PRAKTEK PROFES II
SEMESTER GASAL TAHUN 2020-2021
Dosen Pembimbing :
-
Disusun Oleh:
Dimpa Relyanto 04.2019.1.03284
Surya Adjie Darmawan 04.2019.1.03359
Alif Iman Faizal 04.2019.1.03306
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA
SURABAYA
2021
PRAKTEK PROFESI 2
SEMESTER GANJIL TH. 2021/2022
SEBAGAI PEMBANTU KONSULTAN/DIREKSI PADA:
CV.MEGAH ASRI
Setelah memeriksa dan meneliti dengan sungguh-sungguh, kami selaku dosen
Pembimbing berpendapat bahwa, laporan Praktek Profesi 2 ini, dapat diterima
untuk mendapatkan penilaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Sidang pada hari/tanggal:
Mengetahui
Ketua Jurusan Arsitektur ITATS
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Profesi 2 ini dengan tepat waktu pada Proyek REHABILITASI DAN
1. Bapak. Syamsuri, S.T., M.T., Ph.D. selaku Rektor Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya.
2. Ibu Dr.Ir. Wiwik Widyo Widjajanti, M.T selaku Ketua Jurusan Arsitektur
ITATS
M.K. P.P.I
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan
ini. Oleh karena itu, kami mengharap pembaca memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan Laporan selanjutnya.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................I-
1 1.1 Latar Belakang Diadakannya PP 2 ...........................................I-1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................I-2
1.3 Batasan Pembahasan Praktek Profesi 2 .....................................I-2
BAB V Permasalahan
V.1. Permasalahan Administrasi ............................................
V.2 Permasalahan Teknis......................................................................
BAB VI Kesimpulan dan Saran .......................................................................
Daftar Pustaka
PRAKTEK PROFESI 2
REHABILITASI DAN RENOVASI SD BANYUWANGI
CV.MEGAH ASRI
BAB 1
I-1
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain itu dalam Praktek Kerja Profesi 1 ini kita juga dilatih untuk
memanajemen proyek agar segala masalah yang akan terjadi dapat diminimalisir
dengan baik. Dan presentase kelancaran proyek dapat terlaksana dengan maksimal dan
tepat waktu.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari Kuliah Praktek Profesi 2 yang kami lakukan di proyek lapangan ini
adalah sebagai berikut :
Diawal proses Praktik Profesi 2 kami ke lapangan tempat proyek tersebut berlangsung
untuk surfey. Berada di SDN 1 GUMUK, SDN 2 SUMBERSEWU, SDN 4 WRINGINPITU
dan SDN 5 TAPANREJO bagian banyuwangi
Tahapan Praktek Profesi 2 yang kami ikuti diantaranya ialah :
BAB II
MANAJEMEN PERUSAHAAN
Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing,
actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).
Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para
anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)
Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management” oleh Louis A. Alen,
Fungsi utama manajemen sebagai berikut:
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini
meliputi:
mengambil keputusan (decision maker);
melakukan komunikasi (communicating);
memberikan motivasi (motivating);
memilih orang-orang (selecting people);
mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja,
memberikan saran dan pemberian latihan atau training.
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan
untuk pencapaian target;
Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA
SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;
Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-
kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih
efektif dan efisien meliputi:
Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan
organisasi;
Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan
wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan
antara atasan dan staff);
Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan
sumber daya manusia guna pencapaian sasaran.
4. Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:
Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan);
Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan)
Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai ide/gagasan sesuai dengan rencana-rencananya.
2) Menyediakan dana dan lahannya.
3) Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
4) Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat manajemen
konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.
5) Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan
pelaksana proyek.
6) Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan,
berhak memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung
maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).
7) Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus diberikan
kepada pelaksana proyek.
8) Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak
perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.
9) Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana,
bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak
mampu melaksanakan pekerjaan.
10) Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa
pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.
Pengawas proyek merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (pemilik) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas merupakan badan usaha
ataupun perorangan.
Konsultan pengawas dalam proyek memiliki tugas-tugas berikut:
Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen kontraktor adalah sebagai
kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dan
pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan
permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.
Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik.
Sehingga pihak manajemen juga bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang
dilaksanakan.
Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik.
Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi
bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada
peran ini manajemen bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub
kontraktor).
Adapun tugas lain dari manajemen konstruksi secara garis besar seperti yang telah
dikutip melalui website , adalah sebagai berikut :
1) Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi
yang benar atau tidak
2) Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara
tertulis
3) MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai
dengan kesepakatan
4) Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
5) Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala
sesuatu di proyek
6) Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
7) Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak
atau tidak.
8) Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu.
9) Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
10) Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan
pekerjaan.
11) Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi
syarata K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan
pengamanan)
12) Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.
DIREKSI
DIVISI
LAIN NYA
Ass. Drafter Engineer: Alif Iman Faizal & Surya Adjie Darmawan
Ass. Pengawas Proyek : Alif Iman Faizal
Ass. Manajer Operasional Site : Surya Adjie Darmawan
PRAKTEK PROFES 2
REHABILITASI DAN RENOVASI SDN DI BANYUWANGI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR
BAB 3
MANAJEMEN PROYEK
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas
yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana
fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa
juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan.
2. Kompleksitas
Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi
(pemasaran, personalia, engineering, produksi, keuangan) karena
diperlukan bermacam-macam keterampilan dan bakat dari berbagai
disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.
3. Keunikan
Suatu proyek memiliki ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang
telah dikerjakan sebelumnya. Bahkan dalam proyek yang seperti dalam
pembangunan fasilitas umum, seperti halnya Rumah Sakit dan Rumah
Tinggal, sering terjadi hal-hal yang baru karena berbeda lokasi seperti
pencarian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (bentuk, struktur,
elektrikal), dan lain-lain yang membuat proyek berbeda dengan yang
lainnya.
4. Tidak permanen
Proyek adalah aktifitas temporer, yang mana organisasi sementara
dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya dalam jangka waktu tertentu.
Apabila tujuan tercapai, organisasi akan dibubarkan dan akan dibentuk
organisasi baru lagi untuk mencapai tujuan yang lain.
5. Siklus hidup
Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama
proses proyek akan mencapai beberapa fase yang disebut siklus hidup
proyek. Tugas-tugas organisasi sumber daya dan orang lain akan
berubah bila proyek memiliki suatu fase yang baru.
Jadi yang yang dimaksud dengan proyek adalah suatu aktifitas yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu, dimana
didalamnya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia,
engineering, produksi, keuangan) dan berlangsung dalam waktu
tertentu(memiliki siklus hidup yang jelas).
Hal ini di tegaskan oleh beberapa ahli arsitektur, salah satunya oleh
VITRUVIUS. Adapun teori yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Virmitas (Kekuatan)
b. Utilitas (Fungsi)
c. Venustas (Keindahan)
2. Konsultan perencana
3. Konsultan pengawas
b. Pelelangan Terbatas
Adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan di
antara pemborong / rekanan yang dipilih di antara pemborong /
rekanan yang terdatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai
dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau klasifikasi
kemampuannya.
Sedangkan menurut M. Sukoadji, B.Sc. dalam bukunya
Pengetahuan Industri dan Rencana Anggaran jilid 1 menjelaskan jenis 3
jenis cara pelelangan yaitu :
a. Pelelangan umum (Openbare aanbesteding)
Dalam pelelangan umum ini, pemberitahuan kepada para
pengikut lelang (pemborong) dapat dilaksanakan melalui ikla – iklan
dalam surat kabar atau alat komunikasi lainnya dengan persyaratan
lelangnya. Cara ini memiliki kelebihan yakni oleh karena banaknya
penawaran, maka persaingan haga dalam penawaran menjadi lebih
banyak. Tetapi juga ada kerugiannya yaitu kualitas pekerjaan kurang
terjamin disebabkan dalam pelelangan ini siapa saja boleh ikut serta
dalam pelelangan sehingga kemungkinan kebonafiditasan dari
pemborong kurang terjamin.
b. Pelelangan dibawah tangan (Onderhands aanbestending)
Dalam cara pelelangan dibawah tangan, dipanggil atau ditunjuk
satu kontaktor atau pemborong yang dapat dipercaya dan sudah dikenal
kemampuannya atau bonafiditasnya dalam melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat diharapkan atas kewajarannya dalam bidang kualitas
pekerjaannya. Dalam hal ini tentunya bonafiditas kontraktor atau
pemborong terjamin, kualitasnya juga akan relatif terjamin. Tetapi
kerugiannya adalah harga penawaran relatif akan mahal karena ketiadaan
persaingan dalam proses penawaran harganya.
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
DATA BANGUNAN
Jumlah lantai :1 lantai
Jenis pondasi : Pondasi Strouss
Struktur badan : Kolom 30/30
Struktur kepala : Rangka atap baja Ringan
1. Harus menjamin semen terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban, gudang
harus cukup ventilasi.
4.2.1.2 Air
Seperti halnya semen, pengawasan terhadap kualitas air hanya dilakukan dengan
cara visual. Air yang digunakan pada proyek ini menggunakan air sumur, dimana telah
dilakukan pengamatan sejak dini kelayakan penggunaannya sebelum proyek berlangsung.
Pengamatan visual air dilakukan dengan mengamati kejernihan air, ada tidaknya kotoran
yang terkandung di dalamnya dan merasakannya untuk mengetahui ada atau tidaknya
kandungan garamnya, karena kandungan garam akan menyebabkan korosi pada besi
tulangan beton meskipun akibat dari korosi tersebut membutuhkan waktu yang cukup
lama..
Baja tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan teliti sesuai dengan
kebutuhan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar-gambar beton. Sebelum
dipasang, semua baja tulangan harus bersih dari serpihan-serpihan karat, minyak, serta oli
yang dapat mengurangi daya rekatnya. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai
dengan gambar, diikat pada tempatnya dengan kawat pengikat (bendrat), klem khusus
diganjal balok-balok atau sisi-sisi, spacer atau gantungan-gantungan, sehingga dijamin
tidak terjadi pergeseran - pergeseran pada waktu pengecoran. Penyambungan tulangan
harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku. Penyambungan tulangan tidak boleh
dilakukan pada satu tempat melebihi 1/3 jumlah tulangan yang ada.
Kayu yang dugunakan untuk keperluan konstruksi, haruslah kayu kelas I, kayu
damar laut/meranti batu atau sejenis.
Berhubungan dengan pemakaiannya kayu harus bersifat yang tidak akan merusak
atau mengurangi nilai konstruksi (bangunan) dan ketentuan-ketentuan lain dalam
peleksanaan konstruksi kayu ini, harus disesuaikan dengan Peraturan Konstruksi
Kayu Indonesia N.I.5,1961.
Mutu kayu yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
Kayu harus kering udara, kadar lengas kayu lebih kecil atau sama dengan 20%.
Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih tidak
boleh lebih dari 3,5 cm.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tebal balok.
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/5 tebal kayu, dan retak-retak
menurut lengkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 kayu.
Ruang Lingkup
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, perlatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaia lantai sesuai dengan gambar kerja dan
RKS.
b) Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur, dan abahan lantai
untuk mendaptkan persetujuan dari direksi lapangan.
Lantai dasarnya dibersihkan ari kotoran atau debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik. (Untuk Proyejk ini pastikan , kabel dan
semua jaringan yang berada dibawah lantai sudah terpasangang dan terlindung
dengan baik sebelum ditutup).
Rendam keramik terlebih dahulu kedalam air sampai jenuh sebelum dipasang
Buat kepalan adukan dengan jarak 1-1,5 m agar adukan yang ditebar permukaannya
yang rata.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda start awal pemasanagan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnyadengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
Pada saaat pemasangan tekan kermaik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
Setelah pemasangan lantai keramik selesai biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan atau finishing garis nat.
BAB V
PERMASALAHAN
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktek Profesi 1 sejak tanggal 20 Maret 2021 sampai dengan akhir
31 Juli 2021 pada Proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menjalani Praktek Profesi I ini kami dapat mengetahui permasalahan apa saja
yang dapat menghambat jadwal pelaksanaan proyek yang mengakibatkan terlambatnya
jenis pekerjaan. seperti kurangnya pengawasan, tidak tepatnya jadwal kedatangan
bahan material dan juga tingkat kemampuan tenaga ahli yang mengerjakan proyek
bangunan ini.
2. Setelah turun langsung ke lapangan kami banyak mengetahui beberapa permasalahan
yang terjadi pada pelaksanaan proyek di lapangan seperti permasalahan umum yang
berhubungan dengan administrasi dilapangan dan juga permasalahan teknis.
3. Kami juga banyak mengetahui tentang berbagai jenis-jenis pelaksanaan pekerjaan di
dalam proyek yang sebelumnya hanya kami ketahui dari teori dari kuliah.
4. Selama kami berada di proyek kami juga belajar bagaimana menghadap masalah dalam
proyek dan memberikan masukan terhadap masalah tersebut. Biasanya masalah yang
bisa kami berikan masukan adalah masalah yang berkaitan dengan penataan partisi.
5. Selama kami berada di proyek pula, kami belajar tentang bagaimana membaca gambar
kerja dan menerapkannya langsung ke lapangan.
6. Pelaksanaan Praktek Profesi I kami belajar bagaimana cara berlaku disiplin dan teliti
dalam bidang pengawasan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH
TOH ini.
Dari hasil Praktek Profesi I yang telah kami lalui dapat disimpulkan bahwa selama
pelaksanaan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH ini tidak ada
permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Hal ini dikarenakan oleh adanya kerja
sama dari berbagai pihak yang terkait di dalam proyek pelaksanaan gedung ini.
1. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagai pegawas lapangan harus benar benar teliti
dalam melakukan pengecekan pada pengerjaan lapangan dan gambar kerja karena
jika sampai salah satu ada yang salah bisa mempengaruhi pengerjaan yang lain.
2. Pengawasan proyek haruslah disiplin dalam arti tepat waktu, pekerjaan lapangan
yang tidak sesuai target waktu pengerjaan yang telah ditentukan harusnya mendapat
teguran dan kita sebagai pengawas lapangan haruslah berani bertindak agar proyek
ini berjalan dengan lancar dan meminimalisisr hambatan yang akan datang.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas proyek haruslah mempunyai
tanggungjawab penuh terhadap gambar kerja dan hasil kerja lapangan, juga pada
setiap keputusan yang diambil untuk mengatasi hambatan.
4. Pemilihan bahan dan material bangunan maupun utilitas haruslah sesuai standart
dan ketentuan yang sudah berlaku.
5. Saling menjaga komunikasi yang baik antara semua pihak agar pelaksanaan proyek
dapat berjalan sesuai rencana.
6. Kelengkapan alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus diperhatikan agar pekerjaan
proyek juga berjalan dengan lancar.
7. Perlunya mentaati peraturan K3 dan syarat rencana kerja yang standar dan aman.