MAKALAH
Disusun oleh :
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah“ Peranan
Etika dan Kode Etik Profesi bagi Seorang Sarjana Teknik Elektro” dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk membahas mengenai
peranan etika dan kode etik profesi bagi seorang sarjana teknik elektro. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………….3
1.4 Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………….4
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Etika .......................................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Etika Menurut Para Ahli .................................................................. 6
2.1.2 Pengertian Etika Jabatan……………………………………………………….7
2.2 Pengertian Etika Profesi ........................................................................................... 8
2.2.1 Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli…………………………………...8
2.2.2 Pengertian Profesionalisme dan Profesional………………………………….10
2.2.3 Kode Etik Profesi……………………………………………………………..10
2.2.4 Tujuan dan Fungsi kode etik………………………………………………..11
2.2.5 Etika Profesi Seorang Insinyur……………………………………………….12
2.2.6 Tujuan dan Fungsi Etika Profesi……………………………………………15
2.2.7 Prinsip Dasar Etika Profesi…………………………………………………....16
2.2.8 Kesediaan untuk Bertanggung Jawab……………………………………..….17
2.3 Etika Profesi Teknik Elektro .................................................................................. 18
2.4 Peran Pemerintah dalam Menegakan Kebijakan Etika Profesi ………………...19
2.5 Aplikasi Nilai Etika Profesi dalam Dunia Kerja Teknik Elektro …………………23
2.6 Alasan Perlunya Etika Profesi dalam Bidang Keteknikan ………………………..24
2.7 Contoh Kasus ……………………………………………………………………25
2.8 Sanksi Pelanggaran Kode Etik………………………………………………….27
BAB III............................................................................................................................. 28
PENUTUP........................................................................................................................ 28
Kesimpulan ................................................................................................................... 28
Saran…………………………………………………………………………………..29
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika dan kode etik profesi sekarang ini menjadi topik pembicaraan yang
sangat penting , sebagai seorang profesional, maka insinyur harus mampu
mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang
dikuasainya bukanlah sebuah komoditas yang hendak diperjual belikan sekedar
untuk memperoleh nafkah ataupun keuntungan, melainkan sebuah kebajikan yang
hendak diabadikan demi dan semata untuk kesejahteraan umat manusia. Seorang
insinyur harus memahami benar makna profesionalisme kalau ingin dikatakan
sebagai seorang profesional. Dalam hal ini, profesionalisme didefinisikan sebagai
suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam
masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta
ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat
pengabdian dan selalu siap 2 memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah
dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
Pada contoh kasusnya pada saat monopoli dilakukan oleh PT. PLN dimana
perusahaan tersebut sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai
dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik.
Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah
1
ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Tetapi dalam menentukan harga
listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
2
1.2 Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
3
1.3 Teknik Pengumpulan Data
4
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Pengertian Etika (Etimologi),
berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika
dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
6
4. Hamzah Yakub
Pengertian etika adalah menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan mana
yang buruk.
5. Soegarda Poerbakawatja
Pengertian etika adalah sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik
dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
6. Drs. O. P. Simorangkir
Pengertian etika adalah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku
manusia.
7. Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Pengertian etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan
arah dan pijakan dalam tindakan manusia.
8. Drs. Sidi Gajabla
Pengertian etika adalah teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang
dipandang dari segi baik dan buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal
manusia.
9. Drs. H. Burhanudin Salam
Pengertian etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai-nilai
dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.
10. James J. Spillane SJ
Pengertian etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku
manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika
lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk
menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
7
jabatan adalah Norma-norma,nilai-nilai,kaidah-kaidah,ukuran-ukuran yang
diterima dan ditaati oleh para pegawai,yang berupa peraturan-peraturan atau hal-
hal yang sudah merupakan kebiasaan (yang baik),dan dianggap stiap pegawai sudah
mengetahui dan melaksanakannya.Etika Jabatan sangat penting dalam rangka
pembinaan pegawai/negeri,untuk meningkatatkan mutu serta mewujudkan aparatur
negara yang bersih dan berwibawa.
8
sebagai keseluruhan terhadappara anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama.
Menurut Siti Rahayu (2010)
Pengertian Etika profesi ini merupakan kode etik untuk profesi tertentu serta
karenanya juga harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika absolut.
Menurut Sawyer(2005)
Pengertian Etika profesi ini ialah pernyataan-pernyataan yang berorientasi
pada pedoman yang digunakan ialah sebagai haluan perilaku didalam
melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.
Menurut Utami dan Nugroho (2014)
Pengertian Etika profesi merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika
yang berlaku di lingkungan pegawai atau juga karyawan.
Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
Kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta juga
perbuatan didalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
9
Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
10
(4). Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut
sekaligus sebagai pedoman ( guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai
perdoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota
profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan
dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang betentangan
dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik
sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi. Konvensi nasional
IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang
menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi.
Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan,
aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik
akan berhadapan dengan sanksi.
11
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. Dalam
bidang kelistrikan, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara profesional dengan klien,
antara para profesional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi
dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien
(pengguna jasa) misalnya pemasangan atau perancangan instalasi listrik. Seorang
profesional tidak dapat memasang atau merencanakan suatu instalasi listrik
semaunya, tetapi harus mengacu pada norma-norma standarisasi kompetensi
personil dan pelatihan yang berlaku secara internasional, dan juga mengacu pada
peraturan-peraturan dan situasi keahlian teknik di dalam negeri.
12
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun
produk hasil kerja profesional.
Menjaga kompetensi sebagai profesional.
Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan
kerja yang profesional.
Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai
seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa
sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat
prinsipprinsip dasar yaitu:
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi
kode etik seorang insinyur yang professional yaitu :
13
Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh
kehormatan, integritas dan martabat profesi.
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.
14
Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam
berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial
dan mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun
demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab
besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian
insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan
etika yang berlaku.
15
2.2.8 Prinsip Dasar Etika Profesi
Berikut ini prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika profesi
diantaranya yaitu:
16
Keadilan. Prinsip keadilan ingin membangun satu kondisi yang tidak
memihak manapun yang memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak
yang berkepentingan.
17
3. Loyalitas
Loyalitas berarti melakukan lebih dari pada yang diperintahkan
pimpinan/atasan.Jika kita mengkritik atasan kepada orang lain,maka ini kita tidak
loyal kepadanya,walaupun kita sudah bekerja keras.
18
mengakui dan memperbaikinya.
Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada
factor-faktor seperti ras, agama, jenis kelamin keterbatasan fisik,
umur dan asal kebangsaan.
Berupaya menghindari kecelakaan pada orang lain, milik reputasi.
Membantu rekan sejawat dan rekan kerja dalam penggembangan
profesi mereka dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik
ini.
2.4 Peran Pemerintah dalam Menegakan Kebijakan Etika Profesi di
Lingkungan Kelistrikan
Peran pemerintah dalam menegakan etika profesi untuk bidang kelistrikan dengan
cara mengeluarkan Sebuah peratura seperti :
19
9. Rencana umum ketenaga listrikan adalah rencana pengembangan sistem
penyedia tenaga listrik yang meliputi bidang pembangkitan, transmisi, dan
didtribusi tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
10. Izin usaha penyedia tenaga listrik adalah izin untuk melakukan usaha penyedia
tenaga listrik untuk kepentingan umum.
11. Izin orasi adalah izin untuk melakukan penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri.
12. Wilayah usaha adalah wilayah yang di tetapkan pemerintah sebagai tempat
badan usaha distribusi dan atau penjualan tenaga listrik melakukan usaha
penyediaan tenaga listrik.
13. Ganti rugi hak atas tanah adalah penggantian atas pelepasan penyerahan hak
atas tanah berikut bangunan, tanaman, dan/atau bendalain yang terdapat di atas
tanah tersebut.
14. Kompensasi adalah pemberia sejumlah uang kepada pemegang hak atas tanah
berikut bangunan, tanaman, dan/atau benda lain yang terdapat di atas tanah tersebut
karena tanah tersebut digunakan secara tidak langsung untuk pembangunan
ketenaga listrikan tanpa dilakukan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah.
15. Pemerintah pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemegang kekuasaan pemerintah
negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD RI tahun 1945.
16. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
17. Menteri adalah mentri yang membidangi usaha ketenagalistrikan.
18. Setiap orang adalah orang perorangan atau badan baik yang berbadan hukum
maupun yang bukan berbadan hukum. Usaha Penunjang Tenaga Listrik
20
f. Penelitian dan pengembagan
g. Pendidikan dan pelatihanh
h. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga lisrik
i. Sertifikat peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
j. Setifikasi kompetensi tenaga teknik ketenaga listrikan
k. Usaha jasa lain yang secara langsung berjaitan dengan penyediaan
tenaga listrik
Usaha jasa penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat
Dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,
badan usaha swasta, dan koperasi yang memiliki setrifikasi , klasifikasi,dan
kualifikasi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
Badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha
swasta,dan koperasi dalam melakukan usaha jasa penunjang tenanga listrik
wajib mengutamakan produk dan potensi dalam negeri.
Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi, klasifikasi, dan kualifikasi
usaha jasa penunjang tenaga listrik diatur dengan peraturan pemerintahan.
Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU NO. 5
THN 1999 )
1.Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara
bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
21
Kegiatan yang Dilarang
1.Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
atau persaingan usaha tidak sehat.
2. Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi
dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
22
Kewajiban konsumen adalah
2.5 Aplikasi Nilai Etika Profesi Dalam Dunia Kerja Teknik Elektro
Contoh sikap : seorang engineer yang diberi tugas untuk membuat suatu proyek
bangunan baru bertingkat di suatu tempat, enginering tersebut harus mengigatkan
pekerja tentang keamanan serta bersedia menerima segala resiko yang terjadi
terhadap keputusan yang diambilnya, ia juga terbuka kepada publik, dengan cara
memberitahukan kepada masyarakat yang tinggal pada sekitar lingkungan tersebut
tentang kemungkinan yang dapat terjadi pada saat proyek ini berjalan yang dapat
membahayakan mayarakat itu sendiri.
23
3. Akan jujur dan realistis dalam bekerja.
Contoh sikap : engineer yang bekerja di perusahaan export import, dia bertugas
menjual barang dan menerima keluhan. Pada saat menawarkan barang ini kepada
negara yang baru kali ini mendengar barang tersebut, engineer ini harus bersikap
jujur terhadap barang yang dijualnya, dan tidak mengada-ada terhadap barang
tersebut. Baik itu dari segi kualitas maupun dari segi kekurangan barang ini, jangan
hanya untuk mendapatkan pelanggan, maka hanya kualitas yang disebutkan serta
menyatakan bahwa barang yang dijualnya tidak memiliki kekurangan karena hal
tersebut akan merugikan negara tersebut.
Contoh sikap : engineer ini bekerja dalam pembuatan ac,kemudian dia menyadari
bahwa bila pengunaan AC yang begitu dingin pada suatu ruangan dapat
menimbulkan penyakit pada pengunanya. Sehingga engineer ini harus
mengevaluasi AC tersebut, bagaimana AC tersebut tetap dingin dan tetap sehat bagi
pengunanya, pengunaan AC yang begitu banyak di setiap wilayah indonesia juga
berdampak bagi keshatan lingkungan sekitar, dimana AC dapat merusak lapisan
ozon di bumi kita, sehingga engineer harus berfikir bagiamana agar pengunaan AC
tidak merusak lapisan ozon di bumi kita.
24
2.6 Alasan Perlunya Etika Profesi dalam Bidang Keteknikan
Dengan adanya etika profesi seorang teknik akan memiliki batasan dalam
bertindak sehingga akan lebih memprtimbangkan segala tindakannnya dalam
rangka kesejahteraan dan ketentraman hidup orang banyak. Seorang teknik yang
mempunyai etika profesi yang baik tentunya akan bertanggung jawab atas tindakan
yang ia lakukan. Selain itu, dapat menjaga kelakukan dan kejujuran atas apa yang
dilakukannya. Sehingga apa yang dilakukannya semata-mata dilakukan bukan
hanya untuk mendapatkan keuntungan tapu juga untuk mendapatkan kesejahteraan
dan kemakmuran hajat hidup oarang banyak. Tidak bisa dibayangkan jika tidak ada
etika profesi yang terjadi pasti banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh seorang teknik, dan hal itu akan banyak merugikan kehidupan orang
banyak. Misalnya saja, bencana alam. Hal-hal lain yang terjadi misalnya:
a. Penurunan tingak kepercayaan masyarakat kepada seorang teknik tersebut.
b. Pemboikotan produk hasil ciptaan seorang teknik tersebut.
c. Pencabutan kode etik profesinya.
d. Penundaan proyek karena merugikan masyarakat.
25
Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi
ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta
pengakuan terhadap hak milik perseorangan. Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh
negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi
utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta
memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan
mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,contoh kasus
monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN.
Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari
Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan
sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN
berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah
karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan
Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap.
Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk
pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU
Muara Karang. Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan
listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak
mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan
listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak
sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit
bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.
Dari peristiwa diatas bahwasannya ketika kode etik dan etika profesi tidak
dijalannkan dengan baik maka akan terjadi kerugian bagi perusahaan,diri sendiri
dan masyarakat
Sehingga menunjukan bahwasanya banyak orang yang mempunyai profesi
tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik tertentu dalam profesi
yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan
masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan oleh orang yang
menyalahgunakan profesi.
26
Maka dari itu kita sebagai calon-calon insinyur kelistrikan harus memiliki
kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya mempelajari etika profesi dan kode
etik.Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari diri kita
masing - masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang
komputer disetiap tempat kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas Etika
Profesi yang membangun dan bukan untuk merugikan orang lain.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya etika profesi seorang teknik akan memiliki batasan dalam
bertindak sehingga akan lebih mempertimbangkan segala tindakannnya dalam
rangka kesejahteraan dan ketentraman hidup orang banyak. Seorang teknik yang
mempunyai etika profesi yang baik tentunya akan bertanggung jawab atas tindakan
yang ia lakukan. Diharapkan para mahasiswa tidak mengesampingkan etika dalam
profesinya, khususnya untuk mahasiswa Teknik Elektro yang senantiasa harus
menjaga etika agar tidak terjadi kerugian di masa mendatang. Etika bagi seorang
teknik elektro sendiri sebenarnya sudah tercantum dalam IEEE yang mana banyak
menjelskan bagaimna sikap yang harus dilakukan oleh seorang teknik Elektro. Kita
sebagai penerus bangsa harus selalu diingat bahwa etika dan moral dalam profesi
itu sangat penting, karena berkaitan dengan kehidupan yang akan datang dan
bersangkutan dengan kesejahteraan masyarakat. Sebuah profesi keteknikan hanya
dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit
profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat
mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya.
28
3.2 Saran
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat
penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Supaya kode
etik dapat berfungsi dengan semestinya, maka kita selaku penerus bangsa
disarankan dan diharuskan mempelajarinya dan mengimplementasikannya dengan
baik karena etika dan moral dalam profesi itu sangat penting, ini disebabkan
berkaitan dengan kehidupan yang akan datang dan bersangkutan dengan
kesejahteraan masyarakat luas.
29
DAFTAR PUSTAKA
30