Anda di halaman 1dari 11

Makalah

ETIKA PROFESI

Oleh:
KELOMPOK 4
JOICE ANASTASYA RUHUPATTY( 20621029 )
NUR AFIFAH ( 20621028 )
RIFANDI ELMAS ( 20621005 )

Dosen: Abu Bakar Bugis, SE.,M.SI

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA


FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat,
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini penulis
membahas tentang “Etika Profesi”. Makalah disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk dapat menyelesaikan mata kuliah Sistem Pendukung keputusan diharapakan
memberikan pengetahuan lebih kepada pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Namun
demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengaharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.

Jayapura, 17 April 2023

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Pengertian Etika Profesi...............................................................................................................5
B. Etika Profesi Dalam SI dan UU ITE............................................................................................5
C. Undang-Undang Informasi & Transaksi Elektronik (UU ITE).................................................6
D. Pelanggaran Serta Kejahatan-Kejahatan Yang Terdapat Dalam SI Dan UU ITE.................7
E. Contoh Kasus Pelanggaran Yang Terdapat Dalam SI dan UU ITE..........................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita untuk


senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi
informasi. Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam IT.Kode etik
adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik
merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga
profesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika Profesi yang terdapat dalam SI dan UU ITE
2. Pelanggaran serta kejahatan kejahatan yang terdapat dalam SI dan UU ITE

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah
1. Mengetahui bagaimana etika profesi yang terdapat di dalam SI dan UU ITE
2. Mengetahi pelanggaran dan juga kejahatan yang terdapat dalam SI dan UU ITE
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Profesi


Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep
yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan sebuah
cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah
keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur
pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber
utama untuk mencari nafkah. Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat. profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan
suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

B. Etika Profesi Dalam SI dan UU ITE


Peranan etika dalam teknologi informasi sangat penting dan sangat dibutuhkan
dunia saat ini untuk meminimalisir dampak negatif perkembangan teknologi informasi.
Bagaimana etika seseorang dalam menggunakan tekonolgi informasi tergantung pada
individu masing-masing, ada yang menggunakannya dengan cara yang positif maupun
negatif. Maka dari itu perlunya kita mengetahui etika dalam menggunakan teknologi
informasi agar kita tidak mendapatkan dampak negatifnya. Ketatnya persaingan bisnis
menyebabkan beberapa pelaku bisnis kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika
bisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek, saling menjaga kepercayaan dalam
kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi usaha untuk kedepannya. Untuk itu
disarankan perlu adanya sikap kehati-hatian dalam menggunakan teknologi informasi dan
juga tetap memperhatikan etika dalam menggunakan teknologi informasi.
Secara garis besar, terdapat beberapa prinsip etika profesi termasuk dalam IT
yaitu:
 Kejujuran
 Kepercayaan
 Kesetiaan
 Menghargai orang lain
 Taat hukum
 Berperilaku baik
 Menghindari berbagai hal yang bisa membahayakan orang lain
 Punya akuntabilitas baik

Apabila kode etik pada bidang Teknologi Informasi ternyata tidak dijunjung tinggi
dengan rasa tanggung jawab penuh, maka dapat menyebabkan berbagai pelanggaran
moral. Contohnya yaitu penipuan atau disebut dengan cybercrime. Sehingga, dapat
mengurangi tingkat kepercayaan pengguna layanan. Permasalahan yang bermunculan
pada dunia e-commerce merupakan dampak nyata karena tidak adanya etika profesi yang
berjalan pada bidang teknologi informasi. Banyak orang harus tertipu pada transaksi jual
beli. Sehingga, bisa memberikan kerugian besar, baik materil ataupun non materil.

C. Undang-Undang Informasi & Transaksi Elektronik (UU ITE)


Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang
berlakuuntuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar
wilayah hukumIndonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia
dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UUITE)dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengaturan mengenai informasi dan
transaksi elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan
mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada beberapa instrumen
internasional, seperti UNCITRAL Model Law on e-Commerce dan UNCITRAL Model
Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku
bisnis di internet dan masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam
melakukan transaksi elektronik.

Beberapa materi yang diatur, antara lain:


• pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah
(Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE)
• tanda tanganelektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE);
• penyelenggaraan sertifikasi elektronik(certification authority, Pasal 13 & Pasal 14
UU ITE); dan
penyelenggaraan sistemel ektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE)

Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU


ITE,antara lain:
• konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian,
penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal
28, danPasal 29 UU ITE);
• akses ilegal (Pasal 30);
• intersepsi ilegal (Pasal 31);
• Gangguan terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE);
• gangguan terhadap sistem (system interference, Pasal 33 UU ITE);
• penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device,Pasal 34 UU ITE);

D. Pelanggaran Serta Kejahatan-Kejahatan Yang Terdapat Dalam SI Dan UU ITE


1. CYBERCRIME
Menurut Organization of European Community Development
(OECD) cybercrime adalah semua bentuk akses ilegal terhadap suatu data.
Artinya, semua bentuk tindakan yang dilakukan secara tidak sah menggunakan
komputer terutama untuk mengakses, mengirimkan, atau memanipulasi data
merupakan suatu tindak kejahatan siber.

2. PRIVASI VIOLATION
Adalah Menyebarkan privasi orang lain tampa ijin adalah pelanggaran kode etik di
bidang teknologi informasi.

3. IDENTITY THEFT
Identity Theft atau pencurian Di mana, biasanya pelaku akan meyalahgunakan
identitas orang lain, seperti, nama, nomor telepon, hingga nomor identitas diri dan
nomor kartu kredit guna mengambil keuntungan finansial. Seperti, mengambil
pinjaman, masuk ke rekening bank atau akun keuangan online, atau mengklaim
asuransi.

4. Pemalsuan Data atau Data Forgery


  Adalah kejahatan dengan memalsukan data atau dokumen penting melalui internet.
Biasanya kejahatan ini menyasar pada dokumen penting milik e-commerce atau
penyedia situs belanja online. Seolah-olah terjadi salah ketik yang merugikan
pengguna atau masyarakat.

5. PHISING
Phishing adalah contoh cyber crime untuk melakukan penipuan dengan mengelabui
korban. Umumnya aksi kejahatan ini dilancarkan melalui email maupun media sosial
lain, seperti mengirimi link  palsu, membuat website bodong, dan sebagainya.
Tujuannya mencuri data penting korban, seperti identitas diri, password, kode PIN,
kode OTP (one time password) pada akun-akun keuangan, seperti mobile banking,
internet banking, paylater, dompet digital, sampai kartu kredit.
E. Contoh Kasus Pelanggaran Yang Terdapat Dalam SI dan UU ITE
Contoh kasus pelanggaran yang pernah terjadi di Indonesia adalah “Polisi
Bongkar Judi Bola Online Jaringan Internasional di Bogor”
Dimana Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil mengungkap jaringan judi online sepak
bola internasional di Ruko Bogor Nirwana Recidence, Kecamatan Bogor Selatan, Kota
Bogor, Jawa Barat. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan,
pengungkapan berawal dari adanya informasi bahwa di ruko tersebut dijadikan kantor
judi online sepak bola. Dari hasil penggerebekan tersebut, polisi mengamankan 24 orang
yang terdiri dari 22 operator wanita, 1 admin dan 1 manajer yang menjalankan bisnis
judi online sepak bola internasional. Menurut keterangan sementara para pelaku, untuk
sekali transaksi minimal para pelanggan judi ini dikenakan tarif minimal Rp100 ribu dan
maksimal Rp500 ribu dalam sekali taruhan. Selain para pelaku, polisi juga turut
mengamankan barang bukti berupa lima unit laptop, 44 unit handphone, CCTV, daftar
pelanggan serta dokumen lainnya dari dalam ruko tersebut. "Mereka dikenakan Pasal 45
Ayat (1) Jo Pasal 27 Ayat (2) UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Elektronik, dan Pasal 303 KUHP ancamannya maksimal 10 tahun penjara,"
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi informasi dan internet sangatlah pesat dan berpotensi
untuk membantu mempermudah umat manusia mengarungi kehidupanya untuk
mencapai keberhasilan dalam bermasyarakat.efek-efek negatif bisa dihindari dengan
memberikan pedoman-pedoman etika yang jelas kepada para profesional dan pengguna
teknologi ini.Mamfaat maksimal atau efek negatif dari teknologi informasi sangat
tergantung pada manusia yang mengoperasikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://yogapw.wordpress.com/2015/01/17/c-etika-profesi-dalam-dunia-teknologi-informasi/

http://chaniagorandy.blogspot.com/2015/01/17/profesi-programmer.html

http://missyuntary.files.wordpress.com/2015/01/17/etika-programmer.pdf

http://www.academia.edu/2015/01/16Blog_ini_dibuat_untuk_memenuhi_tugas_mata_kuliah_
Etika_Profesi_IT._ETIKA_PROFESI_Y_P_D_F_Trans_fo_r_m_e_r_2_.0

http://titasinsi.blogspot.com/2015/01/17/pengertian-etika-dan-profesi-dalam_8662.html

https://girlycious09.wordpress.com/2015/01/17profesi-yang-ada-di-bidang-teknologi-informasi/

https://shandrakatherine.wordpress.com/2015/01/17/makalah-etika-profesi/

http://www.duniaremaja.net/pdf/tinjauan-profesi-dibidang-teknologi-informasi.html

Anda mungkin juga menyukai