Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TINJAUAN UMUM ETIKA PROFESI DALAM BIDANG IT

Nama : Nabilatul Arofah

NIM : 19360023

Mata Kuliah : Etika Profesi

Dosen Pengampu :
Musfirah Cahya F.T., Dr.M.Si.,S.Si.

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
JAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul
“TINJAUAN UMUM ETIKA PROFESI DALAM BIDANG IT”.

Makalah ini dapat diselesaikan atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang
membantu dalam penyusunannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Ibu Musfirah Cahya F.T., Dr.M.Si.,S.Si. Selaku dosen mata kuliah
Etika Profesi. Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan segenap
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Indramayu, 10 November 2021

Nabilatul ‘Arofah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Etika dan Kode Etik Profesi Dibidang Teknologi Informasi..........................6
2.1.1. Pengertian Etika............................................................................................................6
2.1.2. Pengertian Etika profesi................................................................................................6
2.1.3. Pengertian Kode Etik....................................................................................................8
2.2. Etika Komputer...................................................................................................................10
2.2.1. Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer...........................................................10
2.2.2. Isu-isu Pokok Etika Komputer...................................................................................11
2.3. Pelanggaran Etika Profesi dalam Teknologi Infromasi....................................................12
2.4. Sanksi Pelanggaran dan Upaya Pencecgahan Kode Etik Profesi....................................17
2.4.1. Sanksi pelanggaran......................................................................................................17
2.4.2. Upaya pencegahan pelanggaran etika profesi...........................................................20
BAB III.................................................................................................................................................21
PENUTUP............................................................................................................................................21
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................21
3.2. Saran....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalarn berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang IT karena kode etik tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh IT itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jarnan sekarang banyak
sekali orang di bidang IT menyalah gunakan profesinya untuk merugikan orang lain,
contohnya adalah penipuan. Penipuan dalarn bentuk transaksi jual beli barang dan jasa.
Modus operan di penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara, ada yang menjual
melalui mitis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku berada di kota
yang berbeda dengan calon mangsanya, mereka memancing kelemahan dari para calon
pembeli yang tidak sadar mereka sudah terjebak. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna
internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.
Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah
dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,
mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun
sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat
tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan dernikian kode etik
profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci
tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan
apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadikan penyusun
merumuskan masalah adalah:
1. Apakah pengertian etika dan kode etik profesi di bidang teknologi informasi ?
2. Bagaimanakah etika komputer: sejarah dan perkembangannya ?
3. Apa saja pelanggaran etika profesi di bidang Teknologi Informasi ?
4. Bagaimana sanksi pelanggaran dan upaya pencegahan kode etik profesi?

1.3. Rumusan Masalah


Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian kode etik profesi di bidang Teknologi Informasi
1.3.2. Untuk mengetahui etika komputer: sejarah dan perkembangannya
1.3.3. Untuk mengetahui pelanggaran kode etik profesi di bidang Teknologi
Informasi
1.3.4. Untuk mengetahui sanksi yang diberikan kepada pelanggaran kode etik profesi
di bidang Teknologi Informasi, serta untuk mengetahui upaya pencegahan
pelanggaran kode etik profesi.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Etika dan Kode Etik Profesi Dibidang Teknologi Informasi
2.1.1. Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu
di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah,


ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu
dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat
kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat. Dengan
begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak,
dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di
dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup
nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

2.1.2. Pengertian Etika profesi


Pengertian etika profesi adalah sebuah sikap hidup yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada seseorang yang sifatnya profesional. Etika ini
berhubungan dengan masyarakat atau konsumen secara langsung. Etika profesi
berperan sebagai tata cara atau norma yang secara tegas menyatakan baik buruknya
sikap seorang profesional untuk bertindak sesuai aturan yang sudah diterapkan. Etika
profesi ini memiliki tujuan, manfaat, dan contohnya dalam pekerjaan.

a. Prinsip etika profesi

Etika profesi memiliki prinsip-prinsip dasar untuk melandasi pelaksanaannya


dalam pekerjaan. Beberapa prinsip yang merupakan etika profesi adalah prinsip
otonomi, integritas moral, tanggung jawab, dan keadilan yang dijabarkan seperti
penjelasan di bawah ini.

6
1. Prinsip Otonomi
Dalam prinsip otonomi, seseorang memiliki hak untuk melakukan atau
tidak melakukan pekerjaan atau suatu tugas berdasarkan kode etik yang
berlaku dalam profesi tersebut.
2. Prinsip Integritas Moral
Seorang profesional wajib memiliki prinsip moral dan kejujuran yang
masuk ke dalam integritas moral. Harus memiliki sikap yang adil,
mementingkan profesi, dan juga kepentingan konsumen atau masyarakat.
3. Prinsip Tanggung Jawab
Tak hanya dalam kegiatan bermasyarakat, ketika bekerja kita juga perlu
menanamkan sikap tanggung jawab atas tugas atau pekerjaan yang
dilakukan.
4. Prinsip Keadilan
Seperti sila ke-5, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada pekerjaan
juga, kita perlu menanamkan prinsip keadilan dalam pekerjaannya kepada
rekan kerja atau konsumen.

b. Tujuan etika profesi

Etika profesi bertujuan untuk meningkatkan keterampilan intelek dalam


berpikir dan juga membuat para profesional dapat bertindak dengan cara yang
diinginkan secara moral untuk menuju komitmen moral dan perilaku bertanggung
jawab. 

Secara spesifik, tujuan etika profesi adalah sebagai berikut.

 Munculnya kesadaran moral atau kemahiran dalam mengenali masalah


moral dalam profesi,
 Memahami dan menilai pandangan berbeda dari pihak lain,
 Koherensi moral dengan membentuk sudut pandang konsisten yang
berdasarkan fakta,
 Mengungkapkan dan mendukung pandangan seseorang kepada orang lain
secara profesional,

7
 Mampu bertanggung jawab secara profesional,
 Menghormati orang lain dengan menunjukkan kepedulian terhadap
kesejahteraan orang lain,
 Menerima perbedaan secara wajar dalam perspektif moral profesional dari
segi apapun.

c. Manfaat etika profesi

Etika profesi merupakan sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang bekerja
secara profesional. Hal ini memiliki manfaat dalam menjalankan pekerjaan, yakni
sebagai berikut.

 Memiliki Tanggung Jawab


Bermanfaat untuk hasil pekerjaan yang berkualitas dan kamu dapat
dipercaya oleh atasan, kolega, dan konsumen.
 Menjadi Tertib
Dengan etika profesi, segala pekerjaan yang dilakukan di kantor akan
menjadi tertib. Tugas akan dilaksanakan tepat waktu dan
sesuai deadline yang sudah ditentukan.
 Lingkungan Kerja Sehat
Lingkungan kerja menjadi sehat karena semua dilakukan sesuai dengan
SOP dan etika dalam profesinya.
 Meningkatkan Produktivitas Kerja
Etika profesi tentunya meningkatkan produktivitas kerja karena akan
membuat suasana kerja yang nyaman karena setiap karyawan akan
menghargai, bekerja sama, dan berlaku profesional dengan baik.
 Menyokong Perubahan Lebih Baik
Dengan keempat manfaat di atas, hal ini tentunya menyokong perubahan
perusahaan dan diri secara profesional menjadi lebih baik lagi.

2.1.3. Pengertian Kode Etik


Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma

8
sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk
dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata
cara, tanda, pedomanetis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturanatau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik
agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

a. Macam-macam fungsi kode etik


Adapun beberapa fungsi dari kode etik adalah sebagai berikut:
 Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
 Sebagai sarana kontrol bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
 Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer
TI dengan client, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta
organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional
dengan client (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti:
 Untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya
 User dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).
Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai orang
yang ahli di bidang IT tentu saja diharapkan etika profesi semakin dijunjung ketika
jenjang apapun yang berlatar IT makin tinggi.

9
2.2. Etika Komputer
Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan
komputer. Etika komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos)
adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun
masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan
untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang
terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan
dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.

2.2.1. Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer


Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan
komputer pada tahun 1973 ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang
kemudian berkembang hingga menjadi sebuah disiplin ilmu baru di bidang teknologi.

 Generasi I (Era 1940-an)


Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT ) tentang
komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang
melintas di atasnya (PDII ). Ramalannya tentang komputasi moderen yang
pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan
kebaikan sekaligus malapetaka.
 Generasi II (Era 1960-an)
Ungkapan Donn Parker : “that when people entered the computer center,
they left their ethics at the door”. Dalam contoh kasus pemrosesan data,
spesialis computer bisa mengetahui data apa saja secara cepat.
 Generasi III (Era 1970-an)
Program psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan
mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan
komputerisasi psikoterapi dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer
kemudian digunakan oleh Walter Maner untuk menanggapi permasalahan
yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu itu.
 Generasi IV (Era 1990-an)

10
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun
1990 hingga saat ini.

2.2.2. Isu-isu Pokok Etika Komputer


 Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) /
melumpuhkan
target.
 Cyber Ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan
pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam
dunia
anonymouse.
 Natiket
Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan
baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan
dalam berkomunikasi menggunakan internet.
 E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses
yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi,
melahirkan implikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian
karena keanonymouse-an tadi.
 Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking,
illegal software dst.
 Tanggung jawab profesi
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi
komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi
Komputer & Informatika-1974 ).

11
2.3. Pelanggaran Etika Profesi dalam Teknologi Infromasi
a. Pembajakan Software
Pembajakan perangkat lunak adalah penyalinan atau distribusi perangkat lunak
secara ilegal atau tidak sah atau dapat diartikan dengan penduplikasian data dengan
memperbanyak data tanpa seizin pemiliknya. Contohnya jasa instalasi Windows
dengan harga yang sangat murah? Rp. 50 ribu misalnya. Padahal harga lisensi dari
sistem operasi Windows sendiri harganya jutaan. Ini adalah salah satu pekerjaan di
bidang IT yang tidak beretika sama sekali.
b. Pembajakan Film dan Lagu
Men-download film, lagu, atau anime dari situs download secara gratis, itu
termasuk salah satu dari pelanggaran hak cipta. Mengambil file berhak-cipta tanpa
membayar suatu uang kepada pemilik hak cipta yang sah termasuk kedalam tidakan
pencurian. Tentu saja ini adalah tindakan tidak beretika di dunia modern seperti
sekaran ini.
c. Copy Paste Artikel dari Internet
Copy paste artikel dari internet tanpa mencantumkan sumber juga merupakan
sesuatu yang tidak beretika di masa sekarang ini. Karena, artikel yang ditulis dengan
susah payah di salin dengan mudah tanpa memberikan kredit berupa link rujukan.
Tentu saja penulis menjadi sangat tidak dihargai sama sekali.hal tersebut termasuk
pencurian hasil kekayaan intelektual seseorang. 
d. Pencemaran Nama Baik
Pencemaran nama baik bisa dilakukan oleh siapa saja apalagi dengan kemajuan
teknologi sekarang ini, hanya dengan menulis status di Facebook, sudah bisa
mencemarkan nama baik oranglain. Membuat berita fitnah, menuduh tanpa bukti
(fitnah juga ), hal tersebut semakin sering terjadi belakangan ini dan itu disebabkan
oleh mudahnya akses semua orang di media sosial, pesan broadcast pada aplikasi
chatting, dan lain-lain.
e. Penipuan Online
Menipu secara online juga sering terjadi belakangan ini. Banyak sekali iklan-iklan
di internet yang ujung-ujungnya mengarahkan ke tindakan penipuan. Penipuan online
juga termasuk tindakan yang tidak beretika di bidang teknologi sekarang ini, apalagi

12
jangkauan publik yang menjadi lebih luas jangkauannya karena semua yang saling
terhubung.
f. Spam
Spam adalah pelanggaran etika dalam berinternet yaitu dengan cara membanjiri
banyak pesan secara berulang-ulang, dalam upaya untuk memaksanya. Sebagian besar
spam adalah iklan komersial, seringkali berupa produk-produk yang cukup meragukan,
jaminan cepat kaya, atau layanan lain yang dianggap legal.
g. Bullying
Tidak mengintimidasi, mengejek, ataupun menjelek-jelekkan orang lain. Tentu saja
semua orang tidak ingin hal ini terjadi, bullying bisa menjadi sumber perpecahan dan
permusuhan di dunia maya.
h. Penyebaran Berita Hoax
Berita hoax semakin cepat menyebar belakangan ini, dikarenakan teknoloagi
informasi yang semakin berkembang dan mudah diakses oleh siapa saja. Pembuat
berita palsu ini telah menyalahgunakan etika dari profesi sebagai penulis berita.
Sebagai pembaca kita harus lebih cerdas dalam memilah informasi dan jangan
menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Dikarenakan adanya jejaring
sosial yang tumbuh semakin besar, berita hoax jadi semakin sulit untuk ditangani.
i. Virus
Virus komputer adalah jenis program perangkat lunak berbahaya yang jika
dijalankan, dapat menggandakan diri atau menginfeksi program komputer lainnya
dengan memodifikasinya. Virus sering melakukan beberapa jenis aktivitas berbahaya
pada komputer host yang terinfeksi, seperti pengambil alihan ruang hardisk ataupun
proses pada CPU, mengakses informasi pribadi (misalnya nomor kartu kredit), data
yang rusak, mengirim spam email, mengawasi apa yang anda ketikkan, atau bahkan
membuat komputer menjadi hang.
Dengan demikian, pembuat virus telah menyalahgunakan kode etik profesi sebagai
seorang programmer. Menyalahgunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
mengganggu dan merusak kegiatan orang lain melalui teknologi komputer.
j. Carding

13
Carding adalah istilah yang menjelaskan tentang perdagangan kartu kredit,
rekening bank dan informasi pribadi lainnya secara online. Istilah singkatnya carding
adalah mencuri informasi kartu kredit atau rekening bank untuk digunakan sendiri atau
dibagikan kepada orang lain. Dengan mendapatkan informasi tersebut, pelaku carding
dapat menggunakan akun kartu kredit
k. Pembajakan Akun
Beberapa hari belakangan ramai terjadi pembajakan akun yang menyebabkan
pemilik akun kehilangan akses terhadap social media mereka. Pembajakan akun dapat
terjadi ketika pengguna menggunakan password yang lemah serta tidak menggunakan
verifikasi dua langkah seperti yang direkomendasikan situs-situs besar layaknya
Google dan Facebook.
l. Perjudian Online
Perjudian Online merupakan permainan judi yang dilakukan secara online melalui
komputer atau android dan di akses dengan internet. Perjudian online ini adalah
Permainan yang dimana pemain akan memilih meja taruhannya terelebih dahulu dan
masuk ke dalam meja taruhan dan memilih satu pilihan di antara banyak pilihan lain
dan harus memilih yang benar. Jadi bagi pemain yang memilih dengan benar maka
akan keluar sebagai pemenang. Pemain yang kalah akan membayarkan taruhannya
yang sesuai dengan jumlah nilai yang telah di persetujui.
m. Phishing
Phishing adalah usaha untuk mendapatkan informasi sensitif seperti username dan
password dengan menyamar sebagai entitas yang dapat dipercaya dalam komunikasi
elektronik.
n. Cheating Game & App
Cheat adalah penyalahgunaan kemampuan dalam menjalankan aplikasi atau game
secara tidak normal. Secara hukum ini telah melanggar etika dan user agreement yang
dibuat oleh pengembah game maupun aplikasi tersebut. Dengan menggunakan cheat,
gamer akan lebih mudah menjalankan misi pada game tanpa harus membeli peralatan
dan senjata yang sejatinya memerlukan uang sungguhan. Secara tidak langsung ini
akan merugikan pihak pembuat game dan mengurangi pemasukan mereka.
o. Hacking

14
Aktifitas hacking adalah aktifitas yang tidak beretika, mencari celah suatu situs
kemudian memasukinya adalah pelanggaran kode etik dalam dunia cyber. Hacking
dapat merugikan orang lain jika aktifitas peretasan tersebut bersifat merusak dan
merugikan.
p. Cracking
Software cracking (dikenal sebagai “breaking” pada tahun 1980an) adalah
modifikasi perangkat lunak untuk menghilangkan atau menonaktifkan fitur yang
dianggap tidak diinginkan oleh orang yang memecahkan perangkat lunak, terutama
fitur perlindungan salinan (termasuk perlindungan terhadap manipulasi perangkat
lunak, serial number, key hardware, cek tanggal dan cek disk) atau gangguan
perangkat lunak seperti layar acak dan adware .
q. Privacy Violation
Menyebarkan privasi orang lain tanpa izin adalah pelanggaran kode etik di bidang
teknologi informasi. Tiap individu memiliki privasinya masing-masing yang tidak
ingin untuk diketahui publik misalnya kegiatan pribadi, aktifitas pribadi, dll. Memotret,
merekam video dan membagikannya ke publik tanpa di ketahui orang yang
bersangkutan telah menyalahi privasi yang dimiliki oleh individu tersebut.
r. Identity Theft
Identity theft atau pencurian identitas adalah penggunaan identitas orang lain yang
disengaja, biasanya sebagai metode untuk mendapatkan keuntungan finansial atau
mendapatkan pujian dan keuntungan lainnya atas nama orang lain, dan mungkin
merugikan atau kehilangan orang lain.
s. Cybercrime
Cybercrime adalah segala bentuk kejahatan yang terjadi di komputer maupun
teknologi lainnya. Bagi yang menjalankan profesi di bidang IT, melakukan cybercrime
telah melanggar kode etik dalam pekerjaan tersebut. Melakukan kemampuan di jalan
yang salah dapat mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.
t. Pembobolan Wifi
Bagi para wifi hunter, menjalankan aksi membobol wifi orang lain adalah
menyalahi kode etik. Pemilik koneksi internet asli akan dirugikan karena kuota data
yang diambil secara diam-diam. Meskipun pemilik menggunakan paket data tanpa

15
batas, namun kecepatan akan berkurang jika digunakan oleh wifi hunter yang
menjalankan kegiatan download seperti yang diketahui selama ini.
u. Cyber Terrorism
Cyberterrorisme adalah penggunaan Internet untuk melakukan tindakan kekerasan
yang mengakibatkan atau mengancam hilangnya nyawa atau kerugian fisik yang
signifikan untuk mencapai keuntungan politik melalui intimidasi. Hal ini juga
terkadang dianggap sebagai tindakan terorisme Internet dalam aktivitas teroris,
termasuk tindakan disengaja, gangguan jaringan komputer berskala besar, terutama
komputer pribadi yang terhubung ke Internet, dengan alat seperti virus komputer.
v. Cybersquatting
Cybersquatting bisa diartikan sebagai menggunakan nama atau merek dagang
perusahaan lain tanpa izin untuk kepentingan pribadi. Misalnya saja seseorang
mengatasnamakan Google dan membuka usaha jasa pembuatan website, hal ini bisa
disebut sebagai cybersquatting dan ini telah melanggar etika profesi sebagai web
developers.
w. Cyber Spying
Cyber spying, atau mata-mata cyber, adalah tindakan atau praktik untuk
mendapatkan rahasia dan informasi tanpa seizin dan pengetahuan pemegang informasi
(pribadi, sensitif, berpemilik atau bersifat rahasia), dari individu, pesaing, pesaing,
kelompok, pemerintah Dan musuh untuk keuntungan pribadi, ekonomi, politik atau
militer dengan menggunakan metode di Internet, jaringan atau komputer perorangan
melalui penggunaan teknik cracking dan perangkat lunak berbahaya termasuk Trojan
horse and spyware.
x. DDos (Distributed Denial of Service)
Menurut WikiPedia, Serangan DDoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks’)
adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet
dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut
sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga
secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari
komputer yang diserang tersebut.

16
2.4. Sanksi Pelanggaran dan Upaya Pencecgahan Kode Etik Profesi
2.4.1. Sanksi pelanggaran
Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku
pelanggaran kode etik:
a. Mendapat peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika
seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah
tingkatannya) bisa saja ia akan menerirna email yang berisi peringatan, jika
tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti
peringatan keras ataupun lainnya.
b. Pemblokiran
Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung
unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang programmer yang
mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah contoh pelanggaran dalam
kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan untuk kasus tersebut adalah
pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal, sebuah akun
pribadi sosial yang dengan sengaja mernbenruk grup yang rnelecehkan agama,
dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, ada kernungkinan akun
tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam web/blog yang terdapat
konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog tersebut.
c. Hukum Pidanal Perdata
1) Undang – undang ITE

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi


Elektronik (ITE). Undang-undang ini, yang telah disahkan dan diundangkan
pada tanggal 21 April 2008, walaupun sampai dengan hari ini belum ada
sebuah PP yang mengatur mengenai teknis pelaksanaannya, namun diharapkan
dapat menjadi sebuah undang-undang cyber atau cyberlaw guna menjerat
pelaku-pelaku cybercrime yang tidak bertanggungjawab dan menjadi sebuah
payung hukum bagi masyarakat pengguna teknologi informasi guna mencapai
sebuah kepastian hukum.

17
 Pasal 27 UU ITE tahun 2008
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan. Ancaman pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama
6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah). Diatur pula dalam KUHP pasal 282 mengenai kejahatan
terhadap kesusilaan.
 Pasal 28 UU ITE tahun 2008
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik.
 Pasal 29 UU ITE tahun 2008
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasaan
atau menakut-nakuti yang dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking).
Ancaman pidana pasal 45 (3) Setiap orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
 Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses computer dan/atau system elektronik dengan cara apapun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol system
pengaman (cracking, hacking, illegal access). Ancaman pidana pasal 46
ayat 3 setiap orang yang memebuhi unsure sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan)
dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah).
 Pasal 33 UU ITE tahun 2008

18
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya system
elektronik dan/atau mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja
sebagaiman mestinya.
 Pasal 34 UU ITE tahun 2008
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan atau memiliki.
 Pasal 35 UU ITE tahun 2008
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik tersebut seolah-olah data
yang otentik (Phising = penipuan situs).

2) Kitab Undang Undang Hukum Pidana


 Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding.
 Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan.
 Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pengancaman dan
pemerasan yang dilakukan melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku
untuk memaksa korban melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
 Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik
dengan menggunakan media Internet.
 Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang
dilakukan secara online di Internet dengan penyelenggara dari Indonesia
 Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk penyebaran pornografi.
 Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto
atau film pribadi seseorang.
 Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang
membuat sistem milik orang lain.

19
3) Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Menurut Pasal 1 angka (8) Undang – Undang No 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta, program komputer adalah sekumpulan intruksi yang
diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang
apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer
akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi
khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam
merancang intruksi-intruksi tersebut.

2.4.2. Upaya pencegahan pelanggaran etika profesi


Berikut beberapa upaya pencegahan pelanggaran kode etik profesi diantaranya
yaitu:

a. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang secara langsung


berkaitan dengan masalah pornografi.
b. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah SARA, termasuk
didalamnya usaha penghinaan pelecehan hak atas perseorangan, kelompok,
atau lembaga atau institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah
umur.
e. Tidak mempergunakan mempublikasikan dan atau saling bertukar materi
dan informasi yang memiliki kolerasi terhadap kegiatan pirating, hacking,
dan cracking.
f. Bila menggunakan script, program, gambar atau foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan  hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia
untuk pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang timbul karenanya

20
.

21
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa kode etik profesi
merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Seorang profesional TI tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh
kliennya, user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut
dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dan
lain-lain).

Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional


yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa dan masyarakat sebagai contoh
menyerap tenaga kerja baru, mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu
bangsa.

3.2. Saran
Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
pemerintah hendaknya lebih tegas untuk menindak pelaku kejahatan sehingga adanya efek
jera yang dapat mengurangi atau memberantas tindak pelanggaran penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.

Kita sebagai pengguna Teknologi Informasi selayaknya mematuhi dan ikut


mengawasi pengguna lain agar tercipta kesadaraan akan etika dalam penggunaan
tekonologi informasi.

22
DAFTAR PUSTAKA
Elsansa, Kalium.(2015).Pengertian Kode Etik.in Academia.edu. Retrieved April 7, 2019,
from
https://www.academia.edu/9685140/Pengertian_Kode_Etik_Profesi
Hermawan, Adam.(2013).Pelanggaran Kode Eti dalam Bidang IT.in Academia.edu.Retrivied
April 7, 2019, from
https://www.academia.edu/10718661/PELANGGARAN_KODE_ETIK_DALAM_BIDA
NG_IT
Nur, Santi.(2016).Makalah Penerapan Etika Profesi IT.in blognyonyait.Retrivied April 7,
2019, from
http://blognyonyait.blogspot.com/2017/03/makalah-penerapan-etika-profesi-it.html
Pramudito, Damar.(2017).Pelanggaran Etika dalam Teknologi Informasi Komputer.In
Pramudito.Retrivied 7 April, 2019, from
https://www.pramudito.com/pelanggaran-etika-dalam-teknologi-informasi-komputer.html
Yamin, Endri.(2014).Pelanggaran Kode Etik IT.in Academia.edu.Retrivied April 7, 2019,
from
https://www.academia.edu/9210195/PELANGGARAN_KODE_ETIK_IT
Wikipedia, Etika Profesi
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_komputer

23

Anda mungkin juga menyukai