DISUSUN :
DENNY MEISANDY HUTAURUK 08101016
SYAHRUL RAMADHAN 08101054
DISUSUN :
DENNY MEISANDY HUTAURUK 08101016
SYAHRUL RAMADHAN 08101054
Disyahkan Oleh :
Ketua Jurusan Tenik Sipil
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kerja Praktek .......................................... 1
1.2. Tujuan Dan manfaat Kerja Praktek ................................. 2
1.2.1. Tujuan..................................................................... 2
1.2.2. Manfaat................................................................... 2
1.3. Waktu Kerja Praktek ........................................................ 2
1.4. Lingkup Kerja Praktek ..................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan ...................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
5
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Adapun judul yang dipilih oleh penyusun untuk Kerja Praktek ini
Medan”. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
masalah yang sulit diselesaikan, namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari
berbagai pihak, maka laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya yang baik.
kepada :
1. Bapak Ir. Indra Kesuma Hadi, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil Intitut
Teknologi Medan
2. Bapak Ir. Amasran Nasution, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Intitut
Teknologi Medan
3. Ibu Ir. Thamrin Nasution selaku Koordinator Kerja Praktek Institut Teknologi
Medan
5. Orang Tua beserta seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan moral
dan material
6
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun
mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk lebih dapat
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi si penyusun laporan ini sendiri.
Hormat Kami
( Penyusun )
7
BAB I
PENDAHULUAN
pada tingkat perguruaan tinggi yang membekali lulusannya dengan ketrampilan yang
didukung dengan pengetahuan dasar yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh.
Dengan bekal itu diharapkan alumni teknik dapat berkembang menjadi tenaga
profesional dalam bidangnya. Untuk mendukung hal ini maka pada semester VI
setiap jurusan membuat suatu tugas akhir mata kuliah berupa Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang diikuti dan dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dari jurusan masing-
program studi Teknik Sipil di ITM akan lebih berpengalaman dan siap melaksanakan
tugasnya baik sebagai pelaksana maupun pengelola proyek. Disamping itu juga
diharapkan para lulusan teknik tersebut mampu mengatasi masalah yang timbul
dalam pekerjaan baik masalah teknis maupun masalah non teknis serta mengetahui
1.2.1. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk
dikerjakan nantinya.
1.2..2. Manfaat
Waktu kerja praktek dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan yakni mulai
tanggal 11 Agustus 2011 s/d 11 November 2011 dan dilakukan pada salah satu
Lingkup permasalahan yang diambil oleh Pratikum dalam kerja praktek ini
Penulisan kerja praktek ini disusun 5 bab, dimana antara bab satu dengan
penulisan.
Bab II.: : Tujuan umum yang berisikan organisasi dan personil jadwal waktu
BAB II
TINJAUAN UMUM
merupakan suatu sistem birokrasi yang terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek.
Secara garis besar terdapat tiga unsur yang terkait yang satu dengan yang lainnya
3. Pelaksana (Kontraktor)
suatu bangunan.
keputusan proyek.
11
pemborong seperti diuraikan pada pasal rencana kerja, dan sesuai dengan
e. Harus menyediakan segala gambar untuk gambar kerja dan buku rencana
kerja dan syarat yang diperlukan untuk pelaksanaan keja yang baik.
antara gambar kerja, rencana kerja, dan syarat maka dengan segera pemborong
itu, dan pemberi tugas mengeluarkan petunjuk mengenai hal itu, sehingga
dimana selama ini pihak konsultan telah menjalin kerjasama dengan pihak
c. Membuat gambar lengkap yaitu terdiri dari rencana dan detail-detail untuk
pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor yaitu seseorang atau beberapa orang maupun badan tertentu yang
pembayaran imbalan menurut jumlah tertentu sesuai dengan jumlah perjanjian yang
telah disepakati.
kerja dan syarat serta berita acara penjelasan pekerjaan, hingga dalam
pemilik proyek.
salah satu kewajibannya adalah membuat struktur organisasi lapangan. Pada gambar
a. Site menager
Site manager adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
memimpin proyek sesuai dengan kontrak. Dalam menjalani tugasnya site manager
pemerintah yang berlaku, maupun situasi lingkungan dilokasi proyek. Seorang site
manager harus mampu mengelola berbagai macam kegiatan terutama dalam aspek
b. Pelaksana
Pelasanaan ditunjuk oleh pemborong yang setiap saat berada ditempat pekerjaan.
14
c. Staf Teknik
Staf yang dimaksud dalam pelaksanaan proyek ini adalah orang yang
d. .Mekanik
proyek.
e. Seksi Logistik
Seksi logistik adalah orang yang bertanggung jawab atas penyediaan bahan-
barang tersebut bisa atau tidaknya material atau bahan tersebut digunakan.
f..Mandor
memberi tugas langsung kepada pekerja. Dalam pembangunan proyek ini mandor
Penjadwalan proyek tidak dalam batas rencana proyek agar sesuai dengan batas
antara lain :
persyaratan schedule.
serta persyaratan-persyaratannya.
rencana proyek yang dapat diterima untuk menjadwalkan perubahan, apabila tidak
seperti ini tidak selalu dapat dikatakan bahkan kadang-kadang tidak mungkin sama
sekali. Biasanya ditentukan banyak persyaratan atas proyek dan banyak faktor-faktor
diteliti kemudian. Penjadwalan yang baik akan memberi keuntungan kepada pihak
pelaksana.
16
Dalam pelaksanaan suatu proyek ditinjau dari ikatan kerja dan sumber dana
a. Proyek swasta
sehingga tingkatan atau dana proyek tergantung sepenuhnya oleh pemilik atau
pemberi tugas (pihak swasta) demikian juga biro jasa kontruksi semua diatur dalam
“peraturan hubungan kerja antara ahli dan pemberi tugas” yang diterbitkan oleh
b. Proyek Pemerintah
a. APBN
b. APBD
d. Bantuan Asing
a. Sederhana
b. Tidak sederhana
c. Khusus
17
kedudukan sama dan merasakan kemitraan yang diwujudkan dalam bentuk kontrak
jasa kontruksi.
Pengelola proyek bertanggung jawab atas pembayaran semua prestasi pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh penyedia jasa kontruksi berdasarkan perjanjian yang telah
disepakati.
Kecuali ditentukan lain pada dasarnya pihak penyedia jasa kontruksi masing-masing
dilakukan secara kontraktual dalam bentuk kontrak lump sum/pasti dan mengikat.
mudah dikontrol dan dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Maka
perlu diperlukan pembagiaan waktu pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan dan
dapat dikontrol sampai berapa jauh kemajuan pelaksanaannya, prestasi dari pada
proyek tersebut dapat dikontrol dan untuk mengajukan permohonan anggaran sesuai
waktu pelaksanaan yang ditentukan oleh pemilik, kemudian harus disahkan oleh
Rencana kerja atau “Time Schedule” yang dibuat kontraktor meliputi rencana
kerja induk (master plan) , rencana kerja hariaan, mingguan, serta bulanan.
pekerjaan.
bulanan
berikutnyai.
pengawas selambat – lambatnya pada hari terakhir tiap bulan, yang berisi
berikutnya.
19
Pembuatan rencana kerja yang baik harus didasarkan pada data – data
sebagai berikut :
e. Keadaan lapangan
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah gambar kerja, sifat konstruksi
dilapangan. Tenaga kerja yang terlibat pada proyek jembatan Bandar Baru – Kutalim
Adalah tenaga kerja yang dipakai oleh perusahaan baik selama ada proyek
pada proyek ini. Tenaga kerja harian ini jumlahnya sewaktun – waktu dapat
proyek ini. Jika telah selesai maka dengan sendirinya karyawan ini
Yaitu tenaga kerja dengan tingkat pendidikan minimal sarjana muda dengan
tahun
3. Tenaga pekerja
Seluruh tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan secara langsng sesuai dengan
Jumlah jam kerja dalam satu hari adalah delapan jam, kelebihan jam kerja
Khusus untuk hari jumat istirahat dimulai jam 11.00 untuk memberi
Jam kerja lembur dilakukan diluar jam kerja biasa. Jam kerja lembur ini
pekerjaan yang telah tertunda untuk mencapai target atau pekerjaan itu
Upah kerja diberikan sebagai imbalan kerja yang telah dilakukan oleh
masing - masing pekerja. Besaran upah kerja yang diberikan sesuai dengan
besar tugas dan tanggung jawab pekerja atas kebijakan pemimpin proyek
Upah keja para pekerja hariaan, pehitungan upah dihitung secara harian,
Upah kerja untuk mandor borongan, pembayaran didasarkan atas hasil kerja
Upah kerja yang diberikn kepada para tenaga kerja apabila ada pekerjaan
yang lembur.Upah yang digunakan dalam proyek ini adalah upah harian.
Upah yang diterima oleh tukang Rp 70.000,-, Upah yang diteriam kenek
BAB III
ORGANISASI KERJA PRAKTEK
1. pihak – pihak yang terkait
KOTA MEDAN
c. Konsultan perencana
a. Kontraktor pelaksana
dilapangan
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
PUSAT STATISTIK MEDAN yang berlokasi di jalan Asrama No.179 ini kami
menemui pekerjaan dari mulai pengukuran sampai pekerjaan pelat lantai. Adapun
a. Pekerjaan Pondasi
1. Pengujian Penetrasi Sondir
2. Penggalian Pondasi
3. Pembuatan Pondasi
b. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
c. Pekerjaan Pemasangan Perancah
d. Pekerjaan Pembesian
e. Pekerjaan Beton ( Pengecoran )
f. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
g. Pekerjaan Pemasangan Batu Bata
Kontraktor harus menyediakan instlasi air dan listrik yang bersih atas biaya
sendiri, yaitu pada site yang dapat dipergunakan setiap saat selama pelaksanaan
proyek.
25
yang jumlah , kapasitas dan kwalitasnya cukup baik untuk memenuhi syarat seperti :
CONCRETE MIXER (Molen), kecuali untuk mutu beton Concrete Mixer (Molen)
ini berkapasitas 0.5 m3. Dimana waktu untuk pengadukan campuran cor selama 1
menit sampai 1.5 menit. Yang perlu diperhatikan dalam pengadukan adalah hasil dari
b. Pump Concrete
26
Pengecoran beton pada plat dilakukan dengan alat berat yaitu PUMP
CONCRETE, dimana alat ini berfungsi untuk memompa adukan dari molen truk ke
plat lantai.
c. Vibrator
timbulnya rongga-rongga kosong pada adukan beton, maka adukan beton harus diisi
sedemikian rupa kedalam bekisting sehingga benar – benar rapat dan padat.
Dengan cara mekanis, yaitu dengan cara merojok pakai alat penggetar
Jarum penggetar ditarik pelan – pelan apabila adukan beton telah nampak
b. Kereta Sorong
Adukan beton yang telah diaduk rata akan dibawa ketempat dimana
pengecoran dilakukan, hal ini dapat diangkut dengan kereta sorong. Cara ini dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah ketempat lokasi pengecoran sehingga tidak akan
terjadi perbedaan waktu pengikatan yang terdahulu dengan pengecoran yang telah
dilakukan.
c. Bar Cutter
Alat ini digunakan untuk memotong besi tulangan sesuai ukuran yang
diinginkan, setelah itu besi tulangan dapat digunakan sedemikian rupa untuk
dipasang pada plat, kolom, balok, dan lain sebagainya. Dengan adanya bar cutter ini
pekerjaan pembesiaan akan lebih rapi dan dapat menghemat besi yang dipakai.
28
d. Bouhel
Beuhel ini terbuat dari besi bulat panjang kira – kira 1 m yang ujung
sebelahnya agak berbentuk kasar dan terdapat lubang berukuran 5 cm yang berfungsi
f. Mesin pompa
Mesin pompa adalah alat penghisap atau penyedot air, gunanya untuk
memompa air sumur bor yang dipakai pada pengecoran dan didalam proyek ini
29
digunakan untuk membuang air yang mengendap atau tergenang pada pengecoran
Kontraktor wajib memuat papan nama proyek sesuai dengan petunjuk Pejabat
Papan – papan nama dari kontraktor yang perlu dipasang tidak boleh melebihi
a. Kontraktor hendaknya mendirikan beberapa los kerja yang cukup luas untuk
lay out dan harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK).
oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan perencana tidak digunakan
lokasi pekerjaan atas izin dan sesuai dengan petunjuk Pejabat Pelaksana
Adapun maksud dan tujuan dari pengujian penetrasi sondir (sondering test)
resistance/cone resistant) dari lapisan tanah pendasar yang dinyatakan dalam kg/cm2
dan hambatan lekat (skin friction) yaitu gaya perlawanan konus atau bikonus yang
Alat Sondir yang digunakan dalam pegujian ini adalah alat sondir type
Dutch Penetrometer dengan kapasitas 2,50 ton yang mempunyai konus seluas 10
cm2, sudut lancip kerucut 60o untuk mengukur perlawanan ujung, dan dilengkapi
mantel (sleave) yang berdiameter sama dengan konus dan luas selimut 100 cm 2
Bikonus 1 buah.
32
Angker pengikat
Kunci-kunci.
Gastrol olie.
Minyak gemuk.
sondir agar peralatan pada saat pelaksanaan pengujian tidak goyang dan posisi alat
sondir tegak. Pekerjaan pengujian sondir dilaksanakan setelah pipa batang sondir
posisi alat sondir tegak lurus dan gastrol olie diisi sampai penuh serta gelembung-
resistance/cone resistant), tahanan geser/lekat setempat (local skin friction) dan total
tahanan (total skin friction), konus ditekan ke dalam tanah dengan tenaga mekanis
manometer skala 250 kg/cm2. Hasil pembacaan ini ditulis ke dalam format data
tersebut kaku/kokoh. Untuk itu kedalaman pondasi sangat yang dibutuhkan sangat
penting. Dalam suatu konstruksi bangunan, biaya pondasi merupakan biaya yang
paling besar. Tidak heran jika dalam perencanaan pondasi dibuat hal sedemikian. Hal
ini bertujuan untuk kenyamanan bagi para pemilik dan sebagai satu – satunya
pengaku konstruksi tersebut agar tetap berdiri dengan kokoh meskipun tidak
diperhitungkan untuk suatu gempa dengan skala yang sangat besar (tsunami). Proses
penggalian pondasi tidak pada semua jenis pondasi. Hal yang lazim dilakukan yaitu
pada pondasi menerus, telapak, dan sumuran. Khusus untuk tiang pangcang, pondasi
Pondasi yang berfungsi sebagai penerus semua gaya – gaya yang bekerja
kedalam tanah, terdiri dari pondasi menerus, pondasi telapak, pondasi sumuran,
pondasi cakar ayam, pondasi tiang pancang. Untuk pemilihan jenis pondasi dalam
suatu bangunan harus melakukan evaluasi data tanah atau sesuai dengan jenis
sederhana/tinggal dan mempunyai kondisi tanah yang baik. Untuk pondasi tiang
pancang sendiri, biasanya digunakan untuk bangunan yang mempunyai bobot sangat
cetakan beton. Jadi bekisting yang dikerjakan harus dapat menahan berat tulangan,
adukan beton, pekerjaan serta peralatan hingga beton mengeras dan mampu memikul
beban. Bekisting harus menghasilkan kontruksi akhir yang maximum naik bentuk
kokoh dan rapat sehingga dapat mencegah kebocoran beton pada pengecoran.
pekerjaan. Tujuan dari analisa ini adalah untuk memenuhi hal-hal dibawah ini :
Harus betul – betul kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
posisinya semula.
Bentuk dan ukurannya harus disesuaikan denga kontruksi yang akan dibuat
menurut gambar.
permukaan beton.
Tiang – tiang acuan harus benar- benar vertikal dan satu sama lainnya harus
sering terjadi adalah pada saat pekerjaan bekisting terlebih-lebih pada saat
para pekerja ataupun sistem sruktur yang kurang baik. Jadi perlu penanganan yang
serius dalam mengawasi pekerja ataupun mengontrol hasil pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan.
Perancah berguna untuk menahan beton cor yang masih segar untuk proses
pelat. Fungsi perancah yaitu untuk menahan bekisting agar tidak mengalami lendutan
pada saat beton dituang. Perancah terbuat dari pipa besi, kayu, bahkan ada yang
menggunakan bambu. Semua tergantung proyek yang sedang berjalan yaitu sesuai
dan mengikat tulangan. Besi tulangan yang digunakan dengan mutu baja U-32 yang
bervariasi seperti yang tercantum pada Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971 ( PBI
1971 ).
gambar kerja atau daftar penulangan. Dari kedua sumber ini akan diketuhui panjang,
Untuk memotong besi tulangan dipergunakan alat gunting baja dan untuk
manual. Setelah itu besi tulangan dibengkokkan dalam bentuk yang direncanakan
serta dibuat kaitnya. Kait pada beugel atau sengkang berbentuk kait serong atau kait
miring yang memegang erat tulangan pokok. Alat pembengkok yang dipergunakan
sangat sederhana yaitu bangku kerja yang telah dipasang pen – pen tegak dengan
jarak tertentu, dibantu dengan kunci pembengkok yang terbuat dari baja mutu tinggi.
Pada saat penulangan kolom telah dimulai kira –kira setinggi 80 cm sebagai
langkah awal. Setelah balok dicor dan mengalami perkerasan awal (berumur 24 jam),
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan persiapan sebelum melakukan
pengecoran yaitu :
nantinya dapat merusak hasil pengecoran seperti potongan kayu dan besi.
Apabila hal – hal diatas telah terpenuhi maka pengecoran telah dapat dilakukan /
Pengadukan Beton
Pengangkutan
Penuangan.
Pemadatan
Pemberhentian Pengecoran.
Perawatan Beton
1. Pengadukan Beton
Semuanya itu untuk memenuhi kekuatan yang diharapkan pada kolom, tangga, dan
balok lantai yang sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971) begitu
2. Pengangkutan
41
3. Penuangan.
karena dapat mempengaruhi kualitas beton. Jarak penuangan kira – kira 30 cm,
4. Pemadatan
cara ini, masing – masing bahan akan saling mengisi celah – celah yang ada. Pada
saat pengecoran balok lantai dan tangga, pemadatan dilakukan dengan pengrojokan
(menusuk dengan sepotong kayu). Pada bidang pengecoran yang luas seperti plat
lantai digunakan Vibrator (Jarum Penggetar) listrik. Pemadatan yang dilakukan harus
hati – hati agar tidak mengenai tulagan karena getaran yang terjadi dapat merusak
memukul dinding bekisting untuk memberikan getaran pada beton segar yang baru
dituangkan. Pemadatan pada suatu titik dihentikan bila gelembung udara yang keluar
ketebalan berpedoman pada bekisting namun untuk plat lantai ditentukan dengan
mistar ukur. Mistar ukur yang digunakan cukup sederhana yaitu balok kayu dengan
43
panjang ± 3 m dan diberi pen –pen tegak berjarak 1.5 m setinggi plat lantai yang
direncanakan pen – pen inilah yang akan dibenamkan kadalam beton muda
6. Pemberhentian Pengecoran.
diselesaikan sekaligus sehingga perlu dihentikan dan akan dilanjutkan pada hari yang
lain atau berikutnya. Tempat pemberhentian dinamakan siar pelaksana, dimana ujung
Tempat – tempat yang momennya sama dengan nol atau 1/5 dari jarak
bentang.
7. Perawatan Beton
agar perkerasan merata maka permukaan beton disemprotkan dengan air pada saat
beton berumur 24 jam. Dilapangan, tidak ada perawatan tambahan kecuali menjaga
kewaspadaan terhadap benturan benda keras yang dapat merusak struktur beton
nantinya.
Batu bata yang dipakai adalah batu bata yang berkwalitas baik, yang
diproduksi dan berada dipasaran lokal. Untuk proyek ini dipakai batu bata dari
Sebelum dipasangkan batu bata terlebih dahulu disiram dengan air. Bagian
sisi kolom yang menjadi pertemuan bata dipahat agar permukaannya kasar. Tujuan
dari pekerjaan ini adalah agar terjadi rekatan yang baik antara bata, spasi, dan kolom.
Batu bata yang digunakan adalah bata merah dengan ukuran panjang 230 mm, tebal
55 mm dan lebar 140 mm, dengan jarak spasi 15 mm, seperti persyaratan yang
tersebut diatas.
nilon yang telah diberi unting – unting. Sedangkan untuk pengukuran mendatar
(Horizontal). Digunakan benang nilon yang telah ditepatkan posisinya dengan water
pass. Pemasangan bata dilakukan dengan selang – seling, tidak boleh ada pertemuan
dua spasi tegak. Dan pemasangan dilakukan berbentuk miring. Pemasangan bata
dihentikan bila dinding setelah setinggi 17 lapisan atau kira kira 120 cm. Campuran
BAB V
a. Rapat Lapangan
Sekurang – kurangnya satu kali dalam satu bulan diadakan rapat lapangan
( site meeting ) diruang rapat direksi yang dipimpin langsung oleh direksi.
mingguan.
pemberi tugas.
d. Koordinasi pekerjaan
46
e. Seluruh hasil rapat ditulis dalam suatu risalah rapat dan masing – masing
peserta rapat menerima satu berkas risalah rapat yang dapat dijadikan acuan
b. Laporan – Laporan
bawahan.
e Keadaan cuaca.
g Hal – hal mengenai kesulitan –kesulitan atau gangguan yang mungkin ada
setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui
diadakan opname. Dan berdasarkan laporan harian ini, oleh kontraktor disusun
tambah / kurang.
48
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
ARJASA
6.2 SARAN
2 Agar mendapatkan kualitas yang baik hendaknya lebih ditingkatkan lagi kerja
DAFTAR PUSTAKA
Marga
(Kontrak)