PRAKTEK PROFESI I
SEMESTER GASAL TAHUN 2020-2021
SEBAGAI PENGAWAS PROYEK PADA
GENERAL KONTRAKTOR
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
DI JL. KAPTEN DARMO SUGONDO, KEL. INDRO, KEC. KEBOMAS , KAB. GRESIK
Dosen Pembimbing :
Ir. Ika Ratniarsih, MT
Disusun Oleh:
Ryan Ramadhan 04.2019.1.03318
Dimpa Relyanto 04.2019.1.03284
Surya Adjie Darmawan 04.2019.1.03359
Alif Iman Faizal 04.2019.1.03306
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
PRAKTEK PROFESI 1
SEMESTER GENAP TH. 2020/2021
SEBAGAI PEMBANTU KONTRAKTOR/DIREKSI PADA:
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
Setelah memeriksa dan meneliti dengan sungguh-sungguh, kami selaku dosen
Pembimbing berpendapat bahwa, laporan Praktek Profesi I ini, dapat diterima
untuk mendapatkan penilaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Sidang pada hari/tanggal:
Mengetahui
Ketua Jurusan Arsitektur ITATS
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek
Profesi I ini dengan tepat waktu pada Proyek Extend Building FLY ASH TOH, di PT
Wilmar - Gresik Jawa Timur. Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Laporan Mata
kuliah Praktek Profesi I. Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak. Syamsuri, S.T., M.T., Ph.D. selaku Rektor Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya.
2. Ibu Dr.Ir. Wiwik Widyo Widjajanti, M.T selaku Ketua Jurusan Arsitektur
ITATS
M.K. P.P.I
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan
ini. Oleh karena itu, kami mengharap pembaca memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan Laporan selanjutnya.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................I-1
1.1 Latar Belakang Diadakannya PP 1 ...........................................I-1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................I-2
1.3 Batasan Pembahasan Praktek Profesi I .....................................I-2
BAB V Permasalahan
V.1. Permasalahan Administrasi ............................................
Daftar Pusta
BAB 1
I-1
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang mahasiswa kita perlu mempersiapkan diri untuk memasuki
dunia kerja terutama dalam bidang arsitektur. Untuk memasuki dunia kerja yang
semakin ketat dan juga semakin berkembangnya zaman, tentunya dibutuhkan
pengalaman dan ketrampilan agar mampu bersaing dalam dunia kerja. Selain itu
pengalaman yang cukup juga akan menunjang persiapan diri dalam memasuki dunia
kerja.
Selain itu dalam Praktek Kerja Profesi 1 ini kita juga dilatih untuk
memanajemen proyek agar segala masalah yang akan terjadi dapat diminimalisir
dengan baik. Dan presentase kelancaran proyek dapat terlaksana dengan maksimal dan
tepat waktu.
I-2
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
1.2.1 Maksud
Maksud dari Kuliah Praktek Profesi I yang kami lakukan di proyek lapangan ini
adalah sebagai berikut :
Diawal proses Praktik Profesi 1 kami di lapangan tempat proyek tersebut berlangsung.
berada di Jl. Kapten Darmo Sugondo, Gresik. Proyek tersebut ialah bangunan gudang 1
lantai.
I-3
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
I-4
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
FTSP - ARSITEKTUR
PRAKTEK PROFESI 1
EXTEND BUILDING FLY ASH TOH, DI PT. WILMAR GRESIK
PT. HESTECH PERSADA UTAMA
BAB II
MANAJEMEN PERUSAHAAN
Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing,
actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).
Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota
organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian
aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)
Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management” oleh Louis A. Alen,
Fungsi utama manajemen sebagai berikut:
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini
meliputi:
• mengambil keputusan (decision maker);
• melakukan komunikasi (communicating);
• memberikan motivasi (motivating);
• memilih orang-orang (selecting people);
• mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja,
memberikan saran dan pemberian latihan atau training.
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
• Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
• Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
• Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan
untuk pencapaian target;
• Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
• Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
Pemberi tugas/pemilik proyek/owner atau lebih dikenal dengan istilah bouwheer adalah
badan hukum/instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek
dan memberikan pekerjaan bangunan serta membayar biaya pekerjaan bangunan.
Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
Pengawas proyek merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (pemilik) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas merupakan badan usaha
ataupun perorangan.
Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen kontraktor adalah sebagai
kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dan
pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan
permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.
Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik.
Sehingga pihak manajemen juga bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang
dilaksanakan.
Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik.
Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab
kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada peran ini manajemen
bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Adapun tugas lain dari manajemen konstruksi secara garis besar seperti yang telah dikutip
melalui website , adalah sebagai berikut :
- Pelaksanaan Proyek
- Pengawasan Lapangan
- Bidang Konsultansi Teknik
DIREKSI
DIVISI
LAIN NYA
• Ass. Drafter Engineer: Dimpa Relyanto
• Ass. Pengawas Proyek : Alif Iman Faizal
• Ass. Manajer Operasional Site : Surya Adjie Darmawan
BAB 3
MANAJEMEN PROYEK
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas
yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana
fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa
juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan.
1. Tujuan
Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung
dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi
dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai
tujuan proyek secara keseluruhan. Proyek biasanya cukup kompleks
sehingga dibutuhkan koordinasi dan pengendalian setiap sub-sub
pekerjaan dalam hal waktu, urutan pekerjaan, biaya dan performansi.
2. Kompleksitas
Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi
(pemasaran, personalia, engineering, produksi, keuangan) karena
diperlukan bermacam-macam keterampilan dan bakat dari berbagai
disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.
3. Keunikan
Suatu proyek memiliki ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang
telah dikerjakan sebelumnya. Bahkan dalam proyek yang seperti dalam
pembangunan fasilitas umum, seperti halnya Rumah Sakit dan Rumah
Tinggal, sering terjadi hal-hal yang baru karena berbeda lokasi seperti
pencarian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (bentuk, struktur,
elektrikal), dan lain-lain yang membuat proyek berbeda dengan yang
lainnya.
4. Tidak permanen
Proyek adalah aktifitas temporer, yang mana organisasi sementara
dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya dalam jangka waktu tertentu.
Apabila tujuan tercapai, organisasi akan dibubarkan dan akan dibentuk
organisasi baru lagi untuk mencapai tujuan yang lain.
5. Siklus hidup
Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama
proses proyek akan mencapai beberapa fase yang disebut siklus hidup
Jadi yang yang dimaksud dengan proyek adalah suatu aktifitas yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu, dimana
didalamnya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia,
engineering, produksi, keuangan) dan berlangsung dalam waktu
tertentu(memiliki siklus hidup yang jelas).
Hal ini di tegaskan oleh beberapa ahli arsitektur, salah satunya oleh
VITRUVIUS. Adapun teori yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Virmitas (Kekuatan)
b. Utilitas (Fungsi)
c. Venustas (Keindahan)
2. Konsultan perencana
3. Konsultan pengawas
b. Pelelangan Terbatas
Adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan di
antara pemborong / rekanan yang dipilih di antara pemborong /
berarti juga telah memenuhi syarat bonafiditasnya, baik dari segi teknis
maupun administratif termasuk modal perusahaan. Cara ini mempunyai
keuntungan yaitu :
- Bonafiditas pemborong terjamin, karena sudah lulus dalam pra –
kualifikasi.
- Persaingan ada dan cukup baik karena segolongan dan sekelas dalam
pra – kualifikasi.
- Harga bangunan relatif cukup, artinya tidak terlalu murah dan tidak
terlalu mahal karena umumnya menggunakan perhitungan anggaran
biaya direksi sebagai harga baku.
Dokumen Lelang terdiri dari :
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
DATA BANGUNAN
Jumlah lantai :1 lantai
Jenis pondasi : Pondasi Strouss
Struktur badan : Kolom WF 350 dan beton bertulang + dinding beton cor tulangan
wiremesh 2 layer
Struktur kepala : Rangka atap baja WF200, Penutup atap Zincallum biru.
1. Harus menjamin semen terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban, gudang harus
cukup ventilasi.
2. Lantai harus dibuat paling sedikit 30 cm di atas tanah dan betul-betul kedap air dan
kelembaban
3. Ukuran harus dibuat cukup besar untuk menyimpan stok yang menjamin kontinuitas
pekerjaan.
4. Letak semen harus diatur sedemikian sehingga yang tiba di gudang terlebih dahulu juga
bisa dipakai lebih dulu. Semen juga harus diatur sehingga mudah diperiksa.
5. Semen jangan ditumpuk lebih dari 2 meter.
6. Tidak diijinkan memakai lebih dari satu macam / tipe semen untuk suatu jenis
pekerjaan.
4.2.1.2 Air
Seperti halnya semen, pengawasan terhadap kualitas air hanya dilakukan dengan cara
visual. Air yang digunakan pada proyek ini menggunakan air sumur, dimana telah dilakukan
pengamatan sejak dini kelayakan penggunaannya sebelum proyek berlangsung. Pengamatan
visual air dilakukan dengan mengamati kejernihan air, ada tidaknya kotoran yang terkandung
di dalamnya dan merasakannya untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan garamnya,
karena kandungan garam akan menyebabkan korosi pada besi tulangan beton meskipun
akibat dari korosi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama..
Baja tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan teliti sesuai dengan
kebutuhan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar-gambar beton. Sebelum
dipasang, semua baja tulangan harus bersih dari serpihan-serpihan karat, minyak, serta oli
yang dapat mengurangi daya rekatnya. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai
dengan gambar, diikat pada tempatnya dengan kawat pengikat (bendrat), klem khusus
diganjal balok-balok atau sisi-sisi, spacer atau gantungan-gantungan, sehingga dijamin
Kayu yang dugunakan untuk keperluan konstruksi, haruslah kayu kelas I, kayu
damar laut/meranti batu atau sejenis.
• Berhubungan dengan pemakaiannya kayu harus bersifat yang tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi (bangunan) dan ketentuan-ketentuan lain dalam
peleksanaan konstruksi kayu ini, harus disesuaikan dengan Peraturan Konstruksi Kayu
Indonesia N.I.5,1961.
• Mutu kayu yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
• Kayu harus kering udara, kadar lengas kayu lebih kecil atau sama dengan 20%.
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih tidak
boleh lebih dari 3,5 cm.
• Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tebal balok.
• Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/5 tebal kayu, dan retak-retak
menurut lengkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 kayu.
9-12 mm. Rangka partisi menggunakan galvalum dengan ketebalan 5 mm. Setelah rangka
selesai dipasang, bagian multiplek disatukan dengan menggunakan mur.
• Finishing Partisi
Setelah bagian partisi dan rangka sudah dipasang, selanjutnya menutup bagian
sambungan antar papan multiplek dengan menggunakan lakban putih dan dilapisi dengan
semen putih (morart).
• Ruang Lingkup
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, perlatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaia lantai sesuai dengan gambar kerja dan
RKS.
b) Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur, dan abahan lantai
untuk mendaptkan persetujuan dari direksi lapangan.
agara dapat dilihat beberapa bagian yang membutuhka keramik terpotong, gambar
pemasnagan keramik diatur sedemikan rupa sehingga tidak ada potongan keramik yang
melebihi setengah lebar keramik.
2. Nat keramik lurus dan rapi. Kelurusan nat kermaik harus benar-benar rapi,
pembuatannya dapat menggunkan alat bantu benang ukur untuk menentukan
kelurusannya.
3. Perempatan nat keramik bertemu dengan rapi. Perempatan yang rapi dan bagus dapat
membuat pemasangan keramik terlihat baik dan enak dipandang, beberapa keramik
dengan kualitas tertentu memerlukan ketelitian dalam pemasangannya karena bisa jadi
mempunyai ukuran yang tidak seragam dan kesikuan yang kurang baik.
4. Jarak nat kermaik seragam. Untuk membuat jarak nat keramik yang seragam dapat
menggunakan cetakan nat kermaik yang dijual dipasaran atau bisa juga menggunakan
paku serta material sejenisnya.
5. Kedataran dan ketegakan keramik bagus dan rapi. Kedataran pasangan selalu
diperhatikan, dengan menggunakan alat bantu benang ukur maupun watterpass. Namun
untuk pemasangan keramik lantai kamar mandi harus diberikan kemiringan, agar air
dapat mengalir dengan cepat melalui floordrain, kemiringan juga harus benar-benar
rapi dan baik.
6. Spesi adukan kermaik bagus dan menggunakn semen yang cukup. Penggunaan adukan
yang baik dapat menghasilkan pasangan keramik yang kuat dan tidak keropos, hal ini
dapat memperlama masa pakai bangunan.
• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan keramik yang rata dan garis nat
yang lurus
• Buat kepalan adukan dengan jarak 1-1,5 m agar adukan yang ditebar permukaannya
yang rata.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda start awal pemasanagan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnyadengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
• Pada saaat pemasangan tekan kermaik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan watterpass.
• Setelah pemasangan lantai keramik selesai biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan atau finishing garis nat.
• Pekerjaan terkahir adalah pembersihan permukaan lantai kermaik dari kotoran
• Ruang Lingkup
Pekerjaan plafond pada proyek ini hanya pada lantai 2 hingga lantai 6, yang terdiri atas
pemasangan gypsum board dengan tebal 9mm.
ficher yang akan menaan kedudukannya dengan memakai mesin bor. Agar terlihat rapi,
berikan penutup karet pada sekrup tersebut lalu potong bagian karet yan menonjol
keluar permukaaan kusen.
• Pemasangan pintu dan jendela. Bagian pintu dan jendela dibuat sepaket dengan kusen
aluminium sehingga pemasangannnya terbilang mudah dan ukurannya udah sesuai.
Dibuuhkan engsel yang nantinya akan ditanam pada salah satu sisi kusen. Dan yang
terakhir melengkapi pintu dengan perangkat kunci seperti pengait dan gagang kunci.
BAB V
PERMASALAHAN
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktek Profesi 1 sejak tanggal 20 Maret 2021 sampai dengan akhir
31 Juli 2021 pada Proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menjalani Praktek Profesi I ini kami dapat mengetahui permasalahan apa saja
yang dapat menghambat jadwal pelaksanaan proyek yang mengakibatkan terlambatnya
jenis pekerjaan. seperti kurangnya pengawasan, tidak tepatnya jadwal kedatangan bahan
material dan juga tingkat kemampuan tenaga ahli yang mengerjakan proyek bangunan
ini.
2. Setelah turun langsung ke lapangan kami banyak mengetahui beberapa permasalahan
yang terjadi pada pelaksanaan proyek di lapangan seperti permasalahan umum yang
berhubungan dengan administrasi dilapangan dan juga permasalahan teknis.
3. Kami juga banyak mengetahui tentang berbagai jenis-jenis pelaksanaan pekerjaan di
dalam proyek yang sebelumnya hanya kami ketahui dari teori dari kuliah.
4. Selama kami berada di proyek kami juga belajar bagaimana menghadap masalah dalam
proyek dan memberikan masukan terhadap masalah tersebut. Biasanya masalah yang
bisa kami berikan masukan adalah masalah yang berkaitan dengan penataan partisi.
5. Selama kami berada di proyek pula, kami belajar tentang bagaimana membaca gambar
kerja dan menerapkannya langsung ke lapangan.
6. Pelaksanaan Praktek Profesi I kami belajar bagaimana cara berlaku disiplin dan teliti
dalam bidang pengawasan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH
ini.
Dari hasil Praktek Profesi I yang telah kami lalui dapat disimpulkan bahwa selama
pelaksanaan proyek PEKERJAAN EXTEND BUILDING FLY ASH TOH ini tidak ada
permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Hal ini dikarenakan oleh adanya kerja sama
dari berbagai pihak yang terkait di dalam proyek pelaksanaan gedung ini.
6.2. SARAN
Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan proyek ini, ada beberapa saran yang
mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan pelaksaan dilapangan sebagai
rekomendasi dari praktikan antara lain:
1. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagai pegawas lapangan harus benar benar teliti
dalam melakukan pengecekan pada pengerjaan lapangan dan gambar kerja karena
jika sampai salah satu ada yang salah bisa mempengaruhi pengerjaan yang lain.
2. Pengawasan proyek haruslah disiplin dalam arti tepat waktu, pekerjaan lapangan yang
tidak sesuai target waktu pengerjaan yang telah ditentukan harusnya mendapat
teguran dan kita sebagai pengawas lapangan haruslah berani bertindak agar proyek
ini berjalan dengan lancar dan meminimalisisr hambatan yang akan datang.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas proyek haruslah mempunyai
tanggungjawab penuh terhadap gambar kerja dan hasil kerja lapangan, juga pada
setiap keputusan yang diambil untuk mengatasi hambatan.
4. Pemilihan bahan dan material bangunan maupun utilitas haruslah sesuai standart dan
ketentuan yang sudah berlaku.
5. Saling menjaga komunikasi yang baik antara semua pihak agar pelaksanaan proyek
dapat berjalan sesuai rencana.
6. Kelengkapan alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus diperhatikan agar pekerjaan
proyek juga berjalan dengan lancar.
7. Perlunya mentaati peraturan K3 dan syarat rencana kerja yang standar dan aman.