OLEH
ILMA HAYATI
7003160001
Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Sempurna yang dengan
karuniaNya penulis bisa menyusun laporan dengan judul “Prosedur Manajemen
Proyek di Departemen Spirit Aerosystems PT Dirgantara Indonesia (Persero)”.
1. Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs., M.Si. selaku Rektor Universitas Galuh.
2. R. Nugraha Kusuma Ningrat, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Galuh.
3. Eky Aristriyana, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Galuh.
4. Yusup Kurnia S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dan
memberikan arahan dalam penyusunan laporan.
5. Departemen Pembelajaran dan Pengembangan Kompetensi PT Dirgantara
Indonesia yang telah mengizinkan penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT
DI.
6. Ir. Sarmaini Fridawaty selaku Pembimbing Lapangan yang telah membuka
wawasan penulis tentang Teknik Industri di ‘Dunia Kerja’ dan telah membantu
dalam berbagai hal.
7. Semua sahabat, kerabat keluarga khususnya kedua orang tua penulis yang telah
memberikan dukungan.
8. Teman-teman Kerja Praktek, diantaranya Adi, Cintya, Cornela, Derry, Rio, Siti,
Wandi yang telah berjuang bersama, bahu-membahu melewati Kerja Praktek
yang berkesan ini.
ii
9. Pihak-pihak terkait telah membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan/atau
penyusunan laporannya.
Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan ini, karenanya kritik
dan saran sangat diharapkan, walau pun begitu, penulis berharap laporan ini
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Ilma Hayati
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 3
2.1 Manajemen Proyek .................................................................................. 3
2.1.1 Definisi ........................................................................................... 3
2.1.2 Unsur-unsur Pokok ......................................................................... 3
2.1.3 Fase Proyek ..................................................................................... 4
2.1.4 Project Management Book of Knowledge ...................................... 5
2.1.5 Keberhasilan Manajemen Proyek ................................................... 6
2.2 Enterprice Resource Planning (ERP) ....................................................... 6
2.2.1 Definisi ........................................................................................... 6
2.2.2 Aplikasi Pendukung ERP ............................................................... 7
BAB III PROFIL PERUSAHAAN .............................................................. 9
3.1 Lokasi Perusahaan ................................................................................... 9
3.2 Sejarah Perusahaan .................................................................................. 10
3.3 Makna Logo Perusahaan .......................................................................... 11
3.4 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... 11
3.5 Struktur Organisasi .................................................................................. 12
3.6 Roda Bisnis Perusahaan ........................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK .............................. 16
4.1 Proyek di Departemen SAS ..................................................................... 16
4.2 Program and Project Management di Departemen SAS ......................... 17
4.3 Kontrak Kerja Sama Departemen SAS .................................................... 19
iv
4.4 Flow Chart Program/Project Management ............................................. 20
4.5 Sistem Pendukung di Departemen SAS ................................................... 21
4.6 Analisis Manajemen Proyek di Departemen SAS ................................... 22
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 23
4.2 Saran ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 24
LAMPIRAN ................................................................................................... 25
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 - Project Controlling Process ..................................................... 4
Gambar 2.2 - Project Management Framework ............................................. 5
Gambar 2.3 - Cakupan ERP ............................................................................ 7
Gambar 3.1 - Lokasi PT Dirgantara Indonesia ............................................... 9
Gambar 3.2 – Gerbang Utama PT Dirgantara Indonesia ................................ 9
Gambar 3.3 - Logo PT Dirgantara Indonesia .................................................. 11
Gambar 3.4 - Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia ........................... 12
Gambar 3.5 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and
Program Management .................................................................................... 13
Gambar 3.6 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and
Program Management (PROGRAM SPIRIT) ................................................ 13
Gambar 4.1 - Pesawat Airbus A380 ................................................................ 16
Gambar 4.2 - Project Assignment di Departemen SAS .................................. 19
Gambar 4.3 - Flowchart Project/Program Management ................................ 20
Gambar 4.4 - Snapshot Aplikasi SAP Departemen SAS ................................ 21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penulis pun tertarik untuk mengamati dan menelusuri lebih lanjut cara Departemen
SAS melaksanakan proyek-proyeknya. Oleh karena itu penulis mengambil tema
Manajemen Proyek dengan judul “Prosedur Manajemen Proyek di Departemen
Spirit Aerosystems di PT Dirgantara Indonesia (Persero)”.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Gambar 2.1 – Project Controlling Process
Jay Heizer dan Barry Render dalam bukunya yang berjudul ‘Operations
Management: Sustainability and Supply Chain Management’ mengatakan
bahwa, manajemen proyek melibatkan tiga fase:
4
b. Penentuan Jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan
untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu
sama lain.
c. Pengendalian: Di sini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas,
dan anggaran. Hal itu juga mengubah atau mengubah rencana dan
memindahkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan akan waktu dan
permintaan biaya.
5
2.1.5 Keberhasilan Manajemen Proyek
Budi Santosa dalam bukunya yang berjudul Manajemen Proyek: Konsep dan
Implementasi, menyebutkan bahwa manajemen proyek dianggap sukses bisa
mencapai tujuan yang diinginkan dengan memenuhi syarat berikut.
6
Gambar 2.3 Cakupan ERP
Jay Heizer dan Barry Render dalam bukunya Manajemen Operasi: Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan menyatakan bahwa, tiap-tiap vendor
ERP memproduksi produk-produk yang unik. Para vendor utama, SAP AG
(perusahaan di Jerman), BEA (Canada), SSAGlobal, American Perangkat
Lunak, PeopleSoft/Oracle, dan CMS Perangkat Lunak (seluruhnya merupakan
perusahaan di Amerika Serikat), menjual perangkat lunak atau modul yang
didesain bagi industri-industri tertentu (seperangkat modul SAP). Namun,
7
perusahaan harus menentukan apakah cara mereka dalam menjalankan
bisnisnya akan memenuhi standar modul ERP atau tidak. Biaya untuk program
ERP berkisar dari minimum $300.000 bagi perusahaan kecil hingga mencapai
ratusan juta dolar bagi perusahaan raksasa yang mendunia seperti Ford dan
Coca Cola. Mudah untuk diamati, bahwa sistem ERP biayanya mahal, lengkap
dengan permasalahan-permasalahan yang tersembunyi, dan menghabiskan
banyak waktu untuk menginstalnya.
8
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
9
3.2 Sejarah Perusahaan
Sejarah telah pula mencatat para pionir penerbangan di Indonesia, seperti Wiweko
Supano, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono yang telah merintis dunia
penerbangan di tanah air sejak tahun 1946. Para pionir tersebut bekerja untuk Biro
Perencana dari Konstruksi Pesawat di lingkungan Tentara Republik Indonesia yang
berkedudukan di Madiun. Kemudian Biro tersebut dipindahkan ke Andir (sekarang
menjadi Husein Sastranegara) di Bandung. Hasil rancang-bangun Biro ini antara
lain adalah pesawat layang jenis Zogling, Nurtanio Wiweko Gilder (NWG) dan
Wiweko Experimental Light Plane.
Pada tahun 1953 dibentuk suatu wadah baru yang menangani pengembangan
pesawat terbang dengan nama Seksi Percobaan. Empat tahun kemudian pada tahun
1957, menjadi Sub Depot Pembuatan, Penelitian dan Perkembangan dibawah
supervisi Komando Depot Perawatan Teknik Udara yang dipimpin oleh Mayor
Nurtanio Pringgoadisurjo.
Pada tahun 1960 Sub Depot ini ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Persiapan
Industri Penerbangan (LAPIP). Lalu lima tahun setelahnya yakni pada tahun 1965
berubah lagi menjadi Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Terbang
(KOPELAPIP). Dan pada tahun 1966, KOPELAPIP digabung dengan PN Industri
Pesawat Terbang Berdikari menjadi Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio
(LIPNUR). Produksi LIPNUR antara lain adalah Sikumbang, Belalang 85/90,
Kunang, Super Kunang, Gelatik / PZL Wilga (Gelatik dibuat dengan lisensi dari
Ceko-Polandia), dan LT 200.
Pada tahun 1976, B.J. Habibie diangkat menjadi direktur utama dan LIPNUR
berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio diresmikan oleh
Presiden Soeharto. Pada tahun 1986 nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
diganti menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan singkatan yang
sama yaitu IPTN. Nusantara merupakan gabungan dari kata Nusa yang berarti
kepulauan dan antara yang berarti diantara. Secara lengkap Nusantara diartikan
sebagai satu kesatuan dari kepulauan dan perairan yang mengelilinginya.
10
Kemudian pada tahun 2000, Presiden RI keempat KH Abdurachman Wahid
meresmikan pergantian nama dan logo PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT
IPTN) diubah menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sekaligus melakukan
perombakan organisasi dengan membentuk unit-unit bisnis untuk mendongkrak
pendapatan hingga sekarang.
Visi PTDI adalah menjadi pemimpin pasar pesawat terbang kelas menengah dan
ringan serta menjadi acuan dari perusahaan dirgantara di wilayah Asia Pasifik
dengan mengoptimalkan kompetensi industri dan komersial terbaik.
11
Misi PTDI antara lain:
Sebagai pusat kompetensi dalam industri kedirgantaraan dan misi militer
serta untuk aplikasi non-aerospace yang relevan.
Sebagai pemain kunci di industri global yang memiliki aliansi strategis
dengan industri kedirgantaraan kelas dunia lainnya.
Memberikan produk dan jasa yang kompetitif dalam hal kualitas dan biaya.
12
3.5.2 Sub Directorate Corporate Planning and Program Management
Gambar 3.5 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and Program Management
Gambar 3.6 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and Program Management (PROGRAM SPIRIT)
13
3.6 Roda Bisnis Perusahaan
PT Dirgantara Indonesia (Persero), juga dikenal sebagai PTDI adalah salah satu
perusahaan aerospace di Asia dengan kompetensi inti dalam desain dan
pengembangan pesawat, pembuatan struktur pesawat, produksi pesawat, dan
layanan pesawat untuk sipil dan militer dari pesawat ringan dan menengah.
Sejak didirikan pada tahun 1976, sebagai perusahaan milik negara di Bandung,
Indonesia, PTDI telah berhasil mengembangkan dan mengembangkan
kemampuannya sebagai industri kedirgantaraan.
Di bawah Perjanjian Kerjasama strategis dengan Airbus Defense & Space, Spanyol,
PTDI mengembangkan dan memproduksi NC212i (versi perbaikan NC212-400),
memproduksi komponen CN235 dan CN295 untuk diekspor ke Airbus Defense &
Space, dan juga melakukan Light Final Assembly and Delivery. Pusat CN295.
PTDI bekerja sama dengan LAPAN telah sukses membangun pesawat N219 dan
telah melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada tanggal 16 Agustus 2017.
Pesawat N219 merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 orang dengan
dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Pesawat ini
memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek yang tidak dipersiapkan
sehingga akan menjadi pendukung konektivitas antar pulau terutama di wilayah
Perintis.
Selain pesawat sayap tetap, PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter,
seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565,
H125M/H125 dengan lisensi dari Airbus Helicopters dan Bell 412EPI dengan
lisensi dari Bell Helicopter Textron Inc. (BHTI).
14
Airbus MKII dan H225M/H225, juga untuk Airbus Defense & Space CN235 dan
CN295.
15
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK
Sebuah kebanggaan bahwa Indonesia bisa ikut andil dalam pembuatan pesawat
sebesar A380 (Gambar 4.1). Tidak hanya itu, PT Dirgantara Indonesia pun banyak
memproduksi pesawat bahkan helikopter. Produk-produk selengkapnya yang
dihasilkan PT DI bisa dilihat di situs resmi www.indonesian-aerospace.com.
Dilihat dari web PT DI, banyak sekali produk-produk yang dihasilkan seperti
aircraft, aerostructure, dan sebagainya. Namun penulis hanya diberi kesempatan
untuk Kerja Praktek di salah satu departemennya yaitu di Departemen Spirit
Aerosystems (SAS) dimana departemen ini bertugas untuk merealisasikan program
kerja sama antara PT DI dengan Spirit Aerosystems, Inc. yang selanjutnya disebut
Program Spirit/ PMO SPIRIT. Berikut adalah proyek yang dijalankan PMO
SPIRIT:
a. Inboard Outer Fixed Leading Edge (IOFLE) pada pesawat A380
b. Single Aisle pada pesawat A320/A321
c. Root End Fillet Fairing (REFF) pada pesawat A350
Ketiga proyek tersebut berjalan dengan semestinya dan selalu dikontrol oleh
Departemen SAS. Proyek-proyek tersebut berkelanjutan tergantung bagaimana
16
yang memesan karena di PT DI sendiri sistem produksinya adalah Make To Order
(MTO). Proyek REFF terbilang jarang dilakukan oleh karenanya penulis tidak
menemukan foto di situs resmi PT DI. Akhir-akhir ini, PT DI khususnya
Departemen SAS hampir off produksi. Faktanya, Proyek IOFLE akan segera
berakhir karena dikutip dari tempo.co (15 Februari 2019) pihak Airbus akan
menghentikan produksi pesawat A380-nya pada 2021. Maka sekarang PT DI
terutama Departemen SAS sedang gencar-gencarnya melobi atau bernegosiasi
dengan para stakeholder agar mau bekerja sama mengaktifkan kembali
produksinya.
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab PP yang diambil dan diterjemahkan dari
Dokumen Program and Project Management PT Dirgantara Indonesia, antara lain:
17
f. Mengambil tindakan yang sesuai untuk semua hal tentang status
program/proyek dan masalahnya.
g. Mempersiapkan dan melakukan peninjauan kontrak / Purchase Order (PO).
h. Mengontrol masalah jadwal berdasarkan Project Assignment (PA) yang
diterima dari Sales Division (SL)
i. Mengkoordinasikan dan melakukan Program Review Meeting (PRM) untuk
menilai status kemajuan program dan menginformasikannya ke Sales Division
(SL) dan/atau Pelanggan (Customer)
j. Berkoordinasi dengan semua fungsi/divisi terkait untuk tindakan korektif dan
preventif yang diperlukan untuk mengurus jadwal program.
k. Mengeluarkan dan mengusulkan semua sumber daya yang diperlukan untuk
mengelola program/proyek
l. Merencanakan semua kegiatan untuk mencapai target, On Time Delivery
(OTD)
m. Berkoordinasi dengan Sales Division (SL) untuk memantau dan menanggapi
semua keluhan pelanggan.
n. Mengevaluasi kinerja OTD, data keluhan pelanggan, dan mengirim data ke SL
untuk evaluasi Kepuasan Pelanggan/ Customer Satisfaction.
18
4.3 Kontrak Kerja Sama Departemen SAS
19
4.4 Flow Chart Program/Project Management
Berikut adalah flow chart Prosedur Manajemen Proyek yang digunakan oleh
Program/Project Management di Departemen SAS.
20
4.5 Sistem Pendukung di Departemen SAS
Gambar di atas adalah hasil snapshot dari aplikasi SAP yang digunakan oleh PT DI.
Sudah dari tahun 2013 PT DI menggunakan aplikasi ini. Dengan biaya yang bisa
dibilang fantastis yakni sebesar kurang lebih $5000/ tahun, hanya beberapa
karyawan yang mempunyai akun SAP ini dikarenakan untuk menghemat
pengeluaran perusahaan. Manfaat SAP pun sangat signifikan, namun karyawan-
karyawan di PT DI kurang disiplin dalam meng-update data. Sampai saat ini
penginstalan SAP di perusahaan masih terbilang belum optimal dikarenakan para
karyawan belum menguasai secara penuh aplikasi tersebut dan untuk
mempelajarinya dibutuhkan banyak waktu
21
4.6 Analisis Manajemen Proyek di Departemen SAS
Aplikasi pendukung di PT DI yakni aplikasi SAP yang salah satu fungsinya adalah
untuk manajemen proyek di sana teramati sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Maka dari itu penulis dan seluruh Mahasiswa Teknik Industri setidaknya harus tahu
dan banyak melakukan simulasi penggunaan SAP. Tidak hanya itu, karena SAP
dasarnya adalah dari ERP maka penulis juga harus benar-benar memahami ERP.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk laporan ini, oleh karenanya
disarankan kepada para pembaca untuk tidak mengunakan laporan ini sebagai satu-
satunya bahan referensi. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya. Ada beberapa saran untuk PT Dirgantara Indonesia
khususnya Departemen SAS, diantaranya:
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
L1. Surat Izin Pelaksanaan Kerja Praktek
L2. Agenda Kegiatan Kerja Praktek
L3. Surat Keterangan Kerja Praktek
L4. Dokumentasi Kerja Praktek
25
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PELAKSANAAN
KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN 2
AGENDA KEGIATAN
KERJA PRAKTEK
AGENDA KEGIATAN KERJA PRAKTIK
06 Agustus 2019 s.d. 04 September 2019
05/08/2019 06/08/2019 - Day 1 07/08/2019 - Day 2 08/08/2019 - Day 3 09/08/2019 - Day 4 10/08/2019 - Day 5 11/08/2019 - Day 6
Berangkat ke Pembuatan ID Pengambilan ID Observasi Pabrik Observasi Pabrik Libur Libur
Bandung Card Card (Raw Material – (Assembly –
Pengarahan K3LH Production) Packaging)
Perkenalan
dengan
Pembimbing
lapangan
12/08/2019 - Day 7 13/08/2019 - Day 8 14/08/2019 - Day 9 15/08/2019 - Day 10 16/08/2019 - Day 11 17/08/2019 - Day 12 18/08/2019 - Day 13
Pengenalan Pengajuan topik Pulang ke Ciamis Pembekalan KP Kunjungan ke Memperingati Libur
Departemen Spirit Kerja Praktek dan (Pengambilan Fakultas Perpustakaan Hari
Aerosystem Sharing dengan peralatan KP) Bimbingan ke UNIGAL Kemerdekaan
Kunjungan ke pembimbing Dosen
Perpustakaan ITB lapangan (Konfirmasi Tema
(Studi Banding) KP)
19/08/2019 - Day 14 20/08/2019 - Day 15 21/08/2019 - Day 16 22/08/2019 - Day 17 23/08/2019 - Day 18 24/08/2019 - Day 19 25/08/2019 - Day 20
Berangkat kembali Sharing dengan Pendalaman Bimbingan ke Kunjungan ke Penyusunan Libur
ke Bandung peserta KP dari Materi KP Pembimbing Perpustakan ITB Laporan Bab I
perusahaan lain (Manpro) Lapangan (Cari referensi)
26/08/2019 - Day 21 27/08/2019 - Day 22 28/08/2019 - Day 23 29/08/2019 - Day 24 30/08/2019 - Day 25 31/08/2019 - Day 26 01/09/2019 - Day 27
Bimbingan ke Membuat Hierarki Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan Libur
Pembimbing Bill of Material Laporan Bab I Laporan Bab II Laporan Bab II Laporan Bab III
lapangan (Materi IOFLE (lanjutan) (lanjutan)
SAP)
Mempelajari ERP