pihak. Kami juga berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Yogyakarta, 10 Oktober 2023

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3

1. 1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

2.1 Etika Profesi.................................................................................................................... 5

2.2 Kode Etik Profesi ........................................................................................................... 5

2.3 Teknologi Pendidikan .................................................................................................... 6

2.4 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan ..................................................................... 6

2.5 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan Menurut AECT ........................................ 7

2.6 Nilai-nilai Etika dalam Standard 1 - Content Knowledge AECT ........................... 10

2.7 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan Menurut IPTP ........................................ 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Etika merupakan teori perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai tentang baik dan
buruknya tindakan dan kesusilaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesi
adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Mereka yang ahli di bidang mereka dan telah memperoleh pendidikan
atau pelatihan khusus untuk melakukan pekerjaan mereka disebut profesional. Profesi yang
mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban profesi tersebut
untuk terus memperbarui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi juga disebut
profesional.
Hubungan manusia dalam satu pekerjaan dan cara mereka menjalankan pekerjaan
mereka secara profesional agar diterima oleh masyarakat yang menggunakan jasa mereka
disebut etika profesi. Dengan menggunakan etika profesional, orang-orang yang bekerja
diharapkan dapat melakukan pekerjaan mereka dengan sebaik mungkin dan dapat
mempertanggung jawabkan apa yang mereka lakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
mereka. AECT, sebuah asosiasi internasional untuk pendidikan komunikasi dan teknologi,
menerapkan etika profesi di bidang teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu
profesi yang bekerja untuk mengorganisasi dan menerapkan teori, teknik, dan praktik
aplikasinya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari etika profesi, kode etik, dan kode etik profesi?
b. Bagaimana kode etik profesi Teknologi Pendidikan menurut organisasi AECT?
c. Bagaimana nilai-nilai etika dalam Standard 1 - Content Knowledge AECT?
d. Bagaimana Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan menurut IPTP?

3
1.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui pengertian dari etika profesi, kode etik, dan kode etik profesi
b. Mengetahui kode etik profesi Teknologi Pendidikan menurut organisasi AECT
c. Mengetahui nilai-nilai etika dalam Standard 1 - Content Knowledge AECT
d. Mengetahui Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan menurut IPTP

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etika Profesi

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan
yang relatif lama dan khusus pada tingkat Pendidikan tinggi yang pelaksanaanya diatur oleh
kode etik tersendiri, dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran serta pertimbangan pribadi
yang tinggi.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika berkaitan dengan
konsep yang dimiliki individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan yang telah
dikerjakan salah atau benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut
dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan orang atau kelompok profesi itu sendiri. Etika juga berkaitan dengan konsep
yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah Tindakan – Tindakan
yang telah dikerjakan itu salah atau benar, baik atau buruk.

Etika profesi adalah sikap etis yang menjadi bagian tak terpisahkan dari cara
seseorang menjalani kehidupan dalam menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan
pekerjaan atau profesi mereka. Dimana ini adalah disiplin ilmu dalam filsafat yang mengkaji
cara prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etika yang umum diterapkan dalam
berbagai bidang khusus atau profesional dalam kehidupan manusia.

2.2 Kode Etik Profesi

Kode Etik adalah seperangkat standar, peraturan, pedoman, dan nilai yang mengatur
mengarahkan perbuatan atau tindakan dalam suatu perusahaan, profesi, atau organisasi bagi
para pekerja atau anggotanya, dan interaksi antara para pekerja atau anggota dengan
masyarakat. Menurut Sunaryo Kartadinata (2011:15) kode etik profesi adalah regulasi dan
norma perilaku profesional yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam
menjalankan tugas profesi dan dalam kehidupannya di dalam masyarakat. Kode Etik juga
dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak

5
profesional. Dengan demikian, kode etik profesi mengatur perilaku keprofesian dari setiap
individu. Dan individu itu harus mematuhinya selama dia berada dalam lingkup profesi tadi.

2.3 Teknologi Pendidikan

Definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008 adalah: “Educational


Technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using, and managing appropriate technological process and
resources”. Dimana Teknologi Pendidikan adalah studi dan etika praktik dalam rangka
memfasilitasi belajar dan peningkatan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengelolaan proses dan sumber-sumber secara memadai. (Januszewski & Molenda,2008: 1).
Dari definisi di atas, maka dapat diidentifikasi kawasan Teknologi Pendidikan Yang
terdiri terdiri atas: (1) Studi, (2) etis, (3) Fasilitasi Belajar/Pembelajaran (4) Peningkatan
Kinerja, (5) penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses pembelajaran dengan teknologi
yang memadai, dan (6) penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dalam Sumber-
sumber belajar dengan teknologi yang memadai.

2.4 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan

Menurut Januszewski, 2008. Kode etik profesi teknologi pendidikan merupakan studi
etika praktis yang mana memfasilitasi pembelajaran serta meningkatkan kemampuan dengan
menciptakan, memanfaatkan dan memproses pengelolaan teknologi sesuai dan sumber
belajar.
kode etik teknologi pendidikan berupa perangkat prinsip dan nilai moral yang
mengatur perilaku serta tanggung jawab para profesional dalam bidang teknologi pendidikan
dan dirancang guna memastikan praktisi teknologi pendidikan bertindak etis, menjaga
integritas, kredibilitas, dan kepercayaan publik, serta melindungi kepentingan dan keamanan
pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Teknologi pendidikan diikat oleh norma dan kode etik akademik, profesi teknologi
pendidikan memiliki kode etik yang mengatur perilaku individu terlibat dalam disiplin ilmu
dan profesi seperti contohnya menghindari plagiasi atau contoh lainnya seperti seorang
peneliti juga harus mematuhi aturan penyelengaraan penelitian yang berlaku dan tidak hanya
terikat oleh kode etik teknologi pendidikan
Profesi teknologi pendidikan merupakan profesi yang memihak pada kepentingan
peserta didik agar mereka dapat belajar dengan mudah. Penerapan profesi teknologi

6
pendidikan akan mempengaruhi komponen lain dalam sistem pendidikan yang akhirnya akan
berdampak pada kelembagaan dan tanggung jawab serta pada ekonomi dan masyarakat secara
keseluruhan
berikut prinsip umum yang sering ditemukan dalam kode etik profesi teknologi
pendidikan:
1. Integritas: diharapkan untuk berindak dengan integritas tinggi, jujur, dan jelas serta
menghindari konflik kepentingan dalam aspek pekerjaan.
2. privasi dan keamanan: harus menghormati privasi dan keamanan informasi pribadi dan data
siswa.
3. kepemimpinan dan profesionalisme: diharapkan menjadi pemimpin pengembangan dan
penerapan teknologi dalam pendidikan
4. kesetaraan dan keadilan: harus mempromosikan kesetaraan setiap individu dan tidak
mendiskriminasi dalam penggunaan teknologi pendidikan.
5. etika penelitian: harus memenuhi prinsip etika yang berlaku dalam penelitian, termasuk
persetujuan, perlindungan subjek, keakuratan hasil penelitian

2.5 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan Menurut AECT

Kode etik dianggap prinsip etik yang bermaksud membantu anggota baik secara
perorangan maupun kolektif dalam mempertahankan profesionalisme tinggi. komisi akan
mendokumentasikan pendapat berkaitan dengan etika secara spesifik. pendapat tersebut
mungkin ditimbulkan sebagai tanggapan terhadap kasus tertentu yang disampaikan dalam
komisi etika profesional. uraian atau penjelasan mungkin akan ditimbulkan oleh komisi
sebagai tanggapan atas permintaan anggota
● Kode Etik AECT
1. kode etik dianggap dan dijadikan prinsip etika yang digunakan dalam
memandu anggota profesi baik individu maupun kelompok dalam
menerapkan perilaku profesi yang profesional
2. Komisi etika profesi akan menyusun pendapat yang dapat bersifat
interperative ataupun penjabaran secara mendalam yang berkaitan
dengan pernyataan etik khusus tersusun mulai dari sini
3. pendapat yang dihasilkan akan dianggap sebagai jawaban kasus sebelum
terbentuk komisi etika profesi

7
4. uraian atau prinsip etika yang dihasilkan oleh komisi sebagai jawaban
permohonan anggota
Kode etik teknologi pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
● Seksi 1: Tanggung jawab dan kewajiban terhadap individu (anggota)
1. Selalu mendorong aksi mandiri bagi upaya individudalam belajar dan
menciptakan kemudahan belajar atas berbagai pendapat
2. Selalu melindungi dan menghormati hak individu atas kemudahan
rujukan atau materi dari berbagai pendapat
3. Selalu menjamin individu berkesempatan untuk berperan serta dalam
program-program yang sesuai
4. Selalu melaksanakan kegiatan secara profesional dalam upaya untuk
melindungi kepentingan pribadi individu dan perangkat keras
5. Selalu mengikuti prosedur kerja secara profesional untuk evaluasi dan
pemilihan materi dan perangkat keras
6. Selalu menyusun dan melaksanakan usaga pragmatis dalam melindungi
individu dari situasi merusak menuju situasi aman dan sehat
7. Selalu memperkenalkan terapan canggih dan terbaru dalam penggunaan
teknologi
8. selalu dalam rancangan dan pemilihan dari program kependidikan atau
media sebagai upaya dalam menghindari isi yang mengandung isu-isu
yang sebaiinya tidak ada di materi (suku, ras, etnik, jenis kelamin, atau
keagamaan) serta mengupayakan untuk mendorong pengembangan
program dan media yang menekanan keragaman dari masyarakan suatu
lingkungan atau komunitas multibudaya.

● Seksi 2: Tanggung jawab dan kewajiban terhadap masyarakat


1. selalu jujur dan mewakili lembaga atau organisasi dimana individu
terdaftar serta selalu siap melaksanakan tindakan pencegahan dalam
membedakan kepentingan pribadi dan lembaga
2. selalu secara tepat dan cepat mewakili atau menyampaikan fakta
menyangkut kepentingan atau masalah kependidikan kepada publik,
baik secara langsung maupun tidak langsung
3. tidak memanfaatkan situasi kelembagaan atau sikap ikatan profesi untuk
keuntungan pribadi

8
4. tidak menerika berbagai bentuk ungkapan terima kasih dalam segala
bentuk, seperti bingkisan, hadiah , yang dapat menyimpangkan dalam
menentukan pertimbangan keprofesian atau memperoleh keuntungan
tertentu
5. selalu melaksanakan terapan adil dan sama dengan siapapun juga dalam
memberikan jasa profesi
● Seksi 3: Tanggung jawab dan kewajiban terhadap profesi
1. selalu menyesuaikan dan memperlakukan sama terhadap semua anggota
profesi sehubungan dengan hak profesional dan tanggung jawab
2. tidak memanfaatkan cara coercive dalam memperkenalkan perlakuan
khusus dalam mempengaruhi keputusan profesional atas rekan
3. Selalu memperjuangkan upaya peningkatan keahlian dan pengetahuan
dan
4. menyebarkannya kepada rekan seprofesi demi kemajuan profesi itu
sendiri.
5. Selalu memperlihatkan dan berlaku jujur sesuai persyaratan profesi,
serta memperhatikan rekan profesi.
6. Melakukan kegiatan-kegiatan profesional melalui saluran-saluran
semestinya
7. Hanya mendelegasikan tugas-tugas yang diberikan kepada personel-
personel yang telah memperoleh latihan atau surat-surat kepercayaan
yang sesuai dan atau mereka yang dapat membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu
8. Memberikan penjelasan kepada para pemakai tentang syarat-syarat dan
penafsiran-penafsiran dari hukum hak cipta dan hukum-hukum lain yang
mempengaruhi profesi serta mendukung keterlibatan
9. Memperhatikan peraturan yang berhubungan atau mempengaruhi
profesi dan harus melaporkan, tanpa ragu-ragu tindakan-tindakan tidak
etis atau tidak legal dari sesama anggota profesi ke komisi etika
profesional AECT; harus berperan serta dalam pencari tahuan
profesional bila diminta oleh organisasi

9
2.6 Nilai-nilai Etika dalam Standard 1 - Content Knowledge AECT

a. Creating (Menciptakan)
Kemampuan untuk membuat konten yang sesuai secara moral dan bertanggung
jawab disebut "menciptakan" dalam konteks etika. Ini mencakup penerapan prinsip-prinsip
etika dalam proses pembuatan konten, seperti menghindari plagiarisme, mempertahankan
integritas akademik, dan menghormati hak cipta orang lain. Nilai etika utama dari Standar
1 adalah menciptakan konten dengan integritas dan kejujuran. Beberapa prinsip etika yang
tepat dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Kejujuran dan Integritas: Menciptakan konten yang jujur dan tidak menyesatkan serta
menjaga integritas representasi informasi.
2. Keterbukaan dan Keterlibatan: Memfasilitasi akses mudah ke sumber daya dan
berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk memahami kebutuhan mereka.
3. Kemajuan Inklusif: Hindari stereotip dan pengecualian dengan membuat konten yang
mempertimbangkan keberagaman dan inklusi.

b. Using (Menggunakan)
Dalam konteks etika, menggunakan berarti menerapkan prinsip-prinsip etika saat
menggunakan konten yang sudah ada. Ini termasuk menggunakan sumber daya digital,
materi pelajaran, dan teknologi dengan etika dan menghormati hak cipta dan privasi orang
lain. Nilai etika yang terkait dengan penggunaan konten termasuk menjaga data pribadi,
menghindari penyalahgunaan, dan privasi. Menggunakan bahan pelajaran atau teknologi
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemilihan yang Bertanggung Jawab: Memastikan bahwa materi dipilih dan digunakan
secara prinsip etika dan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan yang berlaku.
2. Hak Cipta dan Penggunaan yang Adil: Memahami dan menghormati hak cipta, serta
memastikan bahwa sumber digunakan secara adil.
3. Privasi dan Keamanan: Memastikan serta menjaga informasi siswa dan semua pihak yang
terlibat dalam penggunaan aman, dan melindungi data dari ancaman keamanan.

c. Assessing/Evaluating
Dalam konteks etika, evaluasi konten memerlukan kemampuan untuk menilai
konten secara objektif dan menghormati kebebasan berpendapat dan berbicara. Sangat
penting untuk menghindari prasangka, diskriminasi, atau tindakan yang tidak adil saat

10
menilai konten. Nilai etika yang relevan selama proses evaluasi adalah menjaga integritas
penilaian dan menghormati perspektif dan keragaman orang lain. Kehati-hatian etika
diperlukan dalam proses penilaian dan evaluasi, seperti:
1. Keadilan dalam Penilaian: Memberikan penilaian yang adil dengan mempertimbangkan
perbedaan dan kebutuhan siswa.
2. Transparansi dan Tanggung Jawab: Jelas dan terbuka dalam menyampaikan atau
memberikan umpan balik, serta memastikan setiap orang yang terlibat dalam evaluasi
bertanggung jawab.

d. Managing
Mengelola konten dengan hati-hati dan menjaga keamanan dan keamanan data adalah nilai
etika penting dalam pengelolaan konten. Kebijakan privasi, perlindungan data, dan
keamanan informasi adalah bagian dari kebijakan pengelolaan konten etika.Dalam
penggunaan teknologi, prinsip-prinsip etika berikut harus diterapkan dalam manajemen
sumber daya dan proses:
1. Pengelolaan yang Bertanggung Jawab: Dengan bijaksana mengeola serta menjaga sumber
daya yang ada, meminimalkan terjadinya pemborosan, serta melibatkan pemangku
kepentingan.
2. Ketahanan dan Keamanan Sistem: Menjaga sistem dan data agar tetap aman dan juga
menghindari tindakan tidak penting yang berisiko mengancam keamanan.

2.7 Kode Etik Profesi Teknologi Pendidikan Menurut IPTP

a. Kewenangan dan kewajiban


1. Mengamalkan keahlian & ketampilan dalam bidang TP dengan kriteria keahlian
yang dituntut untuk itu.
2. Mengembangkan konsep, prinsip & prosedur dalam bidang profesi sesuai
dengan perkembangan ilmu, teknologi & masyarakat.
3. Melaksanakan fungsi pengembangan & pengelolaan sumber belajar untuk
kepentingan pembelajaran.
4. Memelihara & mempertahankan martabat dan norma etik keahliannya.
5. Melaksanakan profesi sesuai dengan etika dan nilai2 yang berlaku dalam
masyarakat, bangsa dan negara
b. Tanggung Jawab Kepada Perorangan

11
Para anggota memenuhi tanggung jawabnya kepada perorangan dengan
ketentuan:
1. Menjaga kerahasiaan informasi pribadi peserta didik dalam
melaksanakan tugasnya
2. Menjamin agar setiap pribadi peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama dalam pembelajaran.
c. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat dengan
ketentuan:
1. Mengamalkan profesinya secara jujur & wajar untuk kepentingan
sesama, masyarakat, bangsa & negara.
2. Secara jujur mewakili lembaga tempatnya berkarya dan/ atau organisasi
daripada kepentingan pribadi.
3. Menyatakan secara jujur & objektif fakta yang berhubungan dengan
masalah pendidikan & teknologi kepada masyarakat langsung maupun
tidak langsung.
4. Tidak menyalahgunakan kedudukannya dalam organisasi untuk
kepentingan pribadi.
5. Tidak menerima hadiah/ keuntungan yang dapat mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya, dan tidak menjanjikan kemudahan,
pelayanan khusus atau sesuatu yang bernilai untuk memperoleh
kepentingan pribadi.
d. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada rekan seprofesi dengan
ketentuan:
1. Saling memelihara hubungan antar anggota seprofesi.
2. Saling menghargai & menghormati hak, martabat & pendapat rekan
seprofesi.
3. Saling membantu usaha peningkatan keahlian rekan seprofesi.
4. Saling mengingatkan & menasehati dengan penuh kebijaksanaan, demi
kebenaran, kepentingan kepribadian, profesi dan masyarakat.
5. Saling menghargai dan bekerjasama dengan rekan berprofesi lain untuk
kepentingan umum
e. Tanggung Jawab Kepada Organisasi dan Profesi

12
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada organisasi dan profesi
dengan ketentuan :
1. Menjadikan ikatan profesi teknologi pendidikan sebagai forum
komunikasi dan kerjasama untuk meningkatkan kemampuan
pengabdiannya.
2. Wajib memberikan sumbangan tenaga, pikiran, waktu dan dana untuk
kepentingan pengembangan organisasi dan profesi.
3. Menghindarkan diri dari sikap, perbuatan dan ucapan yang merugikan
organisasi dan profesi.
4. Melakukan tindak profesinya menurut jalur dan ketentuan waktu yang
berlaku.
5. Melimpahkan tugas profesi hanya kepada orang- orang yang memenuhi
syarat, kompetensi professional, yaitu orang yang terdidik, terlatih, dan
trampil yang menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan tugas
teknologi pendidikan.
6. Bersedia memberikan pertimbangan profesi bilamana diminta oleh
lembaga tempatnya berkarya, atau oleh organisasi lain.
7. Berusaha mengembangkan citra profesi teknologi pendidikan dengan
berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan di bidang teknologi
pendidikan dan yang berkaitan dengannya.
8. Selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
profesionalnya dalam bidang teknologi pendidikan.

13
BAB III
PENUTUP

Etika profesi dan kode etik profesi sangat penting dalam bidang teknologi pendidikan.
Tanggung jawab dan kewajiban terhadap profesi termasuk memperlakukan anggota profesi
dengan adil, berbagi pengetahuan dengan rekan kerja, berperilaku jujur, memberikan tugas
kepada orang yang memenuhi syarat, melaporkan tindakan tidak etis, dan berpartisipasi dalam
pencarian pengetahuan profesional. Selain itu, nilai-nilai etika seperti integritas, kejujuran,
penghormatan terhadap hak cipta dan privasi, objektivitas, dan keamanan data juga penting
dalam bidang teknologi pendidikan. Kode etik profesi teknologi pendidikan juga memuat
wewenang dan kewajiban di bidang ini, tanggung jawab terhadap individu, masyarakat, sesama
profesi, serta organisasi dan profesi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo Kardinata. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konselor Sebagai Upaya
Pedagogis. Bandung: UPI Press.
Januszewski, A., & Molenda, M. (Eds.). (2007). Educational Technology: A Definition with
Commentary (2nd ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203054000

15

Anda mungkin juga menyukai