Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSEDUR MANAJEMEN PROYEK DI DEPARTEMEN SPIRIT


AEROSYSTEMS PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

OLEH
ILMA HAYATI
7003160001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Sempurna yang dengan
karuniaNya penulis bisa menyusun laporan dengan judul “Prosedur Manajemen
Proyek di Departemen Spirit Aerosystems PT Dirgantara Indonesia (Persero)”.

PT Dirgantara Indonesia adalah perusahaan dirgantara satu-satunya di Indonesia,


karena itu penulis sangat bersyukur bisa melihat kegiatan operasional di sana,
terutama di Departemen Spirit Aerosystems yaitu divisi yang menjadi tempat
penulis melaksanakan Kerja Praktek.

Kerja Praktek di PT Dirgantara Indonesia membuat penulis mendapatkan banyak


pelajaran serta pengalaman berharga. Setelah melakukan Kerja Praktek penulis
banyak termotivasi. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada pihak-
pihak terkait, antara lain kepada:

1. Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs., M.Si. selaku Rektor Universitas Galuh.
2. R. Nugraha Kusuma Ningrat, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Galuh.
3. Eky Aristriyana, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Galuh.
4. Yusup Kurnia S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dan
memberikan arahan dalam penyusunan laporan.
5. Departemen Pembelajaran dan Pengembangan Kompetensi PT Dirgantara
Indonesia yang telah mengizinkan penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT
DI.
6. Ir. Sarmaini Fridawaty selaku Pembimbing Lapangan yang telah membuka
wawasan penulis tentang Teknik Industri di ‘Dunia Kerja’ dan telah membantu
dalam berbagai hal.
7. Semua sahabat, kerabat keluarga khususnya kedua orang tua penulis yang telah
memberikan dukungan.
8. Teman-teman Kerja Praktek, diantaranya Adi, Cintya, Cornela, Derry, Rio, Siti,
Wandi yang telah berjuang bersama, bahu-membahu melewati Kerja Praktek
yang berkesan ini.

ii
9. Pihak-pihak terkait telah membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan/atau
penyusunan laporannya.

Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan ini, karenanya kritik
dan saran sangat diharapkan, walau pun begitu, penulis berharap laporan ini
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Ciamis, Februari 2020

Ilma Hayati

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 3
2.1 Manajemen Proyek .................................................................................. 3
2.1.1 Definisi ........................................................................................... 3
2.1.2 Unsur-unsur Pokok ......................................................................... 3
2.1.3 Fase Proyek ..................................................................................... 4
2.1.4 Project Management Book of Knowledge ...................................... 5
2.1.5 Keberhasilan Manajemen Proyek ................................................... 6
2.2 Enterprice Resource Planning (ERP) ....................................................... 6
2.2.1 Definisi ........................................................................................... 6
2.2.2 Aplikasi Pendukung ERP ............................................................... 7
BAB III PROFIL PERUSAHAAN .............................................................. 9
3.1 Lokasi Perusahaan ................................................................................... 9
3.2 Sejarah Perusahaan .................................................................................. 10
3.3 Makna Logo Perusahaan .......................................................................... 11
3.4 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... 11
3.5 Struktur Organisasi .................................................................................. 12
3.6 Roda Bisnis Perusahaan ........................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK .............................. 16
4.1 Proyek di Departemen SAS ..................................................................... 16
4.2 Program and Project Management di Departemen SAS ......................... 17
4.3 Kontrak Kerja Sama Departemen SAS .................................................... 19

iv
4.4 Flow Chart Program/Project Management ............................................. 20
4.5 Sistem Pendukung di Departemen SAS ................................................... 21
4.6 Analisis Manajemen Proyek di Departemen SAS ................................... 22
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 23
4.2 Saran ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 24
LAMPIRAN ................................................................................................... 25

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 - Project Controlling Process ..................................................... 4
Gambar 2.2 - Project Management Framework ............................................. 5
Gambar 2.3 - Cakupan ERP ............................................................................ 7
Gambar 3.1 - Lokasi PT Dirgantara Indonesia ............................................... 9
Gambar 3.2 – Gerbang Utama PT Dirgantara Indonesia ................................ 9
Gambar 3.3 - Logo PT Dirgantara Indonesia .................................................. 11
Gambar 3.4 - Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia ........................... 12
Gambar 3.5 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and
Program Management .................................................................................... 13
Gambar 3.6 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and
Program Management (PROGRAM SPIRIT) ................................................ 13
Gambar 4.1 - Pesawat Airbus A380 ................................................................ 16
Gambar 4.2 - Project Assignment di Departemen SAS .................................. 19
Gambar 4.3 - Flowchart Project/Program Management ................................ 20
Gambar 4.4 - Snapshot Aplikasi SAP Departemen SAS ................................ 21

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen proyek di perusahaan sangat dibutuhkan agar proyek tersebut bisa


benar-benar berhasil. Keberhasilan sebuah proyek akan terlihat dari seberapa
matang persiapan yang dilakukan seorang manajer proyek dalam mengendalikan
proyeknya.

PT Dirgantara Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang kedirgantaraan


yang memproduksi berbagai jenis komponen pesawat, pesawat bahkan helikopter.
Di PTDI terdapat berbagai macam divisi atau departemen yang mempunyai tugas
masing-masing serta bertanggung jawab atas keberhasilan proyek-proyeknya.
Salah satu departemen yang terdapat di PTDI adalah Departemen Spirit
Aerosystems.

Departemen Spirit Aerosystems atau sering disebut Departemen SAS mempunyai


program yaitu Program SPIRIT, sebuah program kerja sama antara PT Dirgantara
Indonesia dengan Spirit AeroSystems, Inc. Program Spirit ini bertanggung jawab
untuk pembuatan bagian-bagian pesawat, komponen, peralatan dan perlengkapan
untuk jenis pesawat Airbus. Di dalam program ini terdapat 3 proyek yang sedang
berjalan. Proyek yang pertama adalah Proyek Inboard Outer Fixed Leading Edge
(IOFLE). Proyek ini dimulai pada tahun 2002 untuk pembuatan bagian-bagian
pesawat A380. Lalu proyek selanjutnya adalah Proyek Single Aisle. Proyek ini
sudah berjalan dari tahun 2005 untuk pembuatan bagian-bagian pesawat
A320/A321. Untuk proyek yang terakhir adalah Proyek Root End Fillet Fairing
(REFF). Proyek ini memproduksi bagian-bagian pesawat A350 yang masih
tergolong proyek baru karena baru dimulai tahun 2010.

Dalam mengatur proyeknya, Departemen Spirit Aerosystems menggunakan sistem


pendukung dalam pengambilan keputusan yaitu System Application and Product in
Data Processing (SAP), sebuah software yang berbasis ERP (Enterprise Resources
Planning) yang digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen perusahaan,
perencanaan, hingga melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien.

1
Penulis pun tertarik untuk mengamati dan menelusuri lebih lanjut cara Departemen
SAS melaksanakan proyek-proyeknya. Oleh karena itu penulis mengambil tema
Manajemen Proyek dengan judul “Prosedur Manajemen Proyek di Departemen
Spirit Aerosystems di PT Dirgantara Indonesia (Persero)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut, identifikasi masalahnya yaitu bagaimana cara


Departemen Spirit Aerosystems menjalankan proyek-proyeknya serta bagaimana
penggunaan aplikasi SAP di Departemen Spirit Aerosystems PT Dirgantara
Indonesia?

1.3 Tujuan

Kerja Praktek yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia bertujuan untuk


mengetahui dan memahami pengaplikasian ilmu Teknik Industri di perusahaan
serta untuk belajar beradaptasi dengan suasana kerja sebenarnya sehingga dapat
membangun etos kerja yang baik. Ada pun tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui
Prosedur Manajemen Proyek di Departemen SAS.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Dirgantara Indonesia,


selain menambah ilmu, pelajaran, wawasan, dan mengembangkan mental juga
dapat mengetahui prosedur manajemen proyek di PT Dirgantara Indonesia
khususnya di Departemen Spirit Aerosystems.

1.5 Batasan Masalah

Selama Kerja Praktek di PT DI, penulis mempunyai batasan-batasan masalah,


antara lain:

a. Tidak membahas secara menyeluruh (detail) Manajemen Proyek di


Departemen Spirit Aerosystems, hanya membahas prosedurnya saja.
b. Hanya mengamati secara singkat penggunaan aplikasi SAP di Departemen
Spirit Aerosystems.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Proyek


2.1.1 Definisi

Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin dalam bukunya yang berjudul


‘Manajemen Produksi Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa’ merumuskan
bahwa Manajemen Proyek adalah proses merencanakan, mengelola,
memimpin, dan mengendalikan kegiatan personil serta sumber bisnis baru
sebuah perusahaan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu dengan
memanfaatkan biaya tertentu dan disesuaikan dengan spesifikasi pesanan
pelanggan atau manajemen perusahaan.

2.1.2 Unsur-unsur Pokok

Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin dalam bukunya yang berjudul


Manajemen Produksi Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa menyatakan
bahwa dalam rumusan definisi manajemen proyek terdapat beberapa unsur
pokok, yaitu sebagai berikut:

a. Produk yang dibuat bersifat unik dan spesifik.


b. Produk tidak repetitif.
c. Spesifikasi produk ditentukan oleh pelanggan atau pemberi pekerjaan.
d. Keinginan pelanggan yang diterjemahkan oleh dewan direksi menjadi
desain produk atau jasa, dan selanjutnya menjadi rancangan proyek.
e. Untuk melaksanakan proyek direksi menyusun anggaran proyek, jadwal
waktu pelaksanaan, dan acuan jaminan mutu.
f. Proyek dilaksanakan untuk memenuhi pesanan pelanggan atau pemberi
pekerjaan.

3
Gambar 2.1 – Project Controlling Process

Memperhatikan unsur yang dicakup dalam manajemen proyek serta rumitnya


sebuah proyek, dewasa ini manajemen proyek sudah berkembang menjadi
cabang ilmu tersendiri (body of knowledge). Sebagai sebuah body of
knowledge, APICS (American Production and Inventory Control Society)
menyatakan: semua pengetahuan yang ada dalam profesi manajemen proyek;
mencakup semua bahan yang diterbitkan dan yang tidak diterbitkan,
pengetahuan yang terletak di tangan praktisi dan akademik, dan praktik yang
terbentang dari jangkau tradisional hingga inovatif.

2.1.3 Fase Proyek

Jay Heizer dan Barry Render dalam bukunya yang berjudul ‘Operations
Management: Sustainability and Supply Chain Management’ mengatakan
bahwa, manajemen proyek melibatkan tiga fase:

a. Perencanaan: Fase ini meliputi tujuan, penggambaran proyek dan


pengorganisasian tim.

4
b. Penentuan Jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan
untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu
sama lain.
c. Pengendalian: Di sini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas,
dan anggaran. Hal itu juga mengubah atau mengubah rencana dan
memindahkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan akan waktu dan
permintaan biaya.

2.1.4 Project Management Book Of Knowledge

Definisi yang menjadi latar belakang perumusan PM-BOK yakni sebagai


berikut: “Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan
memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan
material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta
memenuhi keinginan para stake holder.”

Imam Soeharto dalam bukunya yang berjudul Manajemen Proyek: Dari


Konseptual Sampai Operasional mengatakan bahwa, PMI (Project
Management Institute) mengembangkan suatu model manajemen proyek yang
dikenal sebagai PM-BOK (Project Management – Book Of Knowledge) terdiri
dari 8 fungsi, yaitu 4 fungsi dasar dan 4 fungsi integrasi sebagai berikut.

Dari pengertian tersebut maka dapat digambarkan sebagai berikut.

© Devy Dwi Orshella, Universitas Galuh

Gambar 2.2 – Project Management Framework

5
2.1.5 Keberhasilan Manajemen Proyek

Budi Santosa dalam bukunya yang berjudul Manajemen Proyek: Konsep dan
Implementasi, menyebutkan bahwa manajemen proyek dianggap sukses bisa
mencapai tujuan yang diinginkan dengan memenuhi syarat berikut.

a. Dalam waktu yang dialokasikan


b. Dalam biaya yang dianggarkan
c. Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan
d. Diterima customer
e. Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui
f. Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi
g. Tanpa merubah budaya (positif) perusahaan

2.2 Enterprise Resource Planning (ERP)


2.2.1 Definisi
Jay Heizer dan Barry Render dalam bukunya Manajemen Operasi: Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan menyatakan bahwa perencanaan sumber
daya perusahaan (Enterprise Resource Planning-ERP) adalah perangkat lunak
yang memungkinkan perusahaan untuk (1) mengotomatisasikan dan
mengintegrasikan banyak proses bisnis mereka, (2) membagikan basis data
umum dan praktik bisnis ke seluruh perusahaan, (3) menghasilkan informasi
secara real-time. Tujuan dari sistem ERP adalah untuk mengoordinasikan
keseluruhan bisnis perusahaan, dari evaluasi pemasok hingga penagihan
kepada konsumen.

Sebagai tambahan pada integrasi data, perangkat lunak ERP menjanjikan


mampu mengurangi biaya transaksi cepat, informasi yang akurat. Penekanan
secara strategis pada sistem tepat waktu dan integrasi rantai pasokan
mendorong keinginan untuk perangkat lunak yang mencakup semua kegiatan
bisnis perusahaan yang besar. Secara umum, cakupan dari ERP tercantum
dalam gambar berikut.

6
Gambar 2.3 Cakupan ERP

2.2.2 Aplikasi Pendukung ERP


System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah software
yang berbasis ERP (Enterprise Resources Planning) yang digunakan sebagai
alat untuk membantu manajemen perusahaan, perencanaan, hingga melakukan
operasionalnya secara lebih efektif dan efisien. (sumber: www.soltius.co.id)

Jay Heizer dan Barry Render dalam bukunya Manajemen Operasi: Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan menyatakan bahwa, tiap-tiap vendor
ERP memproduksi produk-produk yang unik. Para vendor utama, SAP AG
(perusahaan di Jerman), BEA (Canada), SSAGlobal, American Perangkat
Lunak, PeopleSoft/Oracle, dan CMS Perangkat Lunak (seluruhnya merupakan
perusahaan di Amerika Serikat), menjual perangkat lunak atau modul yang
didesain bagi industri-industri tertentu (seperangkat modul SAP). Namun,

7
perusahaan harus menentukan apakah cara mereka dalam menjalankan
bisnisnya akan memenuhi standar modul ERP atau tidak. Biaya untuk program
ERP berkisar dari minimum $300.000 bagi perusahaan kecil hingga mencapai
ratusan juta dolar bagi perusahaan raksasa yang mendunia seperti Ford dan
Coca Cola. Mudah untuk diamati, bahwa sistem ERP biayanya mahal, lengkap
dengan permasalahan-permasalahan yang tersembunyi, dan menghabiskan
banyak waktu untuk menginstalnya.

8
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Lokasi Perusahaan

PT Dirgantara Indonesia (Persero) berlokasi di Jalan Pajajaran No. 154 Bandung


40174 Jawa Barat – Indonesia.

Gambar 3.1 - Lokasi PT Dirgantara Indonesia

Gambar 3.2 – Gerbang Utama PT Dirgantara Indonesia

9
3.2 Sejarah Perusahaan

Sejarah telah pula mencatat para pionir penerbangan di Indonesia, seperti Wiweko
Supano, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono yang telah merintis dunia
penerbangan di tanah air sejak tahun 1946. Para pionir tersebut bekerja untuk Biro
Perencana dari Konstruksi Pesawat di lingkungan Tentara Republik Indonesia yang
berkedudukan di Madiun. Kemudian Biro tersebut dipindahkan ke Andir (sekarang
menjadi Husein Sastranegara) di Bandung. Hasil rancang-bangun Biro ini antara
lain adalah pesawat layang jenis Zogling, Nurtanio Wiweko Gilder (NWG) dan
Wiweko Experimental Light Plane.

Pada tahun 1953 dibentuk suatu wadah baru yang menangani pengembangan
pesawat terbang dengan nama Seksi Percobaan. Empat tahun kemudian pada tahun
1957, menjadi Sub Depot Pembuatan, Penelitian dan Perkembangan dibawah
supervisi Komando Depot Perawatan Teknik Udara yang dipimpin oleh Mayor
Nurtanio Pringgoadisurjo.

Pada tahun 1960 Sub Depot ini ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Persiapan
Industri Penerbangan (LAPIP). Lalu lima tahun setelahnya yakni pada tahun 1965
berubah lagi menjadi Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Terbang
(KOPELAPIP). Dan pada tahun 1966, KOPELAPIP digabung dengan PN Industri
Pesawat Terbang Berdikari menjadi Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio
(LIPNUR). Produksi LIPNUR antara lain adalah Sikumbang, Belalang 85/90,
Kunang, Super Kunang, Gelatik / PZL Wilga (Gelatik dibuat dengan lisensi dari
Ceko-Polandia), dan LT 200.

Pada tahun 1976, B.J. Habibie diangkat menjadi direktur utama dan LIPNUR
berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio diresmikan oleh
Presiden Soeharto. Pada tahun 1986 nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
diganti menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan singkatan yang
sama yaitu IPTN. Nusantara merupakan gabungan dari kata Nusa yang berarti
kepulauan dan antara yang berarti diantara. Secara lengkap Nusantara diartikan
sebagai satu kesatuan dari kepulauan dan perairan yang mengelilinginya.

10
Kemudian pada tahun 2000, Presiden RI keempat KH Abdurachman Wahid
meresmikan pergantian nama dan logo PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT
IPTN) diubah menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sekaligus melakukan
perombakan organisasi dengan membentuk unit-unit bisnis untuk mendongkrak
pendapatan hingga sekarang.

3.3 Makna Logo Perusahaan

Gambar 3.3 - Logo PT Dirgantara Indonesia

Filosofi logo PT. Dirgantara Indonesia menjelaskan identitas perusahaan dan


harapan perusahaan:
 Warna Biru Angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang
 Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, yang melambangkan fase PT.
Dirgantara Indonesia yaitu Industri Pesawat Terbang Nurtanio, Industri
Pesawat Terbang Nusantara dan PT. Dirgantara Indonesia.
 Ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan keinginan
PT. Dirgantara Indonesia untuk menjadi parusahaan dirgantara yang
semakin membesar disetiap fasenya.
 Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT. Dirgantara Indonesia
ingin menjadi perusahaan kelas dunia.

3.4 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PTDI adalah menjadi pemimpin pasar pesawat terbang kelas menengah dan
ringan serta menjadi acuan dari perusahaan dirgantara di wilayah Asia Pasifik
dengan mengoptimalkan kompetensi industri dan komersial terbaik.

11
Misi PTDI antara lain:
 Sebagai pusat kompetensi dalam industri kedirgantaraan dan misi militer
serta untuk aplikasi non-aerospace yang relevan.
 Sebagai pemain kunci di industri global yang memiliki aliansi strategis
dengan industri kedirgantaraan kelas dunia lainnya.
 Memberikan produk dan jasa yang kompetitif dalam hal kualitas dan biaya.

3.5 Struktur Organisasi


3.5.1 PT Dirgantara Indonesia

Gambar 3.4 - Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia

12
3.5.2 Sub Directorate Corporate Planning and Program Management

Gambar 3.5 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and Program Management

3.5.3 Sub Directorate Corporate Planning and Program Management


(PROGRAM SPIRIT)

Gambar 3.6 - Struktur Organisasi Sub Directorate Corporate Planning and Program Management (PROGRAM SPIRIT)

13
3.6 Roda Bisnis Perusahaan

PT Dirgantara Indonesia (Persero), juga dikenal sebagai PTDI adalah salah satu
perusahaan aerospace di Asia dengan kompetensi inti dalam desain dan
pengembangan pesawat, pembuatan struktur pesawat, produksi pesawat, dan
layanan pesawat untuk sipil dan militer dari pesawat ringan dan menengah.

Sejak didirikan pada tahun 1976, sebagai perusahaan milik negara di Bandung,
Indonesia, PTDI telah berhasil mengembangkan dan mengembangkan
kemampuannya sebagai industri kedirgantaraan.

Di bidang pembuatan pesawat, PTDI telah memproduksi berbagai jenis pesawat,


seperti CN235 untuk transportasi sipil atau militer, Pesawat Surveillance Maritim,
Pesawat Patroli Maritim, dan pesawat Penjaga Pantai. Secara total, PTDI telah
mengirimkan hampir 400 pesawat ke 50 operator di seluruh dunia.

Di bawah Perjanjian Kerjasama strategis dengan Airbus Defense & Space, Spanyol,
PTDI mengembangkan dan memproduksi NC212i (versi perbaikan NC212-400),
memproduksi komponen CN235 dan CN295 untuk diekspor ke Airbus Defense &
Space, dan juga melakukan Light Final Assembly and Delivery. Pusat CN295.

PTDI bekerja sama dengan LAPAN telah sukses membangun pesawat N219 dan
telah melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada tanggal 16 Agustus 2017.
Pesawat N219 merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 orang dengan
dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Pesawat ini
memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek yang tidak dipersiapkan
sehingga akan menjadi pendukung konektivitas antar pulau terutama di wilayah
Perintis.

Selain pesawat sayap tetap, PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter,
seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565,
H125M/H125 dengan lisensi dari Airbus Helicopters dan Bell 412EPI dengan
lisensi dari Bell Helicopter Textron Inc. (BHTI).

Dalam bisnis aerostructure, PTDI memproduksi komponen, peralatan, dan


perlengkapan pesawat untuk Airbus A320/321/330/350/380, untuk Helikopter

14
Airbus MKII dan H225M/H225, juga untuk Airbus Defense & Space CN235 dan
CN295.

Di bidang teknik & pengembangan, PTDI memiliki kemampuan teknis dalam


desain, pengujian dan sertifikasi pesawat, simulator penerbangan, dan Kendaraan
Udara Tak Berawak (UAV).

Akhirnya, Unit Layanan Pesawat PTDI menyediakan pemeliharaan, perbaikan,


perbaikan, dan dukungan logistik untuk CN235, NC212-100/200/400, NC212i,
Bell412, BO-105, NAS 330 Puma, NAS332 Super Puma, B737-200/300/400/500.

15
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK

4.1 Proyek di Departemen SAS

Gambar 4.1 - Pesawat Airbus A380

Sebuah kebanggaan bahwa Indonesia bisa ikut andil dalam pembuatan pesawat
sebesar A380 (Gambar 4.1). Tidak hanya itu, PT Dirgantara Indonesia pun banyak
memproduksi pesawat bahkan helikopter. Produk-produk selengkapnya yang
dihasilkan PT DI bisa dilihat di situs resmi www.indonesian-aerospace.com.

Dilihat dari web PT DI, banyak sekali produk-produk yang dihasilkan seperti
aircraft, aerostructure, dan sebagainya. Namun penulis hanya diberi kesempatan
untuk Kerja Praktek di salah satu departemennya yaitu di Departemen Spirit
Aerosystems (SAS) dimana departemen ini bertugas untuk merealisasikan program
kerja sama antara PT DI dengan Spirit Aerosystems, Inc. yang selanjutnya disebut
Program Spirit/ PMO SPIRIT. Berikut adalah proyek yang dijalankan PMO
SPIRIT:
a. Inboard Outer Fixed Leading Edge (IOFLE) pada pesawat A380
b. Single Aisle pada pesawat A320/A321
c. Root End Fillet Fairing (REFF) pada pesawat A350

Ketiga proyek tersebut berjalan dengan semestinya dan selalu dikontrol oleh
Departemen SAS. Proyek-proyek tersebut berkelanjutan tergantung bagaimana

16
yang memesan karena di PT DI sendiri sistem produksinya adalah Make To Order
(MTO). Proyek REFF terbilang jarang dilakukan oleh karenanya penulis tidak
menemukan foto di situs resmi PT DI. Akhir-akhir ini, PT DI khususnya
Departemen SAS hampir off produksi. Faktanya, Proyek IOFLE akan segera
berakhir karena dikutip dari tempo.co (15 Februari 2019) pihak Airbus akan
menghentikan produksi pesawat A380-nya pada 2021. Maka sekarang PT DI
terutama Departemen SAS sedang gencar-gencarnya melobi atau bernegosiasi
dengan para stakeholder agar mau bekerja sama mengaktifkan kembali
produksinya.

4.2 Program and Project Management di Departemen SAS

PT Dirgantara Indonesia memiliki prosedur untuk melakukan sebuah proyek yang


jika mengacu ke PMBOK (Project Management Book of Knowledge) berarti
prosedur ini termasuk ke tools & techniques-nya sebuah Manajemen Proyek.
Sebutan untuk Manajemen Proyek di PT DI adalah Program and Project
Management disingkat PM yang berarti sebuah divisi yang mengatur program dan
proyek.

Di dalam PM ada sebuah divisi yang merencanakan dan mengurus proyek/program


yang disebut Program Management & Planning Division disingkat PP.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab PP yang diambil dan diterjemahkan dari
Dokumen Program and Project Management PT Dirgantara Indonesia, antara lain:

a. Menentukan dan mengurus sasaran kualitas program.


b. Menyediakan rencana anggaran program berdasarkan RKA (Rencana Kerja
Anggaran).
c. Menentukan dan mengurus target penjualan.
d. Memastikan kesesuaian dan kinerja produk diukur dan mengambil tindakan
tepat jika hasil yang direncanakan tidak tercapai atau tidak akan tercapai.
e. Meninjau laporan yang berkaitan dengan kemajuan atau masalah atau status
program/proyek dan melaporkan kepada Direktur Produksi.

17
f. Mengambil tindakan yang sesuai untuk semua hal tentang status
program/proyek dan masalahnya.
g. Mempersiapkan dan melakukan peninjauan kontrak / Purchase Order (PO).
h. Mengontrol masalah jadwal berdasarkan Project Assignment (PA) yang
diterima dari Sales Division (SL)
i. Mengkoordinasikan dan melakukan Program Review Meeting (PRM) untuk
menilai status kemajuan program dan menginformasikannya ke Sales Division
(SL) dan/atau Pelanggan (Customer)
j. Berkoordinasi dengan semua fungsi/divisi terkait untuk tindakan korektif dan
preventif yang diperlukan untuk mengurus jadwal program.
k. Mengeluarkan dan mengusulkan semua sumber daya yang diperlukan untuk
mengelola program/proyek
l. Merencanakan semua kegiatan untuk mencapai target, On Time Delivery
(OTD)
m. Berkoordinasi dengan Sales Division (SL) untuk memantau dan menanggapi
semua keluhan pelanggan.
n. Mengevaluasi kinerja OTD, data keluhan pelanggan, dan mengirim data ke SL
untuk evaluasi Kepuasan Pelanggan/ Customer Satisfaction.

Dalam menjalankan tugasnya, PP tidak bekerja sendiri melainkan ada divisi/fungsi


lain yang membantu menjalankan program/proyek. Diantaranya:

 Sales Division (SL)


 Production Engineering Division (PE)
 Procurement and Logistics Division (PL)
 Detail Part Manufacturing Division (DM)
 Component and Assembly Division (CA)
 Final Assembly Lines & Delivery Center Division (FD)
 Quality Assurance Division (QA)
 Resident for Human Resource & Fasility Services Business Partner (HD)
 Resident for Finance (PD)

18
4.3 Kontrak Kerja Sama Departemen SAS

Departemen SAS memiliki kontrak kerja sama langsung dengan Spirit


Aerosystems, jadi bisa dikatakan bahwa Spirit Aerosystems adalah stakeholder dari
Program Spirit yang ada di PT DI. Secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 4.2 – Project Assignment di Departemen SAS

Penjelasannya seperti ini, Airbus yang bermarkas di UK memproduksi sebuah


pesawat yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen tersebut tidak
semuanya dibuat di Airbus, oleh karenanya, Airbus mengontrak Spirit Aerosystems
untuk bekerja sama. Lalu, SAS meminta PT DI membantu memproduksi beberapa
komponen yang dibutuhkan pesawat produksi Airbus. Airbus mendapat pasokan
material dari All Metal Services (AMS) yang bermarkas di UK. AMS mempunyai
cabang perusahaan di beberapa negara, salah satunya di Malaysia. AMS Malaysia
dikarenakan jaraknya dekat dengan Indonesia maka AMS Malaysialah yang
memasok material ke PT DI.

Sederhananya, Program Spirit PT DI bertangggung jawab untuk realisasi


komponen pesawat Airbus melalui Spirit Aerosystems dengan suppliernya adalah
dari AMS.

19
4.4 Flow Chart Program/Project Management

Berikut adalah flow chart Prosedur Manajemen Proyek yang digunakan oleh
Program/Project Management di Departemen SAS.

Gambar 4.3 - Flowchart Project/Program Management

20
4.5 Sistem Pendukung di Departemen SAS

Dikutip dari antaranews.com, PTDI di akhir tahun 2012 telah melakukan


pembenahan besar karena pasar industri kedirgantaraan semakin kompetitif. PTDI
telah melakukan restrukturisasi sesuai arahan pemerintah dan revitalisasi yang
dibantu sepenuhnya oleh Airbus Military yang saat itu sebagai mitra bisnis utama.
Ada berbagai perjanjian kerja sama yang dilakukan PTDI dan Airbus Military,
salah satunya adalah pembenahan dengan mengubah sistem IT yang semula dari
sistem Integrated Resources Planning (IRP) menjadi sistem Enterprise Resources
Planning (ERP).

Gambar 4.4 - Snapshot Aplikasi SAP Departemen SAS

Gambar di atas adalah hasil snapshot dari aplikasi SAP yang digunakan oleh PT DI.
Sudah dari tahun 2013 PT DI menggunakan aplikasi ini. Dengan biaya yang bisa
dibilang fantastis yakni sebesar kurang lebih $5000/ tahun, hanya beberapa
karyawan yang mempunyai akun SAP ini dikarenakan untuk menghemat
pengeluaran perusahaan. Manfaat SAP pun sangat signifikan, namun karyawan-
karyawan di PT DI kurang disiplin dalam meng-update data. Sampai saat ini
penginstalan SAP di perusahaan masih terbilang belum optimal dikarenakan para
karyawan belum menguasai secara penuh aplikasi tersebut dan untuk
mempelajarinya dibutuhkan banyak waktu

21
4.6 Analisis Manajemen Proyek di Departemen SAS

Manajemen Proyek di Departemen Spirit Aerosystems PT Dirgantara Indonesia


sudah hampir sesuai dengan teori yang didapatkan di perkuliahan. Namun jika
diamati secara umum, penulis mengamati bahwa proyek disana belum terbilang
sukses karena berbagai permasalahan mulai dari kedisiplinan sampai permasalahan
yang paling sering dijumpai yaitu komunikasi. Oleh karena itu, seorang Project
Manager harus mampu menguasai Manajemen Proyek secara detail. Apalagi untuk
seorang Industrial Engineer yang tidak hanya mengetahui tentang Manajemen
Proyek saja, namun seluruh elemen di suatu perusahaan.

Aplikasi pendukung di PT DI yakni aplikasi SAP yang salah satu fungsinya adalah
untuk manajemen proyek di sana teramati sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Maka dari itu penulis dan seluruh Mahasiswa Teknik Industri setidaknya harus tahu
dan banyak melakukan simulasi penggunaan SAP. Tidak hanya itu, karena SAP
dasarnya adalah dari ERP maka penulis juga harus benar-benar memahami ERP.

22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kerja Praktek di PT Dirgantara Indonesia memberikan banyak pelajaran, wawasan,


ilmu kepada penulis. KP ini memotivasi penulis untuk menjadi pekerja yang baik
dan bekerja secara produktif.

Menurut penulis, Manajemen Proyek di PT DI hampir sesuai dengan teori yang


penulis dapatkan di perkuliahan. Namun jika diamati secara umum, penulis
mengamati bahwa proyek disana belum terbilang sukses karena permasalahan yang
sering terjadi yaitu komunikasi.

5.2 Saran

Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk laporan ini, oleh karenanya
disarankan kepada para pembaca untuk tidak mengunakan laporan ini sebagai satu-
satunya bahan referensi. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya. Ada beberapa saran untuk PT Dirgantara Indonesia
khususnya Departemen SAS, diantaranya:

1. Meningkatkan fungsi Project Manager dan rutin berkonsultasi dengan


Project Management Expert
2. Mengadakan seminar/pelatihan tentang Project Management
3. Mengadakan pertemuan rutin untuk membangun dan memperbaiki
komunikasi

23
DAFTAR PUSTAKA

Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2014. Manajemen Produksi


Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa, Buku Kesatu. Jakarta : PT Bumi
Aksara.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2017. Manajemen Operasi: Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan, Edisi 11. Jakarta Selatan: Penerbit
Salemba Empat.

PT Dirgantara Indonesia. 2018. Program and Project Management, Document No.


10-DP-P709. PT Dirgantara Indonesia.

Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Saputra, Desy. 2012. Artikel. PT Dirgantara Indonesia lakukan pembenahan besar.


Dalam https://www.antaranews.com/berita/346727/pt-dirgantara-indonesia-
lakukan-pembenahan-besar diakses pada tanggal 18 September 2019.

Soltius. 2017. Artikel. Pengertian dan Implementasi SAP Indonesia. Dalam


https://www.soltius.co.id/id/blog/read/pengertian-dan-implementasi-sap-
indonesia diakses pada tanggal 18 September 2019.

Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

24
LAMPIRAN
L1. Surat Izin Pelaksanaan Kerja Praktek
L2. Agenda Kegiatan Kerja Praktek
L3. Surat Keterangan Kerja Praktek
L4. Dokumentasi Kerja Praktek

25
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PELAKSANAAN
KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN 2
AGENDA KEGIATAN
KERJA PRAKTEK
AGENDA KEGIATAN KERJA PRAKTIK
06 Agustus 2019 s.d. 04 September 2019

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU

05/08/2019 06/08/2019 - Day 1 07/08/2019 - Day 2 08/08/2019 - Day 3 09/08/2019 - Day 4 10/08/2019 - Day 5 11/08/2019 - Day 6
 Berangkat ke  Pembuatan ID  Pengambilan ID  Observasi Pabrik  Observasi Pabrik Libur Libur
Bandung Card Card (Raw Material – (Assembly –
 Pengarahan K3LH Production) Packaging)
 Perkenalan
dengan
Pembimbing
lapangan
12/08/2019 - Day 7 13/08/2019 - Day 8 14/08/2019 - Day 9 15/08/2019 - Day 10 16/08/2019 - Day 11 17/08/2019 - Day 12 18/08/2019 - Day 13
 Pengenalan  Pengajuan topik  Pulang ke Ciamis  Pembekalan KP  Kunjungan ke  Memperingati Libur
Departemen Spirit Kerja Praktek dan (Pengambilan Fakultas Perpustakaan Hari
Aerosystem Sharing dengan peralatan KP)  Bimbingan ke UNIGAL Kemerdekaan
 Kunjungan ke pembimbing Dosen
Perpustakaan ITB lapangan (Konfirmasi Tema
(Studi Banding) KP)
19/08/2019 - Day 14 20/08/2019 - Day 15 21/08/2019 - Day 16 22/08/2019 - Day 17 23/08/2019 - Day 18 24/08/2019 - Day 19 25/08/2019 - Day 20
 Berangkat kembali  Sharing dengan  Pendalaman  Bimbingan ke  Kunjungan ke  Penyusunan Libur
ke Bandung peserta KP dari Materi KP Pembimbing Perpustakan ITB Laporan Bab I
perusahaan lain (Manpro) Lapangan (Cari referensi)

26/08/2019 - Day 21 27/08/2019 - Day 22 28/08/2019 - Day 23 29/08/2019 - Day 24 30/08/2019 - Day 25 31/08/2019 - Day 26 01/09/2019 - Day 27
 Bimbingan ke  Membuat Hierarki  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Libur
Pembimbing Bill of Material Laporan Bab I Laporan Bab II Laporan Bab II Laporan Bab III
lapangan (Materi IOFLE (lanjutan) (lanjutan)
SAP)
 Mempelajari ERP

02/09/2019 - Day 28 03/09/2019 - Day 29 04/09/2019 - Day 30 05-23/09/2019 25/09/2019


 Mengumpulkan  Penyusunan  Pulang  Penyusunan  Pengesahan
data untuk Laporan Bab IV Laporan laporan oleh
Pembahasan (Bab  Persiapan pulang Keseluruhan pembimbing
IV) lapangan
 Pengembalian ID
Card
LAMPIRAN 3
SURAT KETERANGAN
KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI
KERJA PRAKTEK
Juli 2019 - Pengajuan Kerja Praktik

Observasi Pabrik – Bebebapa Part dari Produk IOFLE


Foto dengan Pembimbing lapangan (tengah) di Kantor Departemen SAS

Foto pribadi di depan gerbang PT DI

Anda mungkin juga menyukai