Anda di halaman 1dari 23

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

ETIKA PROFESI
ETIKA DALAM PRAKTEK KE INSINYURAN PADA

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT

Dosen Pengampu :
Ir. Suwarno, M.Si.

Disusun Oleh :

Bajang Harleyendy (2252020072)

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Merdeka Madiun 2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas UAS ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen

mata kuliah “Etika Profesi” yang telah banyak membimbing penulis sehingga bisa menyelesaikan

makalah yang berjudul “Etika dalam praktek ke Insyinyuran pada proyek pembangunan Rumah Sakit”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan penyelesaian

tugas ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa

memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah. Semoga makalah ini

bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

Madiun, 9 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... 5

BAB I......................................................................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN........................................................................................................................................................ 6

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................................. 6

1.2 Rumusan masalah............................................................................................................................................ 6

1.3 Maksud dan tujuan...........................................................................................................................................7

BAB II.................................................................................................................................................................................. 8

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................... 8

2.1 Kondisi Project Yang Diamati............................................................................................................................8

2.2 Kendala yang terjadi pada project....................................................................................................................8

2.3 Solusi mengatasi masalah yang terjadi berkaitan dengan Etika Profesi............................................................9

2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi....................................................................10


BAB III.......................................................................................................................................... 17

PENUTUP..................................................................................................................................... 17

3.1 . Kesimpulan................................................................................................................. 17

BAB IV.......................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pekerja Bekerja Tanpa APD............................................................................................................................ 12

Gambar 2. Pagar Keliling Proyek...................................................................................................................................... 13

Gambar 3. Keadaan Proyek.............................................................................................................................................. 14

Gambar 4. Pekerjaan Penutup Atap.................................................................................................................................15

Gambar 5. Tanpa Rambu - Rambu................................................................................................................................... 15

Gambar 6. Tidak Ada Pos Jaga..........................................................................................................................................16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata etik (atau etika), berasal dari kata Yunani ethos yang berarti yang berarti karakter, watak

kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu

ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,

buruk atau baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance

index or reference for our control system” yang artinya disiplin yang dapat bertindak sebagai

acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kita.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia

orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika

membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita

lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek

atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan

aspek atau sisi kehidupan manusianya.

1.2 Rumusan masalah

Pada makalah ini untuk memperjelas dan lebih terarah, maka rumusan masalah yang dibahas

adalah mengenai Etika dalam praktek ke Insinyuran pada proyek pembangunan Rumah Sakit.
1.3 Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah

Etika Profesi pada Hari Rabu Tanggal 10 Januari 2024 Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas

Merdeka Madiun, serta dapat mengetahui etika dalam praktek ke Insinyuran pada proyek pembangunan

Rumah Sakit.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Praktek etika insinyur dalam proyek pembangunan Rumah Sakit

Dengan bertambahnya penduduk dan perkembangan jaman diperlukan

kemajuan dalam bidang pelayanan kesehatan. Tuntutan pelayanan kesehatan

akhir-akhir sering disoroti baik dalam pelayanan kesehatannya itu sendiri

maupun dari fasilitas sarana prasarananya. Pembangunan gedung pelayanan

kesehatan dalam hal ini adalah rumah sakit perlu dikembangkan agar dapat

memenuhi pelayanan kesehatan baik dari poliklinik sampai ke ruang inap

perawatannya karena sering penuh saat pasien membutuhkan perawatan inap.

Maka dari itu pembangunan gedung baru untuk perluasan pelayanan

kesehatan perlu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pelayanan rawat inap. Rumah sakit perlu merencanakan proyek pembangunan

gedung untuk memenuhi target yaitu berjumlah 450 tempat tidur. Pembangunan

proyek konstruksi tersebut harus memperhatikan tiga hal yang sangat penting

antara lain yaitu waktu, biaya dan mutu.

Sebelum pembangunan Rumah Sakit dimulai diperlukan sebuah kajian

AMDAL yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan karena rumah sakit

diperkirakan akan menggunakan 400 tempat tidur sesuai dengan Permen LHK

No. 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan

Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan

Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Amdal tersebut


akan memberikan acuan terhadap pembangunan proyek rumah sakit dari tahap

pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.

Dalam suatu proyek konstruksi tidak hanya dibutuhkan pengetahuan dan

kemampuan di bidang konstruksi yang berdampak pada waktu, biaya dan mutu,

tetapi juga dibutuhkan salah satunya adalah etika.

Etika sendiri cakupannya adalah tentang bagaimana kita berperilaku,

membawa perilaku kita ke atasan, dan juga pembawaan kita dalam dunia kerja.

Oleh karena itu penting bagi seorang insinyur untuk memahami etika profesi

dalam proyek konstruksi demi kelancaran proyek itu sendiri.

Dalam proyek pembangunan Rumah Sakit, kita sebagai Site Engineer

harus mengetahui apakah pembangunan sudah sesuai dengan aturan atau

kaidah keprofesionalan atau apakah masih ada kekurangan yang harus

diperbaiki.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan-pengamatan atau observasi,

penyebaran kuesioner, wawancara atau hasil pengukuran atau investigasi di

lapangan sebagai data primer. Dan pengumpulan data sekunder dari buku,

jurnal, laporan atau surat kabar yang merupakan contoh data sekunder.

Sedangkan dalam tahap konstruksi ini ada tahap pelaksanaan K3 yang

meliputi safety induction, kelengkapan APD dan Toolbox Meeting (TBM).

Sementara pada tahap pelaksanaan, juga di bagi dua tahap yaitu tahap

pekerjaan struktur horizontal dan tahap pekerjaan vertikal.


2.2 Kendala - kendala yang terjadi pada proyek pembangunan

Beberapa kendala yang terjadi dalam proyek berkaitan dengan Etika Profesi adalah

sebagai berikut :

a. Waktu

Dalam pengamatan pada proyek pembangunan gedung ini adalah waktu

pengerjakan Gedung yang molor atau telat dengan deadline yang sudah

disepakati antara Pemilik Lahan dan Kontraktor pelaksana

b. Biaya

Dalam pengerjakan proyek pembangunan gedung ini terkendala dengan

biaya yang tidak secara langsung bisa diserahkan kepada pihak kontrkator,

karena dalam pembiayaan gedung ini pihak pemilik lahan tidak bekerja

sama dengan pihak Bank sehingga mengandalkan biaya yang seadanya

uang dari pemilik lahan, oleh sebab itu pembelian material dan bahan oleh

kontraktor terlambat dan pekerjaan menjadi molor

c. Kondisi Tempat Kerja

Pengerjaan proyek pembangunan gedung ini terkendala dengan lingkungan

kerja dimana proyek pembangunan gedung ini bersandingan dengan

Gedung Lama Rumah Sakit sehingga dalam pelaksanaan pekerjaanya perlu

waktu yang disesuaikan agar tidak menimbulkan gangguan terhadap para

pasien yang sedang dirawat.

Contoh gambar lahan yang akan dijadikan Gedung Baru Rumah Sakit

berdampingan dengan gedung lama rumah sakit dan bersebelahan dengan

tembok rumah warga sekitar :


SUMBER : Foto Pembangunan gedung baru RS Griya Husada Madiun

Gambar 1

d. Kondisi Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan yang menjadi kendala adalah keluhan

masyarakat saat terjadinya proses pembangunan gedung. Baik kendala

berupa kebisingan, debu dan akses jalan untuk keluar masuk kendaraan

proyek yang berdampak kepada masyarakat dirasa merugikan masyarakat

serta timbulnya keresahan masyarakat karena tembok rumah mereka

mengalami keretakan dikarenakan pemasangan pondasi tiang pancang.

Contoh gambar pemasangan tiang pancang yang berdampak langsung ke

tembok rumah warga yang berada di kanan kiri lahan yang akan dibangun

gedung Rumah Sakit yang baru

SUMBER : Foto Pembangunan gedung baru RS Griya Husada Madiun

Gambar 2
SUMBER : Foto Pembangunan gedung baru RS Griya Husada Madiun

Gambar 3

2.3 Solusi Mengatasi Masalah Berkaitan Dengan Etika Profesi

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi

adalah sebagai berikut :

a. Berkaiatan dengan waktu atau deadline pelaksanaan pembangunan perlu adanya

Manajemen Proyek yang direncanakan secara detail dan terperinci agar tidak

melebihi waktu yang ditentukan terhadap pembangunan suatu gedung

b. Berkaitan dengan Biaya apabila pihak pemilik lahan tidak berkenan menggunakan

jasa perbankan mungkin perlu untuk menarik pemilik pemilik modal lain untuk ber

invest dalam pembangunan gedung tersebut dalam bentuk saham kepemilikan

sehingga proyek pembangunan dapat dilanjutkan terus sesuai dengan deadline

yang telah disepakati.

c. Berkaitan dengan kondisi tempat kerja pihak kontrkator perlu bekerja sama kepada

pihak manajemen rumah sakit tersbut karena tempatnya bersebelahan maka ada

kaidah kaidah yang perlu dicukupi dalam persyaratannya seperti Himbauan dan

tulisan yang bertuliskan permohonan maaf karena ada gangguan pekerjaan proyek

kemudian edukasi kepada staff dan pasien, serta pemenuhan kepatuhan terhadap
proyek yang dituangkan kedalam bentuk MOU antara pekerja proyek dan pemilik

lahan serta pihak rumah sakit untuk memenuhi Kaidah K3 Konstruksi.

Contoh gambar pertemuan antara pihak Rumah Sakit dan Pihak kontraktor dalam

pemenuhan kaidah2 K3 saat pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi

dilakukan serta pembekalan risk assesment oleh pihak K3 RS kepada kontaktor

tantang PCRA ( Pre Construction Risk Assesment) :

SUMBER : Foto Pertemuan antara K3RS Griya Husada dengan Kontraktor

Gambar 4

d. Pemenuhan komitmen terhadap kesepakatan dengan warga sekitar perlu

dilakukan agar proyek pembangunan gedung tersebut dapat berjalan, pendekatan

persuasif perlu diadakan karena tanpa persetujuan lingkungan proyek

pembangunan gedung tersebut tidak mungkin bisa terlaksana. Komitmen terhadap

lingkungan tersebut wajib dilaksanakan oleh pihak kontraktor dan pemilik lahan

secara tertulis melalui Notaris yang ditunjuk, sehingga jika terjadi one prestasi

maka pihak yang dirugikan bisa menuntut haknya untuk dipenuhi.

Contoh gambar pertemuan antara Pihak Manajemen Rumah Sakit dengan Bapak

RT,Tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar yang berdampak langsung terhadap

pembangunan Gedung Baru rumah sakit :


SUMBER : Foto Pertemuan antara Manajemen Rumah Sakit dengan warga

Gambar 5

2.4 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi


Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam pembangunan gedung

ini perlu dilaksanakan dengan MOU kepada pihak Kontrkator sebelum proses

pembangunan dilaksanakan dan dituangkan dalam bentuk Assesment saat sebelum

terbangun, saat dalam proses pembangunan dan saat setelah pembangunan sebagai

Kepatuhan Kontrkator untuk ditaati,dilaksanakan dan diterapakan kepada seluruh

pekerja proyek.

Adapun beberapa contoh assesment K3 dalam proses pembangunan gedung ini adalah

sebagai berikut :
SUMBER : PCRA K3RS Griya Husada

Gambar 5
SUMBER : PCRA K3RS Griya Husada

Gambar 6
Dampak Pra Konstruksi
Prakiraan dan evaluasi dampak penting Hipotetik (DPH)

pembangunan Rumah Sakit


Alir Evaluasi secara holistik terhadap dampak Lingkungan
Karakteristik dampak penting hipotetik Rencana Kegiatan.
BAB III

PENUTUP

3.1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa kode etik profesi merupakan

pedoman mutu moral profesi di dalam masyarakat yang di atur sesuai dengan profesi masing-masing.

Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita di terima oleh profesi itu sendiri serta

menjadi tumpuan harapan untuk di laksanakan dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan

efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah karena tidak akan di jiwai oleh

cita-cita dan nilai hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.

Dalam pelaksanaan salah satu proyek Pembangunan Gedung terjadi pelanggaran Etika Profesi,

berupa Tanggung Jawab.


BAB IV

DAFTAR PUSTAKA
- Dr. Ir. H. Achmad Syarifudin , M.Sc.. Materi Kuliah Etika Profesi, 2020

- https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/

- Google.co.id

- Data K3RS Griya Husada Madiun

Anda mungkin juga menyukai