Oleh :
Kelompok 3
D-IV B Semester 5
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya makalah yang berjudul ”Profesi dan Profesional” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas awal perkuliahan
semester V dalam mata kuliah Etika Profesi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan banyak hambatan yang penulis
hadapi. Namun berkat dukungan, bimbingan dan partisipasi berbagai pihak, hambatan-
hambatan tersebut dapat penulis atasi sedikit demi sedikit. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dosen Pembimbing Akademik beserta staf pegawai Poltekkes Kemenkes Denpasar
yang telah banyak membantu penulis sehingga mempermudah penulis dalam penyusunan
makalah ini.
2. Ida Ayu Eka Padmiari,SKM,M.Kes selaku Pembimbing yang telah dengan sabar membina
dan tiada hentinya memberi semangat pada penulis dalam menyusun makalah ini.
3. Seluruh pihak yang turut serta memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Di samping itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan
makalah ini. Akhir kata, dengan selesainya makalah ini, seberapapun sederhananya makalah
ini, penulis berharap makalah ini memiliki sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca makalah ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesi........................................................................................................................3
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu,
istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan
kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan
tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai
suatu profesi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu pengetahuan atau
keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut harus mengikuti pelatihan
tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
Mereka yang berprofesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan profesional, yaitu
seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu. Misalnya arsitek, dokter, akuntan,
tentara, pengacara, desainer, dan lain sebagainya.
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di bidang
tertentu. Sehingga pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu
yang didapat dari pendidikan tinggi, dimana umumnya mencakup pekerjaan mental yang
didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.
Pengertian Profesi Menurut Para Ahli
1. Peter Jarvis
Menurut Peter Jarvis (1983:21), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang sesuai dengan
studi intelektual atau pelatihan khusus dimana tujuannya untuk menyediakan pelayanan
keterampilan bagi orang lain dengan upah tertentu.
2. Hughes E.C
Menurut Hughes E.C (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di bidang tertentu dimana
seorang profesional memiliki pengetahuan lebih baik dari kliennya mengenai sesuatu yang terjadi
pada klien tersebu.
3. Cogan
Menurut Cogan (1983:21), pengertian profesi adalah suatu keterampilan khusus yang dalam
prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian ilmu pengetahuan.
7
4. Schein E.H
Menurut Schein E.H (1962), pengertian profesi adalah suatu set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat.
5. Dedi Supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.
6. Doni Keosoema
Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk jabatan
tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.
Adanya ciri-ciri profesional akan digunakan sebagai tolak ukur perilaku dalam memberikan
layanan kepada masyarakat. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan ketrampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi. Biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan
kegiatannya pada kode etik profesi.
d. Ada ijin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, berkaitan dengan kemanusiaan yang berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup.
Ciri-ciri tersebut di atas menunjukkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang
8
memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu sisi ada tuntutan dan tantangan
yang berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam
memenuhi kepentingan masyarakat.
Agar sebuah jabatan pekerjaan menunjukkan sebuah profesi, maka ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi, yaitu:
a. Melibatkan sebuah kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu tubuh ilmu yang khusus.
c. Memerlukan persiapan profesional t-syarat profesit-syarat yang alam dan bukan sekedar
latihan.
h. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
9
kontrol dan dinilai oleh teman sejawat sesama profesi. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa sebuah profesi akan memperoleh kepercayaan dari masyarakat, apabila dalam diri para
elite profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat
mereka memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa
etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera
jatuh menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa, yang sedikit pun tidak diwarnai
dengan nilai-nilai idealisme.
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah
atas jasanya.
Abad 21 dicirikan oleh globalisasi yang serba kompetitif dengan perubahan yang terus
menggesa. Tidak terbayangkan lagi ada organisasi yang bisa bertahan tanpa profesionalisme.
Bukan sekedar profesionalisme biasa tetapi profesionalisme kelas tinggi, world-class
professionalism, yang menampukkan kita sejajar dan bermitra dengan orang-orang dan
organisasi-organisasi terbaik dari seluruh dunia. Kaum profesional dari pelbagai disiplin kerja
sekarang sudah merambah ke seluruh dunia. Bagi mereka batas-batas negara tidak lagi relevan.
Wawasan mereka sudah kosmopolitan. Mereka adalah warga dunia yang bisa memberikan
kontribusi dan bekerja di mana saja di muka bumi ini.
Berikut adalah pengertian profesional menurut para ahli:
a. Prof. Soempomo Djojowadono (1987), profesional adalah mempunyai sistem pengetahuan
yang isoterik (tidak dimiliki sembarang orang), ada pendidikannya dan latihannya yang
formal dan ketat, membentuk asosiasi perwakilannya. Ada pengembangan kode etik yang
mengarahkan perilaku para anggotanya.
b. Soemarno P. Wirjanto (1989), profesional adalah harus ada ilmu yang diolah di dalamnya,
harus ada kebebasan, tidak boleh ada hubungan hierarki. Harus ada kebebasan (hak tidak
boleh dituntut) terhadap penentuan sikap dan perbuatan dalam menjalankan profesinya.
Harus ada kode etik dan peradilan kode etik oleh suatu majelis peradilan kode etik.
10
c. Menurut Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesional sebagai perangkat atribut- atribut
yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang
diinginkan. Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan faktor pengukuran atas
bekerjanya seorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas.
Seorang yang profesional juga adalah seorang yang mempunyai dedikasi yang tinggi
dalam pekerjaan yang dia pegang/kerjakan, tekun, tepat waktu dan bertanggung jawab atas
pekerjaannya tersebut. Lebih rincinya, bertanggung jawab di sini berarti dia harus
mengerjakan sesuatu secara detil, baik itu jenis, bentuk dan tujuan dia mengerjakan sebuah
pekerjaan tersebut, itulah yang dianggap sebagai istilah “Learning by doing”.
Setidaknya terdapat tiga syarat profesional yang harus dimiliki oleh seseorang profesional.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga hal pokok tersebut.
1. Skill
Hal pertama yang dibutuhkan untuk menjadi profesional adalah skill. Seseorang disebut
sebagai profesional apabila ia terbukti sebagai orang yang ahli di bidangnya. Tidak memandang
bidang apapun. Mulai dari bidang yang paling sederhana hingga yang paling elit. Kemampuan
seorang profesional bisa dilihat dari keahliannya yang di atas rata-rata dari orang lain. Selain itu
kemauan bekerja keras dan pantang menyerah dalam memecahkan masalah serta selelu
berinovasi merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh seorang profesional.
2. Pengetahuan
Hal pokok selanjutnya yang harus ada pada seorang profesional adalah pengetahuan atau
knowledge. Artinya, seseorang harus benar-benar menguasai atau setidaknya memiliki wawasan
atas ilmu yang berhubungan dengan bidangnya. Biasanya seorang yang profesional akan selalu
menambah ilmu yang mana tidak mudah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya saat ini.
11
3. Attitude
Sisi lain yang tidak kalah penting untuk seorang profesional adalah attitude. Artinya, seseorang
tersebut tidak sebatas pintar, namun juga mempunyai etika baik untuk diterapkan di bidang
masing-masing. Mampu bekerja baik mandiri maupun bekerja secara kelompok, yang berarti
dapat mengimbangi rekan kerja yang lainnya. Melakukan sesuatu yang tidak semata hanya
dilakukan karena uang, tetapi lebih mengutamakan manfaat untuk bersama.
Suatu pekerjaan disebut profesi apabila ia memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri dari suatu profesi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tadi.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
d. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
12
Daftar Pustaka
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html
https://jagad.id/definisi-profesional/
13