Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ETIKA PROFESIONAL DALAM LINGKUP TEKNIK


KONVERSI ENERGI
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Redi Yamanto, M. Pd

Disusun oleh:
Kelompok 5 (TEN 1 B)

Muh. Zakyandra Imanurriza 231711045


Muhamad Fiqri Febrianto 231711046
Muhammad Aldan Firdaus 231711047
Muhammad Fitzal Rahman 231711048
Muhammad Syachrizal B 231711051
Risa Dwi Rianti 231711055

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami masih bisa diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu dengan judul “Etika Profesional”. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Redi Yamanto, M.Pd. Selaku guru mata
kuliah Pendidikan Pancasila di Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kami. Lalu
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk
kesempurnaan makalah. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan dan Pendidikan.

Bandung, 27 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Etika Profesional....................................................................................5
2.2 Visi dan Misi Jurusan Teknik Konversi Energi..........................................................7
2.3 Profesi Jurusan Teknik Konversi Energi...................................................................8
2.4 Asosiasi yang Menaungi Konsultan Energi..............................................................9
2.6 Undang-Undang atau Kode Etik yang Terkait........................................................12
BAB III....................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, peran para
profesional di bidang teknik konversi energi menjadi sangat diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan energi dunia. Jurusan Teknik Konversi Energi membekali para
mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendasar untuk merancang,
mengembangkan, dan memelihara sistem konversi energi yang berkelanjutan dan
efisien.

Namun, seiring dengan meningkatnya kompleksitas tugas dan tanggung jawab


para insinyur dalam menyediakan solusi energi yang inovatif, timbul pula tantangan
etis yang perlu diatasi. Etika profesi di bidang teknik konversi energi memainkan
peran kunci dalam memastikan bahwa inovasi dan pengembangan teknologi tidak
hanya memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga memperhatikan dampak
jangka panjang terhadap lingkungan, dan masyarakat global.

Dengan memahami dan mematuhi prinsip-prinsip etika profesional, para insinyur


dalam jurusan ini dapat memastikan bahwa mereka bertindak dengan integritas,
transparansi, dan pertimbangan terhadap kepentingan masyarakat. Selain itu, etika
profesi juga menjadi landasan bagi mempertahankan kepercayaan dari klien, dan
masyarakat umum, yang merupakan aspek penting dalam kesuksesan karir seorang
profesional di bidang teknik konversi energi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi etika profesional dalam konteks jurusan Teknik
Konversi Energi?
2. Apa visi misi dalam jurusan Teknik Konversi Energi?
3. Profesi dalam jurusan Teknik Konversi Energi?

3
4. Bagaimana UUD yang berlaku di Indonesia mempengaruhi praktik etika
profesional di Jurusan Teknik Konversi Energi?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini, sebagai berikut :
1. Pemahaman konsep dan prinsip-prinsip etika profesional dalam konteks
profesi jurusan Teknik Konversi Energi untuk membangun landasan moral
bagi para profesional di bidang tersebut.
2. Menyampaikan informasi mengenai kode etik dan dan pedoman profesi
yang berlaku di bidang Teknik Konversi Energi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Profesional


Etika profesional adalah seperangkat prinsip moral dan nilai-nilai yang
mengatur perilaku dan keputusan seorang individu dalam konteks pekerjaan
atau lingkungan profesional tertentu. Ini meliputi aspek seperti integritas,
kejujuran, kepatuhan terhadap hukum, dan pertimbangan terhadap
kepentingan masyarakat.
Seseorang dikatakan profesional jika orang tersebut menjalankan
profesinya dengan benar dan melakukannya sesuai etika serta sikap-sikap
profesional. Sementara itu, kemampuan untuk berperilaku secara
profesional disebut dengan profesionalisme. Dalam dunia kerja,
menunjukkan keahlian dan pengetahuan saja tidaklah cukup. Ada juga etika
profesional atau kode etik yang mencakup prinsip perilaku bagi para
profesional yang harus dijaga.
Hadirnya kode etik profesional sebenarnya bertujuan agar kemampuan
yang dimiliki karyawan tidak disalahgunakan untuk merugikan orang lain.
Maka dari itu, kode etik penting diterapkan di setiap profesi guna
menghindarkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Adapun pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk dapat/bisamemberikan suatu pelayanan professional
terhadap masyarakat itu dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni
sebagai pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan
kewajiban terhadap masyarakat.
Secara umum, pengertian etika profesi ini merupakan suatu sikap etis
yang dimiliki seorang profesional yakni sebagai bagian integral dari sikap
hidup dalam mengembang tugasnya dan juga menerapkan norma norma etis
umum pada bidang-bidang khusus (profesi) didalam kehidupan manusia.

5
Etika profesi ini berperan ialah sebagai sistem norma, nilai, serta aturan
profesional dengan secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang
benar/baik serta apa yang tidak benar/tidak baik bagi seorang profesional.
Dengan kata lain, tujuan dari etika profesi ini ialah supaya seorang
profesional tersebut bertindak sesuai dengan aturan serta juga menghindari
tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.
Adapun yang akan kita bahas lebih dalam yaitu mengenai etika
professional dalam lingkup profesi dari jurusan Teknik Konversi Energi.
Pentingnya etika profesional dalam dunia profesi Teknik itu sendiri sangat
besar. Ini memastikan bahwa para insinyur bertindak dengan integritas dan
mempertimbangkan implikasi etis dalam setiap keputusan dan tindakan
yang mereka ambil. Hal ini juga membangun kepercayaan dari klien, rekan
kerja, dan masyarakat umum terhadap profesi teknik secara keseluruhan.
Dengan mematuhi standar etika, insinyur dapat menghasilkan solusi dan
produk yang aman, andal, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain
itu, etika profesional juga membantu mencegah konflik kepentingan dan
memelihara reputasi positif dalam karir seorang insinyur.

Kode etik yang berlaku di bidang teknik konversi energi mencakup


prinsip-prinsip seperti:

 Integritas Profesional: Menjalankan pekerjaan dengan kejujuran,


keadilan, dan profesionalisme, serta menghindari konflik
kepentingan.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Memastikan bahwa desain,
pengembangan, dan implementasi teknologi konversi energi
memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
 Keberlanjutan dan Pertanggungjawaban Sosial: Mempertimbangkan
dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek teknik konversi
energi, serta berupaya untuk meminimalkan dampak negatif.

6
 Hak Kekayaan Intelektual: Menghormati hak cipta, paten, dan
kekayaan intelektual lainnya, serta mempromosikan inovasi yang
sah.
 Keterbukaan dan Transparansi: Berbagi informasi yang relevan
dengan para pemangku kepentingan dan menghindari penipuan atau
penjauhan dalam presentasi data atau laporan.
 Peningkatan Kompetensi: Terus-menerus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknik konversi energi
melalui pendidikan dan pelatihan.
 Perlindungan Lingkungan: Memperhatikan aspek lingkungan dari
proyek teknik, termasuk pengelolaan limbah dan penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan.
 Keadilan dan Kesetaraan: Memperlakukan semua orang dengan adil
dan tanpa diskriminasi, tanpa memandang ras, gender, agama, atau
latar belakang lainnya.
 Pelaporan Pelanggaran: Melaporkan pelanggaran etika atau praktik
yang tidak etis kepada pihak yang berwenang.

2.2 Visi dan Misi Jurusan Teknik Konversi Energi

VISI
Menjadi program studi unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan
terapan bidang konversi energi yang berwawasan lingkungan.

MISI
1. Melaksanakan program pendidikan dibidang teknik konversi energi untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten, bermoral tinggi, berkarakter,
memiliki semangat terus berkembang, berjiwa kewirausahaan dan
berwawasan lingkungan

7
2. Melaksanakan penelitian terkait bidang konversi energi yang bersifat
terapan sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat yang berwawasan
lingkungan.
3. Mengembangkan program pendidikan di bidang teknik konversi energi
yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri dalam masyarakat
global.

2.3 Profesi Jurusan Teknik Konversi Energi


Lulusan dari jurusan Teknik Energi memiliki prospek kerja yang luas ,
Salah satunya lulusan bisa berkerja menjadi Konsultan energi.
Konsultan Energi adalah seorang ahli yang membantu organisasi
menemukan cara untuk mengurangi dan mengoptimalkan konsumsi energi
mereka. Profesi ini sering kali mencakup pengumpulan dan analisis data
penggunaan energi organisasi, mengidentifikasi pemborosan dan inefisiensi,
serta merancang solusi. Dunia usaha dapat merekrut konsultan energi untuk
membantu mereka mengurangi jejak karbon dan menurunkan biaya energi.
Jejak karbon adalah jumlah karbon dioksida yang dilepaskan suatu
organisasi ke atmosfer. Meskipun uraian tugas konsultan energi biasanya
bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya, beberapa peran serupa
di berbagai perusahaan. Berikut adalah beberapa peran yang mereka penuhi:
 memantau data konsumsi energi klien untuk mengidentifikasi pola
seperti periode dengan konsumsi tinggi atau rendah.
 melakukan audit energi bangunan atau sistem untuk menentukan
area pemborosan guna membantu klien mengidentifikasi sumber
energi alternatif yang layak.
 membantu organisasi menciptakan dan menerapkan sistem dan
protokol efisiensi dan konservasi energi.
 memantau proyek konservasi energi dan melakukan penelitian
terkait energi untuk lembaga pemerintah, bisnis, atau klien individu.

8
 membantu klien menemukan teknologi dan peralatan konservasi
energi terbaik.
 menghitung jumlah energi yang terbuang suatu organisasi karena
menggunakan sistem yang tidak efisien energi dan menganalisis
rencana. manajemen energi untuk merekomendasikan perbaikan dan
mencapai laba atas investasi energi yang positif (EROI).
 tetap mengikuti undang-undang lingkungan terbaru dan memastikan
klien mematuhi undang-undang dan standar terkait energi.
 memberikan informasi terkini kepada pemilik bisnis tentang
kemajuan inisiatif manajemen energi mereka.
Konsultan energi tugasnya adalah biasanya dipekerjakan oleh lembaga
pemerintah, pabrik besar, dan perusahaan konsultan untuk menyarankan
cara-cara hemat biaya untuk meningkatkan penggunaan energi. Mereka
mengumpulkan dan menganalisis data penggunaan energi, mengembangkan
rencana pengelolaan energi, dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi
undang-undang lingkungan hidup.

2.4 Asosiasi yang Menaungi Konsultan Energi


Asosiasi adalah perkumpulan orang yang memiliki kepentingan yang
sama sehingga dibutuhkan pembentukan hubungan atau pertalian antara
gagasan, ingatan, atau kegiatan yang melibatkan seluruh pancaindra. Untuk
asosiasi yang menaungi Konsultan Energi, antara lain:
 Ikatan Nasional Konsultan (INKINDO) adalah sebuah asosiasi
perusahaan konsultan independent. Tujuan Disatukannya semua
perusahaan konsultan di Indonesia ini untuk mengembangkan
profesionalitas praktik konsultan agar lebih efektif dan juga
bertujuan untuk mempromosikan Inkindo sebagai pengembang
utama perusahaan konsultan di Indonesia.

9
 Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO)
adalah asosiasi profesi tempat bernaungnya dan berkumpulnya para
tenaga ahli konsultan Indonesia yang memiliki kesatuan visi untuk
memajukan Indonesia dan menumbuh-kembangkan sektor jasa
konsultan di Indonesia. Mereka merupakan peneliti, praktisi
konsultan, ahli perencana, perancang, pengawas yang bergerak di
dunia jasa konsultan baik itu konsultan konstruksi maupun non
konstruksi.
 Perkumpulan Jasa Konsultan Indonesia (PERKONINDO)
merupakan Perkumpulan Badan Usaha Konsultan yang terdiri dari
Konsultan Perusahaan dan Konsultan Perseorangan yang
memberikan layanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia beranggotakan para profesional, bermoral,
bermitra dan independen. Perkonindo di dirikan dengan tujuan untuk
membina dan memberdayakan anggota, agar dapat berpartisipasi
dalam proses dan peningkatan mutu Pembangunan Nasional yang
berkelanjutan untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera.
 Perkumpulan Tenaga Ahli Indonesia (PERTAHKINDO) merupakan
perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia di wilayah
Indonesia, yang Meningkatkan kapasitas, kualitas, profesionalisme,
integritas dan produktifitas kerja Sumber Daya Manusia dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
jenjang posisi struktural dan keahlian fungsional Tenaga Ahli dan
Tenaga Terampil Profesional.
 Persatuan Konsultan Indonesia (PERKINDO) merupakan sebuah
kereta mobilitas organisasi perusahaan yang bergerak di jasa
konsultan, yang dapat menghimpun kemampuan profesionalisme
dan memperkenalkan kepada masyarakat pengguna jasa konsultansi
baik pemerintah maupun swasta.

10
2.5

11
2.6 Undang-Undang atau Kode Etik yang Terkait
1) Undang-undang yang membahas mengenai ketenagakerjaan
a. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Pasal 11 yang berisi: “Setiap tenaga
kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.”
b. UU No. 13 tahun 2003 pasal 99 mengenai Perlindungan Kesehatan dan
Kesejahteraan yang berbunyi: “Setiap pekerja/buruh dan keluarganya
berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.”

Sanksi untuk perusahaan bila tidak melaksanakan kewajiban yang


tercantum dalan UU mengenai ketenagakerjaab dibagi 2 yaitu:

1. Pelanggaran administratif

-Diskriminasi dalam memperoleh pekerjaan.

Diskriminasi dalam bekerja.

-Tidak terpenuhinya persyaratan penyelenggaraan pelatihan kerja.

-Pemagangan di luar wilayah Indonesia yang tidak sesuai aturan.

-Pemungutan biaya penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai aturan.

-Perusahaan tidak membentuk lembaga kerja bipartit padahal sudah


mempekerjakan lebih dari 50 orang pekerja.

-Pemberi kerja tenaga kerja asing yang tidak sesuai aturan.

-Pemberi kerja tidak membayar kompensasi kepada tenaga kerja asing.

-Pemberi kerja tidak memulangkan tenaga kerja asing setelah masa


kerja berakhir.

-Perusahaan tidak menerapkan sistem manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

12
-Pengusaha tidak membagikan naskah perjanjian kerja bersama kepada
pekerja atas biaya perusahaan.

Sanksi yang diberikan, antara lain:

-Teguran.

-Peringatan tertulis.

-Pembatasan kegiatan usaha.

-Pembekuan kegiatan usaha.

-Pembatalan persetujuan.

-Pembatalan pendaftaran.

-Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi.

-Pencabutan izin.

2. Pelanggaran pidana

Contoh pelanggaran dan sanksinya, yaitu:

a. Pekerja atau pengusaha yang melakukan pelanggaran hukum atau


kejahatan: Sanksi pidana penjara paling lama lima tahun atau denda
maksimal Rp 500 juta.

b. Pengusaha yang tidak memberikan pesangon sebesar dua kali


ketentuan, uang penghargaan, dan uang penggantian hak sesuai
ketentuan: Sanksi pidana denda maksimal Rp 50 juta

c. Pengusaha yang memungut biaya penempatan tenaga kerja oleh


perusahaan penempatan kerja swasta: Sanksi pidana penjara paling
lama empat tahun dan denda maksimal Rp 400 juta.

13
d. Pengusaha yang membayar upah lebih rendah dari ketentuan upah
minimum: Sanksi pidana penjara paling lama empat tahun dan denda
maksimal Rp 400 juta.

e. Pengusaha yang tidak membayar upah kepada pekerja yang tidak


bekerja karena sakit, cuti haid, menikah, menikahkan, melahirkan,
keguguran, anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia,
menjalankan ibadah: Sanksi pidana penjara paling lama empat tahun
dan denda maksimal Rp 400 rupiah.

2) Undang-undang No 30 Tahun 2007 tentang “Energi”

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa


panas, cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika. energi, baik
secara langsung ataupun melalui proses konversi atau transformasi.

Pasal VIII “Lingkungan dan Keselamatan”

1.Setiap kegiatan pengelolaan energi wajib mengutamakan


penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundangundangan di
bidang lingkungan hidup.

2.Setiap kegiatan pengelolaan energi wajib memenuhi ketentuan yang


disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan yang meliputi standardisasi, pengamanan dan
keselamatan instalasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Nomor 103 Tahun 2023 Penyediaan bantuan teknis (technical


assistance) atau penyediaan bantuan dalam bentuk in-kind lainnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan untuk:

14
a. mendukung atau membantu penyiapan transaksi

dalam rangka pengelolaan Platform Transisi Energi

berdasarkan Peraturan Menteri 1n1, termasuk

perancangan struktur transaksi pembiayaan kreatif/inovatif dalam


rangka mengoptimalkan pengelolaan Platform Transisi Energi;

b. menyediakan sumber daya manusia, termasuk konsultan dan/ atau


tenaga ahli, untuk mendukung

atau membantu dalam:

1. penelaahan dan/atau penyiapan terhadap

proposal, permohonan, dan/atau dokumen, baik teknik, keuangan


maupun hukum.

2. penyusunan pedoman dan kualifikasi yang perlu dibuat berdasarkan


Peraturan Menteri.

3. penyusunan standar yang memenuhi ekspektasi internasional


mengenai aspek investasi dan/ atau pembiayaan proyek penyediaan

infrastruktur sektor Ketenagalistrikan atau energi baru terbarukan


lainnya, termasuk pemenuhan persyaratan di bidang lingkungan
hidup, social dan tata kelola yang baik (environmental, social and
governance) dan/atau pemenuhan kriteria dan/ atau persyaratan
sebagai proyek infrastruktur hijau; dan/ atau

4.mendukung atau membantu pelaksanaan tugas Komite Pengarah;


dan/ atau menyediakan bentuk dukungan lainnya dalam rangka
pengelolaan Platform Transisi Energi

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika profesional adalah seperangkat prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur
perilaku dan keputusan seorang individu dalam konteks pekerjaan atau lingkungan
profesional tertentu. Ini meliputi aspek seperti integritas, kejujuran, kepatuhan
terhadap hukum, dan pertimbangan terhadap kepentingan masyarakat.Adapun
pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan
untuk dapat/bisamemberikan suatu pelayanan professional terhadap masyarakat itu
dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka
melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat.Pemahaman
konsep dan prinsip-prinsip etika profesional dalam konteks profesi jurusan Teknik
Konversi Energi sangat penting untuk membentuk dasar moral bagi para profesional
di bidang tersebut. Ini meliputi integritas, tanggung jawab sosial, keamanan, dan
pertimbangan lingkungan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam
pekerjaan mereka.Penting untuk menyampaikan informasi mengenai kode etik dan
pedoman profesi yang berlaku di bidang Teknik Konversi Energi kepada para
praktisi. Mematuhi kode etik ini membantu memastikan bahwa pekerjaan dalam
bidang ini dilakukan dengan integritas, transparansi, dan mempertimbangkan dampak
sosial dan lingkungan.

17
DAFTAR PUSTAKA
Tasya Awlia, " Undang-Undang Dasar 1945 RI: Sejarah hingga Periode Perubahan ", 08
Januari 2020, https://news.detik.com/berita/d-4851156/undang-undang-dasar-1945-ri-
sejarah-hingga-periode-perubahan.

Liputan berita, 12 Februari 2014 " Pakar : UUD 1945 Hasil Amandemen Menyimpang dari
Pancasila ", https://ugm.ac.id/id/berita/8687-pakar-uud-1945-hasil-amandemen-
menyimpang-dari-pancasila/.

Abdurahman Sayuti, 17 juli, " Dampak Positif dan Negatif Amandemen UUD 1945 ",
https://pengacarasayuti.co/dampak-positif-dan-negatif-amandemen-uud-1945/.

Annissa Manystigosha, " Mengenal Profesional Dalam Bekerja, Ciri, Etika, dan Konsepnya ",
29 Maret 2023

Muchlisin Riadi, " Pengertian dan Prinsip Etika Profesi ", 28 Februari 2019

Surajiwo, " Prinsip-Prinsip Etika Profesi", 20 april 2022, Halaman 782.

Annissa Manystigosha, " Mengenal Profesional Dalam Bekerja, Ciri, Etika, dan Konsepnya ",
29 Maret 2023

Muchlisin Riadi, " Pengertian dan Prinsip Etika Profesi ", 28 Februari 2019

Surajiwo, " Prinsip-Prinsip Etika Profesi", 20 april 2022, Halaman 782.

Admin ITDA, " Mengenal Teknik Konversi Energi Pada Teknik Mesin", 21 Juli 2022

R. Rizal Isnanto, " Buku ajar Etika Profesi", 2009

Nurma Centra Gama, " Konsultan Energi", 19 Januari 2019

18

Anda mungkin juga menyukai