Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA


(Contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik: Kasus Proyek
Stadion Barombong Makassar)

HALAMAN JUDUL

OLEH:

NURUL IHSANI MARDIN


002609242022
MTS - B

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia serta

kesehatanNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini merupakan middle test dari mata kuliah Filsafat Ilmu Islam dan

Etika Rekayasa. Semoga Makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada

umumnya dan teruntuk bagi diri pribadi penyusun sendiri, Aamiin. Tak lupa

penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr.

Andi Aladin, MT sebagai salah satu dosen pengampu Mata Kuliah ini serta yang

telah memberikan masukan dan ilmunya sehingga makalah ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Dalam penyelesaian makalah ini, penyusun telah berusaha semaksimal

mungkin, namun disadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,

baik dari segi materi maupun sistematika penulisan. Olehnya itu kritik dan saran

masih sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah ke depannya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri pribadi

penyusun sendiri, Aamiin.

(Penyusun)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Etika, Profesi dan Kode Etik ............................................ 3
2.1.1 Etika .......................................................................................... 3
2.1.2 Profesi ....................................................................................... 3
2.1.3 Etika Profesi .............................................................................. 4
2.1.4 Kode Etik Profesi ...................................................................... 5
2.2. Pelanggaran Kode Etik Profesi pada Kasus Proyek Stadion
Barombong Makassar......................................................................... 6
2.2.1 Kasus Dugaan Korupsi .............................................................. 7
2.2.2 Konstruksi Stadion Ambruk karena adanya penyimpangan ..... 8
2.2.3 Penjelasan mengenai organisasi profesi yang terlibat dalam
kasus tersebut .......................................................................... 11
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjadi Engineer konstruksi yang profesional berarti harus mampu

melakukan perhitungan yang cermat terhadap segala aspek teknis maupun non-

teknis yang berhubungan dengan konstruksi yang sedang dibangun. Kecermatan ini

didasarkan pada kesadaran dan tanggung jawab bahwa sedikit saja kesalahan yang

dilakukan maka dampaknya akan sangat besar terhadap konstruksi yang sedang

dikerjakan, lebih jauh lagi dapat menyebabkan korban jiwa manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dengan etika. Etika secara

sederhana adalah aturan yang digunakan untuk menetukan baik buruknya sesuatu.

Ada banyak etika yang harus ditaati dalam berkehidupan sosial termasuk dalam

pekerjaan, salah satunya etika profesi.

Etika profesi adalah suatu aturan yang disepakati untuk kemudian dijadikan

aturan dalam berkegiatan secara profesional. Dengan memperhatikan kebutuhan

berbagai macam profesi, akhirnya etika profesi juga dibagi mencadi beberapa

bagian yang satu diantaranya adalah etika profesi insinyur. Etika profesi insinyur

yang pada dasarnya digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Akan tetapi

pada praktik yang terjadi lapangan, masih banyak sekali berbagai macam

penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh profesional konstruksi yang

malah merugikan kehidupan manusia,. Mulai dari kolusi, penipuan serta mutu

produk konstruksi yang tidak memenuhi standar.

1
Salah satu contoh pelanggaran kode etik yaitu kasus Proyek Stadion

Barombong Makassar

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud kode etik Profesi?

2. Bagaimana studi kasus pelanggaran Etika Profesi yang terjadi pada Kasus

Proyek Stadion Barombong Makassar?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kode Etik Profesi.

2. Memberikan pengetahuan tentag studi kasus pelanggaran Etika Profesi yang

terjadi pada Kasus Proyek Stadion Barombong Makassar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika, Profesi dan Kode Etik

2.1.1 Etika

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah

sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau

kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup

analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung

jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam

kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.

Etika member manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui

rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk

mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada

akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang

perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat

diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini

dapatdibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan

manusianya

2.1.2 Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",

yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk

3
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".

Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi

profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang

profesi tersebut.

2.1.3 Etika Profesi

Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah

sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap

masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka

melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi

adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas

menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi

profesional.

Prinsip dasar di dalam etika profesi yaitu:

1. Tanggung jawab.

a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau

masyarakat pada umumnya.

2. Keadilan.

3. Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi

haknya.

4. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,

kompetensi dan ketekunan.

4
5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputas

2.1.4 Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh

suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma

sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk

dalam kategori norma hukum.

Kode etik profesi dibuat dengan menggunakan prinsip yang telah di susun.

Ada 4 prinsip yang biasa digunuakan dalam membuat kode etik. Inilah 4 prinsip

dari kode etik yang digunakan:

1. Prinsip Tanggung Jawab

Seseorang harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Dengan begitu sifat profesional akan terbentuk dan bisa menjadi

pribadi yang lebih baik lagi. Tanggung jawab bukan hanya dilakukan pada

hasil pekerjaan namun juga atas segala akibat dari keputusan yang diambil.

Untuk itu, sebelum mengambil keputusan, pikirkan juga apa dampak yang

akan terjadi kedepannya.

2. Prinsip Keadilan

Keadilan adalah hal yang paling penting dalam sebuah pekerjaan. Zaman

sekarang, banyak sekali orang yang tidak adil dalam menjalankan

profesinya. Kecurangan dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak terdeteksi.

Keadilan adalah hak bagi semua orang tanpa membedakan status atau

yang lainnya. Profesionalitas seseorang bisa dilihat dari keputusan yang

5
diambil. Seorang profesional akan berusaha bekerja dengan seadil mungkin

untuk memuaskan pelanggan nya.

3. Prinsip Otonomi

Seorang pekerja Juga berhak menentang kode etik profesi yang tidak

benar. Itu karena karyawan juga memiliki hak kebebasan untuk menentang

apa yang dirasa salah olehnya. Itu berarti pekerja memiliki pilihan untuk

mengikuti kode etik yang berlaku atau melawannya.

4. Prinsip Kejujuran

Kejujuran bisa menjadi tolak ukur apakah seseorang bisa dipercaya atau

tidak. Dalam kode etik profesi, sudah jelas bahwa orang yang bekerja harus

jujur dalam menjalankan tugasnya. Itu bertujuan untuk menjaga nama baik

dan menjaga kepercayaan dari banyak orang. Jika orang sudah tidak percaya

pada sebuah profesi, maka profesi tersebut bisa hilang seiring perkembangan

zaman.

2.2. Pelanggaran Kode Etik Profesi pada Kasus Proyek Stadion Barombong

Makassar

Stadion Barombong mulai dibangun di awal tahun 2011 lalu di era Gubernur

Sulsel masih dijabat Syahrul Yasin Limpo. Proyek itu kemudian tidak lagi

dilanjutkan di awal kepemimpinan Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulsel tahun

2018.

Proyek Stadion Barombong tercatat sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp

240 miliar. Pembangunannya mangkrak lantaran terhambat status lahan dan belum

6
ditindaklanjuti di masa pemerintahan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur

Sulsel.

2.2.1 Kasus Dugaan Korupsi

Kasus dugaan korupsi yang menguras uang negara hingga miliaran rupiah

adalah salah satu pelanggaran etika dalam engineering. Etika engineer yang

dilanggar adalah

a. Pasal 25 bagian d yang berbunyi “menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

perjanjian kerja dengan pengguna keinsinyuran”, pada kasus tersebut dapat

diketahui bahwa para insinyur yang bekerja pada proyek tersebut telah

melanggar perjanjian kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak karena

anggaran yang telah diberikan tidak sesuai dengan harga yang disepakati. Hal

tersebut membuat anggaran yang palsu dari anggaran yang telah disepakati

bersama.

b. Pasal 26 bagian b yang berbunyi “mendapatkan informasi secara lengkap dan

bear atas jasa dan hasil kegiatan keinsinyuran”, pada kasus tersebut dapat

diketahui bahwa insinyur yang bekerja dalam proyek tersebut tidak memberikan

data-data mengenai anggaran yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan

proyek tersebut, sehingga terjadi korupsi pada dana yang akan digunakan

Salah satu isu-isu yang melanggar kode etik profesi pada proses pembangunan

Stadion bertaraf internasional ini disinyalir terdapat tindak pidana korupsi saat

pembangunannya. Sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan bahan

yang digunakan. Ada beberapa masalah yang ditemukan dalam pembangunan

7
stadion Barombong seperti soal alas hak kepemilikan tanah dan konstruksi

bangunan yang masih harus dicek ulang

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti pembangunan mega

proyek Stadion Barombong, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sehingga stadion

yang digadang-gadang jadi stadion bertaraf internasional itu harus berhenti

sementara meskipun telah menghabiskan dana miliaran rupiah

Karena disinyalir terdapat tindak pidana korupsi, maka bisa jadi kualitas

bangunan yang ada tidak sesuai standar. Itulah yang memungkinkan peristiwa

ambruknya Stadion Barombong ini ambruk. Ketika kualitas bangunan tidak sesuai

standar, maka kejadian serupa bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun.

Untuk meminimalisir kejadian serupa, tentunya setiap bangunan gedung

membutuhkan uji kelaikan fungsi. Uji kelaikan fungsi tersebut akan dilakukan

sebelum bangunan gedung digunakan. Dengan begitu, pihak pengelola bisa

mengetahui apakah bangunan laik fungsi atau tidak. Jika tidak laik fungsi, maka

bangunan tidak boleh digunakan.

2.2.2 Konstruksi Stadion Ambruk karena adanya penyimpangan

8
Tahun 2017 stadion ini bikin geger, lantaran sejumlah bagian kontruksi tribun

yang sedang dilakukan pengecoran beton runtuh. Kejadian ambruknya stadion

Barombong terjadi pada tanggal 4 Desember 2017. Tidak ada korban jiwa dalam

peristiwa tersebut, namun para pekerja harus menghentikan pekerjaannya untuk

sementara waktu.

Berdasarkan laporan dari konsultan pengawas, ada dua penyebab utama

ambruknya bangunan yakni karena faktor cuaca dan faktor teknis/tidak adanya

pemeriksaan ulang kondisi saat pengecoran.

Faktor teknis, karena adanya ketidaksempurnaan pemasangan scafolding,

dimana sambungan antara scafolding yang tidak rapat sehingga terjadi defleksi

(penyimpangan arah) antara scafolding ketika menerima beban diatasnya,

sementara untuk faktor cuaca ekstrim, dikarenakan dudukan bawah scafolding yang

melejit atau melesat dikarenakan media basah dikarenakan diguyur hujan terus

menerus, dan mempengaruhi kualitas bahan cetakan.

9
Arsitek dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. Naidah Naing, menilai

stadion Barombong yang ambruk tersebut, disebabkan karena ada penyimpangan

atau cara kerjanya tidak mengikuti metode yang ada. Jika sudah mengikuti metode

mulai dari standar perencanaan, desain yang benar dengan mengikuti gambar yang

sudah disiapkan, maka akan sulit tribun selatan stadion Barombong ambruk.

"Kalau dari perspektif arsitek, dari standar perencanaan, sepanjang itu

mengikuti desain dan gambar rencana yang telah ditetapkan, tidak mungkin bisa

runtuh. Karena sebuah gambar dibuat dengan mempertimbangkan struktur dari ahli

struktur yang tentu berpengalaman. Kecuali katanya, dalam proses

pembangunannya ada sebuah penyimpangan, tidak melakukan metode pengecoran

dengan baik, waktu pengecoran, dan umur beton yang tidak sesuai." ujar Naidah

Naing.

"Tentu kekuatan struktur penopang akan mengalami kegagalan struktur, maka

di situ bisa ambruk. Salah satu penyebabnya adalah tidak mempertimbangkan

cuaca," jelasnya. Seperti katanya, umur beton kolom atau tiang yang seharusnya

minimal 28 hari setelah dicor untuk mencapai kekuatan maksimal. Akan tetapi,

tidak sampai 28 hari, sudah ada beban di atasnya.

"Misalnya umur beton kolom (tiang) seharusnya 28 hari untuk mencapai

kekuatan maksimal, tapi hanya seminggu lalu diberi beban pembangunan tribun

lagi di atasnya. Ditambah dengan guyuran hujan tiap hari, tentu akan

mempengaruhi kekuatan beton," jelasnya.

10
2.2.3 Penjelasan mengenai organisasi profesi yang terlibat dalam kasus tersebut

Bangunan itu roboh saat kontraktor proyek yakni PT Usaha Subur Sejahtera

melakukan proses pengecoran bagian tempat duduk.

Perwakilan PT Usaha Subur Sejahtera, Dahlan menargetkan proyek tribun

selatan dan utara akan dikebut agar bisa diselesaikan sesuai batas waktu yang

ditentukan. Dia memastikan robohnya tribun barat hanya sebuah kecelakaan yang

tidak akan mengganggu proses pengerjaan.

PT Usaha Subur Sejahtera memenangkan lelang pembangunan tribun utara

dan selatan Stadion Barombong dengan nilai penawaran Rp45.353.888.000 dari

nilai pagu Rp46.031.689.000. Kontraktor ini juga memenangkan tender

pembangunan tribun barat di stadion yang sama dengan penandatanganan kontrak

pada 4 Oktober 2017. Perusahaan berhasil menang setelah mengajukan penawaran

harga Rp43.978.704.000 dari nilai pagu Rp44.248.691. Pengerjaan proyek tribun

barat dilakukan pada 4 November 2017 dan direncanakan rampung pada 31

Desember 2017.

Kontraktor ini cukup berhasil memenangkan sejumlah proyek di Sulawesi,

tapi bukan berarti bisnis PT Usaha Subur Sejahtera berjalan tanpa cela. Komisi

Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pernah menyatakan PT Usaha Subur

Sejahtera terlibat persekongkolan tender proyek jalan nasional wilayah I Sulawesi

Barat tahun anggaran 2012.

Proyek ini terdiri dari paket pekerjaan jalan lingkar Bandara Tampa Padang

(lanjutan) dan tender pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II

Sulbar Tahun Anggaran 2012 yang terdiri dari pelebaran Jalan Kalukku Salubatu

11
II, tender pelebaran Jalan Baras Karossa, tender pelebaran Jalan Kalukku Salubatu

I, dan tender pelebaran Jalan Topoyo Barakang.

KPPU menyatakan PT Usaha Subur Sejahtera sebagai pihak terlapor VI

bersama Pokja Pengadaan Wilayah I (Terlapor I), Pokja Pengadaan Wilayah II

(Terlapor II), PT Passokorang (Terlapor III), PT Aphasko Utamajaya (Terlapor IV),

PT Usaha Subur Sejahtera (Terlapor V), PT Bukit Bahari Indah (Terlapor VII), PT

Putra Jaya (Terlapor VIII), PT Latanindo Graha Persada (Terlapor IX), dan PT Duta

Indah Pratama Mamuju (Terlapor X) secara sah dan meyakinkan melanggar

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Pasal 22 tentang persekongkolan tender.

"Majelis KPPU menjatuhkan putusan denda kepada Terlapor III Rp 10,108

miliar, Terlapor IV Rp 4,234,575 miliar, Terlapor V Rp3,680,300 miliar, Terlapor

VI Rp3,438,900 miliar, Terlapor VII Rp3.296.475.000, Terlapor VIII Rp2.128.650,

Terlapor IX Rp2.932.500, dan Terlapor X sebesar Rp1 miliar," demikian isi putusan

KPPU.

Upaya kasasi PT Usaha Subur Sejahtera bersama perusahaan lainnya

dimentahkan Mahkamah Agung (MA) melalui putusan Mahkamah Agung Nomor

430 K/Pdt Sus-KPPU/2015 Tahun 2015. Mereka juga diharuskan membayar biaya

perkara di tingkat kasasi sebesar Rp.500.000.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang terdapat pada Bab 2, dapat disimpulkan bahwa

etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan

antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Kode

etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Banyak

sekali pelanggaran-pelanggaran dalam Kasus Proyek Stadion Barombong

Makassar ini ditemukan prosedur prosedur yang tidak sesuai dengan prosedur

seharusnya.

Dalam Hal Kasus Dugaan Korupsi dampak yang timbul sangat banyak salah

satunya yaitu merugikan uang Negara mencapai miliaran rupiah. Ini diakibatkan

karena adanya perilaku korupsi dan merupakan kasus pelanggaran kode etik

profesi. Selain itu juga penyebab keruntuhan Tribun Stadion Barombong Makassar

diakibatkan oleh banyak faktor yang mengakibatkan penyimpangan pelaksanaan

serta material yang digunakan, sehingga memicu keruntuhan. Faktor-faktor tersebut

merupakan pelanggaran etika profesi dalam dunia Teknik Sipil yang mana

seharusnya memenuhi standar dalam segi perencanaan, teknis pengerjaan serta

pengawasan dan pengendalian pengerjaan. Selain itu Pelanggaran ini tidak hanya

mencakup pihak pemilik, kontraktor, ataupun konsultan tetapi juga terdapat pihak

luar yang turut ikut serta dalam pelanggaran seperti pihak yang memberikan

perizinan yakni instansi pemerintah. Kasus

13
3.2 Saran

Saran Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha

yang dapat di lakukan adalah :

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik Engineering.

2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan

yang di jalani.

3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya

kode etik Engineering.

14

Anda mungkin juga menyukai