Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTEK PROFESI I
SEMESTER GASAL TAHUN 2020-2021
SEBAGAI PENGAWAS PROYEK PADA
GENERAL KONTRAKTOR
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

PROYEK dan LOKASI


PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH (LUAS = 271 m²)

DI JL. KAPTEN DARMO SUGONDO, KEL. INDRO, KEC. KEBOMAS , KAB. GRESIK

Dosen Pembimbing :
Ir. Ika Ratniarsih, MT

Disusun Oleh:
Ryan Ramadhan 04.2019.1.03318
Dimpa Relyanto 04.2019.1.03284
Surya Adjie Darmawan 04.2019.1.03359
Alif Iman Faizal 04.2019.1.03306

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
PRAKTEK PROFESI 1
SEMESTER GENAP TH. 2020/2021
SEBAGAI PEMBANTU KONTRAKTOR/DIREKSI PADA:
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
Setelah memeriksa dan meneliti dengan sungguh-sungguh, kami selaku dosen
Pembimbing berpendapat bahwa, laporan Praktek Profesi I ini, dapat diterima
untuk mendapatkan penilaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Sidang pada hari/tanggal:

PROYEK dan LOKASI Extend Building FLY ASH TOH

(LUAS = 271 M2)


Jl. Kapten Darmo Sugondo, Kel. Indro Kec.
Kebomas, Kab. Gresik

Disetujui: Pimpinan Perusahaan


Dosen Pembimbing

Ir. Ika Ratniarsih, MT Endhy Kurniawan

Mengetahui
Ketua Jurusan Arsitektur ITATS

Dr. Ir. WIWIK WIDYO WIDJAJANTI, MT


NIP. 951016

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek
Profesi I ini dengan tepat waktu pada Proyek Extend Building FLY ASH TOH, di PT
Wilmar - Gresik Jawa Timur. Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Laporan Mata
kuliah Praktek Profesi I. Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak. Syamsuri, S.T., M.T., Ph.D. selaku Rektor Institut Teknologi Adhi

Tama Surabaya.

2. Ibu Dr.Ir. Wiwik Widyo Widjajanti, M.T selaku Ketua Jurusan Arsitektur
ITATS

3. Bapak Ars. Randy Pratama Salisnada, S.T.,M.Ars selaku dosen Koordinator

M.K. P.P.I

4. Ibu Ir. Ika Ratniarsih, MT Selaku Dosen Pembimbing PP1

5. Kawan-kawan yang turut memberikan dukungan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan
ini. Oleh karena itu, kami mengharap pembaca memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan Laporan selanjutnya.

Surabaya, 20 April 2021


Hormat Kami,
Kelompok 4
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
3
4
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................I-1
1.1 Latar Belakang Diadakannya PP 1 ...........................................I-1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................I-2
1.3 Batasan Pembahasan Praktek Profesi I .....................................I-2

BAB II MANAJEMEN PERUSAHAAN .................................................. II-5


2.1 Pengertian Manajemen Perusahaan secara umum ................... II-6
2.2 Pengertian manajemen Pemberi Tugas (Owner)....................... II-7
2.3 Pengertian manajemen Konsultan Pengawas........................... II-8
2.4 Pengertian manajemen Perusahaan Kontraktor (Pemborong)... II-9
2.5 Profil,Manajemen dan Struktur Organisasi Perusahaan Kontraktor..... II-10
BAB III MANAJEMEN PROYEK ........................................................III-12
3.1 Pengertian Proyek secara umum ...........................................III-13
3.2 Pengertian Proyek bangunan gedung(Arsitektural) ..............III-13
3.3 Pengertian Dokumen Gambar Proyek ................III-14
3.4 Prosedur Mendapatkan Proyek ..............................................III-15
3.5 Penunjukkan Langsung oleh Pimpro/Owner
.................................................................III-15
3.6 Penentuan Lewat Pelelangan Proyek.............III-15
3.7 Pengertian Dokumen Kontrak Kerja Pelaksanaan
Proyek..............................................................III-16
3.8 Pengertian RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
....................................................III-16

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

3.9 Syarat-syarat Umum..............................................................III-17


3.10 Syarat-syarat Administrasi ........................III-17
3.11 Syarat-syarat Teknis........................III-17
3.11 Pengertian RAB (Rencana Anggaran Biaya) ........................III-17
III.7.1 Harga material dan upah pekerja...........................................III-17
III.7.2 Analisa harga satuan pekerjaan.............................................III-17
III.7.3 Uraian Biaya jenis-jenis pekerjaan........................................III-1

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

III.7.4 Rekapitulasi biaya proyek secara keseluruhan...................... III-17


BAB IV PELAKSANAAN PROYEK ..........IV-18
IV.1.Pemahaman proyek yang sedang dikerjakan .....................................
IV.2.Spesifikasi dan lingkup pelaksanaan proyek .........
IV.2.3.Spesifikasi bahan. .........................................................................
IV.3.Spesifikasi Teknis. ...............................
IV.3.1.LingkupPekerjaan.
.......................................................................................
IV.3.2. Uraian pelaksanaan proyek (foto masing-masing
perkemb.pelaksanaan proyek harus dilampirkan.
......................
IV.3.1.Persiapan......................
IV.3.2.PelaksanaanPondasi................................................
IV.3.3.Pelaksanaan Pengecoran ..................
IV.3.4.Pelaksanaanpemasanganbatu............................................
IV.3.5.Pelaksanaan Pengecoran balok.....
IV.3.6. Pemasangan kusen pintu dan jendela ........................................
IV.3.7.Pelaksanaan Plester dan benangan ..................
IV.3.8.Pelaksanaan plafond dan instalasi listrik
IV.3.9.Pelaksanaan Utilitas dan Drainase.................
IV.3.10.Pelaksanaan Konstruksi dan Penutup Atap ..............................
IV.3.11.Pekerjaan Pengecatan, plitur dan pernis ..............................
IV.3.12.Pekerjaan Penutup Lantai..............................
IV.3.13.Pekerjaan Taman dan Lansekap..............................

BAB V Permasalahan
V.1. Permasalahan Administrasi ............................................

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

V.2 Permasalahan Teknis......................................................................


BAB VI Kesimpulan dan Saran .......................................................................

Daftar Pusta

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB 1

I-1
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang mahasiswa kita perlu mempersiapkan diri untuk memasuki
dunia kerja terutama dalam bidang arsitektur. Untuk memasuki dunia kerja yang
semakin ketat dan juga semakin berkembangnya zaman, tentunya dibutuhkan
pengalaman dan ketrampilan agar mampu bersaing dalam dunia kerja. Selain itu
pengalaman yang cukup juga akan menunjang persiapan diri dalam memasuki dunia
kerja.

Pegalaman tersebut dapat diperoleh dari pelaksanaan Mata Kuliah Praktek


Profesi 1, karena pada mata kuliah ini kita dituntut untuk terjun langsung di lapangan
sebagai pengawas dalam proyek. Dengan menjadi pengawas kita juga dapat mengetahui
praktek pengerjaan proyek yang ada dilapangan. Mulai dari pemasangan pondasi hingga
finishing.

Namun dalam pelaksanaan suatu proyek kita tidak selalu menemukan


kelancaran. Sama halnya dengan menjadi pengawas dalam proyek kita akan
menemukan dan mengetahui masalah apa saja yang akan kita hadapi dalam proses
pelaksanaan proyek tersebut. Dengan mengetahui masalah apa saja yang akan dihadapi,
secara tidak langsung akan melatih kita untuk menemukan berbagai solusi dalam
mengatasi masalah apapun yang ada dalam proyek.

Selain itu dalam Praktek Kerja Profesi 1 ini kita juga dilatih untuk
memanajemen proyek agar segala masalah yang akan terjadi dapat diminimalisir
dengan baik. Dan presentase kelancaran proyek dapat terlaksana dengan maksimal dan
tepat waktu.

I-2
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari Kuliah Praktek Profesi I yang kami lakukan di proyek lapangan ini
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan pengalaman yang cukup dalam memasuki dunia kerja.


2. Untuk memberi wawasan tentang segala pelaksanaan proyek yang ada dilapangan.
3. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat saat perkuliahan secara langsung di
lapangan. Sehingga kita dapat memahami betul cara menangani berbagai macam
hal yang terjadi dalam proyek..
1.2.2 Tujuan
Tujuan dengan dilaksanakannya Kuliah Praktek Profesi I ini adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja dengan
pengalaman yang didapatkan dari Praktek Kerja Profesi 1.
2. Mahasiswa mengetahui segala prosedur pelaksanaan proyek yang ada
dilapangan, tidak hanya sekedar teoti namun mempraktekkan secara langsung
prosedur yang ada dalam lapangan.
3. Mahasiswa lebih memahami permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dalam
proyek dan mengetahui bagaimana langkah penyelesaiannya agar permasalahan
tidak semakin membesar/ berdampak pada kualitas dan kuantitas pekerjaan
pembangunan.

1.3 Batas Pembahasan Praktik Profesi 1


Praktik Profesi 1 yang kami laksanakan ini berlangsung mulai dari tanggal 20 April
2021 – 31 Juli 2021. Kami memilih hari Jum’at dan juga Sabtu pada pukul 08.00 hingga
pukul 17.00. Praktik Profesi tersebut berjalan kurang lebih selama 9 jam.

Diawal proses Praktik Profesi 1 kami di lapangan tempat proyek tersebut berlangsung.
berada di Jl. Kapten Darmo Sugondo, Gresik. Proyek tersebut ialah bangunan gudang 1
lantai.

I-3
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

Tahapan pengerjaan yang kami ikuti diantaranya ialah :

1. Tahap pengerjaan struktur kolom

2. Tahap pengerjaan struktur balok

3. Tahap pengerjaan struktur lantai

4. Tahap pekerjaan besi atau pembesian

5. Tahap pengerjaan dinding

6. Tahap pemasangan scaffolding

I-4
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB II

MANAJEMEN PERUSAHAAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing,
actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).

Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota
organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian
aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)

Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management” oleh Louis A. Alen,
Fungsi utama manajemen sebagai berikut:

1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini
meliputi:
• mengambil keputusan (decision maker);
• melakukan komunikasi (communicating);
• memberikan motivasi (motivating);
• memilih orang-orang (selecting people);
• mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja,
memberikan saran dan pemberian latihan atau training.
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
• Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
• Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
• Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan
untuk pencapaian target;
• Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
• Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

• Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;


• Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-
kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih
efektif dan efisien meliputi:
• Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
• Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan
organisasi;
• Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan
wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
• Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan
antara atasan dan staff);
• Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan
sumber daya manusia guna pencapaian sasaran.
4. Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:
• Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan);
• Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
• Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan)

Manajemen perusahaan sendiri mempunyai pengertian sebagai proses memimpin,


pengadministrasian dan mengarahkan perusahaan. Dalam proses ini manajemen
menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas/pemilik proyek/owner atau lebih dikenal dengan istilah bouwheer adalah
badan hukum/instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek
dan memberikan pekerjaan bangunan serta membayar biaya pekerjaan bangunan.

Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

1) Mempunyai ide/gagasan sesuai dengan rencana-rencananya.


2) Menyediakan dana dan lahannya.
3) Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
4) Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat manajemen
konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.
5) Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan
pelaksana proyek.
6) Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan, berhak
memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung maupun tidak
langsung (melalui manajemen konstruksi).
7) Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus diberikan
kepada pelaksana proyek.
8) Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak
perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.
9) Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana,
bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak mampu
melaksanakan pekerjaan.
10) Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa pemeliharaan
habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.

Sedangkan tanggung jawab owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut :

1. Memelihara hubungan kerja secara professional.


2. Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.
3. Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.

2.3 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSULTASI PENGAWAS

Pengawas proyek merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (pemilik) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas merupakan badan usaha
ataupun perorangan.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

Konsultan pengawas dalam proyek memiliki tugas-tugas berikut:

1. Melaksanakan pengawasan teratur dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan olek


kontraktor
2. Mempublikasikan laporan prestasi kerja proyek kepada semua pihak yang terkait
3. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja dalam
proyek
4. Konsultan pengawas dapat juga memberikan saran dan pertimbangan kepada pemilik
proyek (owner) atau kontraktor dalam proyek didalam pelaksanaan pekerjaan selama
proyek berlangsung.

Konsultan juga memiliki otoritas pengawas sebagai berikut:

1. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan dalam penyimpangan


kontrak kerja.
2. Memberikan komentar pada proposal dari pihak yang melaksanakan proyek.
3. Konsultan pengawas berhak untuk memeriksa gambar shopdrawing yang dierjakan di
proyek.
4. Membuat perubahan dengan penerbitan berita acara perubahan (instruksi site) / SI
5. Berhak memperhentian pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.

2.4 PENGETIAN MANAJEMEN PERUSAHAAN KONTRAKTOR

Manjemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek


manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan
sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi
nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh


kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Diantaranya perencanaan
proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas,
administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan praktik profesional.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

Peran Manajemen Konstruksi

Sebagai pelaksana pembangunan manajemen konstruksi memiliki berbagai peran. Seperti


yang dikutip dari website , peran manajemen konstruksi terbagi menjadi
empat berdasarkan tahapan pelaksanaannya yaitu :

1. Agency Construction Management (ACM)

Pada tahapan ini manajer konstruksi berperan sebagai koordinator “penghubung”


(interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar kontraktor. Manajamen
konstruksi mulai dari fase perencanaan dimana pihak pemilik membuat kontrak pada para
kontraktor sesuai paket-paket pekerjaan yang diperlukan.

2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen kontraktor adalah sebagai
kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dan
pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan
permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.

3. Owner Construction Management (OCM)

Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik.
Sehingga pihak manajemen juga bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang
dilaksanakan.

4. Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)

Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik.
Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab
kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada peran ini manajemen
bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

Tugas Manajemen Konstruksi

Adapun tugas lain dari manajemen konstruksi secara garis besar seperti yang telah dikutip
melalui website , adalah sebagai berikut :

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

1) Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi


yang benar atau tidak
2) Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara
tertulis
3) MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan
kesepakatan
4) Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
5) Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala
sesuatu di proyek
6) Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
7) Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak
atau tidak.
8) Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu.
9) Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
10) Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan
pekerjaan.
11) Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi
syarata K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
12) Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.

2.5 PROFIL & STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PT. HESTECH PERSADA UTAMA merupakan kontraktor pelaksana proyek yang


mempunyai lingkup pekerjaan bidang:

- Pelaksanaan Proyek
- Pengawasan Lapangan
- Bidang Konsultansi Teknik

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

PT. HESTECH PERSADA UTAMA didukung oleh tenaga-tenaga professional yang


telah berpengalaman dalam memberikan layanan pelaksanaan proyek di area Jawa Timur.
Seluruh sumberdaya dari berbagai keahlian disiplin ilmu yang tercakup dalam berbagai
divisi serta sarana dan presarana pendukung telah disiapkan dalam jumlah dan kualitas
yang memadai, dalam rangka memberikan jaminan kualitas pada setiap penanganan
pekerjaan yang dipercayakan.

DIREKSI

• Direktur : Endhy Kurniawan


• Komisaris : Hendro Prasetyo Utomo

DIVISI

• Manajer & Project Engineer : Mozes Patty, ST.


• Pelaksana Proyek : Nur Sholeh, ST.
• Pengawas Proyek & QC, Drafter Engineer : Ryan Ramadhan
• Admin Project & SHE : Elisabeth Yohanna
• Safety Officer : Falikul Isbah
• Site Coordinator & Manajer Operasional: Sidik
• Mandor : Deny Istiawan
• Foreman : Agung

LAIN NYA
• Ass. Drafter Engineer: Dimpa Relyanto
• Ass. Pengawas Proyek : Alif Iman Faizal
• Ass. Manajer Operasional Site : Surya Adjie Darmawan

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

BAB 3
MANAJEMEN PROYEK

III.1. Pengertian Proyek secara umum`

Proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang


berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya
telah digariskan dengan jelas. Tugas tersebut dapat berupa membangun
pabrik, membuat produk baru atau melakukan penelitian dan
pengembangan.

Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas
yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana
fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa
juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan.

Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang


bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin,
mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu
dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Pengertian proyek dalam pembahasan ini bibatasi dalam arti proyek
konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi
(pembangunan).

Dalam mendefinisikan pengertian proyek maka ada beberapa hal


penting yang menjadi tolak ukur suatu kegiatan yang layak di sebut
sebagai sebuah proyek.

JURUSAN ARSITEKTUR III. 1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

1. Tujuan
Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung
dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi
dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai
tujuan proyek secara keseluruhan. Proyek biasanya cukup kompleks
sehingga dibutuhkan koordinasi dan pengendalian setiap sub-sub
pekerjaan dalam hal waktu, urutan pekerjaan, biaya dan performansi.

2. Kompleksitas
Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi
(pemasaran, personalia, engineering, produksi, keuangan) karena
diperlukan bermacam-macam keterampilan dan bakat dari berbagai
disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.

3. Keunikan
Suatu proyek memiliki ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang
telah dikerjakan sebelumnya. Bahkan dalam proyek yang seperti dalam
pembangunan fasilitas umum, seperti halnya Rumah Sakit dan Rumah
Tinggal, sering terjadi hal-hal yang baru karena berbeda lokasi seperti
pencarian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (bentuk, struktur,
elektrikal), dan lain-lain yang membuat proyek berbeda dengan yang
lainnya.

4. Tidak permanen
Proyek adalah aktifitas temporer, yang mana organisasi sementara
dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya dalam jangka waktu tertentu.
Apabila tujuan tercapai, organisasi akan dibubarkan dan akan dibentuk
organisasi baru lagi untuk mencapai tujuan yang lain.

5. Siklus hidup
Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama
proses proyek akan mencapai beberapa fase yang disebut siklus hidup

JURUSAN ARSITEKTUR III. 2


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

proyek. Tugas-tugas organisasi sumber daya dan orang lain akan


berubah bila proyek memiliki suatu fase yang baru.

Jadi yang yang dimaksud dengan proyek adalah suatu aktifitas yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu, dimana
didalamnya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia,
engineering, produksi, keuangan) dan berlangsung dalam waktu
tertentu(memiliki siklus hidup yang jelas).

III.1.1 Manajemen Proyek

Manajemen Proyek yang diterapkan pada proses pembangunan


EXTEND BUILDING FLY ASH TOH ini adalah sama dengan proses
manjemen proyek pada proyek - proyek yang lain. Dan pada proses
pembangunan EXTEND BUILDING FLY ASH TOH harus sesuai Dead
Line yang telah disepakati dan harus menyesuaikan RAB/BoQ yang telah
dibuat pada proses pelelangan.

III.2. Pengertian Proyek Bangunan Gedung (Arsitektural)

Pengertian proyek bangunan Arsitektural yaitu suatu kegiatan


pembangunan dengan dana yang jelas, dengan ketentuan gagasan dari
owner dengan memenuhi persyaratan dalam konstruksi demi keamanan,
maupun segi estetika yang tertuang dalam perjanjian kontrak dengan batas
maksimal terjadinya perubahan terhadap time schedule. Pada bangunan
gedung (arsitektural) tidak hanya arsitek saja yang berperan, akan tetapi
didalam terdapat system dan prosedur kerja, sehingga dalam suatu proyek
bangunan berperan: Owner, Arsitek, Sipil, Mekanikal dan Elektrikal, serta
Kontraktor. Pengertian proyek bangunan gedung dapat juga diartikan
sebagai aktivitas pekerjaan sebuah bangunan gedung yang dikerjakan atas
dasar permintaan pemberi tugas (Owner) yang dirancang oleh Konsultan
Perencana dan dilaksanakan oleh Kontraktor atau pelaksana proyek.

JURUSAN ARSITEKTUR III. 3


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

Bangunan arsitektural merupakan bangunan yang mempunyai bentuk


dan tampilan yang didasarkan pada kaidah-kaidah arsitektur. Biasanya
mempunyai nilai estetika yang unik seperti bentukan yang unik dan khas,
dengan penambahan ornamen atupun detail-detail arsitektural pada
bangunan yang memperkuat tampilan bangunan tersebut.

Hal ini di tegaskan oleh beberapa ahli arsitektur, salah satunya oleh
VITRUVIUS. Adapun teori yang dikemukakan adalah sebagai berikut :

a. Virmitas (Kekuatan)

Sebuah karya arsitektur bisa dikatakan arsitektural apabila bangunan


tersebut mempunyai unsur kekuatan atau kekokohan.

b. Utilitas (Fungsi)

Bahwa sebuah karya arsitektur bisa dikatakan arsitektural apabila


bangunan tersbut dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah atau tempat
beraktifitas bagi manusia.

c. Venustas (Keindahan)

Bahwa sebuah karya arsitektur dapat dikatakan arsitektural apabila


bangunan terebut mampu menghasilkan estetika atau keindahan melalui
olahan bentuknya maupun tampilannya.

Proyek pembangunan gedung dibagi atas beberapa macam


berdasarkan jenisnya antara lain bangunan rumah tinggal, gedung
perkantoran, gedung hotel, gedung sekolah, bangunan pertokoan,
bangunan peribadatan, gedung olah raga dan sebagainya yang sebelumnya
melalui proses perencanaan lebih dulu mulai dari penyiapan gambar
rancangan, gambar kerja, gambar detail, spesifikasi bahan dan teknis,
rencana kerja dan syarat-syarat, rencana anggaran biaya, jadwal

JURUSAN ARSITEKTUR III. 4


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

pelaksanaan proyek sehingga pelaksanaan pembangunan dapat terencana


sehingga tujuan yang dikehendaki atas proses tersebut dapat tercapai.

Pada tahap pembangunan gedung (arsitektural) tidak hanya arsitek


saja yang berperan, akan tetapi didalamnya terdapat system dan proses
kerja, sehingga dalam suatu proyek bangunan diperlukan ahli-ahli yang
berpengalaman di bidang disiplin ilmu masing-masing, antara lain :

1. Owner atau pemberi tugas.

2. Konsultan perencana

3. Konsultan pengawas

4. Kontraktor sebagai pelaksana

III.2.1. PROYEK BANGUNAN GEDUNG

Proyek bangunan EXTEND BUILDING FLY ASH TOH ini


merupakan proyek dari PT WILMAR NABATI GRESIK sendiri dan
kemudian di rancang oleh Engineer WINA dan dilaksanakan oleh PT.
HESTECH PERSADA UTAMA.

Dan untuk bangunan EXTEND BUILDING FLY ASH TOH


merupakan bangunan yang memiliki bentuk dan tampilan yang
didasarkan pada kaidah – kaidah yang ada di Arsitektur, yang mana ada
bentuk denah dari bangunan ini yang meliuk-liuk.

III.3. Pengertian Gambar Proyek

Dokumen gambar proyek adalah Gambar – gambar rencana


pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana
telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen – dokumen lain.
Rekanan tidak boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat
persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran. Gambar – gambar

JURUSAN ARSITEKTUR III. 5


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak


berkepentingan.

Umumnya Dokumen gambar proyek meliputi :

1. Gambar Site Plan, dengan skala 1 : 100


2. Gambar Denah, dengan skala 1 : 100
3. Gambar Potongan, dengan skala 1 : 100
4. Gambar Tampak, dengan skala 1 : 100
5. Gambar rencana atap, dengan skala 1 : 100
6. Gambar detail - detail gambar, dengan skala 1 : 10 atau 1 : 20
7. Gambar Konstruksi , dengan skala 1 : 20 atau 1 : 50

III.3.1. GAMBAR PROYEK


Pada proyek EXTEND BUILDING FLY ASH TOH gambar
proyeknya sendiri terdiri dari gambar SHOP DRAWING yang merupakan
gambar yang didetailkan dari OWNER (Engineer WINA) yang bertujuan
untuk mudah dipahami oleh semua orang yang terlibat dalam
pembangunan EXTEND BUILDING FLY ASH TOH.

III.4. Prosedur mendapatkan proyek

III.4.1. Pengadaan dan Penunjukan Langsung


1. Pengadaan langsung dan penunjukan langsung dapat dilakukan
untuk :
a. Pelaksanaan pemborongan atau pembelian yang berjumlah :
1) Sampai dengan Rp 2.000.000,- (Dua juta rupiah)
dengan cara pengadaan langsung oleh kantor/ satuan
kerja/ proyek dari pemborong/ rekanan golongan
ekonomi lemah, tanpa Surat Perintah Kerja (SPK) dan
tidak disyaratkan terdaftar dalam daftar golongan

JURUSAN ARSITEKTUR III. 6


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

ekonomi lemah yang disusun oleh Bupati/


Walikotamadya atau dalam DRM.
2) Di atas Rp 2.000.000,- (Dua juta rupiah) sampai dengan
Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dilakukan dengan cara
pengadaan langsung dengan Surat Perintah Kerja (SPK)
dari satu penawar atau lebih dari pemborong/ rekanan
golongan ekonomi lemah yang terdaftar/ tercatat pada
daftar pemborong/ rekanan golongan ekonomi lemah
yang disusun oleh Bupati/ Walikotamadya.
3) Diatas Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan
Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dilakukan
dengan cara penunjukan langsung dengan Surat
Perintah Kerja (SPK) atau surat perjanjian/ kontrak, dari
sekurang – kurangnya 3 (tiga) penawar golongan
ekonomi lemah yang terdaftar dalam DRM.
b. Pelaksanaan pemasangan listrik oleh Perum Listrik
Negara/ Perusahaan Listrik Daerah, pemasangan telepon
oleh Perum Telekomunikasi, pemasangan gas oleh
Perusahaan Gas Negara/ Daerah, Pemasangan saluran air
minum oleh Perusahaan Air Minum Negara/ Daerah,
pembangunan rumah dinasoleh Perum Perumnas,
pencetakan oleh Perusahaan Negara Pencetakan Negara,
penelitian dan pemrosesan data oleh Universitas Negeri
atau Lembaga Ilmiah Pemerintah.
2. Penunjukan langsung sejauh mungkin diusahaakan yang paling
menguntungkan bagi negara baik ditinjau dari segi kebutuhan,
harga (baik harga standar maupun harga pasar), maupun mutu
dengan cara mengusahakan 3 (tiga) atau lebih penawaran yang
diajukan secara terpisah oleh 3 (tiga) atau lebih pemborong/
rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM).

JURUSAN ARSITEKTUR III. 7


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

3. Penunjukan langsung dapat pula dilakukan oleh Kepala Kantor,


Satuan Kerja, atau Pemimpin Proyek untuk hal – hal sebagai
berikut :
a. Pekerjaan yang tidak dapat ditunda – tunda lagi
berhubung dengan telah terjadinya bencana alam
berdasarkan pernyataan Gubernur Kepala daerah
bersangkutan;
b. Pekerjaan tambahan yang tidak dapat diletakkan dalam
rangka penyelesaian pemborongan/ pembelian semula,
yang tidak lebih dair 10 % (sepuluh persen) dari harga
yang tercantum dalam surat perjanjian/ kontrak, dengan
nilai setinggi – tingginya Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah).
III.4.1.1. PROSEDUR MENDAPATKAN PROYEK
Untuk prosedur mendapatkkan proyek PT. HESTECH
PERSADA UTAMA ini menggunakan sisetem pelelangan dan
juga bisa dilakukan dengan penunjukan langsung dari OWNER
WINA.
III.4.2. Penentuan Lewat Pelelangan Proyek.
Dalam Keppres No.29 ahun 1984 Tentang Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, pelaksaaan pelelangan dapat dilakukan
melalui :
a. Pelelangan Umum
Adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan / atau pada papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat
luas dan dunia usaha yang berminat dapat mengikutinya.

b. Pelelangan Terbatas
Adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan di
antara pemborong / rekanan yang dipilih di antara pemborong /

JURUSAN ARSITEKTUR III. 8


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

rekanan yang terdatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai


dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau klasifikasi
kemampuannya.
Sedangkan menurut M. Sukoadji, B.Sc. dalam bukunya
Pengetahuan Industri dan Rencana Anggaran jilid 1 menjelaskan jenis 3
jenis cara pelelangan yaitu :
a. Pelelangan umum (Openbare aanbesteding)
Dalam pelelangan umum ini, pemberitahuan kepada para
pengikut lelang (pemborong) dapat dilaksanakan melalui ikla – iklan
dalam surat kabar atau alat komunikasi lainnya dengan persyaratan
lelangnya. Cara ini memiliki kelebihan yakni oleh karena banaknya
penawaran, maka persaingan haga dalam penawaran menjadi lebih
banyak. Tetapi juga ada kerugiannya yaitu kualitas pekerjaan kurang
terjamin disebabkan dalam pelelangan ini siapa saja boleh ikut serta
dalam pelelangan sehingga kemungkinan kebonafiditasan dari
pemborong kurang terjamin.
b. Pelelangan dibawah tangan (Onderhands aanbestending)
Dalam cara pelelangan dibawah tangan, dipanggil atau ditunjuk
satu kontaktor atau pemborong yang dapat dipercaya dan sudah dikenal
kemampuannya atau bonafiditasnya dalam melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat diharapkan atas kewajarannya dalam bidang kualitas
pekerjaannya. Dalam hal ini tentunya bonafiditas kontraktor atau
pemborong terjamin, kualitasnya juga akan relatif terjamin. Tetapi
kerugiannya adalah harga penawaran relatif akan mahal karena ketiadaan
persaingan dalam proses penawaran harganya.

c. Pelelangan dengan Undangan


Dalam cara pelelangan ini, pemborong yang diundang sangat
terbatas jumlahnya dan bagi pemborong yang tidak memenuhi syarat pra
– kualifikasi tidak dapat diikut sertakan dalam undangan. Pemborong
yang diundang biasanya telah memenuhi syarat pra – kualifikasi, ini

JURUSAN ARSITEKTUR III. 9


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

berarti juga telah memenuhi syarat bonafiditasnya, baik dari segi teknis
maupun administratif termasuk modal perusahaan. Cara ini mempunyai
keuntungan yaitu :
- Bonafiditas pemborong terjamin, karena sudah lulus dalam pra –
kualifikasi.
- Persaingan ada dan cukup baik karena segolongan dan sekelas dalam
pra – kualifikasi.
- Harga bangunan relatif cukup, artinya tidak terlalu murah dan tidak
terlalu mahal karena umumnya menggunakan perhitungan anggaran
biaya direksi sebagai harga baku.
Dokumen Lelang terdiri dari :

a. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS, sekurang – kurangnya


memuat :
1. Syarat Umum :
- Keterangan mengenai Pemberian Tugas
- Keterangan mengenai perencana (pembuat desai)
- Keterangan mengenai direksi
- Syarat – syarat peserta pelelangan
- Bentu surat penawaran dan cara penyampaiannya
2. Syarat Administratif :
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
- Tanggal Peyerahan pekerjaan/ barang
- Syarat – syarat pembayaran
- Denda atas kelambatan
- Besarnya jaminan pelelangan
- Besarnya jaminan pelaksanaan
3. Syarat Teknis :
- Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan

JURUSAN ARSITEKTUR III. 10


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

- Jenis dan mutu bahan, antara lain bahwa sejauh mungkin


harus digunakan standar nasional dan bahan – bahan hasil
produksi dalam negeri
- Gambar detail, gambar konstruksi, dsb.
Syarat – syarat Peserta Pelelangan

Pemborong / Rekanan yang ikut serta dalam pelelangan umum harus


mempunyai :

- Neraca perusahaan terakhir, daftar susunan pemilikan moda, susunan


pengurus dan akte pendiriannya beserta perubahan –perubahannya.
- Izin usaha dalam bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan/ barang
yang akan diserahkan
- Cukup pengalaman dalam usahanya
- Peralatan yang diperlukan
- Surat Ketetapan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Referensi Bank; dengan ketentua bahwa referensi bank luar negeri
harus mendapatkan rekomendasi dari Bank Indonesia.

III.4.2. Dokumen Kontrak Kerja Dan Pelaksanaan Proyek

Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan


hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari :

1) Surat perjanjian; (lihat lampiran)


2) Surat penunjukan penyedia jasa;
3) Surat penawaran; (lihat lampiran)
4) Adendum dokumen lelang (bila ada);
5) Syarat – syarat khusus kontrak;
6) Syarat – syarat umum kontrak;
7) Spesifikasi teknis;
8) Gambar – gambar;

JURUSAN ARSITEKTUR III. 11


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR

9) Daftar kuantitas dan harga;


10) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;

JURUSAN ARSITEKTUR III. 12


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK

4.1. PEMAHAMAN TENTANG PROYEK YANG SEDANG DIKERJAKAN


Adalah Proyek pembangunan Gudang penutup Pengelolaan Mobilisasi Batu bara, sebagai
gudang utama penimbunan di Jl. Kapten Darmo Sugondo, Kel. Indro, Kec. Kebomas, Kab. Gresik

DATA UMUM DAN LOKASI PROYEK


Nama Proyek : EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
Lokasi Proyek : Jl. Kapten Darmo Sugondo, Kel. Indro, Kec. Kebomas, Kab. Gresik

Pemilik Proyek : PT. Wilmar Gresik

DATA BANGUNAN
Jumlah lantai :1 lantai
Jenis pondasi : Pondasi Strouss
Struktur badan : Kolom WF 350 dan beton bertulang + dinding beton cor tulangan
wiremesh 2 layer
Struktur kepala : Rangka atap baja WF200, Penutup atap Zincallum biru.

4.2. SPESIFIKASI DAN LINGKUP PELAKSANAAN PROYEK


4.2.1 Spesifikasi Bahan:
4.2.1.1 Semen
Bahan semen yang dipergunakan adalah semen jenis Portland kelas I yang sesuai
dengan pengarahan yang ditetapkan dalam standard NI-8 dan ASTM C-150 type I. Dalam
hal ini yang digunakan adalah semen portland Indocement atau merek lain sesuai dengan
syarat-syarat yang telah mendapat persetujuan direksi. Pemakaian semen satu jenis merek
untuk pekerjaan beton yang bersifat struktural. Kontraktor harus membuat gudang semen
yang baik yang memenuhi syarat-syarat:

1. Harus menjamin semen terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban, gudang harus
cukup ventilasi.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

2. Lantai harus dibuat paling sedikit 30 cm di atas tanah dan betul-betul kedap air dan
kelembaban
3. Ukuran harus dibuat cukup besar untuk menyimpan stok yang menjamin kontinuitas
pekerjaan.
4. Letak semen harus diatur sedemikian sehingga yang tiba di gudang terlebih dahulu juga
bisa dipakai lebih dulu. Semen juga harus diatur sehingga mudah diperiksa.
5. Semen jangan ditumpuk lebih dari 2 meter.
6. Tidak diijinkan memakai lebih dari satu macam / tipe semen untuk suatu jenis
pekerjaan.

4.2.1.2 Air

Seperti halnya semen, pengawasan terhadap kualitas air hanya dilakukan dengan cara
visual. Air yang digunakan pada proyek ini menggunakan air sumur, dimana telah dilakukan
pengamatan sejak dini kelayakan penggunaannya sebelum proyek berlangsung. Pengamatan
visual air dilakukan dengan mengamati kejernihan air, ada tidaknya kotoran yang terkandung
di dalamnya dan merasakannya untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan garamnya,
karena kandungan garam akan menyebabkan korosi pada besi tulangan beton meskipun
akibat dari korosi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama..

4.2.1.3 Besi Untuk Tulangan


Baja Tulangan
Baja tulangan yang dipakai dalam proyek ini mempunyai diameter yang bervariasi,
jenis baja yang digunakan adalah baja ulir. Karena memiliki daya ikat yang cukup tinggi
dibandingkan dengan baja polos terhadap cor beton.

Baja tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan teliti sesuai dengan
kebutuhan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar-gambar beton. Sebelum
dipasang, semua baja tulangan harus bersih dari serpihan-serpihan karat, minyak, serta oli
yang dapat mengurangi daya rekatnya. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai
dengan gambar, diikat pada tempatnya dengan kawat pengikat (bendrat), klem khusus
diganjal balok-balok atau sisi-sisi, spacer atau gantungan-gantungan, sehingga dijamin

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

tidak terjadi pergeseran - pergeseran pada waktu pengecoran. Penyambungan tulangan


harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku. Penyambungan tulangan tidak boleh
dilakukan pada satu tempat melebihi 1/3 jumlah tulangan yang ada.

4.2.1.4 Kawat Bendrat


Kawat pengikat yang digunakan tidak boleh berkarat yang nantinya dapat
mempengaruhi baja tulangan dan mutu beton, pengikatan kawat pengikat harus benar-
benar dapat menyatukan tulangan-tulangan utama.

4.2.1.5 Batu Bata


Semua bata harus baru dan bermutu baik. Bata-bata itu harus keras, utuh dan
dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau yang
ditentukan oleh Direksi.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap
kiriman yang diantar ketempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang sudah
disetujui oleh Direksi. Bata-bata yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari
kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya bata-bata tidak menjadi patah.
4.2.1.6 Adukan (Campuran)
Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan
1:4 seperti disebutkan dalam spesifikasi atau gambar untuk masing-masing pekerjaan.
jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasangan bata menurut perbandingan
isi harus erdiri dari semen PC : pasir : 1 : 4 untuk pekerjaan biasa, dan semen PC : pasir 1
: 3 untuk pasangan kedap air atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi.
4.2.1.7 Kayu

Kayu yang dugunakan untuk keperluan konstruksi, haruslah kayu kelas I, kayu
damar laut/meranti batu atau sejenis.

• Berhubungan dengan pemakaiannya kayu harus bersifat yang tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi (bangunan) dan ketentuan-ketentuan lain dalam
peleksanaan konstruksi kayu ini, harus disesuaikan dengan Peraturan Konstruksi Kayu
Indonesia N.I.5,1961.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

• Mutu kayu yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :

• Kayu harus kering udara, kadar lengas kayu lebih kecil atau sama dengan 20%.

• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih tidak
boleh lebih dari 3,5 cm.

• Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tebal balok.

• Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/10.

• Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/5 tebal kayu, dan retak-retak
menurut lengkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 kayu.

4. 2.2. Spesifikasi Teknik.


a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pekerjaan pondasi dan sloof.
c. Pekerjaan kolom.
d. Pekerjaan pasangan dinding.
e. Pekerjaan cladding
f. Pekerjaan Penutup Atap dan Rangka Atap.
g. Pekerjaan painting.
h. Pekerjaan Finishing

4. 3. URAIAN PELAKSANAAN PROYEK


4.3.3 PENGERJAAN DINDING
• Pemasangan Rangka dan Partisi
Hal yang dilakukan pertama kali sebeleum melakukan pekerjaan dindig adalah
mengukur luasan ruangan , berserta tinggi dinding yang akan digunakan. Mengecek
kondisi dinding berupa pengecekan kelembapan, lapisan , dan jamur. Untuk proyek yang
kami kerjakan, pembatas pada ruang tidak menggunakan dinding bata, hanya berupa
didning partisi yang terbuat dari lembaran multiplek atau papan gypsum dengan ketebalan

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

9-12 mm. Rangka partisi menggunakan galvalum dengan ketebalan 5 mm. Setelah rangka
selesai dipasang, bagian multiplek disatukan dengan menggunakan mur.
• Finishing Partisi
Setelah bagian partisi dan rangka sudah dipasang, selanjutnya menutup bagian
sambungan antar papan multiplek dengan menggunakan lakban putih dan dilapisi dengan
semen putih (morart).

4.3.4 Pekerjaan Lantai Keramik

• Penjelasan Lantai Keramik


Keramik adalah jenis lantai yang sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas
pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian bangunan. Selain kuat,
lantai dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam
perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini banyak beragam tekstur
keramik yang dijual dipasaran, secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya
keramik bertekstur marmer, ggranit, kayu, batu dan sebagainya.

• Ruang Lingkup
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, perlatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaia lantai sesuai dengan gambar kerja dan
RKS.
b) Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur, dan abahan lantai
untuk mendaptkan persetujuan dari direksi lapangan.

• Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan Lantai Keramik seperti yang


dijelaskan sebagai berikut :

1. Minimal potongan kermaik setengah dari lebar keramaik. Pengaturan posisi


pemasangan kermaik sebaiknya dibuat terlebih dahulu dalam bnetuk gambar pola lantai

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

agara dapat dilihat beberapa bagian yang membutuhka keramik terpotong, gambar
pemasnagan keramik diatur sedemikan rupa sehingga tidak ada potongan keramik yang
melebihi setengah lebar keramik.
2. Nat keramik lurus dan rapi. Kelurusan nat kermaik harus benar-benar rapi,
pembuatannya dapat menggunkan alat bantu benang ukur untuk menentukan
kelurusannya.
3. Perempatan nat keramik bertemu dengan rapi. Perempatan yang rapi dan bagus dapat
membuat pemasangan keramik terlihat baik dan enak dipandang, beberapa keramik
dengan kualitas tertentu memerlukan ketelitian dalam pemasangannya karena bisa jadi
mempunyai ukuran yang tidak seragam dan kesikuan yang kurang baik.
4. Jarak nat kermaik seragam. Untuk membuat jarak nat keramik yang seragam dapat
menggunakan cetakan nat kermaik yang dijual dipasaran atau bisa juga menggunakan
paku serta material sejenisnya.
5. Kedataran dan ketegakan keramik bagus dan rapi. Kedataran pasangan selalu
diperhatikan, dengan menggunakan alat bantu benang ukur maupun watterpass. Namun
untuk pemasangan keramik lantai kamar mandi harus diberikan kemiringan, agar air
dapat mengalir dengan cepat melalui floordrain, kemiringan juga harus benar-benar
rapi dan baik.
6. Spesi adukan kermaik bagus dan menggunakn semen yang cukup. Penggunaan adukan
yang baik dapat menghasilkan pasangan keramik yang kuat dan tidak keropos, hal ini
dapat memperlama masa pakai bangunan.

• Pelaksanaan pekerjaan keramik:


• Lantai dasarnya dibersihkan ari kotoran atau debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. (Untuk Proyejk ini pastikan , kabel dan semua
jaringan yang berada dibawah lantai sudah terpasangang dan terlindung dengan baik
sebelum ditutup).
• Rendam keramik terlebih dahulu kedalam air sampai jenuh sebelum dipasang
• Buat adukan untuk pasang kermaik

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan keramik yang rata dan garis nat
yang lurus
• Buat kepalan adukan dengan jarak 1-1,5 m agar adukan yang ditebar permukaannya
yang rata.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda start awal pemasanagan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnyadengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
• Pada saaat pemasangan tekan kermaik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan watterpass.
• Setelah pemasangan lantai keramik selesai biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan atau finishing garis nat.
• Pekerjaan terkahir adalah pembersihan permukaan lantai kermaik dari kotoran

4.3.5 PENGERJAAN PLAFOND GYPSUM

• Penjelasan Plafond Gypsum


Plafond gypsum adalah jenis plafond yang paling populer karena faktor perawatannya yang
mudah. Pasalanya plafond gypsum memiliki variasi yang sangat banyak, terlebih untuk
aksesoris dibagian sudut, tengah dan list nya. Gypsum juga mempunyai warna dan ukuran
yang berbeda-beda hal ini mempermudah dalam memilih plafond gypsum yang cocok
untuk kebutuhan.
Ukuran dipasaran biasanya dalam bentuk lembaran ukuran 120 x 240 cm, dengan ketebalan
yang bervariasi antara 9-15 mm.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

• Ruang Lingkup
Pekerjaan plafond pada proyek ini hanya pada lantai 2 hingga lantai 6, yang terdiri atas
pemasangan gypsum board dengan tebal 9mm.

• Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan Plafon:


- Nat plafon rapi
- Plafond dalam posisi datar atau tidak membengkok
- Warna plafond sejenis
- Plafond tidak bergelombang
- Penggantung plafond kuat

• Pelaksanaan pekerjaan Plafond:


- Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang dianjurkan
- Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan dipasangkan
diatas plafond
- Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai atau balok yang pertama dilakukan adalah
pemasangan penggantung rangka dengan menggunakan paku tembak
- Bila pemasangan pada bagian TOP / tanpa platt lantai maka gantungan dibuat pada
rangka atap.
- Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang
- Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan watterpass. Rangka hollow tulangan utama menggunakan ukuran
4x4 cm. Sedangkan untuk tumpuan plafond rangka hollow ukuran 4x2 cm. Setiap
rangka diikat dengan menggunakan screw 1/8 dengan menggunakan bor atau obeng.
- Jarak pemsangan tulang utama dan tulangan tumpuan harus sesuai spesifikasi
- Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan gypsum dengan menggunakan screw 1/8
dan bor scrup

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

- Selanjtnya adalah pekerjaan menutupi sambungan antar gypsum dengan papertype


atau kasa plafod untuk menghindari retakan.
- Setelah selesai dilakukan pekerjaan cpmpound pada sambungan gypsum dan titik-titik
scrup lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafond.

4.3.6 PENGERJAAN KUSEN


Langkah – Langkah Pemasangan Kusen Aluminium
• Awal persiapan dan pengecekan
Sebelum kusen aluminim dipasanga pada tembok, pastikan terlebih dahulu didning
tersebut benar-benarv rampung dan dipasangi plester. Periksa juga apakah bagian
dinding telah rapi terutama pada bagian yang akan ditempeli kusen. Jika
memungkinkan ukur kembali kusen untuk menyesuaikannya dengan lubang dinding
ayng diperlukan. Sebaiknya berikan tanda pada sisi kusen dan dinding yang sama untuk
memudahkan anda dalam mencocokkannya nanti.
• Penghalusan bagian dalam dinding
Tujuannya adalah supaya bagian tersebut memiliki permukaan yang rapi dan lurus
sehingga kusenpun bisa melekat dengan sempurna. Penghalusan dilakukan dengan
memberikan plester pada bagian ini, kemudian di aci hingga teksturnya presisis dan
simetris. Usahakan ukuran lubang dinding ini tidak sama persis dengan ukuran kusen,
tetapi diberikan kelonggraan sekitar 5 – 10 mm untuk mempermudah anda dalam
memasukkan kusen de dalam lubang dinding.
• Pembuatan lubang oengikat. Buat lubang pemasangan sekrup fischer pada sisi dinding
bagian dalam menggunakan mesin bor. Letakkan kusen pada lubang dinding sesuai
dengan tanda yang sudah dibuat sebelumnya. Kemudian berikan tanda pada kusen
tersebut tepat dimana sekrup fischer akan dipasang. Tetntunya tanda pada kusen ini
harus berada dalam posisi yang benar benar lurus dengan lubang dinding tadi sehingga
sekrup ficher pun bisa dipasang dengan benar.
• Pemasangan kusen aluminium. Memasang kusen auminium caranya sangat mudah,
tinggal menaruh kusen tersebut pada lubang dinding yang sesuai. Kemudian sekrup

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

ficher yang akan menaan kedudukannya dengan memakai mesin bor. Agar terlihat rapi,
berikan penutup karet pada sekrup tersebut lalu potong bagian karet yan menonjol
keluar permukaaan kusen.
• Pemasangan pintu dan jendela. Bagian pintu dan jendela dibuat sepaket dengan kusen
aluminium sehingga pemasangannnya terbilang mudah dan ukurannya udah sesuai.
Dibuuhkan engsel yang nantinya akan ditanam pada salah satu sisi kusen. Dan yang
terakhir melengkapi pintu dengan perangkat kunci seperti pengait dan gagang kunci.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

DAILY ACTIVITY PROJECT

Gambar 1.1 pekerjaan struktur bawah

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

Gambar 1.2 pekerjaan sloof dan pilecap

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB V

PERMASALAHAN

5.1. PERMASALAHAN ADMINISTRASI ( 1 )


Permasalahan Adminitrasi pada proyek pembangunan gedung Mapolda Jatim ini adalah
permasalahan permasalahan yang mencakup perihal administrasi pendataan dan keuangan.
Permasalahan ini akan lebih terlihat ketika adanya mis komunikasi, seperti pada gambar kerja dan
penerapannya yang tidak sesuai dengan di lapangan. Pendanaan bertambah karena menyesuaikan
dengan permintaan owner yang sering berubah-ubah. Perubahan harga material juga sangat
berpengaruh pada pembengkakan pendaan administrasi.

5.2. PERMASALAHAN TEKNIS


• Keterlambatan dalam pekerjaan galian, dikarenakan banyak nya lalu lalang/mobilisasi
kendaraan berat angkutan batu bara. Dapat menyebabkan ketidakjalannya pekerjaan kami,
dan bisa menyebabkan molornya pekerjaan dari target sebelumnya.
• Pada pengerjaan lapangan dengam gambar kerja terjadi ketidaksesuaian, seperti pada sloof
di gambar sebelum nya berbentuk miring, namun menyesuaikan kondisi di site bentuk nya
jadi lurus.
• Pada setiap prosedur pengerjaan banyak yang memperhatikan safety dan lingkungan kerja
harus clean dan aman.
• Adanya permintaan dadakan dari owner yang menginginkan perpindahan perletakan
material / barang proyek.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktek Profesi 1 sejak tanggal 20 Maret 2021 sampai dengan akhir
31 Juli 2021 pada Proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam menjalani Praktek Profesi I ini kami dapat mengetahui permasalahan apa saja
yang dapat menghambat jadwal pelaksanaan proyek yang mengakibatkan terlambatnya
jenis pekerjaan. seperti kurangnya pengawasan, tidak tepatnya jadwal kedatangan bahan
material dan juga tingkat kemampuan tenaga ahli yang mengerjakan proyek bangunan
ini.
2. Setelah turun langsung ke lapangan kami banyak mengetahui beberapa permasalahan
yang terjadi pada pelaksanaan proyek di lapangan seperti permasalahan umum yang
berhubungan dengan administrasi dilapangan dan juga permasalahan teknis.
3. Kami juga banyak mengetahui tentang berbagai jenis-jenis pelaksanaan pekerjaan di
dalam proyek yang sebelumnya hanya kami ketahui dari teori dari kuliah.
4. Selama kami berada di proyek kami juga belajar bagaimana menghadap masalah dalam
proyek dan memberikan masukan terhadap masalah tersebut. Biasanya masalah yang
bisa kami berikan masukan adalah masalah yang berkaitan dengan penataan partisi.
5. Selama kami berada di proyek pula, kami belajar tentang bagaimana membaca gambar
kerja dan menerapkannya langsung ke lapangan.
6. Pelaksanaan Praktek Profesi I kami belajar bagaimana cara berlaku disiplin dan teliti
dalam bidang pengawasan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
ini.
Dari hasil Praktek Profesi I yang telah kami lalui dapat disimpulkan bahwa selama
pelaksanaan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH ini tidak ada
permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Hal ini dikarenakan oleh adanya kerja sama
dari berbagai pihak yang terkait di dalam proyek pelaksanaan gedung ini.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA

6.2. SARAN
Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan proyek ini, ada beberapa saran yang
mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan pelaksaan dilapangan sebagai
rekomendasi dari praktikan antara lain:

1. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagai pegawas lapangan harus benar benar teliti
dalam melakukan pengecekan pada pengerjaan lapangan dan gambar kerja karena
jika sampai salah satu ada yang salah bisa mempengaruhi pengerjaan yang lain.
2. Pengawasan proyek haruslah disiplin dalam arti tepat waktu, pekerjaan lapangan yang
tidak sesuai target waktu pengerjaan yang telah ditentukan harusnya mendapat
teguran dan kita sebagai pengawas lapangan haruslah berani bertindak agar proyek
ini berjalan dengan lancar dan meminimalisisr hambatan yang akan datang.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas proyek haruslah mempunyai
tanggungjawab penuh terhadap gambar kerja dan hasil kerja lapangan, juga pada
setiap keputusan yang diambil untuk mengatasi hambatan.
4. Pemilihan bahan dan material bangunan maupun utilitas haruslah sesuai standart dan
ketentuan yang sudah berlaku.
5. Saling menjaga komunikasi yang baik antara semua pihak agar pelaksanaan proyek
dapat berjalan sesuai rencana.
6. Kelengkapan alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus diperhatikan agar pekerjaan
proyek juga berjalan dengan lancar.
7. Perlunya mentaati peraturan K3 dan syarat rencana kerja yang standar dan aman.

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FTSP - ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai